Proposal Penelitian) Sosial [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS PRAKTIKUM MK METODE PENELITIAN SOSIAL



ANALISIS DAMPAK PEMBANGUNAN FLY OVER PADA KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP PEDANGANG DAN MASYARAKAT YANG TINGGAL DI SEKITAR PASAR GANEFO (Studi Kasus Pembangunan Fly Over di Pasar Ganefo Kab. Demak)



ANGEL LIZHET CITRA RESMI 13040220140137 NO ABSEN : 61



PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI SOSIAL FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2021



i



1.1



Latar Belakang Pembangunan menurut Ginanjar Kartasasmita (1994) yaitu, sebagai suatu proses perubahan yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana. Jadi, pembangunan adalah kegiatan yang dilakukan secara terencana oleh pemerintah untuk membuat atau memperbaiki suatu sistem pelayanan baik pelayanan barang maupun jasa. Namun dalam pembangunan penelitian ini lebih difokuskan terhadap pembangungan insfrastruktur yang nantinya dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Menurut Grigg (1998) infrastruktur merupakan sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan gedung, dan fasilitas publik lainnya, yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia baik kebutuhan sosial maupun kebutuhan ekonomi. Pembangunan



infrastruktur



berguna



untuk



memperkuat



konektivitas,



menyambungkan berbagai potensi ekonomi di seluruh Indonesia, memeratakan pembangunan, menumbuhkan kegiatan ekonomi baru, serta meningkatkan distribusi barang dan jasa, yang hasil akhirnya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat, pengurangan kemiskinan dan pengangguran, serta pengurangan ketimpangan Pasar merupakan salah satu faktor yang mampu menunjang kebutuhan ekonomi bagi masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan, selain itu pasar juga berperan membantu dalam menyediakan berabagai macam barang dan jasa yang bermanfaat bagi sumber pendapatan pemerintah untuk membiayai pembangunan melalui pajak dan retribusi. Kegiatan perdagangan di suatu pasar membutuhkan tenaga kerja yang tidak sedikit. Semakin luas suatu pasar, maka semakin besar tenaga kerja yang dibutuhkan. Dengan banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan, berarti pasar turut membantu mengurangi pengangguran, dan memanfaatkan sumber daya manusia, serta membuka lapangan kerja. Secara umum, pasar mempunyai tiga fungsi utama yaitu sebagai sarana distribusi, pembentukan harga, dan sebagai tempat promosi. Menurut Wicaksono dkk. (2011) pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi pada penjual dengan pembeli secara langsung, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Pasar



1



tradisional cenderung menjual barang-barang lokal dan kurang ditemui barang impor, karena barang yang dijual dalam pasar tradisional cenderung sama dengan pasar modern, maka barang yang dijual pun kualitasnya relatif sama dengan pasar modern. Pasar Ganefo, berada di Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah. Letak keberadaan Pasar Ganefo dekat dengan perlintasan rel kerata api. Selain itu Pasar Ganefo wilayahnya juga terletak di jalan regional antara Semarang Purwodadi, kurang lebih 11 Km ke arah Timur dari Kota Semarang. Luas wilayah Kota Mranggen 260.012 Ha, dengan batas-batas sebagai berikut : Batas Utara : Berada di Desa Jamus,Menur, Ngemplak dan Tamansari, Batas Selatan : Berada di Desa Banyumeneng, Kangkung dan Desa Sumber rejo. Batas Timur : Berada di Desa Tamansari, Kalitengah dan Desa Kuripan Kec.Karangawen sedangkan Batas Barat : berbatasan dengan kecamatan Pedurungan kota Semarang. Kondisi Pasar Ganefo saat ini ialah adanya perubahan pada tatanan pasar, dimana dulunya berada disebelah kanan dan kiri jalan disepanjang rel kereta api, hal ini membuat tatanan pasar tampak tidak teratur apalagi lokasinya berdekatan dengan rel kereta api. Namun kondisi Pasar Ganefo saat ini sudah direlokasi disebelah Barat Koramil Mranggen dimana letak Relokasinya tidak jauh dari pasar sebelumnya. Relokasi pasar ini bertujuan untuk penataan ruang agar terlihat lebih rapi dan teratur serta mengurangi kemacetan arus lalu lintas yang diakibatkan adanya aktivitas Pasar Ganefo tersebut. Pemindahan lokasi pasar pada tempat yang lebih strategis memiliki tujuan yakni meningkatkan kualitas pelayanan dan daya tampung pedagang serta pembeli. Peningkatan daya tampung tersebut diharapkan membantu para pedagang untuk mengembangkan usahanya dan meningkatkan kenyamanan bagi pembeli dan pengguna jalan raya. Mengingat Pasar Ganefo merupakan pasar konvensional yang beroprasi selama 24 jam, maka dari itu untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah mulai merelokasi pasar dan membangun jalan layang ( Fly Over) agar dapat mengurangi masalah ketidakteraturan pasar dan kemacetan yang sering terjadi akibat adanya aktivitas dari Pasar Ganefo tersebut, apalagi pada saat kereta api lewat dan kemacetan pun semakin Panjang.



2



Penelitian Relevan adalah kegiatan untuk mencari kesamaan dan perbedaan antara penelitian yang sedang berjalan dengan penelitian yang sudah ada sejak lama. Sebagaimana diketahui bahwa penelitian tentang pasar yang sudah diteliti. Berikut 4 penilitian terdahulu dalam 10 tahun terakhir yang berkaitan dengan judul yang saya ambil : 1. Susilo Endrawanti dan Christine Diah Wahyuningsih, Dampak Relokasi Pasar Studi Kasus Di Pasar Sampangan Kota Semarang, Penelitian ini membahas tentang  Dampak relokasi Pasar Sampangan dengan hasil pembahasan yang berisi tentang perpindahan para pedagang ke Pasar Sampangan baru, tidak diikuti dengan peningkatan pendapatan, ada kecenderungan merugi jika dibandingkan waktu masih berjualan ditempat yang lama. Mereka mengaku kehilangan pelanggan karena dengan sistem zonasi. Para pengunjung maupun pedagang lain di pasar tersebut enggan naik ke lantai atas karena banyak pedagang makanan di luar pasar yang menjajakan dagangannya ke pedagang lantai bawah secara berkeliling. 2. MUHAMMAD SAMSUL HADI, ANALISA DAMPAK KEMACETAN JALAN RAYA MRANGGEN TERHADAP PERLINTASAN KERETA API DI GANEFO. Penelitian ini membahas tentang Bagaimana pengaruh tundaan antara rel kereta api dengan jalan raya di jalan Ganefo Mranggen akibat penutupan pintu perlintasan kereta api terhadap kinerja lalu lintas jalan raya. 3. Aldinur Armi, dkk , Dampak Sosial Ekonomi Kebijakan Relokasi Pasar. Penelitian ini membahas tentang Dampak Sosial Ekonomi dengan adanya kebijakan perpindahan pasar pada tempat yang sudah ditentukan hasil pembahasan yang diperoleh yakni relokasi Pasar Dinoyo ke PPS Marjosari terdapat dampak ekonomi yang mucul adalah akses ekonomi yang lebih terbuka pada masyarakat Marjosari, sedangkan dampak negatif ekonomi yang terjadi adalah beberapa pedagang mengalami penurunan pendapatan karena konfigurasi kios pedagang tidak sama seperti saat masih di pasar Dinoyo sehingga jika di pasar sebelumnya beberapa pedagang mendapat kios yang strategis dan pada saat relokasi mendapat kios yang tidak strategis maka akan berakibat turunnya pendapatan beberapa pedagang. 4. Devy Widya Cahyani, Ganefo: Pasar Konvensional yang Buka 24 Jam. Penelitian ini menjelaskan tentang keadaan Pasar Ganefo selama 24 jam.



3



Berdasarkan dari 4 penelitian di atas, dapat diketahui bahwa penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti ini memiliki kajian yang berbeda. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti diatas lebih ditekankan pada Pengaruh Sosial diarea lingkungan Pasar Ganefo sebelum di Relokasikan. Berdasarkan penelaahan atas studi-studi terdahulu. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa peneliti tertarik untuk melakukan penelitian. Dengan mengangkat judul “ANALISIS DAMPAK PEMBANGUNAN FLY OVER PADA KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP PEDANGANG DAN MASYARAKAT YANG TINGGAL DI SEKITAR PASAR GANEFO” ini belum pernah diteliti oleh peneliti terdahulu karena itulah topik ini dipilih sebagai fokus studi dalam penelitian ini. Demikian dapat ditegaskan bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti belum pernah diteliti sebelumnya. 1.2



Rumusan Masalah Berkaitan dengan permasalahan yang terjadi maka penulis merumuskan masalahnya sebagai berikut: 1. Bagaimana perkembangan pembangunan Fly Over di sekitar area Pasar Ganefo? 2. Bagaimana kontrak penempatan kios /lapak pada relokasi Pasar baru Ganefo? 3.



Apakah terdapat perbedaan kondisi sosial ekonomi pada masyarakat sebelum dan sesudah adanya pembangunan Fly Over di sekitar area Pasar Ganefo?



1.3



Tujuan Penelitian 1. Untuk mengananalisis secara deskriptif tentang perkembangan pembangunan Fly



Over di sekitar area Pasar Ganefo



2. Untuk mengetahui bagaimana sistem kontrak kios pada pasar yang sudah di relokasi 3. Untuk menganalisis secara komparatif dengan teknik uji yang berbeda dalam melihat perbedaan kondisi social ekonomi pada masyarakat sebelum dan sesudah adanya pembangunan Fly Over di sekitar area Pasar Ganefo



4



II. TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pada sub-bab tinjauan pustaka berisikan kajian terhadap penelitian mutakhir sebelumnya yang relevan dengan penenelitian yang dilakukan ini. Tinjauan pustaka yang dimaksud adalah tulisan dalam laporan penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini, baik dilihat dari pendekatan yang digunakan maupun objek yang dapat menjadi referensi penelitian. 1.



Dampak Relokasi Pasar Studi Kasus Di Pasar Sampangan Kota Semarang, oleh Susilo Endrawanti dan Christine Diah Wahyuningsih, 2012. Denga nisi pembahasan



yang



Menyatakan



bahwa



relokasi



Pasar



Sampangan



merupakan suatu hal yang harus dilakukan oleh pemerintah Kota Semarang dalam rangka memenuhi tuntutan pembangunan pasar semi modern yang lebih terkesan bersih, nyaman, aman, serta mudah mendapatkan kebutuhan masyarakat dengan sistem zonasi yang diterapkan. Namun para pedagang pasar tradisional ini belum terbiasa dengan penempatan sistem zonasi. Dengan perpindahan para pedagang ke Pasar Sampangan baru, tidak diikuti dengan



peningkatan



pendapatan,



ada



kecenderungan



merugi



jika



dibandingkan waktu masih berjualan ditempat yang lama. Mereka mengaku kehilangan pelanggan karena dengan sistem zonasi. Para pengunjung maupun pedagang lain di pasar tersebut enggan naik ke lantai atas karena banyak pedagang makanan di luar pasar yang menjajakan dagangannya ke pedagang lantai bawah secara berkeliling. Disisi lain apabila dilihat dari pedagang sekitar pasar, dengan adanya pasar semi modern sangat menguntungkan. Demikian para pembeli merasa nyaman dalam berbelanja. Namun masih ada keluhan bagi pembeli yang sudah lansia apabila ada kebutuhan dilantai atas, maka tidak bisa belanja karena harus berjalan naik tangga.



5



2.



Dampak Sosial Ekonomi Kebijakan Relokasi Pasar, oleh Aldinur Armi, dkk. Menyatakan bahwa relokasi Pasar Dinoyo ke PPS Marjosari terdapat dampak ekonomi yang mucul adalah akses ekonomi yang lebih terbuka pada masyarakat Marjosari, sedangkan dampak negatif ekonomi yang terjadi adalah beberapa pedagang mengalami penurunan pendapatan karena konfigurasi kios pedagang tidak sama seperti saat masih di pasar Dinoyo sehingga jika di pasar sebelumnya beberapa pedagang mendapat kios yang strategis dan pada saat relokasi mendapat kios yang tidak strategis maka akan berakibat turunnya pendapatan beberapa pedagang.



3.



Efektifitas Relokasi Pasar dan Dampaknya Terhadap Pendapatan Pedagang Pasar Badung, Oleh Ni Made Dian Utari dan I Ketut Sudiana. Menyatakan efektifitas relokasi Pasar Badung tergolong cukup efektif, diantaranya; terjadinya perubahan jumlah pengunjung pasar, dan perubahan pada pendapatan pedagang pasar Badung setelah relokasi pasar Badung dilaksanakan. Penerapan relokasi sementara pasar Badung memberikan dampak terhadap pendapatan pedagang pasar Badung. Terjadi penurunan pendapatan pedagang pasar Badung setelah relokasi pasar hal ini disebabkan oleh penurunan jumlah pengunjung sehingga pendapatan mengalami prubahan setelah relokasi sebesar 39 persen.



4.



Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Studi Kasus Terhadap Pembangunan Fly Over Jombor Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, Oleh Purnawanti (2015). Menyatakan bahwa pembangunan fly over Jombor yang terletak di Padukuhan Jombor Kidul dan Jombor Lor Desa Sindudai, Kecamatan Mlati, dan adukuhan Mraon, Desa



Sendangadi,



Kecamatan



Mlati.



Dalam



proses



pelaksanaan



pembangunan fly over tersebut tidak berjalan dengan lancar, karena selama lima tahun pembangunan fly over ini terkendala dengan pembebasan tanah. Hal ini di sebabkan adanya ketidakadilan dan kekuranglayakan pemerintah (Tim Penilai Harga Tanah) dalam menentukan nilai ganti rugi atas tanah yang di bebaskannya. Kemudian, upaya yang di lakukan pemerintah ialah melakukan beberapa kali musyawarah dan mediasi-mediasi antara masyarakat yang terkena dampak pengadaan tanah dengan pemerintah



6



terkait yang memerlukan tanah, mediasi dengan Ombudman Republik Indonesia Jakarta di Yogya.



2.2 Landasan Teori Pada bab ini akan diuraikan mengenai teori-teori yang menjadi dasar dalam penelitian ini. Uraian berikut akan membantu untuk memahami gambaran topik dan permasalahan yang ada. Penelitian ini berusaha memberikan gambaran mengenai profil pasar, dampak relokasi terhadap kondisi sosial pedagang pasar tradisional, serta permasalahan sosial ekonomi yang terjadi setelah adanya pembangunan Fly Over dan direlokasikannya Pasar Ganefo. 1.



Pembangunan Pembangunan menurut Siagan(1994), dapat diartikan sebagai suatu usaha atau rangkaian suatu usaha pertumbuhan atau perubahan yang direncanakan dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa atai nation building. Ginanjar Kartasasmita (1994) memberikan pengertian yang lebih sederhana mengenai pembangunan, yaitu sebagai suatu proses perubahan yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana. Jadi, pembangunan adalah kegiatan yang dilakukan secara terencana oleh pemerintah untuk membuat atau memperbaiki suatu sistem pelayanan baik pelayanan barang maupun jasa.



2.



Pengertian pembangunan secara umum pada hakekatnya adalah proses perubahan yang terus menerus untuk menuju keadaan yang lebih baik berdasarkan norma-norma tertentu. Maksud dari kalimat tersebut adalah, suatu pembangunan dilakukan dengan tetap berdasarkan aturan atau norma agar



tidak



merugikan



pihak-pihak



yang



berada



diruang



lingkup



pembangunan tersebut. Sebagai contoh, masyarakat. Hal ini juga sesuai dengan konsep pembangunan lain yang mengatakan bahwa pembangunan merupakan bentuk dari perubahan sosial bersama partisipatori yang lebih dalam terdapat lingkup suatu masyarakat gunamemajukan konteks sosial



7



dan material, termasuk bertambahnyakesetaraan dan kebebasan (Rogers dalam Suryono, 2001 : 132). 3.



Infrastruktur Menurut Grigg (1998) infrastruktur merupakan sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan gedung, dan fasilitas publik lainnya, yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia baik kebutuhan sosial maupun kebutuhan ekonomi



4.



Teori Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi adalah usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang seingkali diukur sengan tinggi rendahnya pendapatan riil perkapita. Jadi, tujuan pembangunan ekonomi di samping untuk menaikkan pendapatan nasional riil juga untuk meningkatkan produktivitas (Irawan dan Suparmoko, 1992). Pembangunan dapat diartikan sebagai upaya terencana dan terprogram yang dilakukan secara terus menerus oleh suatu Negara untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik dan merupakan proses dinamis untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Proses kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengembangan kegiatan ekonomi dan peningkatan taraf hidup masyarakat. Tiap Negara selalu mengejar dengan yang namanya pembangunan dengan tujuan semua orang turut mengambil bagian. Kemajuan ekonomi adalah suatu komponen esensial dari pembangunan itu walaupun bukan satu-satunya. (Todaro, 2011)



5.



Pasar merupakan suatu daerah dimana pembeli dan penjual saling berhubungan satu sama lainya, untuk melakukan pertukaran barang maupun jasa pada waktu-waktu tertentu.10 Menurut Peraturan Presiden RI No. 112 Tahun 2007, pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu, baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plaza, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya. Dari definisi ini, ada empat poin penting yang menonjol yang menandai terbentuknya pasar, yaitu: a) Ada penjual dan pembeli. b) Mereka bertemu di sebuah tempat tertentu.



8



c) Terjadi kesepakatan di antara penjual dan pembeli, sehingga terjadi jual beli atau tukar menukar. d) Antara penjual dan pembeli kedudukannya sederajat. 6.



Dasar Hukum Relokasi Pasar Dasar Hukum terkait dengan Relokasi Pasar adalah sebagai berikut: a) Peraturan Presiden mor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. b) Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 70/M-DAG/PER/12/2013 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 56/M-DAG/PER/9/2014. c) Peraturan Menteri dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2012 tentang Pedoman Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2012 Nomor 607).



III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian: Berdasarkan caranya, Desain penelitian dibedakan menjadi beberapa penelitian diantaranya yakni survai, expostfacto, eksperimen, naturalistik atau studi kasus, policy research, action research, evaluasi, sejarah, dan pengembangan (R&D) (Sugiyono, 2012:6-11). Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dan Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang dilaksanakan di lapangan (field research). Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, serta mencoba menempatkan realitas sosial yang diteliti dalam berbagai konsep yang telah dikembangkan oleh ilmuwan ilmu sosial dan ilmu budaya. Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk memahami fenomena atau gejala sosial dengan lebih menitikberatkan pada gambaran yang lengkap tentang fenomena yang dikaji. Penelitian deskriptif secara lebih fokus memanfaatkan aspek-aspek yang telah ada atau menciptakan konsepkonsep baru secara logika dan ilmiah yang berfungsi klarifikatif terhadap fenomena sosial yang dipermasalahkan, untuk menjelaskan aspek kualitatifnya datanya diambil dari informan yang terseleksi.



9



3.2 Pemilihan Lokasi (penelitian lapangan) Lokasi Pasar Ganefo Mranggen dipilih karenakan dianggap menarik untuk dikaji berdasarkan pertimbangan-pertimbangan bahwa : 1.



Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive Sampel). Penelitian ini dilakukan di Pasar Ganefo Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. Selain itu, penelitian ini dilaksanakan dengan pertimbangan letak wilayah penelitian yang dekat dengan tempat tinggal peneliti, sehingga peneliti pun dapat lebih leluasa dan juga mengetahui sedikit karakteristik maupun permasalahan yang terjadi di Pasar Ganefo salah satu info yang didapat oleh peneliti yakni 22 kios di Pasar Ganefo dibongkar karna tepat berada di tepi jalur jalan raya Semarang-Demak-Purwodadi ini dinilai sebagai penyebab kemacetan arus lalu lintas dan nantinya akan dibangun jalan layang (fly Over) untuk mengurangi kemacetan. Sehingga banyak pedagang yang mengeluh karena direlokasikan pada tempat yang sudah disediakan dengan jumlah kios kurang lebih 55 kios yang ditempati hanya 25 kios saja hal ini disebabkan banyaknya pedadang yang ingin menempati kios bagian depan dimana letaknya lebih strategis daripada bagian belakang sedangkan jumlah los kurang lebih 130 los yang ditempati hanya 100 los saja,



2.



Lokasi Pasar Ganefo berada dipusat keramaian diantaranya Pasar Mranggen, Stasiun Brumbungan, dan Pasar Ganefo yang membuat kemacetan jalan - jalan pada jam sibuk sehingga pemerintah merelokasi Pasar Ganefo pada tempat yang lebih tertata dan strategis sehingga nantinya dapat mengurangi kemacetan akibat aktivitas Pasar Ganefo, maka dari itu peneliti tertarik memilih lokasi Pasar Ganefo sebagai objek penelitian.



3.



Pasar Ganefo merupakan sumber mata pencaharian bagi Sebagian masyarakat Mranggen oleh karena itu peneliti ingin meneliti lebih lanjut dampak social ekonomi yang dialami oleh pedagang di Pasar Ganefo.



3.3 Populasi dan Sampel



10



Populasi rencana penelitian ini adalah seluruh pedagang/ Masyarakat yang tinggal diarea pasar tradisional Ganefo Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak, harapannya para pedagang menjadi informan pokok untuk dapat memberikan informasi mengenai dampak social ekonomi bagi para pedagang Pasar Ganefo setelah direkolasikan akibat adanya pembangunan Fly Over di sekitar lapak mereka dulu. Jumlah informan bisa saja sedikit ataupun banyak, hal ini bergantung pada pemilihan informan dan kompleksitas dari keragaman berbagai fenomena yang diteliti. Ketepatan dalam memperoleh informasi awal akan berpengaruh terhadap kelancaran pengumpulan informasi, yang pada akhirnya akan menentukan efktivitas dan efisiensi penelitian. Untuk mencari dan memilih informan yang baik dan tepat peneliti membuat beberapa kriteria diantaranya : 1.



Pedagang yang berjualan di Pasar Ganefo minimal sudah berjualan selama 10 tahun



2.



Masyarakat yang dtinggal di area Pasar Ganefo dan lahan rumahnya terkena pembangunan Jalan Layang (Fly Over)



3.



Memiliki ketersediaan waktu dalam memberikan data informasi



4.



Dapat menyampaikan apa yang mereka ketahui dan alami dalam bahasanya sendiri serta harapan mereka.



Adapun pengambilan sampel penelitian ini dengan menggunakan Teknik purposive yaitu informan dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Maka sesuai dengan keterangan tersebut maka informan yang dipilih oleh peneliti ialah para pedagang/ Masyarakat yang ditinggal diarea Pasar Ganefo yang sudah berdagang/tinggal sudah lama yakni sebelum adanya pembangunan jalan layang (Fly Over ) disekitar Pasar Tradisional Ganefo hal ini bertujuan agar mendapatkan pengaruh yang dirasakan secara kompleks. 3.4 Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data bertujuan untuk memperoleh data-data yang diperlukan untuk menunjang kegiatan penelitian ini, maka dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah : 1. Observasi Observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan dan pencatatan fenomenafenomena yang



11



diselidiki baik langsung maupun tidak langsung melalui proses observasi. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut. Dalam observasi ini, peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa peneliti sedang melakukan penelitian. Jadi para pedagang di Pasar Ganefo yang di jadikan informan mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti. Tetapi dalam suatu saat peneliti tidak juga terus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau suatu data yang dicari merupakan data yang dirahasiakan. Kemungkinan apabila dilakukan dengan terus terang, maka peneliti tidak akan diijinkan untuk melakukan observasi. 2. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu dimana percakapan itu dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Dalam metode wawancara ini, peneliti memilih jenis wawancara terbuka atau wawancara mendalam. Wawancara terbuka yaitu wawancara yang dilakukan peneliti dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan



yang



tidak



dibatasi



jawabannya,



artinya



pertanyaan yang mengundang jawaban terbuka. Wawancara jenis ini lebih banyak dipergunakan dalam penelitian kualitatif yang menuntut lebih banyak informasi apa adanya tanpa intervensi peneliti. 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengambil gambar sebagai bukti penunjang atas data yang diperoleh. a. Analisis Data Menurut Bogdan dan Biklen (Moleong, 2007: 248) analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilahmilahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesisnya, mencari dan



12



menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan pada orang lain. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yakni dengan menggunakan analisis data kualitatif model Miles dan Huberman yang terkenal dengan analisis interaktif. Sedangkan analisis interaktif ini meliputi 3 (Tiga) hal, yaitu : 1. Reduksi Data ( Reduction Data) Mereduksi data merupakan bagian dari pemilihan data yang penting. Dalam mereduksi data ini peneliti mencari data yang benar-benar valid dan membuang data yang tidak penting. Misalnya seperti



mencari data



informasi atas harga sewa/ kontrak kios kepada pihak pengelola Pasar Ganefo. 2. Penyajian Data (Display Data) Penyajian data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. Penyajian data merupakan kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data kualitatif berupa teks naratif (berbentuk catatan lapangan), matriks, grafik, jaringan dan bagan. 3. Penarikan Kesimpulan (Verifikasi ) Penarikan kesimpulan merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. Penarikan kesimpulan adalah hasil analisis yang dapat digunakan untuk mengambil Tindakan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung tahap pengumpulan data berikutnya. Proses untuk mendapatkan bukti-bukti inilah yang disebut sebagai verifikasi data. Apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang kuat dalam arti konsisten dengan kondisi yang ditemukan saat peneliti kembali ke lapangan maka kesimpulan yang diperoleh merupakan kesimpulan yang kredibel. Penarikan kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang belum pernah ada. Temuan tersebut dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya remangremang atau gelap menjadi jelas setelah diteliti. Temuan tersebut



13



dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, bisa juga berupa hipotesis atau teori.



DAFTAR PUSTAKA Armi, A. (2016). Dampak Sosial Ekonomi Kebijakan Relokasi Pasar (Studi Kasus Relokasi Pasar Dinoyo Malang). Jurnal Administrasi Publik, 4(10). Endrawanti, S., & Wahyuningsih, C. D. (2014). Dampak Relokasi Pasar Studi Kasus Di Pasar Sampangan Kota Semarang. Serat Acitya, 3(1), 78. Hasbuan, N. A. (2017). Analisis dampak relokasi pasar tradisional terhadap pendapatan pedagang sebelum dan sesudah relokasi ke pasar induk di kota Medan (studi kasus pasar Sutomo Medan) (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara). Ismiyatun, U. (2018). Analisis pasar Johar sebelum dan sesudah relokasi (Doctoral dissertation, UIN Walisongo Semarang). Maulana, R. (2018). Mekanisme Pembangunan Fly Over Ditinjau Menurut Hukum Perizinan Peraturan Presiden No 3 (Doctoral dissertation, UIN Ar-Raniry Banda Aceh). Nurhakim, R. M. R., & Maqin, H. A. (2019). ANALISIS PENGARUH INFRASTRUKTUR EKONOMI DAN INFRASTRUKTUR SOSIAL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PRIANGAN TIMUR 2011-2016 (Doctoral dissertation, Perpustakaan FEB-UNPAS BANDUNG). Patilima, Hamid. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Suryono, A. (2010). Dimensi-dimensi Prima teori pembangunan. Universitas Brawijaya Press.



14