Profil Kelurahan Siaga [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelurahan siaga merupakan strategi baru pembangunan kesehatan. Kelurahan siaga lahir sebagai respon pemerintah terhadap masalah kesehatan di Indonesia yang tak kunjung selesai. Tingginya angka kematian ibu dan bayi, munculnya kembali berbagai penyakit lama seperti tuberkulosis paru, merebaknya berbagai penyakit baru yang bersifat pandemik seperti SARS, HIV/AIDS dan flu burung serta belum hilangnya penyakit endemis seperti diare dan demam berdarah merupakan masalah utama kesehatan di Indonesia. Bencana alam yang sering menimpa bangsa Indonesia seperti gunung meletus, tsunami, gempa bumi, banjir, tanah longsor dan kecelakaan massal menambah kompleksitas masalah kesehatan di Indonesia. Kelurahan siaga merupakan salah satu bentuk reorientasi pelayanan kesehatan dari sebelumnya bersifat sentralistik dan top down menjadi lebih partisipatif dan bottom up. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 564/MENKES/SK/VI II/2006, tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Kelurahan siaga, Kelurahan siaga merupakan Kelurahan yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Kelurahan siaga adalah suatu konsep peran serta dan pemberdayaan masyarakat di tingkat Kelurahan, disertai dengan pengembangan kesiagaan dan kesiapan masyarakat untuk memelihara kesehatannya secara mandiri. Kelurahan Siaga adalah kepedulian masyarakat Kelurahan terhadap lingkungannya dan pendeteksian sejak dini terhadap permasalahan lingkungan yang berdampak juga pendeteksian Bencana



Alam secara



mandiri.Kelurahan SIAGA dibentuk dan dilaksanakan oleh Masyarakat dengan Penanggung Jawab Kepala Kelurahan dan sebagai Koordinator Penasehat adalah Tenaga Kesehatan Puskesmas Pembantu dengan beberapa elemen perwakilan masyarakat dalam hal Pendidikan , Agama, Pemuda, Pemerintahan, dan lembaga lainnya yang ada di Kelurahan tersebut.Yang dimaksud dengan Tim Kesehatan Kelurahan yaitu Forum dalam Kelurahan SIAGA yang membahas kegiatan awal / survei serta merencanakan kegiatan yang disebut dengan Forum Masyarakat Kelurahan (FMD).Yang dimaksud dalam MMD (Musyawarah Masyarakat Kelurahan) adalah Forum yang dihadiri oleh beberapa wakil dari lingkungan dari Kelurahan tersebut guna mensosialisasikan dan melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan.



1



B. Tujuan Kelurahan Siaga 1. Tujuan Umum Secara umum, tujuan pengembangan Kelurahan siaga di Sp,Klod adalah terwujudnya masyarakat Kelurahan Sp.Kauh yang sehat, peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya. 2. Tujuan Khusus a. Selanjutnya, secara khusus, tujuan pengembangan Kelurahan siaga mengacu pada Depkes, 2006, adalah : a) Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat Kelurahan Sp.Kauh tentang



pentingnya



kesehatan.



Meningkatnya



kewaspadaan



dan



kesiapsiagaan masyarakat Kelurahan. b) Meningkatnya keluarga yang sadar gizi dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat. c) Meningkatnya kesehatan lingkungan di Kelurahan Sp.Kauh d) Mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat Kelurahan. e) Menyiapsiagakan masyarakat untuk menghadapi masalah-masalah yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat. f) Memandirikan masyarakat dalam mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat C. SASARAN KELURAHAN SIAGA Untuk mempermudah strategi intervensi, sasaran pengembangan Kelurahan Siaga di Sp.Kauh dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : 1) Semua individu dan keluarga di Kelurahan, yang diharapkan mampu melaksanakan hidup sehat, serta peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayah Kelurahannya. 2) Pihak-pihak yang mempunyai pengaruh terhadap perubahan perilaku individu dan keluarga atau dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi perubahan perilaku tersebut, seperti tokoh masyarakat, termasuk tokoh agama; tokoh perempuan (PKK) dan pemuda (Karang Taruna , Sekaha Teruna Teruni) ; kader; serta petugas kesehatan 3) Pihak-pihak yang diharapkan memberikan dukungan kebijakan, peraturan perundang-undangan, dana, tenaga, sarana, dan lain-lain, seperti Kepala Kelurahan, Camat, para pejabat terkait, swasta, para donatur, dan pemangku kepentingan Iainnya. 2



D. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Oranisasi Perangkat Daerah. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara



Pemerintah,



Pemerintah



Daerah



Provinsi,



dan



Pemerintah



Daerah



Kabupaten/Kota. 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan 5. 6. 7. 8.



dan Pendayagunaan Data Profil Kelurahan dan Kelurahan. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Kelurahan. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2269/Menkes/Per/XI/2011 Tahun 2011 tentang Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang



Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan. 9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 50/SK/I/1998 Tahun 1998 tentang Klasifikasi Internasional Mengenai Penyakit Revisi Ke-10 (ICD-10). 10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 844/Menkes/SK/X/2006 Tahun 2006 tentang Penetapan Standar Kode Data Bidang Kesehatan. 11. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 Tahun



2002



tentang



Pengembangan



Sistem



Informasi



Kesehatan



Daerah



Kabupaten/Kota. 12. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 837/MENKES/SK/VII/2007 Tahun 2007 tentang Pengembangan Jaringan Komputer Online Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS Online). 13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1529/Menkes/SK/X/2010 Tahun 2010 tentang Pedoman Umum Pengembangan Kelurahan dan Kelurahan Siaga Aktif. 14. Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 140.05/292 Tahun 2011 tentang Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Kelurahan dan Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Pusat. 15. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 192/Menkes/SK/VI/2012 Tahun 2012 tentang Roadmap Rencana Aksi Penguatan Sistem Informasi Kesehatan Indonesia.



3



BAB II GAMBARAN UMUM



A. Gambaran Umum Wilayah Kelurahan Siaga Sp.Kauh terletak di, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung. Kelurahan Sp.Kauh memiliki empat Lingkungan dengan luas wilayah 103,5 Ha serta batas wilayah sebagai berikut : Batas-Batas Wilayah : 



Utara



: Semarapura Tengah 4







Selatan



: Kelurahan Satra







Timur



: Sp.KauhKangin







Barat



: Semarapura Kauh



B. Data Demografi dan Keluarga Tahun 2014 1.



Jumlah Penduduk 



Laki-Laki







Perempuan



: 4384 jiwa : 2190 jiwa : 2194 jiwa



2.



Jumlah Kepala Keluarga



3.



Jumlah Balita



: 160 orang



4.



Balita memiliki KMS



: 160 orang



5.



Balita Bawah Garis Merah (BGM) : 0 orang



6.



Balita Gizi Kurang



: 1 orang



7.



Balita Gizi Buruk



:0



8.



Wanita Usia Subur



: 859 orang



9.



Jumlah Lanjut Usia



: 489 orang



10.



Data Pasangan Usia Subur



: 613 PUS







Istri umur < 20 tahun







Istri umur 20 – 29 tahun







Istri umur > 30 tahun



: 990 KK



: 7 orang : 114 orang : 492 orang



C. Wilayah kerja Kelurahan Siaga Sp.Kauh meliputi 3 Lingkungan



No



Nama Lingkungan



Jumlah Penduduk L P



Ket



1 Ling.Sangkan Buaana 2 Ling .Pegending 3 Ling.Budaga Jumlah



D. Jumlah POSYANDU DAN KADER No Nama Posyandu 1 Posy.Bhuana Ayu 2 Posy.Gita Bhuana 3 Pos.Saraswati E. Jumlah Kader Kesehatan No 1 2 3



Kader Siaga Kesling Gizi



Alamat Sangkan Buana Pagending Budaga



Jumlah Kader 5 5 5



Jumlah 2 2 10 5



4 Penyuluhan Narkoba 5 Posyandu 6 Lansia 7 PHBS 8 Jumantik F. Jumlah Tenaga Kesehatan



5 15 5 5 5



No Nama 1 Ni Made Wahyuni 2 Putu Tina Krisna Dewi G. Jumlah Ambulans Kelurahan Siaga No 1 2 3 4 5 6 7



Nama Pemilik



Uraian Bidan Bidan



Jenis Kendaraan



Jumlah 1 1



Alamat



H. Data Gambaran Kesehatan di Kelurahan Sp.Kauh NO INDIKATOR



1



2



SUB INDIKATOR



JUMLAH



Data per-



2013



2014



kemban-



3



4



5



An



1. Jumlah bayi lahir



96



Orang



99



orang



+3



2. Jumlah bayi mati



0



Orang



0



orang



0



1. Jumlah balita



222



Orang



160



orang



-62



218



Orang



159



orang



-59



4



Orang



1



orang



+3



0



Orang



0



orang



0



5. Jumlah balita mati 0



Orang



0



orang



0



Orang



79(89,8%) orang



+0,1%



Orang



87



+2,6%



Kematian 1



2



bayi



Gizi dan



2. Jumlah balita gizi Kematian



baik 3. Jumlah balita gizi



Balita



kurang 4. Jumlah balita gizi buruk



1. 3



Cakupan 96



Cakupan



imunisasi polio 4



Imunisasi



2.



(89,7%)



Cakupan 103



orang



6



NO INDIKATOR



SUB INDIKATOR



JUMLAH



imunisasi DPT -1



(96,3%)



3.



Angka



Angka



harapan



hidup



Hidup



Cakupan



Orang



(112,5%)



orang



+22,8



harapan



Jumlah :



125 tahun



0



Orang



0



orang



90 tahun



1



Orang



2



orang



85 tahun



0



Orang



4



orang



80 tahun



13



Orang



4



orang



84 tahun



0



Orang



0



Orang



75 tahun



1



Orang



0



orang



73 tahun



0



Orang



1



orang



71 tahun



4



Orang



5



orang



68 tahun



0



Orang



0



orang



67 tahun



0



Orang



0



orang



60 tahun



2



Orang



5



orang



56 tahun



0



Orang



1



orang



42 tahun



2



Orang



0



orang



36 tahun



0



Orang



0



orang



5 tahun



0



Orang



0



orang



3 bulan



0



Orang



0



Orang



966



RT



990



RT



0



RT



0



RT



0



RT



0



RT



0



RT



0



RT



0



RT



0



RT



Total



Jumlah :



rumah



tangga dpt



Pemenuhan



akses air bersih 2.



Kebutuhan



(89,7%)



99



Umur meninggal



1. 5



(98,9%)



Cakupan 96



imunisasi BCG



4



Data per-



Pengguna



+24



air



sumur pompa 3. Pengguna sumur



Hidup



gali 4. Pengguna mata air 5. Pengguna hidran umum



7



NO INDIKATOR



SUB INDIKATOR 6.



JUMLAH



Data per-



Pengguna



penampung



air



hujan



0



RT



0



RT



7. Pengguna embung 0



RT



0



RT



8.



Pengguna



perpipaan



966



RT



990



RT



9. lainnya



0



RT



0



RT



0



RT



0



RT



0



RT



0



RT



966



RT



990



RT



+24



rumah 966



RT



990



RT



+24



RT



0



RT



10.



Total



+24



rumah



tangga tdk mendapat air bersih 1.



Total



rumah



tangga 6



Kepemilikan



mempunyai



Jamban



jamban/WC 2.



Total



tangga



yang



memanfaatkan Jamban 3. Pengguna MCK



0



8



BAB III KEGIATAN KELURAHAN SIAGA 1. PEMBENTUKAN PENGURUS FORUM KELURAHAN SIAGA Kelurahan Sp.Kauh ditetapkan sebagai Kelurahan Siaga, maka perlu dibentuk suatu kelompok masyarakat yang disebut Forum Kelurahan Siaga, berdasarkan hasil musyawarah masyarakat desa pada tanggal 25 Nopember 2007. Forum Kelurahan Siaga Adalah sekelompok anggota masyarakat Kelurahan Sp.Kauh yang sepakat untuk peduli memecahkan masalah dan mengembangkan program-program pembangunan antara lain kesehatan di wilayah Kelurahan Sp.Kauh. Forum ini secara berkala akan melakukan musyawarah untuk menciptakan program kerja dan langkah sesuai dengan potensi yang ada baik SDM Pengurus maupun potensi masyarakat yang ada, yang tujuannya mencari pemecahan masalah kesehatan dan bidang pendukung lainnya, serta mengevaluasi kinerja pengurus pada bulan yang lalu. Pertemuan berkala dilakukan setiap setiap bulannya. Untuk mempermudah pelaksanaan kerja dan program tersebut maka dibentuklah suatu pembagian kerja yang sifatnya untuk mempercepat pelayanan masyarakat serta pemecahan permasalahan kesehatan yang sudah ada, yang disebut dengan Koordinator Sub Bidang dan Sub Seksi sampai tingkat Lingkungan. Fungsi, tugas kewajiban Koordinator Sub Bidang dan Sub Seksi adalah : Melakukan Promosi dan sosialisasi bersama Dinas Kesehatan, Puskesmas dan pemerintah Desa dengan kapasitas s/d Tingkat Lingkungan. dengan mengundang Pengurus Posyandu, Dasa Wisma, PKK, Tokoh Masyarakat, Agama dan unsur Pemerintahan Wilayah Lingkungan dan yang terkait. Program yang disajikan sesuai dengan program Pemerintah yang sudah dikemas oleh Forum Kelurahan Siaga sehingga untuk mempermudah penerimaan dan penalaran sehingga tercapai pelayanan dan penanganan serta koordinasi dan kerjasama yang cepat sehingga bisa langsung dibentuk kepengurusan tingkat 2. Sumberpendanaan kegiatan operasional Desa Siaga adalah : a) APBN b) APBD Provinsi dan Kabupaten 9



c) Para Donatur



3.



PelayananKesehatan Dasar Sarana pelayanan kesehatan yang dapat diakses oleh masyarakat di Kelurahan Sp.Kauh yaitu: a. Puskesmas, b. Pustu, c. Bidan Desa, d. Klinik bersalin, e. Klinik umum.



Tenaga Poskesdes, meliputi : a. Tenaga Kader, sebagai pengelola Poskesdes, ( 2 orang ) yaitu :  Ketua



: Gusti Ayu Putu Wirawati



 Sekretaris /Bendahara



: Ni Ketut Yuniasih



b. Tenaga Kesehatan ( Bidan / Perawat ), sebagai pelaksana pemeriksaan,imunisasi, pengobatan, pertolongan persalinan :  Bidan Desa



: Made Ayu Sri Sukraniasih



 Perawat



: Ni Komang Ari Trisna Dewi



3. Upaya KesehatanBerbasis Masyarakat (UKBM) Jenis UKBM yang diterapkan dan dimanfaatkan di Kelurahan Sp.Kolod yaitu UKBM : yang terdiri dari Posyandu Balita, yang disebarkan dan dilaksanakan di Banjar setempat berupa dana sosial masyarakat,yang bersumber dari iuran anggota PKK Kelurahan, Operasional Posyandu dari APBD kabupaten Klungkung melalui BPMPKBPD (Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan, Keluarga Berencana,Pemerintahan Desa), BANSOS Melalui Dinkes serta Sumbangan dari Masyarakt. Jenis UKBM lainya adalah pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Berdasarkan hasilpendataan diperoleh bahwa 52,4 % dari jumlah kepala keluarga yang ada di Kel.Sp.Kauh telah berpartisipasi dan memanfaatkan Toga, Bina Keluarga Balita, Posyandu lansia, dan GSI-B. 4. Surveylans Berbasis Masyarakat Surveylansberbasis masyarakat adalah kegiatan



DesaSiaga yang meliputi system



pengamatan, pengendalian penyakit dan factor resiko.Kegiatan pengamatan yang dilaksanakan Desa Siaga bekerja sama dengan masyarakat yang disajikan dalam bentuk catatan dan pelaporankegiatan, antara lain : KegiatanSurveylans dikemas dalam Sistem Waspada yang mencakup : 10



a. Wa tentangtanda-tanda vahaya kesehatan, factor resiko lingkungan dan perilaku berbahayabagi kesehatan yang dilakukan dengan cara penyuluhan dan kampanye melalui forummasyarakat desa, acara pengajian, dan jejaring promosi kesehatan. b.



Sistem notifikasiibu hamil, keluarga rentan, resikolingkungan dan perilaku beresiko dengan menggunakan sumber data buku KIA.



c.



Paparkan danpampangkan. Rekapitulasi per RW / Desa dipampangkan dalam peta waspada



d. Dasa Wisma, dalamhal ini termasuk kader sebagai motor penggerak dan pelaksana. Hasil Pencatantan surveilans  Pola penyakit di masyarakat merupakan gambaran penyakit yang diderita



masyarakat. Pola penyakit pada tahun 2014 tidak jauh berbeda dengan sebelumnya dengan Penyakit Otot tulang dan sendi merupakan penyakit terbanyak. Dari berbagai jenis penyakit yang di temukan dan berkunjung ke Puskesmas Pembantu Kelurahan Sp.Kauhyang diamati secara terinci disajikan 10 besar penyakit sebagai berikut: 10 Besar Penyakit yang tercatat di Kelurahan Sp.KauhTahun 2014 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



KLASIFIKASI PENYAKIT ISPA Faringitis Kecelakaan Hipertensi Dermatitis Kulit Infeksi Bronkhitis Tulang Sendi Tonsil Lambung



JUMLAH 230 217 115 99 97 96 83 68 37 37



10 Besar Penyakit di Puskesmas Pembantu Kelurahan Sp.KauhTahun 2013 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



KLASIFIKASI PENYAKIT Faringitis ISPA Piodermi Bronkhitis Dermatitis Kecelakaan Hipotensi Lambung Penyakit Tulang Sendi Hipertensi



JUMLAH 272 269 194 145 101 100 97 85 83 56 11



 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular a.Diare Penyakit diare adalah penyakit yang banyak menyerang anak-anak terutama balita, dimana hal ini dapat mempengaruhi kelangsungan dan kualitas hidup anak. Penyakit diare merupakan penyakit menular yang banyak ditemukan baik di Puskesmas maupun di RSU. Jumlah kasus yang dilaporkan tahun 2013 sebanyak 67 orang. Kasus kematian karena penyakit Diare tidak ada (CFR=0%). Sedangkan tahun 2014 kasus diare menurun menjadi 43 orang b. Malaria Kelurahan Sp.Kauhtidak merupakan daerah endemis malaria sehingga pada tahun 2013 dan 2014 tidak ditemukannya kasus malaria.



c. Demam Berdarah Dengue (DBD) Kelurahan Sp.Kauhtelah ditemukan 11 kasus DBD pada tahun 2013 namun pada tahun 2014 menurun dengan ditemukannya 8 kasus DBD yang telah mendapat tindak lanjut.



d. Tuberkulosa Paru. Pada tahun 2014 dari 3 orang penderita TB Paru sedangkan tahun 2013 terdapat 5 kasus TB.



e. ISPA Jumlah kasus ISPA yang ada di Kelurahan Sp.Kauh selama tahun 2013 sebanyak 319 kasus dan tahun 2014 sebanyak 409 kasus. Dari kasus yang ada tersebut semua kasus sudah diobati. 5. Penanganan Kegawatdaruratan Medis / Bencana Systemkewaspadaan dan penanganan kegawatdaruratan medis / bencana dilaksanakan dengancara sosialisasi dan penyuluhan tentang : a. Penanganan daruratmedis. b.



Pengaturansaluran air / selokan



c. Penghijauan. d.



Kewaspadaandini dan sumber / penyebab kebakaran



12



6. KesehatanLingkungan a. Rumah dan Tempat Umum Sehat. Pada Tahun 2014, Jumlah rumah sebanyak 990 diperiksa 990 rumah atau 100%, jumlah rumah sehat 976 (98,6%) meningkat dari tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2013, Jumlah rumah sebanyak 966 diperiksa 966 rumah atau 100%, jumlah rumah sehat 874 (90,5%). b. Sarana Kesehatan Lingkungan Hasil kegiatan kesehatan lingkungan di Kelurahan Sp.KauhTahun 2013 dan 2014 mengalami peningkatan sebagai berikut :



Indikator



Tahun 2013



Tahun 2014



Target



Hasil



%



Target



Hasil



%



Jml Rumah yang memiliki tempat pembuangan sampah



966



966



100



990



990



100



SPAL yang memenuhi syarat



966



879



91



990



324



98,63



Jml. KK yang memiliki Jamban keluarga



966



966



100



990



990



100



Jml.KK yang jamban keluarga



memanfaatkan



966



966



100



990



990



100



Jml. KK PDAM



menggunakan



966



966



100



990



990



100



95%



80



80



95%



83,29%



83,29%



yang



Angka Bebas Jentik



Upaya menciptakan dan terwujudnya lingkungan sehat dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut : a. Kegiatan Jumat Bersih, yang dilaksanakan di lingkungan setempat yang umumnya dilaksanakan beberapa bulan sekali. b. Pemberantasansarang nyamuk, yang digiatkan dengan cara penyuluhan baik secara perorangan maupun kelompok masyarakat. 7. Survei Mawas Diri Survei Mawas Diri adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masyaralah kesehatan yang dilakukan oleh kader dan tokok masyarakat setempat dibawah bimbingan kepala Lurah dan petugas kesehatan (petugas Puskesmas, Bidan di Desa).  Tujuan SMD :  Dilaksanakannya pengumpulan data, masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku.



13



 Mengkaji dan menganalisis masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku yang paling menonjol di masyarakat  Mengiventarisasi sumber daya masyarakat



yang



dapat



mendukungupaya mengatasi masalah kesehatan.  Diperolehnya dukungan kepala Desadan pemuka masyarakat dalam pelaksanaan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat di Desa Siaga.  Sasaran Sasaran SMD adalah semua rumah yang ada di Kelurahan



Sp.Kauh



dengan menetapkan sampel rumah dilokasi (± 210 rumah) yang dapat menggambarkan kondisi masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku pada umumnya di Kelurahan Sp.Kauh. Melalui berbagai upaya promosi kesehatan untuk merubah masyarakat berperilaku sehat sudah dilakukan melalui kegiatan antara lain penyuluhan kesehatan lewat pesan-pesan hidup sehat yang disampaikan lewat media massa, membentuk opini masyarakat dengan menumbuhkan gerakan hidup sehat, adanya kerjasama lintas program dan lintas sektor. Dari hasil survey yang dilaksanakan pada 210 rumah tangga, setelah dilakukan pengolahan data maka didapatkan hasil sebagai berikut : a. Indikator Tunggal : 1) Tercapainya cakupan Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan. sebesar 100 %. 2) Memberi ASI Eksklusif adalah bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI sejak lahir sampai usia 6 bulan, yang pada saat dilakukan survey masih melaksanakan ASI Eksklusif. Persentase bayi yang diberi ASI saja sejak lahir sampai berusia 6 bulan (ASI Ekslusif) di Kelurahan Sp.Kauhsebesar 73,3 % 3) Persentase balita ditimbang setiap bulannya dimana yang disurvey adalah RT yang memiliki anak 1 sampai dengan 59 bulan dengan hasil sebesar 70 % Survey ini dilakukan dengan wawancara dan mengcrosschek pencatatan di KMS maupun buku KIA. 4) Persentase rumah tangga yang menggunakan air bersih 100 %. Sumber air bersih Sp.Kauhyang berjarak minimal 10 meter dari sumber pencemar seperti tempat penampungan kotoran atau limbah,



14



5) Persentase rumah tangga yang melakukan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir adalh sebesar 100 % 6) Persentase rumah tangga yang menggunakan jamban sehat di Kelurahan Sp.Kauhsebesar 100 %. Jamban sehat yang dimaksud disini adalah jamban leher angsa dengan tangki septic tank sebagai pembuangann akhir dan terpelihara kebersihannya. 7) Memberantas jentik di rumah sekali seminggu di dalam atau di luar rumah dengan cara 3M plus/abatisasi. Persentase rumah tangga yang memberantas jentik berkala di rumah sekali seminggu sebesar 83,29 % 8) Makan sayur dan buah setiap hari adalah anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas yang mengkonsumsi minimal 2 porsi sayur dan 3 porsi buah atau sebaliknya setiap hari. Jadi persentase rumah tangga yang makan sayur dan buah setiap hari



di



Kelurahan Sp.Kauhsebesar 99,52 %. 9)



Persentase rumah tangga yang melakukan aktivitas fisik setiap hari sebesar 100 %. Aktivitas fisik yang dimaksud adalah penduduk/anggota keluarga umur 10 tahun ke atas melakukan aktifitas fisik minimal 30 menit setiap hari.



10) Persentase rumah tangga yang tidak merokok di dalam rumah sebesar 82,85 %. Dimana sasarannya adalah penduduk/anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas tidak merokok di dalam rumah ketika berada bersama anggota keluarga lainnya.



b. Indikator Gabungan Persentase rumah tangga ber-PHBS tahun 2014 yang diukur dari proporsi rumah tangga yang memenuhi 10 indikator PHBS di rumah tangga. Apabila dalam rumah tangga tersebut tidak ada ibu yang melahirkan, tidak ada bayi dan tidak ada balita, maka pengertian rumah tangga ber-PHBS adalah rumah tangga yang memenuhi 7 indikator. Persentase Rumah Tangga ber-PHBS di Kelurahan Sp.Kauhsebesar 83,8% 15



Dari hasil kunjungan rumah yang dilakukan maka diperoleh data sebagai berikut : Tabel 1. Tabel Hasil Survey PHBS di Tatanan Rumah Tangga



No



Indikator



Persentase 2013



2014



1



Persalinan di tolong oleh Tenaga 100% Kesehatan



100 %



2



Memberi Bayi Asi Eksklusif



63,3 %



73,3 %



3



Menimbang Balita Setiap Bulan



60%



70 %



4



Menggunakan Air Bersih



100 %



100 %



5



Mencuci tangan dengan air Dan 100 % Sabun



100 %



6



Menggunakan Jamban Sehat



100 %



7



Memberantas jentik di Rumah 80% sekali seminggu



83,29 %



8



Makan Buah dan Sayur Setiap 99 % hari



99,52%



9



Melakukan Aktivitas Fisik setiap 100 % hari



100 %



10



Tidak Merokok di Dalam Rumah



70,1 %



82,85 %



82,29 %



83,8%



Kategori RT ber-PHBS



100 %



16



8. Upaya perbaikan gizi di Kelurahan Sp.Kauhtelah memperlihatkan hasil yang lebih baik, dimana pada tahun 2013 terdapat 4 orang balita gizi kurang, sedangkan pada tahun 2014 telah mencapai penurunan seperti pada tabel berikut : No 1 2 3 4 5 6



Indikator Jumlah balita Jumlah balita gizi buruk Jumlah balita gizi kurang Jumlah balita gizi baik Jumlah balita gizi lebih Jumlah balita BGM



Tahun 2013 222 0 4 218 0 0



Tahun 2014 160 0 1 159 0 0



Cakupan Kunjugan Neonatus Kelurahan Sp.KauhTahun 2013 dan 2014 No



Dusun Target



Tahun 2013 Pencapaian



%



Target



Tahun 2014 Pencapaian



%



1



Pekandelan



26



22



84,62



18



13



72,22



2



Galiran



40



35



87,5



45



48



106,7



3



Kemoning Kaja



15



15



100



13



12



92,3



4



Kemoning Kelod



12



24



200



22



26



118,2



Kelurahan



93



96



103,22



98



99



101



Semarapura Kelod



Keluarga berencana dengan gerakan KB Nasional dilaksanakan melalui unit-unit pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta. Pada tahun 2014 upaya KB yang ditunjukkan oleh beberapa indikator tidak banyak berbeda dibandingkan tahun sebelumnya seperti disajikan pada tabel berikut ini. Tabel. Cakupan Program KB di Kelurahan Sp.KauhTahun 2013-2014 No



Alat kontrasepsi yang digunakan



Tahun



Tahun



2013



2014



233



240



1



IUD



2



Implant



1



1



3



Suntik



74



111



4



Pil



86



113



5



Kondom



68



84



6



MOW/MOP



3



2



465



551



Jumlah



17



Tidak adanya kematian ibu dan menurunnya kematian bayi pada tahun 2014 tidak terlepas dari keberhasilan di bidang imunisasi dimana hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut : Pencapaian Imunisasi Tahun 2014 No



Indikator Pekandelan T H %



1



LINGKUNGAN Galiran Kemoning Kaja H % T H %



T



SP. Kelod Kemoning Kelod T H %



T



H



KeT %



DPT-HB-HIB 1



18



14



77,8



35



42



120



13



12



92,3



22



19



86,4



88



87



98,9



2



18



15



83,3



35



39



111,4



13



12



92,3



22



20



90,9



88



86



97,7



3



18



14



77,8



35



34



97,1



13



12



92,3



22



19



86,4



88



79



89,8



1



18



13



72,2



35



48



137,1



13



12



92,3



22



26



118,2



88



99



112,5



2



18



14



77,8



35



42



120



13



12



92,3



22



19



86,4



88



87



98,9



3



18



15



83,3



35



39



111,4



13



12



92,3



22



20



90,9



88



86



97,7



4



18



14



77,8



35



34



97,1



13



12



92,3



22



19



86,4



88



79



89,8



3



Campak



18



17



94,4



35



38



108,6



13



14



107,7



22



19



86,4



88



88



100



4



BCG



18



13



72,2



35



48



137,1



13



12



92,3



22



26



118,2



88



99



112,5



5



HB 0-7 hr



18



13



72,2



35



48



137,1



13



12



92,3



22



26



118,2



88



99



112,5



6



TT2+ Bumil



20



18



90



39



60



153,8



14



10



71,4



24



20



83,3



97



108



111,3



2



Polio



Dari tabel diatas cakupan imunisasi polio 4, DPT 1 dan BCG tahun 2013 mengalami peningkatan. Sebagai bahan perbandingan dibawah ini ditampilkan hasil kegiatan imunisasi bayi di Kelurahan Sp.Kauhpada tahun 2013 sebagai berikut: Pencapaian Imunisasi Tahun 2013 No



Indikator Pekandelan T H %



1



T



LINGKUNGAN Galiran Kemoning Kaja H % T H %



SP. Kelod Kemoning Kelod T H %



KeT



T



H



%



DPT-HB-HIB 1



23



26



113



45



38



84,4



15



16



106,7



24



23



95,8



107



103



96,3



2



23



25



108,7



45



40



88,9



15



13



86,7



24



23



95,8



107



101



94,4



3



23



20



87



45



38



84,4



15



16



106,7



24



22



91,7



107



96



89,7



1



23



22



95,7



45



35



77,8



15



15



100



24



24



100



107



96



89,7



2



23



26



113



45



38



84,4



15



16



106,7



24



23



95,8



107



96



89,7



3



23



25



108,7



45



40



88,9



15



13



86,7



24



23



95,8



107



101



94,4



4



23



20



87



45



38



84,4



15



16



106,7



24



22



91,7



107



96



89,7



3



Campak



23



21



91,3



45



41



91,1



15



14



93,3



24



21



87,5



107



97



90,7



4



BCG



23



22



95,7



45



35



77,8



15



15



100



24



24



100



107



96



89,7



2



Polio



18



5



HB 0-7 hr



23



22



95,7



45



35



77,8



15



15



100



24



24



100



107



96



89,7



6



TT2+ Bumil



25



26



104



50



36



72



17



14



82,4



26



25



96,2



118



101



85,6



Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) MMD adalah pertemuan seluruh warga desa atau warga masyarakat yang mewakili semua komponen masyarakat di desa untuk membahas hasil survei mawas diri dan merencanakan upaya penanggulangan masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku yang diperoleh dari hasil survei mawas diri.



BAB IV KEGIATAN INOVASI



Kegiatan Inovasi merupakan kegiatan diluar program pemerintah yang dikembangkan di Kelurahan Semarapura Kelod. Dalam bidang kesehatan inovasi yang dilakukan di Kelurahan Sp.Kauhadalah sebagai berikut:



1) Tabulin Adanya tabungan untuk ibu bersalin yang merupakan inisiatif dari masyarakat sendiri, (pasangan suami istri yang merencanakan kehamilan).



2) Sehat Dengan Yoga Terdapat kegiatan yang menunjang kesehatan masyarakat yaitu kegiatan yoga yang dapat dilakukan oleh masyarakat di Semarapura Kelod.



3) BANK Sampah



Adanya BANK Sampah yang terletak di Lingkungan Pekandelan, dimana setiap KK dapat membawa sampah anorganiknya ke Bank Sampah, pembayaran hasil sampah ini dibayarkan melalui buku tabungan masyarakat itu sendiri dan masyarakat dapat mengambil uangnya kapan saja sesuai kebutuhan 19



4) Tersedianya Pojok Rokok



Untuk menerapkan KTR dan mencegah merokok di dalam rumah di masyarakat di Kelurahan Sp.Kauhmaka Kelurahan menyediakan pojok rokok yaitu di Poskamling selatan Kelurahan dan Di Pos Kios Kelurahan. Hal ini merupakan komitmen dari Kelurahan untuk menerapkan KTR di Kelurahan Sp.Kauhguna meningkatkan PHBS di Masyarakat



5) Teruni Peduli ASI Teruni Perduli Asi yang dibentuk pada bulan juni tahun 2014 yang merupakan dukungan para remaja untuk ibu hamil dalam menyiapkan diri untuk memberikan asi eksklusif sampai pendampingan kepada ibu pasca melahirkan dalam memberikan asi eksklusif. Hal ini merupakan inovasi yang dilaksanakan dalam upaya meningkatkan pemberian asi eksklusif di Kelurahan Semarapura Kelod. Jadwal pelaksanaan kunjungan remaja peduli ASI ini yaitu setiap satu bulan sekali ke rumah ibu hamil dan ibu menyusui.



6) Pojok Asi Pojok Asi ada didasari karena pentingnya pemberian ASI bagi bayi dan balita, terlebih ASI eksklusif yang diberikan selama 6 bulan. Manfaat ASI yang sangat besar bagi anak. Untuk memberikan hak ASI untuk anak – anak, dibutuhkan peran serta semua pihak, bukan hanya dari sang Ibu ataupun keluarga akan tetapi termasuk masyarakat. Salah satu hal yang vital adalah penyediaan pojok Asi bagi ibu – ibu menyusui.



7) Jumat Bersih Dalam menjaga kebersihan lingkungan, masyarakat Kelurahan Sp.Kauh melakukan kegiatan gotong royong membersihkan rumah dan sekitarnya secara serempak setiap hari jumat pagi didampingi oleh seluruh perangkat Kelurahan dan instansi yang ada di wilayah Kelurahan.



8) Ambulan Kelurahan dan Donor Darah Telah



terbentuknya



pengorganisasian



ambulans



Kelurahan



dalam 20



menanggulangi permasalahan akomodasi saat kegawat daruratan medic yang terjadi di masyarakat Kelurahan Sp.Kauh. Telah terbentuknya pengorganisasian donor darah Kelurahan,dimana terdapat kesediaan masyarakat untuk mendonorkan darah (SK terlampir).



9) Adanya Biopori Plus Biopori plus dimaksud adalah suatu sarana penyerapan air hujan yang dibuat dari barang bekas (dalam hal ini dipakai botol minuman berbahan plastic ukuran 1 liter) yang dilubangi sedemikian rupa, yang mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai penyerap air hujan pada musim hujan sekaligus tempat pembuatan kompos pada musim kering. Lubang biopori ini dibuat di rumah tangga.



10) Adanya Simantik Simantik adalah siswa pemantau jentik, Untuk menanam rasa kepedulian terhadap bahaya nyamuk terutama di generasi muda, dibentuk pula selain Remastik yaitu Simantik. Yang merupakan siswa-siswa sekolah dasar yang diberdayakan untuk memantau dan memutus rantai perkembangbiakan nyamuk yang ada di sekolahnya dan lingkungan sekitar sekolahnya. Hal ini diharapkan dengan membentuk dan mendidik mereka, anak-anak sekolah bisa menerapkannya di kehidupannya sehari-hari di rumah. Dengan demikian kasus-kasus peyakit yang ditimbulkan melalui gigitan nyamuk dapat dicegah. Simantik terdiri dari siswa kelas 4 dan kelas 5, yang bertugas memantau jentik secara berkala setiap bulan yang dilaksanakan setiap hari jumat. Simantik dibina oleh kader Puskesmas Pembantu, Kader PHBS dan petugas Puskesmas Klungkung I



21



BAB V PENUTUP



A. Kesimpulan Pelaksanaan Kelurahan Siaga di Kelurahan Sp.Kauhsebagian besar sudah terlaksana sesuai dengan tujuna dibentuknya kelurahan siaga.Dimana berbagai upaya untuk meningkatkan kesehatan



masyarakat di Kelurahan Sp.Kauhyang menekankan kepada pemberdayaan



masyarakat agar mau dan mampu serta memiliki inisiatif untuk meningkatkan kesehatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Hal tersebut tidak telepas dari peranan dari berbagai pihak antara lain dari Puskesmas, Tokoj masyarakat, pihak kelurahan , akder kesehatan dan tentunya masyarakat di kelurahan Sp.Kauh yang mau secara sadar untuk merperan serta di dalam menjadikan kelrahan Sp.Kauh sebagai kelurahan siaga. Disamping itu Pencapaian yang telah diperoleh tersebut tidak terlepas dari adanya dukungan kebijakan mulai dari tingkat kabupaten sampai ke tingkat Kelurahan, dan adanya dukungan pembiayaan dari berbagai sumber



2. Saran 1. Dukungan pembiayaan dari swadaya masyarakat terus digalakkan 2. Pelaksanaan pelatihan kader agar terus dilaksanakan secara berkesinambungan 3. Pembinaan dari instansi lintas sektor terkait terus dilaksanakan secara berkesinambungan 4. Tetap melaksanakan pendekatan serta sosialisasi khususnya tentang kesehatan kepada masyarakat agar dapat lebih meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan. 22



23