PPKN [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Abikoesno Tjokrosoejoso



Informasi Pribadi Nama Tokoh:Abikoesno Tjokrosoejoso Tempat,Tanggal Lahir:1897,Karanganyar,Kebumen Wafat:1968 berusia (70-71) Pendidikan Terakhir:----(Tidak diketahui) Hubungan:Hj.Omar Said Tjokroaminoto(Kakak) Informasi Umum Menteri Perhubungan:18 Agustus 1945-19 November 1945 dan 30 Juli 195329 September 1953. Pendahulu: (1945)Tidak ada,(1953)Ir.Hj Djoeanda Kartawidjaja Pengganti: (1945)Endoen Abdoel Karim,(1953)Rooseno Soerjo Hadikusumo Menteri Pekerjaan Umum:19 Agusutus 1945-19 November 1945 Pendahulu:Tidak ada Pengganti:Ir. Martinus Putuhana



(juga dieja Abikoesno Tjokrosoejoso atau Abikusno Cokrosuyoso, 1897 - 1968) adalah salah satu Bapak Pendiri Kemerdekaan Indonesia dan penandatangan konstitusi. Ia menjabat pada "Komite Nine" (Panitia Sembilan) yang merancang pembukaan (dikenal sebagai Piagam Jakarta) ke UUD 1945 di Indonesia,dan panitia kecil,ia menjadi (panitia PETA) Setelah kemerdekaan, ia menjabat sebagai Menteri Perhubungan dalam Kabinet Presiden pertama Soekarno dan diwakili oleh Moh.Hatta, dan juga menjadi penasehat Dinas Pekerjaan Umum.



PERAN DALAM PERUMUSAN UUD 1945 Dengan Hoesni Thamrin, dan Amir Sjarifoeddin, Tjokrosujoso membentuk Politik Majelis Nasional Indonesia (PPKI), sebuah front bersatu yang terdiri dari semua partai politik, kelompok, dan organisasi sosial menganjurkan kemerdekaan negara itu. PPKI ditawarkan pemerintah dukungan penuh kolonial Belanda di pertahanan mereka melawan Jepang jika mereka diberikan hak untuk mendirikan parlemen di bawah kekuasaan Ratu Belanda. Belanda menolak tawaran tersebut.Ia berperan penting dalam merumuskan UUD untuk, Abikusno tjokrosujoso menjadi salah satu anggota dari panitia sembilan yang bertugas merumuskan hasil hasil sidang dengan lebih jelas.Ia pun ditugaskan untuk merancang pembukaan UUD 1945



SEJARAH HIDUP PADA SAAT BERPOLITIK    Ia pernah mengalami masa perpecahan partai menjadi PARII, PII, Barisan Penyadar PSII, dan kelompok Kartosuwiryo. Dalam pimpinan partai, ia pernah menjadi Ketua Lajnah Tanfidzyah dan ketua Departemen Ekonomi. Ia mewakili partai dalam GAPI (GabunganPolitik Indonesia). Menjelang runtuhnya pendudukan Jepang dan Proklamasi Kemerdekaan, Abikusno ikut menandatangani Piagam Jakarta pada 22 Juni 1945 dan kemudian duduk sebagai anggota PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Ia menjabat Menteri Perhubungan dalam Kabinet pertama RI (19 Agustus-November 1945). Ia ikut getah percobaan kudeta dari golongan Persatuan Perjuangan yang dipimpin Tan Malaka bulan Juli 1946, karena namanya dicantumkan sebagai Menteri Bangunan Umum dalam daftar nama calon-calon menteri dalam kabinet yang hendak dipaksakan pada Kepala Negara (terkenal sebagai peristiwa 3 Juli di Yogya). Akibatnya ia ikut menjadi tahanan pemerintah bersama 145 orang lainnya.  Ia dibebaskan kembali pada 17 Agustus 1948. Pada Konferensi Meja Bundar, ia duduk sebagai penasehat delegasi RI, kemudian Abikusno melawat ke Suriname sehubungan dengan kewarganegaraan tiga ratus ribu orang Indonesia yang berada di sana. Pada bulan Oktober 1949 Raden Abikusno Tjokrosuyoso wafat dalam usia 69 tahun dan dimakamkan di Surabaya. Sikap yang dapat diteladani dari sosok Abikusno adalah:Teguh Pendirian,Jiwa Patriotisme:Semangat juang yang tinggi.