Program Kerja Tim TB [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROGRAM KERJA TIM TB



RSU MITRA PARAMEDIKA JL. RAYA NGEMPLAK KEMASAN WIDODOMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA



PROGRAM KERJA TIM PONEK RUMAH SAKIT UMUM MITRA PARAMEDIKA TAHUN 2022 I.



PENDAHULUAN Penyakit TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Kuman tersebut dapat menyerang bagian bagian tubuh kita seperti paru- paru, tulang sendi, usus, kelenjar limfe, selaput otak, dll. TB bukan penyakit keturunan, bukan penyakit kutukan atau guna-guna. TB dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat, bila tidak dapat menyebabkan kematian. Kuman TB disebarkan oleh penderita TBC yang belum berobat, yang batuk dan bersin tanpa menutup mulutnya kemudian masuk kedalam paru-paru manusia melalui saluran pernapasan. Mycobacterium tuberculosis juga dapat masuk dalam tubuh melalui saluran pencernaan dan luka terbuka pada kulit ( lebih jarang ).



TB dapat menyerang siapa saja. Terutama mereka yang



tinggal di dalam rumah gelap , lembab , dan ventilasi udara yang tidak baik. Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh Mycobacterium tuberculosis. Diperkirakan ada 9 juta pasien TB baru dan 3 juta kematian akibat TB di seluruh dunia setiap tahun. Diperkirakan 95% kasus TB dan 98% kematian akibat TB di dunia terjadi pada negara-negara berkembang. Sekitar 75% pasien TB adalah kelompok usia yang paling produktif secara ekonomis (15-50 tahun). Diperkirakan seorang pasien TB dewasa, akan kehilangan rata-rata waktu kerjanya 3 sampai 4 bulan. Hal tersebut berakibat pada kehilangan pendapatan tahunan rumah tangganya sekitar



20-30%.



Jika



ia



meninggal



akibat



TB,



maka



akan



kehilangan pendapatannya



sekitar 15 tahun. Selain merugikan secara ekonomis, TB juga memberikan dampak buruk lainnya secara sosial stigma bahkan dikucilkan oleh masyarakat. Maka dari itu segala upaya masih harus terus dilakukan untuk menekan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit TB. Situasi sebagaimana tersebut di atas, menggambarkan bahwa pelaksanaan program penanggulangan TB di Kabupaten Blora masih jauh dari harapan terutama untuk penemuan penderita baru TB. Penyebab utama meningkatnya beban masalah TB antara lain adalah: 1. Kemiskinan pada berbagai kelompok masyarakat, seperti pada negara negara yang sedang berkembang. 2. Kegagalan program TB selama ini. Hal ini diakibatkan oleh: a. Tidak memadainya komitmen politik dan pendanaan b. Tidak memadainya organisasi pelayanan TB (kurang terakses



oleh masyarakat, penemuan



kasus /diagnosis yang tidak standar, obat tidak terjamin c. penyediaannya, tidak dilakukan pemantauan, pencatatan dan pelaporan yang standar, dan sebagainya). d. Tidak memadainya tatalaksana kasus (diagnosis dan paduan obat yang tidak standar, gagal menyembuhkan kasus yang telah didiagnosis)



e. Salah persepsi terhadap manfaat dan efektifitas BCG. f. Infrastruktur kesehatan yang buruk pada negara-negara yang mengalami krisis ekonomi atau pergolakan masyarakat. 3. Perubahan demografik karena meningkatnya penduduk dunia dan perubahan struktur umur kependudukan. 4. Dampak pandemi HIV. Munculnya pandemi HIV/AIDS didunia menambah permasalahan TB. Koinfeksi dengan HIV akan meningkatkan risiko kejadian TB secara signifikan. Pada saat yang sama, kekebalan ganda kuman TB terhadap obat anti TB (Multi Drug Resistance = MDR) semakin menjadi masalah akibat kasus yang tidak berhasil disembuhkan. Keadaan tersebut pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya epidemi TB yang sulit ditangani. Pada tahun 1995, Program Nasional Penanggulangan TB mulai menerapkan strategi DOTS. Sejak tahun 2000 strategi DOTS dilaksanakan secara nasional diseluruh sarana pelayanan kesehatan terutama Puskesmas yang di integrasikan dalam pelayanan kesehatan dasar. II. TUJUAN Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian TB, memutuskan rantai penularan, serta mencegah terjadinya



III. KEGIATAN TIM TB No Kegiatan Pokok 1



Promosi Kesehatan dalam Penanggulangan TB



2



Surveilans TB diselenggarakan dengan berbasis indikator dan berbasis kejadian,



3



Pengendalian faktor risiko tuberkulosis,



4



Penemuan dan penanganan kasus tuberkulosis.



5



Pemberian kekebalan



6



Pemberian obat pencegahan



Detail kegiatan



Cara melaksanakan kegiatan



Sasaran



Target 1



2



3



4



Jadwal Kegiatan 5 6 7 8 9



10 11 12



IV.



Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan pelaporan Evaluasi program ini dilakukan tiga bulan sekali dengan melihat pencatatan dan pelaporan terkait kegiatan Tim TB pencapaian kegiatan yang dilaksanakan dan dilaporkan ke manajemen.



V.



Pencatatan, pelaporan dan Evaluasi kegiatan a. Pencatatan Pencatatan kegiatan dilaksanakan setiap hari kemudian dibuat rekapitulasi setiap bulan. b. Pelaporan Hasil pencatatan dilaporkan pada Direktur RSU Mitra Paramedika dan di tembuskan ke bagian yang terkait tiap 3 bulan sekali c. Evaluasi Evaluasi kegiatan pelayanan di Unit PONEK dilakukan melalui rapat di ruangan. Evaluasi kegiatan pelayanan di Unit PONEK sebagai hasil dilakukan melalui rapat di unit PONEK Hasil Evaluasi disusun sebagai laporan Unit PONEK setahun sekali. Sleman, 30 Juni 2022 Mengetahui



Ketua Tim TB



Direktur RSU Mitra Paramedika



( dr. Subroto, Sp.PD) ( dr. Ichsan Priyotomo)



1. Rencana Ruang Standar Isolasi :



a) Kriteria Ruangan 1.



Jarak antara tempat tidur &TT'( meter).



2.



Terdapat Wastafel disetiap ruangan.



3.



Terdapat Venti lasi udara yang mencukupi &jika perlu dipasang ehaust fan disamping TT pasien.



4.



Terdapat Kamar Mandi didalam ruangan.



5.



Diusahakan Pintu tertutup.