4 0 727 KB
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
DisahkanOleh Direktur
Tentang
FRAKTUR FEMUR
dr. AnggiaFitria Agustin NIK : 6171015508860009
NOMOR DOKUMEN : 07/ PPK/ V/2017
Tanggal :11 Februari 2017
REVISI KE : A. Pengertian
Suatu gangguan integritas os femur yang ditandai dengan rusaknya atau terputusnya kontinuitas jaringan tulang dikarenakan tekanan. Klasifikasifraktur. A. Secaraklinisdibagimenjadi 2, yaitu : 1. Open fracture, merupakanfrakturdenganlukapadakulit (integritaskulitrusakdanujungtulangmenonjolsam paimenembuskulit) ataumembranmukosasampaikepatahantulang. Frakturterbukadigradasimenjadi: a. Grade I: lukabersihdenganpanjangkurangdari 1 cm. b. Grade II: lukalebihluastanpakerusakanjaringanlunak yang ekstensif. c. Grade III: sangatterkontaminasi, danmengalamikerusakanjaringanlunakekstens if. 1) Tipe 3 a Jaringanlunakcukupmenutuptulang yang patahwalaupunterdapatlaserasi yang hebatataupunadanya flap. frakturbersifat segmental ataukomunitif yang hebat 2) Tipe 3 b
16
Fraktur di sertaidengan trauma yang hebatdengankerusakandankehilanganjarin gan, terdapatpendoronganperiost, tulangterbuka, kontaminasi yang hebatsertafrakturkomunitif yang hebat. 3) Tipe 3 c Frakturterbuka yang disertaidengankerusakanarteri yang memerlukanperbaikantanpamemperhatika ntingkatkerusakanjaringanlunak. 2. Closed fracture,tidakmenyebabkanrobeknyakulit, integritaskulitmasihutuh. B. Secararadiologisfraktur femur dibagimenjadi 1. Fraktur transversal, fraktursepanjanggaristengahtulang 2. Frakturoblik, frakturmembentuksudutdengangaristengahtulang. 3. Frakturkominutif, frakturdengantulangpecahmenjadibeberapafragm en. 4. Frakturavulsi, tertariknyafragmentulangolehligamenatautendopa daperlekatannya. 5. Fraktur greenstick, dimanasalahsatusisitulangpatahsedangsisilainnya membengkok. 6. Frakturepifisisdenganseparasi
B. Anamnesis
C. Pemeriksaan fisik
C. Menurutanatomisnyadibagimenjadi 1. 1/3 Proksimal 2. 1/3 Medial 3. 1/3 Distal 1. Kejadian trauma (Low-High energy accident) 2. Nyeriakut 3. Keterbatasanpergerakan General - Trauma padakepala-leher
17
- Trauma pada thorax - Trauma pada abdomen
D. Pemeriksaan Penunjang
Lokalis - Look: adanyalukabersih/kotor, menembustulang - Feel :pulsasinadi distal, sensasisensorik - Movement :Motorik distal fraktur 1. DarahRutin, cross golongandarah 2. Ro Thorak PA (tidakmutlakuntukusiamuda) 3. Ro Femur 4. Ro Pelvis (untukhigh energy trauma) 5. EKG
E. Kriteria Diagnosa
1. Kejadian trauma 2. NyeriAkut 3. Deformitas 4. Ro Femur
F. Diagnosis G. Diagnosa Banding
Frakturos Femur 1. Hematoma Quadriceps 2. Soft Tissue Bruise 3. Fraktur Hip 1. Pre Operatif a. IVFD Assering b. Pasang Catheter c. InjCeftriaxon 1gr/12jam (untukopened fracture) d. Inj Ketorolac 1 amp/8jam e. Inj ranitidine 1 amp/8jam f. Inj ATS/Immunoglobulin (untukopened fracture) 2. ORIF (untukclosed fracture) /OREF (untukopened fracture) 3. Transfusidarahsesuaiindikasi 4. Konservatif 1. Edukasi Initial Managemen 2. Edukasi Pre Operatif 3. Edukasi Post Operatif Ad vitam :dubia ad bonam / malam Ad Sanationam :dubia ad bonam /malam Ad Fungsionam :dubia ad bonam / malam 1. Gozna E, 2000. Extremity Fracture Case Guidelines
H. Terapi
I. Edukasi
J. Prognosis
K. Kepustakaan
18
2. Mansson E, dkk. 2006. Femoral Shaft Fractures and Pre Hospital uses of Traction Splints. 3. Mosjoer A, dkk. 2001. KapitaSelektaKedokteran 4. Rasjad, Chairuddin. PengantarIlmuBedahOrtopedi,cetakanke-V. Jakarta: YarsifWatampone, 2008. 332-334. 5. Sjamsuhidajat R, Jong W. Buku Ajar IlmuBedah, Edisi 2. Jakarta: EGC, 2005. 840-841. Yogyakarta, 11 Februari 2017 Disetujui oleh
Dibuat oleh
Ketua Komite Medik
Ketua Staf Medis Fungsional Bedah
dr. Andri Rais, Sp.PD
dr. Andrian Bimo, Sp.B
19