Prinsip Belajar Mengajar Dalam Pendidikan Kesehatan Masyarakat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

  PRINSIP BELAJAR MENGAJAR DALAM PENDIDIKAN  KESEHATAN MASYARAKAT Belajar merupakan proses yang terjadi dalam diri pembelajar berupa pengalaman yang diaktifkan sendiri dan bukan oleh orang lain. Belajar adalah penemuan diri sendiri, berarti proses pengalihan ide-ide untuk menentukan kebutuhan dalam pencapaian tujuan baik yang terkait dengan diri sendiri maupun masyarakat umum.  STRATEGI PROSES BELAJAR DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN MASYARAKAT Menurut Notoatmodjo (2003), dalam menentukan strategi proses belajar, terdapat beberapa dasar klasifikasi, antara lain sebagai berikut. Pengaturan guru dan siswa, strategi ini meliputi penentuan apakah proses belajar tersebut hanya akan diberikan oleh satu pengajar atau diberikan    PENGERTIAN PENYULUHAN KESEHATAN Perubahan perilaku bisa dilakukan dengan berbagai macam strategi, yang didahului oleh perubahan pengetahuan dan sikap. Perubahan pengetahuan ini dilakukan salah satunya dengan metode penyuluhan kesehatan. Kegiatan penyuluhan dapat dilakukan dengan komunikasi dua arah di mana komunikator (penyuluh) memberikan kesempatan komunikan untuk memberi feedback dari materi yang diberikan. METODE PENYULUHAN KESEHATAN Menurut Effendy (2003) terdapat dua metode dalam penyuluhan kesehatan, yaitu metode didaktik dan sokratik.Selain itu, Notoatmodjo (2007) membedakan metode penyuluhan berdasarkan sasarannya menjadi dua, yaitu penyuluhan individual dan kelompok. ceramah, serta adanya alat peraga jika kelompok sasarannya jumlahnya sangat banyak. Keuntungan dari metode ini adalah biaya yang dikeluarkan relatif tidak banyak dan mudah untuk dilakukan, waktu yang dibutuhkan juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan sasaran dan bisa diterima dengan mudah oleh hampir semua kelompok masyarakat walaupun tidak bisa membaca dan menulis. PEMBUATAN PERENCANAAN Penyusunan rencana penyuluhan dilakukan dengan beberapa langkah yang diuraikan sebagai berikut.   Penetapan Tujuan



Tujuan dari penyuluhan kesehatan, yaitu melakukan perubahan terhadap pengetahuan, pengertian atau konsep yang sudah ada, serta perubahan terhadap pandangan dan keyakinan dalam upaya menempatkan perilaku yang baru sesuai dengan informasi yang diterima. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa media dan alat peraga memiliki peran penting dalam tersampaikannya pesan pada proses pemberian informasi. Sasaran penyuluhan akan menyerap informasi lebih sedikit ketika sasaran hanya mendengarkan pemaparan dari pemateri. Sebaliknya, ketika sasaran melihat dan mendengar materi yang disampaikan maka sasaran penyuluhan akan mendapatkan lebih banyak informasi. Pernyataan ini sejalan dengan penelitian Zulkarnain bahwa kelompok yang mendapatkan penyuluhan dengan media flipchart mengalami peningkatan sikap sebesar 91,66%, sedangkan pada kelompok yang mendapatkan penyuluhan dengan media pemutaran VCD seluruh respondennya (100%) mengalami peningkatan sikap (Zulkarnain dkk., 2011).  Penentuan Sasaran Faktor yang menjadi penentu kesuksesan dari kegiatan penyuluhan adalah ketepatan dalam penentuan sasaran kegiatan. Hal ini disebabkan oleh indikator keberhasilan kegiatan penyuluhan adalah apabila pesan dapat diterima dengan baik serta adanya umpan balik yang diberikan oleh sasaran kegiatan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan oleh penyuluh. Effendy (1998) menyebutkan faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan kegiatan yang dilakukan sebagai berikut.   Penyusunan Materi Atau Isi Penyuluhan Materi atau isi penyuluhan yang disusun serta arah pemberian materi menjadi faktor penting keberhasilan penyuluhan kesehatan yang dilaksanakan. Pemateri sebaiknya memperhatikan materi yang dibawakan serta teknik pemberian materi melalui perencanaan materi yang tepat dan penyusunan materi presentasi yang memiliki daya tarik sehingga pesan yang akan disampaikan dapat lebih mudah dipahami oleh sasaran penyuluhan.   PERENCANAAN PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA Gambaran tentang sasaran penyuluhan yang akan dituju dengan menggunakan alat peraga penting untuk dipahami dalam proses persiapan yang dilakukan. Artinya penggunaan alat peraga harus didasarkan pada pengetahuan yang dimiliki oleh sasaran penyuluhan.Pesan dalam media yang digunakan bertujuan untuk memengaruhi sasaran serta mengajak khalayak untuk mengimplementasikan ide



yang diberikan ke sasaran. SYARAT-SYARAT PEMBUATAN MEDIA SEDERHANA Notoatmodjo (2012) mengemukakan syarat pembuatan media sederhana khususnya poster, antara lain FILOSOFI PENDEKATAN EDUKATIF Peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat secara mandiri merupakan cita-cita dari pembangunan kesehatan masyarakat. Pembangunan kesehatan ditandai dengan masyarakat mampu mengimplementasikan perilaku serta hidup pada kondisi lingkungan yang terjamin kesehatannya. Selain itu, masyarakat dapat mengakses berbagai jenis pelayanan kesehatan secara adil, merata dan terjamin kualitasnya juga menjadi atensi dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat (Setiyabudi, 2007). Pemberdayaan dapat dilakukan melalui pendekatan edukatif kepada masyarakat sebagai sasaran primer program. Advokasi kepada pemangku kebijakan (stakeholder sebagai sasaran tersier) perlu dilakukan agar program yang akan diimplementasikan mendapatkan dukungan dari pihak berpengaruh. PENGEMBANGAN PROVIDER Seluruh aparat baik dari departemen kesehatan maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM) berperan sebagai provider dan memiliki program yang melibatkan masyarakat secara langsung. Tujuan pengembangan provider adalah agar adanya kesamaan pengertian antar sektor bahwa masyarakat bukan objek tetapi subjek pembangunan dan kerja sama antar sektor terkoordinasi dengan baik. Masyarakat biasanya baru akan berobat ke petugas kesehatan kalau penyakitnya tidak sembuh dengan pengobatan sendiri (beli obat di warung) kemudian penyakit bertambah parah. Berdasarkan kasus tersebut, masyarakat dalam melakukan pengobatan penyakit. Mempunyai keyakinan utama dalam perubahan perilaku kesehatan adalah… a. Keyakinan tentang kerentanan kita terhadap keadaan sakit b. Keyakinan tentang keseriusan atau keganasan penyakit c. Keyakinan tentang kemungkinan biaya d. Keyakinan tentang efektivitas tindakan dengan adanya tindakan alternatif  ipiet (bukan nama sebenarnya) masih berusia 32 tahun dan sedang mengandung anak kedua, ketika ia mendengar kabar suaminya telah mengidap AIDS cukup parah. Dengan anjuran dokter di RSU Wamena Papua, Pipiet turut menjalani tes HIV dan mendapati bahwa ia pun telah terinfeksi HIV.