Proposal Perencanaan Bisnis Home Care Lansia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL PERENCANAAN BISNIS HOME CARE LANSIA



Di susun oleh : Luthfiyah Putriyati



P2.06.20.2.18.060



Riza Ikhsan Mulia



P2.06.20.2.18.070



Riska Suciyati



P2.06.20.2.18.069



Tikah Dhiya Aprillia



P2.06.20.2.18.077



Try Rahayu



P2.06.20.2.18.078



Kelas : 2B Keperawatan POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKLAMAYA PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN CIREBON Jl.Pemuda No.38 Telp.245739 Cirebon 2019



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini, banyak sekali tenaga kesehatan khususnya perawat yang menggunakan peluang usaha mandiri. Salah satu nya adalah membangun Home Care. Menurut Departemen kesehatan (2002) home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan terhadap individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, memulihkan dan mempertahankan



kesehatan



atau



memaksimalkan



tingkat



kemandirian



dan



meminimalkan akibat dari penyakit. Sebagai pelindungnya sudah terdapat UndangUndang No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan, sebelumnya Peraturan dalam membangun suatu usaha keperawatan mandiri mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan dan Undang-Undang No. 36 Tentang Kesehatan. Di era modern ini juga perawatan terhadap lansia merupakan trend terbaru, yaitu dimana banyak sekali lansia yang membutuhkan perawatan dalam kebutuhan dasar maupun kebutuhan khususnya. Definisi Lansia Menurut Undang-Undang No. 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lansia yang dimaksud dengan lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Lebih lanjut Maryam (2008) juga mendefinisikan lansia sebagai seseorang yang telah berusia lanjut dan telah terjadi perubahan-perubahan dalam sistem tubuhnya. Pendirian home care secara umum bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup usia lanjut, sedang rehabilitatif yaitu pencegahan sekunder dan tertier yaitu pengobatan kronik penderita keganasan/penyakit lainnya serta menghambat laju penyakit dan menghambat timbulnya



keterbatasan-keterbatasan



(disability)



sehingga



penderita



dapat



mempertahankan otonominya selama mungkin. Oleh karena itu dengan dibuatnya homecare lansia agar memudahkan para lansia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan juga jika lansia tersebut butuh perawatan khusus seperti perawatan luka, ketika keluarganya sibuk bekerja sehingga tidak bisa merawatnya dengan benar dan maksimal.



B. Tujuan Homecare ini untuk memudahkan para lansia dalam memenuhi kebutuhan seharihari dan juga bernnnsama-sama membangun kehidupan yang sehat guna mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. C. Visi Menjadi pelayanan keperawatan mandiri lansia yang terbaik di tingkat nasional. D. Misi 1. Memberikan pelayanan yang komprehensif dan holistic dalam pemberian asuhan keperawatan bidang keperawatan lansia. 2. Melaksanaan peran perawat yang berintegritas untuk membangun kesadaran akan memandirikan masyarakat dalam mencapai pola hidup yang sehat. 3. Memberikan alternative pilihan dalam pemenuhan nutrisi yang baik bagi lansia yang sakit. 4. Menjamin kesejahteraan karyawan dan mitra usaha. E. Motto “Memberikan yang terbaik” F. Dasar Hukum Untuk lebih meningkatkan kinerja pelayanan prasarana lansia dan mutu pelayanan yang diberikan, maka berbagai pendekatan perlu dilaksanakan, salah satunya adanya hukum dan perundang-undangan, antara lain : 1. UU No. 4 tahun 1965 tentang pemberian bantuan bagi orang jompo 2. UU No. 14 tahun 1969 tentang ketentuan pokok mengenai tenaga kerja 3. UU No. 6 tahun 1974 tentang ketentuan pokok kesejahteraan sosial 4.



UU No. 3 tahun 1982 tentang jaminan sosial tenaga kerja



5.



Permenkes No. 920 tahun 1986 tentang pelayan medik swasta



6.



Keputusan Menteri Koordinasi Kesejahteraan Rakyat Nomor 05 Tahun 1990 tentang pembentukan kelompok kerja tetap kesejahteraan usia lanjut



7. Surat keputusan menteri kesehatan Nomor 134 Tahun 1990 tentang pembentukan tim kerja geriatri 8. UU Kes.No. 23 tahun1992 tentang kesehatan G. Strategi Bisnis 1. Tujuan Jangka Pendek Bertujuan untuk melakukan perawatan kepada klien lanjut usia 2. Tujuan Jangka Panjang a. Target finasial : Penghasil yang didapat dalam 1 tahun ke depan meningkat sebanyak 75% baik jasa dan produk, terima bersih dari jasa dan produk sebanyak 15% kepada perusahaan, 10% untuk bonus atau kegiatan diluar jasa dan produk. b. Target konsumen : Pelanggan yang sudah memakai jasa kami dapat dipilih kembali dan mandiri baik klien dan keluarga serta tidak ada complain dari pelanggan baik dari jasa atau produk yang kami tawarkan.



BAB II DATA HOME CARE LANJUT USIA



A. Data klinik home care lansia 1. Nama perusahaan : Edelweis 2. Bidang usaha : Home Care Lansia 3. Badan usaha : 4. Jenis Produk : Memberikan pelayanan keperawatan kepada lansia 5. Alamat : Jl pemuda No 38 kota cirebon 6. No telp : 085524628372 7. Nomor : 8. Email : [email protected] 9. Situs web : www.edelweis.blogspot.com 10. Nomor akte : N P W P 11. Waktu pembangunan : Bangunan sudah selesai dibangun pada tahun 2019 B. Biodata pemilik 1. Nama : tatang suparman 2. Jabatan : Direktur 3. Tempat tanggal lahir : cirebon 12-05-1977 4. Alamat rumah : karang jalak Rt 02 Rw 04 kota cirebon 5. No Telephon : 082346521223 6. No fax : 5567 7. Alamat email : [email protected] 8. Pendidikan terakhir : S2 keperawatan 9. Pengalaman kerja : 10 tahun C. Aspek sumber daya 1. Sarana dan prasarana a. Sarana 



Ruang pendaftaran ( administrasi )



Ruang untuk menyelanggrakan kegiatan pendaftran. Ruang ini berada pada bagian depan dilengkapi loket atau counter, meja kerja, lemari berkas atau arsip, dan telpon. Kegiatan admnistrasi meliputi: 1) Pendataan pasien 2) Rekam medis pasien 



Kamar mandi / toilet Fasilitas sesuai dengan kebutuhan, dan harus dijaga kebersihannya karena dengan kamar mandi atau toilet yang bersih citra home care akan baik. Terdiri dari toilet pasien lansia dan toliet staff







Ruang tindakan dan konsultasi Ruang untuk melakukan konsultasi oleh profesi kesehatan kepada pasien lansia dan keluarga . ruang tindakan untuk melakukan tindakan pada pasien lansia baik berupa tindakan personal hygine , kegiatan senam lansia



2. Struktur Organisasi



DIREKTUR



MANAGER



Dokter



PERAWAT



Perawat konsul



Direktur 



Bertugas seabagai pemimpin dan mengawasi segala macam kegiatan yang direncanakan dapat tercapai dan mencapai sasaran







Mengatur dan bertangguang jawab terhadap kinerja bawahaanya



Manajer 



Menetukan dan mengatur pembagian tugas karyawan







Bertanggung jawab dalam menyeleksi tenaga kerja yang akan bekerja di home care







Mengatur pemasukan dan pengeluaran home care







Merumuskan pokok pokok kebijaksanaan dalam biang produksi atau pelayanan dan keuangan



Dokter dan Perawat konseling 



Melayanin pasien sesuai tugas







Memberikan pelayanan konseling dan dokter memberikan terapi sesuai permasalahan pasien







Perawat mengontrol tindakan yang di lakukan dan mengatur pelaksanaan kegiatan keperawatan di home care







Melakukan asuhan keperawatan



3. Sumber daya manusia dalam ( ketenagaan ) Home care edelweis 1) Dokter umum ( 1 orang ) 2) Perawat (5 orang ) 3) Perawat konseling ( 2 orang ) 4. Marketing ( strategi pemasaran ) 1. Jadwal kegiatan Jadwal kerja harian : senin-kamis pukul 07.30 – 16.00 WIB Jadwal konseling : jumat-sabtu 09.00 – 14.00 2. Kegiatan pemasaran Produk atau jasa yang di hasilkan atau keunggulan yang dimiliki : Produk yang kami jualn adalah pelayanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat khususnya lansia. Keunggulan dari home care kami adalah pelayanan kesehatan dilakukan oleh perawat yang profesional dan memiliki surat izin praktek. Selain itu home care kami melayani konsultasi kesehatan yang dilayani oleh dokter maupun perawat konseling maupun perawat konsuling yang bertugas 5. Kamar operasional prosedur (sop) Standar operasional prosedure home care adelweish adalah Pengevaluasian a. Daftar hadir direkap 1 bulan sekali dan daftar hadir pegawai menggunakan absen tanda tangan



b. Akan diberikan pembinaan bagi pemberi pelayanan yang tidak melakukan komunikasi yang komunikatif c. Diakdakan rapat setiap bulan untuk semua anggota untuk dilakukan pengevaluasian d. Disediakan kotak saran untuk pengevaluasian pelayanan home care 6. Perijinan 7. Aspek finansial dan modal a. Perizinan 1) Pembangunan gedung



Rp. 200.000.000,-



2) Perizinan



Rp. 13.000.000,-



3) Biaya Pegawai



Rp.



5.000.000,-



4) Sarana Prasarana (Etalase, Meja, Kursi) Rp.



7.500.000,-



5) Kartu rawat jalan 1000 Lembar



Rp.



150.000,-



6) Sound speaker



Rp.



3.000.000,-



7) Mic



Rp.



300.000,-



8) Bed



Rp. 16.000.000,-



9) Kruk



Rp.



8.000.000,-



10) Alat makan



Rp.



3.000.000,-



11) Lemari makan



Rp.



1.500.000,-



12) Perabotan dan Dekorasi



Rp. 10.000.000,-



13) TV



Rp.



3.000.000,-



14) Komputer



Rp.



4.000.000,-



15) Nursing kit



Rp. 10.000.000,-



16) Karpet



Rp.



2.000.000,-



17) Matras 10x



Rp.



5.000.000,-



18) Obat-obatan



Rp. 10.000.000,-



19) Alat Tulis kantor



Rp.



5.000.000,-



20) Lampu



Rp.



1.000.000,-



21) Jam dinding



Rp.



500.000,-



22) AC



Rp.



6.000.000,-



23) Kipas Angin 2



Rp.



600.000,-



24) Jaringan Internet



Rp.



2.000.000,-



25) Biaya promosi



Rp.



2.000.000,-



+



Rp. 301.550.000,8. Aspek sosial Home care lansia juga akan membantu masyarakat dan lansia sekitar agar dapat meningkatkan derajat kesehatan mereka dan membantu lansia agar tetap merasakan pelayanan kesehatan yang berada di home care. Sebagian besar lansia adalah orangtua yang ditinggal anaknya saat bekerja. Perekonomian keluarga lansia rata-rata berkecukupan namun masih ada juga keluarga lansia yang perekonomiannya rendah. Pada umumnya keluarga lansia sudah tidak terlalu memegang erat budaya yang berlawanan dengan pengobatan pada tim medis.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari penjelasan tentang pendirian home care lansia edelweiss ini akan dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: - pendirian home care ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup usia lanjut dan untuk pencegahan sekunder dan tertier yaitu pengobatan kronik penderita keganasan/penyakit lainnya serta menghambat laju penyakit dan menghambat timbulnya keterbatasan-keterbatasan (disability) sehingga penderita dapat mempertahankan otonominya selama mungkin. -



home care lansia juga untuk memudahkan para lansia dalam memenuhi



kebutuhan sehari-hari B. Saran Perlu adanya upaya untuk menjaga kestabilan Home Care Lansia Edelweis dimasa yang akan datang dan tetap berdiri sehingga dapat memberikan pelayanan terusmenerus dan dapat memenuhi harapan lansia untuk tetap sehat. Perlu adanya pelatihan bagi pegawai untuk kedepannya sehingga dapat memberikan pelayanan dengan teknik yang lebih profesional.