Produktivitas Alat Gali Muat Dan ANgkut PT Baturona Adimulya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

EVALUASI PRODUKTIVITAS ALAT GALI – MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM PENGUPASAN OVERBURDEN DI PT BATURONA ADIMULYA, DUSUN III, DESA SUPAT BARAT, KECAMATAN BABAT SUPAT, KABUPATEN MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN KERJA PRAKTIK



Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mata Kuliah Kerja Praktik (TTA - 300) pada Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung



Oleh: Aldi Gustian Muhari 100.701.14.111



PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG 2018 M / 1439 H



LEMBAR PENGESAHAN



Nama



: Evaluasi Produktivitas Alat Gali – Muat dan Alat Angkut dalam Pengupasan Overburden di PT Baturonaturona Adimulya, Desa Supat Barat, Dusun III, Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan : Aldi Gustian Muhari



NPM



: 100.701.14.111



Judul



Bandung, Desember 2017 Menyetujui,



Ir. Zaenal, M.T. Pembimbing



Elfida Moralista, S.Si., M.T. Koordinator Kerja Praktik



Mengetahui,



Ir. Sri Widayati, M.T. Ketua Program Studi Teknik Pertambangan



EVALUASI PRODUKTIVITAS ALAT GALI – MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM PENGUPASAN OVERBURDEN DI PT BATURONA ADIMULYA, DUSUN III, DESA SUPAT BARAT, KECAMATAN BABAT SUPAT, KABUPATEN MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN SARI Kegiatan hauling overburden menuju disposal dibutuhkan efisiensi kerja yang baik, waktu edar yang baik dan jumlah alat gali – muat dan alat angkut yang serasi agar target produksi batubara dan overburden dapat tercapai. Metode penelitan yang digunakan adalah pengamatan secara langsung terhadap kegiatan gali, muat dan angkut pada pengupasan overburden serta wawancara langsung kepada setiap pegawai. Efisiensi kerja alat gali dan muat menggunakan Hydraulic Excavator Backhoe type Doosan 500 sebesar 63.07% dan Efisiensi Kerja alat angkut ADT D500E 61,96%,dan Dump Truck Isuzu Giga dan Potton Auman sebesar 62,80%. Waktu edar (Cycle Time) rata–rata untuk alat gali–muat overburden dengan menggunakan Hydraulic Excavator Backhoe type Doosan 500 didapat 0.45 menit. Waktu edar (Cycle Time) rata – rata untuk alat angkut overburden dengan menggunakan dump truck Isuzu Giga FVZ didapat 8.71 menit, ADT CAT D400 E 8.532 menit, dan dump truck Potton 6.91 menit. Untuk kegiatan pengupasan Overburden dalam satu hari Hydraulic Excavator Backhoe type Doosan 500 Lcv dapat mengupas OB sebesar 1222,5 BCM/jam. Pada kegiatan pengangkutan Overburden menggunakan dump truck Isuzu Giga Fvz dapat mengangkut sebesar 503,34 BCM/jam, Dumpt truck Potton Auman 253,85 BCM/jam. Sedangkan produktivitas menggunakan ADT CAT D500E bisa mengangkut sebesar 456,51 BCM/jam. Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan, nilai keserasian alat (match factor) dari kegiatan pengupasan Overburden, Hydraulic Excavator Backhoe type Dossan 500 LCV dengan dump truck Isuzu Giga Fvz dan Dump Truck Potton adalah 1.076. Sedangkan MF antara alat Hydraulic Excavator Backhoe type Dossan 500 LCV dengan ADT CAT D500E adalah 0.95. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh nilai MF > 1, maka faktor kerja alat muat 100% dan alat angkut 83%



Baik



75 % - 83 %



Sedang



65 % - 75 %



Buruk Sumber : Ir. Partanto Projosumarto, 1993



< 65%



23



Hambatan-hambatan tersebut dapat dibedakan menjadi : 1. Hambatan yang dapat dihindari / dikurangi 2. Hambatan yang tidak dapat dihindari Dengan memperhitungkan hambatan-hambatan tersebut, maka jam kerja efektif dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : We = Wp - Wh Keterangan : We = Waktu kerja efektif, (menit) Wp = Waktu untuk berproduksi / waktu yang tersedia, (menit) Wh = Waktu-waktu hambatan, (menit) Tinggi rendahnya efisiensi kerja sangat tergantung pada faktor motivasi dan disiplin kerja operator, sedangkan produktifitas kerja sangat tergantung kepada keadaan tempat kerja, keadaan material yang digali dan dimuat serta pengalaman operator itu sendiri. Efisiensi kerja adalah perbandingan antara waktu produktif dengan waktu kerja yang tersedia. Untuk menghitung efisiensi kerja digunakan rumus : E=



We Wp



\ x 100%



Keterangan:



3.5.2



E



= Efisiensi kerja (%)



We



= Waktu kerja efektif (menit)



Wp



= Waktu kerja produktif (menit)



Faktor Pengembangan Material (Swell Factor) Pemberaian (Swell Factor) merupakan presentase pengembangan volume



material dari volume asli. Swell factor dapat mengakibatkan bertambahnya jumlah material yang harus dipindahkan dari kedudukan aslinya ( Lampiran D ). 3.5.3



Faktor Isian Mangkuk (Bucket Fill Factor) Faktor isian mangkuk merupakan perbandingan antara volume material



yang dapat ditampung oleh mangkuk terhadap kemampuan tamping manguk secara teoritis. Akan tetapi dalam kondisi lapangan tidak dapat mengukur voume material yang ditampung oleh mangkuk dikarenakan mengganggu kegiatan



24



produksi, oleh karenanya dalam pengerjaannya menggunakan tabel yang ada (Gambar.3.1) dalam tabel ini yang dilakukan ada 3 opsi, dan tiap opsinya diambil nilai tengahnya (Lampiran C).



Sumber : S.W Nurmally,”Construction Method and Management”, 2006



Gambar 3. 1 Bucket Fill Factor



3.5.4



Waktu Edar (Cycle Time) Cycle time merupakan jumlah waktu yang diperlukan oleh suatu alat untuk



melakukan satu siklus kegiatan. Hal tersebut dapat dilihat dari kemampuan alat tersebut dalam penggunaannya dilapangan. Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu edar alat mekanis yaitu sebagai berikut : 1. Ketinggian daerah kerja. 2. Kondisi tempat kerja. 3. Kondisi jalan angkut. 4. Berat muatan. 5. Keterampilan dan pengalaman operator.



25



1. Waktu Edar Alat Muat Waktu edar alat muat merupakan



waktu yang



dibutuhkan



untuk



menyelesaikan satu siklus pekerjaan. Berikut ini adalah cara pergerakan operasi alat muat dalam pemuatan material adalah : a. Mengisi mangkuk (fill bucket), dihitung sejak bucket menyentuh material sampai bucket terisi penuh. b. Memutar mangkuk terisi (swing load), dihitung sejak bucket terisi penuh sampai berhenti untuk menumpahkan muatan. c. Menumpahkan muatan (dumping), dihitung sejak mulai menumpahkan muatan sampai habis. d. Memutar balik untuk mengisi mangkuk lagi (swing empty), dihitung dari alat muat mulai bergerak untuk mengisi mangkuk lagi. Waktu edar (cycle Time) alat muat dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : CTm = T1 + T2 + T3 + T4 Keterangan : CTm



= Cyle time alat muat (detik)



T1



= Waktu mengisi bucket (menggali), (detik)



T2



= Waktu ayunan bermuatan, (detik)



T3



= Waktu menumpahkan isi, (detik)



T4



= Waktu ayunan kosong, (detik)



2. Waktu Edar Alat Angkut Waktu edar alat angkut adalah waktu yang dibutuhkan dalam satu siklus pekerjaan. Waktu edar alat angkut meliputi : Waktu mengatur posisi, dihitung mulai pada saat belok (mengambil posisi) untuk di muat. a. Waktu mengisi muatan, dimulai dari alat muat pertama kali melakukan pengisian kealat angkut sampai terisi penuh. b. Waktu mengangkut, dimulai dari alat angkut bergerak meninggalkan tempat pemuatan sampai ketempat pengosongan muatan. c. Waktu mengatur posisi untuk menumpahkan material.



26



d. Waktu dumping (menumpahkan), dihitung saat bak alat angkut diangkat untuk menumpahkan muatan sampai bak kembali ke posisi semula. e. Waktu kembali kosong, dihitung dari waktu alat angkut meninggalkan tempat penampungan sampai kembali di tempat pemuatan untuk diisi kembali. Waktu edar (cycle time) alat angkut dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : CTa = T1 + T2 + T3 + T4 + T5 + T6 Keterangan :



3.6



CTa



= Cycle time alat angkut (detik).



T1



= Waktu mengambil posisi untuk dimuati (detik).



T2



= Waktu diisi muatan (detik).



T3



= Waktu mengangkut muatan (detik).



T4



= Waktu mengambil posisi untuk penumpahan (detik).



T5



= Waktu pengosongan muatan (detik).



T6



= Waktu kembali kosong (detik).



Produktivitas Alat Gali-Muat dan Angkut Untuk menghitung kemampuan produksi alat-alat mekanis, menggunakan



persamaan sebagai berikut : 1. Alat Muat Produktivitas pada alat muat dapat dirumuskan sebagai berikut : Pm1 =



(3600 x Em ) x Hm x SF x FFm Cm



Keterangan : Pm1



= Produktivitas alat muat (BCM/jam/unit).



Hm



= Kapasitas bucket alat muat (BCM).



FFm



= Fill Factor = Faktor pengisian alat muat (%).



Em



= Effisiensi kerja alat muat (%).



SF



= Swell Factor (%).



Cm



= Waktu edar alat muat (detik).



3600



= konversi satuan waktu (detik ke jam).



27



Adapun rumus produksi pada alat muat dapat dirumuskan sebagai berikut : Pm = Pm1 x nm Keterangan : Pm



= Produksi alat muat (BCM/jam).



Pm1



= Produktivitas alat muat (BCM/jam/unit).



nm



= Jumlah alat muat (unit).



2. Alat Angkut Didalam menghitung kemampuan produktivitas alat angkut dapat digunakan persamaan sebagai berikut : Pa1 =



(60 x Ea ) x (Hm x FFm x np) x SF Ca



Keterangan : Pa1



= Kemampuan produksi alat angkut (BCM/jam/unit).



Hm



= Kapasitas Bucket alat muat (LCM).



FFm



= Fill Factor = Faktor pengisian alat muat (%).



np



= Jumlah pengisian alat muat untuk penuhi bak alat angkut.



Ea



= Effisiensi kerja alat angkut (%).



SF



= Swell Factor (%).



60



= Konversi satuan waktu (menit ke jam).



Ca



= Waktu edar alat angkut (menit).



Adapun rumus produksi pada alat angkut dapat dirumuskan sebagai berikut : Pa = Pa1 x na Keterangan : Pa



= Produksi alat angkut (BCM/jam).



Pa1



= Produktivitas alat angkut (BCM/jam/unit).



na



= Jumlah alat angkut (unit).



28



3.7



Keserasian Kerja (Match Factor) Pengaturan pola dan penyesuaian alat yang berlainan tetapi bekerjasama



dalam satu sistem sehingga didapat keselarasan diantara kedua jenis alat tersebut, hal ini perlu diperhatikan. Untuk menentukan keselarasan kerja kedua alat tersebut digunakan rumus sebagai berikut :. Agar diperoleh keadaan yang selaras antara kedua alat yang berbeda tersebut, maka produksi alat angkut sama dengan produksi alat muat, atau dengan menggunakan persamaaan :



MF =



(na x Ltm)



Ltm=



(nm x Ca)



Ha x Cm Hm



Keterangan : na



= Jumlah alat angkut.



nm



= Jumlah alat muat.



Ca



= Waktu edar alat angkut (menit).



Ltm



= Waktu Pengisian (detik).



Ha



= Kapasitas alat angkut (LCM).



Hm



= Kapasitas alat muat (LCM).



Cm



= Cycle Time alat muat (detik).



Jika : MF = 1, maka faktor kerja alat muat dan alat angkut 100%. MF > 1, maka faktor kerja alat muat 100 % dan alat angkut < 100%. MF < 1, maka faktor kerja alat muat < 100% dan alat angkut 100%.



BAB IV KEGIATAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN



4.1



Kegiatan Lapangan (Penggalian, Pemuatan dan Pengangkutan) Kegiatan kerja praktik di PT Baturona Adimulya, Desa Supat Barat,



Dusun III, Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan berlangsung mulai pada tanggal 23 Agustus 2017 sampai dengan selesai. Kegiatan penambangan yang diamati yaitu kegiatan penggalian, loading (pemuatan), dan hauling (pengangkutan) untuk mengetahui produktivitas setiap alat dan match factor dari alat gali-muat dan alat angkut. Kegiatan gali-muat dan angkut di PT Baturona Adimulya dilakukan dengan menggunakan alat mekanis, dimana kegiatan gali-muat menggunakan excavator Doosan Solar 500 LCV, sedangkan untuk alat angkut menggunakan CAT Articulated Dumptruck D400, Isuzu Giga FVZ 3x4, Dumptruck Potton Auman (Spesifikasi Alat Terlampir)



1. Alat gali muat – angkut dan waktu edar Pada operasi penambangan di PT Baturona Adimulya, excavator Doosan Solar 500 LCV sebanyak 5 unit digunakan untuk melakukan penggalian dan pemuatan material over burden yang akan dipindahkan. Waktu edar alat galimuat merupakan waktu yang dibutuhkan untuk alat gali-muat untuk menyelesaikan satu siklus pemuatan yang didapat dari hasil pengamatan yang terdiri dari : a) Digging (waktu menggali material) merupakan waktu dimana bucket dalam posisi menggali material sampai bucket dalam keadaan penuh. Waktu ini sangat ditentukan oleh jenis material yang akan digali. Jenis material yang ada di PT Baturona Adimulya ini berupa material tanah liat kering. b) Swing isi (waktu swing saat bermuatan) merupakan waktu dimana sejak bucket penuh dan siap memutar ke arah baket dump truck sampai posisi bucket siap menumpahkan. Lamanya waktu ini ditentukan oleh posisi truck.



29



30



Adapun sudut putar yang dilakukan oleh Excavator Doosan Solar 500 LCV ini sebesar 30 o - 180o. c) Dumping (waktu menumpahkan material kedalam truck) merupakan waktu yang dimulai ketika bucket siap menumpahkan material kedalam truck. d) Swing kosong (waktu swing saat muatan kosong) merupakan waktu yang dimulai setelah proses menumpahkan material selesai sampai bucket siap menggali material lagi pada posisi semula.



Sumber: Kerja Praktik di PT Baturona Adimulya, 2017



Gambar 4. 1 Diagram Alir Kegiatan Loading



2. Alat angkut dan waktu edar Pada operasi penambangan yang dilakukan di PT Baturona Adimulya, dump truck yang digunakan untuk melakukan pengangkutan dari loading point menuju dumping point. Waktu edar (cycle time) dump truck merupakan waktu yang digunakan dump truck menyelesaikan satu siklus pengangkutan yang terdiri dari memuat material oleh alat gali-muat dan mengangkutnya ke dumping point. Berikut urutan waktu edar dump truck dalah satu siklus adalah sebagi berikut : a) Waktu Tunggu Kosong merupakan waktu yang dibutuhkan oleh truck pada saat menunggu antrian untuk melakukan pemuatan. Waktu ini tergantung kepada jenis alat pemuat dan seberapa cepat alat gai-muat bekerja untuk melakukan pengisian, posisi alat pemuat, dan banyaknya truck yang digunakan.



31



b) Waktu manuver kosong merupakan waktu yang dibuthkan untuk truck berpindah posisi atau mengatur posisi agar sesuai dengan alat gali-muat sehingga memudahkan pemuatan. Waktu ini tergantung pada lebar jalan untuk melakukan manuver. c) Waktu isi merupakan waktu ketika alat gali-muat melakukan pengisian material yang dimuatkan sampai truck penuh, dan mulai berangkat untuk mengangkut material ke lokasi dumping point. d) Waktu berangkat isi (waktu angkut bermuatan ke lokasi dumping point) merupakan waktu yang dimulai sejak truck meninggalkan loading point menuju ke lokasi dumping point. Lama waktu ini sangat berpengaruh pada kondisi jalan dan jarak dari loading point ke dumping point . e) Waktu manuver isi merupakan waktu yang diperlukan truck untuk memposisikan posisinya di (dumping point) yang dihitung dari mulai mundurnya truck sampai truck berhenti dan siap membuang muatan. f)



Waktu menumpahkan material (dumping time) merupakan waktu yang dimulai dari saat truck berhenti manuver dan siap mengangkat dump body sampai truck siap hendak bergerak maju setelah muatan selesai ditumpahkan.



g) Waktu berangkat kosong merupakan waktu yang digunakan untuk truck kembali ke loading point untuk melakukan pemuatan seperti posisi semula.



Sumber: Kerja Praktik di PT Baturona Adimulya, 2017



Gambar 4. 2 Diagram Alir Kegiatan Hauling



32



4.2



Pembahasan Dari kegiatan lapangan yang telah diamati di PT Baturona Adimulya, akan



dibahas mengenai beberapa hal berikut ini : 4.2.1



Penggalian-Pemuatan (Loading) Kegiatan gali-muat di PT Baturona Adimulya menggunakan alat mekanis



yaitu Excavator excavator Doosan Solar 500 LCV, dengan kapasitas bucket 3,26 cu.m. Kegiatan gali-muat dilakukan pada shift 1 pukul 07.00 WIB – 17.00 WIB. Kegiatan penggalian ini dilkukan dengan menggunakan 7 alat Excavator Doosan Solar 500 LCV, yang terbagi 5 unit untuk pengupasan over burden dan 2 unit digunkan untuk batubara. Berikut ini pengolahan data alat gali-muat. 1. Waktu Kerja Produktif Penelitian dilakukan pada shift 1, berikut merupakan data waktu tersedia dan waktu hambatan selama kegiatan gali-muat oleh excavator Doosan Solar 500 LCV. Tabel 4. 1 Waktu Tersedia



Kegiatan Jam Kerja Istirahat Jam Kerja Waktu Produktif (Jam)



Hari



Waktu



Sabtu- senin Jumat Sabtu- senin Jumat Sabtu- senin Jumat Sabtu- senin Jumat



7.00 - 12.00 7.00 - 11.30 12.00 - 13.00 11.30 - 13.00 13.00 - 17.00 13.00 - 17.00 9 8,5



Sumber: Kerja Praktik di PT Baturona Adimulya, 2017



2. Efisiensi Kerja Alat Excavator Tabel 4. 2 Waktu Kerja Produktif dan Waktu Hambatan



Parameter



Exavator DS 500 (Menit)



CAT ADT D400 (Menit)



Waktu Kerja Produktif (Wp)



10710,00



10710,00



Dump Truck (Menit) 10710,00



Waktu Hambatan (Wh)



3955,20



4074,00



3984,60



Sumber: Kerja Praktik di PT Baturona Adimulya, 2017



33



a. We



= Wp - Wh



We



= 10710 – 3955,20



We



= 6754,80 menit = 112,58 jam We



b. E



=



E



=



E



= 63,07%



Wp



x 100 %



112,58 10710



X 100 %



Berdasarkan perhitungan diatas didapat efisiensi kerja alat excavator yaitu 63,07 % dengan swing angle 30o-180o dan fill factor antara (102,5%). Berdasarkan data hasil pengolahan diatas maka dapat ditentukan produktivitas alat gali-muat sebagai berikut. 3. Perhitungan Produktivitas Excavator Doosan Solar 500 LCV Perhitungan produktifitas excavator ini dilakukan dengan mengamati cycle time alat ini dalam satu siklus yang diambil niali rata-ratanya. Adapun data-data yg digunakan adalah sebagai berikut. a. Produktivitas Excavator Doosan Solar 500 LCV Kapasitas Bucket (Hm)



= 3,26 m3



(Lampiran A)



Fill Factor (FF)



= 105 %



(Lampiran C)



Effisiensi kerja (Em)



= 63,07 %



(Lampiran B)



Swell Factor (SF)



= 85 %



(Lampiran D)



Cycle Time (CTgm)



= 27,02 detik



(Lampiran E)



Pm =



(3600 x Em ) x Hm x SF x FFm



Pm =



CTm



(3600 x 0,6307) x 3,26 x 0,85x 1,05 27,02



= 244,49 BCM/jam/Unit



Berdasarkan data produkvitas alat gali-muat yang didapatkan sebesar 244,49 BCM/jam/unit, maka total 5 alat loading yang digunakan pada satu hari didapatkan produksi per jam sebesar 1222,5 BCM/jam.



34



4.2.2



Pengangkutan (Hauling) Kegiatan pengangkutan material di PT Baturona Adimulya menggunakan



alat mekanis yaitu CAT Articulated Dumptruck D400, Isuzu Giga FVZ 34, Dumptruck Potton Auman (Spesifikasi Terlampir). Pada kegiatan ini dilakukan pengamatan cycle time alat muat ini untuk mendapatkan nilai produktivitas dari masing-masing unit. Berikut ini pengolahan data alat angkut. 1. Waktu Kerja Produktif Perhitungan waktu kerja efektif ini dilakukan dengan melakukan pengurangan antara waktu kerja yang tersedia dengan hambatan yang terjadi pada saat waktu kerja berlangsung. Adapun waktu kerja yang tersedia adalah sebagai berikut. Tabel 4. 3 Waktu Tersedia



Kegiatan Jam Kerja Istirahat Jam Kerja Waktu Produktif (Jam)



Hari



Waktu



Sabtu- senin Jumat Sabtu- senin Jumat Sabtu- senin Jumat Sabtu- senin Jumat



7.00 - 12.00 7.00 - 11.30 12.00 - 13.00 11.30 - 13.00 13.00 - 17.00 13.00 - 17.00 9 8,5



Sumber: Kerja Praktik di PT Baturona Adimulya, 2017



2. Efisiensi Kerja Alat Angkut Adapun perhitungan efisiensi kerja alat angkut yang digunakan adalah sebagai berikut : Tabel 4. 4 Waktu Hambatan Alat Angkut



Parameter



Exavator DS 500 (Menit)



CAT ADT D400 (Menit)



Waktu Kerja Produktif (Wp)



10710,00



10710,00



Dump Truck (Menit) 10710,00



Waktu Hambatan (Wh)



3955,20



4074,00



3984,60



Sumber: Kerja Praktik di PT Baturona Adimulya, 2017



35



a) CAT ADT D400 We



= Wp - Wh



We



=10710 – 4074



We



= 6636 menit = 110,60 jam We



E



=



E



=



E



= 61,96 %



Wp



x 100 %



6636 10710



X 100 %



b) Dump Truck We



= Wp - Wh



We



= 10710 – 3984,60



We



= 6725,40 menit = 0,62 jam We



E



=



E



=



E



= 62,80 %



Wp



x 100 %



6725,40 10710



X 100 %



3. Perhitungan Produktivitas Perhitungan produktifitas ini dilakukan menggunakan rumus sebagai berikut ini: Pm =



(60 x Em ) x (Hm x FFm x np) x SF CTm



Dimana data-data yang diperlukan untuk perhitungan produktivitas alat muat ini adalah sebagai berikut : a. Kapasitas Bucket (Hm)



= 3,26 LCM



(Lampiran A )



b. Fill Factor (FF)



= 105%



(Lampiran C)



c. Effisiensi kerja (Em) ADT D400E



= 61,96%



(Lampiran B)



d. Effisiensi kerja (Em) Isuzu Giga FVZ 3x4



= 62,80%



(Lampiran B)



e. Effisiensi kerja (Em) Potton Auman



= 62,80%



(Lampiran B)



f.



= 85 %



(Lampiran D)



Swell Factor (SF)



36



g. Cycle Time (CTm) ADT D400E



= 8,53 menit (Lampiran E)



h. Cycle Time (CTm) Isuzu Giga FVZ 3x4



= 8,71 menit (Lampiran E)



i.



= 6,91 menit (Lampiran E)



Cycle Time (CTm) Potton Auman



Adapun perhitungan produktivitas dari setiap alat angkut yang digunakan di PT Baturona Adimulya adalah sebagai berikut . a. Produktivitas CAT Articulated Dumptruck D400 Pm = Pm =



(60 x Em ) x (Hm x FFm x np) x SF CTm



(60 x 0,6196 ) x (3,26 x 1,05 x 6) x 0,85 8,53



Pm = 76,08 Bcm/jam/unit b. Produktivitas Dump Truck Isuzu Giga FVZ 34 Pm = Pm =



(60 x Ea ) x (Hm x FFm x np) x SF CTm



(60 x 0,6280) x (3,26 x 1,05 x 4) x 0,85 8,71



Pm = 50,34 Bcm/jam/unit c. Produktivitas Dump Truck Potton Auman Pm = Pm =



(60 x Ea ) x (Hm x FFm x np) x SF CTm



(60 x 0,6280 x (3,26 x 1,05 x 4) x 0,85 6,91



Pm = 63,463 Bcm/jam/unit Tabel 4. 5 Produksi Alat Angkut



Alat Angkut



CAT Articulated Dumptruc k D400 Dumptruc k Potton Auman Isuzu Giga FVZ 34



Hm



FFm (%)



SF (%)



Produktivitas Excavator (BCM/Jam/Al at)



Jumla h DT



Produksi (BCM/jam)



6



3,26



105



85



76,08



6



456,51



4



3,26



85



63,46



4



253,85



4



3,26



85



50,34



10



503,48



Ea (%)



n p



61,96



62,08 62,08



105 105 Total



Sumber: Kerja Praktik di PT Baturona Adimulya, 2017



1213,80



37



4.2.3



Sinkronisasi Alat Gali-Muat dan Alat Angkut Sinkronisasi atau Keserasian alat gali muat dan alat angkut akan



menunjukkan jumlah yang produktif dari kedua jenis alat yakni alat gali muat dan alat angkut yang diharapkan nilainya sama dengan 1 yang menunjukkan bahwa tidak ada alat yang saling menunggu satu sama lain. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : MF=



na x Ltm nm x Ca



Ltm=



Ha x Cm Hm



Keterangan : MF



: Match Factor



na



: Jumlah Alat Angkut (buah)



Ca



: Cycle Time Alat Angkut (detik)



Ltm



: Waktu Pengisian (detik)



Ha



: Kapasitas alat angkut (LCM)



Hm



: Kapasitas alat muat (LCM)



Cm



: Cycle Time alat muat (detik)



MF = 1, maka faktor kerja alat muat dan alat angkut 100% MF > 1, maka faktor kerja alat muat 100 % dan alat angkut