13 0 2 MB
NO
1
2
3
GAMBAR
NAMA ALAT
Surgical scissors
Episiotomy scissors
Bandage Scissors (beda dengan yang diatas ini ujungnya ada mentilnya)
FUNGSI
Digunakan dalam pembedahan
Untuk memotong (incision medial atau lateral) vulva(alat kelamin wanita) di waktu melahirkan bayi, untuk mencegah robeknya dinding perineum
Mengunting perban atau gaas
Klem pean Termasuk arterie Klem Alat yang digunakan untuk menjepit
4 Klem kocher ( ingat beda keduanya pada di ujungnya bergerigi atau tidak ok)
5
6
7
8
9
Umbilical cord scissors
Doek klem
Koor tang
Kogel tang
Suture forceps
Untuk memotong pusar bayi
Alat yang digunakan untuk menjepit kain, terutama kain operasi yaitu kain linen yang tengahnya berlubang yang diletakkan diatas tubuh yang mau dioperasi
Untuk menjepit dan mengangkakat alat-alat bedah dari dalam instrument bak
Untuk menjepit dan mengangkat organ ( bagian tubuh) dan tissue dan bendabenda
Menjepit luka yang terbuka
10
11
12
Needle holders
Untuk menjepit jarum jahit (hechtnaald) serta menjahit luka terbuka seperti luka bekas pembedahan
Pinset anatomis
Elastic bandage Atawa perban elastic Klo yang ini tensocrepe
13
Surgical tape
14
GAAS mengandung bahan obat Sofra tulle(Hoechst) Daryant tulle
Kegunaan pasti dah tau , jenisnya da macam2: Tensocrepe dilengkapi penjepit Coban (3M): Kelebihan dapat menempel melekat sendiri, tanpa penjepit, berpori Dynaflex (5 yard) Elset (6M) Lestreflex (5 yard) Keistimewaan:mengandung diachylon berwarna kuning kecoklat-coklatan Plester yang digunakan dalam pembedahan yang tidak meninggalkan residu, bila dilepas tidak sakit dan tidak menyebabkan alergi
Digunakan untuk luka-luka yang baru
GAAS Steril
Menutupi luka menghindari kontaminasi
Kasa Hidrofil atau Bandage Gauze
Ini termasuk perban
15
16
Pembalut Gips/Gipsona
17
Blood administration set dengan filter
Untuk memberikan darah pada pasien
18
Solution administration set (soluset) Perbedaannya ada tidaknya filternya
Alat untuk memberikan cairan infus
OXY SET
Untuk mengalirkan oksigen dari tabung oksigen ke pasien lewat hidung
Wing needle
Berlaku sebagai vena tambahan atau perpanjangan vena dari tubuh kita untuk pengobatab iv jangka lama atau yang terputus-putus
19
20
21
Iv catheter
Berlaku sebagai vena tambahan untuk penggunaan IV jangka lama yang lebih dari 48 jam
22
Spinal needles
Untuk lumbal punctie
23
Needle
24
Disposible syringe
25
26
Alat suntik habis pakai (AHP)
Glycerin syringe Yang dilingkari alat semprit
U/ menyemprotkan lavement/cylsma melalui anus. Cairan yang sering digunakan adalah larutan sabun, dan biasanya digunakan kepada pasien yang sukar buang air besar
Insulin syringe
Alat ini khusus untuk menyuntikan insulin skalanya unit. Bedanya dengan alat suntik tuberculin skalanya dalam ml dari 1 ml sampai 0,01 ml (karena kampus kita tercinta tidak punya cukup dibayangkan saja, kapan majunya ?)
27
Vaginal speculum
28
Suction Catheter atau Mucus Extrator
29
30
31
Feeding tube
Stomach tube
Colostomy bag
Alat yang dimasukkan ke dalam liang rongga vagina, agar dapat memeriksa melihat bagian yang berada di liang ronga itu
Menyedot lendir dari trachea bayi yang baru lahir, untuk menyedot cairan amniotic.
Untuk memasukkan cairan makanan melalui tube ini melalui mulut atau hidung. Hal ini perlu terutama pada penderita yang coma(pingsan) dlm kondisikondisi mulut, tenggorokan tertentu pada bayi-bayi prematur Untuk mengumpulkan getah lambung, untuk membilas/ mencuci isi perut, untuk pemberian obat-obatan
Alat untuk menampung feces, cairan gas yang keluar dari lubang usus buatan hasil pembedahan melalui otot dan kulit perut. Hal ini dilakukan untuk mengganti fungsi normal dari rectum
32
Urine bag
Untuk menampung air kencing
Urinal laki-laki
33 Urinal wanita Perbedaan di ujungnya wanita lebih besar
34
Bed pan
35
Ballon catheter atau foley catheter
Untuk pasien yang ingin buang air kecing sedangkan pasien tidak bisa/ tidak boleh ke kamar mandi
Untuk pasien yang ingin buang air besar sedangkan si pasien tidak bisa/boleh ke kamar mandi sendiri
Untuk mengambil air kencing dalam system tertutup, bebas dari udara polusi di sekitarnya.
36
37
38
Rectal tube
Kondom catheter
Menghubungkan penis dengan urine bag melalui jung tube melalui ujung tube terutama pada pasien tidak sadar, tidak bisa menahan kencing
Sonde rectal
39
Uterin probes atau uterus sonde
40
Curettes
41
Untuk mengeluarkan gas-gas dari usus, untuk membersihkan rectum, biasanya ujung yang satunya dimasukkan anus satunya lagi di hubungkan dengan glycerin spuit
Borst pomp
Untuk mengukur kedalaman rahim atau kandungan ibu
Untuk mengorek, membersihkan rongga rahim
Membantu memompa air susu keluar dari buah dada wanita yang sedang menyusui dikarenakan produksi air susunya terlalu banyak
Mendegar denyut jantung bayi dalam kandungan
42
Stethoscope bidan Foetal stethoscope
43
Scalpel
Pisau operasi
44
Scalpel Blade
Pisau operasi tanpa pegangannya
45
46
47
Laryngeal mirror
Melihat dan memeriksa keadaan di dalam tenggorokan, apakah ada kelainan
Tong spatel
Untuk menekan rongga lidah, agar dapat melihat lebih jelas keadaan di dalam tenggorokan, apakah ada kelainan-kelainan misalnya peradangan seperti pharyngitis, amandel
Reflex hammer
Untuk memereriksa kemampuan refleksi dari bagian-bagian tertentu tubuh kita, biasanya lutut
48
Benang jahit catgut Yang ndak dikotak catgut plain, yang dikotak catgut
Benang jahit yang dapat diabsorbsi tubuh kita chromic : kekuatan mengikat lebih lama dan diserapnya lebih lama
49
Pessarium
Menyangga ovarium Menahan ovarium
50
Windring
Untuk tempat duduk mereka yang menderita penyakit wasir atau ambeien
51
Warm water zak(WWZ)
Kantung berisi air panas
Ijskap
Untuk kompres dingin di kepala si anak, apabila sedang demam
Stethoscope
Alat untuk mendeteksi, mempelajari, mendengarkan bunyi yang timbul dari dalam rongga tubuh
52
53
Plester dengan zink oxyd
54
Surgical tape
55
Tissue KB
56
Masker
Surgical gloves 57 Sarung tangan karet
Sarung tangan digunakan untuk melindungi tangan pemakai dari pengaruh lingkungan sekelilingnya Untuk melindungi pengaruh sinar (X-ray) diperlukan sarung tangan yang terbuat dari karet dicampur timah. Untuk keperluan kedokteran, pembedahan atau pemeriksaan gynekologi diperlukan sarung tangan streril(surgical gloves
Pencuci mata Occ glass
Pencuci mata maksudnya naruh cairan pencuci mata trus ditempelin di mata tapi pake dipegang
59
Termometer klinik
Mengukur suhu tubuh/badan Kalo ntik ditanya thermometer recktal thermometer segitiga tinggal liat ujungnya Thermometer recktal ujungnya lebih bulat dan lebih besar
60
oxygen
58
Tabung oxygen yang bisa dibawa kemana-mana
Sphygmomanometer manual , mercurial sphygmomanometer
Mengukur tekanan darah tubuh, berapa angka systole(pada waktu kuncup) dan berapa angka diastole
61
Sphygmomanometer digital
62
63
Sputum Pot
Wadah sample cairan/ludah
Peralatan X-Ray (Rontgen)
Alat ini bekerja dengan menggunakan sinar x untuk menembus bagian tubuh manusia untuk mengambil gambar seperti proses fotografi.
64
65
Nebulizer
Mengubah bentuk obat cair menjadi uap atau aerosol sehingga lebih mudah dihirup.
Glucometer
Alat untuk mengecek kadar gula darah. Satu set alat ini terdiri dari jarum lancet, alat lancet, strip pengukur, dan alat ukur
66
67
Pulse Oximeter
Berfungsi mengukur kadar atau kepekatan oksigen di dalam darah. Untuk menggunakannya, alat dijepitkan ke ujung jari pasien
Syringe Pump
Sama seperti infuse pump, alat ini juga befungsi untuk memasukkan cairan atau obat ke dalam tubuh pasien dengan dosis dan waktu tertentu secara teratur. Hanya saja, kalau pada infuse, obat/cairan dimasukkan melalui selang, pada syringe pump, obat atau cairan dimasukkan melalui jarum suntik.
68
Ambu Bag (Pulmonary Resuscitator)
berfungsi untuk memberikan napas buatan
69
Infusion Pump
berfungsi mengatur kecepatan aliran cairan infus sehingga jumlahnya terkontrol.
70
Dental Needles (Jarum Gigi)
71
Syringe Needles (Jarum Suntik pada umumnya)
72
Spinal Needles (Jarum Spinal)
73
Wing Needles (Jarum Bersayap)
74
Blood Lancet
alat berupa jarum steril sekali pakai (disposable) yang berfungsi untuk mengambil sampel darah dengan cara menusukkannya ke ujung jari pasien untuk mengambil sampel darah dalam jumlah kecil.
75
Fetal Monitor atau Cardiotocography (CTG)
alat untuk memantau kondisi janin di dalam kandungan secara lebih detail.
ALAT KESEHATAN 1. Tensimeter a). Tensimeter Manual
Kegunaan
: untuk mengukur tekanan darah
Cara Penggunaan :
Persiapkan tensimeter dan juga stetoskop
Periksa manometer dan pastikan posisi air raksa berada di bagian paling bawah
Pasang manset tensimeter dengan benar, ingat posisi arteri harus benar dan usahakan anda dalam keadaaan duduk
Jika anda mengukur untuk diri anda sendiri, maka kenakan stetoskop dan letakan kepala stetoskop pada lengan yang paling mudah terasa denyut nadinya. Agar tidak lepas, anda bisa kaitkan pada manset.
Pegang bola tensi dengan tangan kanan anda, posisikan jari telunjuk dan ibu jari memegang katup pelepas tekanan.
Pastikan katup dalam posisi tertutup kemudian mulailah memompa hingga air raksa naik pada ketinggian 150 mmHg
Setelah itu kemudian lepaskan perlahan – lahan, dengarkan suara pada stetoskop dan amati skala.
Skala ketika anda mendengar detak nadi paling keras untuk pertama kali itulah tekanan sistolik. Kemudian suara tersebut akan hilang, amati baik – baik pada skala berapa anda terakhir kali mendengar suara tersebut, itulah tekanan diastolik
Anda bisa mengulanginya bebrapa kali untuk memasikan bahwa pengukuran anda benar.
Jika pada skala 150 mmHg anda tidak mendengar nadi keras, maka naikan ke atasnya 160 hingga 170 mmHg
b). Tensimeter Digital
Kegunaan
: untuk mengukur tekanan darah
Cara Penggunaan
:
Terlebih dahulu anda pastikan tidak ada udara yang tersisa pada manset. Periksalah, jika ada, keluarkanlah dengan cara menekannya. Setelah itu, pasang kabel (selang) manset pada posisi semula
Kenakan manset di lengan anda dengan benar. Perhatikan “Artery Marking” yaitu penanda posisi arteri yang terdapat pada manset. Selain itu, disarankan agar tinggi manset sama dengan posisi jantung. Untuk itu, sebaiknya anda dalam keadaan duduk
Setelah semuanya benar, tekan tombol on/off untuk menghidupkan tensimeter.
Tekan tombol “start” untuk mulai pengukuran, usahakan jangan terlalu banyak bergerak saat tensimeter sedang bekerja dan tunggu hingga benar – benar selesai.
Hasil akan tampak pada layar monitor tensimeter jika proses sampling (pengukuran) telah selesai. Anda bisa mengulanginya beberapa kali untuk hasil rata – ratanya dengan selang waktu 5 menit setiap pengukuran.
3. Termometer
Kegunaan
: untuk mengukur suhu tubuh
Cara Penggunaan
:
Lepas baju
Himpit termometer di ketiak dan pastikan bagian sensor bersentuhan dengan kulit
Tahan hingga termometer berbunyi dan selesai mengukur suhu.
4. Alat infus (Infus Set)
Kegunaan
: untuk memasukkan cairan infus atau obat ke dalam tubuh pasien lewat pembuluh
vena, dengan kecepatan yang bisa diatur secara konstan dalam waktu terentu.
Cara Penggunaan
:
Mencuci tangan
Mengisi selang infus
Membuka plastic infus set dengan benar
Tetap melindungi ujung selang steril
Menggantungkan infus set dengan cairan infus dengan posisi cairan infus mengarah keatas
Menggantung cairan infus di standar cairan infus
Mengisi cairan infus set dengan cara menekan (tapi jangan sampai terendam)
Mengisi selang infus dengan cairan yang benar
Menutup ujung selang dan tutup dengan mempertahankan kesterilan
Cek adanya udara dalam selang
Memilih posisi yang tepat untuk memasang infus
Meletakkan perlak dan pengalas
Memilih vena yang tepat dan benar
Memasang tourniquet
Desinfeksi vena dengan alcohol dari atas kebawah dengan sekali hapus
Buka abocath apakah ada kerusakan atau tidak
Menusukan abocath pada vena yang telah dipilih
Memperhatikan adanya darah dalam kompartemen darah dalam abocath
Tourniquet di cabut
Menyambungkan dengan ujung selang yang telah terlebih dahulu dikeluarkan cairannya sedikit, dan sambil dibiarkan menetes sedikit
Memberikan plester pada ujung abocath tapi tidak menyentuh area penusukan untuk fiksasi
Membalut dengan kassa betadinsteril dan menutupnya dengan kassa steril kering
Memberi plester dengar benar dan mempertahankan keamanan abocath agar tidak tercabut
Mengatur cairan tetesan infus sesuai kebutuhan pasien
Alat-alat di bereskan dan perhatikan bagaimana respon pasien
Perawat kembali cuci tangan
Catat tindakan yang dilakukan
5. Urin Bag
Kegunaan
: untuk menampung air seni (urine) pasien yang terhubung dengan Foley Catheter
Cara Penggunaan
:
6. Pispot (Urinal)
Kegunaan
: untuk mempermudah orang yang sedang sakit buang air kecil.
Cara Penggunaan
:
7. Skalpel
Kegunaan
: untuk menyayat berbagai organ atau bagian tubuh manusia
Cara Penggunaan
: Sama seperti memegang pisau pada umumnya, mata pisau diarahkan ke bawah (pada
objek) atau dengan posisi mata pisau dimiringkan ke arah objek. 8. Pinset
Pinset memiliki berbagai macam bentuk dan fungsinya, antara lain: a. Pinset Sirugis. Kegunaannya adalah untuk menjepit jaringan pada waktu diseksi dan penjahitan luka, memberi tanda pada kulit sebelum memulai insisi. b. Pinset Anatomis. Kegunaannya adalah untuk menjepit kasa sewaktu menekan luka, menjepit jaringan yang tipis dan lunak. c. Pinset Splinter. Kegunaannya adalah untuk mengadaptasi tepi-tepi luka (mencegah overlapping). Cara Penggunaan
:
Tekan pada bagian tengah (bagian yang bergerigi/ bergaris-garis) dengan menggunakan tiga jari; ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah (sama halnya seperti memegang sumpit).
9. Sudip Lidah (Spatel)
Kegunaan
:
a. Untuk menekan lidah pada pasien tidak sadar sehingga dapat memudahkan bernapas. b. Untuk membantu memudahkan dalam proses oral hygiene. Cara Penggunaan
:
Balut kasa steril pada bagian ujung spatel yang permukaannya lebih lebar. Masukkan perlahan pada daerah mulut -/+ 3 cm, lalu tekan (seperti mendongkrak), mengangkat maxila (rahang atas). 10. Kruk (kruk ketiak)
Kegunaan : alat bantu jalan yang belum bisa seimbang dalam berjalan Cara pengunaan : bertumpu pada ketiak dan dipegang menggunakan kedua tangan dibagian tengahnya. 11. Tongkat bantu jalan
Kegunaan : walking aid (alat bantu jalan) untuk memperkuat atau memperkokoh tumpuan bagi penggunanya biasanya digunakan oleh lansia, orang yang sedang dalam masa pemulihan, dan kondisi
tertentu. Cara penggunaan : dengan dipegang pada bagian ujung atasnya dengan tangan. 12. Ranjang periksa (examination bed)
Kegunaan : tempat tidur yang digunakan untuk pemeriksaan pasien Cara penggunaannya : dengan membaringkan badan pada ranjang periksa (examination bed) 13. kursi roda
Kegunaan : sebagai alat bantu jalan bagi orang yang kesulitan berjalan baik dalam kondisi sakit, patah tulang kaki, atau memang cacat bawaan Cara penggunaannya : pasien duduk pada bagien tengah kursi roda dan kedua kakinya disandarkan pada sandaran kaki dibagian bawa kursi roda.
14. Nebulizer
Kegunaan : sebagai alat bantu pernafasan dengan mengubah obat cair mejadi uap yang langsung dihirup oleh penderita gangguan pernafasan sehingga obat langsung masuk ke paru-paru -
Cara penggunaanya : 1. Cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir untuk mencegah kuman ikut masuk ke paru-paru melalui nebulizer. 2. Siapkan obat yang akan digunakan. Jika obat sudah dicampur, tuang langsung ke dalam wadah obat nebulizer. Jika belum, masukkan satu per satu dengan menggunakan pipet atau alat suntik. 3. Tambahkan cairan saline jika diperlukan dan diresepkan dokter. 4. Hubungkan wadah obat ke mesin dan juga masker ke bagian atas wadah. 5. Letakkan masker hingga menutupi hidung dan mulut. 6. Hidupkan mesin kemudian tarik napas dengan hidung dan keluarkan perlahan melalui mulut. 7. Anda bisa mengakhirinya saat tidak ada lagi uap yang keluar, menandakan obat sudah habis.
-
Cara perawatan : a. Nebulizer harus dibersihkan setiap kali digunakan untuk mencegah pertumbuhan kuman di dalam mesin yang bisa ikut masuk ke paru-paru. Selain itu, tabung juga perlu diganti secara teratur agar lebih higienis dan memastikan bahwa Anda tidak menghirup kuman berbahaya. b. Setelah selesai menggunakannya, cuci wadah obat dan juga masker dengan sabun cuci piring dan bilas dengn air panas. Usahakan untuk membersihkannya tanpa ada yang terlewat. Setelah itu, lap bersih setiap bagian nebulizer hingga benar-benar kering. Agar lebih cepat kering. c. pasang setiap bagian nebulizer ke mesin dan menghidupkannya. Udara yang dikeluarkan dari mesin membantu mengeringkan alat dengan cepat dan praktis.
d. sterilkan alat bantu napas tersebut setiap dua hari sekali setelah perawatan. Caranya dengan merendam bagian-bagian nebulizer (kecuali maskernya) ke dalam baskom berisi tiga gelas air panas yang dicampur satu sendok cuka putih encer. Diamkan selama satu jam atau sesuai yang diinstruksikan di kardus kemasan. Setelah itu, keringkan dengan memasang potongan nebulizer ke mesin dan kemudian hidupkan. Pastikan semua bagian telah benar-benar kering sebelum menyimpannya. 15. Tabung oksigen
Kegunaan : tempat persediaan oksigen dirumah sakit yang berfungsi untuk bantuan oksigenasi pada pasien yang membutuhkan suply oksigen dalam kondisi darurat. Cara penggunaan : pasang regulator dana selang oksigen, kemudian aturlah kecepatan aliran oksigen. 16. Regulator oksigen
Kegunaan : untuk meregulasikan atau mengatur laju aliran oksigen dari tabung ke hidung pasien. Cara penggunaan : dengan dipasangkan pada tabung oksigen dan ditutup dan dikencangkan penyambung antara regulator dan tabung oksigen. 17. Anaesthesia Vaporizer
tujuan penggunaan : alat yang digunakan menguapkan cairan anestesi dan menghantarkan uap tersebut kepada pasien dengan jumlah terkontrol. deskripsi : anastehesia vaporizer secara umum melekat ke mesin anestesi yang menghantarkan zat anestesi yang mudah menguap pada kosentrasi tertentu.
8. Electro cardio graphy : untuk merekam segala aktivitas jantung, baik itu aktivitas normal atau pun tidak normal, lalu mendeteksi ada nya penyakit jantung, gangguan elekrolit seperti hiperkalemia atau hipokalemia dan juga dapat juga mendeteksi penyakit bukan jantung seperti contoh nya hipotermia.
9. Ultrasonografi : USG atau ultrasonografi (sonogram) adalah sebuah tes pemeriksaan yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menggambarkan kondisi organ-organ dalam tubuh. Saat Anda melakukan USG, bagian tubuh yang diperiksa akan dioleskan gel, dan kemudian dokter akan menggerakkan stik pengontrol bernama transduser di atas bagian tubuh tersebut. Transduser ini akan mengirimkan gelombang suara frekuensi tinggi ke organ-organ maupun cairan tubuh yang ada di area tersebut. Gelombang suara ini kemudian akan memantul kembali berupa sinyal listrik ke mesin yang akan mengubahnya menjadi gambar.
10. Gastroscope : Gastroskopi adalah pemeriksaan yang aman untuk memvisualisasikan lapisan esofagus (kerongkongan), lambung, dan usus halus. Gastroskopi menggunakan sebuah tabung panjang dan fleksibel yang disebut gastroskop. Gastroskopi dimasukkan melalui mulut dan dengan hati-hati didorong melalui esofagus menuju perut dan usus halus. Gastroskopi digunakan untuk mendiagnosis masalah lambung dan menjalankan biopsi.
11. Bone mineral densitometri : untuk mendiagnosis kepadatan tulang yang rawan keropos (osteoporosis) dengan mengukur kepadatan mineral tulang. Sistem kerja alat ini ada yang dapat mengukur lumbal, pangkal paha, lengan bawah ataupun tulang tumit saja. Densitometer dapat digunakan sebagai deteksi dini adanya patah tulang.
12. Thread Mill : menilai kondisi jantung melalui monitor EKG 13. Gunting gips : untuk membuka perban gips pada pasien atau tulang
14. Elektro encephalografi (EEG) : merekam aktifitas otak
15. Elektro Neuro myelo grafi (ENMG ) : mengetahui hantar syaraf melalui otot 16. Trans cranial dopler ( TCD ) : memeriksa kelainan vaskuler di otak 17. Bera : menilai hantar syaraf pada anak dengan kelainan khusus