Proposal Kia Fik Aenalia_2021030002 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA PASIEN HIPERTENSI DI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG KARYA ILMIAH AKHIR NERS Diajukan Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ners Disusun Oleh : AENALIA IKRIMA FATIKHAH, S.Kep 20210020003 PEMINATAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG 2022



Universitas Muhammadiyah Gombong



HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS



Karya Ilmiah Akhir Ners adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar Nama



: Aenalia Ikrima Fatikhah, S.Kep



NIM



: 20210020003



Tanda Tangan : Tanggal



: Maret 2022



Universitas Muhammadiyah Gombong



HALAMAN PERSETUJUAN



Universitas Muhammadiyah Gombong



HALAMAN PENGESAHAN



Karya Ilmiah Akhir Ners ini diajukan oleh: Nama



: Aenalia Ikrima Fatikhah, S.Kep



NIM



: 2021020003



Program studi : Profesi Ners Judul KTA.N : ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA PASIEN HIPERTENSI DI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG



Telah berhasil dipertahankan di hadapan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ners pada Program Ners Keperawatan Universitas Muhammadiyah Gombong Penguji I



Agung S.Kep., Ns



Penguji II



Irmawan Andri. M. Kep



Universitas Muhammadiyah Gombong



Ditetapkan di : Gombong, Kebumen Tanggal



: Maret 2022 KATA PENGANTAR



Assalamualaikum Wr. Wb. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal yang berjudul : ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA PASIEN HIPERTENSI DI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG Dalam proses penyusunan proposal ini, peneliti menyadari banyak menemui kesulitan dan hambatan. Namun berkat bimbingan, arahan, kerja keras, semangat, motivasi, dan do’a dari berbagai pihak, akhirnya proposal ini dapat peneliti selesaikan dengan baik dan tepat waktu. Oleh karena itu, perkenankan peneliti mengucapkan terimakasih kepada: 1.



DR



Herniyatun,



M.Kep.Sp.Kep.Mat.,



selaku



Rektor



Universitas



Muhammadiyah Gombong. 2.



Wuri Utami, M.Kep selaku Ketua Program Studi profesi Ners Universitas Muhammadiyah Gombong.



3.



Agung, S.Kep.,Ns, selaku penguji satu yang telah meluangkan waktu dan memberikan arahan serta masukan dengan sabar, sehingga penyusunan proposal Karya Ilmiah Akhir Ners ini dapat terselesaikan.



4.



Irmawan Andri,M.Kep, selaku penguji dua sekaligus pembimbing yang telah memberikan kesempatan pada peneliti, serta telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, dan dorongan dengan sabar dalam penyusunan proposal Karya Ilmiah Akhir Ners ini.



5.



Seluruh dosen dan staf pengajar Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Gombong yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dalam penyusunan proposal ini.



Universitas Muhammadiyah Gombong



6.



Bapak Agus yoyo dan Ibu Muttafiaun, selaku kedua orangtua tercinta, serta Mas Agus, dan segenap keluarga, yang selalu memberi semangat, motivasi, dan doa untuk setiap langkahku.



7.



Teman-teman angkatan 2017 Program Studi Pendidikan Profesi Ners dan semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu-persatu yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan proposal ini. Semoga kebaikan yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Allah SWT dengan pahala yang lebih baik dan berlipat ganda, Aamiin. Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan



dalam penyusunan proposal Karya Ilmiah Akhir Ners ini. Oleh sebab itu, peneliti mengharapkan adanya saran yang bersifat membangun demi perbaikan yang lebih baik di masa yang akan datang. Wassalamualaikum Wr. Wb Gombong,



2022



Aenalia Ikrima , S.Kep



Universitas Muhammadiyah Gombong



HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS



Sebagai civitas akademik Universitas Muhammadiyah Gombong, saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama



: Aenalia Ikrima Fatikhah S.Kep



NIM



: 2021020003



Program Studi



: Pendidikan Profesi Ners



Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Muhammadiyah Gombong Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Nonexclusive Royalty-Free Right) atas KIA yang berjudul : ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA PASIEN HIPERTENSI DI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG



Beserta perangkat yang ada. Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini Universitas Muhammadiyah Gombong berhak menyimpan, menggali media / formatkan,



mengelola



dalam



bentuk



pengkalan



data,



merawat



dan



mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama sebagai penulis atau pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Gombong,



Maret 2022



(Aenalia Ikrima S.Kep)



Universitas Muhammadiyah Gombong



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................i HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS....................................................ii HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................................iii HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii KATA PENGANTAR............................................................................................iii HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS...............................................................iii DAFTAR ISI..........................................................................................................iii DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii DAFTAR TABEL..................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3 A. Latar Belakang..............................................................................................3 B. Tujuan...........................................................................................................3 C. Manfaat.........................................................................................................3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3 A. Konsep Medis...............................................................................................3 B. Konsep Dasar Nyeri......................................................................................3 C. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Teori......................................................3 D. Kerangka Konsep..........................................................................................3 BAB III METODE STUDI KASUS........................................................................3 A. Desain Penelitian...........................................................................................3 B. Subjek Studi Kasus..........................................................................................3 C. Fokus Studi Kasus...........................................................................................3 D. Definisi Operasional........................................................................................3 E. Instrumen Studi Kasus..................................................................................3 F.



Metode Pengumpulan Data...........................................................................3



G. Lokasi Dan Waktu Studi Kasus....................................................................3 H. Analisa Data dan Penyajian Data..................................................................3 I.



Etika Studi Kasus..........................................................................................3



DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN



Universitas Muhammadiyah Gombong



DAFTAR GAMBAR Gambar 2 1 Pathway Keperawatan Hipertensi........................................................3 Gambar 2 2 Kerangka Konsep.................................................................................3



Universitas Muhammadiyah Gombong



DAFTAR TABEL Tabel 3 1 Definisi Operasional................................................................................3



Universitas Muhammadiyah Gombong



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi merupakan keadaan dimana terdapat kenaikan persisten tekanan darah di pembuluh darah vascular, yang akibatnya jantung dipaksa bekerja lebih ekstra untuk memompa darah. Hipertensi sudah berdampak untuk jutaan orang di dunia karena dianggap sebagai sillent killler. Diketahui berdasarkan data WHO sebanyak 972 juta penduduk 26,4% dari penduduk bumi mengalami hipertensi, diperkirakan menjadi 1,15 miliar kasus pada tahun 2025 atau sekitar 29,2% dari total penduduk dunia yang mengalami hipertensi, yang dimana 639 berasal dari negara berkembang termasuk negara indonesia, dan 333 juta sisannya berasal dari negara maju ( WHO 2019). Sekitar 1 miliar seperempat dari populasi penduduk dunia mengalami hipertensi, dan jumlahnya kian membanyak setiap tahunnya. Hasil penelitian kesehatan dasar balitbangkes 2018 menyatakan prevelensi hipertensi yang berumur 18 tahun sebanyak 34,1% dengan angka yang tertinggi 44,1% di kalimantan selatan, dan paling rendah di papua. Hipertensi terjadi umumnya di alami kategori pada usia 55-64 tahun ( 55.2%). Hipertensi merupakan penyebab kematian tertinggi menduduki nomer 3 setelah stroke dan tuberculosis yakni sebanyak 6,7% dari populasi kematian di indonesia pada seluruh kategori usia (Kemenkes 2019). Dinas kesehatan provinsi jawa tengah ( 2017 ) menyatakan, kasus daerah tetrtinggi di jawa tengah pada penderita hipertensi yakni wonosobo ( 42,82%) dan disusul tegal ( 40,67) serta kebumen (39,55%). Penderita hipertensi sebagian besar berdomisili di desa bukan di kota, dengan tingkat kejadian 31%. Hal ini kemungkinan ditimbulkan oleh kesadaran masyarakat yang masih rendah, pemahaman masyarakat mengenai perilaku hidup sehat. Menurut Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen( 2015), penemuan kasus hipertensi di tahun 2012 sampai dengan tahun 2015, kasus hipertensi pada tahun 2014 sebesar 29,8%, dan meningkat menjadi 31,8% pada tahun 1



Universitas Muhammadiyah Gombong



2



2015. Presentase kejadian hipertensi berdasarkan umur menunjukan jumlah penderita hipertensi pada laki-laki sebesar 39% sedangkan jumlah pada penderita perempuan sebesar 61%. Komplikasi pada penderita hipertensi dapat menimbulkan gagal ginjal, infark miokardium, hingga stroke, maka dari itu fungsi perawat sangatlah diperlukan untuk membantu menekan angka kematian yang disebabkan oleh komplikasi dari hipertensi. Nyeri merupakan kondisi sensorial dan emosi yang kurang nyaman karena kerusakan pada jaringan yang potensial maupun aktual. Tata laksana nyeri di bagi menjadi 2 kelompok yakni farmakologi dan nonfarmakologi, farmakologi umumnya menggunakan analgesik, meskipun analgesik sangat berefek untuk mengatasi nyeri, namun analgesik memberikan dampak kecanduan dan membahayakan terhadap tubuh. Untuk penatalaksanaan secara nonfarmakologis sendiri yakni salah satunya dengan slow stroke back massage, relaksasi nafas dalam dl l(Potter & Perry, 2013). Nyeri kepala merupakan salah satu gangguan sistem saraf yang paling umum dialami masyarakat dan sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Menurut International Association For The Study Of Paint ( IASP ) ( 2011). Sebanyak 50% populasi dunia mengalami nyeri kepala setiap tahunnya dan lebih dari 90% penduduk dunia mempunyai riwayat penyakit kepala selama hidupnya. Nyeri kepala menjadi hal yang paling sering di keluhkan setelah nyeri punggung dan merupakan alasan yang biasa muncul. Slow stroke back massage merupakan suatu tindakan dengan usapan perlahan dan berirama di punggung yang terbukti menurunkan tekanan darah. Slow stroke back massage dapat memberikan efek meningkatkan sirkulasi darah dan kelenjar getah bening, melepaskan respon saraf, melepaskan bahan kimia tubuh sehingga terjadi respon relaksasi. Dalam meningkatkan aktivitas sistem saraf parasimpatis yang mengeluarkan neurotrasmiter asetilkolin yang dapat menghambat depolarisasi SA node dan AV node akibat aktivitas sistem saraf simpatis yang mengeluarkan neurotransmiter nerophineprin (Khalimatul & Firman 2021 ).



Universitas Muhammadiyah Gombong



3



Kowalk, Welsh, dan Mayer 2012, Menjelaskan tekanan darah Arteri adalah hasil ahir dari produk total curah jantung dan resiten perifer. Kenaikan pada curah jantung yang terajdi karena adanya peningkatan pada volume katup jantung ataupun keadaaan lainnya yang mengakibatkan naiknya frekuensi volume jantung, resistensi perifer bertambah akibat aspek aspek seperti penurunan ukuran lumen pembuluh darah ataupun kenaikan pada viskotis darah khususnya pembuluh arteriol yang menyebabkan hambatan aliran darah ke organ-organ utama berpotensi menimbulkan kerusakan. Hal ini dapat menimbulkan penurunan oksigen atau timbulnya spasme pada pembuluh darah arteri yang menebabkan distensi atau nyeri kepala pada penderita hipertensi. Dalam penelitian yang dilakukan (Ni Komang 2021) ditemukan pengaruh peneranan slow stroke back massage terhadap penurunan tekanan darah dan nyeri kepala pada pasien hipertensi dengan Uji Wiloxom Signed Rank Test dan Mann Whitney dengan menunjukan hasil Probalitas Tekanan darah (sig) 0.001 (p,0.05) dan nilai probilitas nyeri kepala (sig) 0.001 9p140 mmHg dan tekanan diastolik >90 mmHg. Pada penderita lanjut usia, hipertensi diartikan sebagai tekanan sistolik >160 mmHg dan tekanan diatolik >90 mmHg. Berdasarakan pengertian diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa hipertensi merupakan kenaikan tekanan darah sistolik >140 mmHg dan diastolik >90 mmHg. 2. Etiologi Berdasarkan penyebab hipertensi di bagi menjadi 2 golongan yaitu : a. Hipertensi primer merupakan kategori umum untuk peningkatan tekanan darah yang diakibatkan oleh berbagai penyebab yang tidak diketahui secara pasti dan bukan suatu entitas tunggal (Sherwood 2018). Hipertensi esensial terjadi 90% dari penderita hipertensi ( Kemenkes RI 2014). Beberapa faktor yang mempengaruhi hipertensi esensial diantaranya faktor genetik, lingkungan, obesitas, kebiasaan



6



Universitas Muhammadiyah Gombong



7



merokok, dan konsumsi alkohol. Hipertensi esensial biasanya terjadi pada kelompok usia 40-50 tahun ( Pudiastuti,2011). b. Hipertensi sekunder (Renal) Hipertensi sekunder merupakan hipertensi yang sudah pasti diketahui



penyebabnya.



Sekitar



5-10%



penderita



hipertensi



penyebabnya adalah penyakit gagal ginjal dan 1-2% penyebabnya adalah kelainan hormone atau konsumsi obat tertentu misalnya pil KB (Kemenkes RI 2014). 3. Manifestasi Klinis Menurut Ardiansyah (2012), manifestasi klinis yang sering muncul pada penderita hipertensi, antara lain : a. Terjadi kerusakan susunan saraf pusat, yang sehingga dapat menyebabkan ayunan langkah yang tidak maksimal. b. Nyeri/sakit kepala yang disertai pusing pada pagi hari setelah bangun tidur, biasanya di sertai mual muntah. c. Adanya



kelainan



vaskuler



pada



penderita



hipertensi



yang



menyebabkan epitaksis atau mimisan. d. Terjadi kerusakan pada retina sebagai dampak dari hipertensi berupa penglihatan kabur. e. Adanya peningkatan aliran darah ke ginjal yang sehingga sering berkemih pada malam hari (nokturia). 4. Patofisiologi Salah satu fakyot yang dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsangan vasokontriksi adalah kecemasan, stres dan takut. Mekanisme yang megontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak di pusat vasomotor, Rangsangan vasomotor menghantar impuls yang bergerak melalui sistem saraf simpatis. Saraf simpatis merangsang pembuluh darah dan kelenjar adrenal yang kemudian mensekresi epineprin sehingga menyebabkan bertambahnya aktivitas vasokontriksi terjadi penurunan aliran darah ke ginjal dan pelepasan renin. Renin merangsang angiostenin I yang diubah menjadi angiostenin II dan mengakibatkan vasokontriktor menjadi lebih kuat. Mensekresi alosteron



Universitas Muhammadiyah Gombong



8



dan korteks adrenal, hormon ini akan menyebabkan peningkatan natrium dan air oleh tubulus ginjal serta memicu terjadinya hipertensi ( Smeltzer & Bare 2013) 5. Pathway Kerusakan vaskuler pembuluh darah



Hipertensi



Faktor predisposisi : usia, jenis kelamin, merokok, stress, kurang olahraga, genetic, alkohol, konsentrasi garam, obesitas



Perubahan struktur Penyumbatan pembuluh darah



Nyeri akut



Vasokontriksi



Resistensi pembuluh darah otak ↑



Gangguan sirkulasi



Otak Suplai O2 ke otak ↓



Pembuluh darah Risiko perfusi perifer tidak efektif



Sistemik Vasokontriksi Penurunan curah jantung



Afterload ↑ Fatigue Intoleransi aktivitas



Gambar 2 1 Pathway Keperawatan Hipertensi Sumber : (Nurarif & Kusuma, 2015)



Universitas Muhammadiyah Gombong



9



6. Penatalaksanaan Menurut Depkes RI (2013), Penatalaksanann nyeri dibagi menjadi dua yaitu : a.



Terapi Farmakologi Farmakologi merupakan terapi ibat yang digunakan untuk mengobati Hipertensi, Terapi obat yang digunakan antara lain : 1) Hidroclorotiazid/HCT 12,5-25 mg perhari dengan dosis tunggal pada pagi hari ( pada ibu hamil digunakan bila disertai hemokonsentrasi/edema paru ). 2) Reserpine 0,1-0,25 ,g sehari dalam dosis tunggal. 3) Propranolol mulai dari 10 mg dua kali dalam sehari, dosisi ini dapat dinaikkan menjadi 20mg dua kali dalam sehari ( kontra indikasi pada penderita asma ). 4) Kaptropil 12,5-25 mg sebanyak dua sampai tiga kali dalam sehari ( kontra indikasi terhadap ibu hamil dan penderita asma ) 5) Nifedipin mulai dari 5mg dua kali dalam sehari, dosis ini bisa dinaikan menjadi 10 mg dua kali dalam sehari.



b. Terapi Non Famakologi Terapi Non Farmakologi ini dapat diterapkan pada penderita hipertensi dengan cara memodifikasi pola hidup penderita, antara lain : 1) Mengurangi stress/pikiran. 2) Mengurangi asupan atau konsumsi garam 3) Menurunkan berat badan pada penderita obesitas. 4) Menghentikan kebiasaan merokok. 5) Meningkatkan aktivitas atau olahraga teratur. Penaalaksanaan nonfarmakologi selain memodifikasi pola hidup yaitu dengan terapi komplementer ( pelengkap ). Menurut Widyastuti (2015), terapi komplenter yang mudah untuk dilakukan antar lain : terapi tertawa, teknik otot progresif, slow stroke back massage, aromaterapi dan terapi musik klasik.



Universitas Muhammadiyah Gombong



10



B. Konsep Dasar Nyeri 1.



Pengertian Nyeri merupakan hasil stimulus yang terlalu peka pada reseptor, karena semua stimulus aenaorial memiliki bakat untuk menyebabkan rasa sakit apabila intensitasnya cukup tinggi. Perasaan sensorial serta emosi yang tidak nyaman yang timbul akibat kerusakan pada jaringan potensial maupun jaringan aktual yang diilustrasikan sebagai kerusakan, awitan yang secara perlahan maupun spontan dari skala kecil hingga skala berat dengan ahir yang bisa diprediksi atau diantisipasi. Nyeri yang dirasakan bersifat subjektif sehingga rasa sakit yang dialami masing-masing individu



bercariasi.



Dan



hanya



individu



terkait



yang



mampu



mendefiiniskan maupun menilai rasa nyeri itu sendiri yang sedang dialaminya ( Saifullah, Herdian, dan Tetty, 2015 ). Menurut American Medical Association ( 2013 ), perasaan sensorial serta emosi yang tidak nyaman yang timbul akibat kerusakan pada jaringan potensial ataupun aktual. Nyeri merupakan perasaan tidak nyaman yang dimanifestasikan sebagai penderita yang ditimbulkan oleh perasaan jiwa yang nyata ancaman maupun fantasi luka ( Tamuri, 2012 ). International Assosoation for the Study of pain ( IASP ) Mengartikan nyeri sebagai perasaan sensorial serta emosi yang tidak menyenangkan yang timbul akibat kerusakan pada jaringan potensial ataupun aktual. Proses kerusakan jaringan disampaikan ke sistem saraf pusat sehingga menghasilkan rasa sakit. Perasaan nyeri tidak terlepas dari subjektivis penderita Guna membantu manajemen nyeri agar tidak lebih objektif maka di susunlah skala kuantitas ( Tanto 2015 ). 2. Penyebab Handayani (2015) Penyebab nyeri umumnya ditimbulkan oleh beberapa hal yakni : a. Kelainan pembuluh darah. b. Trauma psikologis. c. Gangguan pada peredaran darah. d. Inflamasi atau peradangan.



Universitas Muhammadiyah Gombong



11



e. Neoplasma ganas ataupun jinak. f. Trauma mekanik. g. Thermos dan elektrik. 3. Gejala dan tanda mayor atau minor Menurut Tim Pokja SDKI DPP PPNI ( 2017 ), Gejala dan tnda mayor minor dari nyeri yaitu : a. Gejala dan Tanda Mayor 1) Subjektif a) Mengeluh nyeri 2) Objektif a) Tampak meringis b) Bersikap protektif (mis. waspada, posisi menghindari nyeri) c) Gelisah d) Frekuensi nadi meningkat e) Sulit tidur b. Gejala dan Tanda Minor 1) Subjektif (tidak tersedia) 2) Objektif a) Tekanan darah meningkat b) Pola napas berubah c) Nafsu makan berubah d) Proses berpikir terganggu e) Menarik diri f) Berfokus pada diri sendiri g) Diaforesis 4. Kondisi klinis terkait Menurut Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017), kondisi klinis terkait pada pasien yang mengalami nyeri yaitu : a. Kondisi pembedahan b. Cedera traumatis c. Cedera medula spinalis



Universitas Muhammadiyah Gombong



12



d. Infeksi e. Sindrom koroner akut f. Glaucoma 5. Penatalaksanaan Nyeri yang dialami oleh penderita darah tinggi ditimbulkan oleh penurunan pasokan darah ke otak serta kenaikan pada spasme pembuluh darah.Terapi slow stroke back massage bagian belakang punggung diberikan guna meregangkan otot di pembuluh darah sehingga pemasukan nutrisi serta oksigen ke otak dapat meningkat. (Asmadi 2008, dalam Rohimah 2015). Pijat slow stroke back massage pada daerah yang sakit maupun tegang



dinilai



sanggup



mengurangi



rasa



sakit.



Pijat



mampu



meminimalisir spasme otot yang ditimbulkan oleh iskemia neuron yang menghalangi transmisi lanjut stimulus rasa sakit yang menimbulkan peningkatan pada aliran darah maupun vasodilatasi di daerah yang diaplikasikan kompres hangat. Menurut hasil studi pendahuluan yang telah dilaksanakan oleh (Rohimah Siti, 2015) Kowalak, Welsh, dan Mayer (2012) menjelaskan tekanan darah arteri adalah hasil akhir atau produk total dari curah jantung dan resistensi perifer. Kenaikan pada curah jantung terjadi akibat peningkatan pada volume katup jantung maupun keadaan lainnya yang meningkatkan frekuensi jantung, volume sekuncup maupun keduanya. Resistensi perifer bertambah akibat aspek-aspek seperti penurunan ukuran lumen pembuluh darah maupun kenaikan pada viskositas darah, khususnya pembuluh arteriol yang menyebabkan hambatan aliran darah ke organ-organ utama dan berpotensi menimbulkan kerusakan. Hal tersebut dapat menimbulkan penurunan oksigen maupun timbulnya spasme pada pembuluh darah arteri yang dapat menyebabkan distensi atau nyeri kepala di daerah kepala hingga leher.



Universitas Muhammadiyah Gombong



13



C. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Teori 1. Fokus pengkajian Data dari pengkajia menurut PPNI (2017) meliputi : a. Biodata Data identitas diri atau biografi berupa nama, umur, alamat, pekerjaan, tanggal masuk RS, nama penanggung jawab, dan catatan kehadiran atau kedatangan. b. Riwayat ksehatan 1) Keluhan utama . 2) Riwayat penyakit yang terjadi sekarang. 3) Riwayat kesehatan dahulu. 4) Riwayat kesehatan yang terjadi di dalam keluarga. c. Data fisiologis Data dari fisiologis meliputi : respirasi, nutrisi/ cairan, aktifitas/ istirahat, neurosensori, reproduksi/ seksualitas, psikoloigis, perilaku dan lingkungan. d. Pengkajian nyeri 1) Lokasi 2) Intensitas 3) Kualitas 4) Pola 5) Faktor pretisipasi 6) Pola nutrisi-metabolik 7) Pengaruh aktivitas sehari-hari dan pola tidur 8) Pola kognitif 9) Sumber koping 10) Respon afektif 2. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan merupakan keputusan klinik yang mengenai tanggapan masyarakat keluarga ataaupun individu atas persoalan kesehatan sebagai landasan seleksi intervensi keperawatan guna mewujudkan visi asuhan keperawatan seturut dengan tanggung jawab



Universitas Muhammadiyah Gombong



14



perawat. Diagnosa keperawatan terdiri dari 3 bagian yakni tanda dan gejala, faktor yang berkaitan, serta respon ( Setiadi 2012). Nurarif (2015 ), diagnosa keperawatan yang dapat muncul pada pasien dengan hipertensi antara lain : a. Penurunan curah jantung b.d peningkatan afterload,iskemia miokard, vasokontriksi. b. Nyeri akut b.d peningkatan tekanan vaskuler serebral dan iskemia. c. Resiko perifer tidak efektif. 3. Intervensi Intervensi



keperawatan



merupakan



sebuah



prosedur



untuk



memecahkan persoalan yang putusan awal keperawatan mengenai hal yang akan dilakukan, cara melakukannya, dan kapan dilakukannya, serta siapa yang melakukan. Intervensi



keperawatan



merupakan



bagian



dari



fase



pengorganisasian pada proses keperawatan sebagai landasan pada pengarahkan aksi keperawatan guna menolong,meminimailisir, untuk menemukan solusi ataupun memenuhi keperluan pasien ( Setiadi, 2012 ). Adapun ada beberapai intervensi keperawatan nyeri sebagai berikut : Sesudah



dilakukan



tindakan



keperawatan



diharapkan



bisa



mengatasi masalah nyeri dengan karakteristik hasil menurut SLKI ( Standar Luaran Keperawatan Indonesia ( L.08066). a. Kontrol nyeri ( L.08006) 1) Keluhan nyeri, awal : meningkat (1), Tujuan : menurun (5) 2) Meringis, awal : meningkat (1), tujuan : menurun (5). 3) Gelisah, awal : meningkat (1), tujuan : menurun (5). 4) Frekuensi nadi, awal : cukup memburuk (2), tujuan : membaik (5). 5) Pola napas, awal : cukup memburuk (2), tujuan : membaik (5). 6) Tekanan darah, awal : memburuk (1), tujuan : membaik (5). 7) Pola tidur, awal : memburuk (1), tujuan : membaik (5).



Universitas Muhammadiyah Gombong



15



Intervensi keperawatan dalam penanganan nyeri berdasrkan SIKI ( Standar intervensi keperawatan indonesia ( Tim Pokja SLKI DPP PPNI 2019 ) : a. Manajemen Nyeri ( I.08238 ) 1) Observasi a) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasu, frekuensi, kualitas nyeri, intensitas nyeri. b) Identifikasi skala nyeri. c) Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri. d) Monitor keberhasilan terapi yang sudah diberikan. 2) Terapeutik a) Berikan teknikn nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri ( slow stroke back massage ). b) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri. c) Fasilitasi istirahat dan tidur. 3) Edukasi a) Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri. b) Jelaskan strategi meredakan nyeri. c) Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri. 4. Implementasi keperawatan Implemenasi keperawatan adalah pengelolaan dan perwujudan darin intervensi keperawatan yang telah di susun pada tahap perencanaan ( Setiadi, 2012 ). Menurut



Herman



(2011).



Penerapan



layanan



keperawatan



disesuaikan dengan rancangan aktivitas keperawatan. Tindakan yang diterapkan mempunyai tujuan untuk menolong pasien dalam pemenuhan keperluan yang tidak bisa dilakukan sendiri, memberikan arahan ataupun bantuan untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Sebelum melakukan aktivitas keperawatan yang telah dirancang perawat



Universitas Muhammadiyah Gombong



16



memastikan kembali, apakah aktivitas keperawatan sudah sejalan dengan hal yang dibutuhkan pasien. 5. Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan, proses dampak dari aktivitas keperawatan pasien. Pengecekan juga di lakukan secara berkala terhadap respon pasien akan aktivitas keperawatan yang sudah diterima. Evaluasi terbagi menjadi dua yakni : evaluasi proses ( formatif ) yang dilakukan sesuai memberikan perlakuan, dan evaluasi hasil ( sumatif ) yang dilaksanakan dengan mencocokan respon pasien dengan visi tertentu ataupun yang sudah umum dirancang ( Herman, 2011 ). Evaluasi juga bisa dilakukan dengan memanfaatkan SOAP yakni : S



:Respon subjektif pasien atas intervensi yang dilakukan.



O :Respon objektif pasien atas intervensi yang dilakukan. A



:Analisis



kembali



informasi



Subjektif



dan



Objektif



guna



menyimpulkan hasil apakah masalah masih ada atau telah terselesaikan ataupun terdapat masalah yang baru. D. Kerangka Konsep Kerangka konsep dari riset ini memiliki tujuan untuk memahami ilustrasi profil penderita hipertensi di RS PKU Muhammadiyah Gombong. Menurut tujuan tersebut, maka rangka konsep dari riset ini adalah



Universitas Muhammadiyah Gombong



17



Faktor resiko hipertensi yang dapat dirubah: 1. Konsumsi garam berlebih 2. Kurang aktivitas fisik 3. Kebiasaan merokok 4. Cemas (ansietas) 5. Konsumsi alkohol 6. Obesitas Faktor resiko hipertensi yang tidak dapat dirubah: 1. Usia 2. Jenis kelamin 3. Keturunan (genetik)



HIPERTENSI



PENATALAKSANAAN



Terapi Non-farmakologi : 1. Modifikasi gaya hidup: - Mengurangi stress - Menurunkan berat badan - Mengurangi konsumsi garam - Menghentikan kebiasaan merokok - Meningkatkan aktivitas fisik 2. Terapi komplementer: - Terapi tertawa - Teknik relaksasi otot progresif - Aromaterapi - Terapi musik klasik - Slow troke back massage



Slow stroke back massage adalah suatu tindakan mandiri nonfarmakologis Komplementer dengan usapan perlahan dan berirama di punggung guna untuk menurunkan nyeri kepala pada pasien dengan hipertensi.



Gambar 2 2 Kerangka Konsep Sumber : Depkes RI (2013), World Health Organizations (2013)



Universitas Muhammadiyah Gombong



BAB III METODE STUDI KASUS



A. Desain Penelitian Karya tulis ilmiah ini menggunakan desain studi kasus deskriptif. Metode deskriptif merupakan suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara obyektif. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi (Notoatmodjo, 2015). Berdasarkan pertanyaan tersebut, dapat dikatakan bahwa penulis deskriptif merupakan penulisan yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala peristiwa yang terjadi pada saat sekarang atau masa aktual, penulisan studi kasus memusatkan diri secara intensif terhadap suatu objek tertentu dengan cara mempelajari sebagai suatu kasus baik secara menyeluruh maupun tertentu dengan cara mempelajari sebagai suatu kasus baik secara menyeluruh maupun mengenai aspek-aspek tertentu yang mendapat perhatian kusus (Sunaedi, 2017). B. Subjek Studi Kasus Subjek studi kasus merupakan subjek yang ditiru untuk diteliti oleh penulis atau sasaran penulisan (Arikunto, 2016). Subjek pada karya tulis ilmiah ini adalah pasien pot operasi hernia di ruang Multazam RS PKU Muhammadiyah Gombong yang berjumlah 5 (lima) orang dengan kriteria: Kriteria inklusi: 1. Pasien berusia 26 - 54 tahun (usia dewasa hingga pertengahan) 2. Pasien menderita hipertensi ringan-sedang 3. Pasien bersedia menjadi responden 4. Bisa berkomunikasi dengan baik 5. Pasien mengalami masalah keperawatan nyeri akut dengan skala nyeri ringan dan sedang Kriteria eksklusi: 1. Pasien Hamil



18



Universitas Muhammadiyah Gombong



19



2. Memiliki penyakit penyerta yang berat (Diabetes Mellitus, penyakit pernapasan berat, kanker) 3. memiliki keterbatasan fisik, mental, atau kognitif yang dapat mengganggu penelitian. C. Fokus Studi Kasus Fokus studi kasus identik dengan variabel studi kasus yaitu perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu (Nursalam, 2018). Fokus studi kasus pada karya tulis ilmiah ini adalah penurunan nyeri pada pasien hipertensi yang mengalami masalah keperawatan nyeri akut dengan menggunakan terapi slow stroke back massage. D. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang di definisikan. (Al Ummah, 2009) Tabel 3 1 Definisi Operasional



Variabel



Definisi



Komponen



Operasional



Ukur



Nyeri akut Rasa tidak nyaman



Hasil Ukur



Numeric



Nyeri:



Pengalaman



Rating scale



1. Tidak ada nyeri: 0



sensori dan



(NRS)



2. Ringan : 1-3



emosional tidak



3. Sedang : 4-6



menyenangkan



4. Berat terkontrol: 7-9



yang muncul akibat



5. Berat



kerusakan jaringan



tidak



terkontrol: 10



aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat.



Universitas Muhammadiyah Gombong



20



Variabel



Definisi



Komponen



Operasional



Ukur



Hasil Ukur



slow strok



Usapan atau pijatan Lembar



Diberikan terapi



e back



lembut di



slow stroke back



massage



punggung pada



Observasi



massage sesuai SOP



pasien hipertensi yang dilakukan selama 5 hari berturut-turut dengan durasi satu kali tindakan yaitu 10-15 menit E. Instrumen Studi Kasus Instrumen atau alat pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penulisan (Aditya, 2013). Instrument penulisan yang digunakan dalam penulisan ini yaitu: 1. Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk pencatatan hasil pengamatan skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan tindakan slow stroke back massage 2. SOP Latihan slow stroke back massage Lembar ini berisi tentang tata cara mengerjakan terapi slow stroke back massage yang diharapkan ada perubahan penurunan skala nyeri pada pasien hipertensi yang mengalami masalah keperawatan nyeri akut F. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dibagi menjadi 6 macam antara lain, tes, wawancara, kuisioner, observasi, skala bertingkat, dan dokumentasi. Dalam karya ini menggunakan metode pengumpulan data antara lain (Aditya, 2013): 1. Wawancara Wawancara (interview) merupakan pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topic tertentu. Metode wawancara



Universitas Muhammadiyah Gombong



21



dalam penulisan ini adalah wawancara terstruktur, yaitu wawancara dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara sistematis dan pertanyaan yang diajukan telah disusun. 2. Observasi Observasi merupakan pengamatan secara langsung, observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, ragam gambar, dan rekam suara. Pedoman observasi berisi sebuah daftar kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati. Dalam penulisan ini, penulis memilih jenis observasi partisipatif yaitu observasi sekligus melibatkan diri selaku orang dalam pada situasi tertentu. Hal ini agar memudahkan penulis memperoleh data atau informasi dengan mudah. 3. Dokumentasi Dokumetasi artinya barang barang tertulis. Dokumentasi penulisan ini berupa lembar observasi pencatatan hasil pengukuran skala nyeri baik sebelum dan sesudah dilakukan terapi slow stroke back massage. Metode pengumpulan data dalam studi kasus karya tulis ilmiah ini dilakukan dengan cara: a. Penulisan mendapat ijin dari Kepala Ruang Multazam untuk melakukan studi kasus b. Penulis menentukan responden yang sesuai dengan kriteria c. Penulisan menjelaskan maksud dan tujuan bahwa studi kasus ini tidak berdampak buruk bagi responden d. Penulis meminta kebersediaan diri respon dengan cara menandatangani lembar persetujuan e. Penulis menjelaskan tujuan diberikan Latihan slow stroke back massage pada responden f. Penulis melakukan pengkajian dan observasi terkait dengan kondisi responden dan terhadap kemampuan kontrol nyeri g. Penulis memberikan terapi tindakan Latihan slow stroke back massage selama 10- 15 menit setelah durasi obat analgetik menurun/hilang.



Universitas Muhammadiyah Gombong



22



h. Penulis melakukan monitoring skala nyeri responden yang mengalami nyeri akut setelah dilakukan tindakan terapi slow stroke back massage i. Lembar



observasi



diisi



oleh



penulis



kemudian



diperiksa



kelengkapannya dan dilakukan analisis G. Lokasi Dan Waktu Studi Kasus Karya tulis ilmiah ini dilakukan di ruang Multazam RS PKU Muhammadiyah Gombong pada bulan Maret-Mei 2022. H. Analisa Data dan Penyajian Data Studi kasus deskriptif menggunakan analisa data sebagai berikut (Bungin, 2016): 1. Teori Induksi Pada teori ini, penulis harus memfokuskan perhatiannya pada data yang dilapangan sehingga segala sesuatu tentang teori yang berhubungan dengan penulisan menjadi tak penting. Data akan menjadi sangat penting, sedangkan teori akan dibangun berdasarkan temuan data dilapangan. Data merupakan segala yang dapat memecahkan semua masalah penulisan. Posisi penulis benar-benar bereksplorasi terhadap data, dan apabila penulis secara kebetulan telah memiliki pemahaman teorotis tentang data yang akan di teliti, proses pembuatan teori itu harus dilakukan. Penulis berkeyakinan bahwa data harus terlebih dahulu diperoleh untuk mengungkapkan misteri penulisan dan teori baru akan dipelajari abalila seluruh data sudah diperoleh. 2. Reduksi Data Analisa data dalam penulisan berlangsung bersamaan dengan proses pengumpulan data. Diantaranya adalah melalui reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Namun, ketiga tahapan tersebut berlangsung secara simultan. 3. Sajian Data Sajian data merupakan serangkaian organisasi informasi yang memungkinkan sekumpulan riset dapat ditarik kesimpulan. Sajian data tersebut dapat berupa gambar, table, matrik, dan jaringan kegiatan.



Universitas Muhammadiyah Gombong



23



4. Penarikan Kesimpulan Kesimpulan akhir diperoleh tidak hanya pada akhir pengumpulan data, tetapi dibutuhkan suatu verifikasi yang berupa pengulangan dengan melihat kembali data mentah agar kesimpulan yang diambil lebih kuat dan dapat dipertanggung jawabkan. I. Etika Studi Kasus Prinsip etika pada studi kasus ini antara lain (Dharma, 2013): 1. Respect for humen dignity Penulis mempertimbangkan hak-hak subyek untuk mendapatkan informasi yang terbuka berkaitan dengan jalannya penulisan serta memiliki kebebasan menentukan pilihan dan bebas dari paksaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan penulisan (autonomy). Beberapa tindakan yang berkaitan dengan prinsip menghormati harkat dan martabat manusia adalah penulis mempersiapkan formulir persetujuan subyek (informed consent) dan responden berhak untuk ikut atau menolak terlibat dalam penulisan ini. Responden dalam penulisan ini juga mempunyai hak undur diri tanpa diberikan sangsi apapun. 2. Respect for privacy and confidentiality Penulis merahasiakan berbagai informasi yang menyangkut privasi subyek yang identitasnya tidak ingin diketahui oleh orang lain. Penulis tidak mencantumkan identitas berupa nama dan alamat responden melainkan diganti dengan menggunakan kode tertentu. 3. Respect for justice inclusiveness Penulisan dilakukan dengan jujur, tepat, cermat, hari-hati dan dilakukan secara professional. Menekankan kebijakan penulisan dengan memberikan keuntungan dan beban secara merata sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan subyek. Penulis menjelaskan prosedur penulisan



kepada



semua



responden



memperoleh



perlakuan



dan



keuntungan yang sama tanpa membedakan gender, etnis, sosial, dan sebagainya. Terapi diberikan dengan sangat hati-hati tanpa menyakiti responden dan memberikan perlakuan yang sama sesuai dengan standar prosedur operasional. Universitas Muhammadiyah Gombong



24



4. Balancing harm and benefits Penulisan mempertimbangkan manfaat bagi subjek penulisan dan populasi



dimana



hasil



penulisan



akan



diterapkan,



kemudian



meminimalkan dampak yang merugikan bagi subyek penulisan. Penulis juga harus mempertimbangkan rasio antara manfaat dan kerugian dari penulis yang dilakukan. Penulisan ini memberikan manfaat kepada responden berupa penanganan atau perawatan non farmakologi pasien hipertensi yang mengalami masalah keperawatan nyeri akut.



Universitas Muhammadiyah Gombong



DAFTAR PUSTAKA American Heart Association. (2014). Understanding Blood Pressure Readings. Retrieved Agustus 11, 2017, from http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/HighBloodPressure American Heart Association. (2017). What is high blood pressure?. South Carolina State Documents Depository. Ardiansyah. (2012). Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Yogyakarta: DIVA Press. Brunner & Suddarth. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 volume 2. Jakarta: EGC. Depkes RI. (2013). Pedoman Teknis dan Tatalaksana Penyakit Hipertensi. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2017). Profil Kesehatan Jawa Tengah. Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Herdman, T. H. (2015). NANDA International Diagnosis Keperawatan: Definisi & Klasifikasi 2015-2017, Edisi 10. Jakarta: EGC. Kemenkes RI. (2016). Hipertensi The Silent Killer. Jakarta: Departemen Kesehatan. Aditya (2013) Data dan Metode Pengumpulan Data Penelitian. Surakarta: Poltekkes Kemenkes Surakarta. Arikunto, S. (2016) Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Bungin, B. (2016) Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Dharma, K. K. (2013) Metodologi Penelitian Keperawatan : Panduan Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta: CV. Trans Info Media. Notoatmodjo, S. (2015) Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam (2018) Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu. Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Sunaedi (2017) Pokoknya Studi Kasus Pendekatan Kualitatif. PT Kiblat. Bandung. Al Ummah, B. (2009) Metodologi penelitian kesehatan. Kebumen: STIKES Muhammadiyah Gombong.



Universitas Muhammadiyah Gombong



LAMPIRAN



Universitas Muhammadiyah Gombong



Lampiran 1 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TERAPI SLOW STROKE BACK MASSAGE PENGERTIAN



Teknik slow stroke back massage adalah teknik menstimulasi kulit dengan gosokan lambat yang berirama menggunakan tangan yang diberikan selama 10-15 menit (Putri, 2020)



TUJUAN



a. Mengurangi ketegangan otot b. Melancarkan sirkulasi darah c. Membantu menurunkan tekanan darah d. Membantu mengurangi nyeri e. Meningkatkan relaksasi f. Memperbaiki kondisi emosional dan kesehatan a. Klien yang mengalami hipertensi b. Klien dengan keluhan nyeri c. Klien dengan kecemasan d. Klien dengan keluhan tegang otot punggung e. Klien yang mengalami insomnia Teknik Slow stroke back massage (Putri, 2020)



INDIKASI



REFERENSI



PERSIAPAN



PROSEDUR



Persiapan pasien a. Memberi salam b. Memperkenalkan diri c. Menjelaskan maksud dan tujuan d. Informed Consent e. Menjaga privacy f. Membaca doa Persiapan alat : a. Bahan pelicin minyak atau VCO atau lotion yang aman dan tidak kadaluwarsa b. 1 lembar selimut c. 1 lembar washlap / handuk kecil d. 1 lembar handuk kering a. Menanyakan kesiapan klien b. Beritahu klien bahwa tindakan akan segera dimulai c. Posisikan pasien senyaman mungkin d. Periksa keadaan kulit, tekanan darah, dan nyeri sebelum e. memulai masase punggung f. Bantu pasien melepas baju g. Bantu pasien dengan posisi pronasi h. Buka punggung pasien, bahu, lengan atas tutup sisanya dengan selimut mandi i. Aplikasikan lubrikan pada bagian bahu dan punggung pasien. Universitas Muhammadiyah Gombong



UNIT TERKAIT



j. Meletakkan tangan pada atas bokong kemudian mulai masase dengan gerakan melingkar. k. Usapan dilakukan ke atas dari iliaka ke leher dan bahu. Masase di atas skapula dengan gerakan tegas dan lembut. l. Melanjutkan usapan lembut secara sirkuler sepanjang punggung dan kembali ke bawah ke puncak iliaka. m. Mengulangi gerakan yang sama tanpa melepaskan tangan dari kulit hingga masase selesai dilakukan n. Akhiri gerakan dengan masase memanjang ke bawah. o. Bersihkan sisa lotion pada punggung dengan handuk p. Bantu klien memakai baju kembali q. Bantu klien ke posisi semula r. Beritahu bahwa tindakan sudah selesai



Universitas Muhammadiyah Gombong



Lampiran 2 Lembar Observasi Pelaksanaan Slow stroke back masage



No. Responden 1.



Hari/Tgl



Waktu



Nyeri Akut Pre



Post



2. 3. 4 5



Universitas Muhammadiyah Gombong



Lampiran 3 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENGKAJIAN SKALA NYERI PENGERTIAN



Asesmen nyeri merupakan asesmen yang dilakukan kepada pasien jika didapatkan data subyektif atau obyektif bahwa pasien mengalami nyeri



TUJUAN



1. Menilai tingkat skala nyeri yang dirasakan pasien 2. Memilih jenis pelayanan yang terbaik bagi pasien



PROSEDUR



1. Asesmen dilakukan oleh dokter atau perawat 2. Cara melakukan asesmen nyeri : - Mengumpulkan



data



melalui



anamnesis



dan



pemeriksaan fisik - Mengidentifikasi tingkat nyeri menggunakan skala nyeri dengan : Numeric Rating Scale Intruksi : pasien akan ditanya mengenai intensitas nyeri yang dirasakan dan dilambangkan dengan angka antara 010. 0 0



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



= Tidak nyeri



1 – 3 = Nyeri ringan (sedikit mengganggu aktivitas seharihari) 4 – 6 = Nyeri sedang (gangguan nyata terhadap aktivitas sehari-hari) 7 – 10 = Nyeri berat (tidak dapat melakukan aktivitas seharihari)



Lampiran 4



Universitas Muhammadiyah Gombong



STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENGUKURAN TEKANAN DARAH



PENGERTIAN



Mengukur tekanan darah pasien dengan menggunakan tensimeter.



TUJUAN



Mendapatkan data objektif.



KEBIJAKAN



1. Pasien baru 2. Evaluasi perkembangan kondisi pasien



PETUGAS



Perawat.



PERALATAN



1. Tensimeter 2. Stetoskop 3. Alat tulis



PROSEDUR PELAKSANAAN



A. Tahap Pra Intertaksi 1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada 2. Membawa alat di dekat pasien dengan benar B. Tahap Orientasi 1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik 2. Memperkenalkan diri, menanyakan nama, dan tempat tanggal lahir pasien 3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarga 4. Menanyakan kesiapan klien sebelum dilakukan tindakan C. Tahap Kerja 1. Mencuci tangan 2. Membaca tasmiyah 3. Mengatur posisi pasien supinasi 4. Menempatkan diri disebelah kanan pasien, bila memungkinkan 5. Membebaskan lengan pasien dari baju 6. Memasang manset 2 jari diatas mediana cubiti, selang



Universitas Muhammadiyah Gombong



sejajar arteri brachialis 7. Meraba denyut arteri brachialis 8. Meletakkan diafragma stetoskop diatas arteri tersebut 9. Menutup sekrup balon, membuka pengunci air raksa 10. Memompa manset hingga tak terdengar denyutan atau palpasi denyut arteri sampai tidak teraba kemudian tambahkan memompa manset sampai 20 mmHg sampai 30 mmHg 11. Membuka



sekrup



balon



perlahan-lahan



sambil



melihat turunnya air raksa atau jarum dan dengarkan bunyi denyut pertama (systole) hingga bunyi terakhir (diastole) sampai tekanan nol 12. Melakukan validasi dengan mengulangi mulai poin 8-9 (bila hasil pengukuran keduanya berbeda, ulangi sekali lagi) 13. Mengunci air raksa dan melepas manset 14. Mencatat hasil pengukuran pada buku catatan 15. Mencuci tangan D. Tahap Terminasi 1. Merapikan pasien 2. Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien 3. Membereskan alat 4. Mencuci tangan 5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan UNIT TERKAIT



1. D3 Keperawatan 2. S1 Keperawatan 3. D3 Kebidanan



Universitas Muhammadiyah Gombong



Lampiran 5 Lembar Observasi “ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA PASIEN HIPERTENSI DI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG ”.



LEMBAR OBSERVASI SKALA NYERI Kode Responden 1



2



Skala Nyeri Hari Ke3 4



5



1 2 3 4 5



Universitas Muhammadiyah Gombong



Lampiran 6



SURAT PERMOHONAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Calon Responden Penelitian Di Ruang Multazam RS PKU Muhammadiyah Gombong Dengan hormat Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Aenalia Ikrima Fatikhah Nim



: 2021030002



Adalah mahasiswa ProgramProfesi Ners Universitas Muhammadiyah Gombong yang akan melakukan penelitian dengan judul “Asuhan Keperawatan Nyeri Akut Pada Pasien Hipertensi Di RSU PKU Muhammadiyah Gombong” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi adanya “Pengaruh Slow stroke back massage Pada Asuhan Keperawatan Pasien Hipertensi Di RSU PKU Muhammadiyah Gombong”. Informasi yang diberikan akan dirahasiakan hanya untuk kepentingan penelitian. Apabila saudara/saudari menyetujui maka mohon kesediaan untuk menandatangani lembar persetujuan, dan menjawab pertanyaan yang akan saya berikan. Peran saudara/saudari merupakan sumbangan yang berarti dalam perkembangan ilmu pengetahuan Demikian permohonan izin ini saya ajukan,atas perhatian dan kesediaan saudara dan saudari, saya ucapkan terima kasih. Peneliti (Aenalia Ikrima Fatikhah S.Kep )



Universitas Muhammadiyah Gombong



Lampiran 7 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Menyatakan bersedia menjadi informan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa



Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Gombong yang akan



melakukan penelitian dengan judul “Asuhan Keperawatan Nyeri Akut Pada Pasien Hipertensi Di RSU PKU Muhammadiyah Gombong” Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak menimbulkan dampak negatif dan data mengenai diri saya dalam penelitian ini dijaga kerahasiaanya oleh peneliti. Semua berkas yang mencantumkan identitas saya hanya untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak digunakan akan dimusnahkan. Hanya peneliti yang dapat mengetahui kerahasiaan data penelitian. Demikian, secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun, saya bersedia untuk berperan serta dalam penelitian ini. Gombong, .................... 2022 Responden (........................................)



Universitas Muhammadiyah Gombong



Lampiran LEMBAR BIMBINGAN



Universitas Muhammadiyah Gombong



Surat Lolos Uji Turnitin



Universitas Muhammadiyah Gombong



Universitas Muhammadiyah Gombong