8 0 65 KB
LIMFOMA (ICD : C ) 1. Pengertian (Definisi)
Limfoma adalah sejenis kanker yang tumbuh akibal mutasi sel Iimlosi\. Limlosit ganas dapat tumbuh pada berbagai organ dalam tubuh termasuk kelenjar getah bening, lien, sum sum tulang, darah maupun organ lainnya. Ada 2 jenis yaitu limloma non hodgkin dan hodgkin. Penderita limloma Hodgkin mediastinum banyak ditemukan pada perempuan usia muda dengan laktor risiko inleksi virus seperti Epstein Barr, CMV, HIV, defisiensi imun pada transpiantasi dan imunosupresil. merupakan
Limloma
keganasan
non KGB,
hodgkin mudah
(NHL) menjalar
ketempat iain, keganasan primer limlosit (Iimlosit B, T dan sei NK), terjadi pada semua usia dengan rerata usia 55 tahun, lebih sering pada laki-Iaki dengan laktor risiko seperti imunodefisiensi, infeksi virus, pajanan herbisida,
diit
konsumsi
tinggi
lemak
hewani,
kebiasaan merokok dan translokasi kromosom. 2. Anamnesis
1. Batuk, sesak atau stridor muncul bila
terjadi
penekanan atau invasi pada Irakea dan/atau bronkus utama. 2. Dislagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke esophagus. 3. Sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi pada tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan tumor jinak. 4. Suara serak dan batuk kering muncui bila nervus laringeal terlibat, paralisis dialragma timbul apabila penekanan nervus frenikus. 5. Penurunan berat badan, demam, keringal malam. Tidak ada deteksi dini unluk NHL.
6. Sering tidak memberi gejala dan terdeleksi pada saal dilakukan loto toraks.
1. Inspeksi 3. Pemeriksaan Fisik
:
dapat
diternukan
asimetris
toraks,
venektasi, tanda bendungan. 2. Palpasi : fremitus dapat melemah/menghiiang atau mengeras. 3. Pemeriksaan status generalis dapat ditemukan kelainan sesuai dengan tempat metastasis. Sesuai
dengan
diagnosis
pasien
seperti
tumor
mediastinum dengan atau tanpa SVKS. Sesuai dengan lokasi, ukuran dan keterbatasan organ lain, misalnya te~adi penekanan ke organ sekitarnya. Gejala dan tanda meliputi pembengkakan KGB (Iimloma NonHodgkin) pada aksila, leher atau panqkal 4. Kriteria Diagnosis
paha. 1. Diagnosis PASTI dengan histoPatologis dan sitologi (KGB) 2. CT scan toraks dengan kontras dapat mendeskripsi
lokasi dan kelainan tumor secara lebih baik, menentukan
perkiraan
jenis
tumor,
misalnya
teratoma (massa dengan berbagai jenis jaringan didalamnya). Bronkoskopi dapat melihat apakah telah terjadi invasi tumor ke saluran napas dan dapat membedakan tumor mediastinum dengan kanker paru primer Klasifikasi berdasarkan WHO (limloma Hodgkin) dan Ann Arbor Staging. 5. Diagnosis
Limfoma Hodgkin dan Limfoma NonHodgkin
6. Diagnosis Banding
Tumor media stinum jenis lain seperti timoma, teratoma
Tumor paru
7. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium : pemeriksaan LED, LDH CEA, BHG, a Feto Prolein, Alkaline Phorpi, Alkaline Phosphatase. 2. Pemeriksaan radiologik seperti loto toraks. 3. Bronkoskopi untuk melihat invasi tumor ke saluran napas dan membedakan dengan kanker paru primer. 4. CT scan toraks dengan kontras.
8. Terapi
5. Patologi anatomi : Biopsi KGB Limfoma hodgkin: operasildebulking diikuti dengan kemoterapi dan radioterapi. Kemoterapi baku emas berdasarkan NCCN adalah adriamisin,
bleomisin,
vinblastin
dan
dakarbazin
(ABVD) Limloma
Non
Hodgkin:
kemoterapi
dengan
sikloloslamid, doksorubisin, vinkristin dan prednison (CHOP) 3 siklus kemudian dilanjutkan dengan radiasi 3000 cGy. 9. Edukasi
10. Prognosis
11. Tingkat Evidenst 12. Tingkat Rekomendasi
13. Penelaah Kritis
14. Indikator Medis
15. Keperpustakaan
Mojokerto, Desember 2019 Ketua Komite Medik
Ketua KSM Bedah
dr. M. Nurudin Akbar, Sp. OG
dr. Zainul Muhtarom, Sp. B
NIP. 19650626 199903 1 002
NIP. 19611205 198901 1 001
PLT Direktur RSUD. Prof. dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto
dr. Sujatmiko, M.M, M.M.R. NIP.19630908 199603 1 002