16 0 178 KB
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah proses pergerakan keluarnya janin, plasenta, danmembran dari dalam rahim melalui jalan lahir. Proses ini berawal daripembekuan dan dilatasi serviks akibat kontraksi uterus dengan frekuensi,durasi, dan kekuatan yang teratur ( Rohani, 2011).
Gangguan terhadap jalannya proses persalinan dapat disebabkan oleh berbagai factor, antara lain dengan adanya kelainan presentasi, posisi dan perkembangan janin intrauterine. Diagnosa distosia akibat janin bukan hanya disebabkan oleh janin dengan ukuran yang besar, janin dengan ukuran normal namun dengan kelainan pada presentasi intra uterin juga tidak jarang menyebabkan gangguan proses persalinan. Saat ini tidak ada metode yang akurat untuk meramalkan secara pasti tentang adanya Disproporsi Fetopelvik baik secara klinis maupun menggunakan alat radiologis B. Rumusan Masalah Bagaimana penatalaksanaan dalam menangani perlukaan jalan lahir C. Tujuan a. Tujuan umum Tujuan umum dari kami mempelajari makalah ini adalah untuk mengetahui lebih mendalam tentang perlukaan jalan lahir. b. Tujuan khusus 1. Penjelasan mengenai Persentasi Muka 2. Apa saja Etiologi persentasi Muka ? 3. Apa diagnosis dari Persentasi Muka ? 4. Apa Penanganan dari Persentasi Muka ? 5. Apa Penataklaksanaan dari Persentasi Muka ? 6. Apa komplikasi dari persentasi Muka
BAB II TINJAUAN TEORI Persalinan adalah proses pergerakan keluarnya janin, plasenta, danmembran dari dalam rahim melalui jalan lahir. Proses ini berawal daripembekuan dan dilatasi serviks akibat kontraksi uterus dengan frekuensi,durasi, dan kekuatan yang teratur ( Rohani, 2011). Presentasi Muka adalah keadaan di mana kepala dalam kedudukan defleksi maksimal, sehingga oksiput tertekan pada punggung dan muka merupakan bagian terendah menghadap ke bawah. Pada presentasi muka, kepala berada dalam posisi hiperekstensi sehingga oksiput menempel pada punggung bayi dan dagu (mentum) menjadi bagian terbawah janin. Muka janin dapat tampil sebagai dagu (mentum) anterior atau posterior, relatif terhadap simfisis pubis . (Duff, Obstetri
Williams) Presentasi muka yaitu keadaan dimana kepala mengalami hiperfleksi sehingga oksiput bersentuhan dengan punggung bayi dan mentum merupakan denominator. (Bhal et al, Asuhan kebidanan persalinan dan kelahiran) Dalam kaitannya dengan simfisis pubis, maka presentasi muka dapat terjadi denganmento anterior atau mento posterior. Pada janin aterm dengan presentasi muka mento-posterior, proses persalinan pervaginam terganggu akibat bregma (dahi) tertahan oleh bagian belakang simfisis pubis. Dalam keadaan ini, gerakan fleksi kepala agar persalinan pervaginam dapat berlangsung terhalang, maka persalinan muka spontan per vaginam tidak mungkin terjadi. Bila dagu berada di anterior, persalinan kepala per vaginam masih dapat berlangsung pervaginam melalui gerakan fleksi kepala. Pada sejumlah kasus presentasi muka dagu posterior, dagu akan berputar spontan ke anterior pada persalinan lanjut. Presentasi Muka jarang terjadi kira-kira 1 dalam 500 kelahiran. Kepala dan tulang belakang ekstensi tetapi lutut fleksi sehingga letak fetus dalam uterus dalam bentuk huruf S. Oksiput berlawanan dari bahu dan muka secara langsung yang berada dibagian os. Internum. Diagnosis Dalam kehamilan Letak muka kadang-kadang dapat dicurigai dalam kehamilan jika:
Tonjolan kepala teraba sepihak dengan punggung dan antara belakang kepala dan punggung teraba sudut yang runcing (sudut fabre); tonjolan kepala ini juga bertentangan dengan pihak bagian-bagian kecil. Bunyi jantung anak terdengar pada pihak bagian-bagian kecil. Atas penemuan tersebut dianjurkan untuk dibuat foto rontgen Pemeriksaan radiologis dapat menampakkan gambaran hiperekstensi kepala yang jelas dan tulang muka diatas pintu atas panggul. Dalam persalinan Dengan pemeriksaan dalam pada pembukaan yang cukup besar teraba: orbita, tulang pipi, mulut dan dagu, Kadang perlu dibedakan dengan presentasi bokong dimana dapat teraba adanya anus dan tuber-ischiadica yang sering keliru dengan mulut dan tulang rahang atas. Etiologi Penyebab presentasi muka sangat banyak dan pada umumnya berasala dari faktor apapun yang menyebabkan ekstensi atau menghalangi fleksi kepala.
Tumor leher janin Panggul sempit Bayi besar Anensefalus Lilitan tali pusat di leher Pembesaran leher yang mencolok Grande multipara dengan perut gantung (‘pendulous abdomen’)
Faktor Presdiposisinya adalah pada wanita multipara dan perut gantung. Keadaan tersebut menyebabkan punggung bayi merosot ke depan ke arah lateral, seringkali pada arah yang sama dengan oksiput, sehingga menambah ekstensi vertebra servikalis dan torakalis. Pemeriksaan Pemeriksaan luar (Palapasi Abdomen)
Tonjolan kepala sepihak dengan bokong Ditemukan sudut fabre BJJ sepihak dengan bagian kecil
Pemeriksaan dalam Teraba pinggir orbita, hidung, tulang pipi, mulut dan dagu
Mekanisme Pemeriksaan Pada Persentasi Muka Kepala turun melalui PAPdengan sirkumferensiatrakelo-parietalis dan dengan dagu melintang / miring.Setelah muka mencapai dasar panggul terjadi PPD, sehingga dagu memutar kedepan dan berada di bawah arkus pubis.Dengan daerah submentum sebagai hipomoklion kepala lahir dengan gerakan fleksi sehingga dahi, UUB, belakang kepala melewati perineum.Setelah kepala lahir terjadi PPL dan badan janin lahir seperti pada presentasi kepala.kalau dagu bedara dibelakang pada waktu putaran dalam dagu harus melewati jarak yang jarak yang lebih jauh supaya dapat berada di depan. Kadang dagu tidak memutar ke depan dan tetap berada di belakang.Keadaan ini disebut posisi mento posterior persisten dan janin tidak dapat lahir spontan, kecuali bila janin mati atau kecil.Hal ini karena kepala sudah berada dalam fleksi maksimal dan tidak mungkin menambah defleksinya lagi, sehingga kepala dan bahu terjepit dalam pangguldan persalinan tidak akan maju. (Bhal et al, Asuhan kebidanan persalinan dan kelahiran. Presentasi muka jarang terjadi bila kepala masih diatas Pintu Atas Panggul.Umumnya keadaan diawali dengan presentasi dahi yang kemudian pada proses desensus berubah menjadi presentasi muka Mekanisme persalinan terdiri dari densensus – putar paksi dalam – fleksi – ekstensi dan putar paksi luar. Mekanisme persalinan pada presentasi muka mentoposterior, terjadi :
Putar paksi dalam sehingga dagu berputar keanterior dan lahir pervaginam, tujuan Putar Paksi Dalam adalah agar dagu berada dibelakang simfisis pubis oleh karena hanya pada posisi ini kepala janin dapat melewati perineum melalui gerakan fleksi. Setelah Putar Paksi Dalam dagu kedepan selesai dan tahapan desensus berikutnya berlangsung, maka dagu dan mulut nampak di vulva dan persalinan kepala berlangsung melalui gerakan fleksi. Setelah kepala lahir, oksiput akan mendekati anus dan dagu berputar seperti saat memasuki Pintu Atas Panggul. Persalinan bahu berlangsung seperti pada presentasi belakang kepala. Pada presentasi muka, edema akan merubah bentuk wajah anak. Molase juga terjadi dan menyebabkan bertambah panjangnya diameter occipitomentalis.
Manajemen Pada posisi mento anteerior seringnya proses persalinan berjalan normal. Pada kala II kelahiran normal diantisipasi dengan menggunakan episiotomi meskipun diameter sub mento bregmatika 9,5 cm. Sub mento vertikal 11,5 cm yang dapat merobek perineum saat kelahiran. Jika kelahiran normal terjadi ekstensi dipertahankan dengan menekan sinsiput hingga dagu
berada di bawah simpisis pubis, kepala difleksikan sehingga memungkinkan verteks dan oksiput melewati perineum. Posisi mento lateral dan mento posterior lebih berbahaya. Kelahiran spontan tidak akan terjadi, kemungkinan persalinan obstruksi dan dibutuhkan penatalaksanaan dengan segera.
Penatalaksanaan a) Dagu anterior b) Bila pembukaan lengkap
Lahirkan dengan persalinan spontan pervaginam Bila kemajuan persalinan lambat lakukan disitoksin drip Bila kurang lancar, lakukan forseps
1. Bila pembukaan belum lengkap Tidak didapatkan tanda obtuksi, lakukan oksitosin drip. Lakukan evaluasi persalinan sama dengan persalinan verteks 2. Dagu Posterior
Bila pembukaan lengkap maka SC Bila pembukaan maka lengkap, lakukan penilaian penurunan rotasi, dan kemajuan persalinan, jika macet maka SC Jika janin mati maka lakukan Kraniotomi atau seksio saesaria.
Kala I : observasi sampai pembukaan lengkap Kala II : setelah dipimpin meneran Bila dagu di depan : persalinan spontan (ekstraksi forsep) Bila dagu di belakang : seksio sesarea Bila ukuran panggul normal dan kemajuan proses persalinan berlangsung secara normal, persalinan pervaginam pada presentasi muka dapat berlangsung dengan wajar.Observasi Detik Jantung Janin dilakukan dengan monitor eksternal.Presentasi muka sering terjadi pada panggul sempit, maka terminasi kehamilan dengan SC sering terpaksa harus dilakukan.Usaha untuk merubah presentasi muka menjadi presentasi belakang kepala , pemutaran posisi dagu posterior menjadi dagu anterior secara manual atau dengan cunam, serta dengan versi ekstraksi tidak boleh dikerjakan pada masa obstetri moder
Komplikasi Komplikasi yang dapat terjadi pada presentasi muka, meliputi; 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Prolapsus tali pusat Obstruksi persalinan, karena; Muka tidak berbentuk dan oleh karena CPD yang tidak dapat ditangani Presentasi muka posterior presisten mengakibatkan obstruksi persalinan Kelahiran operasi mungkin dibutuhkan Trauma perineum berat dapat terjadi karena, meskipun diameter sub mento bregmatik hanya 9,5 cm, sub mento vertikal 11,5 cm akan memperlebar vagina dan perineum. Bentuk tengkorak fetus abnormal disebabkan perdarahan intrakranial. 7. Muka memar dan oedem
BAB III TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. T DENGAN PERSALINAN PRESENTASI MUKA PATOLOGIS Tanggal
: 18 April 2018
Jam
: 12.00 WIB
Tempat
: BPM Yova Nopridasari Amd.keb
Pengkaji
: Yova Nopridasari
IDENTITAS Nama Ibu
: Ny. T
Nama Suami : Tn. S
Umur
: 21 tahun
Umur
: 25 tahun
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: S1
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: PNS
Alamat
: Padang Harapan, Bengkulu
Alamat
: Padang Harapan, Bengkulu
KALA 1 A. Data Subjektif Ibu mengatakan: Bernama Ny. T, umur 21 tahun Ibu sudah merasa mules-mules teratur menjalar dari perut bagian bawah ke pinggang sejak jam 07.00 WIB, disertai keluar lendir bercampur darah dari kemaluan ibu G1P0A0 Ibu tidak pernah menderita penyakit kronis, penyakit menahun, penyakit menular seksual serta tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti hipertensi, DM, Jantung dan asma
B. Data Objektif 1. Pemeriksaan Umum a. Keadaan umum
: Baik
b. Kesadaran
: Composmentis
c. Tanda-tanda vital Tekanan darah
: 120/80 mmHg
Pernafasan
: 20x/menit
Nadi
: 90x/menit
Suhu
: 36.6`C
d. Tinggi badan
: 157 cm
e. BB sebelum hamil
: 50 kg
f. BB sekarang
: 65 kg
2. Pemeriksaan Fisik a. Kepala Warna rambut
: Hitam
Kebersihan
: Bersih
Oedema
: Tidak ada
b. Muka Warna
: Tidak pucat
Oedema
: Tidak ada
c. Mata Konjungtiva
: Merah muda
Sclera
: Putih
d. Hidung Kebersihan
: Bersih
Pembengkakan polip : Tidak ada e. Mulut dan gigi Warna bibir
: Tidak pucat
Stomatitis
: Tidak ada
Caries gigi
: Tidak ada
Kebersihan
: Bersih
f. Leher Pemb. kelenjar limfe : Tidak ada Pemb. kelenjar tyroid: Tidak ada Pemb. Vena jugolaris : Tidak ada g. Payudara Bentuk
: Simetris
Putting susu
: Menonjol
Areola
: Bersih
Kolostrum
: Sudah keluar
Nyeri tekan
: Tidak ada
h. Abdomen 1. Inspeksi Bekas operasi
: Tidak ada
Pembesaran uterus
: Sesuai dengan usia kehamilan
Striae
: Ada
Linea nigra
: Ada
2. Palpasi
: TFU 30 cm
Leopold I
: Difundus teraba bagian yang lunak, bundar dan tidak melenting
Leopold II
: Teraba bagian besar, keras memanjang seperti papan disebelah
kanan perut ibu (punggung) dan disebelah kiri perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin (ekstremitas) Leopold III
: Bagian terbawah teraba bagian yang lunak dan tidak teratur
Leopold IV
: Penurunan kepala 3/5
His
: 4 x 10 menit lamanya 40 detik
TBJ
: (30-11) x 155 = 2945 gram
3. Auskultasi Punctum Maximum
: DJJ 132 x/menit : Dua jari dibawah pusat sebelah kanan
i. Genetalia Kelainan
: Tidak ada
Oedema
: Tidak ada
Varices
: Tidak ada
Pengeluaran
: Lendir bercampur darah
Pemeriksaan dalam Vulva/vagina
: Tidak ada kelainan
Portio
: Tipis, lunak
Pembukaan : 8 cm Ketuban
: Positif (utuh)
Presentasi : Muka, teraba mulut, hidung, tulang-tulang pipi dan sebagian tulang orbita Penurunan kep Moulage
: Hodge III
: Tidak Ada
j. Anus Haemoroid
: Tidak ada
k. Ekstremitas atas dan bawah Bentuk Oedema
: Simetris : Tidak ada
Varices
: Tidak ada
Reflek patella
: +/+
C. Analisa Ny. T umur 21 tahun GIPOAO parturient aterm kala I fase aktif, janin tunggal hidup, intra uterine, dengan presentasi muka patologis D. Penatalaksanaan Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga bahwa ibu sudah dalam proses persalinan dengan presentasi dan posisi muka Ev: Ibu dan keluarga mengerti Memberi dukungan moril pada ibu Ev: Ibu merasa tenang
Menjelaskan pada ibu tentang persalinan dengan presentasi dan posisi muka Ev: Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan Menjelaskan pada ibu tentang resiko bila persalinan dengan presentasi muka di lakukan secara pervaginam Ev: Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan Mengidentifikasi apakah kondisi ibu dan janin memungkinkan untuk dilakukan persalinan secara pervaginam Ev: Tafsiran berat janin kecil, ukuran panggul ibu normal atau luas, kondisi ibu, janin dan kemajuan persalinan normal Melakukan inform concent dan meminta persetujuan dari ibu dan keluarga sebelum mendampingi ibu persalinan Ev: Ibu dan keluarga memberikan persetujuan Menjelaskan pada ibu tentang proses persalinan Ev: Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan Menganjurkan ibu untuk memilih siapa yang akan mendampingi pada saat persalinan Ev: Ibu memilih di dampingi oleh suami Menawarkan pada ibu posisi yang nyaman untuk ibu pada saat persalinan dan memberi tahu taknik nafas yang baik saat ada his Ev: Ibu memilih posisi miring dan menarik nafas dengan baik saat ada his Menawarkan ibu untuk makan dan minum bila tidak ada his Ev: ibu minum teh manis 100cc Mengajarkan ibu cara mengedan yang baik yaitu kedua lengan diletakkan pada lipatan paha dan kepala ibu di angkat sambil melihat perut, menarik nafas lewat hidung sambil ditahan kemudian dikeluarkan lewat mulut Ev: Ibu mampu mempraktekkan cara mengedan yang baik Menyiapkan dan mendekatkan peralatan persalinan serta alat resusitasi Ev: Peralatan partus telah tersedia dalam keadaan steril Mengobservasi keadaan ibu dan janin, kemajuan persalinan serta melakukan pemantauan yang lebih ketat dalam partograf KALA 2
A. Data Subjektif Ibu mengatakan mulesnya semakin sering dan kuat serta ingin mengedan B. Data Objektif 1. Pemeriksaan Umum a. Keadaan umum
: Baik
b. Kesadaran
: Composmentis
2. Pemeriksaan Fisik a. Abdomen
: His 4 x 10 menit lamanya 50 detik, DJJ 143x/menit, kandung
kemih kosong b. Genetalia Pemeriksaan dalam Portio
: : Tidak teraba
Pembukaan : Lengkap Ketuban
: Negatif, warna jernih
Presentasi : Muka, teraba mulut, hidung, tulang-tulang pipi dan sebagian tulang orbita Penurunan kep Moulage
: Hodge IV
: Tidak ada
C. Analisa Ny. T umur 21 tahun GIPOAO parturient aterm kala II, janin tunggal hidup, intra uterine, dengan presentasi muka patologis D. Penatalaksanaan Memberitahukan ibu dan keluarga hasil pemeriksaan bahwa ibu akan segera melahirkan Ev: Ibu dan keluarga mengerti Memberi asuhan sayang ibu Ev: Semua asuhan telah diberikan Memastikan adanya tanda dan gejala kala II seperti dorongan ingin meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol dan vulva membuka Ev: Tanda-tanda sudah ada Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman saat mengedan Ev: Ibu mengambil posisi setengah duduk Membimbing ibu untuk meneran pada saat ada his
Ev: Ibu meneran sesuai anjuran Meletakkan handuk bersih di perut ibu dan kain bersih di bawah bokong Ev: Handuk dan kain terpasang di perut dan bokong ibu Memimpin persalinan sesuai dengan mekanisme persalinan secara pervaginam pada presentasi muka Ev: Mekanisme persalinan pada presentasi muka terdiri dari beberapa gerakan utama, yaitu : penurunan kepala, putar paksi dalam, fleksi, serta gerakan tambahan seperti ekstensi dan putar paksi luar, tindakan sudah dilakukaN Menolong kelahiran bayi dengan benar dan tepat Ev: Pukul 14.05 WIB bayi lahir spontan, segera menangis, gerakan aktif, jenis kelamin perempuan Memastikan bahwa keadaan dan kondisi bayi juga ibu dalam keadaan normal Ev: Keadaan bayi dan ibu normal Memfasilitasi Inisiasi Menyusu Dini Ev: Bayi diletakkan tengkurap di atas perut ibu dan dalam 60 menit bayi belum menyusu Mendokumentasikan hasil asuhan yang telah diberikan.
BAB IV
PEMBAHASAN Pada tanggal 18 April 2018 Ny T dating ke rumah sakit dengan keluhan ibu sudah merasa mules-
mules dan menjalar dari perut bagian bawah ke pinggang sejak jam 07.00 WIB, disertai keluar lendir bercampur darah dari kemaluan ibu. . Pemeriksaan Umum, Keadaan umum : Baik, Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital Tekanan darah
: 120/80 mmHg
Pernafasan
: 20x/menit
Nadi
: 90x/menit
Suhu
: 36.6`C
Tinggi badan
: 157 cm
BB sebelum hamil
: 50 kg
BB sekarang
: 65 kg
Palpasi
: TFU 30 cm
Leopold I
: Difundus teraba bagian yang lunak, bundar dan tidak melenting
Leopold II
: Teraba bagian besar, keras memanjang seperti papan disebelah
kanan perut ibu (punggung) dan disebelah kiri perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin (ekstremitas)
Leopold III
: Bagian terbawah teraba bagian yang lunak dan tidak teratur
Leopold IV
: Penurunan kepala 3/5
His
: 4 x 10 menit lamanya 40 detik
TBJ
: (30-11) x 155 = 2945 gram
Auskultasi
: DJJ 132 x/menit
Analisa Ny. T umur 21 tahun GIPOAO parturient aterm kala I fase aktif, janin tunggal hidup, intra uterine, dengan presentasi muka patologis
KALA 2
Data Subjektif Ibu mengatakan mulesnya semakin sering dan kuat serta ingin mengedan
Data Objektif
Pemeriksaan Umum Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Composmentis
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
: His 4 x 10 menit lamanya 50 detik, DJJ 143x/menit, kandung
kemih kosong
Genetalia Pemeriksaan dalam Portio
: : Tidak teraba
Pembukaan : Lengkap Ketuban
: Negatif, warna jernih
Presentasi : Muka, teraba mulut, hidung, tulang-tulang pipi dan sebagian tulang orbita Penurunan kep Moulage
: Hodge IV
: Tidak ada
Analisa Ny. T umur 21 tahun GIPOAO parturient aterm kala II, janin tunggal hidup, intra uterine, dengan presentasi muka patologis
Penatalaksanaan Memberitahukan ibu dan keluarga hasil pemeriksaan bahwa ibu akan segera melahirkan Ev: Ibu dan keluarga mengerti Memberi asuhan sayang ibu Ev: Semua asuhan telah diberikan Memastikan adanya tanda dan gejala kala II seperti dorongan ingin meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol dan vulva membuka Ev: Tanda-tanda sudah ada Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman saat mengedan
Ev: Ibu mengambil posisi setengah duduk Membimbing ibu untuk meneran pada saat ada his Ev: Ibu meneran sesuai anjuran Meletakkan handuk bersih di perut ibu dan kain bersih di bawah bokong Ev: Handuk dan kain terpasang di perut dan bokong ibu Memimpin persalinan sesuai dengan mekanisme persalinan secara pervaginam pada presentasi muka Ev: Mekanisme persalinan pada presentasi muka terdiri dari beberapa gerakan utama, yaitu : penurunan kepala, putar paksi dalam, fleksi, serta gerakan tambahan seperti ekstensi dan putar paksi luar, tindakan sudah dilakukaN Menolong kelahiran bayi dengan benar dan tepat Ev: Pukul 14.05 WIB bayi lahir spontan, segera menangis, gerakan aktif, jenis kelamin perempuan Memastikan bahwa keadaan dan kondisi bayi juga ibu dalam keadaan normal Ev: Keadaan bayi dan ibu normal Memfasilitasi Inisiasi Menyusu Dini Ev: Bayi diletakkan tengkurap di atas perut ibu dan dalam 60 menit bayi belum menyusu Mendokumentasikan hasil asuhan yang telah diberikan.
BAB V PENUTUP Kesimpulan Pada keadaan malpresentasi,Persalinan spontan bisa dilakukan Jika pintu bawah panggul luas dan muara vagina serta perineum cukup longgar akibat persalinan pervaginam sebelumnya, persalinan berikutnya bisa lebih mudah dilakukan dengan persalinan pervaginam tentunya dengan pertimbangan bahwa bayinya tidak terlalu besar dan masih memungkinkan untuk bisa melewati pintu atas panggul untuk dapat dilahirkan. Saran
Mahasiswa
Semoga makalah ini bisa membuat pembaca lebih banyak mengerti tentang Persentasi Muka Sehingga bagi calon pendidik ataupun mahasiswadapat memudahkan dalam proses pembelajaran baik menampilkan dalam bentuk diskusi maupun sebagai bahan ajar.
DAFTAR PUSTAKA
Wiknjosastro, PT bina pustakasarwono prawirohardjo 2010 , Asuhan kebidanan dan persalinan 2009 , Buku ajar asuhan Kebidanan. Volume 2 edisi 4 , kelainan presentasi obstetric patologi