Ppt. 6 Etika Pergaulan Kristen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ETIKA PERGAULAN KRISTEN Dosen Pengampu: Dr. Ir. Sumihar Hutapea, MS



Tujuan Pembelajaran : 1. Mengembangkan sikap kasih kepada Tuhan sebagai Pencipta, Penyelamat, Pemelihara dan Pembaru ciptaan-Nya; 2. Menumbuhkembangkan sikap sabar, tangguh dan pembawa damai; 3. Menunjukkan sikap hormat terhadap orang lain dalam kepelbagaian agama, suku dan budaya; 4. Bersikap peduli terhadap sesama manusia; 5. Bersikap jujur dan adil dalam kehidupan bermasyarakat; 6. Bersikap terbuka untuk bekerja sama dengan semua pihak dalam rangka mendatangkan kebaikan bersama; 8. Menjelaskan hubugan iman Kristen dengan etika/moralitas dan karakter Kristiani; serta 9. Menyajikan hasil telaah tentang hubungan iman Kristen dengan moralitas dan karakter Kristiani.



Kata etika muncul pertama kali dalam buku Etika Nikomachea yang dikarang oleh Aristoteles, seorang ahli filsafat Yunani. Buku tersebut memuat kaidah- kaidah perbuatan manusia. Dari buku itu, kata etika menjadi istilah teknis khusus untuk “ilmu pengetahuan yang mempelajari/menyelidiki soal kaidah- kaidah dalam rangka mengukur perilaku dan perbuatan manusia.”



A Pengertian Etika dan Moral ❑ Keputusan etis adalah pertimbangan dan keputusan yang terkait dengan masalah baik, benar atau bertanggungjawab ❑ Pertimbangan nonetis adalah pertimbangan yang didasarkan bukan pada pertimbangan baik, benar, bertanggungjawab, melainkan selera



ETIKA KRISTEN ➢



















Etika Kristen berasal dari Bahasa Yunani “etos” artinya= adat istiadat dan kebiasaan. Cabang ilmu yang membahas tata cara atau penyelesaian masalah dari sudut pandang Kristen Ilmu yang membahas tentang moral manusia secara kritis Menurut Hukum Taurat, Etika dalam Kristen adalah segala perbuatan yang dikehendaki oleh Allah untuk selalu melakukan perbuatan baik Tanggapan akan kasih setia Allah yang akan menyelamatkan hidup manusia



MORALITAS KRISTIANI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI



▪ Moralitas berasal dari kata Moral artinya : a. Ajaran baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap kewajiban, aklak, budi pekerti dan susila. b. Kondisi mental yang membuat orang tetap berani, bersemangat, bergairah bersisiplin. Isi hati atau keadaan perasaan sebagai mana terungkap dalam perbuatan. c. Ajaran yang dapat ditarik dari suatu ceritera. ( Kamus besar bahasa indonesia ). ▪ Moralitas artinya : Sopan santun, segala sesuatu yang berhubungan dengan etika atau adat istiadat atau adat sopan santun. (Kamus besar bahasa indonesia)



PEMAHAMAN MORALITAS KRISTEN SECARA APLIKATIF ▪ Bagi orang kristen memiliki moralitas yang bersumber dari imannya pasti menyadari bahwa iman itu bersumber dari Firman Tuhan. ▪ Iman kristiani tidak bermanfaat apabila tidak diaplikasikan secara nyata dalam hidup sehari hari. ▪ Contoh : Amsal 6:6. Hai pemalas pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak. Artinya : Bagi mereka yang tidak mau bekerja dengan rajin harus belajar dari semut yang begitu aktif dan kreatif juga rajin agar mereka sadar dan memperbaiki diri. Contoh2 lain : Amsal 13,20……



Perbedaan Moral dengan Etika ✓ Moral bersifat lebih individual, ✓ Moral lebih dipengaruhi tempat seseorang tumbuh, misalnya keluarga, dan bisa berubah seiring berjalannya waktu ✓ Moral juga dapat dikaitkan dengan akhlak manusia yang memang memiliki kemampuan dalam hal membedakan yang baik dan yang buruk. ✓ sedangkan etika berlaku dalam kelompok sosial. Selain itu etika dibentuk oleh kelompok sosial yang mengikat seseorang dan dapat berubah jika terjadi perubahan dalam kelompoknya.



Contoh Nilai Etika 1. Mengucap salam ketika kita bertamu atau memasuki rumah 2. Izin dan mencium tangan kedua orang tua ketika ingin pergi 3. Membuang sampah pada tempatnya 4. Meminta maaf apabila salah



Contoh Nilai Moral 1. Menundukkan kepala Ketika Berjalan 2. Membuang Sampah 3. Tidak membuat keributan 4. Tidak korupsi



Fungsi Etika Dalam Kristen



1. Untuk mengetahui/membandingkan mana perilaku yang baik dan perilaku yang buruk 2. Menjadikan umat Kristiani hidup dalam kedamaian, kesejahteraan, dan keharmonisan di dalam cinta kasih 3. Memberi gambaran atau orientasi hidup bagi umat Kristiani 4. Membuat manusia dapat bertanggung jawab atas hidupnya. Baik buruknya perbuatan yang dilakukan, hasilnya akan dirasakan sendiri oleh orang yang bersangkutan 5. Membuat manusia menjadi lebih baik dari yang sebelumnya



6. Mengajak umat Kristiani untuk bersikap rasional saat mengambil keputusan di tengah-tengah kehidupan 7. Mempengaruhi umat Kristiani untuk selalu menjunjung tinggi moralitas dalam kehidupan beragama 8. Menjadikan umat Kristiani lebih independent 9. Menjadikan manusia lebih dekat dengan Sang Pencipta dan taat pada aturan-Nya 10.Etika Kristen membantu manusia untuk dapat menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan Kristiani



❑ Etika dalam Kristen bertugas untuk menyelidiki, mengoreksi, mengontrol, dan mengarahkan tentang mana yang harusnya dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan. ❑ Tolak ukur untuk melakukan perbuatan baik bersumber pada titah Yesus Kristus, dimana landasan untuk berbuat baik tertuang dalam Hukum Taurat.



Apa sajakah pandangan Kristen terhadap etika? ➢ Etika dalam Kristen bersumber dari Allah Tritunggal. ➢ Etika dalam Kristen didasarkan pada Wahyu Allah. ➢ Sifatnya mutlak, tidak dapat diganggu gugat oleh manusia. ➢ Bersifat menentukan jalan hidup umat Kristiani.



Ciri-ciri Etika Dalam Kristen 1. Etika dalam Kristen didasarkan pada Iman (Ibr. 11.1) ❖ Iman adalah hal yang terpenting. ❖ Iman sendiri bukanlah kekayaan intelektual atau pengetahuan yang tidak dapat dibuktikan. ❖ Iman adalah suatu kepercayaan kepada Tuhan Yesus yang membuat manusia lebih dekat dengan-Nya. ❖ Jika iman seseorang kuat, maka etika Kristennya juga akan baik dan tidak akan menyeleweng. ❖ Dengan iman, kita dapat menjadi murid Kristus



2. Etika dalam Kristen didasarkan pada Tabiat



➢ Tabiat merupakan sifat lahiriah yang menyangkut batin manusia untuk memilah-milah mana yang baik dan buruk. ➢ Tabiat ini sendiri tidak dapat disamakan dengan watak. Karena watak dapat berubah, tergantung lingkungan sosial seseorang dan bagaimana peran Gereja dalam masyarakat. ➢ Tabiat lebih kepada sifat asli seseorang yang dapat mempengaruhi etika.



3. Etika Dalam Kristen Bersumber dari Tuhan ➢ Etika dalam Kristen bersumber dari Tuhan. Terbukti dengan adanya aturan dalam menjalankan kehidupan. ➢ Etika itu sendiri harus ditaati, jika tidak, sama saja kita telah menentang Tuhan. 4. Etika dalam Kristen merupakan pilihan yang sukar ➢ Hidup menurut peraturan yang sudah ditetapkan itu sangatlah sulit. Apalagi jika harus hidup menurut karakter Kristus



Macam-Macam Etika Dalam Kristen 1. Etika Filosofis ▪ Etika filosofis adalah pengelompokan perbuatanperbuatan yang menyangkut moralitas yang dipandang dari sudut filsafat. ▪ Hubungan antara etika, moral, dan kemanusiaan akan dianalisa secara mendalam melalui sebuah rasio perbuatan menurut hukum Kristiani.



2. Etika Teologis ▪ Etika teologis merupakan suatu etika yang dibahas sesuai dengan ajaran dalam Kristen. ▪ Etika ini akan terwujud ketika seseorang mengetahui tujuan hidup orang Kristen. ▪ Etika teologis memandang perbuatan sebagai suatu tindakan yang berhubungan dengan perintah Tuhan Perbuatan tersebut harus diwujudkan dalam tindakan nyata dalam cinta kasih. ▪ Etika Teologis merupakan suatu bentuk penyerahan diri manusia kepada Tuhan, Sang Pencipta



3. Etika Sosiologis ▪ Etika yang satu ini lebih fokus pada keselamatan dan kesejahteraan hidup manusia. ▪ Secara luas, etika sosiologis ini akan membahas hubungan seseorang dengan masyarakat dalam menjalankan hidupnya.



4. Etika Deskriptif ▪ Berfokus pada penilaian terhadap sikap manusia dalam mencapai apa yang diinginkannya dalam hidup. ▪ Etika ini, pola perilaku manusia akan kelihatan saat orang tersebut berusaha menggapai keinginan namun situasi di sekitar tidak mendukung.



5. Etika Normatif ▪ Merupakan usaha untuk menetapkan hasil yang ideal antara pola dengan perilaku umat Kristiani dalam bertindak di dalam kehidupan bermasyarakat. ▪ Etika ini berupa himbauan yang nantinya akan mengikat tata kehidupan umat Kristiani. ▪ Etika normatif ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu: 1. Etika khusus: mengatur kehidupan umat Kristiani secara khusus, hanya pada bidang-bidang tertentu 2. Etika umum: mengatur kehidupan yang bersifat universal tanpa membedakan suku, budaya, kelas sosial, dan situasi pada kelompok tertentu



6. Etika Deontologis ▪ Merupakan etika yang berlaku secra mutlak di dalam kehidupan. ▪ Etika ini harus dijalankan, tanpa memperhatikan kondisi dan situasi yang terjadi. ▪ Dampak dari etika ini tidak memperhitungkan keuntungan, namun lebih kepada terciptanya perbuatan baik dalam kehidupan masyarakat.



7. Etika Teleologis ▪ Etika teleologis ini menjadi tolak ukur tentang baik buruknya suatu perbuatan. ▪ Agar perbuatan baik dapat terwujud, seseorang perlu mempertimbangkan suatu tindakan sebelum melakukannya. ▪ Dalam etika ini, perbuatan yang memiliki tujuan yang baik akan selalu dinilai baik.



Prinsip Etika Pergaulan Kristen 1. Bersifat terbuka (1 Yoh 1:7) 2. Berani menegur (Ams 27:6) 3. Memiliki hati yang besar didalam setiap teguran (Ams :18) 4. Mengampuni (Matius 18:21-35) 5. Meminta maaf (Mat 5, 24-25) 6. Tidak menghakimi sendiri (mat 7:1; Gal 6:1-2) 7. Ramah dan penuh kasih (efensus 4:32) 8. Dapat membawa kedamaian (roma 14:19)



B. Membangun Norma Untuk Membuat Penilaian Moral Bagaimanakah cara manusia membangun kaidah atau norma penilaian moral? Ada 2 Teori: 1. Teori Teleologis ▪ Teori yang berpendapat bahwa kebaikan atau kebenaran itu ditentukan oleh tujuan yang baik (telos = tujuan). ▪ Jadi, kalau seseorang mempunyai tujuan yang baik yang mendorong suatu tindakan apapun tindakan itu pasti dinilai baik, melulu karena tujuannya baik.



▪ Tujuan yang baik untuk siapa? ▪ Untuk pelakunya kah atau untuk orang banyak? ▪ Dalam hal ini ada dua subteori lagi yakni yang dinamakan: 1. Etika egoisme berpendapat bahwa tujuan yang baik adalah bagi pelakunya (orang itu sendiri atau setidaknya kelompoknya). Walaupun tujuan yang baik untuk diri sendiri atau kelompoknya tidak selalu jahat atau buruk, teori ini bisa melahirkan suatu sistem etika yang disebut “hedonisme” yakni kenikmatan hidup dengan prinsip nikmatilah hidup ini selagi masih hidup, besok Anda akan mati dan tidak ada apa-apa lagi yang bisa dinikmati.



2. Etika universalisme: teori etika yang berpendapat kebenaran/kebaikan itu ditentukan oleh tujuan yang baik untuk jumlah terbesar. Prinsipnya tindakan yang terbaik yang membawa dampak atau kegunaan bagi jumlah terbesar itulah yang dinilai baik, benar dan bertanggungjawab (prinsipnya the greatest good for the greatest number).



2. Teori Deontologis ▪ Tindakan itu baik bila memenuhi kewajiban moral (deon=kewajiban). ▪ Untuk teori inipun terbagi dua bagian: 1. Kewajiban itu siapa yang menentukan? - Kalau kewajiban itu ditentukan oleh aturan-aturan yang sudah ada, disebut sebagai “deontologis aturan” (rule deontologist), seperti etika-etika keagamaan 2. Kewajiban ditentukan bukan oleh aturan yang sudah ada melainkan oleh situasi/keadaan, teori ini disebut “deontologis tindakan” (act deontologist). Dikenal etika situasi (situation ethics)



Baca dan Analisis Kasus 1, 2 dan 3 Beri Kesimpulan !



Pertanyaan untuk didiskusikan: 1. Bagaimanakah sistem etika keagamaan yang Anda anut, masuk dalam kategori manakah? 2. Dimanakah letak etika Kristen dalam kerangka teori di atas? 3. Apakah orang Kristen dalam proses pertimbangan dan penilaian etis mendasarkan diri pada tujuan atau pemenuhan kewajiban- kewajiban moral/etis? 4. Kalau berdasarkan tujuan yang baik, maka kebaikan untuk siapakah? 5. Kalau berdasarkan pemenuhan kewajiban moral, darimana kah datangnya kewajiban moral itu? Apakah dari aturan-aturan moral yang sudah ada?.



SEKIAN DAN TERIMAKASIH Tuhan Yesus Memberkati