Projek Kepemimpinan II [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kata Pengantar Secara umum, mata kuliah Projek Kepemimpinan berupaya menyediakan kesempatan untuk mahasiswa mengembangkan kemampuan kepemimpinannya melalui kegiatan service learning berbasis sekolah atau komunitas dalam bentuk projek. Lewat projek ini, mahasiswa didorong untuk mengasah kepekaan mereka bersama dengan para pihak dalam ekosistem di mana sekolah atau komunitas sasaran berada mengenai kebutuhan dan tantangan pembelajaran peserta didik, serta mengembangkan inisiatif prakarsa perubahan dan strategi yang memungkinkan gotong-royong berbagai unsur demi memenuhi kebutuhan dan melampaui tantangan tersebut. Pada semester satu, mahasiswa mengikuti Projek Kepemimpinan I, di mana mereka belajar menentukan visi kelompok, lalu telah menentukan siapa yang menjadi sasaran di masyarakat (baik sekolah, komunitas, LSM, atau lembaga sosial lainnya) sebagai penerima manfaat dari projek kepemimpinan kelompok mereka, kemudian mengidentifikasi masalah yang ada di komunitas dan merencanakan langkah pemecahan masalah tersebut demi mencapai visi yang telah kelompok buat. Perencanaan yang telah disusun itu kemudian dilaksanakan pada semester II dalam Projek Kepemimpinan II. Dalam pelaksanaan Projek Kepemimpinan II ini, diharapkan penyelenggara mata kuliah ini di kampus dapat berperan untuk membantu mahasiswa membuka kesempatan berkolaborasi dengan mitra atau para pihak, baik yang telah bekerja bersama kampus selama ini, maupun peluang dengan yang baru (baik sekolah, komunitas, LSM maupun lembaga sosial lainnya). Pelaksanaan kegiatan ini dibimbing oleh seorang Dosen Pembimbing Projek (DPP), yang melaksanakan pembimbingan sebanyak empat sampai dengan enam kali untuk setiap kelompok. Jumlah mahasiswa untuk setiap kelompok adalah 10 (sepuluh) sampai 12 orang. Kelompok ini bersifat tetap untuk projek kepemimpinan I dan II. Pada akhir semester II, laporan dipresentasikan dan diuji oleh 2 (dua) panelis, yaitu Dosen DPP, dan Instruktur. Panduan pelaksanaan Projek Kepemimpinan secara rinci dituangkan dalam Panduan Projek Kepemimpinan ini. Salam dan bahagia, Tim Pengembang Mata Kuliah Projek Kepemimpinan



1



Daftar Isi Kata Pengantar



1



Daftar Isi



2



Bab I Pendahuluan 1.1. Deskripsi Projek Kepemimpinan II Fase 1. Revisi dan Konfirmasi rencana Fase 2. Atur dan mulai eksekusi rencana Fase 3. Berbagi praktik baik dalam gelar projek kepemimpinan 1.2. Tujuan Projek Kepemimpinan II



4 4 4 4 4 5



Bab II Prosedur Pelaksanaan Projek Kepemimpinan II 2.1. Prosedur dan Kegiatan Projek Kepemimpinan II 2.2. Prosedur Pembimbingan Projek Kepemimpinan II



6 6 6



Bab III Prosedur Penilaian Projek Kepemimpinan II 3.1. Sistem Penilaian Projek Kepemimpinan II A. Penilaian rutin di setiap sesi konsultasi B. Penilaian Laporan Projek Kepemimpinan II



9 9 9 10



Bab IV Penutup



13



Lampiran 14 1. Format Permohonan Izin Pelaksanaan Projek Kepemimpinan II 14 2. Format Pembimbingan (konsultasi) Pelaksanaan Projek Kepemimpinan II 15 3. Format Laporan Projek Kepemimpinan II 16 1. Profil projek 16 2. Alur/urutan kegiatan 16 A. Diagram alur/urutan kegiatan tahap demi tahap 16 B. Templat Eksekusi “work breakdown structure” 16 3. Templat Eksekusi Perencanaan Waktu/alokasi Kegiatan 17 4. Templat Realisasi Penggunaan Anggaran Kegiatan 17 5. Templat Kualitas keberhasilan projek/kegiatan 17 6. Peran, Tugas, dan tanggung jawab anggota kelompok dan pemangku kepentingan 17 7. Rangkuman dan refleksi kelompok atas tantangan dan pencapaian projek 17



2



PROFIL PENGEMBANG MODUL Aditya Dharma Maria Rosaline Nindita Radyati



18 18 19



3



Bab I Pendahuluan 1.1. Deskripsi Projek Kepemimpinan II Projek Kepemimpinan II menyediakan kesempatan bagi masing-masing kelompok mahasiswa untuk melihat kembali dan mengimplementasikan rencana projek yang mereka telah buat pada Projek Kepemimpinan I. Setiap kelompok akan mengkonfirmasi apa yang telah direncanakan langsung bersama sekolah atau komunitas di lapangan. Mereka akan memperbaiki dan melengkapi rencana tersebut dengan keadaan dan rincian kenyataan atau fakta yang ditemukan. Untuk itu, fase pertama dalam Projek Kepemimpinan II ini terdiri dari tiga fase utama yang akan diuraikan secara singkat di bawah ini. Fase 1. Revisi dan Konfirmasi rencana Proses dalam fase ini mendorong kelompok mahasiswa untuk mentransformasikan rencana yang telah mereka buat dalam Projek Kepemimpinan I menjadi rencana milik bersama dengan sekolah/komunitas sasaran. Kelompok mahasiswa diharapkan dapat menggunakan pemahamannya mengenai model pengelolaan perubahan Inkuiri Apresiatif (model 5D atau BAGJA) untuk menguatkan dan merevisi rencana bersama-sama pemangku kepentingan di sekolah/komunitas. Kelompok mahasiswa akan memaparkan kemudian mendiskusikan tujuan dan langkah prakarsa perubahan agar dapat menggalang kontribusi bersama demi meningkatkan manfaat atau pencapaian projek sekaligus mengelola resikonya. Fokus utama fase ini adalah menghasilkan rencana bersama yang dapat mendatangkan sebesar mungkin manfaat bagi peningkatan kualitas belajar anak (Tujuan 1 dan 2). Fase 2. Atur dan mulai eksekusi rencana Fase ini dimulai dengan menyamakan pemahaman akan peran-peran yang diperlukan dalam pencapaian tujuan projek. Mahasiswa diharapkan dapat menempatkan diri sebagai bagian dari sekolah/komunitas yang mampu memberdayakan para pemangku kepentingan agar saat masa projek ini usai, tindakan atau upaya yang diperlukan untuk menjaga dan mengembangkan manfaat dari projek kepemimpinan ini terus berkelanjutan. Oleh karena itu, dalam fase ini, tiap kelompok juga harus terus melakukan refleksi serta dokumentasi sehingga proses sekaligus hasil dari projek dapat dikemukakan dan digunakan ketika merumuskan pembelajaran yang telah didapatkan (Tujuan 1 dan 2) Fase 3. Berbagi praktik baik dalam gelar projek kepemimpinan Dalam fase terakhir ini, kelompok mahasiswa akan mengkomunikasikan proses dan hasil dari projek mereka kepada segenap komunitas melalui sebuah laporan dan kegiatan gelar projek kepemimpinan di kampus. Laporan yang dibuat diharapkan dapat secara efektif dan efisien menyampaikan apa yang telah kelompok lakukan dan capai, serta hal-hal yang dapat menggambarkan dampaknya terhadap kualitas pembelajaran peserta didik di sekolah/komunitas sasaran projek kepemimpinan mereka. Laporan tersebut akan kelompok paparkan di depan panelis (Dosen Pembimbing Projek dan Instruktur) di tengah kegiatan gelar projek kepemimpinan. Gelar projek kepemimpinan adalah kegiatan kulminasi yang berupaya untuk merayakan dan mengapresiasi (mensyukuri) pencapaian dan proses yang telah dilalui oleh setiap kelompok mahasiswa (Tujuan 3 dan 4). Setiap 4



kelompok akan menyajikan hasil dan proses yang telah dilalui ke dalam bentuk pameran. Dengan demikian, dalam fase ini setiap kelompok pun perlu menentukan bagaimana strategi penyajian pameran yang dapat memberikan pengalaman bermakna dan mengesankan bagi para pengunjung pameran. 1.2. Tujuan Projek Kepemimpinan II Fokus utama projek ini adalah mendorong mahasiswa untuk berinovasi dan menginisiasi implementasi prakarsa perubahan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berkelanjutan bagi peserta didik di sekolah atau komunitas secara gotong-royong. Dengan demikian, terdapat empat tujuan Projek Kepemimpinan II yang sekaligus juga merupakan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah Projek Kepemimpinan II. 1. Mahasiswa mampu mengimplementasikan dan mengkomunikasikan proses serta hasil projek dengan menerapkan prinsip keputusan dan inovasi berbasis data/fakta/kenyataan tentang kekuatan/potensi sekolah/komunitas. 2. Mahasiswa mampu mengimplementasikan dan mengkomunikasikan proses serta hasil projek dengan menerapkan prinsip perencanaan pengelolaan projek yang komprehensif, relevan, dan kontekstual. 3. Mahasiswa mampu mengimplementasikan dan mengkomunikasikan proses serta hasil projek dengan menerapkan prinsip pemaparan laporan yang efektif dan efisien. 4. Mahasiswa mampu mengimplementasikan dan mengkomunikasikan proses serta hasil projek dengan menerapkan prinsip storytelling dan rasa syukur (apresiatif) dalam refleksi setiap anggota terkait proses dan hasil kerja kelompok.



5



Bab II Prosedur Pelaksanaan Projek Kepemimpinan II 2.1. Prosedur dan Kegiatan Projek Kepemimpinan II Projek Kepemimpinan II (PK-II) adalah bagian yang merupakan satu kesatuan utuh dengan tindak lanjut dari Projek Kepemimpinan I (PK-I). Oleh karena itu, apa yang telah kelompok hasilkan dalam Projek Kepemimpinan I adalah apa yang akan diimplementasikan oleh kelompok dalam Projek Kepemimpinan II. Dalam Projek Kepemimpinan II, tiap kelompok mahasiswa mulai menjalankan Fase 1 (Revisi dan konfirmasi rencana) dengan menyiapkan materi paparan Rencana PK-I yang akan membantu mereka berdiskusi dengan para pemangku kepentingan di sekolah/komunitas sasaran, sehingga dapat menghasilkan rencana milik bersama (Rencana PK-II). Rencana PK-II tersebut kemudian dikuatkan dengan komitmen, dukungan, dan kontribusi aktif dari para pemangku kepentingan, sehingga tergambar pemetaan peran serta tanggung jawab dari kelompok dan para pemangku kepentingan di sekolah/komunitas sasaran (Peta peran/tanggung jawab PK-II). Hal ini diperlukan demi menjaga keberlanjutan dampak dari PK-II ini, sebagai kegiatan pendahulu dalam Fase 2 yang kemudian dapat dilanjutkan dengan eksekusi rencana serta ditutup dengan penyusunan laporan proses serta pencapaian projek kelompok. Kelompok mahasiswa harus dapat menangkap dan mendokumentasikan proses/hasil/dampak dari PK-II terhadap peningkatan kualitas pembelajaran anak di sekolah/komunitas sasaran. Laporan yang dibuat pada fase 2 di atas, kemudian akan ditransformasi oleh kelompok menjadi materi paparan dan pameran untuk kegiatan Gelar Projek Kepemimpinan di kampus dalam fase 3. Setiap kelompok akan menentukan strategi komunikasi dan pembuatan materi gelar projek kepemimpinan yang menerapkan prinsip storytelling dan rasa syukur (apresiatif) sehingga menghasilkan materi paparan dan pameran yang bermakna dan mengesankan bagi panelis dan pengunjung kegiatan. Fase 3 ini akan diakhiri dengan penyusunan nilai individu mahasiswa yang diperoleh dari: ● penilaian laporan oleh dosen pembimbing projek dan paparan/pameran kelompok oleh panelis > bobot 15% laporan UTS dan 40% laporan UAS, ● evaluasi tiap anggota kelompok terhadap kontribusi dan kinerja anggota kelompoknya (peer assessment) > bobot 15%, dan ● akumulasi nilai refleksi tiap anggota kelompok terhadap kontribusi dan kinerja masing-masing (jurnal refleksi, self assessment) > bobot 30%. 2.2. Prosedur Pembimbingan Projek Kepemimpinan II Setiap kelompok akan secara rutin diminta untuk berkomunikasi dengan Dosen Pembimbing Projek (DPP) untuk mendiskusikan strategi yang diperlukan sekaligus menyampaikan kemajuan atau refleksi di setiap tahapan. Projek Kepemimpinan II ini berjalan sepanjang satu semester sehingga, peluang konsultasi dan pembimbingan pun disetarakan dengan 16 kali tatap muka yang rinciannya tersebar secara spesifik sesuai bentuk kegiatan di tiap fase PK-II. Oleh karena itu, DPP memiliki wewenang untuk menentukan jadwal dan tenggat penyampaian kemajuan yang akan disepakati bersama kelompok yang dibimbingnya. Tagihan-



6



tagihan output dalam tiap fase dan kegiatan berfungsi sebagai kerangka pemantik poin-poin diskusi dan pembimbingan yang akan dilakukan DPP bersama kelompok yang dibimbingnya.



7



Tabel 1. Prosedur dan Kegiatan PK-II Fase



Input



Kegiatan dan Pembimbingan



Output



Fase 1. Revisi dan konfirmasi rencana



Materi paparan Rencana PK-I



Diskusi bersama pemangku kepentingan di sekolah/komunitas sasaran; dua kali Konsultasi dengan Dosen Pembimbing Projek.



Rencana milik bersama (Rencana PK-II)



Fase 2. Atur dan mulai eksekusi rencana



Rencana PK-II



Penggalangan komitmen, dukungan, dan kontribusi aktif dari pemangku kepentingan di sekolah/komunitas sasaran; dua kali Konsultasi dengan Dosen Pembimbing Projek.



Peta peran/tanggung jawab kelompok mahasiswa dan pemangku kepentingan di sekolah/komunitas (Peta peran/tanggung jawab PK-II)



Rencana PK-II dan Peta peran/tanggung jawab PK-II



Eksekusi Rencana PK-II, dan dokumentasi proses/hasil/dampak PK-II terhadap peningkatan kualitas pembelajaran peserta didik; enam kali Konsultasi dengan Dosen Pembimbing Projek.



Laporan proses dan pencapaian PK-II



Laporan proses dan pencapaian PK-II



Penentuan strategi komunikasi dan pembuatan materi gelar projek kepemimpinan yang menerapkan prinsip storytelling dan rasa syukur (apresiatif); empat kali Konsultasi dengan Dosen Pembimbing Projek.



Materi paparan dan pameran yang bermakna dan mengesankan bagi panelis dan pengunjung kegiatan



Materi paparan dan pameran yang bermakna dan mengesankan bagi panelis dan pengunjung kegiatan



Paparan dan pameran dalam gelar projek kepemimpinan di kampus. Paparan tiap kelompok akan direspon oleh panelis yang terdiri dari Dosen Pembimbing Projek (DPP) dan Instruktur. Pameran semua kelompok akan ditampilkan dan dikunjungi oleh segenap komunitas kampus (dan jika memungkinkan turut juga mengundang sekolah/komunitas sasaran); dua kali Konsultasi dengan Dosen Pembimbing Projek.



Nilai setiap mahasiswa yang dirumuskan dari: ● penilaian laporan oleh dosen pembimbing projek dan paparan/pameran kelompok oleh panelis > bobot 15% laporan UTS dan 40% laporan UAS, ● evaluasi tiap anggota kelompok terhadap kontribusi dan kinerja anggota kelompoknya (peer assessment) > bobot 15%, dan ● akumulasi nilai refleksi tiap anggota kelompok terhadap kontribusi dan kinerja masing-masing (jurnal refleksi, self assessment) > bobot 30%.



Fase 3. Berbagi praktik baik dan gelar projek kepemimpinan



8



Bab III Prosedur Penilaian Projek Kepemimpinan II 3.1. Sistem Penilaian Projek Kepemimpinan II A. Penilaian rutin di setiap sesi konsultasi Dosen Pembimbing Projek (DPP) akan menentukan sesi-sesi konsultasi (paling tidak 16 sesi dalam 1 semester) ke dalam garis waktu pelaksanaan PK-II tiap kelompok yang dibimbingnya. Dalam setiap sesi konsultasi tersebut, DPP akan menerima laporan kemajuan kelompok dan jurnal refleksi tiap individu dalam kelompok. Kelompok mahasiswa akan menyerahkan pemaparan kemajuan dan tantangan yang dihadapi dalam semangat reflektif memanfaatkan kerangka refleksi 5M (Bain dkk. (2002) dalam Ryan & Ryan (2013)) yang juga digunakan untuk melengkapi jurnal refleksi individu, sebagai berikut: Mendeskripsikan (Reporting)



Menggambarkan secara umum kemajuan projek dan menceritakan ulang peristiwa penting atau tantangan konkret yang terjadi. Pada level kelompok, disusun kolektif bersama-sama semua anggota kelompok. Pada level individu merespon kinerja/kontribusi dan tantangan yang dihadapi diri sendiri sesuai peran/tanggung jawab masingmasing.



Merespon (Responding)



Menjabarkan tanggapan yang diberikan dalam menghadapi peristiwa yang diceritakan, misalnya melalui pemberian opini, pertanyaan, ataupun tindakan yang diambil saat peristiwa berlangsung.



Mengaitkan (Relating)



Menghubungkan kaitan antara peristiwa dengan pengetahuan, keterampilan, keyakinan atau informasi lain dalam lingkup PK-II yang dikerjakan kelompok.



Menganalisis (Reasoning)



Menganalisis dengan detail mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi, lalu mengambil beberapa perspektif lain, misalnya dari teori atau kejadian lain yang serupa, untuk mendukung analisis tersebut.



Merancang ulang (Reconstructing)



Menuliskan rencana tindak lanjut merespon peristiwa tersebut atau rencana alternatif jika kejadian serupa terjadi di masa mendatang projek ini sebagai rekomendasi.



9



Laporan kemajuan kelompok akan direspon oleh DPP dengan sesi konsultasi, dialog dan diskusi bersifat layaknya sesi coaching, yang selalu akan ditutup dengan tindakan nyata apa yang akan dilakukan kelompok dan tidak diberikan nilai skor. Sedangkan jurnal refleksi individu akan diberi nilai skor oleh DPP berdasarkan rubrik berikut: Kriteria



Skor 3



Skor 2



Skor 1



Pemahaman



Mumpuni Tulisan menunjukkan pemahaman yang kuat akan materi yang telah dipelajari. Mampu menyertakan semua konsep yang dipelajari ke dalam tulisan.



Cukup Tulisan menunjukkan pemahaman yang cukup akan materi yang telah dipelajari. Mampu menyertakan 1-2 konsep yang dipelajari ke dalam tulisan.



Minimal Tulisan tidak menunjukkan pemahaman akan materi yang telah dipelajari. Tidak mengaitkan tulisan dengan konsep yang telah dipelajari.



Pesan dan pilihan kata/frasa/d iksi



Menggerakkan Kata/frasa/diksi yang dipilih kuat, pesan dapat menggerakkan hati pembaca dan menginformasikan ide/alasan yang orisinil dan jelas.



Informatif Tulisan menginformasikan pesan dan ide/alasan yang orisinil dan jelas.



Minimal Pesan dan ide/alasan belum jelas nampak.



B. Penilaian Laporan Projek Kepemimpinan II Dalam Laporan PK-II, tiap kelompok harus mengkonsolidasikan semua hasil dan proses yang telah dilakukan untuk menggambarkan proyeksi dan rekomendasi agar dampak positif projek dapat berlangsung secara berkelanjutan paling tidak– dan tidak terbatas hanya– dalam bagian-bagian di Lampiran 3 di akhir panduan ini. Setiap laporan akan dinilai dan akan menjadi nilai skor kelompok yang juga akan digunakan sebagai nilai individu tiap anggotanya oleh DPP. Jadi, DPP mempunyai wewenang untuk memberikan skor kelompok minimal menggunakan poin-poin berikut:



SKOR 5



Laporan kelompok menunjukkan keterkaitan yang erat antara rencana PK-II yang kelompok buat, realisasi implementasi atau respon atas tantangan yang dihadapi, refleksi kolektif kelompok atas kinerja dan kontribusi projek bagi peserta didik di sekolah/komunitas sasaran, serta rekomendasi untuk menjaga keberlanjutan dampak positif projek.



SKOR 4



Laporan kelompok memaparkan rencana PK-II yang kelompok buat, realisasi implementasi atau respon atas tantangan yang dihadapi, refleksi kolektif kelompok atas kinerja dan kontribusi projek bagi peserta didik di sekolah/komunitas sasaran, serta rekomendasi untuk menjaga keberlanjutan dampak positif projek.



10



SKOR 3



Laporan kelompok memaparkan rencana PK-II yang kelompok buat, realisasi implementasi atau respon atas tantangan yang dihadapi, refleksi kolektif kelompok atas kinerja dan kontribusi projek bagi peserta didik di sekolah/komunitas sasaran.



SKOR 2



Laporan kelompok memaparkan rencana PK-II yang kelompok buat, realisasi implementasi atau respon atas tantangan yang dihadapi.



C. Penilaian Paparan dan Pameran Projek Kepemimpinan II Paparan dan pameran kelompok akan dinilai oleh DPP dan instruktur yang paling tidak dapat menggunakan kerangka penilaian dalam rubrik berikut: Alur informasi



Informasi yang ditampilkan lengkap, terorganisasi dengan jelas dan logis. Mudah untuk mengaitkan pesan dari paparan yang disajikan.



Sebagian informasi yang ditampilkan terorganisasi dengan jelas dan logis. Belum konsisten menunjukkan keterkaitan pesan dari paparan yang disajikan.



Alur informasi dan pesan belum terorganisasi dengan jelas dan logis.



Peran pemangku kepentingan di sekolah/komunita s sasaran



Semua pemangku kepentingan yang terlibat sudah terlihat perannya dalam pencapaian rencana.



Sebagian pemangku kepentingan yang terlibat sudah terlihat perannya dalam pencapaian rencana.



Pemangku kepentingan teridentifikasi namun belum terlihat perannya dalam pencapaian rencana.



Peran peserta didik/anak di sekolah/komunita s sasaran



Ada bukti yang jelas untuk menempatkan peserta didik/anak di sekolah/komunitas sasaran sebagai kontributor utama.



Ada bukti yang untuk melibatkan peserta didik/anak di sekolah/komunitas sasaran walaupun bukan sebagai kontributor utama.



Belum jelas bukti pelibatan peserta didik/anak di sekolah/komunitas sasaran.



D. Penilaian Evaluasi Kinerja dan Kontribusi Anggota Kelompok (Peer Assessment) Untuk poin penilaian ini, setiap anggota akan mengevaluasi rekan-rekan kelompoknya secara tertutup hanya disampaikan kepada DPP. Format yang akan digunakan untuk evaluasi ini paling tidak dapat mengacu kerangka berikut:



Nama Anggota Kelompok



Kinerja (peran serta dan keterlibatan individu dalam pencapaian tujuan-tujuan kelompok) 100-90% (4)



89-70% (3)



69-50%(2)



49-0% (1)



11



Nama Anggota Kelompok



Kontribusi (peran serta dan keterlibatan individu dalam proses pengambilan keputusan dan strategi komunikasi/kreasi/solusi kelompok) 100-90% (4)



89-70% (3)



69-50%(2)



49-0% (1)



3.2. Prosedur Ujian Projek Kepemimpinan II Pada PK-II ini, nilai ujian tengah semester (UTS) diambil dari laporan progress kelompok dengan bobot 15% dari nilai akhir/keseluruhan. Nilai ujian akhir semester (UAS) akan diambil dalam bentuk laporan, paparan laporan, dan pameran gelar projek kepemimpinan kelompok yang akan diperlakukan juga sebagai nilai individu dengan bobot 50% yang akan menjadi bagian dari nilai skor UAS keseluruhan bersama nilai akumulasi jurnal refleksi individu (30%), dan nilai evaluasi kinerja dan kontribusi tiap anggota kelompok (peer assessment, berbobot 20%).



Nama Mahasiswa



Nilai Akhir



Nilai Ujian Tengah Semester Laporan Progress (15%)



Nilai Ujian Akhir Semester Laporan, Paparan Laporan, dan Pameran Kelompok (40%)



Nilai akumulasi jurnal individu (30%)



Nilai akumulasi evaluasi anggota kelompok/pee r assessment (15%)



Rincian kegiatan Gelar Projek Kepemimpinan di kampus dapat diorganisasi oleh setiap angkatan peserta Projek Kepemimpinan secara mandiri berkoordinasi dengan pengelola mata kuliah dan pimpinan di kampus masing-masing. Tidak ada aturan baku dalam penyelenggaraan kegiatan Gelar Projek Kepemimpinan ini. Dua hal yang harus ADA dan dipertimbangkan pengelolaannya adalah: 1. Penyelenggaraan paparan laporan tiap kelompok PK-II yang akan direspon oleh 2 (dua) panelis (DPP dan Instruktur) dengan durasi paparan dan respon panelis untuk setiap kelompok minimal 20 menit. 2. Penyelenggaraan pameran semua kelompok di lokasi yang sama untuk dinilai oleh 2 (dua) panelis (DPP dan Instruktur).



12



Bab IV Penutup Pada akhir panduan ini, perlu diingat kembali bahwa Mata kuliah Projek Kepemimpinan ini hanyalah sebuah upaya menyediakan kesempatan bagi mahasiswa, untuk berlatih menjadi pemimpin. Oleh karena itu, para mahasiswa diharapkan dapat langsung memanfaatkan setiap kesempatan yang ada dalam proses implementasi projek mereka untuk mengasah keterampilan kepemimpinan, seperti keterampilan: refleksi, pengambilan keputusan, berelasi atau berinteraksi antar manusia, komunikasi efektif (baik lisan maupun tulisan), serta mengelola diri dan kelompoknya. Semoga semua yang terlibat dalam PK-II ini dapat menunaikan dan belajar dari perannya dengan baik sehingga dapat turut bertumbuh menjadi pribadi pemimpin yang lebih baik dari hari demi hari, menjadi orang-orang yang makin mampu membawa dampak positif yang berarti bagi kualitas pembelajaran anak dalam ekosistem pendidikan di Indonesia. Salam dan bahagia, Tim Pengembang Mata Kuliah Projek Kepemimpinan



13



Lampiran 1. Format Permohonan Izin Pelaksanaan Projek Kepemimpinan II Format permohonan perizinan pelaksanaan Proyek Kepemimpinan II (PK II) disusun sesuai dengan kebutuhan yang dihadapi oleh masing-masing kelompok di lapangan. Setiap kelompok melakukan diskusi dengan pihak sekolah, komunitas sasaran dan pihak pengelola mata kuliah di kampus untuk memperoleh informasi hal-hal yang perlu dimasukkan dalam laporan perizinan. Secara umum, berikut hal-hal menjadi bagian dalam surat permohonan. Kepada siapa izin akan disampaikan Tujuan permohonan izin Pemangku kepentingan yang perlu mengetahui dan/atau bertanggung jawab atas izin ini Konten/Isi permohonan izin



pimpinan/pihak sekolah/komunitas sasaran tujuan yang dirangkum dalam bentuk judul/perihal permohonan izin pihak penanggung jawab di kampus (misalkan: DPP) dan/atau pihak pimpinan kampus sebagai pihak yang mengetahui 1. Tujuan Program 2. Gambaran umum proses pelaksanaan PK-II (Fase 1-3) 3. Dukungan konkret yang diharapkan dari pemangku kepentingan sekolah/komunitas sasaran



14



2. Format Pembimbingan (konsultasi) Pelaksanaan Projek Kepemimpinan II Laporan kemajuan kelompok akan direspon oleh DPP dengan sesi konsultasi, dialog dan diskusi bersifat layaknya sesi coaching, yang selalu akan ditutup dengan tindakan nyata apa yang akan dilakukan dan pembelajaran yang diperoleh kelompok, serta tidak diberikan nilai skor.



Kelompok (Judul PK-II)



Isu/Topik (Poinpoin penting refleksi)



Dukungan yang diperlukan kelompok



Komitmen/ rencana tindak lanjut kelompok



Kesimpulan/ inspirasi yang diperoleh kelompok



15



3. Format Laporan Projek Kepemimpinan II Dalam Laporan PK-II, tiap kelompok harus mengkonsolidasikan semua hasil dan proses yang telah dilakukan untuk menggambarkan proyeksi dan rekomendasi agar dampak positif projek dapat berlangsung secara berkelanjutan dan tidak terbatas hanya dalam bagian-bagian berikut: 1. Profil projek Nama Projek Lokasi Waktu Pelaksanaan Koordinator 2. Alur/urutan kegiatan A. Diagram alur/urutan kegiatan tahap demi tahap Contoh:



B. Templat Eksekusi “work breakdown structure” Tahap Output Outcome 1. Pengurusan ijin 2. Menghubungi para Mitra Pelaksana dan membuat Kontrak 3. Mempersiapkan sumber-daya lainnya (misal: ruangan pelatihan, peralatan, ruangan penyimpan sampah, papan tulis, bahanbahan, dll) 4. Melaksanakan pelatihan 5. Melaksanakan pendampingan oleh Narasumber 6. Melakukan Pemantauan 7. Melakukan Evaluasi dan Perumusan Pembelajaran



Target



Deskripsi Pencapaian/ Kemajuan



16



3. Templat Eksekusi Perencanaan Waktu/alokasi Kegiatan Nama Kegiatan



Output



Rencana Waktu Pelaksanaan



Pihak yang bertanggung jawab



4. Templat Realisasi Penggunaan Anggaran Kegiatan Nama Kegiatan



Jumlah Anggaran



Rencana (waktu) meminta Anggaran



Penanggung Jawab Laporan Keuangan



5. Templat Kualitas keberhasilan projek/kegiatan Nama kegiatan



Standar kualitas yang diharapkan



Penanggung Jawab Verifikasi Laporan Keuangan



Verifikasi/Bukti kualitas (pencapaian)



Deskripsi Pencapaian/ Kemajuan



Deskripsi Realisasi anggaran



Deskripsi Pencapaian (dan proyeksi dampak)



6. Peran, Tugas, dan tanggung jawab anggota kelompok dan pemangku kepentingan Nama Peran/Tugas & Deskripsi realisasi peran dan/atau tantangan Tanggung jawab dalam realisasinya



7. Rangkuman dan refleksi kelompok atas tantangan dan pencapaian projek Hasil Evaluasi Manfaat projek Jelaskan secara singkat hasil Evaluasi Manfaat Pembelajaran yang dapat diambil dari Projek ini Rekomendasi untuk memperbaiki (improvement) serta menjaga keberlanjutan dampak positif PK-II pada kualitas pembelajaran anak di sekolah/komunitas sasaran



1. Jelaskan faktor-faktor apa yang membuat kegiatan-kegiatan berjalan lancar 2. Jelaskan faktor-faktor apa yang membuat adanya penyimpangan dari perencanaan Berikan poin-poin pencapaian projek dan rekomendasi untuk menjaga keberlanjutan dampak/manfaatnya, gunakan gambar proyeksi peluang, tantangan, serta penyimpangan perencanaan untuk membantu penyusunannya



17



PROFIL PENGEMBANG MODUL Aditya Dharma Aditya Dharma adalah seorang sarjana sains yang lulus dari Departemen Biologi, Universitas Indonesia, dan telah menyelesaikan program MBA dari University of The People Pasadena California. Aditya sempat bergabung sebagai konsultan di Bappenas dan terlibat aktif menyusun Dokumen Nasional Strategi dan Rencana Aksi periode tahun 2003-2020 untuk Keanekaragaman Hayati Indonesia. Ia kemudian memutuskan banting setir ke dunia pendidikan dengan menjadi guru SD di Global Jaya School di Tangerang Selatan. Di sana ia belajar banyak tentang dunia pendidikan yang menjadi renjana-nya hingga sekarang. Sebagai guru, ia berkesempatan menjadi pelatih dan penyusun Modul Program Pelatihan Pendukung Pembelajaran bagi Tutor Lokal di Aceh & Sumatera Utara sebagai respon pemulihan komunitas pendidik pasca tsunami bersama International Baccalaureate, Kemendikbud & UNESCO. Untuk meluaskan dampaknya, ia kemudian bergabung dengan Putera Sampoerna Foundation yang memberinya kesempatan untuk belajar dan mengenal keberagaman dunia pendidikan Indonesia. Di sana, Aditya belajar pengelolaan proyek peningkatan kualitas pendidikan, program pengembangan sumber daya pelatih guru, hingga diberi tanggung jawab mengelola Departemen Learning & Knowledge Management. Aditya pun adalah pelatih di bidang Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan sejak 2010, turut menulis Change Project: Embedding Education for Sustainable Development (ESD) into School Development Program, Teacher Learning Center and Teacher Congress bersama Sampoerna Foundation Teacher Institute (SFTI), & The Swedish International Development and cooperation Agency (SIDA). Pada tahun 2014, Aditya mendapatkan lisensi untuk menggunakan Sustainability Tools and Skills for Leading Change dari Center for Sustainability Transformation (AtKisson Group). Sejak awal 2017 ia mulai mendirikan Sinambung Indonesia, lembaga konsultasi peningkatan kualitas dan fasilitasi perubahan yang berkesinambungan bagi pendidik maupun sekolah. Kini ia adalah Direktur Pengembangan Program dan Inovasi. Motto Sinambung Indonesia yang juga menjadi motto hidupnya adalah “menginspirasi sesama, memberdayakan bangsa”. Sebagai pendidik partikelir, Aditya pun terlibat aktif dalam serial pelatihan kompetensi sosial dan kepribadian guru-kepala sekolah-pengawas di DKI Jakarta, turut memfasilitasi penyusunan Modul Penumbuh-kembangan Karakter Siswa Nenemo-SSL untuk Kabupaten Tulang Bawang Barat, Modul Pengembangan Karakter berbasis Budaya Jawa Barat dalam program Jabar Masagi, dan hingga sekarang ia pun terlibat dalam Program Guru Penggerak sebagai pengembang modul. Di sela-sela itu semua, Aditya tetap menyempatkan diri untuk mempraktikkan mindfulness, membaca manga dan menonton anime yang difavoritkannya sejak usia remaja.



18



Maria Rosaline Nindita Radyati Maria Rosaline Nindita Radyati adalah seorang Edupreneur: Educator dan Entrepreneur. Maria menyelesaikan Doktor Filosofi (PhD) pada University of Technology Sydney (UTS), Australia di bidang Organisational Governance dan Magister Ekonomi (ME) pada Universitas Indonesia dengan tesis tentang International Finance. Selain itu ia mengikuti tiga program Diploma di Politeknik Interlink Technology, Australia, yakni: Diploma of Consultancy, Diploma of Project Management dan Certified IV Integrated Risk Management. Sedangkan di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Sloan School of Management di Cambridge, USA, ia mengambil Executive Education bidang Social Innovation and System Thinking. Maria menjadi Dosen Tetap di Universitas Trisakti pada 1990 - 2022. Maria mempunyai motto: “always trial and improve”. Bagi Maria, ilmu yang dipelajarinya harus dapat diterapkan untuk mempermudah kehidupan dan menolong sesama. Oleh sebab itu selain menjadi Dosen, ia adalah konsultan professional di bidang Sustainability dan CSR (Corporate Social Responsibility). Ia mendapat dana hibah dari the Ford Foundation, tahun 2007 untuk menyusun kurikulum dan mendirikan program Magister Manajemen di bidang CSR dan Sustainability di Universitas Trisakti. Dalam kurikulum tersebut dimasukkan materi hard skill dan soft skill. Diantaranya adalah: system thinking, project management, risk management, SDGs, ESG (Environmental, Social, Governance), SROI (Social Return on Investment) dan Mental Model. Tahun 2011 Maria mendapatkan dana hibah lagi dari the British Council Indonesia yang digunakan untuk menyusun kurikulum untuk Magister Manajemen bidang Social and Community Enterprise di Universitas Trisakti. Dalam kurikulum tersebut terdapat materi social innovation, design thinking, social business model, dan sustainable business model canvas, dan community entrepreneurship. Sejak 2009 Maria telah menjalankan profesi sebagai konsultan di bidang CSR dan Sustainability bagi perusahaan-perusahaan melalui lembaga yang didirikan di Universitas Trisakti, yakni CECT Universitas Trisakti. Kasus-kasus para kliennya digunakan oleh Maria untuk mengajar di kedua program Magister yang didirikannya. Kini, sejak 2020, Maria telah mendirikan lembaganya sendiri, bersama para sahabatnya, yakni: Institute for Sustainability and Agility (ISA) - www.sustainability.co.id. Melalui lembaga ini, ia dan para sahabatnya yang peduli kepada pendidikan untuk generasi penerus di bidang Sustainability dan Social/Community Enterprise, menyelenggarakan banyak webinar gratis bagi para generasi muda. Namun komitmennya kepada profesi konsultan tetap dilanjutkan di lembaga ini dengan memberikan banyak jasa konsultasi kepada perusahaan di bidang Sustainability, ESG, CSR, SROI dan lainnya yang berkaitan. Maria hingga saat ini adalah Pengurus Kadin bidang Kehutanan, Vice President Learning pada Indonesia Global Compact Network, Wakil Ketua pada Australia Mining, Infrastructure and Energy Chamber Indonesia dan International Advisory Committee pada APCO Worldwide.



19