6 0 822 KB
PROPOSAL KKN-PPM BERBASIS EDUCATION FOR SUSTAINABLE DEVELOPMENT
JUDUL ”Community Development Berbasis Pemanfaatan Biogas untuk Pengembangan Potensi Pertanian dan Perikanan menuju Masyarakat Bojong Sejahtera” Oleh: Ketua Ir. Siti Syamsiah, Ph.D. Anggota: 1. Muhammad Irsyad Ismi 2. Anis Rostika Sari 3. Eva ‘Afifah Tsurayya Jurusan Teknik Kimia/ Fakultas Teknik
Page1
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2012 LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul kegiatan KKN-PPM
: ”Community Development Berbasis Pemanfaatan
Biogas
untuk
Pengembangan Potensi Pertanian dan Perikanan menuju Masyrakat Bojong Sejahtera” 2. Tema
: Optimalisasi pemanfaatan biogas
3. Lokasi
: Desa Bojong, Kabupaten Kulon Progo, Prov. DIY
4. Ketua Nama
: Ir. Siti Syamsiah, Ph.D.
Jabatan/pangkat/gol
:Lektor Kepala/Penata/III/d
Alamat
: Jl. Grafika 2, Yogyakarta, Indonesia
Telepon/HP
:62-274-902171 / +62 818270705
e-mail
: [email protected]
5. Jurusan Pengusul
: Teknik Kimia UGM
6. Lembaga/institusi mitra
:-
7. DPL yang diusulkan
: Muslikhin Hidayat, ST, MT, PhD
(Fakultas Teknik) 8. Jumlah Mahasiswa
: 26 (orang)
9. Biaya yang Diusulkan
: Rp 9.980.000,00
10. Periode Pelaksanaan
:9Juli-15 Agustus 2012
11. Sifat Usulan
: Kelanjutan KKN-PPM sebelumnya Yogyakarta,4 April 2012
Mengetahui, Ketua Jurusan Teknik Kimia
Ketua
(Ir. Moh Fahrurrozi, M.Sc., Ph.D.)
(Ir. Siti Syamsiah, Ph.D.)
NIP. 19650918 199103 1 002
NIP. 19630303 198710 2 001
i
DAFTAR ISI A. Judul ………………………………………………………………………….......... B. Lokasi ………………………………………………………………………………. C. Bidang Kegiatan Program KKN-PPM …………………………………………... D. Latar Belakang…………………………………………………………………….. E. Tujuan………………………………………………………………………………. F. Hasil Yang Diharapkan…………………………………………………………… G. Lingkup Program KKN-PPM 1. Kelompok Sasaran……………………………………………………………… 2. Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Partisipatif KKN-PPM ………… H. Operasionalisasi Program KKN-PPM 1. Persiapan Pembekalan…………………………………………………………. 2. Tindakan Pelaksanaan………………………………………………………..... 3. Rencana Keberlanjutan Program …………………………………………...... I. Monitoring dan Evaluasi Program ………………………………………………… J. Tempat dan Jadwal Pelaksanaan ………………………………………………... K. Pembiayaan ………………………………………………………………………... L. Tim Pelaksana Program KKN-PPM ……………………………………………... II. Lampiran 1. Peta Lokasi Pelaksanaan Program KKN-PPM ……………………………….. 2. Rencana Monitoring dan Evaluasi………………………………………………. 3. Laporan Pembiayaan…………………………………………………………….. 4. Biodata Ketua Pengusul, Anggota, dan Dosen Pembimbing Lapangan..….. 5. Surat Kesediaan lokasi KKN-PPM ………………………………………..........
DESKRIPSI KEGIATAN
i
A. Judul ”Community Development Berbasis Pemanfaatan Biogas untuk Pengembangan Potensi Pertanian dan Perikanan menuju Masyrakat Bojong Sejahtera”. B. Lokasi Desa Bojong, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulon Progo, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. C. Tema KKN PPM Adapun tema kegiatan dari kelompok KKN PPM ini adalah ”Optimalisasi Pemanfaatan Biogas”. D. Latar Belakang D.1 Keadaan Umum, Identifikasi, dan Rumusan Masalah D.1.a Keadaan Umun Desa Bojong merupakan salah satu desa di Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulon Progo. Desa Bojong memiliki luas wilayah ± 370,3319 ha dengan jumlah penduduk 5121 jiwa (tahun 2012). Desa yang saat ini dikepalai oleh Bapak Dwi Andana, SE ini terdiri dari 11 (sebelas) dukuh. Desa Bojong berbatasan langsung dengan Kecamatan Wates di sebelah Utara dan Barat, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Garongan, sedangkan di sebelah Timur dengan desa Desa Depok dan Desa Tayuban. Kepala keluarga di Desa Bojong berjumlah 1428 (tahun 2012). Di wilayah Desa Bojong terutama Dukuh V, Dukuh VI, dan Dukuh VII dilewati oleh Saluran Tegangan Tinggi (Sutet) PLN sehingga dengan adanya Saluran Tegangan Tinggi (Sutet) tersebut PLN mengalokasikan dana untuk memberikan bantuan dana atau modal usaha untuk warga di Desa Bojong. Dana bantuan/modal usaha tersebut merupakan realisasi dari program CSR PLN (Coorporate Social Responsibility), namun hal ini belum dapat dimanfaatkan secara optimal karena pemberian bantuan
i
dana atau modal usaha program CSR PLN tidak disertai dengan pendampingan secara periodik. Mayoritas penduduk di Desa bojong bermatapencaharian sebagai petani dengan komoditas utama yakni padi dan palawija. Area sawah dan perkebunan di Desa Bojong mencapai 320 ha. Potensi alam berupa pohon kelapa yang sangat subur tumbuh di sekitar desa ini. Lahan pertanian yang terdapat disana sebagian besar merupakan sawah bengkok atau sawah milik pejabat desa. Sistem pertanian di Desa Bojong sudah cukup baik dengan sistem surjan. Sistem ini membagi sawah dengan beberapa petak, di mana satu petak ditanam padi dan petak sebelahnya ditanam tanaman palawija. Selain bertani, banyak juga penduduk yang bekerja sebagai wirausaha, peternak sapi, buruh bangunan, ternak ikan air tawar (lele dan gurami). Potensi peternakan sapi di desa Bojong cukup besar. Jumlah sapi di desa Bojong mencapai 1.226 ekor. Pada awalnya, sapi-sapi tersebut hanya dimanfaatkan sebatas dijual pada hari raya Idul Adha, sedangkan kotorannya dijadikan pupuk tanaman. Namun pada tahun 2010, PLN, CSR, dan tim waste revinery dari Jurusan Teknik Kimia UGM
bekerja sama membangun unit
biogas dibeberapa rumah warga peternak sapi. Saat ini, terdapat 12 unit biogas di Dukuh VII. Keberadaan unit biogas ini sangat membantu warga dalam membersihkan dan mengolah kotoran sapi. Hampir seluruh penduduk Desa Bojong beragama Islam dengan ciri Nahdhatul Ulama (NU) yang kental. Tidak semua dukuh memiliki masjid atau mushola namun terdapat satu pondok pesantren di Dukuh IX. Masjid utama terdapat di Dukuh VII dan di Desa Bojong telah terdapat Madrasah Ibtida’iyah yaitu di Dukuh V. Masyarakat desa Bojong sering mengadakan pengajian rutin tiap malam Selasa Kliwon dan malam Jumat Kliwon. Selain itu pondok pesantren disana juga sering menggelar pengajian umum. Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) juga diperhatikan oleh pemerintah desa dengan pemberian insentif kepada pengajar TPA melalui
i
alokasi dana ADD. Para pengajar TPA yang ditempatkan oleh Departemen Agama adalah pengajar honorer sehingga bisa ditarik sewaktu-waktu. Kesadaran warga belum begitu mementingkan pendidikan tinggi. Tidak kurang dari 1300 warga belum bekerja dan sebagian penduduk hanya tamat SD, SMP, dan SMA. Salah satu faktor ialah keadaan ekonomi menengah
ke bawah
memaksa banyak
pemuda tidak
melanjutkan sekolahnya hingga jenjang universitas. Walaupun ada beberapa yang kuliah, namun kebanyakan pemuda setelah SMA banyak yang mencari pekerjaan di luar daerah (Yogyakarta, Jakarta, dsb) dengan harapan untuk merubah nasib. Jalan desa di Bojong berkonstruksi aspal dengan kondisi kurang baik. Untuk beberapa bagian terdapat lubang namun belum begitu parah. Banyak jalan yang masih berupa tanah atau cor semen dan batu-batuan sehingga saat musim hujan terdapat kubangan air. Kondisi lingkungan di Desa Bojong masih kurang diperhatikan adalah
sistem pembuangan
sampah yang hanya ditimbun di belakang rumah serta kegiatan yang mendukung kesehatan lansia masih jarang dilaksanakan, serta air kebutuhan rumah tangga yang tidak sesuai standar kesehatan. D.1.b Identifikasi dan Rumusan Masalah Dari kondisi di atas , kami memilih Dukuh IV, V, VI, dan VII sebagai tujuan lokasi KKN-PPM 2012. Disamping sebagai program kelanjutan KKN-PPM 2011 diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang terkait dengan keadaan Desa Bojong khususnya Dukuh IV, V, VI, dan VII. Identifikasi masalah terkait dengan keadaan keempat dukuh tesebut yang ingin diperbaiki adalah sebagai berikut: 1) Peningkatan gas bio/ methane pada unit biogas Kondisi sapi menjadi salah satu faktor kualitas gas bio yang nantinya akan di hasilkan. Kesehatan sapi masih kurang diperhatikan antara lain terkait pakan sapi dan kebersihan kandang sapi. Hal ini disebakan oleh kendala pakan sapi yang mahal dan kurangnya pengetahuan peternak
akan
kebersihan
kandang
yang
dapat
i
mempengaruhi kesehatan sapi. Disamping kesehatan dari sapi, perawatan unit-unit biogas yang dilakukan oleh warga masih kurang baik. Terdapat satu unit biogas di Dukuh V yang tidak berjalan dengan baik terutama pada saat musim hujan karena aliran pembuangan kotoran sapi tergenang oleh air hujan. Dua pipa penyaluran gas bio ke dapur rumah tangga di Dukuh V pun tidak dapat maksimal penggunaanya jika dilakukan bersama-sama. 2) Kurangnya optimalisasi pemanfaatan biogas Biogas yang dihasilkan dimanfaatkan oleh warga sebatas untuk memasak makanan sehari-hari. Pada beberapa unit biogas, kelebihan produksi biogas disiasati oleh warga dengan cara berbagi biogas, yaitu satu unit biogas digunakan oleh 2-3 rumah tangga. Meskipun demikian, dengan adanya biogas, kemanfaatannya hanya dirasakan oleh warga yang menyumbangkan kotoran sapinya sehingga tidak semua warga dapat merasakan kemanfaatan
biogas
yang
ada
di
daerah
mereka
dikarenakan terbatasnya dana. 3) Harga pakan ikan dan sapi yang dirasa mahal oleh masyarakat sekitar Peternak ikan dan sapi memilki kendala dalam membeli pakan hewan ternak mereka, karena sebagian besar peternak adalah masyarakat menengah ke bawah. Oleh karena itu, banyak warga yang lebih memilih menternakkan hewan ternak milik pejabat desa atau yang bisa disebut nggaduh. Kesulitan dalam pakan sapi sering terjadi ketika musim kemarau karena terbatasnya rumput yang biasa menjadi pakan andalan sapi setiap harinya.
4) Pengolahan limbah kotoran hasil sisa peternakan sekitar Limbah kotoran yang dibuang disekitar kandang ternak sapi akan mendatangkan sumber penyakit dan bau
i
yang
dapat
menganggu
sanitasi
daerah
disekitar
peternakan sapi dan kesehatan sapi itu sendirit. Kondisi kurangnya
pengetahuan
warga
akan
pentingnya
kebersihan dan belum banyak ditemui pengolahan limbah kotoran sisa peternakan di Desa Bojong. Limbah hasil sisa unit biogas atau sludge pun belum dimanfaatkan dengan baik padahal mash banyak terkandung nutrisi yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman. 5) Harga jual sapi yang dirasakan murah oleh masyarakat Pemilik sapi akan menjual ternaknya dengan mudah saat mereka membutuhkan uang untuk keperluan yang sangat mendesak sekalipun dengan harga jual yang rendah. Penentuan harga ternak yang rendah ditentukan berdasarkan kriteria fisik, satus kesehatan, dan harga jual pasaran.
Masyarakat
pemilik
sapi
di Desa
Bojong
mengeluhkan akan harga jual sapi yang dinilai rendah. 6) Pemanfaatan hasil komoditi pertanian dan perikanan Potensi yang sangat besar produk pertanian dan perikanan di Desa Bojong kurang dimanfaatkan secara optimal oleh warga setempat. Kelapa yang tumbuh subur di Desa Bojong dan pisang tidak diolah menjadi produk yang memilki nilai jual yang lebih tinggi. Sebagian besar kelapa di jual ke luar kota. Banyak keluarga memelihara ikan lele dan gurameh namun hanya dijual mentah tidak diolah menjadi produk inovasi baru sehingga akan membangkitkan usaha-usaha lokal di Desa Bojong. Hal ini desebabkan antara lain: Pemasaran yang sulit. Masyarakat sekitar terbiasa dengan metode instant dan praktis yang tidak membutuhkan proses rumit dan biaya mahal. Kurangnya jiwa kewirausahawan masyrakat.
i
Kurang berjalannya dengan baik unit usaha tani dan unit usaha ternak di beberapa Dukuh di Desa Bojong. 7) Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Desa Bojong kurang diperhatikan. Sanitasi dan lingkungan Desa Bojong kurang bersih, hal ini bisa dilihat dari pembuangan limbah rumah tangga yang kurang sesuai dengan standar kesehatan. Selain itu banyaknya genangan air dan pembungan sampah yang sembarangan di sekitar rumah sehingga dapat berpotensi menimbulkan penyakit seperti malaria dan DBD. Pelayanan kesehatan untuk anak maupun lansia masih sangat kurang . Ketersediaan air bersih di Desa Bojong sangatlah kurang terutama di Dukuh VI, warga tidak mengolah air terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga seperti memasak dan mandi. Padahal keadaan air jauh dari bersih dan sehat. Warna air yang kekuning-kuningan salah satu faktor indikasi pencemaran air di Desa Bojong. D.2 Usulan Penyelesaian Masalah Dari segala uraian di atas dapat diuraikan bahwa masalah yang terjadi di Desa Bojong adalah kurangnya pendidikan dan pengetahuan, sehingga berdampak pada kurangnya kemandirian masyarakat dalam mengoptimalkan potensi yang telah ada seperti pertanian, perikanan, peternakan, dan pemanfaatan unit biogas, serta kurangnya kesadaran masyarakat akan pola hidup bersih dan sehat. Oleh karena itu, kami mencoba memberikan solusi dengan metode pengembangan masyarakat (community development) dengan tujuan kegiatan ini dapat berlangsung secara berkelanjutan. Usulan penyelesaian masalah adal sebagai berikut:
1) Peningkatan gas bio/ methane pada unit biogas
i
Perlunya warga masyarakat yang memiliki instalasi unit biogas terjun secara langsung dalam memperbaiki sistem pengolahan dan perawatan unit biogas tersebut, tentunya dengan pemahaman dan sosialiasi yang baik yang telah mereka dapat. 2) Optimalisasi pemanfaatan biogas Agar keberadaan biogas bisa dirasakan seluruh warga maka, gas bio yang tersisa dimasing-masing unit dimanfaatkan dalam membantu pembuatan produk olahan hasi pertanian dan perikanan. Dengan tahap usulan penyelesaian masalah adalah sebagai berikut: a) Pengelolaan dan pemeliharaan unit biogas secara mandiri. Pembentukan, pendampingan, dan pemberdayaan kelompok unit biogas untuk mengolah hasil pertanian dan perikanan. b) Peningkatan produktivitas biogas. Kelompok unit biogas dirasakan perlu keberadaannya agar dapat mengorganisir
serta
menjaga
keberlanjutan
optimalisasi
pemanfaatan biogas yang saat ini hanya digunakan pada dapur rumah tangga sebegian kecil kepala keluarga di Desa Bojong terutama di Dukuh VII. Perlunya pemerataan dan saling membantu antara kelompok unit biogas dengan kelompok pengolahan hasil pertanian dan perikanan unit meningkatkan usaha lokal yang akan mulai dirintis. 3) Harga pakan ikan dan sapi yang dirasa mahal oleh masyarakat sekitar Pada KKN-PPM tahun 2011 telah dilaksanakan penyuluhan mengenai pakan alternatif maka untuk KKN-PPM 2012, kami mencoba untuk memberdayakan masyarakat secara langsung praktek di lapangan. a) Pembuatan Hay dari jerami Sisa hasil pertanian seperti jerami dan hasil pertanian lainnya dapat
diolah menjadi
sumber bahan baku untuk
pembuatan jenis pakan yang baru. Jerami kering dapat diolah menjadi hay dan menjadi haylage/silage. Hay merupakan alternatif paling tepat dirasa dari keberadaan sisa hasil pertanian. Hay adalah bahan pakan sisa hasil pertanian yang memilki kadar
i
air sekita 18 – 22%. Sementara silage adalah bahan pakan hasil fermentasi terkontrol dimana hijauannya memilki kadar air 65 – 75%,. Silage sendiri dirasa tepat menjadi alternatif disaat keberadaan pakan hijauan mulai jarang karena pengaruh musim dan ketersediaan hijauan terbatas. Hay digunakan
sebagai
alternatif untuk pakan sapi. b) Pembuatan media tanam rumput gajah Terbatasnya
pakan
sapi
dikarenakan
faktor
musim
menyebabkan peternak kesulitan mendapatkan pakan sapi saat musim hujan, dengan memfaatkan sisa limbah biogas yang berupa sludge dapat digunakan sebagai media tanam rumput gajah karena masih mengandung banyak nutrisi dan di samping itu membuat lingkungan hijau dan bersih di sekitar unit biogas dan kandang sapi. c) Pemanfaatan limbah kotoran ternak sebagai media tumbuh cacing sebagai pakan alternatif ikan Pakan ikan yang dirasa mahal dapat ditanggulangi dengan memanfaaatkan out put hasil bigas yang telah dimanfaatkan gasnya, hasil sisa limbah biogas dinamakan sludge. Kandungan nutrien yang masih banyak dan telah dikurangi nilai methan dan kandungan toksitasnya dapat dimanfaatkan sebagai media tumbuh kembang cacing sebagai pakan alternatif ikan. 4) Pengolahan limbah kotoran hasil sisa peternakan sekitar Limbah kotoran hasil sisa peternakan dapat dimanfaatkan sebagai berikut: a) Pupuk Kompos Pembuatan pupuk kompos sederhana dan biaya tidak besar. Pembuatan pupuk kompos selain menanggulangi kotoran ternak agar tidak mencemari lingkungan juga dapat menghasilkan pupuk yang dapat membantu perekonomian keluarga di desa Bojong. Masyarkat di desa Bojong yang kebanyakan bekerja sebagai petani akan terbantu tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli pupuk kimia.
i
b) Media tumbuh dan rumput gajah sebagai pakan alternatif ikan dan sapi Seperti poin c) sebelumnya penaggulangan pakan ikan dapat
menfaatkan
limbah
kotoran
ternak
di
samping
menggunakan media berupa sludge, sisa limbah biogas. Sludge dan sisa kotoran ternak dapat sebagai media tumbuh cacing yang nantinya cacing dapat digunakan sebagai pakan ikan dengan memberikan perlakuan sederhana terhadap media tumbuh dari kotoran ternak tersebut. Pemnfaatan lain dari sludge adalah sebagai media tanam rumput gajah untuk pakan alternatif sapi yang pertumbuhannya tidak terlalu dipengaruhi faktor musim. 5) Harga jual sapi yang dirasakan murah oleh masyarakat Diperlukan upaya pemahaman kepada peternak untuk mengetahui karakteristik sapi yang baik yang sesuai untuk tujuan pemeliharaan. Tahap-tahap usulan penyelesaian masalah adalah sebagai berikut: a) Penyuluhan karakteristik pemilihan ternak dan pemahaman terhadap kondisi pasar ternak sapi Melalui program penyuluhan yang dilakukan oleh Dinas Peternakan memahami
setempat
diharapkan
metode-metode
peternak
dalam
sapi
dapat
beternak
agar
mendapatkan karakteristik sapi yang memilki harga jual tinggi, pemberian pakan yang berkualitas untuk meningkatkan produktivitas ternak dengan bahan pakan yang murah dan mudah diperoleh, serta mudah dalam proses pembuatannya. b) Pemberian pakan yang berkualitas, murah, dan mudah diperoleh, serta mudah dalam proses pembuatannya Metode pembuatan pakan yang diusulkan adalah jerami padi dan pembuatan pembuatan suplemen pakan seperti Urea Molasses Block (UMB).
i
6) Pemanfaatan hasil komoditi pertanian dan perikanan Usulan penyelesaian masalah terkait kurangnya optimalisasi hasil komoditi pertanaian dan perikanan adalah sebagai berikut: a) Pelatihan dan pendampingan dalam kegiatan pertanian, peternakan, dan perikanan Pelatihan dan pendampingan ini dimaksudkan adanya kegitan dalam unit-unit usaha tani dan ikan untuk berinovasi dalam mengoptimalkan hasil pertanian dan perikanan agar lebih komersial dan dapat meningkatkan usaha-usaha lokal di Desa Bojong. Pelatihan dan pendampingan yang dilakukan antara lain pembuatan abon lele, kripik ikan, dan keripik pisang aneka rasa. Kegitan ini juga bekerja sama dengan kelompok unit biogas dalam optimalisasi pemanfaatan biogas. b) Pembentukan kelompok dan sosialisasi tentang UKM Kurangnya jiwa kewirausahawan penduduk Desa Bojong mendorong tim KKN-PPM 2012 untuk memulai mengajak masyarakat membentuk UKM karena akan memudahkan dalam pemasaran
produk-produk
inovasi
komoditi
pertanian
dan
perikanan di Desa Bojong serta akan meningkatkan pendapatan warga dan mengurangi angka pengangguran. UKM ini juga diharapkan dapat bekerja sama dengan unit-unit usaha tani, ternak, dan ikan di Desa Bojong 7) Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Usulan penyelesaian masalah terkait PHBS di Desa Bojong antara lain: a) Penyuluhan pentingnya air bersih dalam konsumsi rumah tangga Penyuluhan disertai presentasi alat penjernih air tanpa mesin (penemu: Ibu Soelidarmi) yang dapat dipraktekkan di masing-masing
rumah-rumah
penduduk
diharapkan
dapat
mempermudah dalam mengkonsumsi air bersih. b) Pelayanan kesehatan lansia dan anak Pelayanan kesehatan bekerja sama dengan kader-kader kesehatan yang telah dibentuk sehingga transfer ilmu dapat
i
dilaksanakan dan disosilisasikan seperti pengukuran tekanan darah dan cek gula darah. D.3 Kebijakan dan Metode Pengembangan Membangun Desa Bojong menjadi desa mandiri terutama dalam bidang ekonomi akan dilaksanakan dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada di desa tersebut. Tiga sumber daya yang dimaksud dalam uraian berikut adalah tersedianya potensi biogas, sumber daya alam, dan penyiapan sumber daya manusia yang kompeten. Seperti
deskripsi
potensi
alam
pada
uraian
sebelumnya,
maka
peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat adalah pilihan yang sudah seharusnya diambil. Dengan memanfaatkan tiga potensi tersebut di empat dusun yang akan dijadikan lokasi proyek KKN, diharapkan peningkatan ekonomi akan dilakukan dengan cara yang tepat. Karena program KKN-PPM harus berkelanjutan atau menganut sistem Education for Sustainable Development (EfSD), fokus kerja yang akan diambil
pada
tahun
ini
untuk
mengoptimalkan
pemanfatan
biogas,
mengoptimalkan kegiatan pertanian, peternakan, dan perikanan. Konsep KKN-PPM tahun ini adalah membangun potensi lokal dengan pemberdayaan masyarakat melalui kerjasama beberapa unit usaha untuk meningkatkan
perekonomian
dan
menurunkan
angka
pengangguran.
Program-program yang akan dilaksanakan adalah program yang nantinya dapat ter-follow up sehingga keberlangsungan usaha dapat terjaga dan berlanjut sehingga bisa menjadi sumber pendapatan tambahan. Disamping,
usaha
meningkatkan
usaha-usaha
lokal,
pentingnya
membangun mindset bahwa perlunya memandang kemajuan atau perubahan bukanlah merupakan sesuatu yang mendesak, alias ”budaya nrimo” . Besar harapan kami bahwa masyarakat akan sadar bahwa program ini untuk mereka sehingga mereka juga akan mempunyai rasa memiliki terhadap program yang telah kami rencanakan. Dengan konsep Education for Sustainable Development (EfSD, tercipta kualitas SDM yang mantap, tidak lantas surut termakan waktu, tapi tetap ada, dan terus dikembangkan walaupun nantinya tim KKN PPM ini tidak lagi ada di sana. Kami sebagai tim yang menciptakan sistem kerja pendorong dan pemelihara. Dengan begitu walaupun program kita sudah selesai namun mereka akan senantiasa terus
i
menerus untuk mengembangkan desa mereka dengan memnfaatkan segala potensi Sumber Daya Alam ditempat tinggal mereka. Untuk lebih jelasnya, perhatikan bagan konsep berikut.
Membangun Kesadaran Masyarakat (community awarness)
Dari dan Oleh Tim KKN PPM UGM & Masyarakat
Mindset masyarakat terbangun • Pemanfaatan sumber daya lokal • Sadar berwirausaha • Menjaga Lingkungan
Berjalannya optimalnya enterpreneurship based community
Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat
Oleh Masyarakat
Oleh Masyarakat
Untuk Masyarakat
Tabel 1. Konsep Pemberdayaan Masyarakat: Dari, Oleh dan Untuk Masyarakat D.4 Mitra Program KKN-PPM 2012 Rencana mitra program KKN-PPM 2012 pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, beserta instansi terkait. Instansi yang terkait tersebut diantaranya adalah Departemen Pertanian, Departemen Peternakan, Kementrian Kelautan dan Perikanan, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Dinas Lingkungan Hidup dan Penanaman Modal, Tim Penggerak PKK Kabupaten, Kementrian Agama Kulon Progo. Bentuk kerjasama yang akan dilakukan dengan lembaga mitra tersebut diantaranya, terkait dengan pendanaan, perizinan, fasilitas sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan program KKN PPM. Hal terpenting
i
yang kami tekankan kepada mitra adalah sinergitas program mitra yang bisa kami laksanakan di lokasi KKN yang sesuai dengan program kami, sehingga bentuk kerjasama mitra tidak hanya berupa uang semata. Di samping pemerintah setempat, Lembaga Swadaya Masyrakat (LSM) yang bergerak di bidang kesehatan, hukum, dan masalah keremajaan akan direncanakan untuk bermitra pada KKN-PPM ini dalam wujud pemberian penyuluhan dan ketrampilan kepada warga Desa Bojong, serta PLN sebagai instansi yang memiliki tanggung jawab sosial terhadap warga yang rumahnya di lewati sutet maka akan direncanakn untuk menjalin kemitraan bertujuan meningkatkan kesejahteraan warga. D.5 Profil Kelompok Sasaran Beberapa kelompok sasaran ini adalah sebagai dasar tolak ukur keberhasilan kegiatan tematik, yaitu untuk membuat kelompok sasaran tersebut menjadi lebih mandiri dalam melaksanakan segala kegiatan khususnya yang terkait dengan kegiatan pemnafaatn sumber daya alam. Berikut adalah beberapa kelompok sasaran dalam kegiatan KKN Tematik ini: 1) Kelompok sasaran bidang optimalisasi pemanfaatan biogas Kepala keluarga pemilik instalasi biogas Di Desa Bojong tidak kurang dari 30 kepala keluarga memiliki instalasi biogas. Instalasi biogas sebagian besar terdapat di Dukuh VII terletak di bawah Saluran Tegangan Tinggi (sutet) berjumlah 12 dan tiap satu unit untuk dua hingga tiga kepala keluarga. Belum terbentuknya kelompok unit biogas mendorong tim KKN-PPM menjembatani pembentukan kelompok agar tercipta optimalisasi pemanfaatan biogas yang sudah ada dan dapat dirasakan seluruh warga. 2) Kelompok sasaran bidang pembinaan usaha perikanan, pertanian, dan peternakan a) Peternak sapi, ikan, dan petani Jumlah peternak dan petani di Desa Bojong mencapai 1371 orang. Pelaksanaan program bidang ini bertujuan untuk memfasilitasi dan mendukung kelompok sasaran dalam menjalankan
aktifitas
perekonomian
serta meningkatkan
i
pendapatan dangan pemanfaatan hasil sumber daya alam yang tersedia melalui pembinaan usaha yang diharapkan teripta usaha bersama, dan mempermudah produksi, serta pemasarannya. Tidak terdapatnya kelompok peternak dan petani di beberapa dukuh menghambat pengorganisasian pemanfaatan hasil pertanian, perikanan, dan peternakan di Desa Bojong. b) Kelompok usaha tani dan petani ikan Kelompok usaha tani dan peternak ikan hampir terdapat di masing-masing dukuh. Namun demikian kelompok ini hanya terbatas aktifitas dalam hal penyedian bibit, pupuk, dan pakan namun belum menjangkau dalam hal pemasaran, serta kurangnya kegiatan pelatihan dan pengolahan hasil komoditi yang terdapat di Desa Bojong untuk mempelopori Unit Kerja Mandiri (UKM). Kesulitan petani dan peternak dalam hal pemasaran, harga pakan, obat-obatan yang mahal adalah masalah yang harus segera teratasi melihat kurangnya ilmu dan kesadaran masyarakat untuk mengoptimalkan hasil pertanaian, perikanan, dan peternakan di daerah mereka. Kelompok usaha tani dan petani ikan diharapkan dapat bekerja sama dengan kelompok unit biogas dalam pengolahan hasil komoditi seperti pembuatan inovasi produk makanan yangd dapat dikomersialkan. 3) Kelompok sasaran bidang peningkatan SDM dan pemberdayaan masyarakat a) Kelompok PKK ibu-ibu rumah tangga Cukup rutinnya kegiatan-kegiatan PKK di Dukuh IV, V,VI, dan VII, menjadi sasaran dalam pemberian materi kebersihan, kesehatan yang difokuskan pada pentingnya konsumsi air besih, dan peningkatan kegiatan ekonomi dalam mendukung kegiatan pertanian, perikanan, dan peternakan. Metode yang digunakan pada program bidang ini adalah penyuluhan, pelatihan, pendampingan, dan instruksional partisipatif.
i
b) Kelompok Karang Taruna dan Remaja Karang Taruna terdapat di masing-masing dukuh dan keberadaanya kurang aktif dalam memfasilitasi kegiatan pemudaan di dukuh tesebut. Hal ini disebabkan terbatasnya pemuda di Desa Bojong karena banyak yang merantau ke luar kota untuk merubah nasib, sehingga kegiatan karang taruna sebagian hanya saat peringatan 17 Agustus dan bulan Ramadhan. 4) Kelompok sasaran pengelolaan lingkungan dan peningkatan kesehatan Masyrakat Seperti pada poin c), sasaran pada bidang ini adalah kelompok PKK, karang taruna, remaja, anak-anak, dan masyrakat. Disamping itu, sasarannya adalah: Kelompok posyandu Kelompok posyandu yang terdapat di Desa Bojong hanyalah terbatas pelayanan kesehatan balita belum adanya pelayanan terbatasnya
kesehatan
untuk
kader-kader
lansia
kesehatan
dikarenakan dan
masih
kurangnya
pengetahua pentingnya pelayanan kesehatan kepada lansia. 5) Kelompok sasaran pengembangan infrastruktur dan program terpadu Sasaran bidang ini adalah seluruh warga Desa Bojong, elemen organisasi, dan aparat pemerintah sehingga pengembangan dan program dapat merecruit berbgai macam pihak untuk dapat bekerja sama. E. Tujuan Tujuan atau target KKN-PPM 2012 di Desa Bojong adalah sebagai berikut: 1. Bagi mahasiswa a) Mahasiswa melaksanakan KKN sebagai perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi. b) Mahasiswa mampu bersosialisasi dan beradaptasi dengan keadaan masyarakat desa.
i
c) Mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan teori yang telah diperoleh di bangku kuliah sesuai dengan bidang ilmunya masing-masing untuk memecahkan permasalahan yang terjadi di masyarakat 2. Bagi masyarakat a) Mengurangi biaya hidup masyarakat dengan cara penggunaan bahan bakar berupa biogas. b) Mengurangi
biaya
produksi
pertanian
dengan
cara
menggunakan pupuk yang dibuat dari limbah peternakan yang dihasilkan. c) Peningkatan kesehatan masyarakat Desa Bojong setelah diadakannya penyuluhan mengenai kesehatan lingkungan dan jasmani. d) Pemanfaatan potensi ekonomi desa oleh masyarakat secara lebih maksimal. e) Mengoptimalkan pemanfaatan unit-unit biogas yang sudah ada. f)
Mengembangkan
perekonomian
masyarakat
dengan
membentuk Usaha Kecil Menengah sebagai basis pelaksana. g) \Memberikan wawasan berupa soft skill dan managerial skill kepada masyarakat Desa Bojong dalam hal pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM). 3. Bagi lembaga a) Bagi pemerintah Kabupaten Kulon Progo dapat meningkatkan pendapatan daerah serta
menjaga kelestarian lingkungan
pada daerah penyangga karena dengan adanya instalasi biogas dapat mengurangi emisi CO2 dari pembakaran dengan kayu bakar. b) Bagi PLN, dapat bertahannya citra perusahaan dengan program sosial yang tersosialisasikan dan tumbuh keyakinan masyarakat akan tanggung jawab sosial tersebut. c) Bagi
LSM,
dapat
meningkatkan
citra
LSM
dalam
merealisasikan program-programnya serta terbuka jaringan yang luas dan pencapaian tujuan dari pendirian LSM tersebut.
i
F. Hasil yang Diharapkan 1. Produk Kegiatan KKN PPM: a) Terwujudnya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi secara mandiri dalam pengelolaan biogas. b) Terbentuknya nilai tambah (value added) untuk limbah kotoran sapi. c) Diterapkannya teknologi penyediaan dan penggunaan biodigester untuk keperluan rumah tangga khususnya di pedesaan. d) Berkembangnya usaha agribisnis yang terpadu dengan penyediaan bio energi (peternakan, perikanan, pertanian, dll). e) Berkembangnya usaha-usaha lokal masyarakat yang ditunjang oleh penyediaan dan penggunaan bio energi secara swadaya oleh masyarakat di perdesaan. f)
Melakukan perbaikan sarana dan prasarana fisik di lingkungan desa Bojong agar program pengembangan sumber daya ekonomi di Desa Bojong dapat berjalan lancar.
g) Pemasaran hasil pertanian, peternakan, dan perikanan menembus pasar-pasar lokal. h) Masyarakat sadar untuk berpartisipasi langsung dalam mencari alternatif solusi permasalahan desa. i) 2.
Optimalnya potensi-potensi desa yang belum dimanfaatkan.
Hasil Kegiatan KKN-PPM: a) Meningkatnya keberdayaan masyarakat dan lingkungan hidup yang lebih tertata dan sehat. b) Meningkatkan pendapatan perkapita penduduk Desa Bojong. c) Menurunnya angka pengangguran.
i
G. Lingkup Program KKN-PPM 1. Kelompok Sasaran a) Kelompok Masyarakat Pengguna Unit Biogas Kelompok ini sudah menggunakan atau memanfaatkan unit biogas selama beberapa bulan. Berjumlah sekitar 30 kepala keluarga. b) Kelompok Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kelompok ini memiliki penghasilan minim karena belum optimalnya upaya pengembangan kegiatan pertanian, peternakan dan perikanan. Kelompok ini adalah mayoritas penduduk di Desa Bojong. c) Kelompok Anak-Anak, Remaja dan Pemuda Kelompok ini merupakan usia-usia pembentukan mental dan akan menjadi iron stock bagi kehidupan keluarga di masa depan. Terdapat rata-rata 30-40 orang di tiap-tiap dusun. d) Seluruh masyarakat desa Bojong yang tidak termasuk dalam ketiga kelompok di atas (diwujudkan melalui program-program umum non tema). 2. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Partisipatif KKN PPM a) Pengumpulan data Dalam pengumpulan data, dilakukan observasi dan wawancara terhadap penduduk, kelompok tani dan petani ikan, serta aparat Desa Bojong Kec. Panjatan, Kab. Kulon Progo, DIY. b) Analisa data dan identifikasi peluang usaha Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di lapangan, banyak ditemukan berbagai permasalahan ataupun halhal yang sekiranya bisa didayagunakan dan diperbaiki serta ditingkatkan.
Misalnya
harga
pakan
yang
mahal,
sulitnya
pemasaran produk, rumitnya proses produksi olahan hasil pertanian
dan
perikanan.
Selain
itu,
perlu
juga
ada
pengembangan SDM untuk mengelola menajemen yang akan mengorganisir sistem produksi pengolahan hasil pertanian dan perikanan.
i
c) Inovasi Memformulasi program pengembangan integratif yang tepat sasaran sebagai perbaikan dari program-program yang telah ditetapkan dan diharapkan dapat berkelanjutan serta terjaga. d) Formulasi program Program yang akan dilaksanakan meliputi kegiatan tema, pendukung, dan non tema. Program
tema
dan
pendukung
berupa
program
pengembangan integratif terhadap komunitas sasaran untuk mengembangkan potensi-potensi sektor pertanian, perikanan, dan peternakan, serta biogas khususnya. Deskripsi lebih lanjut mengenai program utama dijelaskan pada metode program KKN PPM. Sedangkan program non tema antara lain peningkatan kebersihan lingkungan, kesehatan masyarakat, pendidikan, dan sebagainya dengan memberdayakan masyarakat. Deskripsi lebih lanjut mengenai program penunjang dijelaskan pada metode program KKN Tematik. e) Evaluasi Monitoring Melakukan evaluasi dan monitoring efektivitas dan efisiensi setiap
lini
secara
periodik
terhadap
program
yang
telah
ditetapkan. H. Operasionalisasi Program KKN PPM 1. Persiapan dan Pembekalan Pembekalan
dilakukan
untuk
mempersiapkan
mahasiswa
sebelum keberangkatan. Pembekalan kepada mahasiswa dilakukan dengan cara mendatangkan tim ahli untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa pelaksana KKN PPM sehingga pada saat pelaksanaan tidak terjadi kesalahan. Pertemuan-pertemuan rutin juga selalu dilakukan tim untuk memantapkan program-program yang akan dilaksanakan. Kami juga membangun diskusi terkait program-program untuk peningkatan usaha lokal dengan kelompok unit tani dan ikan
i
serta aparat desa setempat. Final Briefing akan dilakukan sebelum keberangkatan. Kegiatan persiapan yang telah dilaksanakan yaitu: a) Koordinasi Dengan Kepala Desa Bojong Hari, tanggal
: Rabu, 25 Januari 2012
Tempat
: Balai Desa Bojong, Panjatan, Kabupaten Kulon Progo
Hasil
:
1) Pengenalan Tim KKN PPM dengan pengurus Desa seperti Kepala Desa, pegawai balai desa, serta Dukuh IV, V, VI, dan, VII. 2) Dalam koordinasi tersebut, dijelaskan mengenai potensi alam yang ada di Desa Bojong. 3) Tim KKN PPM mendapatkan berbagai macam data mengenai
kondisi
geografis,
potensi
alam,
mata
pencaharian penduduk Desa Bojong, dan melihat secara langsung beberapa unit biogas yang ada disana. b) Pendekatan kepada masyarakat Tahap ini merupakan rangkaian dari proses sosialisasi anggota
tim
KKN
kepada
masyarakat
sekitar
sekaligus
mengindentifikasi kehidupan sosial budaya yang ada di Desa Bojong, baik yang dilakukan secara formal maupun informal. 2. Tindakan Pelaksanaan a) Rapid assessment dilakukan di lapangan, sosialisasi KKN PPM pada orang-orang dan institusi kunci di wilayah kerja, serta perencanaan ulang detail kegiatan. Waktu yang dijadwalkan sampai dengan 3 hari pertama sejak kedatangan. b) Perencanaan ulang dilakukan setelah rapid assessment selesai dilaksanakan.
Setiap
mahasiswa
dikoordinasikan
menurut
bidangnya masing-masing. Setiap kelompok mahasiswa akan mendiskusikan langkah-langkah untuk memulai program yang telah disusun sebelumnya. Waktu yang dijadwalkan sampai dengan 3 hari setelah rapid assessment.
i
3. Tema Utama dan Pendukung a) Bidang Optimalisasi Pemanfaatan Biogas 1) Sosialisasi perawatan instalasi biogas a) Tujuan Memberikan pemahaman perawatan instalasi bogas kepada pemilik instalasi biogas agar proses produksi gas methane maksimal. b) Metode Observasi, analisis data dan studi pustaka terkait perawatan instalasi biogas. Penyuluhan
terhadap
masyarakat
mengenai
metode dan perawatan yang tepat agar proses produksi gas methane maksimal. 2) Pembentukan kelompok unit biogas a) Tujuan Mengorganisir serta menjaga keberlanjutan optimalisasi pemanfaatan biogas agar seluruh masyarakat dapat merasakan kemanfaatan dari energi alternatif ini. b) Metode Pertemuan
internal
kepada pemilik instalasi
biogas dan kelompok tani dan peternak ikan. Pembentukan, pendampingan, dan pemberdayaan kelompok
unit
biogas
untuk
mengolah
hasil
pertanian dan perikanan. 3) Pembuatan tempat penampung sludge limbah biogas a) Tujuan Pengoptimalan pemanfaatan sludge limbah biogas sebagai pupuk. b) Metode Pembuatan tempat penampung permanen di sekitar biodigester.
i
b) Bidang Pembinaan Usaha Perikanan, Pertanian, dan Peternakan 1) Sosialisasi dan praktek pembuatan briket dan asap cair a) Tujuan Tersosialisasikan bahan bakar alternatif yaitu briket dan pemanfaatan biogas sebagai sumber energi dalam proses pembuatannya, serta masyarakat dapat memfaatkan hasil pertanian kelapa yang melimpah dii Desa Bojong b) Metode Penyuluhan da praktek di lapangan secara langsung. 2) Sosialisasi perawatan hewan ternak a) Tujuan Masyarakat memahami terkait pemilihan ternak yang baik untuk tujuan pemeliharaan seperti penggemukan sapi ataupun untuk indukan serta memahami kondisi pasar terhadap harga jualan sapi. b) Metode Penyuluhan karakteristik pemilihan ternak dan pemahaman terhadap kondisi pasar. Praktek pengolahan pakan seperti pembuatan UMB dan fermentasi jerami padi. 3) Sosialisasi pengolahan limbah kotoran hasil sisa peternakan a) Tujuan
Mengatasi harga pakan ikan dan pupuk yang cukup mahal.
Sebagai alternatif peluang usaha dan membuka lapangan kerja baru.
Pemanfaatan sludge dari biogas agar lebih berguna.
b) Metode Praktek secara langsung pembuatan pupuk kompos dan sebagai media tempat tumbuhnya cacing serta media tanam rumput gajah.
i
4) Pembuatan pakan ikan dan sapi alternatif a) Tujuan Masyarakat tertarik budidaya lele. Menciptakan alternatif pakan untuk menanggulangi mahalnya harga pakan. Masyarakat bersedia mengaplikasikan pembuatan pakan alternatif. b) Metode Pemanfaatan sisa tanaman pertanian masyarakat sekitar dan kotoran sapi sebagai media tumbuh cacing dan media tanam rumput gajah. 5) Pembentukan kelompok usaha bersama a) Tujuan Membentuk kelompok yang dapat mewadahi dan mengorganisir usaha masyarakat. Tempat sosialisasi UKM dan diharapkan bisa menjadi rintisan UKM. Hasil usaha bisa menjadi tambahan penghasilan. b) Metode
Pertemuan tim KKN-PPM dengan kelompok tani dan peternak ikan.
Pengkoordinasian kelompok tani dan peternak ikan untuk bersinergi membentuk usaha kolektif.
Pelatihan enterperneurship dan managemen usaha.
6) Optimalisasi komoditi kelapa, pisang, dan ikan a) Tujuan Optimalisasi
pemanfaatan
biogas
sebagai
produk
pertanian
energi
alternatif. Meningkatkan
nilai
jual
dan
perikanan. Menambah wacana masyarakat tentang pengolahan hasil pertanian dan perikanan menjadi berbagai jenis produk pangan dan obat-obatan (diversifikasi produk).
i
b) Metode Pelatihan pembuatan produk olahan hasil pertanian dan perikanan serta bekerja sama dengan kelompok PKK dan kelompok tani dan peternak ikan. c) Produk Keripik pisang aneka rasa, abon lele, kripik ikan, gethuk dodol pisang, dll. 7) Pengembangan UMKM, Perluasan Pemasaran Produk a) Tujuan Meningkatkan kesejahteraan masyarakat. b) Metode Menggundang wirausahawan yang ahli dibidangnya untuk memberikan pelatihan atau pun memberikan kiat-kiat sukses untuk berwirausaha. 4. Non Tema a) Bidang Peningkatan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat 1) Pelatihan Edukasi Anak-Anak Tingkat Sekolah Dasar a) Tujuan Mengasah dan meningkatkan rasa ingin tahu anakanak akan
pengetahuan alam dan potensi alam di
tempat tinggal mereka. Meningkatkan semangat belajar dan rasa cinta serta bangga pada Desa Bojong. b) Metode Training edukasi, bermain sambil belajar, serta pemberian praktek softskill dan ketrampilan. 2) Kegiatan Kerohanian a) Tujuan Meningkatkan
keimanan anak-anak dan remaja desa.
Dengan adanya iman yang kuat ini, diharapkan mereka dapat membangun benteng yang kuat dari efek negatif
i
yang datang dari luar serta memberikan pemaknaan terkait program kerja KKN-PPM dalam sudut pandang agama. b) Metode Berpartisipasi dalam kegiatan kerohanian masyarakat. 3) Motivasi Wirausaha bagi Pemuda a) Tujuan Meningkatkan motivasi masyarakat untuk berwirausaha. b) Metode Menggundang seorang motivator atau wirausahawan sukses asli putra daerah di wilayah Bojong
pada
khususnya dan Kulon Progo pada umumnya. 4) Penyuluhan dan peningkatan kesadaran hukum a) Tujuan Membentuk kesadara hukum tentang tindak pidana korupsi dan penyalahgunaan narkoba. Terbentu
kesadaran
masyarakat
dalam
tertib
administrasi , khususnya sertifikat tanah. b) Metode Penyuluhan anti korupsi dan anti narkoba. Pendataan dan advokasi akta tanah. 5) Pengembangan seni a) Tujuan Meningkatkan kecintaan pada kesenian dan terbentuknya wadah penyaluran seni. b) Metode Pembantukan dan pelatiahan kelompok kesenian. b)
Bidang Pengelolaan Lingkungan dan Peningkatan Kesehatan Masyarakat 1) Sosialisasi PHBS (Pola Hidup Bersih Sehat) a) Tujuan Tercipta lingkungan Desa Bojong yang bersih, sehat serta terhindar dari sumber penyakit. b) Metode
i
Penyuluhan pentingnya hidup bersih dan sehat dan kerja bakti bersama. 2) Pelayanan kesehatan lansia dan anak-anak a) Tujuan Mengoptimalkan kesehatan lansia dan anak-anak. b) Metode Posyandu lansia (senam lansia, pengukuran tekanan darah, pengobatan, dan cek gula darah) dan anak-anak (pengukuran
berat
badan
dan
pemberian
makanan
tambahan), serta pelatihan kader-kader kesehatan di tiap dukuh. 3) Sosialisasi metode penjernihan air a) Tujuan Menyadarkan masyrakat akan pentingnya air bersih untuk kebutuhan rumah tangga dan terhindar dari penyakit yang tidak diinginkan akibat kandungan berbahaya dalam air yang selama ini dikonsumsi sebagian besar keluarga. b) Metode Pemeriksaan kandungan sampel air di Desa Bojong. Observasi, analisis data dan studi pustaka terkait metode yang tepat penjernihan air. Penyuluhan akan pentingnya air bersih dan praktek pembuatan alat penjernih air. 4) Peningkatan Kesehatan Reproduksi a) Tujuan Meningkatkan kesehatan reproduksi khususnya wanita. b) Metode Pengenalan bagaimana antisipasi penyakit yang umum diderita
masyarakat
terutama
kesehatan
reproduksi
wanita. 5) Sosialiasi Kebersihan Diri pada Anak-Anak a) Tujuan Peningkatan kesehatan pada anak di usia dini. b) Metode
i
Pendidikan kesehatan ini akan dilaksanakan bersamaan dengan diadakannya TPA pada sore hari. Dengan menggunakan media yang menarik. c) Bidang Pembangunan Infrastruktur dan Program Terpadu 1) Pembuatan peta desa a) Tujuan Memeperkenalkan profil desa secara keseluruhan. b) Metode Melibatkan partisipasi warga terutama pemuda dalam pembuatannya. 2) Koranisasi a) Tujuan Adanya media cetak sebagai sumber berita. b) Metode Pengadaan papan peletakkan koran melibatkan pemerintah desa. 3) Kegiatan Ramadhan a) Tujuan Menyemarakkan acara ramadhan dan menjalin keakraban antara warga dan mahasiswa KKN. b) Metode Mengadakan kegiatan-kegiatan khas ramadhan seperti pesantren ramadhan, TPA, perlombaan Islami TPA antardukuh. 4)Perbaikan Saluran Irgasi a) Tujuan Mencegah meluapnya air dalam system irigasi yang selama ini belum berjalan dengan baik. b) Metode Observasi, analisis data terkait masalah irigasi di Dukuh IV Perbaikan saluran irigasi bersama warga.
i
5) Bojong Fair a) Tujuan Meningkatkan keakraban antarwarga di Desa Bojong. Media publikasi Desa Bojong terkait potensi-potensi lokal. b) Metode Pameran produk lokal dan potensi biogas Desa Bojong yang dihadiri oleh pemerintah daerah dan mitra KKN-PPM 2012.
RINCIAN JAM KERJA EFEKTIF MAHASISWA No
Nama Pekerjaan
Program
Volume (JKEM)
Keterangan
Proker Tema dan Pendukung a. Sosialisasi perawatan instalasi
8
@ 4 hari 3 jam/ 3
biogas Bidang Optimalisasi 1.
Pemanfaatan
b. Pembentukan kelompok unit
8
c. Pembuatan tempat
52
penampung sludge limbah 2.
Bidang Pembinaan
biogas a. Sosialisasi dan praktek
Usaha Perikanan, Peternakan
b.
cair Sosialisasi perawatan hewan
52
4
3mahasiswa Dikerjakan 4 hari 3 jam/
8
3 mahasiswa Dikerjakan di 4 sub unit, @2 hari 4 jam/ 4
hasil sisa peternakan d. Pembuatan pakan ikan dan sapi alternatif.
mahasiswa Dikerjakan di 4 subunit, @13 hari 3 jam/
ternak c. Pengolahan limbah kotoran
mahasiswa Dikerjakan di 13 unit biogas, @4 hari 5 jam/ 5
pembuatan briket dan asap
Pertanian, dan
mahasiswa Dikerjakan di 2 sub unit, @4 hari 3 jam/ 3
biogas
Biogas
Dikerjakan di 2 sub unit,
12
mahasiswa Dikerjakan di 4 sub unit, @3 hari 4 jam/
i
4 mahasiswa e. Pembentukan kelompok usaha
4
Dikerjakan 4 hari 3 jam/
48
3 mahasiswa Dikerjakan di 4 subunit,
bersama f.
Optimalisasi komoditi kelapa,
@12 hari 3 jam/
pisang, dan ikan g. Pengembangan UMKM,
8
3mahasiswa Dikerjakan di 4 subunit, @2 hari 4 jam/ 4
perluasan pemasaran produk
mahasiswa
Proker Non Tema a. Pelatihan edukasi anak-anak
8
tingkat Sekolah Dasar b. Kegiatan Kerohanian
@2 hari 4 jam/ 4 8
SDM dan Pemberdayaan
c. Motivasi wirausaha bagi
2
Dikerjakan 2 hari 3 jam/
Masyarakat
pemuda d. Penyuluhan dan peningkatan
4
3 mahasiswa Dikerjakan di 4 sub unit,
kesadaran hukum e. Pengembangan seni daerah 2.
mahasiswa Dikerjakan 8 hari 3 jam/ 3 mahasiswa
Bidang Peningkatan 1.
Dikerjakan di 4 sub unit,
Bidang Pengelolaan Lingkungan dan Peningkatan Kesehatan Masyarakat
a. Sosialisasi PHBS (Pola Hidup
@1 hari 2 jam/ 2 8
mahasiswa Dikerjakan 8 hari 3 jam/
8
8 mahasiswa Dikerjakan di 4 sub unit, @2 hari 3 jam/ 3
Bersih Sehat) b. Pelayanan kesehatan lansia
8
@2 hari 3 jam/ 3
dan anak-anak c. Sosialisasi metode penjernihan
mahasiswa Dikerjakan di 4 sub unit,
8
mahasiswa Dikerjakan di 4 sub unit, @2 hari 3 jam/ 3
air d. Peningkatan kesehatan
2
mahasiswa Dikerjakan 2 hari 3 jam/
reproduksi e. Sosialiasi kebersihan diri pada
4
3 mahasiswa Dikerjakan di 4 sub unit,
anak-anak
@1 hari 2 jam/ 2
i
a.
Pembuatan peta desa
2
mahasiswa Dikerjakan 2 hari 3 jam/
b.
Koranisasi
2
3 mahasiswa Dikerjakan 2 hari 3 jam/
c. Kegiatan Ramadhan
24
3 mahasiswa Dikerjakan 24 hari 3 jam/
d. Perbaikan Saluran Irigasi
4
3mahasiswa Dikerjakan 4 hari 3 jam/
e. Bojong Fair
3
3 mahasiswa Dikerjakan 3 hari 3 jam/
Bidang 3.
Pembangunan Infrastruktur dan Program Terpadu
3 mahasiswa Total Volume Kegitan
299
26*299 = 7774
3. Rencana Keberlanjutan Program Diharapkan, setelah kegiatan KKN PPM selesai, masyarakat dapat memanfaatkan hasil penyuluhan dan training skill untuk meningkatkan penghasilan lewat optimalisasi pemanfaatan unit biogas
dan
pengembangan
usaha
pertanian,
perikanan,
dan
petrnakan. Dengan bantuan dan dukungan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo melalui Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan, akan dilaksanakan pemantauan dan pelatihan berkala di Desa Bojong agar kontinuitas program tetap terjaga. Di samping itu, masyarakat setempat diharapkan sudah memiliki modal, baik modal sosial, keterampilan, wawasan dan pengetahuan, untuk terus meningkatkan dan
mengembangkan
potensi
Desa
Bojong
yang
belum
dimanfaatkan. Program Education for Sustainable Development (EfSD) yang telah dicanangkan dapat dilaksanakan dan diteruskan dalam KKN PPM tahun-tahun ke depan. I.
Monitoring dan Evaluasi Program Terlampir
J. Tempat dan Jadwal Pelaksanaan J.1 Tempat Pelaksanaan KKN PPM
i
No
Dukuh
Desa/Kelurahan
Kecamatan
1
Dukuh IV
Bojong
Panjatan
Kabupaten Kulon Progo
2
(Ngangrangan Kidul) Dukuh V
Bojong
Panjatan
Kulon Progo
3
(Ngagrangan Lor) Dukuh VI (Ngentak)
Bojong
Panjatan
Kulon Progo
4
Dukuh VII
Bojong
Panjatan
Kulon Progo
(Ngagrangan Lor)
J.2.Waktu Pelaksanaan KKN PPM (9 Juli - 15 Agustus 2012) Waktu pelaksanaan antara 9 Juli -
15 Agustus 2012 (Sesuai
jadwal LPPM UGM):
Rencana Program Kerja
II
Juli III
IV
I
Agustus II
Sosialisasi pada masyarakat Penyuluhan Pelatihan dan Pelaksanaan Program Kerja Tema Pelaksanaan Program Pendukung Evaluasi Persiapan dan Pelaporan Hasil KKN PPM
K. Pembiayaan Terlampir L. Tim Pelaksana Program KKN PPM Nama Lembaga Pengusul Alamat
: Fakultas Teknik UGM : Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, UGM, Bulaksumur, Yogyakarta, 55281
Status Organisasi
: Organisasi Pendidikan
Lampiran 1. Peta lokasi pelaksanaan program KKN PPM
i
III
Desa Bojong, Kecamatan Panjatan
Biodata Dosen Pembimbing Mahasiswa (DPM)
i
CURRICULUM VITAE
1. Nama
: Ir. Siti Syamsiah, Ph.D.
2. NIP
: 131755735
3. Tempat, Tgl. Lahir : 3 Maret 1963 4. Program Studi Fakultas 5. Alamat Kantor Alamat Rumah
: Teknik Kimia : Teknik : Jl. Grafika 2, Yogyakarta, Indonesia :Gang Lempongsari 1/7, Lempongsari, Sariharjo, Ngaglik
Sleman 6. No. HP
: +62 818270705
7. E-mail
: [email protected]
8. Pendidikan
:
No
Nama Perguruan Tinggi
Gelar
Tahun Selesai
Bidang Studi
1986
Teknik Kimia
1994
Teknik Kimia
dan lokasinya 1
Chemical Engineering, Gadjah Mada Ir University, Indonesia
2
Chemical Engineering, University of Ph.D Queensland, Australia
9. Pengalaman Penelitian yang terkait (3 tahun terakhir):
i
No
Judul
Tahun
Kedudukan
1
Produksi Biogas dari berbagai macam buah- 2010-
Koordinator
buahan busuk 2
Perlakuan
sekarang
awal
secara
biologi
untuk 2010-
menyiapkan limbah padat kelapa sawit untuk sekarang
Anggota penelitia
bahan baku bioethanol 3
Strategi
pengumpanan
biodigester
kontinu 2011-
pada produksi biogas dari buah-buahan busuk
Koordinator
sekarang
10. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat yang terkait (3 tahun terakhir): No
Judul
Tahun
1
Menuju desa mandiri yang berbasis kelapa di 2010
Kedudukan DPM
desa Tersan Gede, Salam, Magelang 2
Konversi sampah buah menjadi listrik, di Pasar 2008Buah Gemah Ripah, Gamping, Sleman
3
Pembangunan
biodigester
ukuran
Koordinator
sekarang rumah 2010
Koordinator
tangga dari bahan kotoran sapi, di Dukuh 7, Desa Bojong, Kec. Panjatan, Kab. Kulonprogo 4
Optimalisasi produksi biogas dari kotoran sapi 2011
DPM
untuk ukuran rumah tangga, Ds Bojong, Kec. Panjatan, Kab. Kulonprogo
11. Pengalaman sebagai DPL/Korkab/Korta No
Lokasi
Tema
Semester/Tahun
Keterangan
i
(DPL/Korkab/Korta) -
-
-
-
-
12. Publikasi Ilmiah yang terkait (3 tahun terakhir): No
Judul Publikasi
Nama Jurnal
1
Biogas from rotten fruits
Regional
Tahun terbit
Conf
on 2012
Biotechnology, Bangkok 2
Waste management of solid waste
Regional Conf on Global 2011
from fruit traditional market
Environment, Kualalumpur
3
Biohydrogen production from fruit Biohydrogen conf, Spain
2011
waste 4
Potency of palm oil empty fruit
Conf
on
women 2011
bunch for renewable energy
scientict, Korea
Yogyakarta, 4 April 2012 Tanda Tangan
Siti Syamsiah 131755735
i
i
i
BIODATA ANGGOTA TIM PENGUSUL
1. Nama
: Muhammad Irsyad Ismi
NIM
: 08/272906/PA/12327
Fakultas/ Jurusan
: MIPA/ Matematika
Alamat
: Borobudur, Magelang, Jateng
Tempat , tanggal lahir
: Magelang, 12 Februari 1991
Nomor HP
: 085729461362
Email
: [email protected]
2. Nama
: Anis Rostika Sari
NIM
: 09/284537/TK/35364
Fakultas/ Jurusan
: Teknik/ Teknik Kimia
Alamat
: Perum Cepoko Indah B-26, Bantul
Tempat , tanggal lahir
: Yogyakarta, 21 Maret 1991
Nomor HP
: 085725933820
Email
: [email protected]
3. Nama NIM
: Eva ‘Afifah Tsurayya : 09/289420/TP/09656
i
Fakultas/ Jurusan
: Teknologi Pertanian/ TPHP
Alamat
: Nglaseman RT/RW 01/09, Mungkid
Tempat , tanggal lahir
: Magelang, 15 Juli 1991
Nomor HP
: 081904266889
Email
: [email protected]
i
Lampiran 2 Program Kegiatan, Rencana Monitoring, dan Evaluasi WAKTU MONITORING & NO
NAMA PEKERJAAN
Bidang 1.
Optimalisasi Pemanfaatan
x
EVALUASI JULI
AGUSTUS
II
I
III
IV
INDIKATOR II
KEBERHASILAN III
PERKEMBANGAN KEGIATAN
STATUS AKHIR HASIL PEMANTAUAN DAN
a. Sosialisasi
Masyarakat
Masyarakat sadar
KETERANGAN Inisiatif masyarakat
perawatan
mengetahui cara
akan pentingnya
untuk melaksanakan
instalasi biogas
pemeliharaan unit
pemeliharaan unit
pemeliharaan unit
biogas.
biogas
biogas secara
b. Pembentukan
Terbentuknya
Masyarakat sadar
benar. Inisiatif membentuk
kelompok unit
Kelompok Unit Biogas
akan pentingnya
Kelompok Unit
Kelompok Unit
Biogas.
biogas c. Pembuatan
Masyarakat gotong-
Biogas Masyarakat mampu
Tidak ditemuinya
tempat
royong membangun
mengolah dan
kembali sludge yang
penampung
tempat penampungan
merawat biodigester
meluap ke luar
sludge limbah
sludge. Sludge tidak
dan mengontrol
tempat
biogas
meluap kembali di
sludge yang keluar.
penampungan.
Bidang
a.Sosialisasi dan
waktu tertentu. Masrakat dapat
Masyarakat antusias
Masyarakat dapat
Pembinaan
praktek
memanfaatkan
dan berkelanjutan
membuat dan
Usaha
pembuatan briket
komoditas kelapa di
dalam mengikuti
memafaatkan briket
Perikanan,
dan asap cair
desa mereka dan
tahap-tahap
sebagai bahan
Biogas
2.
PROGRAM
CATATAN
x
Pertanian, dan
mengolahnya
penyuluhan dan
bakar alternatif dan
Peternakan
menjadikan produk
praktek pembuatan.
produksi asap cair
dengan harga jual
sebagai hasil
lebih tinggi
samping yang dapat
dibandingkan
meningkatkan
penjualan kelapa
pendapatan mereka.
b. Sosialisasi
mentah. Peternak dapat
Masyarakat
Inisiatif peternak
perawatan hewan
memilih ternak yang
memahami
dalam meningkatkan
ternak
baik untuk
pemilihan ternak
perawatan terhadap
pemeliharaan dan
dan pemahaman
hewan ternaknya
memahami terhadap
terhadap kondisi
pasaran harga jual
pasar ternak sapi
c. Pengolahan
sapi Masyarakat
Masyarakat sadar
Inisiatif masyarakat
limbah kotoran
mengetahui cara
akan pentingnya
untuk melaksanakan
hasil sisa
penanganan limbah
penanganan limbah
penanganan limbah
peternakan
biogas dan kotoran
biogas dan kotoran
biogas dan kotoran
ternak
ternak
ternak secara lebih
d. Pembuatan
1.Peternak ikan dan
Peternak ikan dam
baik Tidak ditemui lagi
pakan ikan dan
sapi menerapkan apa
sapi dapat membuat
permasalahan
sapi dalternatif
yang didapat dari
pakan ikan alternatif
dalam memberi
penyuluhan
pakan ikan dan sapi
2. Terdapat kelompok
serta peternak ikan
produksi penghasil
dan sapi
pakan lele alternatif
menemukan solusi dalam masalah
e. Pembentukan
Terbentuk kelompok
Kelompok bisa
pakan selama ini. Masyarakat
kelompok usaha
usaha bersama
dimanfaatkan
berinisiatif untuk
dengan optimal oleh
membentuk UKM
bersama
warga sebagai wadah berinovasi, berbagi info usaha dan masyarakat
Bidang Peningkatan SDM dan xPemberdaya
3.an
Masyarakat
f.Optimalisasi
Mayarakat mampu
paham akan UKM Kesadaran
komoditi kelapa,
mengolah kelapa,
mayarakat untuk
untuk menjaga
pisang, dan ikan
pisang, dan ikan
lebih
kelangsungan usaha
mengoptimalkan
Inisiatif masyarakat
hasil pertanian dan
untuk menjaga kelangsungan usaha Terbentuknya
Inisiatif masyarakat
g. Pengembangan
Terbentuk UMKM dan
perikanan Kesadaran warga
UMKM, Perluasan
pemasaran produk
untuk mulai
kelompok UMKM
Pemasaran
dapat terintis
berwirausaha
dan upaya
Produk
menambah
perluasan
a.Pelatihan
Anak-anak Bojong
pendapatan Bertambahnya
pemasaran Bertambahnya
edukasi anak-
antusias mengikuti
wawasan anak-anak
semangat belajar
anak tingkat
acara dan
dan terciptanya
dan rasa ingin tahu
Sekolah Dasar
tersampaikannya
kekreatifitas mereka.
akan ilmu
pesan edukasi ke
pengetahuan.
b. Kegiatan
mereka. Aktifnya kegiatan
Menambah
Tercipta masyarakat
Kerohanian
kerohanian di Desa
keimanan warga
yang religius dan
Bojong
dan mempererat tali
menjaga nilai-nilai
c. Motivasi
Pemuda antusias
silaturahmi Kesadaran pemuda
agama. Ada inisiatif dari
Wirausaha bagi
untuk menghadiri
untuk bangkit dan
pemuda untuk
Pemuda
penyuluhan
berkembang
mengusahakan kegiatan
d. Penyuluhan
Peserta mampu
Kesadaran hukum
kewirausahaan Terdapat piranti-
dan peningkatan
mengklasifikasikan
bagi warga baik
piranti berkaitan
kesadaran hukum
tindakan korupsi dan
kalangan bawah
hukum (seperti:
mampu menjelaskan
hingga atas
administrasi tanah
cara pencegahannya. Mengetahui narkoba dan bahayanya. x
dan keuangan)
Terbentuknya data yang rapi bekerja sama dengan kantor desa dalam hal
4
e. Pengembangan
administrasi tanah Adanya kegiatan
Adanya kegiatan
Inisiatif warga untuk
seni daerah
pelestarian kesenian
penyaluran bakat
mengembangkan
daerah
seni bagi warga
kesenian daerah
Bidang
a. Sosialisasi
Masyarakat antusias
Rutin diadakannya
Inisiatif warga untuk
Pengelolaan
PHBS (Pola Hidup
dan berpartisipasi
kerja bakti warga
selalu menerapkan
Lingkungan
Bersih Sehat)
untuk menerapkan
b. Pelayanan
PHBS Masyarakat
Masyarakat sadar
Mayarakat inisiatif
kesehatan lansia
memanfaatkan
akan pentingnya
meningkatkan
dan anak-anak
adanya pelayanan
pemeriksaan rutin
pelayanan
kesehatan di desa
kesehatan
kesehatan di desa
dan Peningkatan Kesehatan Masyarakat
PHBS
mereka
mereka dan terbentuk kaderkader kesehatan
x
c. Sosialisasi
Masyarakat
Masyrakat sadar
yang trampil Masyrakat mampu
metode
mengetahui cara
akan pentingya
mempraktekkan
penjernihan air
pembuatan alat
penggunaan air
metode penjernihan
penjernihan air serta,
bersih untuk
menggunakan, dan
konsumsi rumah
d. Peningkatan
merawatnya Masyarakat
tangga Masyarakat sadar
Masyarakat inisiatif
Kesehatan
mengetahui penyakit-
pentingnya menjaga
untuk meningkatkan
Reproduksi
penyakit berkaitan
alat reproduksi
kesehatan
dengan alat
sederhana
reproduksi
reproduksi dan mampu mengetahui e. Sosialiasi
pencegahannya Anak-anak memahami
Kebersihan Diri
pentingnya kebersihan akan pentingnya
mempraktekkan
pada Anak-Anak
diri
menjaga kebersihan
kebiasaan menjaga
diri
kebersihan secara
Anak-anak sadar
Anak-anak mampu
rutin
Bidang 5. Pembangu
a. Pembuatan
Adanya informasi bagi
Peta Desa
warga asing yang
titik-titik strategis
masuk ke Desa
dukuh
nan b.Koranisasi
Infrastruktur dan Program Terpadu
Produk jadi peta
Bojong Adanya informasi bagi
Pengadaan papan
Informasi umum
warga Desa Bojong
peletakkan koran
dapat didistribusikan
melibatkan
dengan cepat
pemerintah desa x
Peta dipasang di
c. Kegiatan
Mayarakat antusias
Aktifnya kegiatan
Masyarakat
Ramadhan
untuk berlomba-lomba
ramadhan dan
bersama-sama
dalam kebaikan
dimanfaatkan warga
menyemarakan
dengan optimal
momen ramadhan untuk meningkatkan
d. Perbaikan
Masyarakat dapat
Masyarakat sadar
iman dan taqwa Masyarakat inisiatif
Saluran Irigasi
membuat saluran
untuk membuat
untuk membuat
irigasi yang baik
sistem saluran
saluran irigasi yang
irigasi yang baik dan
baik
Warga Desa Bojong
optimal Masyrakat sadar
Terbentuknya
dapat berpatisipatif
akan potensi-potensi usaha-usaha
dalam mewujudkan
yang ada di daerah
mandiri dan
terlaksananya Bojong
dan bangkit serta
masyarakat siap
Fair dan tercipta Desa
siap bersaing
untuk meningkatkan
Bojong yang sejahtera
menuju desa yang
potensi lokalnya
dengan tergalinya
sejahtera dan maju
e. Bojong Fair
potensi lokal
x
Lampiran 3. Rincian Pembiayaan Jumlah No I
II
Uraian Kegiatan HONORARIUM 1. Ketua 2. Anggota SUB TOTAL I PERSIAPAN 1. Rekrutmen Anggota 2. Survey Lokasi I 3.Survey Lokasi II 4.Sosialisasi program KKN SUBTOTAL II
III
x
Satuan Orang Orang
(IDR) 1.000.000 1.500.000
Jum Sat Vol 1 3
(IDR)
Kontribusi Mahasiswa Jur/Fakultas Mitra
1.500.000 500.000
LPPM 1.00.000 1.500.000
2.500.000
2.500.000
Kegiatan Kegiatan Kegiatan
50.000 130.000 130.000
1 18 18
50.000 5.000 5.000
Paket
150.000
1
150.000
380.000
ADMINISTRASI, TRANSPORTASI, DAN AKOMODASI A. PESERTA 1.Transportasi peserta Orang 1.300.000 26 (PP) 2.Biaya hidup (5 Orang 13.000.000 26 minggu) 3.Transportasi Motor 600.000 6
50.000 90.000 90.000 150.000 230.000
50.000
1.300.000
500.000
13.000.000
100.000
600.000
150.000
Masyarakat
4.Penginapan (5
Rumah minggu) B. DPL DAN PENGAWAS LPPM 1.Tansportasi DPL ( 5 Orang kali PP ) 2.Biaya Hidup DPL Orang 3.Transportasi DP Orang LPPM (1 kali PP) 4.Biaya hidup DP Orang LPPM C. KSK 1. Kertas Rim 2. Buku Kas Buah 3. Tinta Warna Buah 4. Tinta Hitam Buah 5. Cap KKN Buah 6, Map Buah 7. Alat Tulis Unit 8. Amplop Pak 9. Spanduk Buah
IV
x
1.300.000
26
50.000
1.300.000
150.000
1
150.000
150.000
100.000
1
200.000
100.000
30.000
1
30.000
30.000
100.000
1
100.000
100.000
150.000 6.000 150.000 210.000 60.000 15.000 40.000 45.000 300.000
5 3 5 7 2 10 2 3 3
30.000 2.000 30.000 30.000 30.000 1.500 20.000 15.000 100.000
17.556.000 SUBTOTAL III PELAKSANAAN PROGRAM A. Bidang Optimalisasi Pemanfaatan Biogas 1. Sosialisasi Unit 275.000
150.000 6.000 150.000 210.000 60.000 15.000 40.000 45.000 300.000 16.450.000
1
275.000
976.000
100.000
130.000
175.000
perawatan instalasi biogas 2. Pembentukan kelompok unit biogas 3. Pembuatan tempat penampung sludge
Unit
150.000
1
150.000
Unit
500.000
1
500.000
150.000
500.000
limbah biogas B. Bidang Pembinaan Usaha Perikanan, Pertanian, dan Peternakan 1. Sosialisasi dan praktek pembuatan
Unit
1.400.000
4
350.000
1.400.000
Desa
550.000
1
550.000
240.000
Unit
2.000.000
4
500.000
Unit
1.350.000
3
450.000
kelompok usaha
Unit
2.000.000
4
500.000
bersama 6. Optimalisasi
Unit
1.320.000
4
330.000
briket dan asap cair 2. Sosialisasi perawatan hewan
310.000
ternak 3. Pengolahan limbah kotoran hasil sisa peternakan 4. Pembuatan pakan ikan alternatif 5. Pembentukan
komoditi pisang dan ikan x
2.000.000
1.350.000
2.000.000 1.320.000
C. Bidang Peningkatan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat 1. Pelatihan edukasi anak-anak tingkat Sekolah Dasar 2.. Kegiatan Kerohanian 3. Pengembangan UMKM, Perluasan Pemasaran Produk 4. Motivasi Wirausaha bagi Pemuda 5. Penyuluhan dan peningkatan kesadaran
Unit
1.200.000
4
300.000
1.200.000
Unit
1.000.000
4
250.000
1.000.000
Desa
600.000
1
600.000
600.000
Desa
450.000
1
450.000
Desa
900.000
1
900.000
hukum 6. Pengembangan
450.000
900.000
Unit 1.800.000 4 450.000 seni daerah D. Bidang Pengelolaan Lingkungan dan Peningkatan Kesehatan 1. Sosialisasi PHBS
1.800.000
(Pola Hidup Bersih
Unit
2.000.000
4
500.000
2.000.000
kesehatan lansia dan
Desa
1.935.000
1
1.935.000
1.435.000
500.000
anak-anak 3. Sosialisasi metode
Unit
2.100.000
4
525.000
1.500.000
600.000
Sehat) 2. Pelayanan
penjernihan air x
4. Peningkatan Kesehatan Reproduksi 5. Sosialiasi Kebersihan Diri pada
Desa
600.000
1
600.000
600.000
Unit
600.000
4
150.000
600.000
Anak-Anak E. Bidang Pembangunan Infrastruktur dan Program Terpadu 1. Pembuatan Peta Desa 840.000 1 840.000 Desa 2. Koranisasi Desa 1.200.000 4 300.000 3. Kegiatan Unit 1.600.000 4 400.000 Ramadhan 4. Perbaikan Saluran Unit 1.500.000 1 1.500.000 Irigasi 5. Bojong Fair Desa 4.000.000 1 4.000.000 SUBTOTAL IV 31.870.000 LAIN-LAIN V Kotak P3K Buah 140.000 2 70.000 SUBTOTAL V 140.000 PELAPORAN VI 1.Pelaporan Awal Paket 280.000 7 40.000 2.Pelaporan Antara Paket 420.000 7 60.000 3.Pelaporan Akhir Paket 280.000 7 40.000 4.Dokumentasi Paket 420.000 7 60.000 SUB TOTAL VI 1.400.000 TOTAL = SUB TOTAL I + II + 54.626.000 III+IV+V+VI x
340.000
550.000
1.200.000 1.600.000 1.200.000 1.850.000 23.975.000
300.000 2.150.000 6.600.000
5.175.000
9.980.00
5.175.000
140.000 140.000 280.000 420.000 280.000 420.000 1.400.000 16.690.000
-
26.491.000
TOTAL BIAYA YANG DIAJUKAN
x
9.980.000
x