15 0 115 KB
PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR (P2M)
A. Program Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) 1. Pengertian P2M yaitu salah satu program untuk mengurangi
atau memberantas penyakit
menular harus diadakan pada tingkat nasional dan mengikutsertakan tidak saja semua petugas puskesmas tetapi juga seluruh anggota masyarakat. Tujuan : 1. Menemukan kasus penyakit menular sedini mungkin. 2. Mengurangi berbagai faktor risiko lingkungan masyarakat yang memudahkan terjadinya penyebaran penyakit menular di suatu tempat. 3. Memberikan proteksi khusus kepada kelompok masyarakat tertentu agar terhindar dari penularan penyakit. Sasaran : 1. Ibu hamil, balita, dan anak-anak sekolah (untuk kegiatan imunisasi) 2. Lingkungan pemukiman masyarakat 3. Kelompok-kelompok tertentu masyarakat yang berisiko tinggi
2. Upaya Pencegahan Penyakit a. Deskripsi Surveilans epidemiologi merupakan kegiatan pengamatan terhadap penyakit atau masalah kesehatan pada suatu wilayah, yang kegiatannya meliputi: pengumpulan, penyajian, analisis data kesakitan dan kematian penyakit menular dan tidak menular. Oleh sebab itu, adanya penyebab terjadinya wabah dan bencana yang menjadi masalah kesehatan saat ini terutama di Indonesia, diperlukan kegiatan surveilans epidemiologi.
Wabah merupakan peningkatan kejadian kesakitan/kematian, yang meluas secara cepat baik dalam jumlah kasus maupun luas daerah penyakit, dan dapat menimbulkan bencana. Sedangkan kejadian luar biasa (KLB) adalah salah satu status yang diterapkan di Indonesia untuk mengklasifikasikan peristiwa merebaknya suatu wabah penyakit, suatu kejadian dinyatakan luar biasa jika terdapat:
1) Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal. 2) Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya. 3) Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.
b. Kegiatan Upaya Pencegahan Penyakit Tabel 2.1 Kegiatan Upaya Pencegahan Penyakit Dalam Dan Diluar Gedung Puskesmas
Kriteria
Kegiatan Didalam Gedung
Kegiatan Diluar Gedung
Kompetensi tenaga Upaya pencegahan penyakit menular dan tidak menular
Pelatihan pengelola rantai vaksin 1. Pengamatan perkembangan penyakit (data kesakitan dan kematian), maupun
baik
menular
penyakit
menular
tidak menurut
karakteristik
1. Penyelidikan
epidemiologi
bila terjadi KLB 2. Melakukan pelacakan dan menentukan penyakit
daerah potensi
focus KLB
epidemiologi
(Kusta, Diare, DBD, TB
(waktu, tempat, dan orang)
paru, Pneumonia, Campak,
dalam rangka kewaspadaan
Polio,
dini serta respon KLB.
Rabies, Malaria, Meningitis,
Difteri,
Pertusis,
2. Membuat pemetaan, daerah
HIV/AIDS, Kolera, Penyakit
rawan bencana, rawan PD31
Antraks, Hepatitis, Demam
dengan
Kuning
indikator
cakupan
Cikungunya,
imunisasi (kurang dari target
Leptospirosis, Pes, Filariasis,
yang
Batuk
ditentukan).
Dengan
dengan
faktor
disertai
penyebabnya. 3. Melakukan WUS
atau
imunisasi
rejan,
Influenza,
Tetanus) dengan membuat pemetaan
screening
TT
memberikan
3. Melakukan pencarian kasus penderita
secara
aktif
(pelacakan kasus, kunjungan
4. Pelayanan konseling 5. Membuat
pencatatan
rumah, pelacakan kontak) dan
pelaporan kegiatan
terdapat KLB dan keracunan
6. Membuat pemetaan daerah rawan
bencana
evakuasi
4. Melakukan pemantauan bila
dan
alur
makanan 5. Pelayanan
imunisasi
di
Posyandu, Poskesdes, dan Pustu 6. Penyuluhan
kepada
masyarakat melalui kegiatan yang ada di desa/kelurahan setempat 7. Melaksanakan
surveilans
faktor risiko PTM melalui Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu) atau UKBM yang ada di masyarakat 8. Melakukan koordinasi lintas sector dan tokoh masyarakat dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular 9. Membuat
Rapid
Helth
Assesment
3. Upaya Pemberantasan Penyakit a. Deskripsi Penyakit menular yang dapat menimbulkan wabah adalah Kusta, Diare, DBD, TB paru, Pneumonia, Campak, Polio, Difteri, Pertusis, Rabies, Malaria, Meningitis, HIV/AIDS, Kolera, Penyakit Antraks, Hepatitis, Demam Kuning Cikungunya, Leptospirosis, Pes, Filariasis, Batuk rejan, Influenza, Tetanus.
Dalam hal ini, salah satu masalah kesehatan yang terjadi di Indonesia terutama di daerah Jawa masih merupakan kejadian yang sering terjadi dan masih
diperlukannya upaya penemuan kasus lebih awal, agar nantinya lebih mudah melakukan pemeriksaan dan pengobatan secara cepat dan tepat untuk menghindari terjadinya penularan penyakit. Beberapa penyakit menular tersebbut diantaranya: 1. Penyakit Kusta Menurut Depkes RI (2006) kusta merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan oleh kuman kusta (Mycobacterium Leprae) yang menyerang saraf tepi, kulit dan jaringan tubuh lainnya. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, untuk tahun 2013 tercata 394 orang yang terserang penyakit menular tersebut, dan pada tahun 2012 lalu tercatat sebanyak 514 penderita. Dinkes juga telah memberikan pelayanan kesehatan diantaranya dengan program obat selama setahun yang harus dijalani penderita , namun terdapat kendala yaitu penderita kerap kali putus asa, sehingga Drop Out.
2. Tuberculosis (TB) Tb merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru walaupun pada sepertiga kasus menyerang organ tubuh lain yang ditularkan orang ke orang.Pada tahun 1992 WHO telah menetapkan tuberkulosis sebagai Global Emergency. Laporan WHO tahun 2004 menyatakan bahwa terdapat 8,8 juta kasus baru tuberculosis pada tahun 2002, pada tahun 2013 TB paru menyebabkan angka kematian tertinggi pada pria tercatat sebanyak 71.151 angka kematian pada pria, sedangkan pada wanita sebanyak 37.571, sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberkulosis dan menurut regional WHO jumlah terbesar kasus ini terjadi di Asia tenggara yaitu 33 % dari seluruh kasus di dunia. Indonesia berada dalam peringkat ketiga terburuk di dunia untuk jumlah penderita TB.
3. Pneumonia Pneumonia merupakan infeksi satu atau kedua paru-paru yang biasanya disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Di tahun 2013, penyebab kematian tertinggi pada anak-anak ialah pneumonia yang merenggut nyawa 28.186 anak-anak di bawah usia lima tahun.
4. Diare Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Negara berkembang seperti di Indonesia, karena morbiditas dan mortalitas yang masih tinggi.Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen Kesehatan dari tahun 2000-2010 terlihat kecenderungan insiden naik. Pada tahun 2008 terjadi KLB di 69 Kecamatan dengan jumlah kasus 8133 orang, kematian 239 orang (CFR 2,94 %). Tahun 2009 terjadi KLB di 24 Kecamatan dengan jumlah kasus 5756 orang dengan kematian 100 orang (CFR 1,74 %), sedangkan tahun 2010 terjadi KLB diare di 33 Kecamatan dengan jumlah penderita 4204 dengan kematian 73 orang (CFR 1,74 %). Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), Studi Mortalitas dan Riset Kesehatan dasar daritahun ke tahun diketahui bahwa diare masih menjadi penyebab utam kematian balita di Indonesia. Penyebab utam kematian akibat diare adalah tata laksana yang tidak tepat baik di rumah maupun di sarana kesehatan.Untuk menurunkan angka kematian yang disebabkan oleh diare perlu tata laksana yang cepat dan tepat.
5. Demam Berdarah Dengue (DBD) Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang endemic di daerah tropis seperti Indonesia.Penyakit infeksi ini berlangsung sepanjang tahun dan mencapai puncaknya pada saat musim hujan.Hal ini disebabkan karena banyaknya tempat yang menjadi sumber genangan air yang merupakan sarana perkembangbiakan jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti pembawa virus dengue.Oleh karena itu, strategi utama untuk mengantisipasi dan mencegah penyebaran penyakit ini sekaligus mengurangi kejadian dan kematian akibat penyakit DBD adalah melakukan upaya preventif dengan pemutusan mata rantai penularan melalui gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Plus tanpa mengabaikan peningkatan kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB serta penatalaksanaan penderita.
Dalam hal ini, penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat.Prevelensi penyakit tidak menular yang juga mengalami peningkatan, yaitu penyakit jantung dan pembuluh darah, penyakit kanker,
penyakit diabetes mellitus penyakit degeneratif serta gangguan akibat kecelakaan dan cedera. Kecenderungan ini dipacu oleh berubahnya gaya hidup masyarakat modernisasi, urbanisasi penduduk antar kawasan atau negar yang tidak mengenal batas, sehingga globalisasi hamper di semua aspek kehidupan baik social budaya, ekonomi, politik, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
b. Kegiatan Upaya Pemberantasan Penyakit Tabel 3.1 Kegiatan Upaya Pemberantasan Penyakit Didalam Dan Diluar Gedung Puskesmas Kriteria
Kegiatan Didalam Gedung
Kompetensi
1. Pelatihan
tenaga
Kegiatan Diluar Gedung
pengelola
program TB 2. Pelatihan
petugas
program Kusta 3. Pelatiahan
tatalaksana
Malaria untuk dokter 4. Pelatihan
entomologi
vector Malaria 5. Pelatihan fogging kuntuk petugas
Puskesmas
(IVD) 6. Pelatihan
entomologi
vector IVD Upaya
1. Melakukan pemeriksaan
1. Melakukan
pencarian
pencegahan
dan tatalaksana penderita
kasus
dan
Pneumonia balita, Diare,
aktif (pelacakan kasus,
pemberantasan
TB, KUsta, dan IVD.
kunjungan
penyakit
Melakukan penjaringan
pelacakan kontak, dsb)
suspek TB, IVD, dan
2. Melakukan bila ada KLB
menular
dan
tidak menular
Kusta 2. Melakukan
penderita secara
rumah,
dan keracunan makanan rujukan
3. Melakukan
pelacakan
diagnosis pada TB dan
kasus mangkir (TB dan
rujukan
Kusta)
kasus
Pneumonia balita, Diare
4. Pemeriksaan
jentik
TB, Kusta, dan IVD
berkala (IVD) di rumah-
yang tidak bisa ditangani
rumah
di Puskesmas
tempat umum
3. Pengambilan obat dan pengawasan
menelan
obat (TB dan Kusta) 4. Pelayanan konseling 5. Membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan
atau
tempat-
5. Penyuluhan
kepada
masyarakat
melalui
kegiatan yang ada di desa/kelurahan setempat 6. Melakukan
koordinasi
lintas sektor dan tokoh masyarakat dalam rangka pencegahan pengndalian penyakit
menular
dan
tidak menular 7. Melakukan fogging
4. Kegiatan Pelaporan Dan Dokumentasi Program Pencegahan Penyakit Menular Tahun 2014 Tabel 4.1
Kegiatan Pelaporan Dan Dokumentasi Program P2M Tahun 2014 a. Kegiatan pelaporan dan dokumentasi program Diare Tahun 2014 NO
JENIS
SATUAN
KEGIATAN
TARGET
PENCAPAIAN (H)
CAKUPAN
SASARAN
SUB
VARIAB
VARIAB
EL
EL (T)
L
P
JUML
(SV)
(V)
AH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Penemuan penderita Diare yang diobati di Puskesmas dan Kader Cakupan pelayanan Diare Angka penggunaan oralit Angka penggunaan RL Proporsi penderita diare balita yang diberi tablet Zink Case Fatality Rate KLB Diare
10% x 214/ x Jml Pddk Kasus
Pkm = 1366
562
563
1125
82,36%
X
562
563
1125
100%
X
orang/tahun
%
100%
%
100%
100
100%
X
%
1%
221
19,6%
X
Kasus
100%
356
273
629
100%
X
%
< 1%
0
0
0
0%
X
b. Kegiatan pelaporan dan dokumentasi program Ispa Tahun 2014 NO
JENIS
SATUAN
TARGET
PENCAPAIAN (H)
CAKUPAN
KEGIATAN
SASARAN
SUB
VARIABEL
VARIABEL (T)
Cakupan
Kasus
L
P
JUMLAH
(SV)
(V)
259
55,69%
X
10% x Jml
penemuan
Pddk
penderita
balita x
Pnemonia
90% =
balita
134 125
465
c. Kegiatan pelaporan dan dokumentasi program penyakit Kusta Tahun 2014 NO
JENIS
SATUAN
KEGIATAN
TARGET
PENCAPAIAN
SASARAN
(H)
CAKUPAN SUB
VARIABEL
VARIABEL (T)
1.
2.
3.
4.
Penemuan Penderita Kusta Baru (Case Detection Rate) Proporsi kasus kusta anak
L P JUMLAH
(SV)
(V)
Orang
> 5%
8 2
10
100%
X
%