Proposal KP DEMMI Fik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Proposal Kerja Praktek



PERMOHONAN KERJA PRAKTEK DIAJUKAN KEPADA



PT ADARO INDONESIA



OLEH : DEMMI ARNANDO 115 080 104



DI LENGKAPI DENGAN : 1. Permohonan Kerja Praktek 2. Proposal Kerja Praktek 3. Daftar Riwayat Hidup 4. Transkrip Nilai



PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN“ YOGYAKARTA Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condongcatur, Yogyakarta Telp. (0274) 486733, 486188 Fax (0274) 486400



Proposal Kerja Praktek



PERMOHONAN KERJA PRAKTEK DIAJUKAN KEPADA



PT ADARO INDONESIA “ STUDY EVALUASI POTENSI BATU BARA BERDASARKAN DATA LOG”



Oleh: DEMMI ARNANDO 115 080 104



PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” YOGYAKARTA 2010 Jln. SWK 104 (Lingkar Utara), Condong Catur,Yogyakarta 55283 Telp. (0274) 486733, 486188 Fax (0274) 486400



Proposal Kerja Praktek



LEMBAR PENGESAHAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memperoleh kesempatan Kerja Praktek di PT. ADARO INDONESIA, Sebagai salah satu mata kuliah wajib dan syarat kelulusan di Program Studi Teknik Geofisika, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta tahun akademik 2010/2011.



Diajukan Oleh: Nama



: Demmi Arnando



NIM



: 115 080 104



Program Studi



: Teknik Geofisika, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta



Yogyakarta, 31 desember 2010 Dosen Pembimbing



Mahasiswa



Dr.Ir. H. Suharsono, M.Si NIP.030.207.113



Demmi Arnando NIM . 115 080 104



Mengetahui, Ketua Program Studi Teknik Geofisika



Dr. Ir. H. Suharsono, M.Si NIP.030 207 113



Proposal Kerja Praktek PROPOSAL KERJA PRAKTEK STUDI EVALUASI POTENSI BATU BARA BERDASARKAN DATA LOG DI AJUKAN KEPADA



PT. ADARO INDONESIA I. PENDAHULUAN Sesuai dengan kurikulum yang ada di Jurusan Teknik Geeofisika Fakultas Teknologi Mineral UPN “Veteran” Yogyakarta TA. 2008/2009 setiap mahasiswa dalam mencapai gelar kesarjanaan program pendidikan Strata 1 (S1) sebelum melakukan Tugas Akhir harus melaksanakan kerja praktek yang topiknya sesuai dengan teori yang didapat dalam bangku kuliah serta aplikasinya di lapangan kerja. Pelaksanaan Kerja praktek ini akan sangat memberikan manfaat besar bagi mahasiswa dalam mengembangkan ilmu dibidang geofisika khususnya yang telah diperoleh dibangku kuliah untuk diaplikasikan demi perkembangan dan kemajuan dunia geoservice, industri perminyakan, dan indurtri pertambangan. II. LATAR BELAKANG Interaksi antara mahasiswa dan perusahaan dapat bermanfaat bagi kedua belah pihak. mahasiswa dapat mengetahui strategi dan metode yang diterapkan dalam lingkungan perusahaan khususnya di PT. ADARO INDONESIA, sedangkan pihak perusahaan dapat pula mengetahui pemikiran, konsep yang telah dipelajari oleh mahasiswa untuk kelancaran kegiatan perusahaan dimasa akan datang. Dalam suatu eksplorasi batubara, seorang geofisikawan dituntut untuk dapat menentukan seam batubara yang potensial untuk ditambang. Permasalahan yang muncul adalah mengenai pola sebaran seam batubara di bawah permukaan, sehingga dapat menentukan seam yang prospek untuk ditambang. Hal di atas merupakan suatu ilmu terapan yang berkaitan dengan berbagai disiplin ilmu sehingga akan lebih baik lagi jika diterapkan langsung pada perusahaan yang bergerak di bidang penambangan batubara. Untuk itu penyusun melaksanakan kerja praktek dan pengambilan data pada PT. ADARO INDONESIA, di Kalimantan Selatan. Penelitian dilakukan pada salah satu daerah penambangan PT. ADARO



Proposal Kerja Praktek INDONESIA, Penelitian difokuskan pada analisis data permukaan baik data log maupun data penampang geologi. III. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud Maksud dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah sebagai syarat wajib bagi mahasiswa sebelum melakukan Tugas Akhir pada prodi Teknik Geofisika, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Tujuan Mengetahui dan belajar proses tahapan- tahapan akuisisi data, pengolahan data serta interpretasi pada lapangan sebenarnya, dengan Study kasus mengevaluasi potensi batu bara yang terdapat di bawah permukaan Berdasarkan Data Log.



IV. TOPIK KERJA PRAKTEK Topik kerja praktek diharapkan sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni yaitu : 1. Evalusi potensi batu bara yang terdapat di bawah permukaan Berdasarkan Data Log. 2. Atau dapat menyesuaikan dengan alternatif topik yang diajukan PT. ADARO INDONESIA, dengan mempertimbangkan efektifitas, efisiensi, dan ketersediaan data-data yang ada pada PT. ADARO INDONESIA. V. LOKASI KERJA PRAKTEK Lokasi kerja praktek rencananya akan dilaksanakan pada salah satu perusahaan pertambangan yaitu PT. ADARO INDONESIA.



VI. DASAR TEORI



Proposal Kerja Praktek Konsep Dasar Well Logging Well logging juga merupakan salah satu metode geofisika eksplorasi yang biasa disebut geophysical well logging, atau penampang geofisika lubang bor. Pelaksanaannya dilakukan dengan memasukkan alat yang disebut Probe ( Gambar VI.1) ke dalam sumur bor untuk memperoleh kurva hubungan antara kedalaman dan sifat fisik batuan. Dalam hubungannya dengan eksplorasi batubara, istilah di atas disingkat menjadi Coal Logging yang diterjemahkan sebagai Logging Batubara (Broome dalam Winda, 1996).



Gambar III.1. Konsep dasar well logging. Kegunaan well logging dalam hubungannya dengan eksplorasi geofisika menurut Harsono 1993, antara lain : 1.



Identifikasi litologi ketebalan serta kedalaman lapisan,



2.



Mempercepat



hasil



bawah



permukaan



dan



memperkecil



resiko



pengeboran, 3.



Menentukan densitas, porositas serta temperatur bawah permukaan,



4.



Menentukan kandungan shale, serta menentukan lapisan permeabel dan impermeabel,



5.



Korelasi antar lapisan.



Proposal Kerja Praktek Log Gamma Ray Penentuan log gamma ray berdasarkan pada keterdapatan konsentrasi senyawa radioaktif, antara lain : Uranium (U), Thorium (Th) dan Potasium (K). Sumber dari gamma ray adalah potasium atau lebih khusus lagi berasosiasi dengan isotop K4O. Potasium umumnya terdapat pada shale/clay sehingga pengukuran gamma ray biasanya digunakan untuk mengevaluasi kandungan shale/clay (BPB manual dalam Reeves, 1986). Caranya gamma alami dipancarkan oleh sumber radioaktif, karena ada perbedaan kandungan mineral lempung dari tiap batuan maka pancaran sinar balik yang terekam akan berbeda, dari perbedaan ini akhirnya litologinya dapat ditentukan. Dalam penentuan lapisan batuan pembawa batubara, garis shale adalah respon tetapan harga 100% pada log, sehingga selalu dapat ditentukan. Pembacaan lebih kecil dari besaran garis shale berarti bertambahnya keberadaan batupasir, batugamping dan batubara, sedangkan pembacaan diatas garis shale menunjukkan lapisan marin (marine bands) atau konsentrasi uranium (Reeves, 1986) (Gambar VI.2). Defleksi dibawah garis biasanya menunjukkan batubara atau batugamping, sedangkan defleksi antara batuserpih dan batupasir biasanya menunjukkan adanya gradasi antara batupasir dan shale, seperti: mudstone, siltstone atau bahkan batugamping argilaceus dan pada beberapa kasus batubara normal (Reeves, 1986). Log gamma ray diskala dalam satuan API (GAPI). Satu GAPI = 1/200 dari tanggapan yang didapat dari kalibarasi standar suatu formasi tiruan



yang berisi



uranium, thorium dan potasium dengan kuantitas yang diketahui dengan tepat dan diawasi oleh American Petroleum Institute (API) di Houston, Texas.



Proposal Kerja Praktek



Gamabar VI.2 Respon litologi yang umum dijumpai pada lapisan pembawa batuabara dengan metode log gamma ray (Reeves, 1986)



Proposal Kerja Praktek Log Density Log density adalah alat yang memanfaatkan sumber sinar radioaktif untuk mengukur densitas batuan. Cara ini memberikan data berat jenis sepanjang lubang dan porositas batuan. Batubara dan batuan penutup lainnya sangat berbeda berat jenis maupun porositasnya, maka log yang dihasilkan dengan jelas menunjukkan perbedaan ini. Prinsip kerja log density (Harsono, 1993) yaitu suatu sumber radioaktif dari alat pengukur di pancarkan sinar gamma dengan intensitas energi tertentu menembus formasi/batuan. Batuan terbentuk dari butiran mineral, mineral tersusun dari atomatom yang terdiri dari proton dan elektron. Partikel sinar gamma membentur elektronelektron dalam batuan. Akibat benturan ini sinar gamma akan mengalami pengurangan energi (loose energy). Energi yang kembali sesudah mengalami benturan akan diterima oleh detektor yang berjarak tertentu dengan sumbernya. Makin lemahnya energi yang kembali menunjukkan makin banyaknya elektronelektron dalam batuan, yang berarti makin banyak/padat butiran/mineral penyusun batuan persatuan volume. Besar kecilnya energi yang diterima oleh detektor tergantung dari : -



Besarnya densitas matriks batuan.



-



Besarnya porositas batuan.



-



Besarnya densitas kandungan yang ada dalam pori-pori batuan. Volume batuan yang diselidiki oleh alat density log tergantung pada jarak



antara sumber radioaktif dan detektor. Untuk batuan yang tidak memerlukan resolusi tinggi, lebih baik menggunakan jarak antara sumber dan detektor agak jauh yaitu long spacing density tool (BPB manual dalam Reeves, 1986) Respon kerapatan diatas lapisan batubara agak unik disebabkan kerapatan batubara yang rendah. Pada defleksi gamma ray, batubara dan batupasir adalah serupa, tapi menunjukkan perubahan kerapatan yang kuat pada log density (Gambar III.3), sehingga dapat dibedakan (Reeves, 1986). Log density terdiri dari 2 macam yaitu long spacing density (LSD) dan short spacing density (SSD) atau bed resolution density (BRD). Long spacing density



Proposal Kerja Praktek digunakan untuk evaluasi lapisan batubara karena menunjukan densitas yang mendekati sebenarnya berkat pengaruh yang kecil dari dinding lubang bor. Sedangkan short spacing density mempunyai resolusi vertikal yang tinggi, maka cocok untuk pengukuran ketebalan lapisan batubara Pada penelitian yang dilakukan, satuan dari log density adalah counts per second (CPS). Untuk memudahkan perhitungan maka dilakukan kalibrasi satuan dari CPS ke gram/cc (Gambar VI.3). Dari grafik dibawah, nilai satuan CPS berbanding terbalik dengan nilai satuan gram/cc. Apabila pada data yang diperoleh menunjukkan nilai yang tinggi dalam satuan CPS, maka akan menunjukkan nilai yang rendah dalam satuan gram/cc.



Proposal Kerja Praktek



Gambar VI.3. Respon litologi yang umum dijumpai pada lapisan pembawa batubara dengan metode log density (Reeves, 1986).



Proposal Kerja Praktek



Gambar VI. 4. Hubungan antara satuan CPS dan gram/cc (Warren, 2002). Dari hasil hubungan antara satuan density log cps dan gram/cc pada gambar VI.4 di atas, maka didapatkan persamaan sebagai berikut : y  1094( x)  3197.8



(1)



Log Caliper Pengukuran caliper dilakukan untuk mengetahui kondisi lubang bor setelah pemboran selesai dikerjakan. Pada lapisan batuan yang keras diameter lubang bor akan tetap sebesar diameter mata bor, sedangkan pada lapisan batuan yang fracture (hancur/lembek) akan terjadi pembesaran lubang bor. Pada beberapa lubang bor dari hasil pengukuran caliper terlihat adanya pembesaran lubang pada lapisan batubara, hal ini menunjukan bahwa lapisan batubara tersebut bersifat fracture atau brittle . Beberapa bagian lapisan batubara terlihat tidak mengalami pembesaran lubang dimana hal ini menunjukan bahwa lapisan batubara tersebut bersifat keras atau hard (Tabel VI.1). Untuk lebar bukaan lubang bor diukur secara mekanis oleh lengan caliper. Caliper log akan menunjukkan bagian lubang yang runtuh hingga penafsiran untuk log-log lainnya dapat lebih teliti dilakukan (BPB manual dalam Reeves 1986).



Tabel VI.1.



Proposal Kerja Praktek Faktor-faktor yang mempengauhi log caliper (Warren, 2002). Diameter Lubang Bor



Sebab Formasi kompak



Stabil



Formasi non-permeabel



Lebih besar



Formasi lunak, mudah hancur Formasi lemah, runtuhan



Lebih kecil



Penebalan pada formasi, sepanjang lubang bor Lumpur pemboran pada formasi poros dan parmeabel



Kemungkinan Lithologi Batupasir masif Serpih Calcareous, Batuan beku, Batuan metamorf Evaporites Pasir tidak kompak, Kerikil, Serpih rapuh Serpih yang menebal Batupasir poros dan permeabel



Penentuan Shale Kandungan serpih (shale) pada suatu lapisan batuan khususnya lapisan batubara dapat diketahui dengan menggunakan log gamma ray, sebab kurva gamma ray tidak dipengaruhi oleh jenis kandungan maupun kekompakan batuan. Sehingga besar kecilnya intensitas radioaktif yang diterima oleh detektor mencerminkan besar kecilnya kandungan shale / clay yang ada dalam suatu lapisan batuan. Dengan asumsi bahwa selama lapisan batuan tidak mengandung mineral lain yang bersifat radioaktif selain shale / clay. Harga Vsh pada lapisan batubara dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut : I GR 



Hubungan Linear:



GRlog  GRmin GRmax  GRmin



(2)



Vsh  I GR



(3)



V sh 0.083(2 3.7*I GR  1)



(4)



Tertiary clastic (Larionov, 1969)



Older rock (Larionov, 1969) V sh 0.33(2 2 IGR  1)



Dimana :



(5)



Proposal Kerja Praktek Vsh



: Volume shale/clay



IGR



: Indeks shale gamma ray



GR



: respon log gamma ray pada lapisan yang ingin dihitung



GRmin : respon log pada zona yang bebas shale (GR Min) GRmax : respon log di zona shale (GR Max) Batubara Lapisan batuan sedimen yang berisi batubara atau peat beds terbentuk pada masa paleozoic atas sampai saat ini. Batubara adalah hasil dari akumulasi tumbuh – tumbuhan yang terendapkan pada lingkungan pangendapan yang spesial yaitu di daerah rawa atau lahan gambut (Thomas, 2002). Menurut Thomas 2002 proses perubahan sisa-sisa tanaman menjadi gambut hingga batubara disebut dengan istilah pembatubaraan (coalification). Secara ringkas ada 2 tahap proses yang terjadi, yaitu: 1.



Tahap synsedimentary atau diagenetik atau biokimia, dimulai pada saat material tanaman terdeposisi hingga membentuk lignit. Faktor utama yang berperan dalam proses perubahan ini adalah kadar air, tingkat oksidasi dan gangguan biologis yang dapat menyebabkan proses pembusukan (dekomposisi) dan kompaksi material organik serta membentuk gambut.



2.



Tahap post-sedimentary atau malihan atau geokimia, meliputi proses perubahan dari lignit menjadi bituminus dan akhirnya antrasit. Proses pembatubaraan sangat berpengaruh sekali pada nilai batubara, kualitas



batubara, dan struktur dari lapisan batubara. Kenyataanya ilmu tentang batubara telah dipelajari selama berpuluh – puluh tahun dan tidak ada satupun model yang dapat memprediksi pembentukan dan tipe dari batubara tersebut. Banyak model yang telah dibuat untuk mengidentifikasi lingkungan pengendapan batubara tetapi tidak ada model yang memuaskan untuk menjelaskan siklus alam dari lapisa batubara, kontinuitas lapisan batubara, dan fisik serta karakteristik kimia batubara (Thomas, 2002). VII. METODOLOGI PENELITIAN



Proposal Kerja Praktek Dari penelitian ini terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mendapatkan hasil yang maksimal, langkah langkah tersebut dapat ditunjukkan pada diagram alir berikut ini MULAI



PEMBATASAN MASALAH (PROBLEMS RESTRICTION) PENYUSUNAN HIPOTESIS (HYPOTHESIS) PENGUMPULAN INFORMASI (INFORMATION GATHERING) PENGUMPULAN DATA (DATA COLLECTION) PENGOLAHAN DATA (DATA PROCESSING) ANALISIS DATA (DATA ANALYSIS) PENGUJIAN HIPOTESA (HYPOTESIS TEST) PENULISAN LAPORAN (REPORT WRITING)



KESIMPULAN (COCLUSION)



Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam kerja praktek ini adalah :



Proposal Kerja Praktek a. b. c. d. e.



Data-data Literatur. Jurnal, Makalah dan Laporan (Penelitian) terdahulu. Data logging Data geologi Data uji laboratorium



VIII. WAKTU PELAKSANAAN Waktu pelaksanaan kerja praktek ini dapat disesuaikan oleh pihak perusahaan PT. ADARO INDONESIA, dan ditargetkan berlansung selama 5 minggu dengan rencana kegiatan yang diusulkan yaitu: JENIS KEGIATAN



MINGGU KE 1



2



3



4



5



Studi Literatur Pengumpulan Data Prosesing, Analisis Data dan Diskusi



Pembuatan Laporan Presentasi dan Evaluasi



IX. PERALATAN DAN FASILITAS Dibutuhkan beberapa peralatan dan fasilitas pendukung dalam kegiatan kerja praktek ini, yaitu sebagai berikut: Peralatan: 1. 2. 3. 4.



Literatur yang terkait Data logging, data Core, data Log sumur Seperangkat komputer (PC) Peralatan lain yang menunjang penelitian



Fasilitas: 1. Akses ke perpustakaan 2. Akses ke internet X. PEMBIMBING



Proposal Kerja Praktek Untuk pembimbing di lapangan diharapkan dapat disediakan oleh perusahaan, sedangkan untuk pembimbing di kampus oleh salah satu staf pengajar di Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. XI. LAPORAN Semua hasil pengolahan data selama kerja praktek akan disusun dalam bentuk laporan tertulis yang akan dilaporkan kepada perusahaan yang bersangkutan dan kemudian diberikan pengesahan sebagai bukti telah menempuh mata kuliah wajib kerja praktek sebanyak 2 sks. XII. PENUTUP Kesempatan yang diberikan pada mahasiswa dalam melakukan kerja praktek di PT. ADARO INDONESIA akan menambah wawasan dalam perkembangan metode logging dalam dunia industri pertambangan. Dan dalam kesempatan ini mahasiswa yang bersangkutan akan memanfaatkan seoptimal mungkin kesempatan yang telah diberikan serta hasil dari kerja praktek (penelitian) ini dibuat dalam bentuk laporan dan akan dipresentasikan di Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Semoga



akan



selalu



terjalin



hubungan



kerjasama



yang



baik



dan



menguntungkan antara lembaga Perguruan Tinggi dalam hal ini Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta dengan pihak perusahaan dalam hal ini PT. ADARO INDONESIA.



DAFTAR PUSTAKA Bambang Kuncoro Prasongko, 2000, Geometri Lapisan Batubara, Prosiding Seminar PIT IAGI XII, UPN “Veteran” Yogyakarta Prijono, dkk, Pertambangan Batubara.



Proposal Kerja Praktek Adi Harsono,1997, Pengantar Evaluasi dan Aplikasi Log. Anonim, 1995, Teknologi Pertambangan di Indonesia, Departemen Pertambangan dan Energi, Jakarta, 2.55 – 2.80 Sukandarrumidi, 1995, Batubara dan Gambut, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Warren, J., 2002. Well Logging, google.com. Wrego, 2009, Karakteristik Lapisan Pembawa Lapisan Batubara Formasi Tanjung Berdasarkan Well Logging Serta Hubungan Kualitas Batubara Terhadap Pembacaan Well Logging di Kecamatan Ampah, Kabupaten Barito Selatan Kalimantan Tengah, Skripsi S-1, Jurusan Teknik Geofisika, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.



CURICULUM VITAE Nama



: Demmi Arnando



Tempat, tanggal lahir : Lampung, 1 Maret 1989 Agama



: Islam



Proposal Kerja Praktek Kewarganegaraan



: Indonesia



Jenis Kelamin



: Laki-Laki



Status



: Belum Menikah



Telp./Hp



: 085742348049



E-mail



: [email protected]



Pekerjaan



: Mahasiswa



Pendidikan Formal 2008-sekarang



: Jurusan Teknik Geofisika Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Yogyakarta



2003-2006



: SMAN 1 Kroya, Cilacap, Jawa Tengah



2000-2003



: SMPN 1 Kota Agung, Tanggamus, Lampung



1994-2000



: SDN 1 Sridadi, Tanggamus, Lampung



Pengalaman Organisasi 2009-2010



: Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Geofisika



Universitas



Pembangunan Nasional “Veteran’ Yogyakarta. Pengalaman 26 April 2009



: Ekskursi Praktikum Petrologi Daerah Kulon Progo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta



05-06 Desember 2009 : Ekskursi Praktikum Geolistrik “Indentifikasi Penyebaran Pasir Besi Daerah Pantai Samas Bantul Yogyakarta” 19-20 Desember 2009 : Ekskursi Praktikum Geomorfologi Daerah Gunung Bantul, Gunung Sudimoro (Mangunan), Seloharjo dan Parangtritis Daerah Istimewa Yogyakarta 11-25 April 2010



: Ekskursi Praktikum Lapangan Metode Geomagnetik “Mencari Penyebaran Pasir Besi Daerah Pantai Pandan Sari Bantul Yogyakarta”



13-22 Juni 2010



: Kuliah Lapangan I Geologi Bayat Jawa Tengah



Proposal Kerja Praktek 20 November 2010



: Ekskursi Praktikum Lapangan Metode Seismik Refraksi “Pemetaan Lapisan Dangkal Candi Prambanan, Yogyakarta”



4 Desember 2010



: Ekskursi Praktikum Lapangan Elektromagnetik (Metode VLF dan CMD) “Indentifikasi Pencemaran Air Tanah TPA Piyungan , Wonosari, Yogyakarta.



Demikian Daftar Riwayat hidup di atas adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan kebenaran Yogyakarta, 31 desember 2010



Demmi Arnando