Proposal Sapi Dan Kandang-1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KELOMPOK TANI OASIS GILANG BLUTO SUMENEP No



: 011/Pan/SK/III/2014



Lamp



: 1 (satu) Bundel



Hal



: Permohonan Bantuan Pengadaan Sapi dan Kandang Kepada Yth, Menteri Pertanian RI Kementerian Pertanian Republik Indonesia Di Jakarta Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam silaturrahim kami sampaikan semoga Bapak/Ibu tetap dalam keadaan sehat serta tetap menjalan aktivitas dengan baik. Amin Selanjutnya kami mengajukan pemohonan bantuan Pengadaan sapi Sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dengan rincian terlampir, Demikian permohonan ini kami buat, atas partisipasi dan kerjasama Bapak/Ibu kami sampaikan terimakasih Wassalam’alaikum Wr. Wb



Sumenep 30 Maret 2014 Ketua KT Oasis



H. MOH. HASIN



KELOMPOK TANI OASIS GILANG BLUTO SUMENEP No



: 010/Pan/UPO/III/2013



Lamp



: 1 (satu) Bundel



Hal



: Permohonan Rekomendasi Bantuan Pengadaan Sapi dan Kandang



Kepada Yth, Kepala Dinas Pertanian Kab. Sumenep Propinsi Jawa Timur Republik Indonesia Di Jakarta Assalamu’alaikum Wr. Wb



Salam silaturrahim kami sampaikan semoga Bapak/Ibu tetap dalam keadaan sehat serta tetap menjalan aktivitas dengan baik. Amin Selanjutnya kami mengajukan pemohonan bantuan Pengadaan Sapi dan Kandang kepada Kementrian Pertanian Republik Indonesia di Jakarta, Sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dengan rincian terlampir, Demikian permohonan ini kami buat, atas partisipasi dan kerjasama Bapak/Ibu kami sampaikan terimakasih.



Wassalam’alaikum Wr. Wb



Sumenep 3 Maret 2014 Kepala Desa Aenganyar



Ketua KT Oasis



SYAMSUL ARIFIN



H. MOH. HASIN



KELOMPOK TANI OASIS GILANG BLUTO SUMENEP BAB I PENDAHULUAN



A.



Latar Belakang



Prospek penggemukan sapi potong cukup bagus sejalan dengan meningkatnya penduduk, maka kebutuhan protein hewani akan meningkat. Selain itu, dengan adanya pengurangan kuota impor sapi dari Australia, mendorong peternakan lokal menjadi trend dan banyak dilirik. Prospek lain yang mendorong adalah menguatnya isu lingkungan mendorong pemakaian pupuk dan perlakuan organik bagi tanaman meningkat (sapi penghasil utama pupuk organik dari hewan). Disamping itu trend harga sapi dari tahun ke tahun tidak pernah menurun, cenderung 5 – 8 % di atas rata-rata inflasi. Usaha ini diharapkan dapat mensuplai kebutuhan daging sapi lokal (Sumedang), regional (Jawa Barat) dan nasional (Jakarta dan Banten). Atas dasar kenyataan tersebut, maka sangat terbuka peluang bagi usaha penggemukan sapi khususnya di wilayah Sumedang. Bisnis penggemukan sapi potong dinilai dapat terintegrasi dengan bisnis lain dimana bahan baku pakan dapat diperoleh dengan mudah. Sementara itu, limbah kotoran sapi dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan pupuk organik yang saat ini permintaanya semakin meningkat. Dalam hubunganya dengan masyarakat sekitar, jenis usaha ini dapat menciptakan lapangan kerja baru. Selain itu, dengan adanya usaha ini diharapkan juga dapat memberikan edukasi bagi masyarakat sekitar dalam menumbuhkan jiwa wirausaha dengan memanfaatkan sumberdaya lokal. Dalam jangka panjang, usaha ini dapat dikembangkan melalui system pemberdayaan masyarakat sekitar dengan model inti-plasma atau model pola bagi hasil lainya. B.



Tujuan



Tujuan usaha pengemukan sapi potong ini adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.



Membuka lapangan pekerjaan Menumbuhkan dan mengembangkan jiwa wirausaha anggota kelompok tani Menggali sumber pendapatan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarganya Mendukung Program Dinas Pertanian Kabupaten Sumedang, sehingga dapat memberikan kontribusi kebutuhan danging sapi baik untuk memenuhi kebutuhan local maupun nasional.



KELOMPOK TANI OASIS GILANG BLUTO SUMENEP BAB II PROFIL USAHA A.



Teknis Produksi



Usaha penggemukan sapi ini berskala 40 ekor sapi dengan bobot awal antara 300 kg/ekor. Penggemukan dilakukan dalam jangka waktu 3 bulan, sehingga diharapkan dapat melakukan usaha penggemukan sebanyak 4 periode dalam satu tahun. Target pencapaian bobot badan harian (PBBH) adalah 1,2-1,6 kg per ekor. Sehingga pada akhir periode penggemukan bobot sapi yang diharapkan mencapai 390-400 kg/ekor. Apabila permintaan pasar terus meningkat, tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan usaha ini dalam skala yang lebih besar. B.



Lokasi



Lokasi usaha berada di Dusun Citatah RT 02 RW 05 Desa Pamulihan. Lokasi yang sesuai untuk penggemukan sapi harus memenuhi beberapa kriteria penting, diantaranya adalah : 1. 2. 3. 4. 5.



Bebas dari penyakit endemik, misalnya antraks Dekat dengan sumber air bersih Dekat dengan akses jalan raya Dekat dengan kebun hijauan makanan ternak (HMT), atau terdapat sumber pakan murah berupa limbah-limbah hasil industri pertanian Dekat dengan sumber bakalan dan pasar.



Desa Pamulihan merupakan daerah agraris yang sebagian penduduknya bermatapencaharian sebagai petani. Tanah yang subur menyebabkan sebagian besar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Kondisi ini banyak dimanfaatkan oleh para petani untuk memelihara sapi potong karena mudahnya mendapatkan rumput untuk makanan. Di Desa Pamulihan selain pakan mudah didapat, lahan pemeliharaannya tersedia cukup banyak.. Potensi lainnya, pakan tambahan seperti bekatul padi, bekatul jagung, ketela pohon, ampas ketela, ampas tahu, kulit kopi dan lain-lain banyak didapat dan relative murah. C.



Kandang



Kandang yang digunakan berupa kandang individu dengan ukuran 2 x 1,5 m per ekor, sehingga luas bangunan 1 unit kandang 183,6 m2. Kandang dibangun secara permanen dengan alas berupa beton, kerangka bangunan dari kayu dan atap berupa genting. D.



Bakalan Sapi



Bakalan sapi yang akan digunakan yaitu sapi lokal peranakan Simental atau Limousin. Dengan menggunakan kedua jenis sapi tersebut, diharapkan target pertambahan bobot badan harian (PBBH) bisa mencapai 1,2-1,6 kg. Sapi yang akan digemukkan berumur antara 1,5 sampai 2 tahun dengan rata-rata bobot badan antara 200-300 kg/ekor.



KELOMPOK TANI OASIS GILANG BLUTO SUMENEP Gambar 1. Sapi Limousin (sumber: google) E.



Pakan



Jenis pakan yang akan diberikan berupa hijauan dan konsentrat dengan perbandingan 60 : 40. Sehingga untuk sapi dengan bobot badan 250 kg, maka hijauan segar yang diberikan sebanyak 30 kg dan konsentrat 5 kg perhari. Pakan hijauan berupa rumput Raja (King Grass) yang bersumber dari kebun HMT, atau hijauan yang dibeli dengan kisaran harga Rp.250,-/kg. Sedangkan konsentrat yang akan digunakan merupakan konsentrat yang sudah jadi ditambah dengan ampas tahu, dedak dan ampas bir. F.



Tenaga Kerja



Tenaga kerja tetap yang akan dipekerjakan yaitu 2 orang, masing-masing menangani 10 ekor sapi. Tugas dan tanggungjawab pekerja kandang ini meliputi kegiatan penanganan sapi sehari-hari seperti pemberian pakan, membersihkan kandang, dan pengolahan limbah atau kotoran ternak. Upah yang diberikan sebesar Rp. 2000 perhari untuk tiap ekor sapi, atau setara dengan Rp.600.000 perbulan untuk setiap pekerja. G.



Sarana dan Prasarana



Sarana dan prasarana yang diperlukan dalam usaha penggemukan sapi diantaranya adalah : gudang pakan beserta peralatanya, bangunan kantor dan perlengkapanya, serta instalasi air.



KELOMPOK TANI OASIS GILANG BLUTO SUMENEP BAB III PEMASARAN



A.



Target Pasar



Potensi usaha ternak sapi cukup menyebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Pasar yang paling potensial untuk daging sapi adalah kota-kota besar seperti Bandung, Jakarta, dan wilayah Bodetabek. Namun demikian jumlah produksi tersebut masih belum memenuhi permintaan untuk pasar lokal sekalipun. Sehingga dalam rencana usaha ternak penggemukan sapi potong ini ditargetkan untuk mengisi kebutuhan pasar lokal Sumedang. B.



Kebutuhan dan Proyeksi Pasar



Peluang peningkatan bisnis ternak sapi untuk pasar domestik sangat terbuka luas. Pasar lokal dapat diartikan pasar tingkat Kecamatan dan kabupaten apabila kita lihat di pasarpasar tersebut tidak sedikit para pedagang yang menjual daging sapi, terlebih lagi apabila pada hari-hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri terjadi berbagai jamur di musim penghujan, banyak pedagang-pedagang baru untuk mencari keuntungan menjual daging sapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, di samping itu pula pada hari Raya Idul Adha, sesusai dengan tingkat ekonomi masyarakat yang dimilikitidak sedikit pula orang yang menyembelih untuk korbannya yaitu sapi. Keadaan tersebut di atas merupakan indicator bahwa kebutuhan daging sapi untuk dikonsumsi semakin meningkat. Produk ikutan dalam usaha penggemukan sapi diluar daging adalah kulit. Permintaan kulit sebagai bahan baku aneka kerajinan dan bahan asesoris pakaian memiliki kecenderungan yang terus meningkat. Ada beberapa pengrajin kulit di Garut misalnya, terpaksa gulung tikar karena kesulitan memperoleh kulit sebagai bahan baku usahanya.



KELOMPOK TANI OASIS GILANG BLUTO SUMENEP



BAB IV ANALISA FINANSIAL A.



Biaya Investasi Awal



Jumlah dana atau modal yang dibutuhkan untuk kegiatan usaha penggemukan ternak sapi potong berdasarkan rancangan kebutuhan 40 orang ekor sapi adalah sebagai berikut : 



Biaya Tetap



Pembuatan kandang sapi (Rp.1.500.000,-/ekor) 



= Rp.



60.000.000,-



Biaya Operasional



Pengadaan/pembelian sapi jenis Lemousin dan Mental 40 ekor x Rp 8.500.000



= Rp. 340.000.000,-



Pakan untuk 3 bulan (Rp15.100,-/ekor/hari)



= Rp.



54.360.000.-



Vitamin, mineral dan obat cacing (1 paket)



= Rp.



2.500.000,-



= Rp.



1.800.000,-



= Rp.



398.660.000,-







Tenaga kerja



10 orang x 90 hari x Rp. 20.000,



Jumlah biaya operasional



Jumlah dana/modal yang diperlukan penggemukan ternak sapi potong selama satu periode produksi (3 bulan/90 hari pertama) adalah sebesar Rp. 458.660.000,B.



Penjualan dan Keuntungan



Penjualan Kenaikan bobot sampai satu priode penggemukan berdasarkan pengalaman mencapai 1 kg/hari Bobot awal ternak sapi saat diterima oleh kelompok tani, rata-rata diperkirakan 300 kg. Bobot sapi saat dijual oleh kelompok tani/petani = 90hari x 1 kg + 300 kg = 390 kg/ekor. Bobot sapi seluruhnya (40 ekor) = 390 kg x 40 ekor = 15.600 kg



KELOMPOK TANI OASIS GILANG BLUTO SUMENEP Diperkirakan harga sapi saat penjualan sapi tersebut adalah = 15.600 kg x Rp. 27.000,-



= Rp. 421.200.000,-



1. Setiap sapi menghasilkan 10 kg kotoran, sehingga selama periode penggemukan 90 hari seekor sapi menghasilkan 900 kg kotoran dengan harga per kg Rp. 200. Total pendapatan dari hasil penjualan kotoran sapi 40 ekor x 900 kg x Rp 200,00 = Rp. 7.200.000,2. Total Pendapatan = Rp. 421.200.000,- + Rp. 7.200.000,= Rp. 428.400.000,Keuntungan Biaya Operasional



= Rp. 398.660.000,-



Total Pendapatan



= Rp. 428.400.000,-



Keuntungan yang diperoleh



= Penjualan – Biaya Operasional



= Rp. 428.400.000,-- Rp. 398.660.000,-



= Rp. 29.740.000,-



(Dua puluh sembilan juta tujuh ratus empat puluh lima ribu rupiah) Jadi keuntungan yang diperoleh selama 3 bulan adalah Rp. 29.740.000,- atau Rp.9.910.000,untuk 1 bulan.



KELOMPOK TANI OASIS GILANG BLUTO SUMENEP BAB V PENUTUP Berdasarkan paparan usaha beserta analisis finansial diatas, usaha ini sangat layak untuk dilaksanakan. Investasi awal yang diperlukan untuk usaha penggemukan sapi skala 40 ekor sebesar Rp. 458.660.000,-. Keuntungan yang dapat diperoleh sebesar Rp. 29.740.000,untuk periode 3 bulan atau Rp.9.910.000,- untuk 1 bulan. Sehingga usaha penggemukan sapi potong patut dikembangkan. Demikian proposal usaha ini kami buat, semoga jalinan kerjasama dapat terlaksana dengan baik.



KELOMPOK TANI OASIS GILANG BLUTO SUMENEP LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1 RANCANGAN ANGGARAN BIAYA (RAB) 



Biaya Tetap



Pembuatan kandang sapi (Rp.1.500.000,-/ekor) 40 ekor x Rp.1.500.000,



= Rp.



60.000.000,-



Biaya Operasional



Pengadaan/pembelian sapi jenis Lemousin dan Mental 40 ekor x Rp 8.500.000



= Rp. 340.000.000,-



Pakan untuk untuk 1 ekor :  



Konsentrat = 7 kg x Rp. 1.800,-= Rp. 12.600 Rumput = 10 kg x Rp. 250,- = Rp. 2.500,-



Sehingga jumlah biaya pakan untuk untuk 1 ekor



= Rp.15.100,-



Biaya pakan untuk 40 ekor : 40 ekor x 90 hari x Rp. 15.100,-



= Rp.



54.360.000,-



Vitamin, mineral dan obat cacing (1 paket)



= Rp.



2.500.000,-



10 orang x 90 hari x Rp. 20.000,-



= Rp.



1.800.000,-



Jumlah biaya operasional



= Rp. 398.660.000,-



Tenaga kerja



Jumlah dana/modal yang diperlukan penggemukan ternak sapi potong selama satu periode produksi (3 bulan/90 hari pertama) adalah : = Biaya tetap + Biaya Operasional = Rp.



60.000.000,- + Rp. 398.660.000,-



= Rp. 458.660.000,-



KELOMPOK TANI OASIS GILANG BLUTO SUMENEP SUSUNAN PENGURUS Ketua



: H. Moh. Hasin



Sekretaris



: Maski



Bendahara



: Ahmad. Rusdi



Seksi Pertanian



: Fauzan Hadi



Seksi Peternakan



: Mat Anwar Norman Hadi



Nama nama Anggota Kelompok Tani No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20



Nama Chamdan Maserup Suwanto Tohari Ashari Chosirun Anam Sumijan Sariani Anwar Suselo Insan Imtikan Dopir Hadi Terimo Rustam Masanatun Supanan Sodik Mastuk



Alamat Desa Gilang Kec. Bluto Kab. Sumenep Desa Gilang Kec. Bluto Kab. Sumenep Desa Gilang Kec. Bluto Kab. Sumenep Desa Gilang Kec. Bluto Kab. Sumenep Desa Gilang Kec. Bluto Kab. Sumenep Desa Gilang Kec. Bluto Kab. Sumenep Desa Gilang Kec. Bluto Kab. Sumenep Desa Gilang Kec. Bluto Kab. Sumenep Desa Gilang Kec. Bluto Kab. Sumenep Desa Gilang Kec. Bluto Kab. Sumenep Desa Gilang Kec. Bluto Kab. Sumenep Desa Gilang Kec. Bluto Kab. Sumenep Desa Gilang Kec. Bluto Kab. Sumenep Desa Gilang Kec. Bluto Kab. Sumenep Desa Gilang Kec. Bluto Kab. Sumenep Desa Gilang Kec. Bluto Kab. Sumenep Desa Gilang Kec. Bluto Kab. Sumenep Desa Gilang Kec. Bluto Kab. Sumenep Desa Gilang Kec. Bluto Kab. Sumenep Desa Gilang Kec. Bluto Kab. Sumenep