Proposal Lebah Madu [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Peningkatan Hasil Hutan Bukan Kayu – Lebah Madu



2014



PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, MELALUI PENINGKATAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU (HHBK) – BUDIDAYA LEBAH MADU I. PENDAHULUAN potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang cukup memadai untuk mendukung dikembangkannya berbagai macam aktifitas usaha. Selain dapat menghasilkan hasil hutan berupa kayu dari kawasan hutan tersebut dapat dimanfaatkan juga berbagai macam aneka usaha kehutanan antara lain berupa jasa lingkungan, pemanfaatan sumber daya air, sumber daya mineral, sumberdaya nabati dan hewani.



Potensi yang dimiliki oleh hutan dan hasil hutan saat ini belum dimanfaatkan secara optimal, baik keanaekaragaman pemanfaatannya maupun rendahnya pemanfaatan ruang dan lahan yang ada, hal ini terjadi selain disebabkan oleh keterbatasan keterampilan, informasi potensi dan pasar, serta masih kurangnya dukungan dari pemerintah dalam pengembangan kegiatan usahanya.



Lebah madu merupakan salah satu sumber daya hutan yang potensial untuk dikembangkan dalam pembudidayaannya, hal ini disebabkan karena sumber pakan lebah yang melimpah (hampir semua tumbuhan yang menghasilkan bunga dapat dijadikan sebagai sumber pakan) baik yang berasal dari tanaman hutan, tanaman pertanian maupun tanaman perkebunan. Produk yang dihasilkan oleh lebah madu dapat dimanfaatkan dan mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi, seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya teknologi maka tingkat pemanfaatan produk yang dihasilkan oleh lebah madu semakin meningkat baik untuk kepentingan konsumsi atau obat-obatan, dan permintaan pasar akan produk yang dihasilkan oleh lebah madu semakin tinggi. Page 1



Peningkatan Hasil Hutan Bukan Kayu – Lebah Madu



2014



Budidaya lebah madu dapat memberikan manfaat langsung dengan pemanfaatan produk yang dihasilkan dari lebah madu seperti madu, royal jelly, tepung sari (bee polen), lilin, perekat (propolis) dan racun madu. Selain itu juga budidaya lebah madu dapat memberikan manfaat tidak langsung yaitu yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya hutan, peningkatan produktifitas tanaman melalui simbiosis yang saling menguntungkan antara tanaman dan lebah madu karena dalam mencari makanan lebah madu akan membantu proses penyerbukan bunga tanaman.



Pemerintah perlu memfasilitasi kegiatan pengembangan budidaya lebah madu, baik dalam hal peningkatan pengetahuan, penguatan modal usaha serta pemasaran hasil produksinya sehingga diharapkan kegiatan budidaya lebah madu ini semakin berkembang baik kualitas mapun kuantitasnya, yang pada akhirnya diharapkan kesejahteraan para petani disekitar hutan semakin meningkat dan tekanan terhadap hutan dan hasil hutan semakin berkurang.



II.



MAKSUD DAN TUJUAN



Maksud dibuatnya kegiatan ini adalah agar tercipta Sumber Daya Manusia yang terampil dalam pengembangan budidaya lebah madu, baik dalam hal peningkatan pengetahuan, penguatan modal usaha serta pemasaran hasil produksinya



sedangkan



tujuannya adalah agar lebih berkembangnya kegiatan budidaya lebah madu baik kualitas maupun kuantitasnya, sehingga diharapkan kesejakteraan masyarakat semakin meningkat dan tekanan terhadap hutan dan hasil hutan semakin berkurang. Meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan yang sehat, indah, bersih, dan nyaman. III.



LINGKUP KEGIATAN Page 2



Peningkatan Hasil Hutan Bukan Kayu – Lebah Madu



2014



Lingkupi kegiatan pengembangan Budidaya Lebah Madu ini adalah Peningkatan Sumber Daya Manusia yang ahli dalam pengenalan lebah madu dan produk yang dihasilkannya, mengetahui persyaratan lahan budidaya, teknik budidaya, penanganan pasca panen dan pemasarannya, dan analisa usaha budidaya lebah madu IV.



RISALAH UMUM



A.



Sejarah Perkembangan Lebah Madu Lebah merupakan insekta penghasil madu yang telah lama dikenal manusia. Sejak



zaman purba manusia berburu sarang lebah di goa-goa, di lubang-lubang pohon dan tempat-tempat lain untuk diambil madunya. Lebah juga menghasilkan produk yang yang sangat dibutuhkan untuk dunia kesehatan yaitu royal jelly, pollen, malam (lilin) dan sebagainya. Selanjutnya manusia mulai membudidayakan dengan memakai gelodog kayu dan pada saat ini dengan sistem stup. Perkembangan budidaya lebah madu di Indonesia mulai dikenal sejak pelopori oleh Rijkeuns, seorang bangsa belanda pada tahun 1841, namun perkembangannya sangat jauh tertinggal apabila dibandingkan dengan kegiatan serupa yang ada di Negara Australia, Jerman, Mexico, India, Jepang dan China. Di Indonesia lebah ini mempunyai nama bermacam-macam, di Jawa disebut tawon gung, gambreng, di Sumatera barat disebut labah gadang, gantuang, kabau, jawi dan sebagainya. Di Kalimantan disebut wani dan di tataran Sunda orang menyebutnya tawon Odeng. Di propinsi Sulawesi Tenggara orang menyebutnya sebagai wani.



B.



Jenis dan Persyaratan Budidaya Lebah Madu Dari kegiatan budidayanya, jenis lebah madu dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu : 1. Species yang telah dibudidayakan a. Apis cerana Page 3



Peningkatan Hasil Hutan Bukan Kayu – Lebah Madu



2014



Apis cerana merupakan lebah madu yang banyak tersebar di wilayah asia antara lain tersebar di Negara Afganistan, Cina, Jepang dan Indonesia, Lebah madu jenis Apis cerana dapat dibudidayakan secara tradisional dalam glodok maupun secara modern yang dibudidayakan di dalam kotak (stup) Apabila sumber pakan dan air mencukupi lebah madu ini dapat dipanen tiga kali dalam 1 tahun dengan produksi madu bisa mencapai 2-5 kg per tahun. b. Apis mellifera Apis mellifera merupakan lebah madu yang berasal dari Italia, tetapi lebah madu jenis ini dapat beradaptasi dengan baik untuk dikembangkan di Indonesia. Apabila sumber pakan dan air mencukupi lebah madu jenis ini dapat memproduksi madu 35-40 kg per tahun per koloni.



2. Species lebah madu yang belum bisa dibudidayakan Jenis lebah madu yang belum bisa dibudidayakan adalah Apis dorsata dan Apis florea, jenis lebah madu ini sangat sulit untuk dibudidayakan karena masih bersifat liar, bersifat sangat ganas dan belum ada teknologi yang bisa merekayasa tempat hidupnya, sehingga apabila dibudidayakan jenis lebah madu ini tidak betah menetap pada sarangnya. Persyaratan budidaya lebah madu Berhasil tidaknya budidaya lebah madu tergantung : 1. Ada sumber makanan ( madu / bunga, tepungsari / pollen / bunga) ada tanaman berbunga 2. Bibit lebah madu yang baik, yaitu anggota koloni banyak, dalam satu stup / sarang minimal 6 sisiran dan pejantan jumlahnya sedikit ( < 100 ekor ) 3. Pembudidaya / peternak ( orang yang bersangkutan ) 4. Pemberian tambahan makanan pada saat perubahan cuaca.



Page 4



Peningkatan Hasil Hutan Bukan Kayu – Lebah Madu



V.



2014



RENCANA USULAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, MELALUI PENINGKATAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU (HHBK) PENGEMBANGAN BUDIDAYA LEBAH MADU Pada dasarnya rencana pengembangan lebah madu ini akan dilaksanakan secara berkesinambungan terus menerus selama 5 tahun yang meliputi :



1. Tahun Pertama (Tahap Awal) Pada tahun pertama ini direncanakan akan dilakukan peningkatan Sumber Daya Manusia, dengan mengirim beberapa tenaga / personil baik dari dinas terkait maupun dari beberapa lembaga / kelompok Tani Hutan untuk secara khusus mempelajari teknik budidaya lebah madu mulai dari pemeliharaan dan pengelolaan lebah madu, penanganan pasca panen dan pemasarannya, serta analisa usaha budidaya lebah madu



2. Tahun Kedua Jika tenaga trampil yang ahli dalam budidaya lebah madu telah tersedia maka direncanakan di tahun kedua ini akan diadakan pelatihan budidaya lebah madu untuk masyarakat yang terdapat disekitar kawasan hutan dan pembuatan kebun percontohan lebah madu



3. Tahun Ketiga Diadakannya pelatihan pasca panen lebah madu, cara-cara pengolahan dan pemasaran hasil budidaya lebah madu. Pendampingan tenaga ahli bagi masyarakat, kelompok tani hutan



maupun



lembaga-lembaga



masyarakat



lainnya



yang



berniat



untuk



mengembangkan usaha budidaya lebah madu



4. Tahun keempat Perluasan jaringan pemasaran dan penghitungan analisa kelayakan lebah madu. Analisa kelayakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pada usaha Page 5



Peningkatan Hasil Hutan Bukan Kayu – Lebah Madu



2014



budidaya lebah madu, adapun analisis kelayakan dapat diketahui dengan mengetahui tingkat break event point (BEP), benefit cost ratio (BC ratio) dan return of investment (ROI) 1) Break event point (BEP). BEP dipakai untuk mengatahui tingkatan volume produksi dan harga produk rata-rata dimana para pelaku usaha budidaya lebah madu dapat menutup semua biaya yang dikeluarkan tanpa mengalami kerugian dan keuntungan/titik inpas. BEP tercapai apabila biaya produksi sama dengan nilai jual produk yang dihasilkan oleh lebah madu (madu, lilin dan bee pollen), BEP dirumuskan sebagai berikut : Total Biaya Produksi BEP volume produksi rata-rata = -------------------------------------------Rata-rata harga jual hasil produksi 2) Benefit cost ratio (B/C ratio) B/C ratio di gunakan untuk mengetahui tingkat efektivitas penggunaan modal dalam kegiatan usaha budidaya lebah madu. B/C ratio pada kegiatan usaha budidaya lebah madu adalah sebagai berikut :



Keuntungan B/C = --------------------------Biaya Produksi



3) Return of investment (ROI) Perhitungan ROI diperlukan untuk mengetahui tingkat pengembalian modal yang dipergunakan dalam kegiatan usaha budidaya lebah madu, adapun ROI kegiatan usaha budidaya lebah madu adalah sebagai berikut : Pendapatan ROI = -------------------- x 100 % Biaya Produksi Page 6



Peningkatan Hasil Hutan Bukan Kayu – Lebah Madu



2014



5. Tahun kelima Pelepasan pendampingan kegiatan budidaya lebah madu secara bertahap, dan selanjutnya akan diteruskan dengan kegiatan monitoring dan evaluasi secara berkala. Adapun keunggulan dan nilai lebih dari rancangan pengelolaan ini adalah : 1.



Pengiriman



tenaga



terampil



untuk



mengikuti



pelatihan



akan



menjamin



berlangsungnya kegiatan budidaya lebah madu karena akan tersedia tenaga ahli sebagai nara sumber untuk semua permasalahan yang mungkin akan terjadi dalam pelaksanaan budidaya lebah madu nantinya. 2.



Budidaya lebah madu akan menjadi alternatif mata pencaharian bagi masyarakat utamanya yang berada disekitar hutan.



3.



Keberhasilan program kegiatan ini akan meningkatkan kesejahteraann masyarakat dan secara tidak langsung akan mengurangi kerusakan hutan yang diakibatkan oleh perambahan dan ilegal logging.



4.



Kegiatan ini akan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat pada umumnya dan masyarakat disekitar hutan pada khususnya.



VI. PENUTUP



Lebah madu adalah salah satu kekayaan sumber daya alami Indonesia. Selain dapat dimanfaatkan sebagai penghasil madu dan produk perlebahan lainnya bagi kepentingan peningkatan pendapatan dan gizi masyarakat, keberadaan lebah madu juga penting bagi kesehatan lingkungan. Peran lebah madu terhadap penyerbukan tumbuhan memberikan Page 7



Peningkatan Hasil Hutan Bukan Kayu – Lebah Madu



2014



sumbangan yang sangat besar bagi kelangsungan hidup banyak species tumbuhan mengingat tidak sedikit tumbuhan yang proses polinasinya hanya dapat dilakukan oleh lebah madu. Mengingat peran dan manfaat lebah madu yang sangat besar tersebut, maka keberadaannya perlu dijaga dan pemanfaatannya perlu ditingkatkan. Kemampuan meningkatkan produksi dan produktivitas koloni lebah madu akan sangat membantu upaya peningkatan pendapatan masyarakat dan pengembangan perlebahan nasional. Demikian usulan proposal kegiatan ini kami sampaikan dengan harapan mendapat tanggapan, dan atas perkenaannya diucapkan terima kasih.



Lampiran : Adapun rincian biaya pembuatan kebun percontohan budidaya lebah madu, dapat dilihat di bawah ini : Asumsi-asumsi : 1. Waktu analisa usaha 2. Jenis lebah 3. Kekuatan peralatan produksi



: : :



1 tahun Apis mellifera 3 tahun



Page 8



Peningkatan Hasil Hutan Bukan Kayu – Lebah Madu



2014



4. Pendapatan yang berasal dari Penambahan jumlah koloni hasil penangkaran : tidak diperhitungkan 5. Lama penggembalaan lebah : 3 bulan per tahun 6. Jumlah periode panen dalam 1 tahun : 4 kali 7. Penyusutan alat produksi : 30 % tahun No 1.



Uraian Biaya Pelatihan Budidaya lebah Madu



Volume 6



Orang



Harga Satuan (Rp) 10.000.000



Jumlah I 1 2. 3. 4. 5.



6.



7. 8. 9. 10. 11.



Koloni Lebah Kotak Lebah Dudukan stup Alat Pengaman Ratu Paralon,benang,lem) Alat Pembuat Mangkokan Ratu (lilin,cetakan mangkok,alat pemanas dan bingkai lebah) Alat pemanenan (smoker, pisau, sikat lebah Pengungkit) Alat Pasca Panen Ekstraktor madu Jliken Ember Saringan Madu Perlengkapan petugas (masker,topi pengaman, Baju lapangan)



12. 13. 14.



60.000.000,60.000.000,-



10 10 10 4 2



Unit Unit Unit Paket Paket



750.000 150.000 75.000 150.000 500.000



7.500.000,1.500.000,750.000,600.000,1.000.000,-



2



Paket



300.000



600.000,-



2 5 5 5 2



Unit buah Buah Unit Unit



1.500.000 50.000 40.000 15.000 500.000



3.000.000,250.000,200.000,75.000,1.000.000,-



Jumlah II Biaya Operasional / 3 bulan Biaya operasional penggembalaan Biaya Transportasi (sewa kendaraan, Upah bongkar muat) Sewa lahan



Jumlah (Rp)



16.975.000,90 2



Hari Paket



50.000 1.500.000



4.500.000,3.000.000.-



1



paket



100.000



1.000.000,-



Page 9



Peningkatan Hasil Hutan Bukan Kayu – Lebah Madu



Jumlah III JUMLAH TOTAL



2014



8.500.000 85.475.000,-



Page 10