Program Utilitas-Gas-Medis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

POLRI DAERAH JAWA TIMUR BIDANG KEOKTERAN DAN KESEHATAN RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI



PROGRAM SISTEM UTILITAS GAS MEDIS RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI TAHUN 2019 I.



Pendahuluan



Pemeliharaan Peralatan Rumah Sakit merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Terutama gas medis,Oleh karena itu kondisi maupun fungsi peralatan harus baik,laik pakai dan dapat mendukung pelayanan kesehatan tersebut.Untuk mencapai kondisi ini perlu adanya pengelolaan peralatan dengan baik dan terpadu sejak perencanaan, pengadaan, pendayagunaan hingga pemeliharaan. Dengan demikian peralatan kesehatan dan fasilitas pendukungnya akan berdaya guna secara optimal dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. II. Latar Belakang Sistem instalasi gas medik (oksigen, nitrous, compress air, vacuum air) adalah seperangkat sentral gas medik , instalasi pipa, katup penutup dan alarm gas medik sampai ke titik outlet medik dan inlet medik. Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan, harus memberikan pelayanan yang aman kepada pasien, khususnya dalam pemberian gas medik. Dalam penggunaan dan penyaluran gas medik dan vakum medik pada fasilitas pelayanan kesehatan harus memenuhi persyaratan teknis kesehatan agar dapat menjamin keamanan dan keselamatan dalam pemberian pelayanan kesehatan. Instalasi pemeliharaan sarana medis, non medis dan perbengkelan rumah sakit adalah unit pelayanan teknis fungsional yang melakukan kegiatan pemeliharaan alat medis dan non medis salah satu diantaranya yang akan dibahas adalah pemeliharaan instalasi sentral gas medik dan vakum medik sehingga mampu memberikan pelayanan yang aman kepada pasien. III. Tujuan 1. Tujuan Umum Menjamin ketersediaan supply sentral gas medik selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu dalam rangka menjamin mutu dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri 2. Tujuan Khusus



1.



Menjadi acuan para petugas dalam rangka memenuhi ketersediaan supply sentral gas medik tanpa putus 24 jam sehari 7 hari seminggu.



2.



Menjadi acuan para petugas dalam rangka menjamin



terpeliharanya instalasi



sentral gas medik. IV. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan 4.1. Kegiatan pokok Kegiatan pokok pada program manajemen risiko sentral gas medik sebagai berikut : 4.1.1. Memastikan instalasi sentral gas medik berfungsi dengan baik. 4.1.2. Memastikan instalasi sentral gas medik. 4.1.3. Melakukan pemeliharaan rutin instalasi sentral gas medik 4.2. Rincian Kegiatan 4.2.1. Instalasi sentral gas medik berfungsi dengan baik, 



Melakukan pemantauan fungsi instalasi sentral gas medik







Membuat jadwal pemeliharaan instalasi sentral gas medik



 Melakukan pemeliharaan rutin sentral gas medik (oksigen)



di masing-masing



ruangan yang memiliki. 4.2.2. Instalasi sentral gas medik dalam keadaan aman  Memberi tanda larangan merokok di sekitar wilayah instalasi sentral gas medik  Memastikan tidak ada kebocoran pada instalasi sentral gas medik dan 



Membatasi area instalasi sentral gas medik dan vakum medik untuk umum.



4.2.3. Terpeliharanya instalasi sentral gas medik dan vakum medik yang ada di seluruh Rumah sakit.  Membuat ceklist pemeliharaan instalasi gas medik  Memastikan tidak ada kebocoran pada instalasi gas medis  Memastikan mesin gas medis berkerja dengan normal  Memastikan ruang gas medik dalam keadaan bersih 4.3. Identifikasi Risiko (Ada Grade/ Map) Berdasarkan beberapa pengalaman yang pernah terjadi dan potensi yang mungkin terjadi resiko yang terkait dengan kegagalan sistem utilitas instalasi sentral gas medis adalah sebagai berikut : 



Terlambatnya ketersediaan gas medik dikarenakan terlambatnya pengiriman dari supplier, adanya kerusakan pada mesin gas medis, atau kerusakan pada perangkat gas medis yang ada di ruangan







Adanya kebocoran pada instalasi (oksigen) yang dapat memicu adanya kebakaran.







Efek samping yang dapat disebabkan bocornya instalasi gas medik (N2O)



4.4. Analisa Resiko Analisa risiko adalah proses untuk memahami sifat risiko dan menentukan peringkat risiko (ISO 31000:2009), analisa risiko dilakukan dengan cara menilai seberapa sering peluang risiko itu muncul, serta berat ringannya dampak yang ditimbulkan, makin besar angka, peluang makin sering atau dampak makin berat. DISKRIPSI SKOR PELUANG NILAI



NO



PELUANG



1



2



3



1



Terlambatnya penyediaan gas medik



2



Kebocoran pada instalasi gas medik beresiko kebakaran



V



3



Efek samping kebocoran gas



V



4



5



V



Keterangan: Nilai 1 (Rare); Tidak bisa percaya kejadian ini akan terjadi hanya akan terjadi dalam keadaan luar biasa (f= 5-10 th, p= 1%) Nilai 2 (Unlikely); Tidak diharapkan terjadi, tetapi ada potensi – tidak mungkin terjadi (f= 2-5 th, = p=10%) Nilai 3 (Possible); Kadang-kadang dapat terjadi, telah terjadi sebelumnya - kemungkinan yang wajar untuk terjadi (f=tahunan, p = 50%) Nilai 4 (Likely); Kuat kemungkinan bahwa hal ini dapat terjadi – mungkin terjadi (f=triwulan, p = 75%) Nilai 5 (Almost Certain); ini diperkirakan sering terjadi / dalam banyak keadaan – lebih mungkin terjadi dari pada tidak (f=bulanan,p=99%)



DESKRIPSI DAMPAK / KONSEKUENSI DAMPAK NO



1



PELUANG Terlambatnya penyediaan gas medik



1(tdk bermakn a)



4 (besar) 2(kecil)



3 (sedang) Berkurangnya ketersediaan gas medik (O2 dan N2O) yang



5 (benca na)



menghambat pengobatan pasien yang menggunakan gas medik 2



Kebocoran pada instalasi gas medik beresiko kebakaran



3



Kebocoran gas N2O



Kebocoran gas medik dapat menyebabkan kebakaran apabila di sekitar wilayah instalasi gas medik terdapat sumber api, atau terjadi perbedaan tekanan yang tinggi saat pengaliran gas Efek samping jika terjadi kebocoran gas N2O dan gas tersebut terhirup oleh orang sekitar dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan kesadaran menurun hingga pingsan



Setelah skor peluang dan dampak / konsekuensi kita dapat, kedua angka dikalikan, tujuannya untuk mendapatkan peringkat karena risiko perlu diberi peringkat untuk mendapatkan prioritas penanganannya, makin tinggi angkanya, makin tinggi peringkat dan prioritasnya. DISKRIPSI PEMBERIAN PERINGKAT RESIKO NO 1



PELUANG Terlambatnya ketersediaan gas medik



NxD



HASIL



6x4



24



2



Kebocoran pada instalasi gas medik beresiko kebakaran



3x3



9



3



Kebocoran gas N2O



2x3



6



KETERANGAN : Ekstrem Tinggi Sedang Rendah



: 31 - 40 : 21 - 30 : 11 - 20 : 1 - 10



Dampak dari risiko kurangnya utilitas instalasi gas medis di beberapa ruangan



dapat



dikelompokkan sebagai berikut:



NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11



Gedung



PERINGKAT RISIKO 1



2



3



Teratai Dahlia Edelweis Mawar Wijaya Kusuma Kaber Anggrek



V V



Igd



V



Nicu



V



Icu Sakura



V



12 13 14 Keterangan: Nilai 1 = Ketidak sesuaian kecil terhadap standart, bisa mengganggu terhadap kenyamanan pasien/karyawan/pengunjung Nilai 2 = Kegagalan untuk memenuhi standart internal, implikasi ringan bg keselamatan pasien, penurunan peringkat kinerja jika tidak segera ditanggulangi Nilai 3 = Ketidaksesuaian dengan standart nasional dengan risiko bermakna bagi pasien jika tdk ditanggulangi



4.2.4. Tata kelola risiko



Pelaksanaan tata kelola risiko dapat digambarkan sebagai berikut: Risiko tidak tersedianya gas medik akibat terlambatnya pengiriman dari supplier, petugas IPSMNP melakukan koordinasi ke pihak supplier untuk segera mengirimkan suplai gas medik. Risiko tidak tersedianya gas medik ke ruangan akibat kerusakan yang terjadi pada instalasi gas, petugas IPSMNP melakukan pengecekan ke instalasi gas medik, memastikan kondisi instalasi gas medik, dan apabila ditemukan kerusakan pada sistem, maka segera diperbaiki sampai kerusakan tersebut diatasi. Jika perbaikan dirasakan cukup berat dan tidak bisa ditangani oleh teknisi IPSMNP maka segera melakukan pemanggilan rekanan untuk melakukan perbaikan. Risiko terjadinya kebakaran akibat adanya kebocoran instalasi gas medik, sebelum risiko itu terjadi langkah pencegahan untuk risiko tersebut adalah petugas IPSMNP memasang tanda dilarang merokok di sekitar area instalasi gas medik, memasang pamphlet cara penanganan panel control gas medik saat kondisi emergency di masing-masing ruangan yang memiliki sentral gas, melakukan pemeliharaan rutin di sentral gas medik setiap minggu dan segera melakukan perbaikan apabila terjadi kerusakan. Apabila terjadi kebakaran segera menghubungi ext.222 (operator) dan teknisi langsung menuju instalasi gas medik dan mematikan mesin. 4.2.6. Monitoring dan review insiden dan kegiatan Jika terjadi insiden yang berhubungan dengan utilitas sentral gas medik, untuk segera melaporkan ke Direktur Umum dan Operasional serta tim KOMITE K3 di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri. Kemudian memonitoring keputusan Karumkit serta melakukan review insiden yang terjadi agar tidak terjadi kembali insiden yang serupa.



6. Cara Melaksanakan Kegiatan 5.1. Melakukan Pemeliharaan Rutin Instalasi Gas Medik Pemeliharaan rutin dilakukan sesuai jadwal yang telah dibuat, yaitu setiap 1 minggu sekali dengan melakukan pengecekan mesin, menjaga kebersihan di sekitar area instalasi sentral gas medik, memastikan tidak adanya kebocoran di instalasi gas medik, mengecek suku cadang mesin agar sesuai dengan umur penggunaan. 5.2. Melakukan Perbaikan Instalasi Gas Medik Perbaikan dilakukan apabila ketika dilakukan pemeliharaan rutin ditemukan kerusakan pada alat, atau adanya laporan dari user saat gas medik tidak dapat berfungsi ke ruangan. Ketika terjadi kerusakan, segera dilakukan pengecekan, perbaikan dan apabila tidak bisa ditangani oleh teknisi IPSMNP, segera memanggil rekanan untuk perbaikan selanjutnya. 5.3. Merencanakan Pemeliharaan serta Pengadaan Suku Cadang Membuat jadwal pemeliharaan rutin instlasi gas medik setiap awal tahun, dan membuat perencanaan pengadaan suku cadang instalasi gas medik untuk diusulkan ke bagian perencanaan anggaran.



7. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan (terlampir) NO



1



URAIAN



BULAN



KET



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



11



12



Pemeliharaan v



v



v



v



v



v



v



v



v



v



v



v



rutin 2



Perencanaan suku cadang



3



Pelatihan teknisi



8. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporannya. (Lampiran rekap ceklist pemeliharaan rutin )



v