Proposal Penelitian Difabel [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

JUDUL



Penggalian Bakat dan Minat Kaum Difabel untuk Mencapai Prestasi LATAR BELAKANG MASALAH Di lingkungan masyarakat biasanya prestasi hanya diraih oleh orang-orang normal dan mereka dijunjung tinggi oleh masyarakat. Masyarakat beranggapan bahwa sebuah prestasi hanya dapat diraih oleh orang-orang yang memiliki fisik dan mental yang normal. Dalam kehidupan bermasyarakat tidak hanya terdapat orang-orang dengan fisik yang lengkap, tetapi diantara kita juga terdapat kalangan yang memiliki kekurangan fisik yang biasa dikenal dengan difabel. Di lingkungan masyarakat, kaum difabel tidak diperlakukan selayaknya manusia normal, mereka dipandang rendah dan tidak berguna. Dari pandangan tersebut, masyarakat beranggapan bahwa kaum difabel mempunyai kemungkinan yang kecil atau bahkan tidak dapat melakukan sesuatu dan menghasilkan sebuah prestasi layaknya orang normal. Dengan anggapan yang demikianlah, membuat mereka merasa tidak percaya diri dengan bakat yang dimiliki dan tidak yakin mampu menciptakan sebuah prestasi. Oleh karena itu, untuk bisa menggali bakat dan minat dari kaum difable diperlukannya dukungan dari pihak, keluarga, masyarakat, dan pemerintah dengan memberi pengarahan kepada mereka seperti mendirikan sekolah khusus serta yayasan yang menaungi kaum difable. Karena dengan adanya sekolah-sekolah tersebut dan pengarahan serta dukungan dari berbagai pihak, maka mereka bisa menumbuhkan rasa percaya diri dan mampu melakukan suatu pekerjaan dengan mandiri. RUMUSAN MASALAH Dalam penelitian ini penulis mengajukan beberapa rumusan masalah antara lain : 1. Bagaimanakah dukungan keluarga dan masyarakat sekitar untuk menumbuhkan rasa kepercayaan diri dan mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki kaum difabel ? 2. Bagaimanakah pandangan masyarakat terhadap kaum difabel ? 3. Apa saja prestasi yang dihasilkan dari kaum difabel sehingga dapat mengharumkan nama bangsa



TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini antara lain : 1. Untuk mengetahui dukungan keluarga dan masyarakat sekitar untuk menumbuhkan rasa kepercayaan diri dan mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki kaum difabel 2. Untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap kaum difabel 3. Untuk mengetahui prestasi yang dihasilkan dari kaum difabel MANFAAT PENELITIAN Manfaat yang dirasakan dapat dijabarkan sebagai berikut : Manfaat untuk individu ( penulis ) 1. Dapat berbenah diri dan lebih mensyukuri nikmat Sang Khalik. 2. Dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan referensi penelitian selanjutnya mengenai prestasi-prestasi yang diraih oleh kaum difabel. 3. Dapat memberikan gambaran sekaligus wawasan mengenai ruang lingkup kaum difabel, kehidupan kaum difabel, dan prestasi-prestasi yang dicapai oleh kaum difabel. Manfaat untuk pembaca 1. Dapat memberikan gambaran sekaligus wawasan mengenai ruang lingkup kaum difabel, kehidupan kaum difabel, dan prestasi-prestasi yang dicapai oleh kaum difabel. 2. Dapat mendorong pembaca untuk mengunjungi panti-panti yang merawat orangorang cacat fisik dan mental. 3. Dapat mendorong pembaca untuk lebih bersyukur atas apa yang telah Allah berikan kepada kita bahwa lebih sempurna daripada kaum difabel



LANDASAN TEORI 1. TINJAUAN PUSTAKA Dalam altar sejarah Indonesia , secara akademis, diskursus difabelitas mengalami kesunyian yang luar biasa: tak jarang dibincangkan, dipertimbangkan apalagi dijadikan kajian serius. Sekalipun begitu, kita dapat menemukan berderet hal yang “menyegarkan” dan yang tak kalah menariknya dengan wacana yang lain. Posisinya mengalami pergeseran-pergeser an dan pergulatan yang tak kalah menarik untuk dikaji sebagaimana dikaji Foucault di Eropa. Sebalum mengalami musim “modern” atau sebelum angin modernitas (barat) datang, tubuh dan kecacatan mendapat posisi yang berbeda-beda, sesuai dengan konteks kebudayaan pada masing-masing daerah, dan posisi kesejarahan yang melintasi bangsa ini. Masa berdialog dengan Asia—Asianisasi, dalam bahasa Lombard, Masa Arab—Islam—dan dengan Eropa ( Lombard : 1999 ) Demikian pula dengan dunia modern (barat). Dengan legitimasi kuasa legitimasi klinis/medis, diperkenalkanlah apa yang disebut Sekolah “Luar Biasa” (SLB). Merupakan tempat cara zaman modern memperlakukan orang-orang difabel. Di sana orang orang difabel di-didik dan dipelajari berbagai keterampilan dan keahlian khusus yang sekiranya dapat memberikan bekal bagi orang-orang difabel setelah kelulusannya dari sekolah dan terjun dalam masyarakat normal. SLB ibarat kerangkeng (cage) penyucian agar orang-orang difabel bisa bersih dari segala “aib” yang dideritanya, hingga setelah aib itu hilang mereka dapat masuk dalam alam kenormalan. Itu berarti SLB merupakan wilayah perrtiban dan pendisiplinan yang dilakukan oleh semangat zaman normalitas bagi orang-orang difabel. Kini di Indonesia, berdasar pada laporan Kedutaan USA , terdapat sekitar 1.084 sekolah luar biasa bagi kaum cacat; 680 swasta dan 404 dikelola oleh pemerintah. Terdapat 165 dari sekolah-sekolah tersebut oleh pemerintah, “diintegrasikan, ” dengan pendidikan reguler dan khusus kepada siswa. Di Jakarta, sendiri terdapat 98 sekolah bagi difabel, dua dikelola oleh pemerintah dan 96 yang lainnya dipegang swasta. Dari uraian sederhana ini, difabilitas merupakan kajian yang tak kalah menariknya dengan dikursus ilmu sosial yang lain. Jika dalam ilmu sosiologi telah berkembang aliran feminis, sungguh berbagai aspek-aspek difabilitas tentu saja bisa dikembangkan sebagaimana diskursus yang menyangkut atas pembongkaran dominasi kaum laki-laki tersebut.



Pelibatan orang-orang difabel dalam diskursus ilmu sosial tentu saja terkait dengan harapan kita semua untuk mewujudkan masyarakat adil, dan menciptakan persekutuan di mana berbagai ruang-ruang dan wilayah, akses, ekspresi dan kemugkinan pemanfaatnya terbagi secara merata di antara berbagai individu maupun kelompok sosial dan kultur. Baik dalam segi ekonomi, aktualisasi diri dan dasar-dasar yang menjadi prinsip-perinsip hak asasi manusia. Sayang, jarang orang yang menekuni akan hal ini, bahkan seolah-olah tidak penting. 2. KERANGKA TEORI



FMD NSA AKE



I IE F I BT LL



D K P M P U E A R K H N S E U I D Y S N D A T G U N R A A P G A N S A K N IA T MATERI PENULISAN 1. JENIS PENELITIAN Penelitian ini menggunakan



penelitian



deskriptif



yang



bertujuan



untuk



menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau subjek tertentu. Penelitian deskriptif yang digunakan adalah model penelitian survei. 2. OBYEK PENULISAN Obyek penelitian adalah seluruh penghuni panti Yayasan Pembinaan Anak Cacat Surakarta. 3. TEMPAT DAN WAKTU 1. Lokasi Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Surakarta Slamet Riyadi no.364 Surakarta. 2. Waktu Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2011 4. DATA Jenis data yang akan dikumpulkan dan dianalisis berupa data kualitatif meliputi panti YPAC Surakarta dengan kaum difabel yang bernaung di panti tersebut, jenis kelamin, usia, cara pembinaan dan dukungan moril dari keluarga, lingkungan masyarakat dan pihak yayasan.



5. SUMBER DATA Data diperoleh dari data Yayasan Pembinaan Anak Cacat Surakarta. 6. TEKNIK PENYEDIAAN DATA Teknik penyediaan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Teknik pustaka adalah teknik yang menggunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data ( Subroto,1992 : 42 ) 2. Teknik wawancara adalah wawancara dinyatakan sebagai suatu percakapan dengan bertujuan untuk memperoleh kontruksi yang terjadi sekarang tentang orang, kejadian, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, pengakuan, kerisauan dan sebagainya (Lincoln dan Guba (1985) dalam A. Sonhadji K.H (1994). 3. Teknik Observasi adalah teknik yang menggunakan sutau pengamatan terhadap objek tertentu untuk memperoleh data yang akurat. 7. TEKNIK ANALISIS DATA Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sejak awal penelitian dan selama proses penelitian dilaksanakan. Data diperoleh, kemudian dikumpulkan untuk diolah secara sistematis. Dimulai dari wawancara, observasi, mengedit, mengklasifikasi, mereduksi, selanjutnya aktivitas penyajian data serta menyimpulkan data. Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif . 8. PENYAJIAN HASIL DATA Hasil data yang disajikan dalam penelitian ini berupa narasi ( tulisan ). Penyajian data untuk menjelaskan prosedur dan hasil-hasil penelitian maupun kesimpulan. Biasanya digunakan untuk penelitian atau data kualitatif dan penyajian data dilakukan dalam bentuk kalimat. Sifat textuler dibuat dalam narasi mulai dari pengambilan



data



sampai



pada



kesimpulan,



sering



dipakai



dan



menggambarkan statistik jika terlalu banyak datanya 9. JADWAL Dalam penelitian ini jadwal yang akan dilakukan meliputi : 1. Tanggal 12 Mei sampai 19 Mei 2011 menyelesaikan Proposal Penelitian. 2. Tanggal 20 Mei sampai 5 Juni 2011 melakukan penelitian. 3. Tanggal 6 Mei sampai 10 Juni 2011 menyelesaikan laporan penelitian. 10. RANCANGAN BIAYA Rancangan biaya yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Transportasi : @ Rp 3000,00 2. Retribusi : @ Rp 20000,00 3. Dokumentasi : cetak warna Rp 1000,00/lembar Baterai Rp 15000,00



kurang



DAFTAR PUSTAKA Thohari, Slamet. 2006. “Menimbang Kaum Difabel dalam Kajian Ilmu Sosial” ( online ), (http://lafadl.wordpress.com/2006/09/05/menimbang-kaum-difabel-dalam-kajian-ilmusosial/,htm , diakses tanggal 10 Mei 2002)