Preplaning RL [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PRE – PLANNING TENTANG TINDAKAN RUMPLE LEED TEST (RL)



Dosen pengampu : Wahyu Riniasih, S.Kep.,Ns.,M.Kep



Disusun oleh kelompok 10 : 1. Desi Wulan Ani



(18012312)



2. Lailati Alifah



(18012326)



3. Rina Kurnia Piutri



(18012341)



PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS SAINS DAN KESEHATAN UNIVERSITAS AN NUUR PURWODADI TA 2020/2021



PRE – PLANNING TENTANG TINDAKAN RUMPLE LEED TEST (RL) A.



LATAR BELAKANG Test rumple leed atau yang biasa dikenal dengan tes kerapuhan kapiler merupakan metode diagnostik klinis untuk menentukan kecenderungan perdarahan pada pasien. Tes ini menilai kerapuhan dinding kapiler dan digunakan untuk mengidentifikasi trombositopenia. Test rumple leed ini didefinisikan oleh WHO sebagai salah satu syarat yang diperlukan untuk diagnosis Demam Berdarah Dengue. Ketika manset tekanan darah dipacu ke titik antara tekanan darah sistolik dan diastolik selama 5-10 menit maka tes ini akan dinilai. Tes positif jika ada 10 atau lebih petechiae per inci persegi. Pada pasien DBD tes ini memberikan hasil positif yang pasti dengan adanya 20 atau lebih petechiae. Faktor pengganggu pada tes ini adalah pada perempuan pramenstruasi atau postmenstruasi yang juga mengalami kerapuhan kapiler. Prinsip dari tes rumple leed ini adalah diciptakan suasana anoksia pada kapiler dengan cara membendung darah vena. Suasana anoksia dan penambahan tekanan internal akan terlihat kemampuan kapiler bertahan. Jika ketahanan kapiler luntur (dinding kapiler kurang kuat), pembendungan vena menyebabkan darah menekan dinding kapiler. Dinding kapiler yang oleh suatu sebab kurang kuat atau adanya trombositopenia, akan rusak oleh pembendungan tersebut. Darah dari dalam kapiler akan keluar dan merembes ke dalam jaringan sekitarnya sehingga tampak sebagai bercak /titik merah kecil pada permukaan kulit yang dikenal sebagai peteki. 1,2



B.



TUJUAN 1. Tujuan Intruksional Umum Setelah melakukan pemeriksaan RL test, keluarga mengetahui, mampu melakukan rumple test secara mandiri. 2. Tujuan Intruksional Khsus Rumple Leed Test untuk mengetahui adanya perdarahan kecil di kulit (peteki) sebagai tes adanya infeksi dengue pada pasien demam.



C.



METODE PELAKSANAAN Metode yang digunakan dalam kegiatan pemeriksaan tetang rumple test yang baik dan benar yaitu dengan metode demonstrasi .



D.



SASARAN DAN TARGET Sasaran dan target pada pada kegiatan pemeriksaan rumple test : 1.



Sasaran : Masyarakat Desa Kertasari



2.



Target : orang tua yang memiliki anak dengan kondisi demam di Desa Kertasari



E.



STRATEGI PELAKSAAN



Kegiatan pemeriksaan rumple test akan dilaksanakan pada :



F.



Hari/dan tanggal



: Senin, 12 Oktober 2020



Waktu



: 13.00-14.00 WIB



Tempat



: Balai Desa Kertasari



MEDIA DAN ALAT BANTU Media yang digunakan dalam kegiatan pemeriksaan rumple test berupa preplanning, sedangkan alat yang digunakan antara lain : 1. Tensi meter 2. Stetoskop 3. Timer/stopwatch 4. Spidol



G.



SETTING TEMPAT Pelaksanaan kegiatan pemeriksaan rumple test direncanakan dilaksanakan di balai Desa Kertasari. Berikut setting tempat pendidikan kesehatan; Keterangan :



U



= keluarga pasien = perawat = pasien H.



PENGORGANISASIAN DAN SUSUNAN ACARA 1. Pengorganisasian a. Penyaji : Rina Kurnia Putri, Lailati Alifah 1) Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan 2) Memimpin jalannya kegiatan PkM 3) Mengurus perijinan kegiatan PkM 4) Menjadi penyaji utama dalam pelaksanaan kegiatan PkM a.



Fasilitator : Desi Wulan Ani 1) Mendampingi ketua PkM dalam melaksanakan perijinan 2) Membantu dan memfasilitasi seluruh kesiapan pelaksanaan kegiatan PkM meliputi tempat, sarana dan prasarana penunjang lainnya 3) Menjadi fasilitator dalam pelaksanaan kegiatan PkM



2. Susunan Acara Kegiatan Tahap



Waktu



Kegiatan Perawat



Orientasi



2 menit



1. Memberikan salam



Pasien



dan



keluarga Mejawab salam



2. Memperkenalkan



Saling



diri 3. Menyampaikan



berkenalan Memperhatikan



maksud dan tujuan penjelasan



Fase kerja



7 menit



tindakan 4. Menjelaskan



Memperhatikan



prosedur tindakan 5. Kontrak waktu 6. Menanyakan



Menyetujui Menyampaikan



kesiapan pasien kesiapan 1. Mencuci tangan Memperhatikan sebelum tindakan 2. Memberikan



Menyetujui



kenyamanan pasien 3. Mengatur posisi Mengikuti pasien instruksi 4. Mengukur tekanan Mengikuti darah pasien instruksi 5. Hasil jumlah sistole Memperhatikan dan diastole dibagi dua 6. Pompa lagi sesuai Mengikuti hasil no. 5 7. Selang



instruksi diklem Memperhatikan



sesuai hasil point no. 5 8. Menyimpulkan hasil pemeriksaan:



Memperhatikan penjelasan



Jika petekhie > 10 = positip dan negatip bila < 10 9. Mencuci tangan Memperhatikan Terminasi



2 menit



setelah tindakan 1. Melakukan evaluasi Memperhatikan 2. Menyampaikan rencana lanjut 3. Berpamitan



penjelasan Memperhatikan



tindak penjelasan Memperhatikan penjelasan



I.



KRETERIA EVALUASI



1. Evaluasi Struktural No Evaluasi 1 Sebelum tindakan dimulai alat sudah disiapkan 2



Tempat sudah siap sebelum tindakan dimulai



3



Perawat siap melakukan tindakan



4



Pasien dan keluarga pasien siap mengikuti tindakan



5



Kontak waktu telah disepakati



Ada



Tidak



Ada



Tidak



2. Evaluasi Proses No Evaluasi 1 Pelaksanaan sesuai dengan pre planning 2



Waktu sesuai dengan yang telah disepakati



3



Ada pertanyaan pasien atau keluarga pasien



4



Alat dapat digunakan secara efektif



3. Evaluasi Hasil Pertanyaan Orientasi



Kerja



Jawaban



skor



1. Memberikan salam



2



2. Memperkenalkan diri



2



3. Menyampaikan maksud dan tujuan tindakan



2



4. Menjelaskan prosedur tindakan



2



5. Kontrak waktu



2



6. Menanyakan kesiapan pasien



2



1. Mencuci tangan sebelum tindakan



5



2. Memberikan kenyamanan pasien



5



3. Mengatur posisi pasien



5



4. Mengukur tekanan darah pasien



10



5. Hasil jumlah sistole dan diastole dibagi 10 dua 6. Pompa lagi sesuai hasil no. 5



10



7. Selang diklem sesuai hasil point no. 5



5



8. Menyimpulkan hasil pemeriksaan: Jika



15



petekhie > 10 = positip dan negatip bila < 10



9. Mencuci tangan setelah tindakan



5



1. Melakukan evaluasi



4



2. Menyampaikan rencana tindak lanjut



4



3. Berpamitan



2



Penampilan



1. Ketenangan



2



selama



2. Melakukan komunikasi terapeutik



3



3. Menjaga keamanan pasien



3



4. Menjaga keamanan perawat



2



Terminasi



tindakan



Jumlah s



100



Standar Evaluasi hasil : Sangat berhasi



: jika skor > 76



Berhasil



: Jika skor 76



Tidak berhasil



: < 76



MATERI Pada infeksi virus dengue apalagi pada bentuk klinis DBD selalu disertai dengan tanda perdarahan. Hanya saja tanda ini tidak selalu di dapatkan secara spontan oleh penderita, bahkan pada sebagian besar penderita tanda ini muncul setelah dilakukan test tourniquet. Bentuk-bentuk perdarahan spontan yang dapat terjadi pada penderita demam dengue dapat berupa perdarahan kecil-kecil di kulit (peteki), perdarahan agak besar(ekimosis), perdarahan gusi, perdarahan hidung dan bahkan dapat terjadi perdarahan masif yang berakhir dengan kematian. Pada hari-hari pertama demam biasanya dapat dilakukan Rumple Leed (RL) untuk mengetahui adanya peteki sebagai tes adanya infeksi dengue pada pasien demam. Rumple Leed Test (test RL) adalah pemeriksaan bidang hematologi dengan melakukan pembendungan pada bagian lengan atas selama 10 menit untuk uji diagnostik kerapuhan vasikuler dan fungsi trombosit. Rumple Leed Test (test RL) adalah pemeriksaan permaebilitas dinding pembuluh darah yang ditandai dengan munculnya petechiae. Rumple Leed Test (test RL) atau yan dikenal dengan percobaan pembendungan, uji torniquet adalah salah satu pemeriksaan yang dilakukan dalam bidang hematologi. Prosedur ini diajarkan kepada mahasiswa agar mereka memahami bahwa tes RL ini dapat dipakai untuk menguji ketahanan kapiler dan fungsi trombosit sehingga merupakan upaya diagnostik untuk mengetahui adanya kelainan dalam proses hemosyasis primer. Sekaligus



agar



mahasiswa



dapat



melakukan



persiapan,



melaksanakan



serta



menginterpretasikan hasil pemeriksaan ini. A. Prinsip dalam melakukan Rumple Leed Test (tes RL) adalah sebagai berikut : 1. Diberikan pembebanan pada kapiler selama waktu tertentu sehingga terhadap kapiler diciptakan seuasana anoksia dengan adanya bendungan aliran darah vena. Terhadap anoksia dan penambahan tekanan internal akan terlihat sejauh mana kemampuan kapiler dapat bertahan. Jika ketahanan kapiler turun akan timbul ”Petechiae” di kulit. 2. Jika ketahanan kapiler luntur (dinding kapiler kurang kuat), pembendungan vena menyebabkan darah menekan dinding kapiler. Dinding kapiler yang oleh suatu sebab kurang kuat atau adanya trombositopenia, akan rusak oleh pembendungan tersebut. Darah dari dalam kapiler akan keluar dan merembes ke dalam jaringan sekitarnya sehingga tampak sebagai bercak/titik merah kecil pada permukaan kulit yang terkenal sebagai peteki. B. Fungsi pembendungan :



Untuk menimbulkan hambatan terhadap aliran darah balik di lengan dan juga sehingga vena mengembang di permukaan kulit dan menjadi lebih jelas terlihat. C. Hal yang perlu diperhatikan : Bahwa pembendungan tidak boleh terlalu ketat dan tidak boleh berlangsung lama. Pembendungan yang ketat dan berlangsung lama dapat menimbulkan hemokonsentrasi. D. Nilai rujukan : 1. < 10 peteki dinyataka negatif atau normal 2. 20 dinyatakan abnomal 3. 10-20 dinyatakan dubia E. Scale for reporting number of petechiae : 0 to 1o = 1+ 10 to 20 = 2+ 20to 50 = 3+ 50 or more =4+ Derajad laporan : (-) = tidak didapatkan petechiae (+1) = timbul beberapa pethaciae dipermukaan pangkal lengan (+2) = timbul banyak petechiae dipermukaan pangkal lengan (+3) = timbul banyak petechiae diseluruh permukaan pangkal lengan & telapak lengan muka & belakang (+4) = benyak sekali petechiae diseluruh permukaan lengan, telapak tangan & jari, muka & belakang. F. Daftar pustaka https://id.scribe.com/doc/240891617/Rumple-Leed-Test