Presentasi Tropmed - EDITED 13 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

dr. Annisa - MATERI PEMBEKALAN UKMPPD FK UMSU –



Keterampilan klinik:



NEMATODA: tubuh panjang tidak bersegmen, seperti tabung. CESTODA: tubuh pipih seperti pita, dengan organ perlekatan (scolex), dan segmen TREMATODA: bentuk seperti daun



Fase infeksius: tertelan telur matang, yg menyebabkan gejala: cacing dewasa, memiliki siklus paru  Loffler syndrome, pemeriksaan sputum dan feses dapat ditemukan Kristal charcot Leyden During the lung phase “Loeffler’s Syndrome”, pulmonary symptoms can occur including dyspnea, hemoptysis, eosinophilic pneumonitis Dx: Kato Katz method can be used to determine infections.



Th/ alben 400mg sd (hamil gak boleh) Piperizin atau pirantel pamoat 10 mg/kg BB maks 1 g meben 500mg sd LOEFFLER SYNDROME:



The original description of Löffler syndrome listed parasitic infection with Ascaris lumbricoides as its most common cause; however, other parasitic infections and acute hypersensitivity reactions to drugs are included as etiologies for simple pulmonary eosinophilia.



berlapis, transparfan, bergranul, dinding berupa albumin



Fase infeksius larva filariform menembus kulit, yg menyebabkan gejala: cacing dewasa Patologi dari cacing tambang ada 3 fase yaitu: fase invasi, fase migrasi dan fase intestinal. GEJALA: urtikaria, batuk kering—pneumonitis, cacing di initesinal menempel dan menghisap darah anemia, (+) ground itch – kulit berubah di telapak kaki, Th/ alben 400mg sd (hamil gak boleh) / PP 3 hari atau Meben 500 sd / 100mg 2xsehari u 3 hari



 Ancy  bentuk C, gigi 2 HISAP



DARAH LEBIH BANYAK  bisa transpulmonary, transmammary, oral



 Neca  bentuk S, gigi



semilunar/cutting plate  hanya penetrasi kulit! (wajib melewati paru)



- Gejala : Bisa kronik asimtomatik. Gatal2 dengan ruam makulopapular di area



penetrasi kulit; sistemik: batuk, sesak.



- Bisa AUTOINFEKSI (larva dieskresikan dari feces tapi beberapa bisa matur dan



langsung segera reinfeksi hostnya dengan menancap ke dinding usus atau dengan penetrasi kulit sekitar anus)



- Telur  oval, dinding tipis, mirip hookworm, jarang dijumpai di feces - Tx: Ivermectin SD 200µg/kg (2 hari), Albendazole 400mg 2x1 (7 hari)



Unlike other soil-transmitted helminths such as hookworm and whipworm, whose eggs do not hatch until they are in the environment, the eggs of S. stercoralis hatch into larvae in the intestine.



Fase infeksius: tertelan telur matang, yg menyebabkan gejala: cacing dewasa Gejala khas: gatal dubur pada malam hari (+) retroinfeksi, cacing dapat bergerak masuk ke dalam vulva-vagina Dx: Telur di perianal atau tinja  Graham Scotch Adesive Tape  Anal swab pada lipatan kulit perianal, dilakukan pagi hari sebelum anak BAB atau sebelum cebok (sebaiknya 4 hari berturut – turut)



Th/pirantel pamoat 10 mg/kg, maks 1 gr Nb: anggota serumah harus diterapi



Telur asimetris. Seperti parutan kelapa



Tertelan telur yang matang, yang menyebabkan gejala: cacing dewasa Komplikasi prolaps rekti, apendisitis HABITAT  di Colon  gejala usus besar. Heavy infections may cause intermittent stomach pain, bloody stools, diarrhea, and weight loss Dx: Kato Katz to find the eggs in the stool. Th/ mebendazole 2x100mg 3 hari atau 600mg sd



Tempayan, double knob, barrel shape, kutub di kedua sisi



Serpiginous lession Distribusi :tungkai bawah, bokong, tangan, dll.



Cutaneous larval migrans (also known as creeping eruption) is a zoonotic infection with hookworm species that do not use humans as a definitive host, the most common being A. braziliense and A. caninum. Terapi: Oral Albendazole : Albendazole 400mg (1xsehari, 3 hari) Oral Ivermectin  12 mg SD, diulang hari ke 2. Pilihan untuk Strongy S. Thiabendazole 50mg/kgbb/hari (2xsehari, 2 hari) Topical Ivermectin atau Topical Thiabendazole Chlor ethyl spray (etil klorida gak bunuh, hanya untuk gejala)



 Wuchereria bancrofti (vektor



tersering Culex) seluruh tungkai hingga kemaluan,badan smooth  Brugia malayi , Brugia timori



lutut ke bawah badan kinky  Vector: Mansonia sp (asia),



Anopheles (afrika), Aedes (asia), Culex (amerika) DX: Mikrofilaria darah pada malam hari (22.00 – 02.00)  giemsa stain



TERAPI Th/ Diethylcarbamazine (DEC) 6mg/KgBb/hari (12 hari) Diethylcarbamazine (DEC) 6mg/KgBb + Albendazole 400mg (SD) !  DEC tidak bisa diberikan pada pasien yg menderita onchocerciasis, loiasis  ganti Ivermectin



Profilaksis: DEC 6mg/KgBB + Albendazole 400mg/tahun (Selama 5 tahun)



Taenia (saginata & solium)



alben 400mg 1-2x/hari 8-30hari (untuk terapi sistiserkosis) - biasa 15 hari



Schistosoma (Fase infeksius: serkaria) 4S ingat



Merupakan trematoda darah



Penularan: air tawar terkontaminasi feces terinfeksi telur, kemudian menetas di air 



Gejala: di lokasi penetrasi kulit setelah berenang (swimmer’s itch) Intestinal: nyeri perut, BAB berdarh, diare. Bisa terjadi pembesaran hepar, asites, dan pembesaran hati. Urogenital: hemauria, fibrosis kandung kemih dan ureter, dan kerusakan ginjal. Gejala hipersensitivitas terhadap schistosoma Diagnosis: (+) telur parasit di feces, bisa serologi juga.



 (1 hari



tidak memiliki operculum, spina (+) infeksius: cercaria vektor: siput dan ketam laut



Fasciola -



fasciolosis



 Diagnosis: telur di feces



(sulit dan tidak selalu ada di awal); cek antibodi



 Telur memiliki operculum  Terapi: Triclabendazole oral



cacing memiliki operkulum



infeksius: metaserkaria vektor: siput dan ketam laut



 Ascaris dan Ancylostoma  Albendazole 400mg SD  Trichuris  Mebendazole 2 x 100 mg 3 hari  Enterobius  PP 10mg/kgBB SD



 Schistosoma dkk  Praziquantel  Filariasis  DEC 12 hari atau DEC + Alben 1 hari  Taenia  Praziquantel – atau albendazole



Unicellular eukaryotic organism. - Flagellata (giardia lamblia) - Amoeboids (entamoeba) - Sporozoa (plasmodium, cryptosporodium, toxoplasma) - Cilliata (Balantidium coli)



Oleh : Giardia intestinalis (nama dulu: G.lamblia)



Transmisi: tertelan Giardia / fecal 0ral Tropozoit pear-shaped



BENTUK INFEKSIUS: KISTA Gejala: Diare, kembung, steatorrhea (diare berlemak berminyak) bisa mengapung, sangat bau busuk, berlendir, kram perut.  Tx: metronidazole 3x250mg (5 – 7 hari)  Range dose besar, 250,500, 750 1-3 kali sehari



 Infeksi usus besar  Terinfeksi kista  Diare = watery,



bloody, mucoid (dysentric synrome)



 Ditemukan tropozoit



ada makro dan mikronukleus



 Tx: Tetrasiklin  Alternatif:



Metronidazole



ENTAMOEBA HYSTOLITICA PATOGEN FASE INFEKSIUS: KISTA BERINTI 4



Disentri Basiler



Disentri Amoeba



Shigella, sp.



Entamoeba hystolitica



Demam tinggi KU lebih jelek BAB > 10x / hari Dehidrasi >>> Tenesmus menonjol/berat



Demam (-) / subfebris KU biasa BAB 6-8 x/hari Dehidrasi +/- dewasa Tenesmus biasa



Feces lendir darah + alkali



Feces lendir darah + asam



PMN response



MN response



Tx: Cotrimoxazole, Ciprofloxacin (dewasa) Komplikasi: artritis



Tx: Metronidazole Abses hati amoebic



Penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium. Vektor nyamuk anopheles. Plasmodium  ” Fatro Viter



Maqu”



 P. Falcifarum  M. Tropicana (Maligna)  Tipe demam tak tentu, 1-2-1-2-1



 P. Vivax  M. Tertiana (Benigna)  Tipe demam 1-2-1-2-1  P. Ovale  M. Ovale  Tipe demam 1-2-1-2-1  P. Malarie  M. Quartana  Jarang di Indonesia Tipe demam 1-3-1-3-1



Demam



menggigil



berkeringat



Diduga malaria



Tinggal di daerah endemik malaria Menderita demam atau riwayat demam 48 jam terakhir Tampak anemi Tinggal di daerah non endemik malaria



Menderita demam atau riwayat demam dalam 7 hari terakhir Setiap terduga malaria harus diperiksa darah dengan mikroskop atau RDT



Falciparum



Vivax



Ovale



Malariae



NAMA



tropicana



tertiana



tertiana



quartana



SIKLUS Hati



-



+



+



-



Eritrosit



N



Membes ar, pucat,



Membesa r, ovale – comet form



N



Spot



Maurer Cleft



Schuffner



Schuffner, james dot



Ziemanns



Tropozoit



Ringform, accole, marginal, aplique, double dot double infection



Ring, amoeobi d



Band (pita)



Schizont Gametosit



Bunga, Rosette Bulan sabit, pisang



sferis



sferis



sferis



anamnesis • Trias gejala + mual muntah diare pegal • Riwayat malaria • Riwayat ke daerah endemis



pemfis • • • • •



Suhu 37,5 Anemis Ikterik Splenomegali Hepatomegali



lab • Sediaan darah (tebal & tipis) untuk kepadatan & jenis parasit • Rapid Diagnostic Test



 Bisa dari eritrosit, bisa dari leukosit  Pada saat pemeriksaan apusan darah tepi  HITUNG JUMLAH PARASIT DAN



JUMLAH LEUKOSIT



 Hitung jumlah leukosit total (bisa dari lab, atau hitung manual, atau asumsi normal



WHO 8000)



 Rumus:



Contoh: Pada pemeriksaan hapusan darah didapatkan Leukosit 400, parasit dijumpai ada 50. Darah rutin: Leukosit 8000 (Normal: 4-11rb) Kepadatan parasit = (50/400) x 8000 = 1000



DITEMUKAN PLASMODIUM FALCIFARUM STADIUM ASEKSUAL



klinis • • • • • • • •



GCS 2mgg sblm pergi – 4 mgg setelah pulang. (pilihan 1



untuk ibu hamil) - Atovaquone (250mg )– proguanil (100mg) (1tab/hari): 1-2 hari sblm pergi – 7 hari seteah pulang. (pilihan ke 2 ibu hamil)



Revision from WHO 2011



Penyakit yang disebabkan oleh DENV, ditandai dengan demam tinggi. Mirip dengan gejala DBD grade 1, yang membedakan hanya tidak ada bukti terjadi kebocoran plasma. Ht tidak meningkat > 20 %.



DEMAM BERDARAH DENGUE Kausa sama, versi berat



Kriteria WHO: - Demam atau riwayat demam berkisar 2 -7 hari - Manifestasi perdarahan apapun - Trombositopenia (platelet 3: - IgM (biasa cek di hari 5), - IgG anti Dengue (mulai terdeteksi akhir mgg sedikit) Trombosit mulai turun hari ke 3



IMMUNE RESPONSE TO DENGUE INFECTION DHF occurs in a small proportion of dengue patients. Although DHF may occur in patients experiencing dengue virus infection for the first time, most DHF cases occur in patients with a secondary infection Pada DHF  IgM dan IgG positif (IgM lebih rendah, makanya ukurannya IgM IgG ratio)



55



TREATMENT OF DHF WITHOUT SHOCK  Fluid  Drink 2 litre/day to prevent dehydration  Mineral water, juice, oralit  Symptomatic  Give antipiretic if high fever or history of febrile seizure occured. Suggestion is paracetamol. Asetosal & ibuprofen are contraindicated  Diazepam  Domperidon  H2 blocker (ranitidine, cimetidine)  Antibiotic is not given  Steroid is not effective 56



 IV FLUID  Grd 1-2:  NS/RL 5-7cc/kg/H



 Grd 3 : 10 cc  Grd 4 : 20 cc



(GUYUR)



 Nama lain; Mud fever, Slime fever, Swamp fever, Field



fever,Weil’s disease (gejala berat).



 Penyebab ; Leptospira interrogans, suatu



mikroorganisme spirochaeta, bentuk spiral dan memiliki flagel.



 Masuk ketubuh manusia melalui kulit dan mukosa.



 Sering menyerang organ ginjal, hati, otot, dan



vascular.



 Toksin nya bisa merusak endotel kapiler sehingga



bs menyebabkan Akut Tubular Nekrosis pd ginjal



 RISIKO: Lingkungan; Banjir, Genangan air hujan.



Pelihara kucing, anjing, babi, rumah banyak tikus. Pekerja selokan, perkebunan, tukang potong hewan, peternak, dokter hewan.Aktivitas; berburu, kemping, bersampan, berenang. Leptospira banyak dijumpai di ginjal/urine tikus, anjing, kucing, lembu, kuda, babi, dll.



Seringnya ;



 Ikterus



 Demam



 Hepatomegali



 Menggigil



 Nyeri otot



 Sakit kepala  Anoreksia



 Mialgia



betis



 Sufusi



konjungtiva



 DR: Leukosit N/meningkat  Enzim hati & bilirubin : meningkat  Ureum Creatinine: meningkat



Definitif: Kultur, darkfield microscopy (MAHAL & kurang applicable) Serologi:  IgM ELISA (3-5 hari)



 MAT (microscopic agglutination test)



 Mual-Muntah  Nyeri perut



 Suspected: klinis + laboratorium presumptive  Confirmed : lab pasti



Pilihan:



MILD: doksisiklin (2x100mg 7 hari) >> ampisilin (4x500-750mg 7 hari) >> amoksisilin (4x500mg 7 hari) SEVERE: IV penicilin G/BP>> Sefalosporin Gen3 (cefotaxime, ceftriaxone) Lain2: makrolide, fluoroquinolone, carbapenem



Severe cases usually treated with high doses of IV benzylpenicillin (30 mg/kg up to 1.2 g IV 6-hourly for 5-7 days). Less severe cases treated orally with antibiotics such as doxycycline (2 mg/kg up to 100 mg 12-hourly for 5-7 days), tetracycline, ampicillin or amoxicillin.



 Termasuk penyakit wabah  Penyebab: Salmonella typhii  Patogenesis  Makanan terkontaminasi  masuk kelambung  sebagian dihancurkan, sebagian lagi lolos ke usus  Peyerpacth Ileumdistal  Duktus thoracicus  Ke organ RES.  Gejala klinis ;  Mual, muntah, anoreksia  Demam kontinue bertangga, sakit kepala, nyeri otot  Obstipasi, diare



 Pemeriksaan Fisik  Coated tongue (tengah kotor, pinggirnya merah dan tremor)  











Hepato spleenomegali Bisa gangguan kesadaran Bradikardi relatif kenaikan suhu tidak diikuti dgn kanaikan nadi. Rose spot



 Lab     



Leokopenia atau Leukositosis Trombositopenia Anemia ringan LED tinggi SGOT, SGPT tinggi



KULTUR • MGG 1: SUMSUM TULANG dan darah • Mgg 2 : feces • Mgg 3: urin



WIDAL • Deteksi reaksi antibodi/aglutinin thd agO (somatik) dan H (flagellar) • Bermakna: kenaikan titer O 1:320 atau kenaikan 4x



TUBEX • Deteksi IgM thd antigen O9 (spesifik salmonella serogroup D) • Tubex positif ≥ 4



 Kloramfenikol 4x500mg, 14 hari. Hati2 efek sampingnya bisa     







mendepresi sum2tlg anemia aplastik. SUDAH BANYAK RESISTEN Tiamfenikol 4x500mg, 14 hari. Lebih minimal efek samping. Cotrimoksazole, 2x2tab, 14 hari. Ampicillin / Amoksisillin, 50-150mg/KgBB/hr selama 14 hr. Seftriakson 3 gr/hr, 3-5 hr saja. Sefotaksim 3 gr/hr, 3 – 5 hr saja. Ciprofolaxin 2 x 500 mg, 6 hr



 NB : Untuk ibu hamil amoxicilin, seftriaxon



dewasa • 1st Line: Fluoroquinolone : Siprofloksasin 2 x 500 mg/hari (7-14 hari) • 2nd Line: Cephalosporin • Lain – lain : azitromisin



anak • Kloramfenikol4x500mg sampai 7 hari bebas demam



Ibu hamil • Pilih amox/ampi/sefalosporin gen 3: ceftriaxone



 HIV  Human



Immunodeficiency Virus, adalah virus yang dapat menyerang sistem kekebalan tubuh (Limfosit T4/CD4) sehingga menyebabkan penyakit AIDS.



 HIV termasuk jenis virus



RNA golongan retrovirus / lentivirus.



*Window period: dari infeksi primer sampai terdeteksinya antibodi (