PROPOSAL PENELITIAN Pak Nope [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL PENELITIAN (DAMPAK DAN RESPON MASYARAKAT NAGARI PASIA LAWEH PASCA GALODO PASIA LAWEH TAHUN 1979 DAN 2009 )



Mata Kuliah : Teori dan Metodologi Sejarah



DI SUSUN OLEH:



SALSABILA RAHMI (1710713008)



ILMU SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS ANDALAS 2019



BAB 1 PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Pasia Laweh merupakan salah satu nagari yang termasuk ke dalam kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah datar. Nagari Pasia Laweh terletak di kaki dan lereng Gunug Merapi yang merupakan salah satu gunung tertinggi di Sumatra Barat. Nagari ini terdiri dari 5 jorong yaitu Jorong Lurah Ampang, Jorong Ekor Koto, Jorong Tanjuang Lado Ateh Bukik, dan Jorong Talang Dasun. Nagari Pasia Laweh merupakan wilayah yang rawan terhadap bencana, termasuk bencana alam. Bencana alam ialah fenomena alam yang mengakibatkan terjadinya kerusakan dan kehancuran lingkungan yang kemudian menimbulkan korban jiwa, kerugian harta benda dan kerusakan pembangunan yang selama ini telah dibangun. Bencana alam yang terjadi akibat eksploitasi sumber daya alam tanah,hutan, dan air secara berlebihan serta akibat perubahan cuaca atau iklim global telah mengakibatkan bertambahnya lahan kritis selain itu dampaknya juga akan mengubah tatanan air, sehingga dapat mengakibatkan banjir, kekeringan dan tanah longsor. Salah satu fenimena alam yang menimbulkan kerugian besar yang selalu mengancam wilayah nagari Pasia Laweh ialah bencana banjir bandang atau orang sekitar biasanya menyebut dengan istilah “Galodo”. Banjir bandang ini bukan hanya menyebabkan sawah tergenang sehingga tidak dapat di panen dan meluluh lantakkan perumahan dan pemukiman tetapi juga merusak fasilitas pelayanan sosial ekonomi masyarakat dan sarana prasarana publik bahkan hingga menelan korban jiwa serta berpengaruh kepada kondisi psikologis dari mereka yang terkena bencana tersebut. 1



1



Nurachman,Nani, pemuliahan Trauma: Panduan Praktis Pemulihan Trauma Akibat Bencana Alam, (Jakarta: LPLSP,2007), hal 3.



Penanggulangan bencana merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yaitu serangkaian kegiatan penanggulangan bencana sebelum, pada saat maupun sesudah terjadinya bencana. Seringkali bencana hanya ditanggapi secara parsial oleh pemerintah bahkan bencana hanya ditanggapi dengan pendekatan tanggap darurat. Bencana banjir bandang yang terjadi di nagari Pasia Laweh juga merusak beberapa kecamatan di kabupaten Tanah Datar, banjir ini disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor alamiah dan faktor yang disebabkan oleh manusia. Faktor alamiah pada umumnya meliputi jenis tanah, penggunaan lahan dan curah hujan sedangkan faktor oleh ulah manusia yaitu kecenderungan manusia untuk merusak alam yang seharusnya dilindungi. Masyarakat yang turut merasakan dampak sosial pasca terjadinya bencana alam tersebut, kondisi sosial masyarakat yaitu berupa demografi, kesehatan, pendidikan dan mata pencarian yang terjadi pada suatu kelompok masyarakat, dari kondisi tersebut maka pentinglah mengakaji bagaimana dampak dan respon masyarakat terhadap bencana yang melanda kawasan mereka. Dampak dan respon ini yang pada akhirnya menjadi nilai plus dan pelajaran bagi generasi berikutnya jika terjadi hal serupa lagi atau dengan istilahnya dapat juga kita sebut sebagai sedia payung sebelum hujan. Bencana yang terjadi cenderung mempengaruhi budaya, mata pencarian, dan aktivitas sosial ekonomi masyarakat, kerugian ekonomi akibat banjir. Perubahan yang dapat diamati secara langsung adalah kerusakan fungsi ekologi hutan, hancurnya perkebunan dan sektor usaha masyarakat hal ini mengakibatkan kerugian yang mempengaruhi perekonomian masyarakat yang menimbulkan munculnya kemiskinan sebagai akibat



dari penyesuaian kondisi struktural



masyarakat yang berubah. 2 B. Batasan dan Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka masalaha penelitian tersebut adalah bagaimana dampak dan respon masyarakat nagari Pasia Laweh pasca bencana banjir bandang “Galodo” tahun 1979 dan 2009. Tulisan ini menggunakan batasan 2



Kumalawati,dkk, Evaluasi Faktor Penyebab Banjir Berbasis Masyaarakat di Daerah Risiko Banjir Kecamatan Barabai Kabpuataen Hulu Sungai Tengah Kalimantann Selatan, (Surakarta:Universitas Sebelas Maret,2015) hal 15.



temporal dan spasial. Untuk batasan temporal, untuk batasan awal akan diambil dari tahun1979 karena pada tahun ini pertama kali terjadinya Galodo tersebut. Dimana untuk pertama kalinya terjadi banjir bandang yang menelan korban dan merugikan banyak pihak baik itu secara meteri maupun psikis. Dan untuk batasan akhirnya akan saya ambil tahun 2018 karena sampai saat itu nagari ini masih membenahi diri dari bencana yang menimpa wilayahnya tersebut. Untuk batasan spasialnya bencana banjir bandang “Galodo” ini terjadi di nagari Pasia Laweh kecamatan Sungai Tarab kabupaten Tanah Datar yang merupakan wilayah utama terkena dampak dari bencana banjir tersebut dan bagaimana bencana tersebut meluluhlantakkan wilayah itu dan hingga sekarang masih berupaya dalam memperbaiki tatanan nagarinya pasca musibah itu. Maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana pemahaman masyarakat nagari Pasia Laweh terhadap bencana alam yang melanda kawasan mereka? 2. Apakah faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya bencana banjir bandang “ Galodo” di nagari Pasia Laweh pada tahun1979 dan 2009? 3. Bagaimana dampak dan respon masyarakat serta pemerintahan dalam menghadapi bencana banjir bandang “ Galodo” di nagari Pasia Laweh pada tahun1979 dan 2009?



C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pemahaman masyarakat nagari Pasia Laweh terhadap bencana alam yang melanda kawasan mereka. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab terjadinya bencana banjir bandang “ Galodo” di nagari Pasia Laweh pada tahun1979 dan 2009. 3. Mengetahui dampak dan respon masyarakat serta pemerintahan dalam menghadapi bencana banjir bandang “ Galodo” di nagari Pasia Laweh pada tahun1979 dan 2009.



D. Manfaat Penelitian 1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan tambahan dan masukan dalam penulisan sejarah sosial bencana alam. 2. Penelitian ini lebih diharapkan dapat memberikan masukan dan kontibusi positif bagi masyarakat dan pemerintahan nagari Pasia Laweh agar selalu waspada terhadap bahaya banjir bandang dan dengan berkaca dari peristiwa masalalu.



E. Tinjauan Pustaka Dalam proses penelitian ini ada beberapa sumber buku dan jurnal yang dijadikan oleh penulis sebagai hal penting dalam penelitian ini maupun sebagai sumber data. Di dalam buku pemuliahan Trauma: Panduan Praktis Pemulihan Trauma Akibat Bencana Alam karya



Nani Nurachman ini menjelaskan tentang



bagaimana trauma-trauma yang dialamin oleh para korban setelah terjadinya bencana alam disuatu kawasan, dan bagaimana ilmu psikkolog sangat berperan penting disana. Dalam buku Evaluasi Faktor Penyebab Banjir Berbasis Masyarakat di Daerah Risiko Banjir Kecamatan Barabai Kabupataen Hulu Sungai Tengah Kalimantann Selatan karya Kumalawati memaparkan bagaimana evaluasi yang benar serta faktor penyebab banjir yang terjadi di daerah yang rawan bencana banjir di kecamatan Barabai. Disini memerlukan tingkat analisa dan pemahaman yang yang khusus agar paham dengan bencana banjir itu sendiri. Di dalam jurnal Dampak Bencana Banjir Bandang Terhadap Aktivitas Sosial Di Kawasan Air Terjun Dua Warna Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara yang ditulis oleh Khairunnisa Kudadiri menjelaskan tentang bagaimana dampak banjir bandang terhadap aktifitas sosial masyarakat yang mengalami perubahan berupa hilangnya kegiatan rutinitas yang biasanya dilakukan, dan



bagaimana masyarakat di daerah tersebut pasca terjadinya musibah tersebut, karena pada awalnya kawasan ini adalah kawasan pariwisata sehingga setelah bencana alam tersebut di lakukan upaya pemugaran kembali.



F. Metode Penelitian dan Sumber Penelitian ini termasuk kepada penelitian sejarah sosial, untuk itu sangat relevan untuk mengunakan metode penelitian sejarah. Menurut Nugroho Notosusanto metode penelitian sejarah adalah kumpulan prinsip-prinsip dan aturan yang sistematis untuk memberikan bantuan secara efektif di dalam usaha pengumpulan bahan-bahan bagi sejarah sevara kritis dan kemudian menyajikan suatu sintesa. Penggunaan metode sejarah dapat melalui empat proses penelitian yaitu: heuristik(pengumpulan sumber atau data), kritik, interpretasi dan historiografi(penulisan). Heuristik merupakan tahapan pertama dalam penelitian sejarah yaitu dengan melakukan pengumpulan sumber atau data yang terkait dengan topik permasalahan yang akan dibahas. Sumber dalam metode sejarah terdiri atas sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer ialah sumber yang langsung berhubungan dengan topik penelitian dapat berupa arsip-arsip, catatan harian, jurnal, foto-foto maupun monumen dan hasil wawancara. Kemudian,pada sumber primer ini ada dua sifat sumber yaitu sumber tertulis dan sumber lisan yang dapat diperoleh dari wawancara, hal ini bertujuan untuk melengkapi data yang belum ada dan dapat mendukung data yang telah ada. Menurut kesepakatan para ahli, seorang sejarawan harus melalui beberapa tahap dalam penyelidikan dalam Ilmu Sejarah. Ada empat tahapan metode sejarah yang harus dilalui. Pertama, Heuristik, usaha untuk menemukan atau mengumpulkan data-data dan pengumpulan sumber sejarah. Kedua,Kritik, yaitu identifikasi, uji kelayakan, dan seleksi sumber. Ketiga,Interpretasi, yaitu berupa analisis dan sintesis(menyatukan)fakta-faktasejarah.



Hal ini bertujuan agar fakta-fakta yang terlepas satu sama lain bisa menjadi suatu hubungan yang saling berkaitan. keempat,Historiografi, tahapan akhir dari penulisan sejarah. Pengumpulan data-data yang berkaitan dengan masalah dalam penulisan ini dilakukan dengan cara Studi Perpustakaan Jurusan Ilmu Sejarah Universitas Andalas,Perpustakaan



Fakultas



Ilmu



Budaya



Universitas



Andalas,dan



Perpustakaan Pusat Universitas Andalas. Sumber primer tertulis lainnya adalah data lisan yang didapatka nmelalui wawancara dengan pelaku sejarah yakni masyarakat dikampung tersebut yang terkena dampak bencana. Data ini juga diperoleh melalui wawancara dengan pihak-pihak yang dapat memberikan informasi penting dalam penulisan ini.



G. Kerangka Analis Penulisan ini adalah sebuah kajian sejarah sosial yang memanifestasikan kehidupan sosial suatu masyarakat dengan alam sekitarnya. Dimana alam sangat berperan penting dalam kehidupan manusia, karena manusi bergantung kepada alam. Namun kadang alam tidak di perlakukan semestinyas sehingga merusak alam perlahan dan menimbulkan berbagai bencana alam. Bencana yang terjadi cenderung mempengaruhi budaya, mata pencarian, dan aktivitas sosial ekonomi masyarakat, kerugian ekonomi akibat banjir. Perubahan yang dapat diamati secara langsung adalah kerusakan fungsi ekologi hutan, hancurnya perkebunan dan sektor usaha masyarakat hal ini mengakibatkan kerugian yang mempengaruhi perekonomian masyarakat yang menimbulkan munculnya kemiskinan sebagai akibat dari penyesuaian kondisi struktural masyarakat yang berubah. Masyarakat yang turut merasakan dampak sosial pasca terjadinya bencana alam tersebut, kondisi sosial masyarakat yaitu berupa demografi, kesehatan, pendidikan dan mata pencarian yang terjadi pada suatu kelompok masyarakat, dari kondisi tersebut maka pentinglah mengakaji bagaimana dampak dan respon masyarakat terhadap bencana yang melanda kawasan mereka.



DAFTAR PUSTAKA



-



Nurachman,Nani. 2007. Pemuliahan Trauma: Panduan Praktis Pemulihan Trauma Akibat Bencana Alam. Jakarta: LPLSP.



-



-



Kumalawati,dkk. 2015. Evaluasi Faktor Penyebab Banjir Berbasis Masyaarakat di Daerah Risiko Banjir Kecamatan Barabai Kabpuataen Hulu Sungai Tengah Kalimantann Selatan. Surakarta:Universitas Sebelas Maret. Kudadiri, Khairunnisa. 2019. Dampak Bencana Banjir Bandang Terhadap Aktivitas Sosial Di Kawasan Air Terjun Dua Warna Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. Sumatra Utara: Univeristas Sumatra Utara.