PROFIL KKBPK AHMAD 2017 Ok [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Arsan
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dengan diterbitnya Undang-undang no. 52 tahun 2009 dan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2010, tugas BKKBN kedepan semakin berat, karena perubahan stuktur organisasi BKKBN



dari



Badan



Koordinasi



Keluarga



Berencana



Nasionalmenjadi



Badan



Kependudukna dan Keluarga Nasional, ini berarti BKKBN tidak hanya bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan program KB Nasional tetapi juga dalam penyerasian kebijakan pengendalian penduduk. Apalagi jumlah dan pertumbuhan penduduk Indonesia saat ini berdasarkan data Sensus Penduduk Tahun 2010 melebihi angka proyeksi nasional yaitu sebesar 237, 6 jiwa dengan LPP 1,49 persen per tahun. Untuk itu diperlukan upaya dan langka konkrit guna menurunkan LPP dan meningkatkan kualitas penduduk melalui penyerasian kependudukan dengan program pembangunan lainnya di setiap wilayah. Guna menyikapi tantangan baru dalam pengendalian penduduk, maka dalam UU No. 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Penduduk dan Pembangunan Keluarga, dinyatakan bahwa Program Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dilaksanakan dengan meningkatkan partisipasi berbagai pihak. Dengan demikian keberhasilan program Kependudukan dan KB sangat ditentukan oleh partisipasi seluruh lapisan di berbagai tingkatan wilayah, baik unsur pemerintah, non pemerintah / swasta, tikoh masyarakat, tokoh agama dan mitra kerja. Selama lebih dari tiga dasa warsa Program KB Nasional telah memberikan hasil yang menggembirakan, terutama dalam meletakkan landasan yang kokoh bagi terwujudnya Keluarga Kecil Berkualitas. Keberhasilan pelaksanaan program KB selama ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak terutama Institusi Masyarakat Pedesaan/ Perkotaan (IMP) dan PLKB/PKB. Dukungan nyata tersebut mulai dari penggerakan kegiatan, pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan sampai pada pengumpulan data basis melalui pendataan keluarga.



1



Memasuki era otonomi daerah pada tahun 2004terjadi perubahan lingkungan strategis yang sangat mendasar dengan adanya tuntutan globalisasi (demokrasi, keterbukaan dan hak asasi manusia). Kondisi ini menurut terjadinya perubahan pengelolaan program KB di tingkat Kabupaten / Kota sampai ke tingkat desa. Karena PLKB / PKB sejak diberlakukannya otonomi daerah telah diserahkan kepada Pemda Kabupaten / Kota dan menjadi pegawai Pemda Kabupaten / Kota. Perhatian dan dukungan terhadap PLKB / PKB harus tetap tinggi, karena setelah diserahkan ke Pemerintah Kabupaten / Kota terjadi penurunan jumlah PLKB / PKB. Sebelum otonomi daerah jumlah PLKB / PKB tercatat sebanyak 26.000 orang, pada tahun 2005 setelah otonomi daerah jumlahnya berkurang menjadi 19.500 orang atau turun 75 %. Kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan, mengingat kelangsungan program KB nasional masih sangat memerlukan keberadaan PLKB / PKB. Untuk memebrikan motivasi dan penghargaan kepada PLKB / PKB selaku motor penggerak terhadap program KB di lapangan. Pemerintah secara berkala setiap tahun menjelang Peringatan Hari Keluarga Nasional menyelenggarakan lomba PLKB / PKB di setiap tingkat wilayah. Lomba ini di maksudkan untuk pembinaan dan memberikan motovasi serta penghargaan kepada mereka yang telah berjuang dengan pengabdian terbaik dalam mensukseskan program Kependudukan dan KB Nasional. B. TUJUAN Tujuan Umum Tujuan umum terbentuknya profil adalah untuk mengetahui pencapai kenerja petugas KKBPK melalui program kependudukan, keluarga berencana dan pembanguan keluarga tahun 2017



2



Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus adalah: 1. Mengetahui gambaran kondisi batas wilayah kerja 2. Tersedianya data dasar Wilayah kerja. 3. Tersedianya datapenduduk di wilayah kerja. 4. Tersedianya data kelompok UPPKS wilayah kerja 5. Tersedianya data poktan Tri Bina 6. Tersedianya data kesertaan ber-KB



3



VISI DAN MISI KELUARGA BERENCANAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KAB. PENAJAM PASER UTARA



VISI : “Terwujudnya Penajam Paser Utara menuju masyarakat adil, keluarga kecil bahagia, dan sejahtera 2018”. MISI : 1. Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera melalui upaya menggerakkan peran masyarakat dalam ber akb. 2. Mewujudkan kebijakan pembanguan pengarustamaan Gender, pemberdayaan perempuan, menuingkatkan kualitas hidup perempuan dan anak, serta perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan. VISI MISI KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA VISI: “Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara yang sejahtera berkualitas mandiri dalam kehidupan damai, berkeadilan dan agamis” MISI: Dalam mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Penajam Paser Utara di tempuh melalui lima Misi atau Panca Pembangunan Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai berikut : 1. Meningkatkan kemampuan SDM dengan Menguasai Imptek dan Imtag 2. Menyelenggarakan tata kelola pemerintah yang baik, berdaya guna dan berhasil guna bebas KKN. 3. Memelihara, meningkatkan, dan membangun infrastruktur daerah. 4. Memberdayakan dan meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat. 5. Optimalisasi sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat yang berwawasan lingkungan.



4



VISI DAN MISI BKKBN Visi “Menjadi lembaga yang handal dan dipercaya dalam mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas” Misi 1. Mengarus utamakan pembanguan berdasarkan kependudukan 2. Menyelenggarakan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi 3. Memfasilitasi Pembangunan keluarga 4. Mengembangkan jejaring kemitraan dalam pengelolaan kependudukan, keluarga berencana dan Pembangunan Keluarga 5. Membangun dan menerapkan budaya kerja organisasi secara konsisten.



5



BAB II GAMBARAN UMUM A. KONDISI KEPENDUDUKAN DAN PERAN PKB Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan Daerah Pemekaran dari Kabupaten Paser, sesuai dengan diterbitkannya UU.No.7 Tahun 2002 tanggal 10 April 2002 Tentang Pembentukan Kabupaten Penajam Paser Utara. Kabupaten Penajam Paser Utara terletak pada Kedudukan 00o48’29” – 01o36’37” Lintang Selatan dan 116o19’30” – 116o56’35” Bujur Timur dan mempunyai batas–batas wilayah sebagai berikut: 



Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Loa Kulu dan Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara.







Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Samboja, dan Kota Balikpapan serta Selat Makassar.







Sebelah Selatan berbatasan dengan Long Kali Kabupaten Paser.







Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Bongan Kutai Barat dan Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser. Sejak terbentuknya Kabupaten Penajam Paser Utara pada tahun 2002, Kabupaten



Penajam Paser Utara mempunyai 4 (empat) wilayah Kecamatan, Yaitu Kecamatan Babulu, Kecamatan Waru, Kecamatan Penajam dan Kecamatan Sepaku. Dari 4 (empat) kecamatan tersebut berdasarkan Struktur Pemerintahan Wilayah Administrasi setingkat dibawah kecamatan adalah desa / kelurahan. Kabupaten Penajam Paser Utara terdapat 48 (empat puluh tujuh), dari jumlah tersebut terdiri dari 24 (dua puluh tiga) desa, dan 24 (dua puluh empat) kelurahan. Diantaranya meliputi : Kecamatan Penajam, yang terdiri dari 19 (sembilan belas) Kelurahan, 3 (tiga) Desa dan 180 (seratus tujuh puluh delapan) Rukun Tetangga (RT



6



A.1 Pengertian PENYULUH KB/PLKB adalah Pegawai Negri Sipil ( PNS ) di Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota berkedudukan di Desa/Kelurahan yang bertugas melaksanakan, mengelola, menggerakkan, memberdayakan serta menggalang dan mengembangkan kemitraan dengan berbagai pihak dalam pelaksanaan program KKB bersama institusi masyarakat pedesaan/ perkotaan di tingkat Desa/Kelurahan. PENYULUH KB/PLKB berperan ; 1.



Pengelola pelaksanaan kegiatan Program Kependudukan dan KB di desa/kelurahan



2.



Penggerak partisipasi masyarakat dalam program Kependudukan dan KB di desa/kelurahan



3.



Pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam pelaksanaan program Kependudukan dan KBdi desa/kelurahan



4.



Menggalang dan mengembangkan kemitraan dengan berbagai pihak dalam pelaksanaan program Kependudukan dan KB di desa/kelurahan



A.2 Lokasi Kerja PKB/PLKB Sebagaimana telah di kemukakan di atas, PKB/PLKB bertanggung jawab atas wilayah kerjanya, yakni di desa/kelurahan. Namn untuk memperoleh hasil yang optima, dalam melaksanakan tugasnya tersebut pembagian waktu di atur sebagai berikut: 1. 70% Berada di lapangan (wilayah kerjanya) 2. 15 % Berada di klinik 3. 15% Berada di kantor (kecamatan/desa/kelurahan) Adapun rincian tugas di lokasi tersebut di atas adalah sebagai berikut: 1.



Tugas PKB/PLKB di Lapangan 1. Menghubungi pejabat setempat/pendekatan tokoh formal 2. Orientasi daerah kerja untuk pendataan 3. Identifikasi dan pendekatan tokoh formal dan tokoh informal 4. Pembentukan kesepakatan kelompok 7



5. Penegasan kesepakatan 6. Mempersiapkan penyuluhan oleh tokoh masyarakat/kader 7. Penyiapan group pelopor dan penumbuhan institusi masyarakat 8. Mengkoordinasikan pelayanan KB, KS dan kependudukan 9. Pembinaan kependudukan 10. Pembinaan keluarga 11. Pencatatan pelaporan dan evaluasi 2. Tugas PKB/PLKB di klinik KB 1. Mempelajari data peserta KB, institusi masyarakat dan membandingkan dengan data desa/kelurahan 2. Menyampaikan kebutuhan program desa/kelurahan garapannya 3. Membantu kegiatan penerangan dan motivasi (KIE) kepada pengunjung klinik 4. Membantu kelancaran pelayanan kontrasepsi 5. Membantu pencatatan dan pelaporan di klinik KB 6. Membantu menbuat grafik pencapaian peserta KB, baik baru maupun ulangan 7. Membina hubungan kerja sama dengan petugas klinik KB 3. Tugas PKB/PLKB di kantor 1. Mengisi daftar hadir 2. Mempelajari rencana kerja yang telah di susun 3. Mempelajari input, proses dan output program 4. Membuat peta wilayah kerja 5. Merumuskan rencana kerja berikutnya 6. Mengikuti kegiatan staff meeting 7. Menyelenggarakan pencatatan dan pelaporan Seluruh kegiatan PKB/PLKB baik dilapangan, di klinik maupun di kantor haruslah tercatat dalam buku visum kerja PKB/PLKB Keberadaan PKB/PLKB dalam mendiseminasikan program Kependudukan dan KB di lapangan harus selalu diikuti dengan berbagai kemampuan dan keterampilan untuk mengantisipasi 8



tuntutan dan tantangan program Kependudukan dan KB dimasa sekarang dan masa yang akan datang. paling tidak memiliki “3 keunggulan” yang diharapkan dapat mengakomodir perubahan-perubahan yang terjadi dalam program KKBPK. Sekaitan dengan adanya perubahan lingkungan strategis maka dengan sendirinya profil PKB/PLKB yang diharapkan mempunyai berbagai aspek kemampuan yang meliputi: Kemampuan Berkomunikasi. Petugas lapangan PKB/PLKB sebagai agen dalam penyampaian KIE kepada khalayak sasaran diharapkan mampu melakukan komunikasi, informasi dan edukasi program Kependudukan dan KB kepada masyarakat dalam format wawan muka, kelompok maupun massa dalam ukuran desa. Dengan kemampuan ini petugas lapangan KB mampu membagi informasi mengenai anatomi fisiologi alat-alat reproduksi dan kontrasepsi kepada keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya serta mampu menjelaskan mengenai masalah gizi, kesehatan ibu dan HIV/AIDs. Ketika program Kependudukan dan KB diintegrasikan dengan berbagai program lain demi mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera, PKB/PLKB hampir tidak terlalu menemukan kesulitan untuk juga menjelaskan mengenai akses permodalan, pemasaran dan berbagai kegiatan untuk meningkatkan pendapatan keluarga (income generating), masalah perbankan dan lain-lain. Pada dasarnya kemampuan komunikasi petugas lapangan KB sudah didapatkan pada saat mereka diterima menjadi PKB/PLKB. Soal substansi, PKB/PLKB dapat diorientasi satu dua hari saja, selanjutnya mereka bisa meningkatkan pengetahuannya dari bahan bacaan dan pengalaman berbicara di lapangan. PLKB juga mampu memanfaatkan berbagai media seperti spanduk, umbul-umbul, poster dan media cetakan lainnya. Pada tingkat desa, PLKB merupakan salah satu petugas yang paling piawai dalam melakukan trik-trik komunikasi sekaligus mampu menerjemahkan pesan kedalam bahasa yang akrab dengan khalayak setempat. Kemampuan Bekerja dengan Data. Petugas Lapangan PKB/PLKB dalam pelaksanaan tugas bekerja berdasarkan peta dan data lapangan. Untuk itu proses pengumpulan, pengolahan, menyajikan dan memanfaatkan data kependudukan/ keluarga/demografi dan kesertaan ber-KB merupakan satu perangkat kerja yang harus dikuasai PLKB serta data wilayah dan potensinya, termasuk data Tokoh masyarakat dan 9



kondisi sosial budaya masyarakat setempat, juga sangat dikuasai oleh PLKB. Oleh karena itulah, kalau PLKB ditugaskan menyelenggarakan suatu pertemuan di suatu RT atau kampung dia tidak akan kesulitan untuk melakukannya. Kemampuan Membangun Jaringan/Koordinasi dengan berbagai pihak. PKB/PLKB harus mampu membangun jaringan/koordinasi dengan berbagai pihak, tidak hanya dengan unsur pemerintah seperti Camat, Kepala Desa, Koramil, Polsek, Puskesmas dan lain-lain, PKB/PLKB juga mampu



mengembangkan jaringan dengan Tokoh agama, tokoh masyarakat,



mengembangkan berbagai institusi dan kelompok kegiatan Kependudukan dan KB yang ada di wilayahnya. Selain memanfaatkan kemampuan komunikasi dan data, jaringan kerja ini dibangun oleh PKB/PLKB dengan bermodalkan “kegigihan” dan “semangat pantang menyerah”. Untuk mendapat dukungan seorang tokoh, tidak jarang PKB/PLKB harus menunggu setengah hari, atau melakukan kunjungan pada malam hari. PKB/PLKB juga selalu siap membantu melakukan halhal di luar tugas pokoknya demi mendapatkan dukungan. Berbekal tiga kemampuan yang merupakan keunggulan di atas, PKB/PLKB mampu menjadi event organizer sekaligus agen pembangunan Keluarga Berencana di tingkat akar rumput. Agar memiliki sikap optimistis dan percaya diri dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis yang terjadi serta berhasil meningkatkan kinerja, baik program maupun organisasi, PKB/PLKB juga diharapkan memiliki profil seperti yang tergambar dalam penguasaan dan kemampuan berbagai aspek berikut : 1. Aspek Wawasan Program Sebagai penggerak, PKB/PLKB harus memiliki wawasan yang luas tentang Program Kependudukan dan KB yang meliputi : 1. Pemahaman Visi dan Misi Program Kependudukan dan KB serta program pembangunan sektor lain yang terkait; 2. Pemahaman peluang, hambatan dan tantangan Program Kependudukan dan KB



10



3. Pemahaman berbagai substansi Program Kependudukan dan KB, baik program kependudukan, KB KR maupun KS PK, serta mampu melakukan penyesuaian berbagai kegiatan dalam lingkungan strategis wilayah kerjanya. 2. Aspek Manajerial Sebagai pengelola, PKB/PLKB harus mampu : 1. Mengidentifikasi, menyiapkan, dan menggerakkan potemsi sumber daya manusia (SDM) pendukung Program Kependudukan dan KB (Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Lembaga Sosial Masyarakat dan institusi masyarakat peDesaan/perkotaan) sebagai mitra kerjanya; 2. Melakukan advokasi, KIE dan Konseling Program Kependudukan dan KB kepada sektor terkait/Toga/Toma, IMP dan mitra kerja lainnya; 3. Membentuk kesepakatan Program Kependudukan dan KB melalui berbagai forum yang ada dalam mekanisme operasional di tingkat Desa atau Gampong; 4. Menggalang kemitraan dalam mendukung berbagai kegiatan substansi Program Kependudukan dan KB di wilayah kerjanya; 5. Menggali dan memanfaatkan dukungan dana, daya, dan sarana yang ada di wilayah kerjanya. 3. Aspek Kemampuan Operasional Sebagai pelaksana, PKB/PLKB diharapkan mampu : 1. Memahami mekanisme operasional serta peran dan langkah kegiatan PKB/PLKB dalam setiap simpul mekanisme operasional di Desa atau Gampong mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian sampai pada kegiatan evaluasi dan pelaporan; 2. Memahami potensi wilayah kerja melalui pendataan dan pemetaan wilayah kerja; 3. Membantu kader dalam mengumpulkan data dan mengakses informasi yang berkaitan dengan pemahaman potensi wilayah kerjanya; 4. Menganalisis, memvisualisasikan, dan mensosialisasikan data kepada sektor terkait dan mitra kerja lainnya; 11



5. Menemukan masalah dan menentukan prioritas masalah; 6. Menggalang potensi mitra kerja dalam menyusun rencana operasional di tingkat Desa atau di Gampong; 7. Menyusun rencana kerja bulana dan mingguan PKB/PLKB berdasarkan data basis dinamis; 8. Menetapkan langkah-langkah strategis dalam rangka mengantisipasi dan mengatasi masalah prioritas; 9. Melakukan advokasi program kepada para tokoh pembuat keputusan dan pembentuk opini; 10. Membantu mitra kerja dan kader dalam KIE dan komunikasi interpersonal dan konseling (KIP/K) dalam rangka mencapai sasaran program di wilayah kerjanya; 11. Membantu klien dalam rangka pelayanan kependudukan, KB KR dan KS PK; 12. Melakukan pengayoman dan rujukan sebagai tindak lanjut pelayanan 13. Melakukan kegiatan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi, serta menyampaikannya dan merespon umpan balik. 4. Aspek Motivasi Kerja Sebagai pelaksana, PKB/PLKB hendaknya : 1. Memiliki loyalitas dan dedikasi tinggi terhadap Program Kependudukan dan KB 2. Memiliki kesiapan dan kesediaan untuk bekerja keras dengan kemampuan maksimal; 3. Memiliki kesiapan dan kesediaan untuk bermitra dengan pihak lain; 4. Memiliki sikap positif terhadap program yang diembannya; 5. Mau belajar dari berbagai sumber ataupun dari pengalaman lapangan; 6. Selalu percaya diri dalam setiap penampilan atau momentum kegiatan.



12



5. Aspek Kepemimpinan Sebagai pemimpin, PKB/PLKB hendaknya : 1. Bertanggung jawab atas keberhasilan dan kekurangan Program Kependudukan dan KB di Desanya; 2. Memiliki inisiatif dan tidak menunggu; 3. Terampil mempengaruhi dan menggerakkan partisipasi masyarakat; 4. Terampil melakukan komunikasi efektif; 5. Menjadi teladan dalam berbagai kegiatan program, dari hal-hal yang bersifat teknis sampai kepada hal-hal yang bersifat manajerial; 6. Memiliki kemampuan yang tinggi, kreatif, dan inovatif; 7. Berani dalam mengambil keputusan yang bijaksana, serta 8. Memiliki pengaruh atas dasar pengakuan. 9. Aspek Penunjang



13



B. GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFI 1. KELURAHAN NIPAH-NIPAH Dengan luas wilayah 70,51 KM2 , saat ini Kelurahan Nipah-nipah merupakan satu kelurahan yang berada di kawasan pusat pemerintahan Kabupaten Penajam Paser Utara. Berikut adalah batas-batas wilayah Kelurahan Nipah-Nipah : Tabel. 1.1 Batas wilayah di Kelurahan Nipah-Nipah Batas Desa/ Kelurahan Kecamatan Sebelah Utara Nenang Penajam Sebelah Lawe-Lawe Penajam Selatan Sebelah Timur Sungai Parit Penajam Sebelah Barat Lawe-Lawe Penajam



Kelurahan Nipah-nipah memiliki jumlah penduduk sebesar 3.389 jiwa yang terdiri dari 1.764 jiwa penduduk laki-laki dan 1.625 jiwa penduduk perempuan. Bila dilihat berdasarkan jumlah Kepala Keluarga (KK) terdapat 1.009 KK di Kelurahan Nipah- nipah yang menyebar di 9 Rukun Tetangga (RT) Tabel. 1.2 Jumlah KK dan Jenis kelamin Berdasarkan RT No



JENIS KELAMIN KK



LAKI-LAKI



PEREMPUAN



JUMLAH



1



113



242



197



439



2



103



158



176



334



3



64



126



99



225



229



465



223



4



120



5



102



180



174



354



6



158



232



228



460



7



140



221



226



447



8



113



188



142



330



9



96



181



154



335



TOTAL



1009



1764



1625



3389



14



Tabel. 1.4 Penduduk Berdasarkan Agama NO



JENIS KELAMIN



AGAMA



LAKI-LAKI 1



ISLAM



1745



2



PROTESTAN



5



3



BUDHA



0



4



HINDU



5



5



KATOLIK



0



PEREMPUAN 1621 1 0 3 0



JUMLAH 3366 6 0 8 0 3380



JUMLAH



Tabel. 1.5 Penduduk Berdasarkan Pekerjaan NO



JENIS PEKERJAAN



PEKERJAAN



LAKI-LAKI



PEREMPUAN



JUMLAH



1



Petani



83



1



84



2



Buruh tani



37



1



38



3



PNS



80



71



151



4



Pengerajain Rajinan RT



2



0



2



5



Pedagang Keliling



2



0



2



6



Peternak



1



0



1



7



Nelayan



0



30



8



Montir



30 8



0



8



9



Bidan Swasta



0



1



1



10



Perawat Swasta



1



3



4



11



Pembantu RT



0



4



4



12



TNI



1



0



1



13



POLRI



22



2



24



14



Pensiunan



8



4



12



15



Pengesaha Kecil



7



11



18



16



Jasa Pengobatan Alterrnatif



1



1



2



17



Dosen/Guru swasta



14



7



21



18



Arsitektur



1



0



1



19



Kariawan Swasta



227



33



260



20



Kariawan Perusahan



3



2



5



21



Wiraswasta



155



281



22



Buruh Bagunan



139



126 0



23



IRT



0



595



595



24



Pekerja Bengkel



4



0



4



25



Tukang Ojek



16



1



17



26



Supir



9



0



9



27



Belum/tdk bekerja/pelajar



907



759



1666



JUMLAH



139



3380



15



Tabel. 1.6 Penduduk Berdasarkan Usia NO 1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 13



USIA



JENIS KELAMIN



JUMLAH



LAKI-LAKI



PEREMPUAN



116



106



222



193



166



359



182



156



338



137



161



298



129



138



267



192



168



360



192



187



379



177



154



331



119



110



229



102



88



190



73



62



135



66



46



112



39



27



66



41



53



94



1758



1622



3380



0-4 5-9 310-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65+



Tabel. 1.7 Penduduk Berdasarkan Status NO 1 2 3



STATUS BELUM KAWIN KAWIN JANDA/DUDA



JENIS KELAMIN LAKILAKI PEREMPUAN



JUMLAH



1023



823



1846



711



717



1428



25



81



106



JUMLAH



3380



16



2. KELURAHAN SUNGAI PARIT Tabel. 2.1 Batas wilayah Kelurahan di Sungai Parit BATAS Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Timur Sebelah Barat



Kecamatan



Desa/ Kelurahan Nipah-Nipah



Penajam



Sesumpu



Penajam



Teluk Balikpapan Sesumpu



Penajam



Dengan luas wilayah 19,62 KM2, saat ini Kelurahan Sungai Parit memiliki jumlah penduduk sebesar 2760



jiwa yang terdiri dari 1410 jiwa penduduk laki-laki dan jiwa



penduduk perempuan. Bila dilihat berdasarkan jumlah Kepala Keluarga (KK) terdapat 789 KK di Kelurahan Nenang yang menyebar di 8 Rukun Tetangga (RT). Tabel. 2.2 KK berdasarkan Jenis Kelamin di Kelurahan Sungai Parit JENIS KELAMIN



URAIAN



LAKI-LAKI



PEREMPUAN



667



122



KEPALA KELUARGA



JUMLAH



JUMLAH 789 789



Tabel. 2.3 Penduduk / RT di Kelurahan Sungai Parit JENIS KELAMIN RT



KK



LAKI-LAKI



JUMLAH PEREMPUAN



1



99



185



178



2



64



117



116



3



121



215



224



4



100



154



145



5



81



151



141



6



122



215



203



7



118



218



212



8



84



155



131



TOTAL



789



1410



1350



363 233 439 299 292 418 430 286 2760



17



Tabel. 2.4 Penduduk Berdasarkan Usia di Kelurahan Sungai Parit JENIS KELAMIN NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13



USIA(tahun) 0-5 6-10 11-15 16-20 21-25 26-30 31-35 36-40 41-45 46-50 51-55 56-60 61- Keatas



JUMLAH LAKI-LAKI



PEREMPUAN



179



157



336



163



143



306



150



143



293



92



116



208



104



91



195



99



124



223



131



131



262



136



133



269



114



96



210



87



87



174



66



48



114



34



22



56



55



59



114



2760



JUMLAH



Tabel. 2.5 Penduduk Berdasarkan Status NO



STATUS



1 2 3 4



BELUM KAWIN KAWIN CERAI HIDUP CERAI MATI



JENIS KELAMIN



JUMLAH



LAKI-LAKI



PEREMPUAN



777



658



1435



610



624



1234



12



19



31



11



49



60



JUMLAH



2760



Table. 2.6 Penduduk berdasarkan Agama NO



JENIS KELAMIN



AGAMA



LAKI-LAKI 1



ISLAM



1363



2



PROTESTAN



7



3



BUDHA



0



4



HINDU



0



5



KATOLIK



40 JUMLAH



PEREMPUAN 1299 11 0 0 40



JUMLAH 2662 18 0 0 80 2760



18



Tabel. 2.7 Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan NO



PENDIDIKAN



JENIS KELAMIN JUMLAH LAKILAKI PEREMPUAN



1



Akademi/diploma III/ S.Muda



19



50



2



Diploma I/II



9



20



29



3



Diploma IV/Strata I



116



101



217



4



Strata II



11



2



13



5



Tamat SD/Sederajat



215



208



423



6



Tamat SLTA/Sederajat



269



209



478



7



Tamat SLTP/Sederajat Tidak tamat SD/Sederajat



134 205



258



8



124 219



9



Tidak/Belum Sekolah



428



421



849



TOTAL



69



424



2760



Tabel. 2. 7 Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di kelurahan Sungai Parit NO



PEKERJAAN



JENIS PEKERJAAN LAKI-LAKI



PEREMPUAN



JUMLAH



1



Anggota DPRD Kabupate/Kota



2



Belum / Tidak Bekerja



3



Bidan



4



Buruh harian Lepas



79



79



5



Buruh Nelayan/Perikanan



3



3



6



Buruh Tani/Perkebunan



15



2



7



Dokter



3



Guru



1 9



2



8



9



18



9



Karyawan BUMD



1



1



10



Kayawan BUMN



3



3



11



Karyawan Honorer



12



Karyawan Swasta



40 113



13



kepolisian RI



16



16



14



Konstruksi



1



1



15



Konsultan



1



1



15



Mengurus Rumah Tangga



16



Nelayan/Perikanan



38



38



17



Pedagang



3



3



18



Pegawai Negeri Sipil



123



104



227



19



Pelajar/mahasiswa



180



162



342



20



Pelaut



1



1 541



492 4



22 20



504



2



1033 4



17



62 133



504



2



19



22



Pensiunan



8



8



24



Perawat



2



6



8



25



Perdagangan



5



4



9



26



Petani/Pekebun



121



4



125



27



Peternak



2



2



28



Sopir



4



4



29



Tentara Nasional Indonesia



2



2



30



Transportasi



3



3



31



Tukang Batu



10



10



32



Tukang Jahit



33



Tukang kayu



6



6



34



Tukang Las/Pandai Besi



1



1



35



Wiraswasta



77



1



13



1



90 2760



JUMLAH



3. KELURAHAN SESUMPU Dengan luas wilayah 17,88 KM2 , saat ini Keluran Sesumpu memiliki jumlah penduduk sebesar 904 jiwa yang terdiri dari 470 jiwa penduduk laki-laki dan 434 jiwa penduduk perempuan. Bila dilihat berdasarkan jumlah Kepala Keluarga (KK) terdapat 253 KK di Kelurahan Sesumpu yang menyebar di 4 Rukun Tetangga (RT). Tabel. 3.1 Batas wilayah Kelurahan Sesumpu Batas Desa/ Kelurahan



Kecamatan



Sebelah Utara



Sungai Parit



Penajam



Sebelah Selatan Sebelah Timur



Pejala/Kampung Baru



Penajam



Teluk Balikpapan



-



Sebelah Barat



Saloloang/ Lawe-Lawe



Penajam



Tabel. 3.2 KK dan Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin Kelurahan Sesumpu



KK 253



PENDUDUK BERDASARKAN JENIS KELAMIN LAKI-LAKI PEREMPUAN 470



434



JUMLAH 904



20



Tabel.3.3 Penduduk Bedasarkan Agama Kelurahan Sesumpu JENIS KELAMIN NO



AGAMA



LAKI-LAKI



PEREMPUAN



JUMLAH



470



434



904



1



ISLAM



2



PROTESTAN



0



0



0



3



BUDHA



0



0



0



4



HINDU



0



0



0



5



KATOLIK



0



0



0 904



JUMLAH



Tabel. 3.4 Penduduk Berdasarkan Status NO



STATUS



1 2 3



BELUM KAWIN KAWIN JANDA/DUDA



JENIS KELAMIN



JUMLAH



LAKI-LAKI



PEREMPUAN



247



189



436



209



212



421



14



33



47



JUMLAH



904



Tabel. 3.5 Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kelurahan Sesumpu NO



JENIS KELAMIN



PENDIDIKAN



LAKI-LAKI



PEREMPUAN



JUMLAH



1



Akademi/diploma III/ S.Muda



50



2



Diploma I/II



20



29



3



Diploma IV/Strata I



101



217



4



Strata II



2



13



215



208



423



269



209



478



Tamat SLTP/Sederajat



124



134



258



8



Tidak tamat SD/Sederajat



219



205



424



9



Tidak/Belum Sekolah



428



421



849



5



Tamat SD/Sederajat



6



Tamat SLTA/Sederajat



7



11



TOTAL



2691



Tabel. 3.5 Penduduk Berdasarkan Usia di Kelurahan Sesumpu NO



USIA



JENIS KELAMIN LAKI-LAKI



1 2



JUMLAH



PEREMPUAN



0-5 06-10



21



3 4



11-15 16-20



5 6 7 8 9 10 11 12 13



21-25 26-30 31-35 36-40 41-45 46-50 51-55 56-60 61- Keatas JUMLAH



0



22



BAB III KEGIATAN PENYULUH KELUARGA BERENCANA Program Kependudukan dan KB tidak hanya sebagai upaya untuk mengendalikan kelahiran saja, namun menyangkut upaya-upaya yang berhubungan dengan pemberdayaan dan perencanaan keluarga menuju keluarga kecil bahagia sejahtera. Ini berarti bahwa program Kependudukan dan KB yang kita geluti selama ini adalah program investasi sumber daya manusia yang hasilnya tidak dapat seketika kita nikmati sebagaimana program-program yang bersifat fisik. Untuk mewujudkan semuanya itu, selain kelengkapan sarana penunjang, tidak kalah pentingnya adalah potensi dari sumber daya petugas lapangan keluarga berencana. 3.1 Fungsi dan Tugas PKB PENYULUH KB/PLKB berFungsi, merencanakan, mengorganisasikan, mengembangkan, melaporkan dan mengevaluasi program Kependudukan dan KB serta program pembangunan lainnya di tingkat Desa/Kelurahan. PENYULUH KB/PLKB berTugas : 1. Perencanaan. PKB/PLKB dalam bidang perencanaan bertugas meliputi penguasaan potensii wilayah kerja sejak pengumpulan data, analisa penentuan masalah prioritas, penyusunan rencana kerja dan memfasilitasi penyusunan jadwal kegiatan tingkat RT, RW dan Desa/Kelurahan 2. Pengorganisasian. Tugas PKB/PLKB dibidang pengorganisasian meliputi memperluas pengetahuan dan wawasan program, rekruitmen kader, mengembangkan kemampuan dan memerankan kader/IMP dan mitra kerja lainnya dalam program Kependudukan dan KB. Bila di wilayah kerjanya tidak ada kader, PLKB/PKB diharapkan dapat membentuk kader,



memberikan



pelatihan/orientasi



untuk



meningkatkan



pengetahuan



dan



keterampilan kader, memfasilitasi dan memberikan kesempatan yang lebih besar kepada kader untuk berperan sampai dengan pengembangan kemitraan dan jaringan kerja dengan berbagai instansi dan LSOM yang ada. 3. Pelaksana dan Pengelola Program . Tugas PLKB/PKB sebagai pelaksana dan pengelola melakukan berbagai kegiatan mulai penyiapan IMP/LSOM dan mitra kerja 23



lainnya dalam melaksanakan program, memfasilitasi peran IMP/LSOM dan mitra lainnya penyiapan dukungan untuk terselenggaranya program Kependudukan dan KB di desa/kelurahan serta Advokasi, KIE/Konseling maupun pemberian pelayanan program KB (KB-KR) dan program KS-PK. 4. Pengembangan Tugas PLKB/PKB melaksanakan pengembangan kemampuan teknis IMP/LSOM dan mitra lainnya dalam penyelenggaraan program Kependudukan dan KB di desa/kelurahan 5. Evaluasi dan Pelaporan Tugas PLKB/PKB dalam evaluasi dan pelaporan progam Kependudukan dan KB sesuai dengan sistem pelaporan yng telah ditentukan secara berkala. Dalam melaksanakan tugas tersebuat, PKB memiliki 10 Langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan : Sepuluh Langkah PKB/PLKB 1. Pendekatan Tokoh Formal 2. Pendataan dan Pemetaan 3. Pendekatan tokoh informal 4. Pembentukan kesepakatan 5. Pemantapan kesepakatan 6. KIE oleh Tokoh Masyarakat 7. Pembentukan Grup Pelopor 8. Pelayanan KB 9. Pembinaan KS 10. Evaluasi, Pencatatan, dan pelaporan Terkait dengan fungsi dan tugas diatas, seorang penyuluh KB idealnya memang selalu malakukan penyuluhan. Penyuluhan dilakukan disetiap kegiatan kelompok, ini biasanya dilaksakan rutin setiap bulannya pada kegiatan tri bina maupun kegiatan posyandu, poslansia dan kegiatan rakor. Kegiatan penyuluhan dilakukan dalam bentuk penyuluhan kelompok maupun konseling, hal tersebut disesuaikan dengan kondisi lapangan wilayah kerja saat akan dilaksanakannya penyuluhan.



24



Materi penyuluhan disesuaikan dengan sasaran penyuluhan. Namun kedepan semua akan dilaksankan berdasarkan SAP (Satuan Acara Penyuluhan) yang telah dibuat agar lebih terinci dan pembahasan tidak keluar dari materi sehingga tujuan penyuluhan mudah dicapai. Media dalam penyuluhan memiliki peran yang sangat penting. Media merupakan alat bantu penyuluh dalam melaksanakan penyuluhan yang dapat merangsng sasaran suluh untuk dapat menerima pesan-pesan penyuluhan. Dalam kegiatan penyuluhan PKB biasa digunakan alat bantu berupa lembar balik, KB kit, dan LCD. A.



SUMBER DATA DAN CAKUPAN KB 1. Sumber data dalam hal penyusunan profil ini dipoeroleh dari : a. Profil desa kelurahan Penajam, Nenang dan Gunung Seteleng. b. Rekapitulasi penduduk bulanan kelurahan c. Laporan bulanan pengendalian lapangan tingkat kecamatan sistem informasi kependududkan dan keluarga 2. Cakupan KB Tabel II.2 Jumlah Peserta KB Aktif ( PA) modern NO 1 2 3 4 5 6 7



JENIS KONTRASEPSI PENAJAM IUD MOW MOP KONDOM IMPLANT SUNTIK PIL



berdasarkan metode kontrasepsi



KELURAHAN NENANG 97 116 22 2 132 1730 549 TOTAL



28 25 0 9 32 372 183



GN SETELENG 38 18 0 16 20 312 129



TOTAL 163 159 22 87 184 2414 861 3890



25



2000



1730



1800 1600 1400 1200 1000 800



549



600



372



400 200



97



28 38



116



312 183



132 25 18



22 0



0



9 16



32 20



KONDOM



IMPLANT



2



129



0



IUD



MOW



KELURAHAN PENAJAM



MOP



KELURAHAN NENANG



SUNTIK



PIL



KELURAHAN GN SETELENG



Sumber : FI/dal bulan September 2017



Dari sejumlah PA tersebut, alat kontrasepsi yang paling diminati di masing-masing kelurahan adalah



suntik yaitu sebanyak 1730 untuk kelurahan penajam, 372 untuk



kelurahan Nenang, dan 312 untuk kelurahan Gn. Seteleng. Sementara metode MOP masih minim akseptor. Untuk di dua kelurahan yaitu Nenang dan Gn. Seteleng masih belum ada akseptor MOP. Hal ini dikarenakan masih kurangnya pengetahuan dan informasi tentang MOP atau vasektomi di masyarakat sehingga perlu adanya sosialisasi yang terus dilakukan oleh penyuluh tidak hanya di saat posyandu saja, karena bisa dipastikan partisipasi pria dalam kegiatan ini sangat kecil, sehinga perlu jadwal khusus untuk sosialisasi MOP.



26



PUS BUKAN PESERTA KB



No 1 2 3 4 Total



160 140 120 100 80 60 40 20 0



TIDAK BER-KB HAMIL IAS IAT TIAL



Penajam



Gn. Seteleng



Nenang



64 18 8 12 102



29 95 144 88 357



31 64 72 60 227



144 95 64



88 72



64 29 31



18



HAMIL Penajam



12



8 IAS Nenang



60



IAT



TIAL



Gn. Seteleng



Dari diagram diatas diketahui bahwa PUS bukan peserta KB dengan keterangan anak ditunda cukup tinggi. Yaitu sebesar 144 PUS. Namun permasalahannya adalah mereka ingin anak ditunda tapi tidak menggunakan salah satumetode kontrasepsi, sehingga kemungkinan untuk terjadi kehamilan cukup tinggi. Hal ini juga perlu perhatian serius oleh para penyuluh KB untuk memberi pengertian dan pemahaman akan pentingnya pentingnya penggunaan alat kontrasepsi untuk mengatur jarak kehamilan, agar perencanaan keluarga lebih baik.



27



Tabel II.I Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) dan Kesertaan Ber-KB PUS



PESERTA KB AKTIF



BUKAN PESERTA KB



Penajam



2810



2708 (96,37%)



102 (3,62%)



Nenang



1006



649 (64,5%)



357 (35,4%)



Gn. Seteleng



760



533 (70,1%)



227 (29,8%)



KELURAHAN



Gambar Grafik. Jumlah PUS dan Kesertaan Ber-KB 3000



2810



2708



2500 2000 1500 1006 1000



760



649



533



357



500 102



227



0 PUS



PESERTA KB AKTIF Penajam



Nenang



BUKAN PESERTA KB



Gn. Seteleng



Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) yang terdata di 3 kelurahan dimana PUS di kelurahan Penajam menempati PUS tertinggi sebanyak 2810 pasangan dengan 2708 peserta KB aktif (PA) atau sebesar 96,37% dan 102 bukan peserta KB atau sebesar 3,62 %. Sedangkan PUS terendah berada di kelurahan Gn. Seteleng sebanyak 760 peserta KB aktif (PA) 533 pasangan atau sebesar 70,1% serta 227 pasangan atau sebesar 29,8% bukan peserta KB. DATA PENDUKUNG NO 1 2 3



KELURAHAN Penajam Nenang Gn. Seteleng Total



PPKBD 1 1 1 3



SUBPPKBD 28 5 12 45



28



POKTAN DAN UPPKS NO



KELURAHAN BKB



1



Penajam



2



Nenang



Gn. Seteleng



3



BKR



1. BKB Mawar 2. BKB Pesisir



BKR Pesisir



BKL UPPKS 1. BKL Asoka 2. BKL Pesisir Ujung 1. Bina Usaha 3. BKL Anggrek 2. Mawar 21 Kuning 4. BKL Anggrek Ungu 2. Flamboyan 3. Bunga Tanjung 0



PIK-R 1. Permata 2. Prosolution 3. Healty Teenager 4. Darul Ulum



BKB Melati Ceria



BKR Sejahtera



BKB Anggrek



0



0



0



0



4



2



4



4



4



Total



0



TEMPAT PELAYANAN KESEHATAN NO 1 2 3



Kelurahan Penajam Nenang Gunung Seteleng



RS 0 0 0



Pusban 0 1 1



Polindes 1 1



Posyandu 28 5 12



Apotek



B. HAMBATAN KEGIATAN PROGRAM KKBPK 1. Masih minimnya kemampuan dan keahlian penyuluh dalam mentransfer ilmu dalam hal penyuluhan sehingga penerimaannya dimasyarakat kurang maksimal. 2. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya program KKBPK dalam mewujudkan keluarga bahagia sejahtera. 3. Kurangnya partisipasi IMP dalam program KKBPK. 4. Masih terbatasnya media penyuluhan yang digunakan. 5. Dukungan dana belum diarahkan kepada program KKBPK sepenuhnya.



29



BAB IV



PENUTUP Dengan tersusunnya profil ini kami berharap dapat menjadi gambaran umum tentang kinerja PKB dilapangan, dan menambah pengetahuan bagi pembaca bahwa tugas Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dan Penyuluh Keluarga Lapangan (PKB) dilapangan tidak sematamata meningkatkan jumlah akseptio KB namun lebih daripada itu adalah untuk pemberi motivasi kepada masyarkat untuk pentingnya persiapan atau perencanaan keluarga untuk menyiapkan masa depan generasi penerus dalam bidang kesehatan, serta pembinaan kelompok poktan dan kesertaan ber KB yang ada di Desa/Kelurahan dapat berprestasi di tingkat Kabupaten, Provinsi nantinya sampai tingkat nasional. Program KKBPK tidak melulu berbicara tentang kontrasepsi, diluar dari pada itu ada banyak hal yang bisa kita pelajari dan ketahui untuk kita aplikasikan minimal dikeluaga kita terlebih dulu. Mengingat pentingnya program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangungan Keluarga (KKBPK) dalam mencipatakan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera maka diharapkan partisipasi semua kalangan untuk menjadi petugas KKBPK, tidak hanya Penyuluh KB tetapi semua kalangan masyarakat adalah petugas KB. Karena dari kita semualah program ini akan dikenal dan untuk kita semualah hasilnya akan kita rasakan. Menyadari adanya keterbatasan dalam penulisan dan penyusunan profil Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) diwilayah kerja, maka kami sangat terbuka semua untuk perbaikan dan kesempurnaan kedepannya dalam penyususnan profil ini. Mengetahui : Kasi Penyuluhan dan



Penajam, November 2017 PKB



Pendayagunaan PKB



H. Sopyan ,SKM,MM NIP 196802241988011001



Linda Sari, SKM NIP 1988082120112002 30



31