Presentasi DAS - Daerah Aliran Sungai [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGELOLAAN DAN PENYELAMATAN DAS DI KALIMANTAN TIMUR



DR. H. AWANG FAROEK ISHAK GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR



PERMASALAHAN DAS Kaltim:  Tutupan Vegetasi Berkurang/ Perluasan Pembukaan Lahan  Tumpang Tindih Pemanfaatan Ruang, Konversi Lahan  Pemanfaatan Sumberdaya Alam tdk Berwawasan Lingk



 Degradasi Lahan / Perluasan Lahan Kritis  Keseimbangan Tata Air Terganggu



KARAKTERISTIK:  Curah Hujan  Topografi  Jenis Tanah  Pola Jaringan Sungai



DAMPAK NEGATIF:  Erosi Tanah & Sedimentasi  Longsor, Pencemaran Air  Banjir



SOLUSI PENANGANNYA: Pengelolaan Sumberdaya Alam yang Berwawasan Lingkungan dengan Pendekatan Pengelolaan DAS Terpadu yang Berkelanjutan



Daerah Aliran Sungai (DAS) [Watershed, Catchment Area, River Basin] DAS



WILAYAH DARATAN DIBAGI HABIS DALAM WILAYAH DAS/SUBDAS



DAS LAIN SUB DAS



SUB DAS SUB DAS



(DAS) BATAS DAS



BAGIAN HULU DAN BAGIAN TENGAH DAS:  Hutan Lindung  Hutan Konservasi  Hutan Produksi  Perkebunan  Perladangan  Pertambangan  Kawasan Budidaya Non Kehutanan



Upstream (Bagian Hulu)



Midstream (Bagian Tengah)



BAGIAN HILIR DAS:  Pemukiman  Persawahan  Perikanan / Pertambakan  Kawasan Usaha Lain



Dawnstream (Bagian Hilir)



Back Water / Arus Air Balik OUTLET / PATUSAN DAS



OUTLET / PATUSAN DAS:  Debit Aliran Air Sungai  Beban Sedimen  Kualitas Air



Gambar Karakteristik Bentuk / Morfometri DAS di Kalimantan Timur



1). DAS dalam Satu Wilayah Kab.



2). DAS dalam Dua Wilayah Kab.



Keterangan: Batas DAS



Jaringan Sungai



Batas Wilayah Administrasi Kab. 3). DAS dalam Tiga Wilayah Kab.



Gambar: Contoh Model Posisi DAS dan Wilayah Administrasi Pemerintahan



Dikhawatirkan apabila kabupaten2 yang terletak dalam satu DAS memiliki kebijakan thd SDA sendirisendiri, gambar di bawah akan terjadi.



Atau gambar di bawah ini terjadi



KABUPATEN TANA TIDUNG



Gambar: Peta 14 Wil. Adm. Kab/Kota, Prov. Kaltim



Gambar: Peta 31 DAS di Wilayah Prov. Kaltim



Gambar 3. Peta Curah Hujan di Wilayah Kaltim



Gambar 4. Peta Hidrologi (Jaringan Sungai) di Wil. Kaltim



Didominasi Kelaslereng Curam s/d Sangat Curam ± 77%



Didomisasi Jenis Tanah Podsolik ±64%



Gambar: Peta Kelas Lereng di Wilayah Prov. Kaltim



Gambar: Peta Jenis Tanah di Wilayah Prov. Kaltim



 Didominasi Kawasan Hutan ± 72%  Semak belukar ± 22%  Penutupan/penggunaan lain-lain ± 6%



Gambar: Peta Penutupan Lahan/Vegetasi di Wil. Kaltim



Luas Lahan Kritis pada 31 DAS di Kaltim No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8 9 10. 11. 12. 13.



Nama DAS DAS Adang-Kuaro DAS Batakan DAS Bengalon DAS Berau DAS Bontang DAS Dumaring DAS Karangan DAS Kayan DAS Kendilo DAS KerangSegendang DAS Mahakam DAS Manggar DAS Manubar



Luas (Ha) 104.381 7.195 388.381 1.677.724 9.603 182.050 529.141 3.703.251 447.550



223.979 7.724.365 11.893 375.731



Lahan Kritis (Ha) (%) 38.679 592 104.310 641.347 1.162 107.617 226.420 570.831 212.860 93.651 2.974.504 725 176.014



37,1 8,2 26,9 38,2 12,1 59,1 42,8 15,4 47,6



41,8 38,5 6,1 46,8



No. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.



Nama DAS DAS Pulau Derawan DAS Pulau Nunukan DAS Pulau Tarakan DAS Pemaluan DAS Riko DAS Samboja DAS Santan DAS Sebuku DAS Sebakung DAS Semoi DAS Sengata DAS Sepaku DAS Sesayap DAS Tabalar DAS Telake DAS Tengin DAS Tunan DAS Wain Jumlah



Luas (Ha) 4.201 23.501 25.282 26.905 60.052 71.215 193.187 480.786 597.403 8.424 262.613 23.899 1.644.808 225.373 392.420 32.057 78.663 24.097 19.560.130



Lahan Kritis (Ha) (%) 588 6.900 2.076 2.055 2.114 9.244 119.348 216.058 36.635 241 170.754 915 305.281 70.545 206.080 1.244 39.253 3.600 6.341.643



14,0 29,4 8,2 7,6 3,5 13,0 61,8 44,9 6,1 2,9 65,0 3,8 18,6 31,3 52,5 3,9 49,9 14,9 32,4



PERMASALAHAN HUTAN, LAHAN DAN SUMBERDAYA AIR HULU EROSI HUTAN GUNDUL



LONGSOR



Kondisi Hidrologi 31 DAS di Kaltim  Nilai Koefisien Rejim Air Sungai pada 31 DAS di Kaltim sebagian besar termasuk kategori tinggi.  Nilai Muatan Sedimen pada 31 DAS berkisar antara sebagian kategori sedang dan tinggi.  Dewasa ini banjir secara periodik sering terjadi seperti di Kota Samarinda, Tenggarong, Melak, Balikpapan, Tanah Grogot, Bontang, Sengata, dan Tarakan, serta pada beberapa bagian wilayah Kab. Berau dan Kab. Bulungan.



PENGELOLAAN DAS Pengelolaan DAS adalah:



 upaya manusia dalam mengendalikan hubungan timbal balik antara sumberdaya alam dengan manusia di dalam DAS dan segala aktivitasnya,  tujuannya untuk membina kelestarian dan keserasian ekosistem serta meningkatkan kemanfaatan sumberdaya alam bagi manusia secara berkelanjutan.



Pengelolaan DAS Terpadu:  Proses formulasi dan aplikasi bidang kegiatan (SDA dan SDM) dalam suatu DAS;  Memperhatikan faktor-faktor sosial, politik, ekonomi dan kelembagaan pada DAS;  Diperoleh keseimbangan secara integratif dari berbagai kepentingan yang terkait sesuai dengan tujuan kesepakatan bersama.



Urutan Prioritas DAS pada 31 DAS di Kaltim No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.



Nama DAS DAS Mahakam DAS Manggar DAS Bontang DAS Pulau Nunukan DAS Pulau Tarakan DAS Batakan DAS Samboja DAS Sengata DAS Kendilo DAS Adang Kuaro DAS Kerang Segendang DAS Santan DAS Bengalon



Luas (Ha) 7.724.365 11.893 9.603 25.282 26.905 7.195 71.215 262.613 447.550 104.381 223.979 193.187 388.381



Prioritas DAS I I I I I II II II II II II II II



No. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.



Nama DAS DAS Riko DAS Pemaluan DAS Sepaku DAS Telake DAS Semoi DAS Tunan DAS Tengin DAS Karangan DAS Manubar DAS Dumaring DAS Berau DAS Wain DAS Pulau Derawan DAS Sebakung DAS Sesayap DAS Tabalar DAS Sebuku DAS Kayan Jumlah



Luas (Ha) 60.052 23.501 23.899 392.420 8.424 78.663 32.057 529.141 375.731 182.050 1.677.724 24.097 4.201 480.786 1.644.808 225.373 597.403 3.703.251 19.560.130



Prioritas DAS II II II II II II II III III III III III III III III III III III



PENANGANAN PDAS TERPADU DI KALTIM A. Peningkatan Pelaksanaan Kegiatan RHL No.



Uraian



1. Total lahan kritis



Luas (Ha)



Nilai Persentase



6.341.643  Luas rencana penanaman terhadap luas total lahan kritis = 1,7%  Luas realiasi penanaman terhadap luas total lahan kritis = 1%



2. Rencana penanaman



109.122



3. Realisasi penanaman



64.033



Luasrencana penanaman terhadap luas realisasi penanaman = 58,7%



B. Peningkatan Bangunan Pengendali Banjir dan Normalisasi Saluran Sungai / Drainase Perkotaan. C. Pemanfaatan Sumberdaya Alam dan Ruang di DAS yang Mempertimbangkan Keseimbangan antara Aspek Ekonomi dan Aspek Lingkungan.



D. Implementasi Pengelolaan DAS Terpadu.



FORUM DAS KALTIM  Forum DAS Kaltim terbentuk sejak diterbitkan SK Gubernur Kaltim No. 660.1/K.478/ 2009 Tgl. 8 September 2009.  Pengurus & anggota Forum DAS Kaltim terdiri dari: instansi pemerintah dan swasta, akademisi serta LSM.  Forum DAS Kaltim memiliki 4 bidang kajian: Pengelolaan SDA, Pemberdayaan Masy., Kelembagaan, dan Lingkungan Hidup.  Forum DAS Kaltim telah melakukan antara lain sosialisi, diskusi/lokakarya dengan para pihak terkait di tingkat provinsi dan pada 9 Kab./Kota di Kaltim.



PERANAN FORUM DAS KALTIM 1. Memfasilitasi pembentukan forum- forum DAS di tingkat Kabupaten/Kota.



2. Koordinasi antara Forum DAS Kaltim dengan Forum DAS di tingkat Kab./Kota. 3. Berpartisipasi dalam Penyusunan RP-DAS terpadu pada DAS-DAS di Kaltim. 4. Berpartisipasi dalam Program Kaltim Green dan Program REDD. 5. Memberikan masukan dan rekomendasi kepada pemerintah terkait PDAS terpadu.



FORUM DAS – Dewan SDA / TKPSDA  Berdasarkan



pertimbangan Pansus Pemberian Pertimbangan untuk Penetapan Wilayah Sungai (WS), Cekungan Air Tanah (CAT) dan Pertimbangan Terhadap Forum DAS  Keberadaan Forum DAS tidak bertentangan dengan Dewan Sumber Daya Air



 Forum



DAS dan Dewan Sumber Daya Air/TKPSDA dapat saling bersinergi dalam melakukan peran dan tugasnya.



 Dewan



Sumber Daya Air/TKPSDA  UU No. 7 Tahun 2004  lebih fokus pada sungai, bendungan/waduk, danau



 Forum



DAS  SK Menhut No. 52/KptsII/ 2001 tentang pedoman Penyelenggaraan PDAS  lebih fokus pada lahan dalam suatu DAS



ALUR KETERKAITAN HUTAN KEHUTANAN SEBAGAI SDA SEBAGAI EKOSISTEM



PENYELAMAT



PEMBANGUNAN : Berkelanjutan Multi sektor/demensi Berbasis SDA



TATA RUANG Unsur Biogeofisik-Sos Alokasi Ruang Bagi Pembangunan



USER



WADAH PEMBANGUNAN



KONSEP DASAR EKO-EFISIENSI



DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) SATUAN RENBANG



Permasalahan dan Rencana Program / Kegiatan Pengelolaan DAS No.



Permasalahan



Rencana Program / Kegiatan



1.



Lahan Kritis



 Rehabilitasi dan reklamasi lahan.  Reboisasi dan penghijauan.  Penyuluhan.



2.



Sedimentasi



 Pengerukan sungai.  Pengendalian erosi dan sedimentasi.



3.



Kualitas Air / Pencemaran Air Sungai / Danau



 Penyuluhan dan pendidikan keterampilan.  Pola hidup bersih.  Monitoring dan Evaluasi.



4.



Banjir



 Pengerukan dan normalisasi sungai / drainase perkotaaan.  Pembuatan embung, polder, bendungan, waduk.



5.



Perubahan Iklim



 Antisipasi seperti Perkuatan jaringan hidroklimatologi dan sistem informasi sumberdaya air.  Mitigasi seperti pemeliharaan hutan, reboisasi, rehabilitasi dan revegetasi.  Adaptasi seperti Peningkatan prasarana penyediaan air, pengendalian banjir dan pengamanan pantai.



6.



Tata Ruang dan Penggunaan Lahan



 Pengembalian status kawasan/lahan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku melalui instansi yang berwenang.  Sosialisasi peraturan perundangan terkait.



7.



Konflik Pemanfaatan Sumber daya Alam (SDA) dan Lahan



 Manajemen konflik.  Redistribusi lahan.



8.



Permasalahan Hulu – Hilir DAS



 Koordinasi dan kerjasama antar pemerintah daerah kabupaten/kota di wilayah DAS.



9.



Ketergantungan Penduduk terhadap Lahan.



 Penyuluhan serta pendidikan ketrampilan agar bisa berwiraswasta.  Aplikasi Agroforestry.



10. Pemahaman Budaya  Penyuluhan dan pendidikan Konservasi yang konservasi. Masih Lemah. 11. Pelibatan Masyarakat Sekitar dalam Dunia Usaha.



 Pemberdayaan masyarakat dan penyuluhan.



12. Kelembagaan



 Penguatan kelembagaan terkait yang sudah ada.  Pembentukan lembaga pengelola DAS.



13. Pendanaan



 Kapasitas building dan penggalian dana dari pihak luar negeri dan sektor swasta.



Terima Kasih