Proposal Senam Kaki Diabetes [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL



PENGABDIAN MASYARAKAT TENTANG PENYULUHAN SENAM KAKI DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS SIBIRU-BIRU



Oleh Suherni, S,Kep.Ns,M.Kep (Ketua Pelaksana) Lilis Pujiati, S.Kep.,Ns.,M.Kep (Anggota)



LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FLORA MEDAN 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis Ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis diberikan kesehatan dan kesempatan dalam menyelesaikan pengabdian masyarakat “Penyuluhan Tentang Senam Kaki Diabetes Melitus di Puskesmas Sibiru-biru” Dalam penyusunan pengabdian masyarakat ini, penulis banyak menerima bantuan secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Yayasan STIKes Flora 2. Kepada Ibu dr. Fithria Aldy, M.Ked(Oph), Sp.M(K) selaku ketua Stikes Flora Medan yang mendukung pelaksanaan pengabdian pada masyarakat ini baik secara material ataupun moral. 3. Kepada Wakil Ketua I,II,III dan ketua program studi S1 Keperawatan Stikes Flora 4. Kepada Lembaga penelitian dan pengabdian Mayarakat (LPPM) STIKes Flora. 5. Kepada teman sejawat dan staf yang turut berpartisipasi



dalam



pelaksanaan pengabdian pada masyarakat. 6. Kepada anak didik kami yang turut serta dalam pelaksanaan pengabdian pada masyarakat



ii



7. Kepada Pimpinan dan seluruh masyarakat di Puskesmas Sibiru-biru yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini 8. Juga semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan pengabdian masyarakat ini, terutama buat teman-teman yang telah memberikan semangat kepada saya dan terima kasih atas bantuannya. Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan pengabdian masyarakat ini belum sepenuhnya sempurna dari segi isi maupun penyusunannya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.



Medan, Maret 2021



Suherni, S.Kep. Ns, M.Kep



iii



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................................i DAFTAR ISI.......................................................................................iii 1.1. Latar Belakang..............................................................................1 1.2. Tujuan...........................................................................................4 1.3. Sasaran Peserta..............................................................................4 1.4 Waktu dan Tujaun.........................................................................4 1.5. Kepanitiaan...................................................................................5 1.6. Anggaran.......................................................................................7 1.7. Penutupan......................................................................................10



BAB 1 PENDAHULUAN



1.1 Analisis Situasi Diabetes Melitus (DM) merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Hiperglikemia jangka panjang dapat ikut menyebabkan komplikasi mikrovaskuler yang kronis (penyakit ginjal dan mata) dan komplikasi neuropati (penyakit pada syaraf) (Smeltzer & Bare, 2018). Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit kronis yang terjadi ketika pancreas tidak memproduksi insulin yang cukup atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkan. Insulin adalah hormon yang mengatur gula darah. Hiperglikemia atau gula darah yang meningkat, merupakan efek umum dari diabetes yang tidak terkontrol dan dari waktu ke waktu menyebabkan kerusakan serius pada banyak sistem tubuh, khususnya saraf dan pembuluh darah (WHO, 2018). Data World Health Organization (WHO), jumlah penderita diabetes telah meningkat dari 108 juta pada 2000 menjadi 422 juta pada 2017. Prevalensi global diabetes di antara orang dewasa di atas 18 tahun telah meningkat dari 4,7% pada 1980 menjadi 8,5% pada 2014. Prevalensi diabetes telah meningkat lebih cepat di negara-negara berpenghasilan menengah dan rendah. Pada 2016, diperkirakan 1,6 juta kematian secara



langsung disebabkan oleh diabetes. 2,2 juta kematian lainnya disebabkan oleh glukosa darah tinggi pada tahun 2017. Hampir setengah dari semua kematian yang disebabkan oleh glukosa darah tinggi terjadi sebelum usia 70 tahun. WHO memperkirakan bahwa diabetes adalah penyebab utama ketujuh kematian pada tahun 2016 (WHO, 2018). Data terbaru dari International Diabetes Federation (IDF) Atlas tahun 2021 menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-5 dunia dengan jumlah diabetesi sebanyak 19,47 juta jiwa dengan jumlah penduduk sebesar 179,72 juta, ini berarti prevalensi diabetes di Indonesia sebesar 10,6%. International Diabetes Federation (IDF) mencatat 537 juta orang dewasa (umur 20 - 79 tahun) atau 1 dari 10 orang hidup dengan diabetes di seluruh dunia. Diabetes juga menyebabkan 6,7 juta kematian atau 1 tiap 5 detik. IDF mencatat 4 dari 5 orang pengidap diabetes (81%) tinggal di negara berpendapatan rendah dan menengah. Ini juga yang membuat IDF memperkirakan masih ada 44% orang dewasa pengidap diabetes yang belum didiagnosis (Pahlevi, 2021). Riskesdas 2018 melaporkan bahwa prevalensi penyakit tidak menular mengalami kenaikan jika dibandingkan Riskesdas 2013, antara lain kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes mellitus dan hipertensi. Prevalensi DM naik dari 6,9 persen menjadi 8,5 persen berdasarkan pemeriksaan gula darah yang dilakukan. Surveilans Terpadu Penyakit (STP) melaporkan data dari puskesmas di Sumatera Utara



menunjukkan bahwa DM adalah penyakit terbanyak nomor 4 sebanyak 3 69.517 kasus pada tahun 2017 berdasarkan diagnosis dokter.dimana kota medan menduduki peringkat pertama yaitu sebanyak 10.928 kasus sedangkan kota binjai sebanyak 1.321 kasus (Riskesdes, 2018). Berdasarkan Profil Kesehatan Sumatera Utara tahun 2019, persentase Penderita Diabetes Melitus Tahun 2019 di Sumatera Utara sebanyak 249.519 penderita dan yang mendapatkan pelayanan Kesehatan yaitu sebanyak 144.521 penderita atau sebesar 57,92%. Sisanya sebanyak 104.998 tidak memeriksakan diri ke pelayanan Kesehatan. Sudiro (2014) dalam Mutu (2019) juga menjelaskan bahwa latihan jasmani merupakan upaya awal dalam mencegah, mengontrol, dan mengatasi diabetes karena senam kaki dapat meningkatkan aliran darah dan mempelancar sirkulasi darah, maka membuat lebih banyak jala-jala kapiler terbuka sehingga lebih banyak reseptor insulin dan reseptor menjadi lebih aktif yang akan mempengarui penurunan glukosa darah pada pasien diabetes. Sehingga sangat disayangkan jika saat ini para penderita tidak melakukan senam kaki mengingat manfaatnya dalam mengontrol gula darah darah agar tetap stabil. Senam diabetes sendiri dapat diartikan sebagai latihan atau Gerakan gerakan yang dilakukan oleh kedua kaki secara bergantian ataupun bersamaan untuk memperkuat atau melenturkan otot-otot di daerah tungkai bawah terutama pada kedua pergelangan kaki dan jari-jari kaki



(Damayanti, 2016). Senam kaki diabetik yang dilakukan secara teratur terbukti memberikan pengaruh pada vaskularisasi perifer dan kestabilan glukosa darah sehingga membantu mencegah timbulnya ulkus (Arif, 2018). 1.2 Tujuan Kegiatan Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang senam kaki diabetes mellitus di Puskesmas sibiru-biru. 1.3 Khalayak Sasaran Sasaran dalam kegiatan ini adalah masyarakat yang berada di wilayah puskesmas sibiru- biru. 1.4.



Waktu dan Tempat Hari/Tanggal



: Senin/ 03 Mei 2021



Pukul



: 09.00 s/d 13.30 WIB



Tempat



: Puskesmas sibiru- biru.



1.5 Kepanitiaan Susunan Panitia Pengabdian Masyarakat Tentang Penyuluhan Senam Kaki Diabetes Melitus Di Puskesmas Sibiru-Biru Pelindung Pembina Penasehat



Penanggung Jawab Ketua Pelaksana Wakil Ketua Sekretaris Seksi Acara Seksi Pubdekdok Seksi Perlengkapan SeksiKonsumsi



: Ketua Yayasan Flora : KetuaSTIKes Flora : - PUKET I STIKes Flora - PUKET II STIKes Flora - PUKET III STIKes Flora : Ketua Program S1 Keperawatan : Suherni, S.Kep., Ns., M.kep : Lilis Pujiati, S.Kep., Ns., M.kep : Yulia Safitri, SST, M.Kes : Pratiwi Syah Putri, SST, M.KM Maimunah R, SST, MKes : Wilda Yunita, SST, M.KM : Putri Rahma : Anita Yasmin, StrKeb : Tyas Winarsih : Desi Handayani Lubis, SST, M.Kes : Reti Anjani



Medan, Mei 2021 Ketua STIKes Flora



dr.Fitria Aldy,M.Ked(Oph), Sp.M(K)



1. 6 Rencana Anggaran Belanja NO. URAIAN



JUMLAH (Rp)



1.



Bahan/ perangkat penunjang/ peralatan



Rp. 1.300.000,-



2.



Perjalanan



Rp.



500.000,-



3.



Leaflet 50 x @ Rp. 3000



Rp.



150.000,-



4.



Spanduk 1 x @ Rp. 250.000



Rp.



250.000,-



5.



Snack Panitia dan Peserta 25 0rang x @ Rp. 30.000



Rp.



750.000,-



6.



Transportasi



Rp.



950.000,-



7.



Souvenir



Rp.



300.000,-



8.



Pengumpulan, pengolahan data, Laporan, Publikasi,



Rp.



300.000,-



Seminar 9.



Doorprize untuk 3 orang x Rp. 100.000



Rp.



300.000,-



10.



Biaya Tidak Terduga



Rp.



300.000,-



Total



Rp. 5.100.000,-



. 1.7 Penutup Demikianlah Pengabdian Masyarakat Tentang Pengabdian Masyarakat Tentang Penyuluhan Senam Kaki Diabetes Melitus Di Puskesmas Sibiru-Biru . Kami mengucapkan terima kasih atas partisipasi dari semua pihak yang terlibat dalam membantu kelancaran kegiatan ini. Kami berharap semoga kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik dan dapat bermanfaat bagi semua.



Medan, Penanggung Jawab,



Mei 2021



Ketua Pelaksana,



Ka. S1 Keperawatan



Suherni, S.Kep, N.s, M.Kep



Suherni, S.Kep, N.s, M.Kep Mengetahui, STIKes Flora Ketua,



dr. Fithria Aldy, M.Ked (Oph), SpM (K)