Proposal Inovasi Jamali TB [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL INOVASI JAMALI TB (JADIKAN MASYARAKAT PEDULI TUBERKULOSIS)



DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI UPTD. PUSKESMAS PABUARAN KOTA SUKABUMI



PROPOSAL INOVASI JUDUL



: JAMALI TB (Jadikan Masyarakat Peduli Tuberculosis)



INOVATOR



: Tirta Novesta Renny, amd.Keb



IMPLEMENTASI INOVASI SEJAK



: Tahun 2018



RINGKASAN



: Jamali TB adalah inovasi yang di kususkan untuk pemantauan dan pengobatan pasien di wilayah kerja UPTD. Puskesmas Pabuaran Kota Sukabumi, dimana banyaknya pasien TB di puskesmas pabuaran mengalami drop out obat, rendahnya kesembuhan pada pasien TB dan tidak



tercpainya



penemuan



kasus TB



BTA+. Hal ini dapat



menyebabkan cepat nya penyebaran Bakteri Tuberkulosis. TUJUAN



: Inovasi ini bertujuan untuk menekan timbulnya penyakit akibat penyebaran Bakteri Tuberculosis, Disamping itu untuk meningkatkan angka kesembuhan bagi pasien Tuberkulosis, tercapainya target penemuan pasien TB dengan BTA+ dan PMO melaksanakan Tugas dan Fungsinya secara optimal.



KESELARASAN



: Inovasi ini berkaitan dengan kesehtan mengacu pada Praturan mentri kesehatan No 67 Tahun 2016 tentang penanggulangan Tuberkulosis, karena sampai dengan saat ini masih merupakan salahsatu masalah kesehtan di dunia, termasuk masalah kesehatan di wilayah kerja di puskesmas pabuaran.



SIGNIFIKANSI



: Pada saat penemuan kasus BTA positif dengan Jamali TB dapat membantu menoptimalkan fungsi PMO dengan diberikan edukasi trelebih dahulu dan dilakukan monitoring dan evaluasi. Selain itu untuk mendukung memaksimalkan konsumsi obat, melalui sms gateway dapat menjadi pengingat pasien setiap harinya sehingga meminimalisir drop out obat dan memberikan motivasi pasien untuk mencapai kesembuhan. Guna mendeteksi penyebaran penularan di lingkungan sekitar pasien BTA postif,



kader melaksanakan ketuk pintu TB



sehingga penemuan kasus penularan lebih cepat ditemukan dan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit TB sehingga masyarakat paham dan teredukasi. Selain wilayah sekitar pemberdayaan kader ini dilakukan juga pada masyarakat dengan



keluhan batuk 2 minggu. Dari segi program ketuk pintu TB dapat meningkatkan capaian sehingga temuan kasus TB dapat mencapai target. INOVATI



:Sisi inovatif dari inovasi jamali TB ini menggunakan SMS Gateway. Dalam SMS Gateway berisi mengenai informasi kesehetan dan pemantauan meminum obat TB. Inovasi ini merupakan modifikasi dari program ketuk pintu dan kader TB, dengan menggunakan media komunikasi elektronik berupa SMS Gateway. Dan kader kesehatan dan kader TB tidak hanya scrining saja tetapi melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai tb dengan menggunakan media cetak berupa leaflet.



TRANSFERABILITAS : Inovasi ini memiliki potensi untuk diadaptasi di puskesmas lain. Dengan cara adanya sumberdaya manusia: Kader Kesehatan, Kader TB, Lintas program dan lintas sektor. Dan adanya pasien kasus TB di wilayah Puskesmas.



SUMBER DAYA



: pada program ini di butuhkan Sumberdaya Manusia diantaranya : Dokter perawat, Kesehatan lingkungan, ATLM, promosi kesehatan, kader kesehatan, kader TB. Adapun biaya yang di butuhkan untuk program ini meliputi pembiayaan untuk honor kader kesehatan dan kader TB.



DAMPAK



:Inovasi JAMALI TB ini dievaluasi per 3 bulan, pelaksanaan evaluasi JAMALI TB dievaluasi setiap lokakarya mini bulanan di puskesmas dan lokakarya mini tribulan lintas sektor. Setelah adanya inovasi JAMALI TB ini penemuan TB BTA+ penemuan TB BTA+ kesembuhan Pasien TB meningkat , dan pasien TB tidak ada yang drop out obat. Evaluasi ini menggunakan daftar tilik TB 03 Pada tahun 2018-2019 penemuan pasien TB meningkat 50% dan angka kesembuhan pasien TB meningkat 20% dan tahun 2017 dan pada 2019 penemuan TB meningkat 20% dan angka kesembuhan TB meningkat 35% dari tahun 2018



PEMANGKU KEPENTINGAN



: Pemangku kepentingan yang terlibat dalam program ini diantaranya Kepala Puskesmas selaku penanggung jawab, membantu membuat suatu kebijakan, aturan program agar sesuai dan tercapai dengan arah pengembangan puskesmas. Kepala puskesmas juga menjadi pengawas yang mengamati kinerja pelaksana. Pelaksana Jamali TB: Eksekutor program Jamali TB. ATLM: Sebagai Pemeriksa sputum pasien suspek TB Dokter: Turut berperan dalam keputusan, kebijakan, dan strategi penanganan TB. Sanitarian: mengobserfasi keadaan lingkungan rumah dan prilaku pasien TB Promosi kesehatan : Memberikan edukasi kepada masyaralkat terkait Penyakit TB Kesehatan jiwa: Memberikan edukasi kepada pasien/ Keluarga agar tetap Optimis dan semangat menjalani aktifitas sehari hari selama pengobatan. Kader kesehatan dan kader : turut membantu kinerja pelaksana program dalam pengawasan selama pasien dalam pengobatan.



PELAJARAN



: Untuk mereduksi jumlah penderita TB, Tim Puskesmas Pabuaran meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sesuai dengan standar kepada seluruh orang dengan TB.



Hal



ini



juga



bertujuan



untuk



mencegah



penyebarluasan virus TB di wilayah kerja Puskesmas Pabuaran.



Dilihat dari penemuan penderita TB yang diobati, maka tahun 2019 sebanyak 15orang, meningkat dibandingkan 12 orang di tahun 2018. Hal ini mengindikasikan keseriusan Petugas Penganganan TB menanggulangi



penyakit



TB.



Dengan



realisasi



peningkatan kualitas pelayanan kesehatan pada tahun 2018 sebesar 85,7%, maka capaiannya 100% dan termasuk dalam kategori sebesar 100 %, sesuai ketentuan dari Dinas Kesehatan Kota Sukabumi. Dalam penanggulangan TB, tak heran jika penderita mengalami gangguan mental seperti stress, cemas berlebihan, mudah terbawa emosi, depresi dsb. Kondisi ini sangat penting untuk dijaga karena ketika seseorang stress, maka sistem imun dalam tubuh berkurang. Ini akan menyebabkan tubuh mudah terserang penyakit. Menyadari bahwa kecemasan akibat



menderita TB,



dapat meliputi penderitanya, maka sangat penting menggerakkan kader & masayarkat untuk 1. Berempati terhadap penderita TB 2. Mengurangi stigma negatif thd penderita TB 3. Memastikan berita & media sosial bersumber dari akun yg jelas 4. Melindungi diri & keluarga dgn menjaga ber-PHBS 5. Berikan dukungan kpd penderita TB untuk menjalani pengobatan hingga tuntas