Proposal Pengolahan Biji Plastik TERBARU [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL PENGOLAHAN BIJI PLASTIK BAB I. PENDAHULUAN Plastik merupakan masalah yang sudah dianggap serius bagi pencemaran lingkungan, khususnya terhadap pencemaran tanah. Salah satu solusi yang dapat diterapkan dalam penanganan limbah atau sampah plastik ini adalah dengan mendaur ulang. Dalam menyelesaikan semua isu yang berkenaan dengan manajemen sampah, dibutuhkan sebuah pendekatan secara holistik yang memandang keseluruhan sebagai sebuah sistem (Vesilind et al, 2003). Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem pengelolaan yang terintegrasi, dimana seluruh elemen yang ada pada sistem turut berpartisiasi aktif. Pengelolaan sampah plastik yang disusun disini adalah sistem terintegrasi dengan pendekatan ergonomi total yaitu integrasi antara ergonomi mikro dan makro. Integrasi keduanya membawa kerangka kerja dalam mengoptimalkan kesesuaian antara manusia, teknologi dan organisasional. Menurut Jean-Francois Nobelt (2005 : 4 - 7), Negara-negara berkembang berusaha meningkatkan taraf hidupnya dengan tingkat konsumsi yang tinggi, sehingga mereka membuang banyak sampah. Misalnya saja di Indonesia, sampah yang terbuang setiap harinya saja sekitar 11.330 ton. Padahal di negara-negara maju seperti Afrika, seorang Afrika hanya menghasilkan 17 kg sampah rumah tangga setiap tahunnya. Sampah yang begitu banyak membuat dunia kita menjadi rusak dan kemudian terjadi penyakit dimana-mana. Seperti pada Abad Pertengahan, sampah dibuang ke jalan dan sungai sehingga menimbulkan bau tidak sedap dan meningkatkan resiko penularan penyakit, seperti pes. Tentunya kita tidak ingin hal itu terjadi lagi bukan? Kurangnya kesadaran akan limbah dan tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas lainnya yang semakin bertambah mengakibatkan sampah terus menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sampah yang umum ditemukan di TPA antara lain botol minuman, deterjen, dan kantong plastik. Sampah-sampah yang kurang menarik tersebut membuat kita enggan melihat bahkan meliriknya. Padahal jika kita mau berusaha sedikit, sampah-sampah tersebut dapat menjadi peluang usaha. Bahkan jika kita mau mengolahnya dengan benar, usaha ini dapat menjadi sumber daya.



Akibat begitu banyaknya sampah di lingkungan, kita jadi bertanya-tanya. Bagaimanakah cara untuk mengurangi sampah? Apakah ada persyaratan agar sampah dapat diproses? Apa yang dapat kita olah dari sampah? Bagaiman cara mengolah sampah tersebut? Dan, bagaimana cara mengelola usaha tersebut agar sukses? Maka, disini akan dipaparkan jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas. Begitu juga dengan tip dan trik agar usaha daur ulang sampah plastik dapat terus berkembang dan sukses. Pernahkan



terlintas



dalam



pikiran



bahwa



diantara



tumpukan



sampah



ini



terdapat peluang usaha yang cukup berprospek? Produksi sampah yang tinggi menyebabkan bisnis berbahan dasar sampah tidak pernah kehabisan bahan bakunya. Keunggulan lain dari usaha ini adalah bahan bakunya murah sehingga sangat berpengaruh pada harga hasil akhir produk daur ulang kita. Nah meskipun barang yang diolah merupakan barang sisa / buangan usaha daur ulang sampah plastik merupakan peluang usaha yang tidak bisa dianggap remeh, disamping mendukung program pemerintah mengenai pengolahan sampah.



BAB II. PROSES TAHAPAN PENDAUR ULANGAN PLASTIK A. Pengenalan Sampah Plastik Hampir seluruh jenis sampah plastik (80%) dapat diproses kembali menjadi barang semula. Ada juga beberapa jenis sampah plastik yang harus dicampur terlebih dahulu dengan bahan baku baru untuk meningkatkan kualitasnya. Tiga jenis sampah plastik yang populer dan laku di pasaran, yaitu: 1. Polietilena (PE) Polietilena adalah bahan plastik yang tahan air, asam, alkali, dan hampir semua jenis cairan. Contohnya: plastik pembungkus produk makanan, jus dan minuman, tirai plastik (biasa digunakan sebagai tirai pada shower), botol antipecah, pipa, ember, gelas, dan penyekat kawat atau kabel. 2. High Density Polyethylene (HDPE) Plastik jenis ini juga resisten terhadap berbagai zat cair. Contohnya: melamin (piring dan gelas melamin), kemasan deterjen, kemasan susu dari karton, tangki bahan bakar kendaraan, kantong plastik, temapt makan plastik, dan pipa air. 3. Polipropilenia (PP) Polipropilenia adalah produk-produk yang terbuat dari fiber glass. Prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah plastik menurut Gugun Gunawan (2007: 4 - 5) dikenal dengan nama 4R, yaitu: 1. Reduce (Mengurangi) Mengurangi maksudnya sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan. Misalnya, kita selalu menggunakan kantong plastik saat berbelanja. Jika dalam satu minggu kita berbelanja sebanyak tiga kali, maka dalam sebulan kita akan menghasilkan sampah berupa kantong plastik sebanyak 12 buah. Tumpukan sampah kantong plastik akan terus bertambah jika kita tidak segera



mengurangi penggunaannya, atau bahkan menggantinya dengan kantong belanjaan yang ramah lingkungan, seperti kantong anyaman dari daun pandan. 2. Reuse (Menggunakan kembali) Sebisa mungkin kita memilih barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebellum barang tersebut menjadi sampah. Misalnya: menggunakan botol plastik (produk minyak goreng atau sabun) yang bisa diisi ulang. Dengan demikian, setidaknya kita tidak akan menghasilkan sampah botol plastik selama beberapa lama. 3.



Recycle (Mendaur ulang)



Sebisa mungkin barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri informal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain. Di antara industri-industri ini ada yang mengubah sampah plastik menjadi berbagai suvenir, sampah kertas menjadi lukisan dan mainan miniatur, atau sampah alumunium foil menjadi tas dan dompet. 4.



Replace (Mengganti)



Mengganti maksudnya teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barangbarang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan. Misalnya, ganti kantong plastik kita dengan keranjang saat berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami. Kita bisa menggunakan tas anyaman dari daun pandan atau bambu sebagai pengganti kantong plastik dan menggunakan daun pisang untuk membungkus makanan kita.



Secara umum, terdapat empat (4) persyaratan agar sampah plastik dapat diproses oleh sebuah industri, antara lain: (Gugun Gunawan, 2007: 20) 1. Sampah plastik harus berbentuk tertentu, sesuai kebutuhan (biji, pellet, serbuk, atau pecahan). Misalnya industri yang memproduksi alat-alat tulis hanya membutuhkan biji plastik. Sementara untuk pellet, serbuk atau pecahan dibutuhkan oleh industri-industri yang membutuhkan kemasan plastik dan memproduksi barang-barang dari plastik, seperti industri mainan anak-anak, 2. Harus homogen. Artinya, sampah plastik tersebut sudah dikelompokkelompokkan dan tidak lagi tercampur dengan jenis sampah lain, 3. Tidak terkontaminasi oleh zat-zat kimia yang dapat menurunkan kualitas produk yang dihasilkan, dan 4. Diupayakan tidak teroksidasi. Artinya, sampah plastik tersebut masih dalam keadaan layak produksi dan tidak mengandung zat-zat kimia berbahaya.



B. PROSES PRODUKSI 1. Tempat produksi Untuk tempat produksi, kita bisa menyewa atau membeli tempat dengan ukuran minimal 250 x 30 meter. Di tempat produksi ini kita dapat menyimpan mesin pencetak dan tempat untuk melakukan semua proses produksi. Mulai dari tempat (gudang) untuk mengumpulkan barang dari penggepul, ruang untuk sortir plastik, ruang untuk mesin pencacah dan tempat untuk menimbun hasil dari biji plastik yang sudah jadi. 2. Proses produksi Pemanfaatan sampah plastik (Gugun Gunawan, 2007: 20-21) dengan cara mengolahnya kembali merupakan upaya untuk menekan pembuangan plastik seminimal mungkin. Pemanfaatan sampah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle). Di Indonesia pemanfaatan sampah plastik dalam skala rumah tangga umumnya adalah pemakaian kembali (reuse) untuk keperluan yang



berbeda, misalnya kaleng atau wadah bekas cat yang terbuat dari plastik digunakan untuk pot dan ember. Namun, hal itu tidak dapat menyelesaikan masalah volume sampah plastik yang semakin bertambah. Proses daur ulang tampaknya sudah menjadi harga mati untuk menanggulangi krisis sampah plastik ini. Sebelum membahas proses daur ulang plastik secara lebih mendalam, akan lebih baik jika kita mengetahui tahapan-tahapan pendaurulangan sampah plastik menjadi biji plastik/bahan baku setengah jadi, yaitu:



1. Pemisahan: sampah plastik harus dipisahkan dari material sampah lainnya, misalnya memisahkannya dari material sampah organik atau keras. 2. Pemotongan: sampah plastik yang sudah dipisahkan kemudian dipotong-potong sesuai dengan kebutuhan. Jika akan diolah menjadi biji plastik, sampah plastik ini harus dipotong kecil-kecil untuk mempermudah proses pengolahannya. 3. Pencucian; sampah plastik yang suadah menjdi potongan-potongan ini harus dicuci untuk membersihkannya dari zat-zat tertentu yang tidak dibutuhkan atau dapat mengganggu proses pengolahan. Contoh zat tersebut adalah besi 4. Penggilingan; setelah dicuci, sampah plastik kemudian digiling agar menjadi biji plastik. Tanda bahwa biji plastik yang dihasilkan melalui penggilingan memiliki kualitas bagus adalah dari mengapung tidaknya biji plastik tersebut di atas air.



5.



Biji plastik yang telah diolah inilah yang akan dikirim ke pabrik pengolahan



produk-produk daur ulang. 6. Siap di pasarkan ke pabrik pengolahan biji plastic. Berikut ini adalah jenis-jenis biji plastik dan harga jualnya: Jenis Biji plastik Biji plastik Hd (Ex Injection) Biji plastik Abs Biji plastik Pet Biji plastik Pp Cokelat Biji plastik Pp putih Biji plastik Pp hitam, merah, biru B plastik Pp resin



Harga (Rp/kg) 7.000 10.000 5.500 8.000 12.000 6.000 7.000



C. Mesin Penghancur Plastik, Mesin Biji Plastik Mesin penghancur plastik menjadi biji plastik, misalnya botol air mineral , dll. Mesin penghancur plastik ini sangat cocok untuk industri pengolahan plastik bekas dibawah ini contoh mesin dengan spesifikasinya:



Contoh Spesifikasi mesin penghancur plastik 50 kg / jam 



Tipe : PLT-50







Merek : Agrowindo







Kapasitas : 50 kg / jam







Power : 8 HP







Dimensi mesin : 90x80x115 cm







Cutting size : 10 mm







Bahan : plat mild steel



Spesifikasi mesin penghancur plastik 100 kg / jam 



Tipe : PLT-100







Merek : Agrowindo







Kapasitas : 100 kg / jam







Power : 12 HP







Dimensi mesin : 100x100x125 cm







Cutting size : 10 mm







Bahan : plat mild steel



Spesifikasi mesin penghancur plastik 200 kg / jam 



Tipe: PLT-200







Merek : Agrowindo







Kapasitas : 200 kg / jam







Power : 16-20 HP







Dimensi mesin : 100x100x125 cm







Cutting size : 10 mm







Bahan : plat mild steel



Spesifikasi mesin penghancur plastik 300 kg / jam 



Tipe: PLT-300







Merek : Agrowindo







Kapasitas : 300 kg / jam







Power : 28 HP







Dimensi mesin : 100x75x150 cm







Cutting size : 10 mm







Bahan : plat mild steel



Spesifikasi mesin penghancur plastik 500 kg / jam 



Tipe: PLT-500







Merek : Agrowindo







Kapasitas : 500 kg / jam







Power : 40 HP







Dimensi mesin : 140x90x160 cm







Cutting size : 10 mm







Bahan : plat mild steel







Mesin penghancur plastik ini sangat cocok bagi Anda yang ingin berwirausaha di bidang pengolahan biji plastic



D. PEMASARAN Proses pemasaran atau distribusi untuk biji plastik, kita bisa menyalurkannya ke pabrik-pabrik yang memang membutuhkan biji plastik sebagai bahan baku, seperti pabrik yang memproduksi alat tulis atau pabrikpabrik yang menghasilkan produk-produk daur ulang. Dan beberapa perusahan



kita sudah melakukan kemitraan dengan menerima semua biji plastik yang kami produksi.



BAB. III. RENCANA BIAYA A. Rencana Biaya Usaha Rencana biaya usaha yang akan saya lakukan adalah sebagai berikut: BIAYA INVESTASI 1.



TEMPAT USAHA



No Uraian



Vol



Satuan



Harga/Sat



Jumlah Rp.



1



Tanah



200



m2



Rp



120,000



Rp



24,000,000



2



Bangunan



80



m2



Rp



600,000



Rp



46,000,000



Rp 70,000,000



2.



PERALATAN



a.



Peralatan Kantor



No Uraian



Vol



Satua n



Harga/Sat



Jumlah Rp.



1



Meja tulis



2



bh



Rp



375,000



Rp



750,000



2



Kursi



1



bh



Rp



325,000



Rp



325,000



3



Alamri arsip



1



bh



Rp 1,250,000



Rp



1,250,000



4



Rak kayu



1



bh



Rp



750,000



Rp



750,000



5



Komputer



1



bh



Rp 4,500,000



Rp



4,500,000



Rp 7,575,000



b.



Peralatan kerja



No Uraian



Vol



Satua n



Harga/Sat



Jumlah Rp.



1



Kompor gas



1



bh



Rp



150,000



Rp



150,000



2



Tabung gas 12 kg



1



bh



Rp



550,000



Rp



550,000



3



Sealer



1



bh



Rp



800,000



Rp



800,000



4



Panci 20 liter



2



bh



Rp



125,000



Rp



250,000



5



Drum 100 liter



1



bh



Rp



175,000



Rp



175,000



6



Pengaduk logam



2



bh



Rp



15,000



Rp



30,000



7



Timbangan



1



bh



Rp



80,000



Rp



80,000



8



Gayung Melamin



2



bh



Rp



20,000



Rp



40,000



Rp



2,075,000



Rp



9,650,000



JUMLAH BIAYA INVESTASI (Peralatan)



3.



DATA OPERASI Kapasitas produksi/hari



500



gelas



21



karton



Hari kerja perbulan



24



hari



500



karton



paket



satua n



1 Air



1



liter



Rp



25



Rp



25



2 Gula pasir



1



kg



Rp



6,000



Rp



6,000



3 Apel



1



kg



Rp



4,000



Rp



4,000



4 Esence



1



gram



Rp



250



Rp



250



5 Gelas



50



bh



Rp



7,500



Rp



150



6 Cup/tutup gelas



500



bh



Rp 17,500



Rp



35



7 Biaya sablon



1000



bh



Rp 25,000



Rp



25



Standar harga



harga



harga/sat



8 Plastik sedotan



100



bh



Rp



3,000



Rp



30



1



bh



Rp



1,750



Rp



1,750



24



hari



1 Manajer



1



2 Tenaga harian



1



9 Karton 10 Gas



Upah kerja/bulan



upah



Upah /hari



bln



Rp 900,000



Rp 37,500



bln



Rp 600,000



Rp 25,000



B. Rancangan Pengembangan & Investasi C. Target produk



D. Target konsumen



E. Target pendapatan.



BAB. IV. PENUTUP



Pengelolaan sampah plastik perlu dilakukan untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh. Alternatif-alternatif yang dapat kita lakukan berkaitan dengan pengelolaan sampah adalah sebagai berikut: A. B. C. D.



Reduce (mengurangi) Reuse (menggunakan kembali) Recycle (mendaur ulang) Replace (mengganti)



Alternatif-alternatif reduce dan reuse tidak selamanya dapat bertahan karena pada saatnya nanti hasil dari tindakan reduce dan reuse adalah sampah plastik tersebut dibuang. Maka sebagai alternatif akhirnya sampah plastik tersebut harus didaur ulang. Proses pendaurulangan sampah plastik dapat dilakukan sebagai berikut: A. B. C. D.



Memisahkan material sampah plastik dengan material sampah lainnya, Sampah plastik dipotong-potong agar mudah dalam proses pengolahannya, Potongan-potongan sampah plastik dicuci, dan Setelah dicuci, sampah-sampah plastik digiling agar menjadi biji plastik.



Biji plastik yang telah kita proses dapat dijadikan usaha daur ulang sampah plastik baik berupa bahan baku setengah jadi (biji plastik) maupun suvenir. Pengelolaan usaha daur ulang sampah plastik harus terencana baik dalam modal, pembiayaan, tenaga kerja, tempat produksi, dan cara menyalurkan/mendistribusikan produk daur ulang. Berikut tip dan trik yang bisa kita praktikkan agar usaha daur ulang sampah plastik dapat terus berkembang dan menjadi semakin besar (Gugun Gunawan, 2007: 34): 1. Pastikan modal kita cukup, baik untuk investasi awal maupun modal kerja. 2. Pahami, apakah usaha yang cocok untuk kita, sesuai dengan minat dan lokasi usaha. 3. Kita harus memperhatikan standar sampah plastik yang akan didaur ulang; sampah tersebut haruslah tidak terkontaminasi dan teroksidasi zat lain. 4. Kita tidak perlu modal besar untuk memulai usaha ini. Ketika tempat sudah ada, modal bisa diatasi dengan mencari investor, walaupun itu masih dalam skala kecil. 5. Menjalin hubungan dengan industri yang bergerak dalam usaha daur ulang sampah. 6. Kita harus bisa melihat peluang pasar yang ada. Dan itu berkaitan dengan kebutuhan industri besar terhadap bahan baku daur ulang plastic. 7. Kita juga harus memperhatikan standar harga; ketika menjual produk, apalagi untuk kebutuhan industri, harga harus disesuaikan.



8. Menjalin kerjasama dengan pedagang dan pemulung untuk memenuhi pasokan bahan baku 9. Untuk gudang, usahakan yang jauh dari permukiman penduduk karena sebagian dari sampah tersebut dapat menimbulkan bau tak sedap. 10. Terakhir, optimis, disiplin, dan kerja keras tentunya.