7 0 6 MB
BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN VEKTOR DAN RESERVOIR PENYAKIT (B2P2VRP), SALATIGA BADAN BADAN PENELITIAN PENELITIAN DAN DAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN KESEHATAN KESEHATAN KEMENTERIAN KEMENTERIAN KESEHATAN KESEHATAN R.I. R.I.
Dasar Hukum Permenkes RI No.1353/ Menkes/Per/IX/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit di Salatiga Provinsi Jawa Tengah; PermenPAN No. PER/18/M.PAN/11/2008 tentang Memahami Unit Pelaksana Teknis; Permenkes RI No.347/Menkes/Per/XI/2011 tentang Perubahan Atas Permenkes RI Nomor 1353/Menkes/Per/IX/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja B2P2VRP di Salatiga Provinsi Jawa Tengah.
Tupoksi B2P2VRP Permenkes RI No.1353/ Menkes/Per/IX/2005 tentang SOTK B2P2VRP2
Melaksanakan perencanaan, koordinasi, pelaksanaan dan evaluasi penelitian dan pengembangan dalam penanggulangan penyakit tular vektor dan reservoir, yang baru dan yang akan timbul kembali.
PRE – BALAI BESAR 1976 didirikan dengan nama Unit Penelitian Biologi dan Pemberantasan Vektor, merupakan kerjasama Balitbangkes dengan VBCRU/WHO. 1984 UPT Balitbangkes di Balai Latihan Kesehatan (BLK) Ungaran. 1987 Stasiun Penelitian Vektor Penyakit (SPVP) Salatiga. 1999 Balai Penelitian Vektor dan Reservoir Penyakit (BPVRP) Salatiga. 2005 Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga.
SITUASI TERKINI
LUAS LAHAN YANG SUDAH ESTABLISH 3.25 Ha LUAS LAHAN UNTUK PEMBANGUNAN PUSAT STUDI ILMIAH “DUNIA VEKTOR & RESERVOIR PENYAKIT “ (DUVER) 2750 m2
Struktur Organisasi B2P2VRP Permenkes RI No.1353/ Menkes/Per/IX/2005 tentang SOTK B2P2VRP2
TP2U
Sumber Daya Manusia (PNS) Pegawai
2010
2011
2012
2013
2014
Struktural
10*
10*
10*
10*
10*
Fungsional Peneliti
11
11
11
18
14
Fungsional Litkayasa
11
11
11
23
11
Fungsional Kepegawaian Pelaksana
0
0
0
1
1
Staf
42
57
57
33
48
Total
74
89
89
85
84
*7 orang merangkap sbg fungsional peneliti
*8 orang merangkap sbg fungsional peneliti
*8 orang merangkap sbg fungsional peneliti
*8 orang merangkap sbg fungsional peneliti
*8 orang merangkap sbg fungsional peneliti
Keterangan
SUMBER DAYA MANUSIA PER 31 Agustus 2014 PNS Pendidikan
Kontrak
Jumlah
%
Pendidikan Jumlah
S3
2
2.38
S1
1
3.57
S2
18
21.42
D3
3
10.71
S1
24
28.57
SLTA
17
60.71
D3
16
19.04
SLTP
2
7.14
D1
2
2.38
SD
3
10.71
SLTA
13
15.48
Tidak Tamat SD 2
7.14
SLTP
4
4.76
SD
5
5.95
Jumlah
84
100
28
%
100
SDM STRUKTURAL Jenjang Pangkat, Golongan/Ruang No Eselon
Jabatan
Latar belakang
Pangkat
Gol/Ruang
Pangkat
Pendidikan
1
II b
Ka Babe
IV/a
Pembina Tingkat I S3/Biomed is
2
III b
Kabag. TU
IV/a
Pembina Tingkat I
S2/MKes.
3
IV a
Kasubbag. Keu.
III/c
Penata Tingkat I
S2/MPH.
4
IV a
Kasubbag. Umum
III/c
Penata Tingkat I
S2/MSc.
5
III b
Kabid. Yanlit
IV/a
Pembina Tingkat I
S2/MKes.
6
IV a
Kasubbid. Sarlit.
III/b
Penata
S2/MS.
7
IV a
Kasubbid. Yanteknis.
III/b
Penata
S2/MPH.
8
III b
Kabid. PKS dan JI
III/d
Pembina
S2/MSc.
9
IV a
Kepala Sub Bidang Program dan Evaluasi
III/c
Penata Tingkat I
S2/MSc.
10
IV a
Kepala Sub Bidang Kerjasama dan Jaringan Informasi
III/d
Pembina
S2/MKes.
Motto Unggul dalam Inovasi & Kreasi Ikhlas dalam Manfaat Dedikasi untuk Mengabdi
VISI
MISI 1.
• Menjamin mutu litbang untuk pengendalian penyakit tular vektor dan reservoir;
2.
• Mendukung pelaksanaan program, pelayanan uji laboratorium dan ikut dalam pemberdayaan masyarakat;
3.
• Meningkatkan kajian, evaluasi dan diseminasi informasi hasil litbang;
4.
• Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif untuk berkarya secara profesional.
Target dan Ouput Litbang PERILAKU MANUSIA
BIO-EKOLOGI
Database Ekologi/Geospasial/Molekular
PENGEND. VRP BERBASIS LOKAL
Database/Standard Perilaku Manusia
Pengendalian VRP Terintegrasi
Database /Model / Metode Pengendalian VRP KEDARURATAN Model / Metode / Standard Penanganan Kasus
Model / Prototipe / Formula Pengendalian VRP INSTRUMEN DAN MATERIAL PENGENDALIAN
Litbang Unggulan NEGLECTED ATM Plus Tuberkulosis
Malaria Dengue
Hanta
PENYAKIT PENDAMPING
JE Cikungunya
Scrub thypus
Filariasis
Murine thypus
Pes
Miliediosis
Leptospirosis Proses • mikroskopis • kultur konvensional
• pengembangan
• Metode • Diagnostik molekular
Contoh: Target dan Ouput Litbang DBD PERILAKU MANUSIA
BIO-EKOLOGI
1. Analisis spasial epidemiologi 2. Data bionomi dan taksonomi nyamuk 3. Sibling spesimen PENGEND. VRP BERBASIS LOKAL
1. Pemberdayaan Guru & Anak Sekolah sbg jumantik; 2. Pemanfaatan media komik / buku saku / wahana duver
1. Metode Penyuluhan dg key container 2. Pengenalan 3M+
Pengendalian VRP Terintegrasi
KEDARURATAN Model / Metode / Standard Penanganan Kasus
1. Formula Biolaras Granul dan Cairan untuk Aedes aegypti; 2. Pengembangan EWARS (Data base); 3. Data resistensi insektisida; 4. Pengembangan deteksi cepat INSTRUMEN DAN MATERIAL PENGENDALIAN
Produk
Sarana dan Prasarana No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. No. 1. 2. 3. 4. 5.
Umum Aula / Rg. Diskusi Rg. Pelatihan Teknis Asrama Mushola Perpustakaan Poliklinik Fasilitas Pendukung Laboratorium Insektarium Wisata Ilmiah Duver Etalase Tanaman Obat Lab ISO/IEC 17025 : 2008
2010 2011 2012 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1* 1** 1 2010 2011 2012 9 9 9 4 4 4 -
2013 3 1 1 1 1 1 2013 10 4
2014 5 1 1 1 1 1 2014 11 3
1
1
LABORATORIUM LAB BIOLOGI MOLEKULER DAN IMUNOLOGI
LAB PARASITOLOGI
LAB MIKROBIOLOGI
LAB RESERVOIR
LAB PENGENDALIAN HAYATI
LAB HEWAN UJI
LAB PESTISIDA BOTANI
LAB EPIDEMIOLOGI DAN GIS
LAB REFERENSI, KOLEKSI DAN DUVER
LAB PROMOSI KESEHATAN DAN PERILAKU
INSEKTARIUM KOLONI NYAMUK
LAB PENGUJIAN INSEKTISIDA
INSEKTARIUM LALAT
SERTIFIKASI ISO/IEC 17025 : 2005
INSEKTARIUM LIPAS
INSEKTARIUM KOLONI NYAMUK
Anopheles aconitus Anopheles maculatus Anopheles sinensis Anopheles maculatus Aedes aegypti Aedes albopictus Culex quinquefasciatus Toxorhynchites splendens
KOLONI LALAT
Musca domestica
KOLONI LIPAS
Blatella germanica Periplaneta americana Supella longipalpa Neostylopyga rhombifolia
SERTIFIKASI ISO/IEC 17025 : 2005 KOLONI NYAMUK SUSCEPTIBLE
POSISI KERJA SAMA EKSTRA / INTRA MURAL UJI KULTUR LEPTO (EQAS: WHO CC)
PT
RUJUKAN UJI KAJI INSEKTISIDA (KOMPES)
KOORD POKJA LITBANG ATM CENTRE JATENG
B2P2VRP
K/L dan Industri
SEKILAS RIKHUS VEKTORA
Latar belakang 1. Kewaspadaan Indonesia berdasarkan analisis risiko faktor bio-geografis (daerah Oriental dan Australia). •
Ancaman pandemi penyakit tular vektor dan reservoir.
2. Kebutuhan terhadap pemuktahiran data nasional vektor dan reservoir penyakit. •
Biodiversitas V dan R berikut model penanggulangannya secara lokal.
EBOLA
MersCoV
EBOLA
MersCoV
EBOLA
MersCoV
Leptospirosis
Avian influenza H5N1
Tujuan Umum Pemuktahir an data vektor dan reservoir penyakit sebagai dasar pengendali an penyakit tular vektor dan reservoir di Indonesia.
Tujuan Khusus 1. Inkriminasi dan konfirmasi spesies vektor dan reservoir penyakit; 2. Memperoleh peta sebaran vektor dan reservoir penyakit; 3. Mencari kemungkinan adanya vektor dan reservoir penyakit baru; 4. Mencari kemungkinan pathogen penyakit tular vektor dan reservoir baru 5. Memperoleh data penanggulangan penyakit tular vektor (DBD dan Malaria) dan reservoir (leptospirosis) berbasis ekosistem;
6. Mengembangkan spesimen koleksi referensi vektor dan reservoir penyakit
Target Luaran Data Pemuktahiran taksonomi & bionomi V-R Metode pengendalian (prog/lokal) Jenis senyawa aktif (insektisida program)
Spesimen Agen patogen meliputi bakteri, virus, parasit
Koleksi referensi
Manfaat ...(1) Bagi Pemangku Kebijakan Publik / Program Lintas Sektor Pemutakhiran data untuk mendukung program penanggulangan penyakit tular vektor dan reservoir;
Pemenuhan kebutuhan perencanaan program penanggulangan penyakit tular vektor dan reservoir dan juga yanfaskes sesuai kondisi lokal
Manfaat... (2) Bagi Masyarakat Ilmiah Prioritas penelitian dan pengembangan vektor dan reservoir penyakit berdasarkan data terbaru kondisi ekosistem wilayah: obat, vaksin, alkes, dll Kajian terhadap kebijakan dan program pengendalian vektor dan reservoir per wilayah: pengembangan deteksi dini, dll Peningkatan kapasitas pemeriksaan lab secara nasional (SDM, metode, sarpras)
Manfaat... (3) Bagi Masyarakat Umum Memperoleh penyuluhan sesuai kondisi terkini penyakit tular vektor dan reservoir berdasarkan lokal spesifik; Partisipasi masyarakat dalam penanggulangan penyakit akan meningkat. Mendapatkan peningkatan upaya penanggulangan penyakit yang efektif dan efisien & yanfaskes yang menunjang sesuai data terbaru.
Tahap Penelitian 2014
2015 Tahap I
2016 Tahap II
- Pelaksanaan Rikhus - Penyusunan Vektora di 9 - Pelaksanaan Pedoman; Provinsi Rikhus - Uji Coba (Sumsel; Vektora di Aceh; Jabar; - Evaluasi 13 Provinsi Jateng; Uji Coba; Jatim; - Finalisasi Kalsel; Pedoman Sulteng; NTT dan Papua).
2017 Tahap III
2018
- Perencanaan;
- Pelaksanaan Rikhus Vektora di 12 Provinsi
Analisis Lanjut
Koleksi Data Rikhus Total sampling Pada akhir pelaksanaan Rikhus Vektora, pengumpulan data akan mencakup 136 kabupaten di 34 provinsi dengan 816 titik ekosistem. Pengumpulan data pada Rikhus Vektora mencakup vektor (nyamuk) dan reservoir (tikus dan kelelawar).
Perkiraan Jumlah Sampel yang akan dikoleksi pada tahun 2015 Nyamuk = ± 102.000 Ekor Tikus = ± 14.280 ekor Kelelawar = ± 8.160 ekor
Pemeriksaan Laboratorium Spesimen Nyamuk: - DBD - Malaria - Japanese encephalitis - Chikungunya Spesimen Tikus: - Hanta - Leptospirosis Spesimen Kelelawar - Nipah
TUPOKSI re-ORGANISASI SESUAI PREDIKSI AN-SI-TU KEMAMPUAN
Babe VRP Ungulan Nas/Reg /Global
Babe / Center Tular Vektor & Zoonotik
KA. BADAN LTBGKES
TERIMA KASIH 36