Proposal Minat Baca [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL PENELITIAN PENGEMBANGAN MINAT BACA PADA LINGKUNGAN KELUARGA Oleh:



Naufal Hilmyo Farras NIT: 19.55.2068



1



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membaca merupakan salah satu upaya yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Membaca merupakan salah satu langkah yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar yang diharapkan. Dengan membaca berarti kita menerjemahkan, menginterprestasikan tandatanda atau lambang-lambang dalam bahasa yang dipahami oleh pembaca. [CITATION Nin17 \l 1057 ].



Membaca adalah kegiatan wajib bagi siswa. Siswa yang gemar membaca akan memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas. Oleh karena itu, siswa harus memiliki minat baca yang tinggi agar mampu mengikuti perkembangan IPTEKS (Rahim, 2011). [ CITATION Tan17 \l 1057 ] Ketrampilan membaca penting diterapkan sejak dini dalam setiap individu. Melalui membaca dapat menjadikan seseorang bertambah ilmunya, itu juga dapat menjadi penunjang kemajuan suatu negara karena masyarakatnya yang menerapkan budaya membaca. Ketrampilan membaca ini dapat juga disebut dengan minat baca. Minat baca adalah keinginan atau kecenderungan hati yang tingggi (gairah) untuk membaca (Siregar, 2004). Definisi itu sejalan dengan pendapat Darmono yang menyatakan bahwa minat baca merupakan kecenderungan jiwa yang mendorong sesseorang berbuat sesuatu terhadap membaca (Darmono, 2001: 182). [CITATION Suh15 \l 1057 ]. UNESCO mencatat pada 2012 indeks minat baca di Indonesia baru mencapai 0,001 artinya dalam 1000 orang hanya ada satu orang yang berkegiatan membaca. walaupun mungkin ketidaktertarikan pada kegiatan membaca tidak hanya karena minat baca yang minim tapi juga karena ketersediaan buku yang bisa merangsang mereka untuk membaca memang kurang. ( http: republika.co.id/berita/nasional/daerah : 11 November 2014). [CITATION Ali14 \l 1057 ].



2



Indonesia mengalami loncatan budaya dari budaya tutur ke budaya menonton, tanpa melalui budaya baca terlebih dulu. Sebagian besar masyarakat Indonesia menggunakan waktu luangnya untuk menonton tv dibanding untuk membaca. [ CITATION Ilh16 \l 1057 ]. Pada tahun 2000 organisasi International Educational Achievement (IEA) menempatkan kemampuan membaca siswa SD Indonesia di urutan ke-38 dari 39 negara atau terendah di antara negara-negara ASEAN. Dengan kondisi seperti itu, maka tak heran bila kualitas pendidikan di Indonesia juga buruk. [ CITATION Har11 \l 1057 ]



Rendahnya minat baca berdampak pada kehidupan, pun juga dibidang pendidikan. Kualitas pendidikan di negara Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara-negara tetangga. Kualitas pendidikan merupakan salah satu aspek untuk menunjang kualitas SDM yang tersedia. Di era globalisasi yang semakin maju ini, generasi-generasi cerdas sangat diperlukan untuk mampu mengikuti perkembangan zaman yang ada. Kebutuhan masa depan pada setiap bidang kehidupan saat ini dan yang akan datang bukan hanya manusia yang cerdas secara intelektual tetapi juga emosional dan spiritual. [CITATION Son17 \l 1057 ]. Rendahnya minat baca pada individu didasari oleh berbagai macam hal. Salah satunya yaitu kurangnya ketersedian fasilitas maupun bahan bacaan yang ada. Dalam hal ini, untuk meningkatkan minat baca dikalangan masyarakat Indonesia perlu adanya dukungan dari pemerintah, sekolah, maupun dari masyarakat itu sendiri. Kita mulai dengan lingkup yang paling terkecil yakni lingkungan keluarga.Selain dimulai dari lingkup yang terkecil yakni keluarga, minat baca juga perlu diajarkan sejak anak berusia dini.Keluarga merupakan tahapan awal dalam pembentukan karakter anak. Masa periode perkembangan anak dimana terjadinya proses perubahan dalam berbagai aspek, baik dari segi psikologis, pendidikan maupun sosial. Pengalaman perkembangan anak-anak mempunyai pengaruh yang kuat dalam perkembangan berikutnya. [ CITATION Tri16 \l 1057 ]. Apabila seorang anak



3



kecil diberikan sebuah palu, maka anak kecil itu akan melakukan kegiatan palu-memalu. Demikin sebaliknya apabila seorang anak tumbuh dan berkembang di lingkungan buku dan bacaan lain, diharapkan dia tumbuh dan berkembang menjadi pembaca yang baik. [CITATION ARi08 \l 1057 ]. Oleh



karena



itu,



keluarga



harus



mampu



membina



ataupun



membimbing anak-anak nya dalam hal minat membaca. Dapat dilakukan berbagai cara untuk membina minat baca pada anak. Sepertidimulai dengan memperkenalkan huruf, belajar mengeja kata dan kemudian belajar memaknai kata-kata dalam suatu kalimat yang memiliki arti. Setelah anak-anak memiliki kemampuan membaca, perlu dilanjutkan dengan memberikan bahan bacaan yang menarik dan representatif terhadap perkembangan anak. Bahan bacaan yang menarik dapat menggugah minat anak untuk membaca buku, sehingga akan membentuk kebiasaan membaca. Jika kebiasaan membaca sudah tertanam pada diri anak, maka setelah dewasa akan menjadi suatu kebutuhan dalam hidup mereka. Sehingga kebiasaan individu yang dilakukan secara terus menerus dan turun temurun akan dapat menciptakan budaya membaca di kalangan masyarakat. [CITATION Ern13 \l 1057 ]. B. Pembatasan Masalah Ruang lingkup penelitian ini penulis batasi hanya pada lingkungan keluarga. Pertimbangan ini diambil berdasarkan penelitian tentang minat baca pada lingkungan keluarga yang berkembang pada saat ini. C. Rumusan Masalah Perumusan masalah merupakan aspek yang sangat penting dalam penelitian yang menentukan kualitas sebuah rancangan penelitian. Dengan demikian permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Apakah yang dimaksud dengan minat baca? 2. Bagaimana keadaan minat baca di Indonesia? 3. Bagaimana mengembangkan minat baca di lingkungan keluarga? D. Tujuan Penelitian



4



Tujuan penelitian ini pada dasarnya merupakan suatu rumusan yang isi pokoknya adalah tentang target yang akan dicapai dalam suatu penelitian. Tujuan penelitian ini sebagai berikut: 1. Untuk memenuhi tugas proposal penelitian. 2. Menganalisis dampak dari penerapan kegiatan peningkatan minat baca di lingkungan keluarga. 3. Mengetahui hasil perkembangan minat baca setelah diterapkan kegiatan ini E. Manfaat Penelitian Dalam suatu penelitian, hasilnya tentu diharapkan dapat memberi manfaat yang positif bagi pembacanya, demikian halnya dengan penelitian ini, adapun manfaat yang diharapkan dari analisis ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis, yaitu dapat menerapkan minat baca pada anak usia dini. 2. Manfaat praktis, yaitu bagi pembaca, analisis ini dapat digunakan untuk mengetahui cara pengembangan minat baca, sehingga diharap dapat menerapkan pada kehidupan sehari-hari. F. Sistematika Penulisan Sistematika dalam penulisan penelitian sangat penting. Artinya dengan adanya sistematika penulisan, peneliti dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai langkah-langkah dalam penulisan laporan penelitian. Dalam usaha mempermudah melakukan analisis dan agar skripsi ini mudah dipahami, maka penulis telah menyusun urutan-urutan yang harus penulis bahas. Peneliti merencanakan bahwa penelitian ini terdiri dari lima bab, yang tiap bab terdiri dari sub-sub bab. Adapun sitematika penulisan ini adalah sebagai berikut. Bab pertama, merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Selanjutnya, tinjauan pustaka dan landasan teori yang berisi tentang beberapa teori yang berhubungan dengan masalah yang akan dikaji, akan dijabarkan pada bab dua. Kemudian, bab tiga dipaparkan metode penelitian. Bab empat, akan dijabarkan data-data yang terkumpul,



5



dikelompokkan sesuai dengan kepentingannya kemudian dianalisis untuk mendapatkan jawaban dari masalah yang muncul sebelumnya. Terakhir, bab lima disajikan penutup yang berisi simpulan dan saran. Pada bagian akhir skripsi ini disertakan daftar pustaka dan lampiran. G. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka berfungsi untuk memberikan pemaparan tentang penelitian sebelumnya yang dilakukan. Tujuan terhadap hasil penelitian sebelumnya ini hanya akan dipaparkan beberapa penelitian sejenis yang berkaitan dengan permasalahan pada minat baca di Indonesia. Penelitian pada mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Universitas Swadaya Gunung Jati Mengenai “Penelitian Minat Baca Melalui Perpustakaan 400 Cirebon” yang hasilnya berupa penjelasan mengenai pengebangan minat baca melalui perpustakaan. Perbedaan dengan penelitian ini yaitu analisisnya lebih ke tinjauan struktural. Sedangkan persamaan dengan penelitian ini yaitu terletak pada objek yang digunakannya yaitu minat baca.



6



BAB II LANDASAN TEORI



A.



Pengertian Minat Baca Menurut Mr.Juel dalam buku Mr.Sandjaja (2005)Membaca merupakan sebuah proses untuk dapat mengenal kata-kata dan memadukan menjadi arti kata dan menjadi kalimat dan struktur baca. Mr. Hodgson, (1960) Membaca yaitu sebuah proses yang dilakukan oleh para pembaca untuk mendapatkan sebuah pesan, yang akan disampaikan dari penulis dengan perantara media kata-kata ataupun bahasa tulisan. Masa periode perkembangan anak dimana terjadinya proses perubahan dalam berbagai aspek, baik dari segi psikologis, pendidikan maupun sosial. Pengalaman perkembangan anak-anak mempunyai pengaruh yang kuat dalam perkembangan berikutnya. Kebiasaan membaca sangatlah penting di terapkan sejak dini dalam setiap individu. Sebagian besar orang Indonesia belum sampai pada tahap menjadikan kegiatan membaca sebagai kebutuhan yang mendasar. Padahal membaca sangat perlu. Dengan membaca seseorang dapat memperluas wawasan dan pandangannya, dapat menambah kosa kata yang membuat kita kaya akan wawasan dan membentuk sikap hidup yang baik. Kebiasaan membaca ini dapat disebut juga dengan minat baca. Menurut Syaiful Jamarah Minat baca adalah keinginan dan kemauan kuat untuk selalu membaca setiap kesempatan atau selalu mencari kesempatan untuk membaca. (Jamarah,2005: 24) Minat baca bukanlah suatu yang tumbuh secara otomatis, melainkan minat baca ditanam dan ditumbuhkan serta di pupuk sejak usia dini. Dalam membangun minat baca diperlukan bantuan serta partisipasi aktif dari seluruh komponen masyarakat mulai drai lingkungan keluarga sampai lingkungan sekolah dan lingkungan umum lainnya. Minat baca tinggi adalah suatu keadaan yang dapat memberikan harapan besar terhadap prestasi dan kesuksesan anak. Menurut Jahja (2006: 114) bahwa minat membaca rendah karena; pertama, sistem pembelajaran di Indonesia belum membuat anakanakharus membaca buku, mencari informasi atau pengetahuan lebih dari yang dikerjakan, seperti mengapresiasikan karya sastra. Kedua, budaya baca memang belum pernah diwarisi nenek moyang kita terbiasa mendengar dan belajar berbagai dongeng, kisah, adat-istiadat dan lain-lain, yang tidak terbiasa mencapai pengetahuan melalui bacaan. B. Kerangka Berpikir



7



Dalam penelitian kualitatif, kerangka berpikir hanya memberikan arahan awal tentang langkah-langkah metodologis yang akan diambil (Winarni, 2009:124). Tujuannya untuk menggambarkan kerangka berpikir yang digunakan peneliti untuk mengkaji dan memahami permasalahan yang diteliti. Untuk mengetahui minat baca yang ada di Indonesia dan melakukan perkembangan mulai dari lingkungan keluarga.



Analisis perkembangan minat baca pada lingkungan keluarga



Mendeskripsikan pengertianminat baca



Identifikasi perkembangan minat baca pada lingkungan keluarga



Kesimpulan



8



BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Bentuk Penelitian Pada kegiatan membina minat baca pada lingkungan keluarga ini saya membuat perpustakaan rumah yang mana perpustakaan terletak pada pojok ruang keluarga. Dan kegiatan kegiatan yang akan dilakukan antara lain: a. Menanamkan minset membaca merupakan aktivitas yang menyenangkan Didalam kegiatan diselingi dengan game misalkan menghitung dengan bernyanyi atau belajar berbahasa inggris. Meskipun game tetpai tidak mengubah tema belajar dalam anak. b. Menambahkan atribut visual Sesekali dengan menambahkan atribut tambahan misalkan dengan miniatur pada cerita peperangan, bagi anak anak itu cerita yang asik jika ditambah dengan atribut. c. Story teling Setiap kegiatan harus ada yang bisa di dapatkan. Adik yang bisa mendapatkan ilmu dan pembelajaran melalui story telling dan bahan bacaan cerita anak. Dengan begitu adik dapat menerima informasi dengan jelas dan dapat mudah dipahami. d. Membuat perpustakaan mini Mengisi pojok ruang keluarga dengan ebebrapa koleksi buku yang disukai masing masing agar kegiatan berjalan dengan lancar dan senang hati karena sesuai dengan kemauan dan kesenangan. e. Memanfaatkan waktu luang Di dalam kegiatan membaca ini yang biasanya keluarga saya lakukan pada waktu luang. Dan tidak lupa disertai canda dan gurau agar suasana menyenangkan dan tidak membosankan. Waktu yang dilakukan dalam melakukan kegiatan membina minat baca bisa kapanpun saat semua anggota memiliki waktu luang agar semua anggota keluarga saling berkumpul dan dapat berbagi cerita. Jika tidak atau sulit mengatur waktu luang, minimal sehari 1 kali dalam membaca bersama keluarga.



9



2. Objek dan Subjek Penelitian Keterlibatan orang tua dapat meningkatan minat membaca anak. Dukungan sosial seperti keberadaan, kepedulian, kesediaan dari orang orang yang dapat diandalan dan menghargai. Peranan dukungan sosial orang tua sebagai faktor sosial yang diperlukan oleh anak dalam berbagai aspek perkembangan, seperti perkembangan fisiknya untuk mencapai prestasi yang diinginkan melalui pembinaan sebagai upaya meningkatkan minat baca. Dengan memberikan dorongan bersifat material dalam penyediaan bukubuku bacaan guna menunjang minat baca anak, dimana kurangnya ketersediaan bahan bacaan di rumah, seperti majalah, koran, kamus, buku ilmu pengetahuan, dan sebagainya merupakan suatu dukungan instrumental. Anak diberikan kasih sayang dalam menghadapi dan memecahkan masalah hidupnya. Diharapkan orangtua mampu memberikan perhatian dan bantuan bagi tumbuhnya minat membaca pada anak. Dukungan sosial yang diperoleh anak remaja dari orangtua dan teman sebaya menunjukkan bahwa dukungan berbentuk support, perhatian, kasih sayang serta finansial yang mempunyai pengaruh pada anak khususnya remaja. Dengan demikian akan memperkuat minat dalam membaca.



Dapat dilihat diatas dengan kesibukan masing masing dalam membaca buku di waktu luang kita saat ini kebanyakan waktu luang pada sore hari menjelang waktu berbuka, kita berkumpul semuanya pada ruang pojok keluarga dan manfaatkan waktu luang dengan membaca. Suasana begitu asik membaca bersama sembari ngabuburit menunggu adzan magrib tiba. 3. Data dan Sumber Data



10



4.



5.



6.



7.



Sumber data dalam suatu penelitian sangatlah mutlak keberadaannya. Di dalam sumber data tersebut, data-data dianalisis untuk menjawab permasalahan. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini mempunyai sumber yang jelas dan pasti. Data penelitian ini berupa rujukan dari jurnal jurnal yang ada dan juda hasil dari praktek langsung pada keluarga. Teknik Pengumpulan Data Dokumen merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengambil data yang sudah ada yang berupa dokumen. Dokumen dapat berupa gambar hasil dari praktek yang telah dilakukan. Selain itu penulis mencari dan mengumpulkan beberapa jurnal untuk dijadikan rujukan pada analisis ini. Teknik Analisis Data Menganalisis data adalah menguraikan atau memilah unsurunsur kata sehingga status sebuah data jelas kelihatan. Data dideskripsikan sehingga status dan makna jelas kelihatan ringkas, padat, efektif, menarik dan memikat. Keabsahan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik trianggulasi teori yaitu dengan melakukan perbandingan, pengecekan kebenaran, dan kesesuaian data penelitian melalui satu atau lebih “Teori” yang berbeda. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini dilakukan secara bertahap. Dimulai dari perencanaan mencari bahan rujukan yang akan digunakan serta pembuktian langsung di lingkungan keluarga peneliti. Kemudian peneliti memulai melakukan analisis terhadap data-data yang telah dikumpulkan tersebut, selanjutnya data ini akan dikembangkan. Pengumpulan dan analisis data dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2020.



8. Teknik Penyajian Hasil Analisis Hasil analisis data dalam penelitian Pengembangan Minat Baca pada Lingkungan Keluarga ini disajikan dengan metode



11



sajian informal. Metode penyajian informal adalah menyajikan hasil analisis dengan uraian atau kata-kata biasa.



Dari gambar diatas dapat dilihat kegiatan setelah semua kegiatan membaca selesai. Kita melakukan sharing pada sesi ini. peneliti bertukar informasi dengan mama, sedangkan ayah sedang mengajari adik berhitung dengan berbahasa inggris seperti yang ada di dalam buku cerita fabel yang sudah dibacanya tadi.



12



BAB IV PENUTUP Kesimpulan Kegiatan membaca sangat bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan kita. Dari membaca, kita dapat mengetahui lebih banyak informasi yang belum kita ketahui. Maka dari itu, minat baca harus diterapkan sejak dini untuk menunjang perkembangan anak selanjutnya. Melalui kegiatan pojok baca ini, minat baca pada anak usia dini dapat semakin bertambah. Selain itu, dengan adanya pojok baca dapat meningkatkan kreativitas anak, membuat inovasi baru, serta suasana baru dalam lingkungan keluarga.



Saran Untuk para orang tua, disarankan agar dapat memberikan bimbingan kepada putra-putri nya. Dikarenakan lingkungan keluarga merupakan lingkungan awal anak tumbuh dan berkembang. Diperlukannya kemauan serta dukungan dari kedua orang tua agar anak-anak dapat meningkatkan minat baca mereka. Tidak hanya menerapkan pojok baca dilingkungn keluarga, para orang tua uga dapat melakuka kegiatan lainnya untuk mendukung serta mendorong meningkatnya minat baca pada anak.



13



DAFTAR PUSTAKA



Asri, T. M. (2016). Buku Informasional untuk Anak-anak. Record and Library Journal, 128139. Dian Hartati, D. A. (2014). Makalah Penlitian Minat Baca Melalui Perpustakaan 400 Cirebon. 1-17. Ikawati, E. (2013). Upaya Meningkatkan Minat Membaca pada Anak Usia Dini. Logaritma, 1-12. Kasiyun, S. (2015). Upaya Meningkatkan Minat Baca sebagai Sarana untuk Mencerdaskan Bangsa. Jurnal Bahasa Indonesia, Sastra, dan Pengajarannya, 7995. Nafisah, A. (2014). Arti Penting Perpustakaan bagi Upaya Peningkatan Minat Baca Masyarakat. Jurnal Perpustakan Libraria STAIN Kudus, 69-81. Rahman, U. (2009). Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini. Lentera Pendidikan, 4657. Santoso, H. (2011). Membangun Minat Baca Anak Usia Dini melalui Penyediaan Buku Bergambar. Artikel Pustakawan Perpustakaan UM, 1-16. Siregar, A. R. (2008). Pembinaan Minat Baca Anak. USU e-Repository. Sit, M. (2015). Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. Medan: PERDANA PUBLISHING.



14



15