Proposal Penelitian MPL [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL PENELITIAN



MENGEMBANGKAN EKONOMI DENGAN EMPING MELINJO DI KABUPATEN PIDIE



Diajukan Oleh :



FACHRURRAZI NIM 100102020017



JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNSYIAH 2013



1i



Lembar Pengesahan PROPOSAL PENELITIAN JUDUL



MENGEMBANGKAN EKONOMI DENGAN PRODUKSI EMPING MELINJO DI KABUPATEN PIDIE



Diajukan oleh : Fachrurrazi 100102020017



2i



DAFTAR ISI



Halaman Sampul................................................................................................... Halaman Judul....................................................................................................... Halaman Pengesahan............................................................................................. Daftar Isi................................................................................................................ ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... BAB 1. PENDAHULUAN.................................................................................... 1 Latar Belakang Masalah.................................................................... 2 Keaslian Penelitian............................................................................ 3 Rumusan Masalah............................................................................. 4 Tujuan Penelitian............................................................................... 5 Manfaat Penelitian............................................................................. BAB 2. DASAR TEORI........................................................................................ 1 Tinjauan Pustaka............................................................................... 2 Landasan Teori.................................................................................. 3 Peranan produksi............................................................................... BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN............................................................... 1 Waktu dan Tempat Penelitian............................................................ 1. Waktu Penelitian.................................................................... 2. Tempat Penelitian.................................................................. 2 Alat dan Bahan Penelitian................................................................. 1. Alat penelitian....................................................................... 2. Bahan yang akan diteliti........................................................ 3 Prosedur Penelitian............................................................................ DAFTAR PUSTAKA............................................................................................



3i



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Masalah Aceh Pidie merupakan salah satu daerah industri pertanian terbesar yang terdapat di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Sektor industri pertanian memegang peranan penting dalam menyediakan lapangan kerja bagi penduduk daerah dan menyumbang pendapatan yang besar bagi pembangunan ekonomi daerah pidie. Oleh karena itu, sangat di perlukannya suatu penelitian tentang pengembangan dalam meningkatkan hasil produksi industri pertanian. Pada umumnya industri yang di jalankan masyarakat daerah tersebut masih bersifat tradisional, industri pertanian kebanyakan dimiliki dan dikelola oleh perorangan dengan memakai tehnologi rendah dan lebih banyak memakai tenaga kerja serta system manajemen keuangan dan pengalokasian yang minimal. Komoditi yang dihasilkan oleh industri pertanian di Pidie diantaranya adalah padi, kelapa, kopi, kakao, rotan, melinjo, dan lain sebagainya. antara komoditi-komoditi diatas, industri Melinjo merupakan komoditi khas dari Pidie. Pidie adalah satu-satunya daerah penghasil melinjo terbesar di provinsi Aceh. Oleh karena itu kabupaten Pidie mendapat julukan dengan nama daerah penghasil Kerupuk Mulieng.



4i



Komoditi melinjo sangat sangat menguntungkan apabila dikembangkan karena kebutuhan melinjo mentah sangat banyak di pasar untuk bahan baku industri kerupuk melinjo. 1.2 Keaslian Penelitian Beberapa penelitian tengtang sistem pengelohan emping melinjo yang telah dilakukan di berbagai daerah Kabupaten Pidie, sedangkan sejauh yang peneliti ketahui tentang “Mengembangkan Ekonomi dengan Emping Melinjo di Kabupaten Pidie” yang akan peneleti laksanakan belum pernah dilakukan di jurusan manajemen. 1.3



Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa pokok permasalahan sebagai berikut : a. Apa peralatan dan bahan-bahan membuat emping melinjo b. Bagaimana proses pembuatan emping melinjo c. Bagaimana proses pemasaran emping melinjo



1.4 Tujuan Penelitian Tujuan utama penulis dalam hal analisis ini adalah agar penulis mengetahui keadaan yang sebenarnya tentang produksi komoditi yang terdapat di pidie dan dapat nenemukan jalan keluar dari masalah yang menghambat dan memperlamban pengembangan sector produksi hasil pertanian khususnya terhadap komoditi melinjo dan industri pertanian lainnya.



5i



Pembangunan sektor industri antara lain bertujuan untuk meningkatkan hasil dan mutu produksi industri pertanian, memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan ekspor. Jika di telusuri lebih mendalam, jelaslah bahwa sektor perindustrian berperan penting dalam perekonomian Aceh khususnya dan ekonomi Indonesia umumnya. Hal ini disebabkan antara lain oleh : a. Sebagian besar penduduk Indonesia hidup dan bekerja di sector industri pertanian. b. Sumbangan sektor industri terhadap pendapatan nasional relatif besar. c. Untuk memenuhm kebutuhan pokok sebagaian besar penduduk berasal dan sektor industri pertanian. d. Bahan baku industri besar sangat tergantung dari hasil industri pertanian. e. Hasil-hasil industri pertanian merupakan sumber devisa yang sangat besar bagi pendapatan negara. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penulisan dalam makalah ini adalah penulis serta pembaca mendapatkan wawasan tentang industri emping melinjo.



6i



BAB II DASAR TEORI



2.1 Tinjauan Pustaka Definisi Industri Pengertian industri sangat luas, dapat dalam lingkungan makro dan mikro. Secara mikro, sebagai mana telah dijelaskan dalam teori mikro, industri adalah kumpulan dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang homogen, atau barangbarang yang mempunyai sifat saling mengganti yang sangat erat. Namun demikian, dari segi pembentukan pendapatan, yakni yang cenderung bersifat makro, industri adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan nilai tambah. Kinerja industri adalah hasil kerja yang dipengaruhi oleh struktur dan perilaku industri, antara lain adalah kesempatan kerja, tingkat keuntungan, pertumbuhan industri, pemerataan pendapatan dan kemajuan teknologi. Secara sederhana wirausaha adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai usaha. Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. (Peter F. Drucker,tahun 1976)



7i



Menurut Zimmerer defenisi kewirausahaan merupakan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha.(Zimmerer,tahun 1982) Berdasarkan kepada lapangan usaha yang dijalankan, perusahaan yang ada dalam perekonomian dapat dibedakan dalam tiga bagian yaitu: a. Industri



primer



adalah



perusahaan-perusahaan



yang



mengolah kekayaan alam dan mengeksploitir faktor-faktor produksi yang di sediakan oleh alam. b. Industri sekunder adalah perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang-barang industri. c. Industri tertier adalah industri yang menghasilkan jasa-jasa. 2.1 Landasan Teori Produksi Teori Produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan di antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Tingkat produksi suatu barang tergantung kepada jumlah modal, jumlah tenaga kerja, jumlah kekayaan alam dan tingkat tekhnologi yang digunakan.



8i



Tabel 3.1 Keadaan taman melinjo yang dapat menghasilkan produksi di Kabupaten Pidie. Tanaman Tahun 2008 2009 2010 2011 2012



Tanaman yang menghasilkan(Btg)



Produksi (ton)



694.394 589.741 574.451 361.627 242.422



107.538 99.201 95.066 80.600 139.952



(Btg) 651.569 681.146 701.788 445.168 346.377



Jumlah 2.826.048 2.462.635 Sumber : BPS Nanggroe Aceh Darussalam



522.357



Keadaan produksi melinjo dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 terus terjadi penurunan secara terus menerus, seperti pada tahun 2008 jumlah produksi mencapai 107.538 ton kemudian turun menjadi 99.201 ton pada tahun 2004, 95.066 ton pada tahun 2010, dan 80.600 ton pada tahun 2011. namun pada tahun 2012 terjadi peningkatan produksi menjadi 139.952. 2.1.1 Peranan Produksi Emping melinjo kurang perhatian dari Pemerintah Pidie meski emping melinjo terkenal di Kabupaten Pidie, tetapi pemerintah setempat lebih memprioritaskan tanaman Kakao. Padahal, komoditi tersebut merupakan andalan khas daerah yang kualitasnya menembus pasar Malaysia. Dari hasil pemeriksaan Departemen Kesehatan, kualitas emping melinjo Kabupaten Pidie ternyata tidak banyak mengandung getah, sehingga sangat aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat. “Emping melinjo kita di Pidie terbebas dari resiko



9i



penyakit asam urat,” ungkap Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan Pidie, Muhammad Amin Affan. Menurut Muhammad Amin Affan, budidaya tanaman melinjo sektornya pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura, bukan pada Dinas yang dipimpinnya. ”Tetapi hak ini tidak dijadikan program perioritas,” katanya. Padahal tambahnya, jika dikembangkan dengan baik maka dampaknya sangat berpengaruh bagi Penghasilan Asli Daerah (PAD). Lebih jauh Muhammad Amin menjelaskan, selama ini tanaman melinjo kurang mendapat perhatian, meski salah satu komoditi Kabupaten Pidie yang sudah tembus pasar luar negeri. “Karena tidak ada perhatian khusus, maka makanan khas Pidie ini justru tenggelam,” sebutnya sembari mengatakan, para pengusaha daerah lain akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengekspor ke luar negeri. Padahal tambahnya, pemerintah Pidie bisa melakukannya sendiri. Sementara pengusahan emping melinjo dalam bentuk industri home dapat dijumpai di sejumlah desa di kawasan Pidie. Seperti desa Teubeng Kecamatan Pidie, terdapat hamper 80 persen perempuan sebagai pekerja pembuat emping melinjo. Dari penghasilan tersebut, para perempuan dapat meningkatkan pendapatan keluarga dengan upah Rp 3.500 per kilogram. Sementara setiap orang mampu menghasilan rata-rata 10 kilogram setiap harinya. Pekerjaan Peh Kuerupuk tersebut sudah menjadi pekerjaan turun menurun bagi



10i



warga desa setempat. Sedangkan bagi pengusaha, pendapatan mencapai Rp. 150 ribu setiap harinya.



BAB III RENCANA PENELITIAN



11i



3.1



Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (percobaan) yaitu suatu metode untuk memperoleh data lapangan dengan cara pengamatan, dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang diteliti. a. Waktu penelitian Waktu penelitian akan dilakukan kurang lebih dari 1 bulan yaitu dari Mei 2013 sampai dengan Juni 2013. b. Tempat penelitian Penelitian yang akan di laksanakan di Desa Bambi Cempalakuneng, Kec. Peukan Baro, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh-Indonesia.



3.2 Alat dan Bahan Penelitian 3.2.1



Alat Kerja     



Solder Timah solder (tenol) Bor listrik Obeng, tang jepit, tang potong Gergaji



3.2.2 Alat Ukur



3.2.3



 Voltmeter  Ampermeter Bahan



 Resistor  Chip PWM



12i



 Chip driver MOSFET  Kapasitor  Dioda  Transistor  Trafo



 Conector  Vertinax  Kabel-kabel  Baterai 12 VDC  Low-pass filter



3.3 Prosedur Penelitian Proses pembuatan Tugas Akhir tentang “Rancang Bangun Modul Inverter Satu Fase Untuk Daya Maksimal 150 watt” dilakukan dalam



13i



Y



beberapa tahapan pembuatan modul sesuai dengan gambar perancangan sistem kerja yaitu : Merangkai seluruh modul-modul yang sudah selesaimenjadi satu unit



Menguji unjuk kerja alat Mengambil data hasil pengujian Selesai



Y



14i



Perbaiki



T



Pembuatan Laporan Tugas Akhir, Rancang Bangun Modul Inverter Satu Fase Untuk Daya Maksimum 150 watt



Bisa diperbaiki?



DAFTAR PUSTAKA 1.



M.Nur Akmal”mengembang indutri emping melinjo”Universitas syiahkuala,Maret 2011



15i T



2. Ir.Hatta.sunarto.” Budidaya Melinjo dan Usaha Produksi Emping,Yogyakarta , 1991 3. Dr.Bambang Hardiyanto”Peluang industri emping,Jakarta,2010 4. Zimmerer,”kewirausahaan” tahun 1982 5. Peter F. Drucker”perindustrian,1976



Y



Hasil sesuai yang diharapkan?



TPembuatan mod



Menguji modul/PWM



16i