Praktikum - Well Seismic Tie [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas Praktikum 2 Well Seismic Tie Sari Ratna Dewi – 12318024



Before Well Tie Base map



After Well Tie



Wavelet 1



• Time Window: 1350 – 1700 • Inline: 2025 – 2065 • Crossline: 2904 - 2944



Before Stretch



• Current correlation: 0.655 • Max correlation: 0.710 After Stretch



Wavelet 2



• Time Window: 1000 – 1700 • Inline: 1985 - 2080 • Crossline: 2870 – 2940



Before Stretch



• Current correlation: 0.627 • Max correlation: 0.664 After Stretch



Wavelet 3



• Time Window: 1000 – 1700 • Inline: 1971 - 2121 • Crossline: 2775 - 2955



Before Stretch



• Current correlation: 0.454 • Max correlation: 0.454 After Stretch



1. Extract 3 different wavelet from different time window, choose the best wavelet and give explanation ! Wavelet 1



Wavelet 2



Wavelet 3



• Ketiga wavelet berada pada energi dominan di waktu 0 ms atau zero phase. • Wavelet yang paling baik dihasilkan dari wavelet1 yang memiliki nilai korelasi paling besar dimana hal itu menunjukkan kesesuaian dengan trace seismik yang sesungguhnya. Selain itu, pada wavelet1 inline dan crossline diposisikan didekat well (sumur) dengan time window sepanjang zona interest.



2. Try to set cross-corelation calculation window paramaters , capture your final well-tie and correlation value using 3 different wavelet and find the differences using 3 different wavelet and give explanation! Koefisien korelasi yang sudah dianggap baik adalah lebih dari 0.6 dengan time shift 0 ms. Semakin tinggi nilai koefisien korelasi dan semakin rendah nilai time shift, maka data yang dihasilkan dari well seismic tie akan semakin baik. • Pada wavelet 1, nilai korelasi yang dihasilkan paling besar karena crossline dan inline berada dekat dengan sumur serta time window sepanjang perekaman. • Pada wavelet 2, time window lebih lebar dengan crossline dan inline berada cukup jauh dari sumur, sehingga nilai korelasi yang dihasilkan menjadi lebih kecil daripada wavelet 1. Time window yang lebih lebar ini menyebabkan korelasi dengan seismogram pada zona interest menjadi lebih kecil karena sudah tidak berfokus lagi pada zona interest. • Pada wavelet 3, time window yang digunakan sepanjang rekaman seismogram, sementara crosslinedan inline di set mencakup keseluruhan basemap sehingga korelasi yang dihasilkan lebih kecil daripada wavelet 1 dan 2. Nilai korelasi yang kecil ini juga disebabkan oleh wavelet yang sudah tidak berfokus pada zona sekitar sumur.



Wavelet 1



Wavelet 3



Wavelet 2



3. Analyze the effect of stretch and squeeze !



Proses stretch dan squeeze merupakan suatu proses untuk mencocokan seismogram sintetik dengan seismogram atau trace dari data seismik yang digunakan. Stretch itu sendiri merupakan proses pencocokan dengan merenggangkan kedalaman data sementara squeeze merupakan pencocokan dengan merapatkan kedalaman data. Pada praktikum 3 ini, ketika stretch dilakukan, nilai korelasi menjadi meningkat Ketika stretch dan squeeze diterapkan berlebihan pada kedalaman tertentu, maka hasil yang didapat dalam interval kedalaman tersebut akan tidak representatif dan well to seismic tie yang dihasilkan akan kurang baik karena bentuk wavelet sintetik tidak sesuai dengan bentuk wavelet yang sesungguhnya.