Pre Planning Iva Dan Papsmear Kel B [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PRE PLANNING “PENYULUHAN IVA DAN PAPSMEAR”



OLEH: KELOMPOK B



YUHELDI CENDRA ANDRI JAYA ANITA DESTRI SURYANI ASNELI MIMIT SASMITA RAHMI ANNISA



RATNAWILIS YESI WULANDARI VANESIA URYANI SRI IDAWATY DEVIZAR PUTRI



PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS 2017



PRE PLANNING PENYULUHAN



Topik



: Pemeriksaan IVA dan PAPSMEAR



Sasaran



: Wanita yang sudah menikah, Ibu Hamil, Ibu menyusui,dewasa wanita dan lansia



Hari / Tanggal



: Jumat, 7 April 2017



Waktu



: 20.00-30.00 WIB



Tempat



: Mushalla Al-Mukmin Kelurahan Lambung Bukit Kecapatan



Pauh



Padang



Kanker serviks merupakan pembunuh wanita nomor dua di Indonesia setelah kanker payudara. Angka kejadian kanker serviks di Indonesia menurut Depkes RI tahun 2010 mencapai angka 100 per 100.000 penduduk pertahun, dan penyebarannya terlihat terakumulasi di Jawa dan Bali. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat 25% dalam kurun waktu 10 tahun mendatang jika tidak dilakukan tindakan pencegahan (Rasjidi, 2010). Pada tahun 2009 insiden kematian akibat kanker serviks di Bali mencapai 150 per 100.000 penduduk. Data yang diperoleh AOGIN (Asia Oceania Research Organization in Genital Infection and Neoplasia), pada tahun 2010, penduduk Bali berjumlah 3,9 juta jiwa dengan sekitar 553 ribu wanita usia subur memiliki angka kejadian 43/100.000 perempuan terkena kanker serviks (0,89 %) (Anonim, 2010). Dalam rangka meningkatkan kualitas hidup penderita kanker dan menjaga kesehatan reproduksi wanita IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) dan Papsmear. Laporan hasil konsultasi WHO menyebutkan bahwa IVA dapat mendeteksi lesi tingkat pra kanker (high-Grade Precanceraus Lesions) dengan sensitivitas sekitar 66-96% dan spesifitas 64-98%. Sedangkan nilai prediksi positif (positive predective value) dan nilai prediksi negatif (negative predective value) masing-masing antara 10-20% dan 92-97% (Wijaya Delia, 2010). Berdasarkan survey yang dilakukan di RW 02 Kelurahan Lambung Bukit kecamatan Pauh pengetahuan 95,56 % tidak mengetahui tentang IVA dan Papsmear dan 98,44% tidak pernah melakukan pemeriksaan papsmear.



A; TUJUAN 



Tujuan Umum Setelah mengikuti penyuluhan tentang IVA dan Papsmear diharapkan pada masyarakat memahami pentingnya pemeriksaan seviks bagi mereka.







Tujuan Khusus Setelah diberikan penyuluhan pada masyarakat dapat menjelaskan tentang : -



Pengertian kanker Servik Pencegahan kanker Servik Pengertian IVA dan Papsmear Cara pemeriksaan IVA dan Papsmear.



B; MATERI



Terlampir C; MEDIA 1; Power Point 2; Leaflet 3; Infokus 4; Panthom payudara



D; METODE



1. Ceramah 2. Peragaan/simulasi 3. Tanya jawab



E; SETTING TEMPAT P M



D A



F



A



F



A



A



F A



A A



F F



A A



F A



A F



O



Keterangan : : Penyaji : Peserta : Fasilitator



P A F



: Observer



O



: Demonstrator : Moderator



D M



F; KEGIATAN PEYULUHANN



No Waktu 1. 5 menit



2.



10 menit



Penyaji Pembukaan : Memberi salam Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan penyuluhaan Menyebut materi/pokok bahasan yang ingin disampaikan Pelaksanaan : Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur -



4.



15 menit



Peserta Menjawab salam Mendengarkan dan memperhatikan



Mendengarkan Memperhatikan Mengikuti demonstrasi



Pengertian kanker seviks Pencegahan kanker servik Pengertian IVA dan Papsmear Cara pemeriksaan IVA dan papsmear



Penutup : -



Memberikan kesempatan kepada



-



responden untuk bertanya. Memberikan pujian atas keberhasilan



Menyimak



-



ibu bertanya Menjawab pertanyaan ibu Menyimpulkan materi yang telah di



-



sampaikan. Mengucapkan terima kasih Mengucapkan salam.



Menjawab salam



G; PENGORGANISASIAN



Penyaji



: Anita Destri Suryani S.Kep



Moderator



: Vanesia Uryani, S.Kep



Observer : Devizar Putri, S.Kep Demonstrator



: Ratna Wilis, S.Kep



Fasilitator :Yesi Wulandari, S.Kep Sri idawaty, S.Kep Andri Jaya, S.Kep Asneli, S.Kep Mimit Sasmit, S.Kep Rahmi Annisa, S.Kep Yuheldi Cendra, S.Kep



H; URAIAN TUGAS



1; Moderator -



Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan



-



Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing



-



Menyepakati bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan dengan audien



-



Menyampaikan kontrak waktu



-



Merangkum semua audien sesuai kontrak



-



Mengarahkan diskusi padahal yang terkait pada tujuan diskusi



-



Menganalisis penyajian



b; Penyaji -



Bertangungjawab memberikan penyuluhan



-



Memahami topik penyuluhan



-



Meexplore pengetahuan audien



-



Menjelaskan materi



-



Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audien



c; Fasilitator -



Menjalankan absensi audien dan mengawasi langsung pengisian di awal acara.



-



Memperhatikan presentasi dari penyaji dan member kode pada moderator jika ada ketidaksesuaian dengan dibantu oleh observer.



-



Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik dalam mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan.



-



Membagikan leaflet di akhir acara.



d; Observer



-



Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwal dan target



-



Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan



-



Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP



e; Demonstrator I;



Mendemonstrasikan materi EVALUASI



1; Evalusi Struktural -



Mahasiswa dan audiens sudah berada pada posisi yang direncanakan



-



Tempat dan alat sesuai dengan perencanaan



-



Preplanning telah disetujui



2; Evalusi Proses



-



70% audiens mengikuti kegiatan penyuluhan sampai selesai



-



70% audiens berperan aktif selama kegiatan berjalan



-



Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan



-



Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan



3; Evalusi Hasil -



Audiens mampu menyebutkan pengertian kanker serviks



-



Audiens mampu menyebutkan Pencegahan kanker serviks



-



Audiens mampu menyebutkan Pengertian IVA dan papsmear



-



Audiens mampu menyebutkan Cara pemeriksaan IVA dan papsmear



-



Audiens mampu menpraktekkan Cara pemeriksaan IVA dan papsmear



-



LAMPIRAN MATERI MATERI IVA



A; Pengertian serviks



Kanker leher rahim adalah suatu tumor ganas yang terdapat pada leher berupa benjolan, mudah berdarah kadang berbau amis seperti cucian daging. Kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi perempuan yang merupakan pintu masuk kearah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (organ V). Kanker ini biasa terjadi pada perempuan berumur diatas 45 tahun, tetapi beberapa data menemukan kasus ini juga dialami perempuan yang berumur 2030 tahun. Kanker ini juga merupakan penyebab kematian nomor satu dari jenis kanker yang menyerang perempuan. Penyebabnya yaitu adanya perubahan gen mikroba seperti; virus HPV (human papilloma virus), radiasi atau pencemaran bahan kimia. Kanker leher rahim stadium dini yang cepat ditangani dapat sembuh 100%.



B; Pengertian IVA



IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin (Sukaca E. Bertiani, 2009)



IVA merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan cara melihat langsung (dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat 3-5% (Wijaya Delia, 2010).



C; Pencegahan Kanker Leher Rahim · · · · · · · · ·



Beberapa cara praktis: Miliki pola makan sehat Hindari merokok Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda atau belasan tahun. Hindari berhubungan seks selama masa haid Hindari berhubungan seks dengan banyak partner Secara rutin menjalani tes Pap smear Alternatif tes yaitu tes IVA relatif lebih murah Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV Melakukan pembersihan organ intim/vagina toilet.



D; PEMERIKSAAN IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) 1; JADWAL IVA



Program Skrining Oleh WHO : a; Skrining pada setiap wanita minimal 1X pada usia 35-40 tahun. b; Kalau fasilitas memungkinkan lakukan tiap 10 tahun pada usia 35-55 tahun c; Kalau fasilitas tersedia lebih lakukan tiap 5 tahun pada usia 35-55 tahun (Nugroho Taufan, dr. 2010:66) d; Ideal dan optimal pemeriksaan dilakukan setiap 3 tahun pada wanita usia 25-60 tahun. e; Skrining yang dilakukan sekali dalam 10 tahun atau sekali seumur hidup memiliki dampak yang cukup signifikan. f; Di Indonesia, anjuran untuk melakukan IVA bila : hasil positif (+) adalah 1 tahun dan, bila hasil negatif (-) adalah 5 tahun 2. SYARAT MENGIKUTI TEST IVA a; Sudah pernah melakukan hubungan seksual. b; Tidak sedang datang bulan/haid c; Tidak sedang hamil d; 24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual 3; TEMPAT PELAYANAAN



IVA bisa dilakukan di tempat-tempat pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pemeriksaan dan yang bisa melakukan pemeriksaan IVA diantaranya oleh : a. Perawat terlatih b. Bidan



c. d.



Dokter Umum Dokter Spesialis Obgyn.



MATERI PAP SMEAR



A; Pengertian Pap Smear



Pap smear juga dikenal sebagai Papanicoloau test adalah pemeriksaan mikroskopis dari sel yang diambil dari apusan serviks, dan digunakan untuk mendeteksi adanya kanker dan pra-kanker pada serviks atau leher rahim. Dinamakan demikian karena ditemukan pertama kali oleh Dr. George N. Papanicoloau, setelah diperkenalkan pada tahun 1928, pemeriksaan pap smear telah berperan dalam menurunkan insidensi dan mortalitas kanker serviks sebesar 75%, pemeriksaan pap



smear merupakan pemeriksaan skrining yang berguna dalam menemukan perubahan pada zona-zona transisi yang terdapat pada serviks yang paling sering disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV).



B; Tujuan Pap Smear



Tujuan dilakukan pap smear adalah untuk mendeteksi secara dini perubahanperubahan sel pada serviks uteri, apakah normal atau tidak. Sehingga apabila ditemukan sel prakanker dapat diupayakan pengobatan yang optimal. C; Keuntungan Melakukan Pap Smear



Pap smear adalah satu-satunya langkah untuk mengetahui keberadaan sel kanker dalam leher rahim seorang wanita. Walaupun peeriksaan pap smear tidak 100% akurat, tapi pap smear yang dilakukan secara teratur akan mengurangi dan mencegah resiko terserang kanker rahim. D; Alasan Dilakukannya Pap Smear



Kanker leher rahim merupakan kanker yang paling sering dijumpai pada wanita setelah kanker payudara. Kanker ini termasuk penyebab kematian terbanyak akibat kanker. Secara internasional setiap tahun terdiagnosa 500.000 kasus baru. Seperti halnya kanker yang lain, deteksi ini merupakan kunci keberhasilan terapi, semakin awal diketahui, dalam artian masih dalam stadium yang tidak begitu tinggi ada tahap dysplasia atau prekanker, maka penanganan dan kemungkinan sembuhnya jauh atau bahkan lebih besar. E;



Sasaran Pap Smear Semua wanita yang pernah melakukan hubungan seksual perlu melakukan pap smear, dan lebih berisiko pada : Wanita berusia antara 18-70 tahun



        



F;



Wanita berusia antara 18-70 tahun yang sudah menikah Menikah pada usia dibawah 20 tahun Pernah melakukan hubungan seksual sebelum berusia 20 tahun Pernah melahirkan lebih dari 3 kali Pernah memakai alat kontrasepsi lebih dari 5 tahun (terutama IUD dan hormonal) Mengalami perdarahan setiap hubungan seksual Mengalami keputihan/gatal pada vagina Sudah menopause dan mengeluarkan darah vagina Berganti-ganti pasangan seksual



Syarat Dilakukannya Pap Smear Pap Smear dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada masa haid. Tidak semua pasien dapat dilakukan pemeriksaan pap smear, terdapat syarat tertentu untuk dapat dilakukan pemeriksaan pap smear ini. Banyak hal-hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pemeriksaan pap smear. Persiapan pasien untuk melakukan Pap Smear adalah : Tidak sedang haid Tidak coitus 1-2 hari sebelum pemeriksaan dilakukan Tidak sedang menggunakan obat-obatan vaginal dan jika sedang mengkonsumsi obatobatan tertentu diberitahukan kepada petugas atau dokter yang menangani.



G; Waktu Dilakukannya Pap Smear



Pap Smear dilakukan paling tidak setahun sekali bagi wanita yang sudah menikah atau yang telah melakukan hubungan seksual. H; Cara Melakukan Pap Smear



Bagi wanita yang belum pernah melakukan pap smear sebelumnya, anda tidak perlu merasa khawatir ataupun ragu untuk menjalani tes yang hanya berlangsung dalam hitungan menit ini. Jadi jika anda akan melakukan pap smear pertama anda, agar tidak merasa gugup, berikut kami jelaskan tahapan-tahapan pap smear yang bisa menjadi referensi bagi anda. 











Buka baju Buka baju di sini maksudnya adalah hal pertama yang akan anda jalani dalam pap smear adalah anda akan disuruh untuk menanggalkan pakaian anda mulai dari pinggang hingga bagian bawah guna pemeriksaan. Dan selanjutnya anda akan diberikan baju khusus dari rumah sakit untuk mempermudah pemeriksaan pap smear. Duduk di meja pemeriksaan Tahap selanjutnya, setelah anda memakai pakaian medis yang berikan oleh rumah sakit, anda akan diarahkan oleh petugas medis untuk duduk bagian ujung dari meja pemeriksaan. Berbaring dan Rileks Petugas medis kemudian akan menginstruksikan anda untuk berbaring di meja pemeriksaan dengan posisi kaki membuka lebar. Posisi ini akan lebih memudahkan petugas medis serta dapat membuat otot-otot untuk tidak tegang. Semakin relaks akan semakin baik untuk proses pap smear dan juga akan semakin cepat tahapan pap smear ini diselesaikan. Bagi sebagian wanita yang baru pertama kali menjalani prosedur atau tahapan pap smear mungkin akan mengalami rasa kurang nyaman atau rishi. Karena itu disarankan bagi anda, khususnya yang baru pertama menjalani prosedur pap smear, untuk menggoyanggoyangkan jari-jari kaki untuk membuat otot-otot pada bagian kaki hingga pinggul menjadi lebih tenang dan rileks. Semakin sering anda menjalani pap























smear, anda pun akan semakin terbiasa dengan tahapan-tahapannya seperti halnya yang satu ini. Pengecekan Bagian Luar Vagina Tahap selanjutnya yang mungkin akan membuat jantung wanita semakin berdegup adalah pemeriksaan dan pengecekan bagian vagina paling luar. Petugas akan menyentuh bagian luar vulva anda yang dimaksudkan untuk membuka bagian labia sehingga bagian genital dapat terlihat untuk melihat apakah vagina pada bagian ini normal atau tidak. Memasukan speculum untuk membuka vagina Kemudian, vagina anda akan dimasukan semacam alam bernama spekulum. Jangan khawatir. Proses pemasukan spekulum ini tidak menyebabkan vagina anda terluka kok. Ingat, rileks. Spekulum akan dimasukan pada vagina dengan sangat hati-hati yang gunanya untuk memperlebar bukaan vagina untuk proses pemeriksaan lebih lanjut. Spekulum yang digunakan pada setiap wanita akan berbeda dari segi ukuran maupun bentuknya tergantung dari ukuran ataupun kondisi dari vagina masing-masing wanita. Spekulum ini akan memungkinkan petugas untuk dapat melihat bagian dalam vagina seperti dinding vagian sekaligus bagian mulut rahim atau serviks. Serviks ini berada di bagian atas vagina. Petugas medis sebagai orang yang ahli dalam bidang ini akan dapat dengan mudah melihat bagian serviks meskipun kita sendiri tidak dapat merasakan ataupun melihat bagian serviks yang tersembunyi ini. Pengumpulan sampel jaringan dari bagian luar mulut rahim Setelah alat spekulum sudah benar-benar pada posisinya, petugas medis akan mengambil sampel dari jaringan yang berada pada mulut rahim bagian luar atau dalam istilah medis dikenal sebagai ektoserviks. Pengambilan sampel jaringan ini dengan menggunakan alat sejenis spatula khusus yang memang diperuntukan untuk tujuan ini. Pengambilan sampel jaringan dari bagian saluran mulut rahim hingga bagian dalam rahim Tahapan pap smear selanjutnya adalah dengan pengambilan sampel jaringan yang berada di bagian saluran mulut rahim serta bagian dalam rahim. Di sini tahapan ini dilakukan dengan menggunakan alat yang berbentuk seperti sikat menyerupai bentuk sapu yang kecil bernama Cytobrush. Pencopotan spekulum Jika proses pengambilan sampel jaringan sudah selesai, selanjutnya speculum yang tadi dipasang akan dilepas yang menandakan jika proses pap smear telah selesai. Saat proses pencopotan spekulum ini petugas medis juga akan melakukan pemeriksaan pada bagian uterus dan ovarium kita. Dalam proses ini petugas hanya akan menggunakan tangannya untuk merasakan kedua bagian ini yang sebenarnya tidak dapat terlihat.











Pengecekan sampel jaringan Sampel jaringan yang sudah diambil nantinya akan dikirim ke laboratorium patologi untuk proses pemeriksaan guna melihat sel-sel tersebut dengan menggunakan mikroskop. Proses ini nantinya dapat melihat apakah sel-sel ini merupakan sel yang normal ataukah sel yang abnormal. Laporan pemeriksaan Jika proses pemeriksaan yang melibatkan laboratorium patologi sudah selesai. Dalam hal ini sudah diketahui apakah anda memiliki sel normal pada mulut rahim maupun rahim anda aau tidak. Dari pihak klinik tempat anda melakukan pemeriksaan akan memberikan anda laporan tertulis mengenai normal tidaknya kondisi sel di mulut rahim dan rahim anda untuk selanjutnya dapat dilakukan proses lanjutan jika memang hasilnya mengatakan ada ketidaknormalan sel pada serviks anda. DAFTAR PUSTAKA Alimul Aziz. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data, Jakarta: PT Rineka Cipta Azwar. 2007. Perilaku dan Sikap Manusia. Bandung : ALFABETA Azwar. 2009. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Budiarto, Eko. 2002. Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC Cherette.1999. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi.Jakarta.EGC Febri. 2010. Kesehatan Reproduksi. (http://bidanshop.blogspot.com. Diakses 20 januari 2011) Melianti Mira. 2011. Skining Kanker Serviks dengan Metode Inspeksi Visual deang Asam Asetat (IVA) test. (http://stikesdhb.ac.id/kebidanan/91-skrining-kankerserviks.html. Diakses 20 Januari 2011 jam 09.13 wib) Kartono. 2006. Perilaku Manusia. Jakarta : EGC Manuaba.2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obsetri Genekologi dan KB. Jakarta. EGC. Nasir. 2005. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia Nursalam. 2009. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Notoatmodjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT Rineka Cipta http://www.slideshare.net/hatsukhoi/sap-sadari diakses tanggal 05 April 2017 Samadi Priyanto .H. 2010. Yes, I Know Everything Abaut KANKER SERVIK. Yogyakarta : Tiga Kelana



Saryono. 2010. Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1, S2. Yogyakarta : Nuha Medika Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : ALFABETA Sukaca E. Bertiani. 2009. Cara Cerdas Menghadapi KANKER SERVIK (Leher Rahim). Yogyakarta: Genius Printika Wijaya Delia. 2010. Pembunuh Ganas Itu Bernama Kanker Servik. Yogyakarta : Sinar Kejora.