Proposal Merokok Regina [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rokok telah menjadi benda kecil yang paling banyak digemari. Merokok telah menjadi gaya hidup bagi banyak pria dan wanita, bahkan anak-anak dan kaum remaja. Kebiasaan merokok telah mengakibatkan banyak penyakit dari gangguan pernapasan hingga kanker (Amalia,2012). Rokok adalah hasil olahan tembakau di bungkus cerutu ataupun bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rucita dan spesies lain atau sintesisnya yang mengandung Nikotin dan Tar dengan atau tanpa bahan tambahan. Rokok mrupakan silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah di cacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain (PP No. 19 Tahun 2003). Merokok merupakan masalah kesehatan yang sulit di pecahkan serta sudah menjadi masalah global. Merokok dapat menyebabkan sekitar 90% kematian karena kanker paru pada pria dan sekitar 8% pada wanita (Prihatmono dalam Awan 2009). Perilaku merokok merupakan suatu fenomena yang umum di masyarakat Indonesia. Merokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia merupakan pola perilaku yang terjadi sehari-hari. Merokok merupakan perilaku yang sering dijumpai di berbagai tempat dan dianggap sebagai kebiasaan dalam masyarakat Indonesia (Martini dalam Sukendro 2007:93). Data dari Riset 1



Kesehatan Dasar (Riskesda) (2010) 40% dari total penduduk Indonesia adalah perokok. Perilaku merokok dalam kehidupan sehari-hari seringkali ditemui dimana-mana, baik instansi pemerintah, tempat umum, seperti pasar,maupun tempat pendidikan yaitu sekolah. Kebiasaan merokok biasanya dimulai pada usia remaja (Widiansyah, 2014) Data dari WHO tahun 2008 menyebutkan statistik perokok dari Indonesia yaitu 24,1% pria adalah perokok dan 4,0% wanita adalah perokok. Perilaku merokok pada umumnya semakin lama akan semakin meningkat sesuai dengan tahap perkembangannya yang ditandai dengan meningkatnya frekuensi dan intensitas merokok, dan sering mengakibatkan mereka mengalami ketergantungan nikotin (Widiansyah dalam Laventhal dan Cleary dalam Mc Gee, 2005). Pada wanita dewasa, banyak sekali keuntungan yang didapatkan jika berhenti merokok. Pada wanita hamil yang mengurangi rokok, bayi yang dilahirkan memiliki berat lahir 92 gram lebih besar daripada ibu lain yang tidak mengurangi rokok. Masa kehamilan juga berlangsung satu minggu lebih lama dibanding dengan ibu hamil yang tidak berhenti merokok. Berhenti merokok pada usia kehamilan minggu ke16 juga mencegah timbulnya banyak efek merugikan pada bayi, bahkan berhenti merokok pada trimester ketiga sangat menguntungkan karena bayi sudah mengalami banyak pertumbuhan (Sinclair, 2009). Menurut World Health Organization (WHO) tahun 1991 menyatakan rokok adalah penyebab kematian tiga juta penduduk dunia setiap tahunnya. Indonesia masih menduduki peringkat ketiga untuk jumlah perokok di dunia yakni sekitar 65 juta orang. Angka ini akan terus meningkat jika pemerintah tidak mengatur perilaku merokok dan industri rokok serta tidak menerapkan larangan iklan rokok.



2



Menurut



data



Global



Youth Tobacco



Survey (2009) menyebutkan



bahwa prevalensi perokok remaja yang bersekolah sebesar 20,3%, meningkat terakhir,



yaitu



dua



kali lipat,selama



usia kurun



antara 13-15 tahun waktu



3



tahun



2006–2009. Sementara itu data Global Adult Tobacco Survey



(GATS) 2011 menunjukkan prevalensi perokok usia 15 tahun ke atas sangat tinggi, antara lain perokok laki-laki (67,4%) dan wanita (2,7%) (Pusat Promkes Kemkes RI,2013) The Tobacco Atlas 3rd Edition pada tahun 2009 menyebutkan bahwa perokok di Indonesia menduduki peringkat pertama di ASEAN, dengan persentase 46.16% dari keseluruhan penduduk negara-negara ASEAN. Kemudian, data dari Riskesdas tahun 2017 juga menunjukkan jumlah perokok di Indonesia mencapai 29.3%.



Berdasarkan data Susenas, tahun 1995, 2001, 2004, dan data dari RISKESDAS tahun 2007 dan 2010 menunjukkan pravelansi perokok 16 kali lebih tinggi pada laki-laki (65,8%) di banding perempuan (4,2%). Di Daerah Istimewa Yogyakarta menurut data RISKESDAS 2007, prevalensi perokok pria sebanyak 43,2% lebih tinggi dibanding dengan wanita 5,7%. Menurut WHO di suluruh dunia di perkirakan sebanyak 1,26 miliar perokok dan lebih dari 200 juta diantaranya adalah wanita. Di seluruh dunia, 10 persen perempuan dewasa adalah perokok dan negara Indonesia merupakan negara yang menepati urutan ke-13 dengan pravelansi tertinggi di Asia Tenggara.Hasil survei Center for Disease Control and Prevention (CDC) United States atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat September 2010 bahwa penyakit yang berhubungan dengan merokok menyebabkan kematian sekitar 178.000 wanita di Amerika Serikat setiap tahunnya. Rata-rata wanita ini meninggal 14,5 tahun lebih cepat karena mereka merokok. Hasil survei CDC 3



tersebut menunjukkan bahwa lebih dari 1 di antara 6 wanita di Amerika yang berusia 18 tahun atau lebih sekitar 18,3% mempunyai kebiasaan merokok, sekitar 21% perempuan usia 25-44 tahun adalah perokok aktif, 8% untuk perempuan usia 65 ke atas. Berdasarkan data survei nasional tahun 2007, terdapat 60% pria dan 5% wanita di Indonesia merokok. Bahaya merokok pada wanita antara lain: merusak kulit, mengganggu sistem reproduksi, mengganggu siklus menstruasi termasuk tibulnya rsa nyeri, menurunkan kesuburan, meningkatkan resiko terkena kanker payudara, rahum dan kanker paru-paru, mengganggu pertumbuhan janin dalam rahim, mengganggu kelancaran ASI, keguguran, hingga kematian janin. Merokok selama masa kehamilan meningkatkan resiko kelahiran bayi dengan berat badan renbdah dan masalah kesehatan sesudahnya. Rokok dapat menurunkan kadar esterogen yang menyebabkan terjadinya menopause dini. Keuntungan Berhenti Merokok dalam 20 menit: tekanan darah dan denyut jantung membaik, dalam 12 jam: tingkat karbon monoksida di dalam darah kembali ke normal, dalam 48 jam: sistem aliran darah membaik, dan fungsi jantung dapat meningkat, dalam 2-12 minggu: nikotin tidak terdeteksi lagi dari dalam tubuh, indera pengecapan dan penciuman membaik, dalam 1-9 bulan: nafas pendek (sesak) dan batuk-batuk berkurang, dalam 1 tahun: resiko terjadinya jantung koroner berkurang setengahnya di abndingkan dengan perokok, dalam 10 tahun: risiko kanker paru setengahnya dibandingkan perokok, dalam 15 tahun risiko serangan jantung dan stroke turun ke tingkat yang sama dengan bukan perokok (Prihatmono, 2015). Perawat sebagai bagian dari profesi kesehatan mempunyai tugas, tanggung jawab dan peran yang sangat penting dalam upaya menghentikan kebiasaan 4



merokok. Salah satu peran perawat di dalam komunitas adalah sebagai konselor dan pendidik kesehatan yaitu memberikan pendidikan kesehatan, memberikan dukungan emosional dan intelektual kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk menanamkan tingkat kesehatan yang optimal (Sujana, 2014). Perilaku merokok adalah masalah kesehatan yang sulit untuk di sembuhkan sebab merokok sudah menjadi kebiasaan dan masalah secara global. Dipandang dari segi kesehatan, wanita memiliki resiko terbesar untuk mengidap penyakit jantung dan kanker paru-paru, meningkatkan kanker payudara, mengganggu kebutuhan janin, mengganggu kelancaran ASI, keguguran serta dapat menyebabkan kematian pada bayi. Berdasarkan latar belakang, peneliti tertarik untuk meneliti “Upaya Berhenti Merokok pada Wanita Dewasa di Desa Semen Kecamatan Salam Kabupaten Magelang”.



Alasan



pentingnya



penelitian



ini



dilakukan



adalah



untuk



mendapatkan gambaran upaya yang dilakukan wanita dewasa untuk berhenti merokok di Desa Semen Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. B. Rumusan Masalah Bagaimana upaya berhenti merokok pada Wanita Dewasa Di Desa Semen Kecamatan Salam Kabupaten Magelang?



C. Tujuan Studi Kasus 1. Umum Untuk mendapatkan gambaran umum upaya berhenti merokok pada dewasa di Desa Semen Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. 2. Khusus 5



wanita



Untuk mendapatkan gambaran kegiatan upaya berhenti merokok di Desa Semen Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. a.



Mengetahui gambaran umum metode yang di gunakan dalam upaya berhenti merokok di Desa Semen Kecamatan Salam Kabupaten magelang.



b.



Hasil yang didapatkan untuk mengetahui berhasil atau tidak klien untuk berhenti merokok.



D. Manfaat Studi Kasus 1.



Manfaat Akademis Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan bacaan dalam kajian tentang upaya berhenti merokok di kalangan wanita dewasa.



2.



Manfaat praktis Penelitian bermanfaat untuk evaluasi pelaksaaan upaya dalam berhenti merokok di kalangan wanita dewasa.



E. Ruang Lingkup 1. Ruang Lingkup Keilmuan Lingkup mata kuliah penelitian termasuk di Promosi Kesehatan.



2. Lingkup Masalah Lingkup masalah penelitian ini adalah upaya dalam berhenti merokok di Desa Semen Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. 3. Lingkup Sasaran Sasaran penelitian ini adalah wanita dewasa di Desa Semen Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. 6



4. Ruang Lingkup Lokasi Lokasi pemelitian ini di Desa Semen Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. 5. Ruang Lingkup Waktu Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari – Maret



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1.



Wanita a. Pengertian Wanita memiliki tubuh yang kompleks. Mereka megalami proses



perkembangan anatomi,fisiologis, dan reproduksi selama kehidupannya, mulai 7



masa anak-anak, kemudian tumbuh menjadi remaja dan dewasa. Bersamaan dengan itu, tumbuh dan perkembangan pula organ-organ tubuhnya sebagai seorang wanita yang sempurna. Hal yang palinga khas dari seorang wanita adalah sistem reproduksinya. Inilah yang sangan membedakan antara wanita dengan pria. Hal ini disebabkan semua proses yang terbentuk pada sistem reproduksi sejak wanita masih di dalam janin sampai tumbuh dewasa, sebenarnya untuk membuat fungsi reproduksinya sempurna, yaitu dapat hamil dan melahirkan generasi yang sehat dan sempurna (Kasdu,2008). 2. Wanita Dewasa a. Pengertian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia wanita memiliki arti perempuan yang sudah dewasa, kaum wanita atau puteri dewasa. Lalu, kata perempuan memiliki arti wanita atau bini yang merujuk pada perempuan yang sedang hamil atau istri yang sedang mengandung. Dengan berakhirnya masa remaja, semakin bertambahnya usia membuat wanita lebih bertanggungjawab pada diri sendiri, bertanggung jawab pada nasib sendiri, dan bertanggung jawab pada pembentukkan dirinya. Semakin bertambah usia seorang gadis, membuat mereka juga akan mengalami kematangan secara biologis serta psikologis (Lubis, 2013). Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1059/Menkes/Sk/IX/2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi, kategori wanita usia subur yaitu dalam rentang 15-49 tahun, termasuk ibu hamil dan calon pengantin. Pada usia dewasa, wanita mengalami kematangan dalam reproduksi yang memungkinkan mereka untuk bisa berkeluarga dan hamil. Pada masa ini, wanita kurang lebih mengalami ovulasi sebanyak 450 kali dan selama ini wanita 8



berdarah kurang lebih selama 1.800 hari. Walaupun pada umur 40 tahun ke atas wanita masih bisa hamil, tetapi pada masa itu juga wanita mengalami penurunan fertilitas yang cepat. 3. Rokok a. Pengertian Menurut Bustan 2015 mengatakan rokok adalah salah satu produk tembakau yang dimaksudkan untuk di bakar, dihisap dan atau dihirup termasuk rokok kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tobacum, Nicotiana rustica, dan spesies lain yang asapnya mengandung nicotin dan tar, atau tampa tambahan. Unsur yang terkandung dalam rokok adalah: tar, nikotin, benzopyinm metil-kloride, aseton, amonia, dan karbon monoksida, 3 hal yang paling penting, khususnya dalam hal kanker, yakni: tar, nikotin, karbon monoksida (CO). Data WHO tahun 2008 menyebutkan statistik perokok dari kalangan remaja Indonesia yaitu 24,1% remaja pria adalah perokok dan 4,0% remaja wanita adalah perokok juga. Jumlah remaja perempuan perokok di Indonesia memang tidak sebanyak jumlah remaja laki-laki perokok. Namun, dari datadata yang menyebutkan bahwa jumlah perokok perempuan terus meningkat. Tidak hanya itu, pravelansi merokok pada remaja perempuan lebih tinggi dibandingkan pravelansi pada perempuan dewasa. b. Perilaku Merokok pada wanita dewasa Saat ini merokok merupakan perilaku yang lazim ditemui di masyarakat. Perilaku merokok dapat ditemui di seluruh lapisan masyarakat. Perilaku merokok pada wanita menjadi perhatian karena paling banyak terjadi. Merokok sangat berpengaruh bagi kesehatan, terutama kesehatan 9



sistem penafasan dan sistem kardiovaskuler. Menurut Wismanto dan Budi (2007) dalam Kurniawan (2013) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk merokok: 1) Faktor genetik Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa faktor genetik mampu menjadi penentu timbulnya perilaku merokok dan kecenderungan menderita kanker. Penelitian dilakukan pada pasangan kembar yang walaupun dibesarkan secara terpisah tetapi tetap akan muncul pola perilaku merokok yang sama. Tetapi faktor genetik tidak begitu kuat dalam memengaruhi perilaku merokok dibanding faktor lingkungan.



2) Faktor kepribadian Perokok biasanya cenderung memiliki prestasi akademik yang kurang dikarenakan tidak adanya motivasi untuk belajar. Selain itu sifat perokok juga lebih impulsif, haus sensasi, dan berani menempuh risiko. Banyak perilaku asosiasi yang muncul akibat perilaku merokok. 3) Faktor kejiwaan Faktor kejiwaan perilaku merokok dijelaskan sebagai salah satu bentuk kompensasi pemenuhan kebutuhan oral saat bayi yang tidak terpuaskan. 4) Faktor sensori motorik



10



Perilaku merokok dapat menciptakan pengalaman sensori dan motorik yang bisa menjadi sebuah kebiasaan. Bagaimana seseorang melihat sebungkus rokok, membuka bungkus rokok tersebut, mengambil dan memegang rokok, menyalakan, menghisap, menghembuskan sambil mengamati kepulan asap rokok. 5) Faktor psikologis Seseorang melakukan kegiatan merokok dengan tujuan tertentu seperti untuk mendapatkan kenyamanan, kesenangan, lepas dari perasaan gelisah, atau mendapatkan kepercayaan diri. c. Pengaruh Rokok bagi kesehatan Dampak negatif dari perilaku merokok sangatlah banyak, terutama bagi kesehatan. Kandungan yang ada di dalam rokok dapat mengganggu fungsi dari organ-organ tubuh manusia, terutama gangguan pada sistem pernafasan dan sistem kardiovaskuler. Pada sistem kardiovakuler, kebiasaan merokok dapat mengganggu fungsi jantung dan pembuluh darah. Nikotin yang terhisap akan mengeluarkan katekolamin dari tubuh dan menyebabkan keluarnya hormon adrenalin dalam jumlah yang banyak. Hormon adrenalin yang banyak dalam tubuh akan mempengaruhi kerja jantung sehingga denyut jantung menjadi berdetak lebih cepat dan tekanan darah pun meningkat. Akibat kerja jantung yang meningkat, biasanya menyebabkan seorang perokok menjadi mudah lelah. Selain peningkatan kerja jantung. Adrenalin yang berlebih dapat mempengaruhi kerja sel darah karena menyebabkan tingkat keasaman dalam darah tinggi, sehingga darah menjadi lebih kental. Darah yang terlalu kental bisa melekat pada pembuluh darah dan menjadi sumbatan dalam pembuluh darah. Pengaruh rokok pada kesehatan pernafasan sangat tidak baik. Kandungan yang terdapat di dalam rokok yaitu tar yang bersifat karsinogen. Lalu kandungan 11



nikotin dalam rokok juga dapat merangsang pelepasan katekolamin yang menyebabkan peningkatan denyut jantung. Kandungan karbonmonoksida sebanyak 1-5% pada asap rokok yang lebih mudah diterima oleh darah akan membentuk karboksihemoglobin. Karboksihemoglobin orang normal sebanyak 0,5-2%, pada perokok jumlah karboksihemoglobin lebih banyak yaitu 2-15%. Selain itu, kandungan karbonmonoksida dalam asap rokok juga dapat merusak dinding arteri sehingga dapat menyebabkan atherosclerosis dan penyakit jantung koroner. d. Perokok sulit hentikan kebiasaan Ada lima hal yang menyebabkan perilaku merokok sulit untuk dihentikan, yaitu sebagai berikut: 1) Perilaku merokok sudah menjadi tradisi sejak dahulu. 2) Merokok merupakan hak asasi setiap orang dan dianggap tidak melanggar hukum karena merokok bukan hal yang mengganggu ketertiban umum. 3) Rokok bersifat adiktif karena kandungan nikotin di dalamnya. Sifat adiktif nikotin sama dengan yang terkandung dalam ganja atau heroin, hanya saja efek nikotin tidak mengganggu kesadaran, kontrol diri dan konsentrasi sehingga pemakaiannya tidak dilarang. 4) Berkaitan dengan pemerintah, banyak negara yang menerapkan standar ganda dalam mengatasi masalah rokok. Pemerintah menyadari bahwa rokok dapat menyebabkan sakit, kematian prematur dan hilangnya hari kerja, tapi di sisi lain produksi dari rokok dapat menyerap banyak tenaga kerja dan menjadi pemasukan negara. 12



5) Faktor iklan rokok yang mendorong seseorang untuk merokok akan menguatkan pemasaran industri rokok. e. Upaya berhenti merokok pada wanita dewasa Banyak sekali kerugian yang ditimbulkan akibat merokok, terlebih bagi kesehatan tubuh. Dengan adanya pengetahuan tentang bahaya merokok, berhenti merokok merupakan pilihan yang paling tepat untuk dijalani bagi perokok. Upaya untuk berhenti merokok bagi perokok bukanlah hal yang mudah, karena zat-zat yang terkandung dalam rokok bersifat adiktif. Banyak perokok yang ingin berhenti merokok, tetapi hanya sebagian kecil saja yang bisa berhasil untuk berhenti merokok. Terdapat beberapa teknik untuk berhenti merokok menurut Aditama (2006), di antaranya: a. Niat yang kuat, b. Melakukan beberapa teknik/konsultasi dengan dokter/klinik berhenti merokok, c. Menggunakan Nicotine Replacement Therapy (NRT), d. Menggunakan obat-obat tertentu. Di Indonesia, Nicotine Replacement Therapy (NRT) belum tersedia, sehingga proses untuk berhenti merokok menggunakan cara-cara lain. NRT saat ini dikeas dalam bentuk-bentuk lain seperti permen karet atau plester. Untuk obat yang digunakan dalam berhenti merokok adalah obat bupriopin atau vareniclin. Selain cara-cara yang telah disebutkan di atas, terdapat cara lain untuk berhenti merokok yaitu hipnoterapi. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Budiman (2016) di Klinik Maulana Center of Hypnotherapy Palembang mengatakan 15 orang yang diterapi dengan menggunakan hipnoterapi, 11 orang di antaranya 13



berhenti merokok sedangkan 2 orang dapat mengurangi intensitas dan frekuensi merokok hingga 78 % sementara untuk 2 orang lagi hanya mampu mampu mengurangi intensitas merokok 56, 3% Pada wanita dewasa, upaya untuk berhenti merokok menjadi hal penting yang perlu dilakukan, karena dengan berhenti merokok dalam 20 menit, denyut jantung menjadi normal; dalam 12 jam, karbonmonoksida di dalam darah menurun drastis; dalam 72 jam, perbaikan rasa kecap dan pembau; 2-12 minggu, fungsi paru-paru dan jantung membaik; dalam 1-9 bulan, penurunan serangan batuk dan nafas pendek; dalam 1 tahun, risiko penyakit jantung menurun setengah dibanding dengan perokok aktif; dalam 10 tahun, risiko kematian akibat kanker paru-paru menurun setengah dibanding dengan perokok aktif, juga penurunan risiko kanker kandung kemih, ginjal dan pankreas; dalam 15 tahun, risiko kematian dan penyakit jantung sudah sama dengan orang yang bukan perokok. f. Tinjauan kesehatan Berbagai hasil penelitian medis menyatakan bahwa senyawa-senyawa kimia yang terkandung di dalam rokok terbukti membahayakan kesehatan para perokok pasif dan perokok aktif (Satiti, 2011). 1



Berbagai Penyakit Akibat Rokok Adapun berbagai penyakit yang dapat ditimbulkan akibat rokok dan asap rokok yaitu: a.



Kanker Senyawa kimia di dalam rokok dapat memicu munculnya berbagai



jenis penyakit kanker, antara lain: (1) Kanker paru yang di tandai dengan gejala:



14



nafas menjadi pendek, berdengik ketika bernafas, batuk berdahak, batuk kronis, berat badan turun drastis, lelah berkepanjangan, hilang nafsu makan, sulit menelan, nyeri dada dan perut. (2) Pengerasan arteri Pecandu rokok akan mengalami penyempitan arteri yang disebabkan oleh tumpukan kolesterol dan lemak lainnya, yang pada akhirnya akan memblokir aliran darah. (3) Kanker Oral yaitu kanker yang menyerang jaringan di semua bagian mulut yaitu sekitar bibir, lidah, gusi, dasar mulut, langit-langit ,ulut, oropharynx, hypopharynx. (4) Penyakit Kardiovaskuler Senyawa kimia



yang terkandung dalam



rokok akan akan



meningkatkan detak jantung, tekanan darah, resiko hipertensi dan penyumbatan arteri. Rokok juga akan menurunkan kadar HDL (kolesterol baik dalam darah) dan menurunkan tingkat elastisitas aorta (pembuluh darah terbesar pada tubuh manusia) yang dapat meningkatkan terjadinya penggumpalan darah sehingga memicu berbagai penyaki seperti: (a). Serangan Jantung (Trombosis Koroner), terjadi penggumpalan darah pada arteri yang menyumbat suplai darah pada jantung sehingga dapat mengakibatkan serangan jantung. (b). Serangan Otak (Trombois Cerebral), terjadi pemblokiran pada pembuluh darah yang menuju ke otak sehingga dapat mengakibatkan pingsan, stroke, dan kelumpuhan. 15



(c). Gagal Ginjal, terjadi penggumpalan darah pada arteri yang menyumbat suplai darah pada ginjal sehingga dapat mengakibatkan penignkatan tekanan darah, bahkan gagal ginjal. (d). Penyakit Sistem Sirkulasi, terjadi penyumbatan pada oembuluh darah kaki dan tangan sehingga dapat mengakibatkan pembusukan jaringan. (e). Gangguan saraf, sistem saraf simpatik adalah cabang dari sistem saraf otonomik (autonomic nervous system/ANS) yang merupakan bagian dari sistem saraf peripheral yang bertugas mengintrol dan mempengaruhi detak jantung, pencernaan, pernafasan, perpirasi, diameter pupil, pembuangan urine. (f). Gangguan Indera Penglihatan, asap rokok dapat merusak pembuluh darah mata, sehingga menyebabkan mata merah dan gatal serta meningkatkan resiko terkena katarak. (g). Gangguan Indera Pendengaran, karbon monoksida dalam asap rokok juga turut merusak saraf di telinga. Akibatnya, pecamdu rokok akan kehilangan fingsi indera pendengarannya 16 tahun lebih awal dibandingkan orang yang bukan perokok. (h). Gangguan pernafasan, gangguan pernafasan yang biasa di alami oleh perokok berat adalah:Bronchitis, Emphysema, Radang Saluran Pernafasan.



16



1) Bahaya perokok aktif dan perokok pasif a)



Menyebabkan kerontokan rambut.



b)



Gangguan mata, seperti katarak.



c)



Kehilangan pendengaran lebih awal dibanding yang bukan perokok.



d)



Menyebabkan penyakit paru-paru kronis.



e)



Merusak gigi dan menyebabkan bau mulut.



f)



Menyebabkan stroke dan serangan jantung.



g)



Tulang lebih mudah patah.



h)



Menyebabkan kanker kulit.



i)



Menyebabkan kemandulan.



j)



Menyebabkan kanker rahim dan keguguran.



g. Upaya Berhenti merokok / pengendalian rokok Menurut (Bustan,2015) pengendalian rokok dimulai dengan kebijakan strategi untuk melindungi masyarakat dunia dari penyakit dan kematian premature akibat rokok. Kebijakan pengendalian rokok meliputi: a. Monitoring:



melakukan



kebijakan



pengamatan



keadaan



perkembangan/kecenderungan rokok. b. Smoke-free programmes: kebijakan dengan target terciptanya kondisi bebas rokok, misalnya Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok. c. Health warnings: memasang pada reklame atau pembungkus rokok peringatan bahaya rokok terhadap kesehatan.



17



d. Advertising bans:melakukan pelarangan pemasangan reklame rokok. e. Taxation: pemberian pajak dan harga tinggi terhadap rokok. Berbagai bentuk pendekatan pengendalian rokok dapat meliputi: 1) Upaya Promotif Komprehensif Salah satu bentuk pendekatan promotif adalah dengan penegakan hukum dan aturan, misalnya: a) Peraturan Daerah tentang Daerah Bebas Rokok b) Pembentukan Kawasan Bebas Rokok c) Pp No. 19 Tahun 2003 dan Peraturan Gubernur DKI No. 75/2005. d) Peraturan Walikota Makassar No.13 Tahun 2011 tentang Kawasan Tanpa Rokok di Kota Makassar 2) Pendekatan Ekonomi Dengan segala bentuk kontroversi yang timbul, terutama dari pihak industri rokok, WHO dan institusi kesehatan yang bergerak di bidang pengendalian rokok mengitung kerugian merokok dan keuntungan yang di peroleh dari berhenti merokok. 3) Upaya Kuratif Kuratif dilakukan dengan pendekatan terapeutik, misalnya memakai rokok tanpa nikotin NRT (Nicotin Replacement therapy). 4) Upaya rehabilitatif Upaya rehabilitatif merupakan upaya berhenti merokok setelah mendapatkan penyait akibat rokok.



18



5) Pendekatan Psikologi Diberikan dalam bentuk konsultasi dan melakukan upaya sendiri untuk berhenti merokok sehingga dapat berubah perilaku (behavioral change) menuju berhenti merokok.Menurut (Pudiastuti, 2011) upaya berhenti merokok meliputi: a) memiliki niat dan tekat yang bulat untuk melaksanakan / berhenti merokok. b) mengurungkan niat untuk berhenti merokok dan tetapkan tanggal kapan ada niat berhenti. Setelah itu kunjungi dokter (klinik berhenti merokok) untuk meminta jalan keluar dari ketergantungan rokok. c) Seketika: cara ini merupakan upaya paling berhasil, bagi perokok berat mungkin perlu bantuan tenaga kesehatan untuk mengatasi efek ketagihan karena rokok mengandung zat aditif. d) Menunda: perokok dapat menunda menghisap rokok pertama 2 jam setiap hari sebelumnya dan selama 7 hari berturut-turut. e) mengurangi secara perlahan jumlah batang rokok yang di hisap per hari. f) mengurangi kadar nikotin perbatang rokok yang dihisap setiap hari. g) Meminum sari jeruk yang dapat membuat urine lebih asam, jadi lebih cepat mengusir nikotin dari tubuh. Rasa jeruk dalam mulut bisa membuat merasa bahwa rokok tidak enak. h) menjauhkan atribut rokok dari rumah dan sekitar kita, seperti poster asbak, korek api, putung rokok, bungkus rokok. i) meminta orang terdekat untuk mendukungnya dalam berhenti merokok



19



B. Kerangka Teori Kasus



Bagan I Kerangka Toeri



20



C. Kerangka Konsep



Kerangka konsep Faktor merokok -



Faktor genetik Faktor kepribadian Faktor kejiwaan Faktor sensori motorik Faktor psikologis



Perilaku Merokok Upaya berhenti merokok -



Niat yang kuat Konsultasi berhenti merokok Therapi Nicotine Replacment Therapy (NRT) Dengan obat-obatan tertentu



Bagan II Kerangka Konsep



21



BAB III METODE STUDI KASUS



A. Desain Studi Kasus Desain studi kasus yang di gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus tunggal terpancang yaitu penelitian yang mempelajari suatu kondisi, fenomena secara mendalam dan intensif pada satu masalah dan mengandalkan observasi cermat dan wawancara terarah dengan sumber data lengkap gambaran upaya berhenti merokok pada wanita dewasa di Desa Semen Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Studi kasus tunggal terpancang menurut peneliti adalah studi kasus yang terfokus pada satu isu atau pusat perhatian dan hanya pada satu instrumen saja. B. Definisi Operasional Definisi Operasional No Variabel / sub variabel



Definisi operasional



Cara Mengukur



Upaya berhenti merokok pada klien Wawancara 1.



Gambaran



upaya



dan



berhenti wanita



yang berusaha



berhenti observasi



merokok pada wanita dewasa di merokok



di



Desa



Semen



Desa Semen Kecamatan Salam Kecamatan



Salam



Kabupaten



Kabupaten Magelang Magelang.



Sub variabel:



Pemahaman tentang bahaya dan Wawancara 22



dan



1. gambaran umum bahaya dan dampak dari merokok pada



dampak merokok yang akan terjadi observasi pada wanita jika merokok.



wanita dewasa di Desa Semen Kecamatan Salam Kabupaten Magelang 2. gambaran umum tahapan Gambaran upaya berhenti merokok Wawancara yang di lakukan untuk berhenti pada klien wanita tentang seberapa observasi merokok pada wanita dewasa pentingnya untuk berusaha dan di Desa Semen Kecamatan mencari Salam Kabupaten Magelang



cara



untuk



berhenti



merokok, secara mandiri dengan melihat kemampuan diri dengan menentukan tahapan-tahapan yang akan di lakukan. Tabel III



C. Populasi dan Sampel Populasi Pada penelitian ini populasi penelitian merupakan klien wanita dewasa di Desa Semen Kecamatan Salam Kabupaten Magelang sebanyak 3 orang.



Sample Pada penelitian ini menggunakan sample yaitu pada 1 orang yang memenuhi kriteria inklusi:



23



dan



a. Kriteria inklusi: 1) Wanita dewasa usia 20 tahun ke atas yang perokok aktif minimal rentang waktu lebih dari 5 tahun dan berupaya untuk berhenti merokok 2) Klien yang kooperatif 3) Sedang menjalani pengobatan, mengikuti program berhenti merokok.



D. Tekhnik Pengumpulan data Pengumpulan Data No 1.



Fokus data



Metode



Gambaran berhenti



upaya Wawancara



Sumber dan Pasien



merokok observasi



pada wanita 2.



Gambara



upaya Wawancara



dan Pasien



bahaya dan dampak observasi dari merokok pada wanita 3.



Gambaran tahapan



upaya Observasi yang



di wawancara



lakukan



untuk



berhenti



merokok



pada wanita Tabel IV



24



dan Pasien



E. Instrumen pengumpulan data Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada 1 responden dalam studi kasus ini adalah menggunakan lembar observasi dan pedoman wawancara dengan menggunakan pertanyaan terbuka dengan cara di rekam maupun di tulis di dalam kertas menggunakan alat tulis yang di lakukan secara mendalam yang disusun berdasarkan tujuan khusus peneliti, serta menggunakan kamera untuk mendokumentasikan gambar. Instrumen ini di tujukan kepada klien wanita yang berupaya untuk berhenti merokok. Wawancara dilakukan sebanyak kurang lebih 3 kali dan dilakukan selama kurang lebih satu bulan. F. Analisa Data Analisa data dilakukan secara induktif, yaitu penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori tetapi dimulai dari fakta empiris. Peneliti terjun ke lapangan, mempelajari, menganalisis, menafsirkan dan menarik kesimpulan dari fenomena yang ada di lapangan tentang bagaimana gambaran upaya berhenti merokok pada laki-laki di Klinik Berhenti Merokok (Siyoto & Sodik, 2015). Menurut Seiddel analisa data kualitatif prosesnya sebagai berikut: a. Proses mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri. b. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, menyintesiskan, membuat ikhtisar dan membuat indeksnya. c. Befikir, dengan jalan membuat agar data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan. d. Membuat temuan-temuan umum



25



LAMPIRAN 1 A. Pedoman wawancara 1. Identitas Klien a. Nama klien b. Usia klien c. Jenis kelamin d. Alamat klien e. Status klien f. Pekerjaan klien g. Status merokok h. Tingkat pendidikan i. Berat badan j. Tinggi badan k. Riwayat penyakit



2. Terapi Konsultasi a. Apakah anda mengikuti terapi konsultasi? b. Jika iya, apa alasan anda mengikuti terapi konsultasi? c. Jika tidak, apa alasan anda tidak mengikuti terapi konsultasi? d. Berapa kali anda mengikuti terapi konsultasi? e. Bisa anda jelaskan hal-hal yang dilakukan selama konsultasi?



26



3. Terapi obat-obatan a.



Apakah anda melakukan terapi dengan obat-obatan?



b.



Jika iya, apa alasan anda melakukan terapi obat-obatan?



c.



Jika tidak, apa alasan anda tidak melakukan terapi obat-obatan?



d.



Apa saja obat yang digunakan dalam terapi?



e.



Bisa anda jelaskan bagaimana pengaruh terapi obat-obatan terhadap



kebiasaan merokok anda?



27



DAFTAR PUSTAKA Amiruddin,Ridwan.2014.Determinan Kesehatan Ibu dan Anak.Trans Info Media.Jakarta Timur. Bustan,Nadjib.2015.Manajemen



Pengendalian



Penyakit



Tidak



Menular.Rineka Cipta.Jakarta. Curtis,



G.



B.



Kehamilan



di



Atas



Usia



30.



Retrieved



from



https://books.google.co.id/books?id=MQ3kTZEc2QMC&pg=PA63&dq=rokok+w anita&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwim4o6QnPraAhXMvo8KHcvoAEcQ6AEIQj AD#v=onepage&q=rokok%20wanita&f=false Kurniafitri,Devi.2015.Vol 2 Nomor 2.Perilaku Merokok Pada Perempuan Di Perkotaan.Fakultas Ilmu Sosial dan Imnu Politik.Universitas Riau Pekanbaru. Liem,Andrian.2014.Vol1 Massa,Keluarga



dan



Teman



No



18



Terhadap



Hal Perilaku



41-52.Pengaruh Merokok



Media



Remaja



di



Yogyakarta.Fakultas Psikologis.Universitas Ciputra. Lumongga,namora.2013.Psikologi Kispro, Wanita dan Perkembangan Reproduksi.Prenadamedia Group.Jakarta. Narayani,Audia Putri.2016.vol 5 no 2.Perancangan Public Service Announcement Anti Rokok Bagi Remaja Usia 15-19 Tahun.Jurnal Sains dan Seni ITS.



28



Pujiastuti,Ratna Dewi.Penyakit Pemicu Stroke Dilengkapi dengan Posyandu Lansia dan Posbindu PTM.Nuha Medika.Yogyakarta. Riskesdas,2007



&



2013.Perilaku



Merokok



Masyarakat



Indonesia.InfoDatin.Riskesdas. Sari,Novi Indra.2011.Hubungan Antara Tingkat Stres Dengan Perilaku Merokok



Pada



Laki-laki



Perokok



SMKN2



Batusangkar.Fakultas



Rahasia



Berhenti



Keperawatan.Universitas Andalas. Satiti,Alfi.2011.Strategi Merokok.Datamedia.Yogyakarta. Suparni,



I.



E.,



&



Astutik,



Penanganannya.



R.



Y.



Menopause:



Retrieved



Masalah



dan from



https://books.google.co.id/books?id=I9kwDwAAQBAJ&pg=PA75&dq=pengaruh +rokok+pada+kesehatan+reproduksi+wanita&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwivoA hWJvI8KHf4cCuEQ6AEIUTAG#v=onepage&q=pengaruh%20rokok%20pada%2 0kesehatan%20reproduksi%20wanita&f=fa lse Widiansyah,muhammad.2014.Faktor-faktor Penyebab Perilaku Remaja Perokok Di Desa Sidorejo Kabupaten Penajam Paser Utara.hal 1-12.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.Universitas Mulawarman.



29



BAB IV Hasil Penelitian A. Gambaran lokasi penelitian 1. Deskripsi Kecamatan Salam Penelitian studi kasus ini dilakukan di Desa Semen Rt 005/RW 01 Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Kecamatan salam terletak di sebelah timur Kabupaten Magelang. Kecamatan salam mempunyai luas wilayah 1099.24 Ha. Ketinggian Ibukota Kecamatan salam kurang lebih 337 m dpl. Jarak dari kantor Kecamatan Salam ke Kantor Bupati Magelang 18 Km dan jarak kantor Kecamatan Salam ke kantor Gubernur Jawa Tengah kurang lebih 95 Km. Klimatologi Kecamatan Salam dikategorikan sebagai daerah beriklim basah dengan curah hujan yang cukup tinggi sebesar +7,10 mm/th. Wilayah Kecamatan Salam berbatasan dengan: a. Utara : Kecamatan Srumbung b. Timur : Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, DIY c. Selatan : Kecamatan Ngluwar d. Barat : Kecamatan Muntilan Desa di wilayah administratif Kecamatan Salam yaitu Desa Sucen, Kadiluwih, Somoketro, Tirto, Gulon, Jumoyo, Mantingan, Seloboro, dll. Jumlah keseluruhan penduduk Kecamatan Salam adalah 5032 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 2077, sedangkan jumlah penduduk perempuan 2955. Mayoritas mata pencaharian 46 penduduk Kecamatan Salam adalah petani, pedagang, dan buruh. Agama yang dianut oleh sebagian besar masyarakat Kecamatan Salam adalah agama islam, sedangkan pemeluk agama lain yaitu katolik dan kristen hanya sekitar 15% dari total penduduk. Adapun tingkat pendidikan penduduk Kecamatan Salam sangat bervariasi dari lulusan SD sampai Perguruan Tinggi, dan banyak juga penduduk yang belum tamat SD (Data Kecamatan Salam per 31 Desember 2013). 30



B. Gambaran Karakteristik Responden Responden bernama Ny.I berusia 46 tahun. Ny.I lahir pada bulan Juni tahun 1973 di provinsi Jawa Tengah daerah Kendal. Ny.I berjenis kelamin perempuan dan beragam islam. Orang tua Ny.I meninggal sejak Ny.I masih berusia anak-anak. Ny.I di asuh oleh kakak dan bude serta pakdenya di Lampung. Ny. I menempuh pendidikan sampai sekolah dasar. Ny.I menikah pada usia 14 tahun namun saat berusia 15 tahun Ny.I bercerai dengan suami pertama karena mantan suaminya melakukan tindakan KDRT (kekerasan dalam rumah tangga), pihak keluarga Ny.I menyetujui perceraian tersebut, dan Ny.I memiliki seorang anak dari pernikahan pertama, anak Ny.I berjenis kelamin laki-laki namun meninggal karena mengalami insiden kecelakan lalu lintas saat berusia 20 tahun. Kemudian Ny.I menikah dengan Bpk.G dan memiliki seorang anak laki-laki yang berusia 6,5 tahun. Ny.I berstatus ibu rumah tangga, Ny.I tidak bekerja dan keluarga Ny.I mendapatkan penghasilan dari suami Ny.I, pekerjaan suami Ny.I adalah seorang Kuli di daerah Semarang. Pendapatan keluarga Ny.I sebsar 100 ribu perhari. Riwayat Ny.I merokok pada usia 20 tahun dan Ny.I merokok sudah 25 tahun kurang lebihnya. Awal mula Ny.I merokok karena Ny.I merasa frustasi dengan kondisi kehidupan Ny.I karena Ny.I saat itu bercerai dengan suami pertama. Pertamanya Ny.I merokok karena didasari dengan coba-coba dan lingkungan sekitar yang mendukung seperti teman-temannya yang juga merokok di depan Ny.I, Ny.I merasa dengan merokok ia merasa asik dan mampu menghilangkan setres. Ny.I berniat untuk berhenti merokok dengan berbagai cara, sampai kosultasi ke dokter umum untuk mendapatkan solusi berhenti merokok karena Ny.I punya riwayat jatung lemah dan paru-paru basah sejak anak-anak hingga sekarang.



31



C. Hasil Study Kasus Penyusunan hasil study dilakukan dari tanggal 14 Maret 2019 sampai tanggal 21 Maret 2019. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Tekhnik pengumpulan data dengan tekhnik wawancara dan observasi. Peneliti telah melakukan wawancara dan observasi pada responden berdasarkan lampiran yang ada. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan cukup satu kali karena peneliti sudah mendapatkan hasil yang diinginkan dan tidak memerlukan wawancara kembali. Wawancara dilakukan pada tanggal 20 Maret 2019 pada mlam hari pukul 19.00, wawancara dilakukan selama 45 menit. Observasi dilakukan selama.............., Data dalam penelitian ini akan disajikan dalam bentuk tabel yang berisikan tentang sub variabel dan hasil dari penelitian yang telah didapatkan dari responden. Responden dalam penelitian ini diambil berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.



32



HASIL STUDI KASUS



Tabel V Upaya Berhenti Merokok Pada Ny.I di Desa Semen Kecamatan Salam Kabupaten Magelang DATA



FOKUS DATA



33



INTERPRETASI