PROPOSAL KP Muara Alam Sejahtera Menuju Fix Bu Nuke [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

AKTIVITAS PENAMBANGAN BATUBARA DI PT. MUARA ALAM SEJAHTERA TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN



Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Permohonan Kerja Praktek di PT. Muara Alam Sejahtera unit Stockpile dermaga Kertapati, Palembang Sumatera Selatan Oleh: Eva Dwi Anggraini



(03021381621087)



Ignatius William Yudha



(03021281621052)



Kenny Tanujaya



(03021381621100)



JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2018



IDENTITAS DAN PENGESAHAN USULAN KERJA PRAKTEK A. Judul



:Aktivitas Penambangan Batubara di PT. Muara Alam Sejahtera Unit Stockpile Dermaga Kertapati, Palembang



a. Pengusul : Nama/NIM



b. Institusi 1.



: Eva Dwi Anggraini



(03021381621087)



Ignatius William Yudha



(03021281621052)



Kenny Tanujaya



(03021381621100)



: Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya Tempat



: PT. Muara Alam Sejahtera unit stockpile



dermaga Kertapati Palembang, Sumatera Selatan 2. Waktu



: 17 Desember 2018 - Januari 2019 Palembang, November 2018



Pemohon 1,



Eva Dwi Anggraini NIM 03021381621087



Pemohon 2,



Ignatius William Yudha NIM 03021281621052



Mengetahui, Ketua Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya,



Pemohon 3,



Kenny Tanujaya NIM 03021381621100



Pembimbing Proposal



Dr. Hj. RR. Harminuke Eko Handayani, ST, MT



Ir. Taufik Arief, M.S



NIP. 196902091997032001



NIP. 196309091989031002



B. JUDUL Aktivitas Penambangan Batubara Di PT. Muara Alam Sejahtera unit Stockpile Dermaga Kertapati, Palembang Sumatera Selatan. A.



LOKASI



PT. Muara Alam Sejahtera, unit Stockpile Dermaga Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan C. BIDANG ILMU Teknik Pertambangan D. LATAR BELAKANG Perusahaan PT Muara Alam Sejahtera adalah satu perusahaan tambang batubara swasta yang didirikan pada tahun 2004 dan berlokasi di Kabupaten Lahat , Sumatera Selatan. PT. Muara Alam Sejahtera adalah salah satu pemasok batubara terbesar di Sumatera Selatan dan salah satu termasuk pemasok batubara terbesar di Indonesia. (Melodi, 2017) PT Muara Alam Sejahtera Tbk termasuk Perusahaan pertambangan batubara yang memiliki visi menjadi perusahan energy yang peduli terhadap lingkungan



serta



mengembangkan



dengan kopetensi



misi



mengelola



korporasi



dan



sumber



energy



keunggulan



dengan



insani



untuk



memberikan nilai tambah maksimal bagi stakeholder dan lingkungan. Dalam



proses



penambangannya



menggunakan peralatan operasional



PT



Muara



Alam



Sejahtera



tambang yang canggih dan lengkap,



sumber daya manusia yang memiliki kualitas internasional, sistem pengelolaan produksi yang baik, evaluasi dan penggantian sistem operasional secara berkala, operasi penambangan hasil produksi yang relatif stabil, sumber informasi seperti buku, jurnal, laporan penelitian sebelumnya yang memadai. Dengan semakin berkembangnya ilmu dan kemajuan zaman dalam bidang teknologi dan informasi, maka kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas juga semakin meningkat pula. Sumber daya manusia itu amat



diperlukan untuk mendaya gunakan sumber daya alam baik yang dapat diperbaharui maupun yang tak dapat diperbaharui. Oleh karena itu mahasiswa sebagai cikal bakal dari sumberdaya manusia yang berkualitas yang akan menempuh persaingan ketat di lapangan kerja nantinya harus membekali diri dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan yang dapat mendukung termasuk juga mahasiswa Teknik Pertambangan yang khusus mempelajari tentang dunia pertambangan. Berdasarkan Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batubara No.4 Tahun 2009 , pertambangan merupakan sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pasca tambang. Pertambangan juga termasuk sektor yang banyak menghasilkan pendapatan untuk negara dikarenakan di Indonesia terdapat banyak endapan mineral berharga dan batubara mulai dari Sumatera sampai ke Papua. Dengan demikian mahasiswa membutuhkan suatu kegiatan keilmuan yang bersifat praktek untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh saat perkuliahan di lapangan sehingga pemohon mengajukan permohonan Kerja Praktek (KP) dan memilih judul “Aktivitas Penambangan Batubara di PT. Muara Alam Sejahtera unit stockpile Dermaga



Sumatera Selatan” Untuk



melaksanakan kegiatan tersebut. Sehingga diharapkan pemohon memperoleh gambaran secara langsung mengenai tahap – tahap dan aktivitas pertambangan, mulai dari penambangan, pengolahan batubar, hingga proses pemasaran batubara. B. DASAR PEMIKIRAN Kegiatan Kerja Praktek ini diselenggarakan berdasarkan : 1.



Perlunya sinkronisasi yang sinergis antara pengetahuan teori yang dipelajari saat kuliah dengan prakteknya dilapangan, baik itu merupakan



persoalan-persoalan industri, masyarakat, maupun keahlian yang terus berkembang. 2.



Program link and match antara dunia industri dengan perguruan tinggi.



3.



Kurikulum 2014 yang berlaku di Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya yang menjadikan Kerja Praktek sebagai syarat untuk pengerjaan Tugas Akhir dan kelulusan sarjana.



C. TUJUAN Tujuan dari Kerja Praktek ini adalah: 1.



Mengetahui aktivitas penambangan batubara di PT. Muara Alam Sejahtera,Sumatera Selatan



2.



Mengetahui metode penambangan serta peralatan - peralatan yang digunakan dalam proses penambangan batubara di PT. Muara Alam Sejahtera Tanjung Enim,Sumatera Selatan



3.



Mengetahui produktivitas dan kesesuaian kerja (match factor) dari alat gali, muat dan angkut di PT. Muara Alam Sejahtera Tanjung Enim,Sumatera Selatan



D. TINJAUAN PUSTAKA 1.



Definisi Pertambangan Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam



rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyalidikan umum, eksplorasi dan studi kelayakan, kontruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengnagkutan dan penjualan, serta kegiatan pasca tambang (kementrian ESDM tahun 2014) Saat ini jenis bahan galian yang sangat diminati adalah batubara. Berdasarkan data (Badan Geologi. 2014), Indonesia memiliki cadangan 32.384,74 juta ton batubara dan saat ini batubara memiliki peranan yang strategis baik dalam perekonomian baik daerah maupun nasional.



Dalam kegiatan Pertambangan batubara terdapat dua cara penambangan batubara yaitu cara tambang dalam (Underground Mining),yang dilakukan pertama yaitu membuat lubang persiapan dapat berupa lubang (shaft) maupun lubang mendatar atau menurun menuju ke lapisan batubara yang akan ditambang dan cara tambang terbuka (Surface Mining), yang dilakukan pertama pembersihan lahan dan pengupasan tanah penutup (Sukandarrumidi, 2008). Dalam tambang terbuka memiliki beberapa cara penambangan salah satunya (open pit mining). (open pit mining) adalah bukaan di permukaan bumi untuk endapan batubara atau bijih yang terletak pada suatu daerah yang datar atau lembah dengan medan kerja digali ke arah bawah sehingga akan membentuk semacam cekungan atau pit (Irwandy, 2002). 2.



Tahapan Pertambangan Dalam Undang-Undang Mineral dan Batubara No.4 Tahun 2009 (2012),



pertambangan batubara adalah pertambangan endapan karbon yang terdapat di dalam bumi, termasuk bitumen padat, gambut, dan batuan aspal. Secara garis besar kegiatan penambangan batubara yang dalam hal ini open pit mining terbagi atas beberapa tahapan, yaitu : A. Pembersihan Lahan (Land Clearing) Pembersihan lahan pada lokasi penambangan dilakukan secara simultan dengan pengupasan tanah penutup. Pekerjaan ini dilakukan bertahap sesuai dengan arah kemajuan penambangan yang direncanakan. Peralatan yang digunakan dalam tahap pembersihan ini adalah bulldozer dan excavator (Tenriajeng, A.T, 2003). B. Pengupasan Tanah Penutup (Stripping of Overburden) Pada kegiatan pengupasan tanah penutup, hal yang perlu diperhatikan yaitu pengupasan topsoil. Topsoil merupakan unsur yang sangat berguna sehingga dalam pengupasannya perlu dilakukan dengan cermat dan hatihati agar kerusakan dan kehilangan tanah humus dapat diminimalisir sehingga dapat dipergunakan kembali. Pengupasan tanah penutup dilakukan



pada saat pembukaan jenjang di tiap-tiap front tambang. Alat yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah excavator (Tenriajeng, A.T, 2003).



C. Pembongkaran / Penggalian Interburden (stripping of Interburden) Pembongkaran atau penggalian merupakan suatu kegiatan penggalian material (tanah) yang akan digunakan atau akan dibuang, kegiatan pembongkaran / penggalian dapat dilakukan dengan menggunakan peledakan, peralatan mekanis maupun peralatan non-mekanis (Tenriajeng, A.T, 2003). D. Pemuatan Interburden (Loading Interburden) Pemuatan Interburden adalah kegiatan untuk mengambil dan memuat material ke dalam alat angkut, atau ke suatu tempat penimbunan material (stockyard), ke dalam suatu penampungan atau pengatur aliran material (hopper, bin, feeder, dan sebagainya), adapun peralatan pemuatan diantaranya yaitu power shovel, back hoe, drag line (Partanto, 2000). E. Pengangkutan Lapisan Interburden (Hauling Interburden) Pengangkutan



Lapisan



Interburden



adalah



kegiatan



untuk



memindahkan endapan atau batuan, tanah buangan (waste, interburden), karyawan dan peralatan atau material untuk operasi penambangan, adapun peralatan pengangkutan diantaranya yaitu dump truck (Partanto, 2000). F. Penimbunan Disposal (Dumping) Dumping merupakan kegiatan penimbunan material yang dipengaruhi oleh kondisi tempat penimbunan, mudah atau tidaknya manuver alat angkut tersebut selama melakukan penimbunan (Indonesianto, 2005). G. Penggalian Batubara (Digging) Penggalian merupakan suatu kegiatan penggalian/pengambilan batubara dari lapangan yang akan dipindahkan ke stockpile, kegiatan penggalian/pengambilan batubara ini dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan mekanis seperti backhoe atau power shovel (Muchidin, 2006).



H. Pemuatan Batubara (Loading coal) Pemuatan batubara adalah kegiatan untuk mengambil dan memuat batubara ke dalam alat angkut, untuk dibawa ke suatu tempat penimbunan batubara (dump station), peralatan yang digunakan dalam pemuatan batubara biasanya menggunakan backhoe atau dragline (Muchidin, 2006). I. Pengangkutan Batubara (Hauling) Pengangkutan batubara adalah kegiatan untuk memindahkan batubara dari lokasi penambangan ke tempat penimbunan batubara dengan menggunakan alat mekanis yang biasanya digunakan yaitu dump truck. Lokasi penimbunan batubara biasanya tidak terlalu jauh dari area penambangan untuk meminimalisir besarnya biaya operasi penambangan (Muchidin. 2006). J.



Penimbunan Batubara di Dump Station Penimbunan



batubara



di



dump



station



merupakan



kegiatan



penimbangan secara periodic tonase batubara yang diangkut oleh dumptruck dari lokasi penambangan, kemudian batubara diangkut melalui belt conveyor atau dump truck menuju area stockpile (Sudrajat. 2002). K. Penimbunan Batubara di Temporary Stockpile Penimbunan batubara di stockpile merupakan kegiatan penimbunan terakhir dari operasi penambangan sebelum batubara mendapatkan perlakuan selanjutnya seperti langsung dijual ke konsumen melalui kapal,kereta api atau peningkatan kualitas batubara seperti menutu pabrik pencucian atau di blending. Lokasi stockpile harus disesuaikan untuk mudah atau tidaknya manuver alat angkut tersebut selama melakukan penimbunan tersebut (Sukamto, 2004). 3.



Faktor – Faktor yang mempengaruhi produktivitas Adapun Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas pada suatu



penambangan batubara adalah sebagai berikut ; A. Kerja Alat



Suatu alat yang sedang beroperasi akan selalu dipengaruhi oleh beberapa faktor, dimana hal ini akan berpengaruh terhadap tinggi rendahnya produktivitas alat tersebut, sehingga akan berpengaruh terhadap target-target produksi. Faktor ini satu sama lain saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam tujuan mencapai tingkat produksi tertentu. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kerja alat yaitu: a. Faktor manusia (skill operator) b. Faktor efisiensi alat. (Yanto Indonesianto,2007) B. Pola Penggalian dan Pemuatan C. Lebar Jalan Angkut D. Faktor Material Jenis dan kondisi material yang akan digali akan berpengaruh pada hasil produksi. a. Berat jenis (density) Untuk menghitung density Insitu dapat digunakan rumus sebagai berikut : Density Insitu 



Berat Material Volume Insitu



Untuk menghitung density Loose dapat digunakan rumus sebagai berikut : Density Loose 



Berat Material VolumeLoos e



(Sukandarrumidi,2008) b. Faktor Pengembangan Material Pengembangan (swell) adalah presentase pemberaian volume material dari volume asli yang dapat mengakibatkan bertambahnya volume dari material yang harus dipindahkan dari kedudukan aslinya. (Sukandarrumidi,2008) c. Sifat Mekanik Material



Berpengaruh pada kemampuan alat gali saat pengoperasian penggalian. Sifat ini dipengaruhi oleh kuat tekan, kuat geser material penggalian. Faktor-faktor tersebut menyebabkan terjadinya perbedaan kekerasan material. (Sukandarrumidi,2008) E. Waktu Edar Waktu edar (cycle time) adalah waktu yang diperlukan alat mulai dari aktivitas pengisian atau pemuatan (loading), pengangkutan (hauling) untuk truck dan sejenisnya atau swing untuk back hoe dan shovel, pengosongan (dumping), kembali kosong dan mempersiapkan posisi (manuver) untuk diisi atau dimuat. Disamping aktivitas-aktivitas



tersebut



terdapat



pula



waktu



menunggu (delay time) bila terjadi antrian untuk mengisi atau memuat. Komponen waktu edar (cycle time) untuk alat dorong, misalnya bulldozer adalah waktu dorong material sampai jarak tertentu, waktu kembali mundur, manuver, maupun siap dorong kembali. Waktu edar (cycle time) terdiri dari dua jenis, yaitu waktu tetap (fixed time) dan waktu variable (variable time). Jadi waktu edar total adalah penjumlahan waktu tetap dan waktu variable. Yang termasuk ke dalam waktu tetap adalah waktu pengisian atau pemuatan termasuk manuver dan menunggu, waktu pengosongan muatan, waktu membelok dan mengganti gigi dan percepatan, sedangkan waktu variable adalah waktu mengangkut muatan dan kembali kosong. Untuk menghitung waktu edar alat gali-muat dan alat angkut dapat digunakan rumus sebagai berikut : a. Waktu edar alat gali-muat Waktu edar alat gali muat dapat dirumuskan sebagai berikut: Ctgm = Tm1 + Tm2 + Tm3 + Tm4 Keterangan: Ctgm = waktu edar alat gali-muat (detik) Tm1 = waktu menggali material (detik) Tm2 = waktu putar dengan bucket terisi (detik) Tm3 = waktu menumpahkan muatan (detik) Tm4 = waktu putar dengan bucket kosong (detik)



b. Waktu edar alat angkut Waktu edar alat angkut dapat dirumuskan sebagai berikut: Cta = Ta1 + Ta2 + Ta3 + Ta4 + Ta5 + Ta6 Keterangan: Cta = waktu edar alat angkut (menit) Ta1 = waktu mengambil posisi untuk dimuati (menit) Ta2 = waktu diisi muatan (menit) Ta3 = waktu mengangkut muatan (menit) Ta4 = waktu mengambil posisi untuk penumpahan (menit) Ta5 = waktu pengosongan muatan (menit) Ta6 = waktu kembali kosong (menit) (Yanto Indonesianto,2007) F. Keserasian Kerja Untuk mendapatkan hubungan kerja yang serasi antara alat gali muat dan alat angkut, maka produktivitas alat gali muat harus sesuai dengan produktivitas alat angkut. Faktor keserasian alat gali-muat dan alat angkut didasarkan pada produktivitas alat gali-muat dan produktivitas alat angkut, yang dinyatakan dalam Match factor (MF). Secara perhitungan teoritis, produktivitas alat gali muat haruslah sama dengan produktivitas alat angkut, sehingga perbandingan antara alat angkut dan alat gali-muat mempunyai nilai satu, yaitu:



produktifi tas alat angkut  produktifi tas alat gali muat produktivi tas alat angkut 1 produktivi tas alatgali muat MF 



banyak pengisian x jumlah alat angkut x CT alat gali Jumlah alat gali x CT alat angkut



Keterangan: MF = Match Factor atau faktor keserasian CT = Cycle Time Bila hasil perhitungan diperoleh: a. MF < 1, artinya alat muat bekerja kurang dari 100%, sedang alat angkut bekerja 100% sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat muat karena menunggu alat angkut yang belum datang. b. MF = 1, artinya alat muat dan angkut bekerja 100%, sehingga tidak terjadi waktu tunggu dari kedua jenis alat tersebut.



c. MF > 1, artinya alat muat bekerja 100%, sedangkan alat angkut bekerja kurang dari 100% sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat angkut. (Tenriajeng, 2003)



G. Ketersediaan Alat dan Penggunaan Alat Salah satu hal yang mempengaruhi produksi dari kebutuhan alat gali-muat dan alat angkut yang diinginkan dalam operasi penambangan adalah masalah ketersediaan alat. Ketersediaan alat adalah faktor yang menunjukan kondisi alat-alat mekanis dalam melakukan pekerjaan dengan memperhatikan kehilangan waktu selama kerja. Kondisi peralatan mekanis dibagi menjadi: a. Kondisi peralatan 90%-100% Berlaku untuk peralatan baru dan siap pakai, kemampuan minimal 70% dan belum mengalami perbaikan apapun serta dalam keadaan lengkap. b. Kondisi peralatan 70%- 89% Berlaku untuk peralatan lama yang dalam keadaan yang siap beroperasi dengan kemampuan minimal 70% namun sudah dipakai lebih dari satu tahun atau seribu jam kerja. c. Kondisi peralatan 50%- 69% Peralatan yang dalam keadaan rusak ringan operasi. Kemampuan alatnya minimal 60% dan sudah dioperasikan lebih dari dua tahun atau tiga ribu jam kerja. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh : a.



Kesediaan Mekanis (Mechanical Avaibility)



Faktor yang menunjukan kesediaan alat dalam melakukan pekerjaan dengan memperhatikan kehilangan waktu untuk memperbaiki mesin, peralatan dan alasan mekanis lainnya. b.



Kesediaan Fisik (Physical Availability) Faktor yang menunjukan kesediaan alat untuk melakukan kerja dengan memperhitungkan waktu yang hilang karena rusaknya jalan, faktor cuaca dan lainnya. (Tenriajeng, 2003)



H. Efisiensi Kerja Efisiensi kerja adalah penilaian terhadap pelaksanaan suatu pekerjaan atau merupakan perbandingan antar waktu yang dipakai untuk bekerja dengan waktu yang tersedia. Dari hasil pengamatan dilapangan tentu terdapat keterlambatan dalam penggunaan jam kerja yang tersedia, sehingga jam kerja efektif berkurang. Hambatan–hambatan yang terjadi selama jam kerja dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu hambatan yang dapat dihindari dan hambatan yang tidak dapat dihindari. Waktu kerja efektif dapat dihitung dengan rumus :



Wke  Wk t  (Whd  Whdt ) sedangkan efisiensi kerja = Keterangan: Wke Whd Wkt



Wke  100% Wkt



= Waktu kerja efektif, menit = Waktu hambatan yang dapat dihindari = Waktu kerja yang tersedia



Whtd = Waktu hambatan yang tidak dapat dihindari (Widi Hartono, 2003) E.



JADWAL



PELAKSANAAN Sesuai dengan surat permohonan yang kami ajukan, kami bermaksud melaksanakan Kerja Praktek pada tanggal 10 September sampai 9 Oktober 2018 dengan rincian kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:



Minggu



1



Tanggal



Kegiatan



10 september 2018



Pengenalan



10 - 14 September 2018



Orientasi Lapangan



15 – 16 September 2018



Bimbingan dan konsultasi hasil orientasi



17 – 22 September 2018



Pengamatan dan Observasi Lapangan



23 – 24 September 2018



Libur



25 – 28 September 2018



Pengumpulan data produksi batubara



2



3



29 September – 1 Oktober 2018



4



Bimbingan dan Konsultasi



2 – 7 Oktober 2018



Penyusunan Laporan



8 Oktober 2018



Presentasi Laporan



9 Oktober 2018



Perpisahan dan Pulang



F.



PENUTUP Demikian proposal permohonan Kerja Praktek yang direncanakan dilakukan di PT. Muara Alam Sejahtera Tanjung Enim,Sumatera Selatan. Besar harapan kami untuk dapat melakukan Kerja Praktek dan mendapat sambutan yang baik dari pihak perusahaan. Melihat keterbatasan dan kekurangan yang kami miliki, maka kami sangat mengharapkan bantuan dan dukungan baik moril maupun materil dari pihak perusahaan untuk kelancaran Kerja Praktek ini. Bantuan yang sangat kami harapkan dalm pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah : 1.



Adanya bimbingan selama Kerja Praktek.



2.



Kemudahan



dalam



mengadakan



penelitian



(akomodasi)



ataupun



pengambilan data-data yang diperlukan selama melaksanakan Kerja Praktek. Semoga hubungan baik antara pihak industri pertambangan dengan pihak institusi pendidikan pertambangan di Indonesia tetap berlangsung secara harmonis demi kemajuan dunia pendidikan dan perkembangan industri pertambangan Indonesia. Atas perhatian dan bantuan yang diberikan, kami ucapkan terima kasih. G.



DAFTAR PUSTAKA



Hidayat, 2007,Peralatan Tambang,Gunadarma Jakarta. Indonesianto, Y. 2007. Pemindahan Tanah mekanis, Seri Tambang Umum UPN “Veteran”, Yogyakarta. Irwandy, 2002, Perencanaan Tambang, Gunadarma, Jakarta. Muchidin, 2006. Pengendalian Mutu Dalam Industri Batubara, ITB, Bandung. Partanto, 2000, Ensiklopedia Pertambangan Edisi 3, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral, Bandung. Sanjoyo, 2005. Operasi Penambangan Batubara, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Sudrajat, 2002.Operasi Penambangan Batubara, ITB ,Bandung Sukamto, 2004. Perencanaan Tambang,Gunadarma Jakarta Sukandarrumidi, 2008. Batubara dan Gambut, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Tenriajeng, A.T, 2003. Pemindahan Tanah Mekanis, Gunadarma, Jakarta. Widi Hartono. 2005. Pemindahan Tanah Mekanik (Alat-alat Berat). Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS UPT Penerbitan dan Pencetakan UNS (UNS Press). Jawa Tengah.



DAFTAR RIWAYAT HIDUP Yang membuat daftar riwayat hidup ini : 1. Nama Lengkap : Eva Dwi Anggraini 2. Tempat / Tanggal Lahir : Tanjung Enim, 09 Maret 1998 3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Kawin / Belum Kawin : Belum Kawin 5. Agama : Islam 6. Pekerjaan : Mahasiswa 7. Alamat Rumah : Jalan Margomulya RT 3B, Tegal Rejo Tanjung Enim, Palembang 8. No. HP / Email : 081367188235/ [email protected] 9. Nama Orang Tua : Edy Suparli 10. Pendidikan a. SD Negeri 4 Tanjung Enim tahun 2004 - 2010 b. SMP Negeri 1 Tanjung Enim tahun 2010 – 2013 c. SMA Negeri 1 Muara Enim tahun 2013 - 2016 d. Universitas Sriwijaya tahun 2016 - sekarang Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sesungguhsungguhnya serta menurut keadaan yang sebenarnya.



Palembang, November 2018 Hormat Saya,



Eva Dwi Anggraini NIM 03021381621087



DAFTAR RIWAYAT HIDUP Yang membuat daftar riwayat hidup ini : 1. Nama Lengkap : Karella Shovia Nurzulla 2. Tempat / Tanggal Lahir : Jambi, 07 September 1998 3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Kawin / Belum Kawin : Belum Kawin 5. Agama : Islam 6. Pekerjaan : Mahasiswi 7. Alamat Rumah : Jalan Kh Husin Baragbah Rt.10, Kel. Olak Kemang, Kec. Danau Teluk, Kota Jambi, Jambi 8. No. HP / Email : 089665799798 / [email protected] 9. Nama Orang Tua : Muhammad Kamil 10. Pendidikan a. SD N 3 Kota Jambi tahun 2004 – 2010 b. SMP N 7 Kota Jambi tahun 2010 – 2013 c. SMA N 1 Kota Jambi tahun 2013 - 2016 d. Universitas Sriwijaya tahun 2016 - sekarang Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sesungguhsungguhnya serta menurut keadaan yang sebenarnya.



Palembang, Juli 2018 Hormat Saya,



Karella Shovia Nurzulla NIM 03021381621103 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Yang membuat daftar riwayat hidup ini : 1. Nama Lengkap : M. Luthfi Fathurrahman 2. Tempat / Tanggal Lahir : Palembang, 7 Desember 1997 3. Jenis Kelamin



: Laki-Laki



4. Kawin / Belum Kawin



: Belum Kawin



5. Agama



: Islam



6. Pekerjaan



: Mahasiswa



7. Alamat Rumah



: Jln. DI. Panjaitan Lr. Kolam No. 1608 RT. 27 RW. 10 Kel. Tangga Takat Kec. SU 2 Palembang Sumatera Selatan



8. No. HP / Email



: 082181624234 / [email protected]



9. Nama Orang Tua



:Syafri Yudha



10. Pendidikan a. SD Negeri 107 Palembang b. SMP Negeri 15 Palembang c. SMA Patra Mandiri 1 d. Universitas Sriwijaya



tahun 2003 - 2009 tahun 2009 - 2012 tahun 2012 - 2015 tahun 2016- sekarang



Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sesungguhsungguhnya serta menurut keadaan yang sebenarnya.



Palembang, Juli 2018 Hormat Saya,



M. Luthfi Fathurrahman NIM 03021381621060