Proposal Penggunaan Pembersih Kewanitaan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KEGIATAN PENYULUHAN



PROPOSAL PERILAKU PENGGUNAAN PRODUK PEMBERSIH ORGAN KEWANITAAN PADA WANITA USIA SUBUR



Di susun Oleh: Kelompok 13 (B6) Nova Lidiana Depvi Manangar Hidayatus Soleha Agnes M.S



(1013000245) (1013000250) (1013000251) (1013000252)



Genoveva Fulgensia Rusdhani Margiani Florida Orianze B Maria Novita



(1013000258) (1013000259) (1013000260) (1013000262)



Andiana K.P



(1013000254)



Meriza Zulfa



(1013000263)



Hermina Maria



(1013000264)



Asri Khoirunisa (1013000256) Kamelia AA Kabelen (1013000265)



PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU TAHUN 2017



KEGIATAN PENYULUHAN



BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan



Negara



berkembang



yang



masih



banyak



menghadapi masalah di bidang kesehatan. Menurut WHO (World Health Organization) hampir seluruh wanita dan remaja pernah mengalami keputihan 60% pada remaja (15-20 tahun) dan 40 % pada wanita (23-45 tahun). Sedangkan menurut penelitian ternyata wanita Indonesia yang pernah mengalami penyakit ini sangat besar, 75 % wanita Indonesia pasti mengalami keputihan minimal 1 kali dalam hidupnya (Suryandari, dkk 2013). Keputihan adalah keluarnya cairan selain darah dari liang vagina diluar kebiasaan baik berbau maupun tidak, serta disertai rasa gatal setempat. Keputihan yang abnormal bisa disebabkan oleh infeksi atau peradangan yang terjadi karena mencuci vagina dengan air kotor, pemeriksaan dalam yang tidak benar, pemakaian pembilas vagina yang berlebihan, pembersihan yang tidak hygienis, adanya benda asing di dalam vagina, dan celana yang tidak menyerap (Kusmiran, 2014). Banyak perempuan di Indonesia membersihkan vagina mereka dengan cairan pembersih (antiseptic) agar terbebas dari bakteri penyebab keputihan. Mereka berfikir vagina yang kesat adalah vagina yang sehat, padahal hal itu justru membunuh bakteri Laktobacilus yang berguna untuk menjaga keasaman vagina. Sehingga masalah keputihan yang dialami oleh wanita usia subur di Indonesia, sangat banyak pilihan produk pembersih vagina dipasarkan bahkan



KEGIATAN PENYULUHAN



setiap hari bermunculan iklan yang menawarkan khasiat ampuh produk pembersih vagina itu (Suryandari, DF, dkk 2013). Menurut Febriyansyah 2013, pentingnya menggunakan sabun pembersih vagina ini bisa mengurangi keputihan yang dialami oleh sebagian wanita usia subur,



tetapi



alangkah



baiknya



menggunakan



produk



yang



mampu



mempertahankan lactobacillus. Lactobacillus adalah salah satu jenis kuman yang menyebabkan asam basah vagina menjadi netral dan menjadi pH alami. Tetapi jika organ kewanitaan tidak bermasalah, tidak basah, tidak berair, dicuci dengan air biasa yang steril itu justru lebih aman. Hasil data penelitian Septian 2009, tentang kesehatan reproduksi wanita menunjukan 75% wanita di Indonesia pernah menggunakan cairan pembersih dalam vagina yang telah menjadi bagian dari personal hygienis mereka yang dilakukan secara rutin. Bahkan yang biasa digunakan adalah (51%) sabun dan (18%) pembersih cairan dengan merk terkenal. Pembersih kewanitaan umumnya mengandung banyak senyawa kimia seperti kandungan Petroleum, sintetyc cherminal, dan petrocheminal (Cheminals Hamful) yang dapat merusak kulit dan lingkungan. Jika pemakaian produk yang terus menerus semakin mengikis bakteri doderlyne (bakteri baik) dan bakteri lain semakin mudah masuk ke liang vagina. Kalau hal ini terus menerus terjadi menyebabkan radang pinggul, infeksi genitalia bahkan salah satu pemicu kanker serviks (Suryandari, DF, dkk, 2013). Membersihkan daerah kewanitaan yang baik adalah membasuh dengan air bersih. Satu hal yang harus diperhatikan dalam membasuh daerah kewanitaan yaitu dengan membasuhnya dari arah depan ke belakang. Apabila kita



KEGIATAN PENYULUHAN



menggunakan sabun untuk membersihkan daerah intim kita, sebaiknya menggunakan sabun yang lunak dengan pH 3,5 misalnya sabun bayi yang biasanya ber pH netral dan hindari penggunaan vagina douche atau cairan pembersih karena bisa mengubah pH vagina (Suryandari, DF, dkk, 2013). Pentingnya peran seorang bidan atau tenaga kesehatan untuk mencegah terjadinya keputihan dapat dilakukan dengan memberikan konseling yaitu menjaga kebersihan daerah genitalia ke dalam, membersihkan daerah genitalia dari depan ke belakang. Jangan menggunakan daun sirih atau produk lainnya sebagai obat untuk keputihan, karena daun sirih memang mengandung bakteri yang tidak bisa mati hanya dengan pemanasan sekian derajat, jangan menggunakan celana dalam dan celana jins yang sangat ketat, sehingga mengganggu kelembaban di daerah kewanitaan dan dapat berpengaruh pada perubahan kelembaban vagina dan memicu keputihan (Suryandari, DF, dkk, 2013). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada hari kamis tanggal 14 September 2017 di RT 010 RW 008 Srengseng Sawah. Hasil wawancara kepada 15 wanita usia subur, 8 wanita usia subur tidak mengerti akibat yang muncul jika menggunakan produk pembersih kewanitaan dalam jangka waktu panjang dan menganggap sabun pembersih kewanitaan dapat mencegah vagina dari infeksi atau alergi, 5 wanita usia subur selalu menggunakan produk pembersih kewanitaan jika sedang keputihan, 2 wanita usia subur tidak pernah menggunakan produk pembersih dan mengerti produk pembersih kewanitaan tidak baik untuk kesehatan vagina sehingga kelompok tertarik untuk



KEGIATAN PENYULUHAN



melaksanakan penyuluhan tentang “Perilaku Penggunaan Produk Pembersih Organ Kewanitaan Pada Wanita Usia Subur di RT 010 RW 008 Srengseng Sawah Tahun 2017”. 1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah tersebut rumusan masalah dalam proposal ini adalah “Perilaku Penggunaan Produk Pembersih Organ Kewanitaan Pada Wanita Usia Subur di RT 010 RW 008 Srengseng Sawah Tahun 2017”. 1.3 TUJUAN 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan diadakannya penyuluhan ini adalah untuk meningkatkan pemerataan dan cakupan pelayanan kesehatan reproduksi pada wanita usia subur serta meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat 1.3.2 Tujuan Khusus 1) Memberikan gambaran dan informasi mengenai penggunaan produk pembersih kewanitaan pada wanita usia subur 2) Meningkatkan kesadaran dan kepedulian



masyarakat untuk



membersihkan organ kewanitaan tanpa menggunakan produk pembersih kewanitaan. 1.4 MANFAAT 1.4.1 Bagi Masyarakat 1) Memberikan pengetahuan mengenai pentingnya menjaga kebersihan organ kewanitaan. 2) Memberikan pengetahuan mengenai pentingnya pemantauan kesehatan reproduksi sehingga dapat dikontrol apabila terjadi masalah. 1.4.2 Bagi Institusi 1) Memberikan masukan dalam hal pemantauan kesehatan organ kewanitaan.



KEGIATAN PENYULUHAN



2) Dapat dijadikan pedoman dalam menentukan kebijakan program kesehatan yang berkaitan dengan kangker leher rahim. 1.5 TEMA “Perilaku Penggunaan Produk Pembersih Organ Kewanitaan Pada Wanita Usia Subur di RT 010 RW 008 Srengseng Sawah Tahun 2017”. 1.6 PELAKSANAAN Penyuluhan ini akan dilaksanakan pada : Hari : Selasa Tanggal : 19 September 2017 Jam : 09.00 WIB s/d selesai Tempat Pelaksanaan : RT 010 RW 008 Srengseng Sawah 1.7 BENTUK KEGIATAN 1) Penyuluhan 2) Diskusi/Tanya Jawab 1.8 SUSUNAN ACARA Terlampir 1.9 MATERI DAN PEMBICARA Penjelasan mengenai perilaku penggunaan produk pembersih organ kewanitaan oleh : Agnes Mentari Setia Bupu Reo Am.Keb 1.10 SASARAN Wanita Usia Subur 1.11 PESERTA PENYULUHAN Warga RT 010 RW 008 Srengseng Sawah 1.12 PENYELENGGARA Penyuluhan ini diselenggarakan oleh mahasiswi Prodi D-IV Kebidanan Stikes Indonesia Maju Jakarta tahun 2016-2017 (Susunan Kepanitiaan Terlampir) 1.13 SUMBER DANA Sumber dana dari pelaksanaan seminar ini diperoleh dari Kontribusi mahasiswa Prodi DIV Kebidanan Stikes Indonesia Maju Jakarta Tahun 2016-2017 1.14 ANGGARAN DANA Terlampir 1.15 LOGO



KEGIATAN PENYULUHAN



1.16 PENUTUP Demikian proposal ini kami susun, semoga dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak yang terkait dalam rangka menyukseskan kegiatan Pengabdian Masyrakat ini, kurang lebihnya kami mohon



maaf atas



kekurangan proposal ini. Jakarta,



September 2017



KEGIATAN PENYULUHAN



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hygiene Alat Kelamin Wanita Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihn dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Personal hygiene saat menstruasi adalah tindakan untuk memelihara kesehatan dan kebersihan pada daerah kewanitaan pada saat menstruasi (Laksmana, 2002) Kesehatan organ reproduksi penting untuk dijaga agar fertilitas tetap terjaga sehingga mampu menghasilkan keturunan. Saat menstruasi, tubuh cenderung memproduksi lebih banyak keringat, minyak dan cairan tubuh lainnya, sehingga wanita harus tetap menjaga kebersihan dirinya terutama organ reproduksi (Kusmiran, 2012). Bagian tubuh yang tertutup dan lipatan-lipatan kulit seperti di daerah alat kelamin merupakan bagian paling penting karena ketika tubuh mengeluarkan banyak keringat, maka bagian ini cenderung lembab dan mikroorganisme seperti jamur mudah berkembang biak yang akhirnya dapat menimbulkan infeksi. Hal ini 2.2



ditunjukan dengan banyaknya wanita yang mengalami



keputihan dan gatal-gatal di vagina akibat jamur dan bakteri (Pudistusi, 2012). Konsep Pembersih



2.2.1 Pembersih Daerah Genetalia Eksterna Tinggal didaerah tropis yang panas membuat kita sering berkeringat, keringat ini membuat tubuh kita lembab, terutama pada organ seksual dan reproduksi. Akibatnya bakteri mudah berkembang biak dan ekosistem di



KEGIATAN PENYULUHAN



vagina terganggu sehingga menimbulkan bau tidak sedap serta infeksi, untuk itulah kita perlu menjaga keseimbangan ekosistem vagina. Ekosistem vagina adalah lingkaran kehidupan yang ada di vagina. Ekosistem ini dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu pathogen dan laktobasillus (bakteri baik) jika keseimbangan ini terganggu , baktei laktobasillus akan mati dan bakteri pathogen akan tumbuh subur dan bakteri pathogen ekosistem vagina adalah penggunaan sabun pembersih organ intim yang terlalu sering. Sangat banyak pilihan produk pembersih vagina di pasaran, bahkan, hampir setiap hari bermunculan iklan yang menawarkan khasiat ampuh produk pembersih vagina itu. Dari sekian banyak merek yang beredar rata-rata memiliki tiga bahan dasar. 1. Yang berasal dari ekstrak daun sirih yang sangat efektif sebagai anti septik, membasmi jamur candida albicans dan mengurangi sekresi cairan pada vagina. Jika pembersih berbahan daun sirih ini digunakan dalam waktu lama, semua bakteri di vagina ikut mati, termasuk bakteri laktobasillus sehingga keseimbangan ekosistem menjadi terganggu. 2. Produk - produk pembersih kewanitaan yang mengandung bahan providone. Bahan ini merupakan anti infeksi untuk terapi jamur dan berbagai bakteri. Efek samping yang mengandung bahan ini adalah reaksi alergi berat. Biasanya mengandung providone iodine sekitar 1% yang tergolong antiseptik kuat. 3. Produk yang merupakan kombinasi laktoserum dan asam laktat laktoserum berasal dari hasil fermentasi susu sapi dan mengandung



KEGIATAN PENYULUHAN



senyawa laktat - laktosa sebagai nutrisi yang diperlukan untuk ekosistem vagina. Sedangkan asam laktat berfungsi menjaga tingkat PH di vagina pada kisaran 3,8 – 4,2. Didalam vagina terdapat berbagai macam bakteri 95% laktobasillus, 5% Pathogen, dalam ekosistem vagina seimbang, bakteri pathogen tidak akan mengganggu. Misalnya tingkat keasaman menurun. Pertahanan alamiah turun dari rentan mengalami infeksi (Junita, 2009). Sedangkan penggunaan sabun pembersih vagina secara berlebihan, dapat mengurangi keasaman vagina, sehingga mudah terinfeksi pada area pribadi wanita. Karena sabun umumnya bersifat basa yang tidak sesuai dengan daerah pribadi yang bersifat asam (Septian, 2009). 2.2.2 Cara Merawat Organ Intim Wanita Yang Baik dan Benar Kebiasaan menjaga kebersihan organ - organ seksual atau reproduksi merupakan awal dari usaha menjaga kesehatan kita. Apalagi kita tinggal di daerah tropis yang panas dan membuat kita berkeringat. Keringat ini membuat tubuh lembab, terutama pada organ seksual dan reproduksi yang tertutup seperti itulah bakteri mudah berkembang biak hingga menimbulkan bau dan penyakit. Karena itu kita harus menjaga, antara lain dengan cara :



1. Mandi dua kali sehari. 2. Mencuci tangan setiap kali sebelum dan sesudah buang air kecil dan buang air besar.



KEGIATAN PENYULUHAN



3. Mencuci bagian - bagian luar organ - organ seksual kita dengan air terutama selesai buang air kecil dan besar. 4. Mengganti celana dalam minimal dua kali sehari. 5. Hindari celana ketat karena dapat menyebabkan permukaan organ reproduksi mudah berkeringat. 6. Sebaiknya kenakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun karena menyerap keringat dengan baik. 7. Dianjurkan untuk mencukur / merapikan rambut kemaluan, jika tidak wilayah rahasia kita berpotensi ditumbuhi sejenis jamur atau kutu yang dapat menimbulkan gatal. 8. Cara menjaga kebersihan saat menstruasi. Pada saat menstruasi, pembuluh darah dalam rahim sangat mudah terkena infeksi karena itu kebersihan wilayah kewanitaan kita harus lebih dijaga karena kuman masuk dan dapat menimbulkan penyakit pada saluran reproduksi. Untuk menjaga kebersihan gantilah pembalut secara teratur 3 sampai 4 kali sehari atau setelah buang air kecil dan mandi untuk menghindari pertumbuhan bakteri, sebaiknya pilih pembalut yang lembut, dapat menyerap dengan baik, tidak mengandung bahan yang bikin alergi (Misalnya parfum atau Gel) dan dapat melekat dengan baik pada pakaian dalam (Septian, 2009). 2.2.3 Faktor yang menyebabkan remaja putri menggunakan cairan pembersih genetalia. 1. Faktor Intern Faktor intern dalam hal ini adalah pengetahuan yang merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap



KEGIATAN PENYULUHAN



obyek tertentu, sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmodjo, 2005). Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk perilaku seseorang dimana perilaku yang didasari oleh pengetahuan kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku akan bersifat langgeng. Pengetahuan seseorang juga dipengaruhi oleh faktor pengalaman yang dapat berasal dari media masa elektronik, buku petunjuk, petugas 2.



kesehatan, media poster, kerabat dekat (Latipun, 2001). Faktor Ekstern a) Lingkungan Lingkungan dalam pengertian psikologi adalah segala apa yang berpengaruh pada diri individu dan berperilaku. Lingkungan turut berpengaruh terhadap perkembangan pembawaan dan kehidupan manusia. Lingkungan dapat di golongkan menjadi : 1. Lingkungan manusia yang termasuk kedalam ini adalah keluarga, sekolah dan masyarakat termasuk didalamnya kebudayaan, agama, taraf kehidupan dan sebagainya. 2. Lingkungan benda yaitu benda yang terdapat disekitar manusia yang turun memberi warna pada jiwa manusia yang berada disekitarnya. 3. Lingkungan geografis. Latar geografis turut mempengaruhi corak kehidupan manusia masyarakat yang tinggal di daerah pantai mempunyai keahlian, kegemaran dan kebudayaan yang berbeda dengan manusia yang tinggal di daerah gersang. dengan lingkungan dapat mempengaruhi perilaku manusia sehingga kenyataanya akan



KEGIATAN PENYULUHAN



menuntut suatu keharusan sebagai makhluk sosial yang dalam keadaan bergaul satu dengan yang lainnya (Purwanto,1999). b) Keputihan Keputihan adalah semua pengeluaran cairan alat genetalia yang bukan darah, keputihan fisiologis dijumpai pada keadaan menjelang menstruasi, pada saat keinginan seks meningkat dan pada waktu hamil, penyebab keputihan antara lain adanya infeksi, benda asing. (Manuaba, 2002). Menurut Dr. Boyke Dian Nugroho, Sp.Og, ada dua jenis keputihan. 1. Fisiologis Dengan Ciri a. Tidak gatal, tidak berbau b. Lendir berwarna bening c. Terjadi hanya pada masa subur d. Terjadi menjelang haid e. Terjadi saat hamil karena terkait dengan faktor hormonal f. Terjadi sehabis berhubungan seks g. Karena stres, kelelahan dan celana dalam terlalu ketat. 2. Patologis Dengan Ciri a. Keluar lendir berlebihan disertai infeksi b. Gatal, pedih, vagina kemerahan c. Lendir berubah warna kuning kehijau-hijauan (Septian,2009) 2.3



Efek Samping Sabun Pembersih Vagina 1. Infeksi vagina karena bakteri Ternyata, pemakaian sabun pembersih vagina mengganggu keseimbangan alami bakteri dalam organ vagina atau yang biasa disebut vaginal flora. Sabun pembersih ternyata mengubah kondisi alamiah vagina



KEGIATAN PENYULUHAN



yang terkait perkembangan bakteri penyebab infeksi. Studi juga menemukan, jika perempuan yang menghentikan pemakaian sabun pembersih vagina akan lebih sedikit terkena bakteri vagina. 2. Infeksi rahim (Pelvic Inflammatory Disease) PID merupakan infeksi rahim dan sebagainya. Penelitian menemikan bahwa perempuan yang menggunakan sabun pembersih vagina berisiko 73 persen lebih tinggi mengalami infeksi rahim. 3. Komplikasi kehamilan Perempuan yang menggunakan sabun pembersih sebanyak satu kali dalam seminggu akan lebih rentan sulit hamil dibanding yang tidak. Sabun pembersih vagina akan meningkatkan risiko kehamilan ectopic sebesar 76 persen. Dengan kehamilan ektopik, maka implant embrio akan berada di luar rahim. Mengerikannya, semakin sering menggunakan sabun pembersih vagina, peluang mengalami kehamilan ectopic akan semakin tinggi. 4. Kanker serviks Menggunakan sabun pembersih vagina setidaknya sekali dalam seminggu memperbesar peluangan terkena risiko kanker serviks. Berdasarkan pakar



kesehatan



termasuk



dari American



College



of



Obstetricians and Gynecologists (ACOG), Anda disarankan menjauhi sabun pembersih vagina. Biarkan vagina memiliki bau normal yang semestinya. Kecuali dengan catatan, bau tak sedap tersebut sangat kuat yang menandakan terjadinya infeksi. Cukup kurangi bau vagina dengan mengontrol bakterinya



KEGIATAN PENYULUHAN



secara alamiah. Cuci vagina dengan air hangat dan sabun bertekstur dan kandungan ringan yang dibasuh lembut untuk membersihkannya.



BAB III RANCANGAN



NO



WAKTU Senin, 11



NAMA KEGIATAN



1.



September



Pembuatan Proposal



2017 Permohonan



izin



untuk



Kamis, 14 melakukan 2.



kegiatan



September penyuluhan ke RT 10 RW 08 2017 Kelurahan Srengseng Sawah 20 September



3.



Kegiatan Penyuluhan 2017 20 September



6



Membuat Laporan 2017



KETERANGAN



KEGIATAN PENYULUHAN



BAB IV AREA PENYULUHAN



KEGIATAN PENYULUHAN



SUSUNAN KEPENGURUSAN Ketua



: Kamelia A.A Kabelen



Wakil Ketua



: Hermina Maria Wuda Nay



Sekretaris



: 1. Agnes M.S Bupu Reo 2. Florida O Bunga



Bendahara



: Hidayatus Sholeha



Seksi Acara



: 1. Meriza Zulfa 2. Genoveva F



Seksi Konsumsi



: 1. Nova Lidiana 2. Andiana K.P



Seksi Perlengkapan



: 1. Depvi Manangar 2. Maria Novita



Seksi Dokumentasi



: 1. Rusdhani M 2. Asri K



SUSUNAN KEGIATAN



KEGIATAN PENYULUHAN



NO



Tanggal



WAKTU



NAMA KEGIATAN



KETERANGAN



1



19 September



09.00 – 09.05



Registrasi



Panitia



2



2017



09.05– 09.15



Pembukaan



MC



3



09.15 – 09.45



Pemberian Materi



Panitia



4



09.45 – 10.00



Tanya Jawab



Panitia



5



10.00 – 10.10



Penutupan



MC



KEGIATAN PENYULUHAN



KEGIATAN PENYULUHAN



ANGGARAN DANA



NO 1.



ITEM



Jumlah



Kesekretariatan Print Proposal



Rp. 30.000,00



Jilid proposal



Rp. 3.000,00



Foto copy



Rp. 17.000,00



TOTAL 2.



Rp. 50.000,00



Konsumsi Peserta Snack



30 @ 5.000,00



TOTAL 3.



BIAYA TAK TERDUGA



Rp. 150.000,00 Rp. 150.000,00 Rp. 100.000,00



TOTAL



Rp. 100.000,00



TOTAL PENGELUARAN



Rp. 300.000,00



SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Pokok Bahasan



: Produk Pembersih Kewanitaan



Sub Pokok Bahasan



: Pemakaian Produk Pembersih Kewanitaan pada WUS



Sasaran



: WUS



Tanggal Pelaksanaan



: Selasa, 19 September 2017



Waktu



: 1 jam 10 menit



Penyaji



: Agnes M. S Bupu Reo, Am.Keb



KEGIATAN PENYULUHAN



A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah mendapatkan penyuluhan, PUS



mampu memahami dan



mengaplikasikan materi penyuluhan dalam kehidupan sehari-hari.



B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 Jam 10 menit, PUS mampu : 1. Menjelaskan kembali tentang higyene alat kelamin wanita 2. Menjelaskan kembali tentang macam-macam produk pembersih kewanitaan 3. Menjelaskan kembali tentang perawatan organ intim kewanitaan yang baik dan benar 4. Menjelaskan kembali tentang efek samping produk pembersih vagina



C. MATERI PENYULUHAN 1.



Pengertian hygiene



2.



Macam-macan produk pembersihan kewanitaan



3.



Cara perawatan organ intim kewanitaan



4.



Efek samping produk pembersihan vagina



D. MEDIA PENYULUHAN



KEGIATAN PENYULUHAN



1.



Materi Pengajaran



2.



Leaflet



3.



Laptop



4.



Proyektor



E. METODE PENYULUHAN 1.



Ceramah dan diskusi / tanya jawab tentang personal hygiene saat menstruasi



F. PENGORGANISASIAN 1.



Penanggung Jawab



: Kamelia A.A Kabelen, Am.Keb



2.



Moderator



: Genoveva F Dhera, Am.Keb



3.



Penyaji



: Agnes M S Bupu Reo, Am.Keb



4.



Dokumentasi



: Asri Khoirunnisa, Am.Keb Hermina Maria Wuda Nay, Am.Keb



G. KEGIATAN PENYULUHAN Waktu



Kegiatan Penyuluh



Kegiatan Perserta



No 1



10 menit



Pembukaan 



Salam perkenalan







Mengingatkan kontrak







tujuan penyuluhan







Menyebutkan Materi yang akan diberikan







Menjawab Salam







Mendengarkan







Mendengarkan







Memperhatikan



KEGIATAN PENYULUHAN



2.



30 menit



 Memperhatikan



Pelaksanaan Menjelaskan tentang :







Memperhatika n bertanya dan







Pengertian Hygiene



menjawab pertanyan







macam-macam produk



yang diajukan



pembersihan kewanitaan 







n bertanya dan



cara perawatan organ intim



menjawab pertanyan



kewanitaan 



Memperhatika



yang diajukan



efek samping pembersih produk kewanitaan



3.



15 menit



Evaluasi : 



mengajukan pertanyaan pada PUS







memberikan







pertanyaan



reinforcemen positif atas 4



10 Menit



Menjawab



jawaban yang diberikan Terminasi : 



Mengucapkan terima







kasih atas peranserta PUS 



Mengucapkan salam



Mendengarka n







penutup



Menjawab Salam



H. EVALUASI Evaluasi yang dilakukan dengan tanya jawab adalah : 1.



Bagaimana pengertian Hygiene



2.



Macam-macam produk pembersih kewanitaan



3.



Cara perawatan organ intim kewanitaan



4.



Efek samping produk pembersih kewanitaan



KEGIATAN PENYULUHAN



Sumber Ayurai, (2002). Hubungan Antara Volua Hygienes Dengan Kejadian Keputihan. (http://www.situskespro.com. Diakses 6 April 2009) Elizabeth, Hurlook, (1999). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Tentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Junita, (2009). Kesehatan Vagina. (http://www.dechacare.com. Diakses 14 September 2017) Manuaba, IBG. (2003). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Ercon. Notoadmodjo, S. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip Dasar). Jakarta: PT Rineka Cipta. Notoadmodjo, (2005). Metodologi Konseling. Malang: UMM press. Nursalam, (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Septian, (2009). Cara merawat Organ Intim dengan Baik dan Benar. (http://ti-an.co.cc. Diakses 14 September 2017).