Projek Antropologi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PROJECT “KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA RAMUNIA” Dosen Pengampu : Payerli Pasaribu



Disusun oleh : Kelompok 2 Lusianni Limbong (3173322036) Mutiara Indah Sinaga (3173322042) Savina Hafni Zega (3173322058) Zulfikri Fadly Lubis ( 3171122029S)



KELAS D REGULER 2017 SEMESTER 1 (satu)



JURUSAN PENDIDIKAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2017



KATA PENGANTAR Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan yang telah melimpahkan rahmat dan karunian Nya kepada kita sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Tusuk Lidah Agama Hindu. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar antropologi. Selain itu, makalah ini juga dapat kita gunakan untuk menambah wawasan pengetahuan kita tentang antropologi. Namun kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini kedepannya.Terimakasih



Medan, 5 Desember 2017



Kelompok 3



BAB I PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG Ahli antropologi budaya mempelajari manusia berdasarkan kebudayaannya. Kebudayaan adalah peraturan-peraturan atau norma-norma yang berlaku didalam masyarakat, dan berhubungan dengan perilaku yang dipelajari turun-temurun dari generasi yang satu kepada generasi berikutnya. Yang membedakan antropologi budaya dari ilmu-ilmu lainnya ialah perhatiaannya terhadap masyarakat-masyarakat non barat. Titik berat yang oleh antropologi budaya diletakkan pada studi kebudayaan prasejarah atau kebudayan non barat yang lebih baru, sering membawa kesimpulan-kesimpulan yang membantah pendapat lama yang terbentuk melalui studi tentang masyarakat barat. Demikian halnya dengan kebudayaan Tusuk Lidah di Agama Hindu, mereka melakukan kegiatan itu dengan kepercayaan dari suku Tamil. Dan manfaatnya mereka melakukan itu untuk meminta kepada Dewa agar permintaan dikabuli. Lokasi yang teliti di Kuil Pasar Tiga Lubuk Pakam.



B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana sejarah kedatangan etnik Tamil? 2. Bagaimana kebudaan tamil di Lubuk Pakam? 3. Apa kaitannya dengan unsure-unsur Antropologi 4. Bagaimana kebudayaan Tusuk LIdah di Tamil?



C.TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi Tugas Mini Riset ,yang dapat melatih penulis untuk mengadakan riset yang kecil terhadapa lingkungan sekitar yang diharapkan dapat member gambaran mengenai penelitian dan kaitannya dengan unsure antropologi.



D.MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai penelitian tentang Kehidupan Kebudayaan Suku Tamil .Selain itu untuk mengetahui apa yang menjadi kaitannya dengan unsur-unsur antropolog dan sifat-sifat antropologi.



BAB III PEMBAHASAN



1. Sejarah Kedatangan Etnik Tamil Datangnya etnik Tamil dalam jumlah yang cukup besar, yang hingga sekarang menetap dan membentuk suatu komunitas diberbagaiwilayah Sumatera timur dan khususnya di KotaMedan,baru terjadi sejak pertengahan abad ke 19 yaitu sejak dibukanya industri perkebunan di tanah Deli. Namun berdasarkan penemuan arkeologi yang dilakukan oleh Daniel Perret dari Ecole Francaise d Extreme-Orient (EFEO) membuktikan pada abad ke 8 sampai ke 12 di Lobu Tua, Baruh telah terdapat perkampungan multi etnik terdiri dari etnik Tamil, Cina, Arab dasn sebagainya. Pada kedatangannya sekitar abad ke 18 dan awal abad ke 19 etnik Tamil kemudian menyebar dibeberapa daerah di Sumatera Utara antara lain Binjai, Langkat, Medan, Lubuk Pakam, Tebing Tinggi, dan Pematang Siantar. Daerah-daerah tersebut yang dikenal memiliki potensi besar perkebunan. Awalnya etnik Tamil bekerja sebagai buruh dan kuli angkut atau sais kereta lembu di perkebunan. Secara perlahan terjadi peralihan mata pencaharian. Dari awalnya yang bekerja sebagaikuli di perkebunan beralih menjadi pedagang, supir pengangkutan barang dagangan, karyawan swasta dan pemerintahan.



2. Kebudayaan Tamil di Lubuk Pakam Sejumlah etnis Tamil beragama Hindu mengadakan ritual tusuk lidah ditepi sungai Hamparan Perak tepatnya di Desa Bulu Cina, Kabupaten Deliserdang. Janu pendeta pelaksana ritual tusuk lidah mengatakan, ritual ini digelar terkait acara di kuil Sri Mariamman Bulu Cina.Dimana acara inidia diadakan setahun sekali di awalJuni.“Jadi seminggu sebelum hari perayaan umat yang ikut melaksanakan ritual ini, diwajibkan untuk bernazar. Sebelumnya Janu juga menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan menyambut bulanAdhimasam yang disebut dalam bahasa tamil. Setiap tahun disambut dengan ritual tusuk lidah, mengangkat sebuah pot berisih pasir dan dihias dengan rangkaian bunga, dan menusuk tubuh. “Rencananya ritual ini akan di arak dari tepi sungai menuju kuil



Sri



Mariamman Bulu Cina, pengarakan ini di iringi dengan musik tradisi yang berdendang secara terus menerus ratusan umat etnis tamil tampak hadir dengan menggunakan pakaian adat



tradisi



budaya



Hindu,



selainumat



Hindu



yang



hadir



ritual



inimenjadiperhatianwargasetempat yang ikutmenyaksikan. Awalnya etnik Tamil bekerja sebagai buruh dan kuli angkut atau sais kereta lembu di perkebunan. Secara perlahan terjadi peralihan mata pencaharian. Dari awalnya yang bekerja sebagaikuli di perkebunan beralih menjadi pedagang, supir pengangkutan barang dagangan, karyawan swasta dan pemerintahan. Hal ini mengakibatkan sebagian etnik Tamil mulai berpindah ke kota-kota yang dekat dengan sentra perdagangan dan pusat kota. Pada umumnya etnik Tamil hidup secara berkelompok. Biasanya mereka membuat perkampungan sendiri. Daerah pemukiman etnik Tamil yang dapat dikenal adalah kampung Keling atau sebahagian orang menyebutnya “ Kampung Madras ”. Lokasi perkampungan mereka terletak di pinggir sungai Babura, sebuah sungai yang membelah kota Medan yang menjadi jalur. 3. Kaitannya Dengan Unsur-Unsur Antropologi 7 Unsur Kebudayaan Dalam Antropologi 1.Sistem mata pencaharian hidup (ekonomi) 2.Ilmu pengetahuan dan teknologi 3.Bahasa 4.Sistem kepercayaan dan religi (agama) 5.Sistem Organisasi social 6.Kesenian 7.Peralatan dan perlengkapan Hidup manusia



1.Sistem mata pencaharian hidup. Kebudayaan Tamil ini mata pencaharian mereka adalah bertani, betrnak ,dan ada juga yang berdagang seperti yang kita ketahui suku Tamil banyak memelihara lembu,sapid an sebagiannya. 2.Ilmu pengetahuan dan teknologi Menurut hasil wawancara kami bahwa di kebudayaan Tamil masih kolot dan masih menggunakan alat bertani menggunakan kerbau untuk meratakan tanah. Dan pengetahuan mereka cukup dari penemuan



dari nenek moyang mereka. Sebagian



wilayah juga sudah mengenal teknologi dan informasi, seperti Koran dan telepon .3.Bahasa Di kebudayaan Tamil, masyarakatnya



menggunakan bahasa sehari-hari



menggunakan bahasa india ataupun Arab. 4.Sistem kepercayaan dan religi(agama) Sistem kepercayaan mereka yaitu dewa-dewa ataupun menyembah patungpatung. Mereka menganggap patung-patung itu yang akan melindungi mereka. Seperti dewa Crisna dan dewa Shifa yang akan menjaga wilayah keamanan mereka.



BAB III RENCANA TINDAKAN



Setelah kami melihat situasi kuil di Lubuk Pakam, ternyata masyarakat Tamil sangan ramah dengan pengunjung ke Ibadah Hindu. Mereka berkata bahwa mereka tidak melarang agama lain untuk beribadah, mereka mengizini sesai dengan kepercayaan mereka. Banyak penjelasan yang diberikan Pendeta Rahman Ramanujan menegenai kebudayaan kuil, seperta kebudayaan Tusuk Lidah. Setiap tahun mereka mekakukan itu, dan tujuan mereka melakukan itu ibarat puasa untuk meminta pengamppunan, pemberkataan, dan pengharapan. Biasanya yang melakukan Tusuk Lidah itu diatas usia 7 tahun. Sebelum mereka melakukan tusuk lidah mereka mengelilingi jalan atau kota dan setelah itu pergi ke sungai, setelahdari sungai mereka kembali ke kuil untuk melakukan Tusuk Lidah. Biasanya lidah yang mengeluarin darah dinyatakan dia tidak iklas dalam melakukan Tusuk Lidah. Kami juga bertanya kepada pendata apakah pernah terjadi masalah saat melakukan Tusuk Lidah? Lalu pendeta berkata “ sudah beberapa kalia mereka merayakan Tusuk Lidah ini, belum pernah terjadi infeksi dibagian lidah”. Kepercayaan yang mereka miliki yaitu patung-patung dewa-dewa Shifa, setiap kuill itu banyak patung-patung. Patung-patung itu dianggap penjaga diri mereka atau keselamatan. Merka beribadah setiap hari, setiap jam 3 mereka melakukan seperti upacara atau penyembahan. Warna merah yang ada dikening mereka mendakan bahwa mereka masih mempunyai ayah dan ibu. Dan bisa jadi menandakan bahwa mereka sudah memiliki pasangan atau suami istri. Dalam antropologi faktor ketegangan antara kebudayaan dari suatu masyarakat dengan keperluan para individu didalamnya itu menyebabkan perlu adanya dua konsep yang harus dibedakan dengan tajam oleh para peneliti masyarakat, terutama para ahli antropologi dan sosiologi .Didalam konsep ada dua wujud dari tiap kebudayaan yaitu , 1. Kebudayaan sebagai suatu kompleks dari konsep norma-norma,pandangan-pandangan dan sebagainya yang abstrak yaitu sistem budayaanya. 2.Kebudayaan sebagai suatu rangkaina dari tindakan yang konkret di mana individu saling berinteraksi.



BAB IV PENUTUP



A. KESIMPULAN Kebudayaan merupakan pengetahuan yang merupakan sistem idea tau gagasan yang terdapat dalam pemikiran manusia. Perwujudan kebudayaan diciptakan manusia sebagai makhluk yang berbudidaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata. Kebudayaan dimiliki oleh setiap manusia, kebudayaan membentuk karakter manusia dalam tindakan-tindakan yang dilakukan sehari-hari. Setiap Negara memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Seringkali dengan berjalannya waktu, di era globalisasi dan kemmajuan teknologi seperti saat ini tidak dipungkiri masuk jugakebudayaan asing sehingga terjadi interaksi antara berbagai kebudayaan. Dimana kebudayaan asli berinteraksi dengan buudaya asing yang makin berkembang dari Negara lain. Interaksi tersebut menciptakan hubungan yang terwujud dalam bentuk akulturasi, sintesis, dan penetrasi.