PPK Mata RSUPHAM [PDF]

  • Author / Uploaded
  • DRIA
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)



MATA



RSUP H. ADAM MALIK MEDAN



1



2



3



DAFTAR ISI



DRY EYE SYNDROME (Kode : HO4.1) ENDOFTALMITIS KERATITIS KONJUNGTIVITIS PTERIGIUM SELLULITIS ORBITA AKUT ULKUS KORNEA MYOPIA HIPERMETROPIA ASTIGMATISMA PRESBIOPIA HIFEMA PADA RUDAPAKSA TUMPUL RUDAPAKSA TAJAM BOLA MATA OBSTRUKSI DUKTUS NASOLAKRIMALIS RETINOBLASTOMA KATARAK KONGENITAL RETINOPATHY OF PREMATURITY KATARAK SENILIS AGE RELATED MACULAR DEGENERATION (AMD /ARMD) OKLUSI VENA RETINA SENTRALIS RETINOPATI DIABETIK OKLUSI ARTERI SENTRALIS RETINA (CRAO) ABLATIO RETINA KARSINOMA SEL BASAL



Halaman 1 4 7 10 13 16 18 21 23 26 29 31 33 35 37 40 42 44 53 55 57 60 62 65



4



DRY EYE SYNDROME (Kode : HO4.1) PENGERTIAN Sindrom mata kering adalah suatu gangguan pada permukaan mata yangditandai dengan ketidakstabilan produksi dan fungsi dari lapisan air mata. ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK Pasien dengan mata kering paling sering mengeluh tentang sensasi gatal atau berpasir (benda asing). Gejala umum lainnya adalah gatal, sekresi mukus berlebihan, tidak mampu menghasilkan air mata, sensasi terbakar, fotosensitivitas,merah, sakit, dan sulit menggerakkan palpebra. Pada kebanyakan pasien, ciri paling luar biasa pada pemeriksaan mata adalah tampilan yang nyata-nyata normal. KRITERIA DIAGNOSIS DAN PEMERIKSAAN PENUNJANG Diagnosis dan penderajatan keadaan mata kering dapat diperolehdengan teliti memakai cara diagnostik berikut:  Tes Schirmer Tes ini dilakukan dengan mengeringkan film air mata danmemasukkan strip Schirmer (kertas saring Whatman No. 41) kedalamcul de sac konjungtiva inferior pada batas sepertiga tengah dantemporal dari palpebra inferior. Bagian basah yang terpapar diukur 5menit setelah dimasukkan. Panjang bagian basah kurang dari 10 mmtanpa anestesi dianggap abnormal.Bila dilakukan tanpa anestesi, tes ini mengukur fungsi kelenjar lakrimal utama, yang aktivitas sekresinya dirangsang oleh iritasi kertassaring itu. Tes Schirmer yang dilakukan setelah anestesi topical. (tetracaine 0.5%) mengukur fungsi kelenjar lakrimal tambahan(pensekresi basa). Kurang dari 5 mm dalam 5 menit adalah abnormal.Tes Schirmer adalah tes saringan bagi penilaian produksi air mata.Dijumpai hasil false positive dan false negative.Hasil rendah kadang-kadang dijumpai pada orang normal, dan tes normal dijumpai padamata kering terutama yang sekunder terhadap defisiensi musin.  Tear film break-up time Pengukuran tear film break-up time kadang-kadang berguna untuk memperkirakan kandungan musin dalam cairan air mata. Kekurangan musin mungkin tidak mempengaruhi tes Schirmer namun dapat berakibat tidak stabilnya film air mata.  Tes Ferning Mata Sebuah tes sederhana dan murah untuk meneliti mukus konjungtivadilakukan dengan mengeringkan kerokan konjungtiva di atas kacaobyek bersih. Arborisasi (ferning) mikroskopik terlihat pada matanormal. Pada pasien konjungtivitis yang meninggakan parut(pemphigoid mata, sindrom stevens johnson, parut konjungtiva difus),arborisasi berkurang atau hilang.  Sitologi Impresi Sitologi impresi adalah cara menghitung densitas sel goblet pada permukaan konjungtiva. Pada orang normal, populasi sel goblet palingtinggi di kuadran infra-nasal. Hilangnya sel goblet ditemukan padaksus keratokonjungtivitis sicc, trachoma, pemphigoid mata cicatrix,sindrom stevens johnson, dan avitaminosis A. 1







 











Pemulasan Flourescein Menyentuh konjungtiva dengan secarik kertas kering berflourescein adalah indikator baik untuk derajat basahnya mata, danmeniskus air mata mudah terlihat. Flourescein akan memulas daerah-daerah tererosi dan terluka selain defek mikroskopik pada epitelkornea. Pemulasan Bengal Rose Bengal rose lebih sensitif dari flourescein. Pewarna ini akanmemulas semua sel epitel nonvital yang mengering dari korneakonjungtiva. Penguji Kadar Lisozim Air Mata Penurunan konsentrasi lisozim air mata umumnya terjadi pad awal perjalanan sindrom Sjorgen dan berguna untuk mendiagnosis penyakitini. Air mata ditampung pada kertas Schirmer dan diuji kadarnya. Cara paling umum adalah pengujian secara spektrofotometri. Osmolalitas Air Mata Hiperosmollitas air mata telah dilaporkan pada keratokonjungtivitissicca dan pemakaian kontak lens dan diduga sebagai akibat berkurangnya sensitivitas kornea. Laporan-laporan menyebutkanbahwa hiperosmolalitas adalah tes paling spesifik bagikeratokonjungtivitis sicca. Keadaan ini bahkan dapat ditemukan pada pasien dengan Schirmer normal dan pemulasan bengal rose normal. Lactoferrin Lactoferrin dalam cairan air mata akan rendah pada pasien denganhiposekresi kelenjar lakrimal. Kotak penguji dapat dibeli dipasaran.



DIAGNOSIS BANDING Sindrom Sjorgen TERAPI Fungsi utama pengobatan ini adalah penggantian cairan. Pemulian musinadalah tugas yang lebih berat. Tahun-tahun belakangan ini, ditambahkan polimer larut air dengan berat molekul tinggi pada air mata buatan, sebagai usahamemperbaiki dan memperpanjang lama pelembaban permukaan.agenmukomimetik lain termasuk Na-hialuronat dan larutan dari serum pasien sendirisebagai tetesan mata. Jika mukus itu kental, seperti pada sindrom Sjorgen, agenmukolitik (mis, acetylcystein 10%) dapat menolong.  Topikal cyclosporine A  Topikal corticosteroids  Topikal/sistemik omega-3 fatty acids: Omega-3 fatty acids menghambatsintesis dari mediator lemak dan memblok produksi dari IL-1 and TNF-alpha EDUKASI Sindroma mata kering bukanlah air mata menjadi kering, tetapi komposisi dari air mata tersebut ada yang berkurang atau hilang pada air mta, dan komposisi tersebut adalah lipid, sehingga mengebabkan mata menjadi sering terasa perih dan tidak nyaman. PROGNOSIS Secara umum, prognosis untuk ketajaman visual pada pasien dengansindrom mata kering baik. 2



KEPUSTAKAAN 1. htt p://emedicine.medscape.com/arti cle/1210417-overwiew, 22 Juli 2012 2. htt p//www.mayoclinic.com/health/dryeyes/DS00463/DSECTION=causes, 22 juli 2012 3 . S a l m o n , J F . 2 0 1 3 . Lid Lacrimal Apparatus and Tears.In General Ophthalmology Vaughan D, Asbury T, Rordian Eva P.The McGraw-Hill ED 17 : 95-98 4 . K a n s k i , J a c k J , 2 0 1 2 Kanski Clinical Ophthalmology A Systematic Approach.Ed_6. Elsevier;151, 205-212. 5. Khurana, A K. 2007. Diseases of the Lacrimal Apparatus In ComprehensiveOphthalmology Fourth Edition. India: New Age Internationa; 363-366. -----------------------------------------



3



ENDOFTALMITIS PENGERTIAN Endoftalmitis adalah keradangan dalam bola mata, disertai terjadinya abses pada badan kaca. ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK 1. Visus menurun 2. Reaksi bilik mata depan : hipopion 3. Vitritis 4. Nyeri ( pada sebagian besar kasus ) 5. Hiperemi konjungtiva 6. Khemosis 7. Edema palpebra 8. Edema kornea KRITERIA DIAGNOSIS - Trapping/ aspirasi badan kaca dan bilik mata depan - Kultur - Tes sensitivitas DIAGNOSIS BANDING Sulit membedakan endoftalmitis oleh karena bakteri, jamur atau oleh keradangan intra okuler yang lain. PEMERIKSAAN PENUNJANG Metode kultur merupakan langkah yang sangat diperlukan karena bersifat spesifik untuk mendeteksi mikroorganisme penyebab. Teknik kultur memerlukan waktu 48 jam – 14 hari. Bahan-bahan yang dikultur diambil dari Cairan dari COA dan corpus vitreous. Pada endoftalmitis, biasanya terjadi kekeruhan pada corpus viterous. Oleh sebabitu, bila dengan pemeriksaan oft almoskop, fundus ti dak terlihat, maka dapat dilakukan pemeriksaan USG mata. D e n g a n p e m e r i k s a a n i n i d a p a t d i t e n t u k a n a p a k a h a d a b e n d a a s i n g d a l a m b o l a mata, menilai densitas dari vitreiti s yang terjadi dan mengetahui apakah infeksi telah mencapai retina. Pemeriksaan penunjang lainnya dilakukan untuk mengetahui dengan p a s ti k u m a n penyebab endoft almiti s, terutama bila ada penyakit sistemik yang dapat menimbulkan endoft almiti s, melalui penyebaran secara hematogen. Pemeriksaan penunjang tersebut dapat berupa Pemeriksaan darah lengkap, LED, kadar nitrogen, urea darah, kreatinin.  Foto rontgen thoraks  USG jantung  Kultur darah, urin, LCS, sputum, tinja



4



TERAPI 1. Endoftalmitis tipe ringan ( lambat ) - Nyeri ringan - Visus >3/60 - Biasanya terjadi hari ke 7-14 post operasi - Kultur sering positif mengandung staphylococcus epidermidis, bila negative harus waspada : infeksi lain, bahan racun atau iritasi 2. Endoftalmitis akut tipe berat (cepat ) - 1-4 hari post operasi - Visus