Proposal Siti Muhibbah.. [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PELAKSANAAN BST TERHADAP KEPUASAAN MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS DI UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN



Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan



DISUSUN OLEH : SITI MUHIBBAH



11194561920065



PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN 2019



HALAMAN PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING



HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PELAKSANAAN BST TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA PROGRAM STUDI NERS DI UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN



PROPOSAL SKRIPSI DISUSUN OLEH : SITI MUHIBBAH



11194561920065



Telah disetujui untuk diajukan dalam ujian Proposal Skripsi Pada Tanggal



April 2020



Pembimbing I



Pembimbing II



Rian Tasalim, S.Kep., Ns., M.Kep NIK. 1166032014066



Sandi Suwardi, Ns.,M.Kes NIP. 197502141994021001



ii



PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sebenarnya bahwa PROPOSAL SKRIPSI yang saya tulis merupakan karya hasil penelitian saya bersama arahan dosen pembimbing, dan belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apapun. Acuan pustaka yang tertuang dalam Proposal Skripsi ini adalah benar dan dapat dipertangungjawabkan dan tertuang dalam Daftar Pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan PROPOSAL SKRIPSI ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut. Demikian pernyataan keaslian tulisan ini dibuat dengan sebenarnya.



Banjarmasin, April 2020 Yang membuat pernyataan, Matrai 6000



Siti Muhibbah NIM. 11194561920065



iii



KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, karunia dan petunjuk-Nya yang tiada terkira sehingga penulis dapat merasakan indahnya beriman islam dan menyelesaikan penulisan akhir penelitian dalam bentuk Skripsi. Setelah mengalami berbagai rintangan, halangan dan cobaan, serta pasang surutnya semangat yang penulis hadapi, akhirnya telah sampai pada tahapan akhir penyusunan Skripsi yang merupakan salah satu syarat kelulusan untuk mencapai Sarjana Keperawatan pada Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Sari Mulia. Pada penyusunan dan penyelesaian Skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak, maka dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1.



Ibu RR. Dwi Sogi Sri Redjeki, S.KG.,M.Pd selaku Ketua Yayasan Indah Banjarmasin.



2.



Bapak dr. H. R. Soedarto WW, Sp.OG selaku Rektor Universitas Sari Mulia.



3.



Anggrita Sari, S.Si.T., M.Pd., M.Kes selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan.



4.



Hariadi Widodo, S.Ked.,MPH selaku Wakil Rektor II Bidang Keuangan



5.



DR. Ir. Agustinus Hermino Superma Putera, M.Pd selaku Wakil Rektor III Bidang Sumber Daya



6.



Dini Rahmayani, S.Kep.,Ns.,MPH selaku Ketua LPPM Universitas Sari Mulia



7.



H. Ali Rakhman Hakim, M. Farm., Apt selaku Dekan Fakultas Kesehatan



8.



Mohammad Basit, S.Kep.,Ns.,MM selaku Ketua Jurusan Keperawatan Universitas Sari Mulia



9.



Rian Tasalim, S.Kep., Ns., M.Kep selaku pembimbing I yang telah memberikan arahan, bimbingan dan dukungan.



iv



10. Sandi Suwardi, Ns.,M.Kes selaku pembimbing II yang senantiasa memberikan masukan dan bimbingan dalam penyusunan dan perbaikan penulisan Skripsi ini. 11. Kedua orang tua dan segenap keluarga yang selalu memberikan doa dan pengertian selama penulis menjalani perkuliahan dan akhirnya bisa sampai menyelesaikan penelitian ini. 12. Teman-teman seperjuangan dan rekan kerja yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah bersedia untuk berdiskusi dan saling memberikan motivasi satu sama lain. Semoga kebaikan Bapak dan Ibu serta teman-teman berikan mendapatkan ridho dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan dan penulisan Skripsi ini memiliki banyak kekurangan sehingga dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan. Semoga penelitian yang dituangkan dalam bentuk Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan. Amin



Banjarmasin,



Maret 2020



Penulis



v



DAFTAR ISI



HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING.......................................ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..............................................................iii KATA PENGANTAR............................................................................................iv DAFTAR ISI...........................................................................................................vi DAFTAR TABEL................................................................................................viii DAFTAR GAMBAR..............................................................................................ix DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................x BAB I.......................................................................................................................1 PENDAHULUAN...................................................................................................1 A. Latar Belakang........................................................................................1 B. Rumusan Masalah...................................................................................5 C. Tujuan Penelitian.....................................................................................5 D. Manfaat Penelitian...................................................................................5 E. Keaslian Penelitian..................................................................................6 BAB II......................................................................................................................9 TINJAUAN TEORI.................................................................................................9 A. Landasan Teori........................................................................................9 B. Kerangka Teori......................................................................................23 C. Kerangka Konsep..................................................................................25 D. Hipotesis................................................................................................25 BAB III..................................................................................................................26 vi



METODE PENELITIAN.......................................................................................26 A. Penentuan Lokasi, Waktu dan Sasaran Penelitian.................................26 B. Metode Penelitian..................................................................................26 C. Populasi dan Sampel Penelitian.............................................................26 D. Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional.........................................28 E. Pengumpulan Data.................................................................................30 F. Uji Validitas dan Reabilitas...................................................................31 G. Metode Analisis Data............................................................................32 H. Jalannya Rencana Penelitian.................................................................33 I. Etika Penelitian.......................................................................................34 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................36 LAMPIRAN...........................................................................................................39



vii



1.1



DAFTAR TABEL Keaslian Penelitian ………………………………………………………… 6



3.1



Definisi Operasional ……………………………………………………...... 28



viii



2.1



DAFTAR GAMBAR Kerangka Teori ………………………………………………………… 24



2.2



Kerangka Konsep ……………………………………………………..... 25



ix



DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian Lampiran 2. Formulir Judul Skripsi Lampiran 3. Surat Permohonan Studi Pendahuluan Lampiran 4. Surat Izin Studi Pendahuluan Lampiran 5. Lembar Konsultasi pembimbing I Lampiran 6. Lembar Konsultasi Pembimbing II Lampiran 7. Daftar Riwayat Hidup Lampiran 8. Instrument Penelitian



x



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang penting untuk keberhasilan seseorang baik dalam perawatan, juga berperan sebagai pengetahuan, perubahan, nilai, sikap dan keterampilan untuk hal meningkatkan kompetensi yang professional terhadap orang lain (Bastable, 2002). Salah satu wadah untuk membantu seseorang menjadi perawat professional ialah perguruan tinggi keperawatan yang terdiri dari 2 proses pendidikan yaitu tahap pendidikan akademik dan tahap profesi ners (Nursalam, 2008).



Sebagai suatu proses yang perlu ditempuh untuk meningkatkan kompetensi, pendidikan keperawatan merupakan salah satu program yang diadakan untuk meraih kompetensi tersebut dan termasuk kedalam pembelajaran klinik yang paling penting (Nursalam, 2008). Pembelajaran klinik keperawatan ialah suatu proses terjadinya perubahan perilaku peserta didik dari mahasiswa keperawatan menjadi perawat profesional. Pelaksanaan kurikulum pendidikan keperawatan bertujuan membawa mahasiswa untuk mempraktikkan keilmuannya di masyarakat berdasarkan kompetensi yang dimiliki (Raymond, 2009). Salah satu metode evaluasi bisa dilakukan dalam pembelajaran klinik



adalah



metode



Contex,



Input,



Process,



Product



(CIPP).



1



Pembelajaran klinik di RS Baptis Kediri dengan menggunakan metode bedside teaching dan metode penugasan klinik. Metode bedside teaching yang dilaksanakan di STIKES RS Baptis Kediri ialah proses pembelajaran dengan pembimbing memperagakan keterampilan atau skill yang belum dikuasai oleh mahasiswa. Satu mahasiswa dalam satu kelompok memperagakan keterampilan atau skill yang telah di peragakan oleh pembimbing nya (Maria, 2013). Hasil



wawancara



yang



telah



dilaksanakan



dari



presptor,



menyatakan hasilnya adalah preseptor kurang memahami terkait kebutuhan apa saja yang harus dilaksanakan dari preseptor selama proses bedside teaching, dimulai dari pembagian waktu dan pasien sampai proses belajar lanjutan yang diberikan kepada mahasiswa dalam bentuk penugasan keperawatan seperti melakukan analisa penyakit yang ditemui selama proses bedside teaching. Penggunaan metode pembelajaran bedside teaching ini berdampak penting pada mahasiswa untuk terbiasa menghadapi kasus nyata dilapangan, serta mengasah keterampilan atau skill khusus seperti melakukan pengkajian, perawatan luka serta tindakan yang biasa dilakukan oleh perawat professional (Maria, 2013). Namun, kenyataan dari proses praktik klinik keperawatan dilapangan, mahasiswa seringkali harus belajar keras dan mandiri, karena mahasiswa harus menemui beberapa perbedaan antara teori yang di dapat di akademik dan pelaksanaan praktik di lapangan. Selain itu, pelaksanaan praktik klinik keperawatan yang ada saat ini belum ada persamaan persepsi antara pembimbing klinik dan akademik dalam kegiatan pemantauan dan



2



penilaian praktik klinik. Masih sering ditemui di lapangan ketika mahasiswa akan mencapai sebuah target kompetensi, ternyata ada perbedaan antara metode yang diajarkan oleh pembimbing akademik dan pembimbing klinik. (Roymond, 2009). Sebagai solusi dari permasalahan di lapangan tersebut, Anindita et al. (2017) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa BST (BedSide Teaching) dapat meningkatkan motivasi belajar sebanyak 90%, Yusiana & Damayanti



(2013)



menyatakan



metode



BST



bisa



meningkatkan



keterampilan mahasiswa. Hal ini dikarenakan persepsi peserta didik terhadap bedside teaching sebagai metode pembelajaran klinik yang tepat karena Bedside teaching merupakan pembelajaran yang membawa peserta didik berhadapan langsung dengan pasien, sehingga peserta didik dapat mempraktikkan langsung aspek klinis, komunikasi serta etika (Yusianada & Damayanti, 2013). Peserta didik keperawatan yang sering melalui proses pembelajaran nyata di lapangan adalah mahasiswa ilmu keperawatan yang telah berada di tahap profesi ners atau tahapan selanjutnya dari program akademik, ketika mahasiswa berada di tahap ini, mereka akan mendapatkan pengalaman di lapangan untuk berhadapan langsung dengan pasien untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan interpersonal, teknik, serta intelektual (Reilly & Oermann, 2002). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan februari 2020 yang menjadi responden awal mahasiswa profesi ners kemudian melakukan pengamatan dan diskusi terhadap 2 mahasiswa didapatkan hasil



3



mahasiswa merasa penerapan metode bedside teaching terkadang mengalami kendala yang menyebabkan metode pembelajaran yang diterapkan belum maksimal dan menyebutkan pemberian nilai untuk BST ini hanya 70. Selain itu studi pendahuluan yang juga dilakukan di CT dan CI Rumah Sakit Sari Mulia pada bulan januari 2020 yang menjadi responden awal, didapatkan hasil pengetahuan tentang BST ini masih kurang dibuktikan dengan adanya hasil wawancara menyebutkan CI dan CT dalam memberi penilaian BST ini hanya sebatas yang di inginkan saja, tidak melihat beberapa aspek dan poin penting yang ada dalam format penilaian BST. Mahasiswa sebagai orang yang mengambil jasa dari suatu institusi membuat institusi selalu berusaha memberikan pelayanan pendidikan yang sebaik-baiknya kepada para mahasiswa yang dibinanya sesuai dengan harapan mahasiswa sebagai konsumen (Dafroyati, 2014).



Kepuasan



sangat bergantung pada persepsi pelajar ketika mereka melakukan kegiatan akademik maupun non akademik dengan harapan pencapaian dari sebuah proses belajar yang mumpuni serta ditopang dengan sarana dan prasarana yang memadai dari sebuah program pendidikan (Londong, 2012). Berdasarkan



uraian



tersebut,



masih



banyak



ditemukan



ketidaksesuaian persepsi dari metode pembelajaran yang digunakan untuk mencapai sebuah target kompetensi sehingga berpotensi menimbulkan ketidakpuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran, Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian hubungan pengetahuan



4



tentang pelaksanaan BST terhadap kepuasan mahasiswa program studi ners di Universitas Sari Mulia Banjarmasin.



B. Rumusan Masalah Dilihat dari latar belakang tersebut, maka rumusan masalah untuk penelitian ini adalah “apakah ada hubungan pengetahuan tentang pelaksanaan BST dengan kepuasan mahasiswa program studi Ners di Universitas Sari Mulia Banjarmasin ?’ C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Tujuan secara umum penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang pelaksanaan BST dengan kepuasan mahasiswa. 2. Tujuan khusus a. Mengindentifikasi



pengetahuan



tentang



pelaksanaan



BST



di



Universitas Sari Mulia Banjarmasin b. Mengidentifikasi kepuasan mahasiswa program studi Ners



di



Universitas Sari Mulia Banjarmasin c. Menganalisis hubungan pengetahuan tentang pelaksanaan BST terhadaap kepuasan mahasiswa D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis



5



Hasil penelitian ini di harapkan untuk menambah informasi, pengetahuan dan wawasan tentang pembelajaran klinik yang di dapatkan mahasiswa dalam praktik klinik. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Mahasiswa Keperawatan Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu keperawatan khususnya mengenai metode pembelajaran klinik dan memberi gambaran kepada mahasiswa tentang cara penerapan metode pembelajaran klinik serta memberikan gambaran yang tepat mengenai penerapan metode pembelajaran yang benar b. Bagi institusi pendidikan Diharapkan menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa mengenai metode pembelajaran klinik, dan hasil penelitian ini untuk memberikan masukan bagi pihak yang akan melakukan penelitian lebih lanjut tentang metode pembelajaran klinik. c. Bagi peneliti Melalui penelitian ini, agar mendapatkan pembelajaran lebih dalam proses mencari informasi secara ilmiah mengenai penerapan metode pembelajaran praktik klinik keperawatan serta sebagai sarana pengembangan pengalaman penelitian.



6



E. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Perbandingan keaslian penelitian dengan peneliian lain. No



Judul



Desaign



Hasil



1.



Evaluasi Penerapan Pembelajaran klinik Keperawatan Metode Bedside Teaching dan Penugasan Klinik Berdasarkan Evaluasi CIPP



Rancangan Penelitian deskriptif evaluative yaitu mendiskriptifkan suatu keadaan tanpa mengadakan perubahan pada variable dengan melakukan evaluasi pelaksanaan program.



2.



Efektivitas Pembelajaran Klinik Model Bedside Teaching dalam Meningkatkan Kemampuan Psikomotik Mahasiswa



Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen with control group desaign.



3.



Hubungan Tingkat Pengetahuan Clinical Instruktur (CI) dengan Pelaksanaan Bimbingan Metode Bedside Teaching (BST)



Jenis penelitian ini dengan analitik pendekatan cross sectional studi. Populasi adalah seluruh clinical instruktur (CI) yang ada diruangan kebidanan/anak, ruang bedah dan ruang



Hasil penelitian menunjukkan bahwa evaluasi pengajaran di tempat tidur dan metode penugasan klinis menggunakan CIPP yaitu konteks telah memenuhi standar yang sesuai, input untuk kedisiplinan siswa cukup baik, instruktur klinis memiliki kemampuan yang cukup dan infrastruktur yang baik. Metode pembelajaran klinik model bedside teaching efektif dalam meningkatkan kemampuan psikomotorik mahasiswa program studi ners, serta adanya perbedaan kemampuan psikomotorik mahasiswa yang menggunakan metode pembelajaran klinik model bedside teaching dan mahasiswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya kecenderungan semakin rendah tingkat pengetahuan yang dimiliki pembimbing klinik maka akan semakin kurang baik pada pelaksanaan bimbingan metode



7



interne berjumlah 67 orang dan semua populasi dijadikan sampel (total sampling)



bedside teaching (BST), namun sebaliknya semakin tinggi pengetahuan yang dimiliki pembimbing klinik akan diikuti pula dengan semakin baiknya pelaksanaan metode tersebut.



8



BAB II TINJAUAN TEORI



A. Landasan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan ialah sesuatu yang terjadi berdasarkan hasil dari tahu terhadap objek tertentu yang diperoleh sebagian besar dari penglihatan dan pendengaran. Pengetahuan juga merupakan suatu hal yang membuat seseorang melakukan perilaku/tindakan. (Maulana, 2014) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengetahuan merupakan berkaitan proses pembelajaran untuk mengetahui sesuatu. Di dalam Wikipedia pengetahuan ialah seseorang atau maklumat yang mengetahui suatu informasi. (Budiman & Riyanto, 2013) Pengetahuan merupakan hasil penggunaan pancaindera yang digunakan didalam pikiran manusia. Tentunya pengetahuan sangatlah berbeda



dari



penerangan-penerangan



yang



keliru



(misinformation),



kepercayaan (beliefs), dan takhayul (superstition). Pengetahuan ialah semua kejadian



atau



pengalaman



yang didapatkan



oleh setiap



manusia.



Pengetahuan merupakan suatu objek yang terjadi dari hasil mengingat kembali baik dalam bentuk secara sengaja atau tidak sengaja. (Mubarak, 2011)



9



Pengetahuan dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal dan sangat erat hubungannya. Diharapkan dengan pendidikan yang tinggi maka akan semakin luas pengetahuannya. Tetapi orang yang berpendidikan rendah tidak mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari pendidikan formal saja, tetapi juga dapat diperoleh dari pendidikan non formal. Pengetahuan akan suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif.



b. Tingkat Pengetahuan Pengetahuan seseorang secara garis besar memiliki tingkatan yang tentu berbeda, Notoatmodjo (dalam Wawan dan Dewi, 2010) membaginya menjadi 5 tingkat, yaitu: 1. Tahu (know) Tahu disini merupakan memanggil ingatan yang sebelumnya telah ada setelah mengamatasi sesuatu yang khusus dan semua bahan yang telah dipelajari atau rangsangan yang diterima. Pada pengetahuan tingkatan yang paling rendah adalah tahu. Menyebutkan, menguraikan, mengidentifikasi, menyatakan dan sebagainya merupakan kata kerja yang digunakan untuk mengukur seberapa banyak orang yang tahu tentang hal apa yang dipelajari. 2. Memahami (Comprehention) Memahami suatu objek tidak hanya sekedar menyebutkan dan sekedar tahu terhadap objek tersebut tetapi objek yang diketahui di interpretasikan secara benar oleh orang tersebut.



Menjelaskan, menyebutkan contoh,



10



menarik kesimpulan, meramalkan terhadap suatu objek yang dipelajari harus dilakukan oleh orang yang telah memahami objek dan materi. 3. Aplikasi Pengertian aplikasi ialah apabila seseorang sudah memahami objek yang diartikan dapat menerapkan prinsip pada situasi tersebut atau kondisi yang lain. Penggunaan hukum, rumus, metode, prinsip, rencana program dalam situasi yang berbeda merupakan pengertian lain dari aplikasi. 4. Analisis (Analysis) Analisis ialah kemampuan mencari hubungan antara komponenkomponen



dalam



menjabarkannya.



suatu Jika



objek



seseorang



yang dapat



diketahui



seseorang



membedakan,



dalam



memisahkan,



mengelompokkan, membuat bagan terhadap pengetahuan objek maka indikasi orang tersebut sampai pada tingkatan analisis. 5. Sintesis (synthesis) Evaluasi ialah kemampuan melakukan penilaian terhadap suatu objek tertentu. Norma-norma yang berlaku dimasyarakat ialah dasar penilaian. c. Proses Perilaku Tahu Rogers berpendapat yang dikutip oleh Notoatmodjo (dalam Donsu,2017) di dalam diri seseorang sebelum mengadopsi perilaku baru terjadi beberapa proses, diantaranya:



11



1. Awareness atau kesadaran yaitu pada tahap tersebut rangsangan atau stimulus yang datang sudah disadari pada diri seseorang tersebut. 2. Interest atau merasa tertarik yaitu mulai tertariknya individu pada suatu stimulus tertentu. 3. Evaluation atau menimbang-nimbang ialah pertimbangan baik dan tidaknya stimulus bagi individu., yang mana menyebabkan individu menjadi lebih baik. 4. Trial atau percobaan ialah perilaku baru yang dicoba individu. 5. Adaption atau pengangkatan ialah sesuainya perilaku baru seseorang dengan sikap, kesadaran, dan pengetahuan terhadap stimulus.



d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan Notoatmodjo berpendapat (dalam Wawan dan Dewi,2010) faktorfaktor yang mempengaruhi pengetahuan ialah sebagai berikut: 1. Pendidikan Pendidikan ialah pemberian bimbingan oleh seseorang terhadap perkembangan orang lain untuk menuju cita-cita tertentu, yang menentukan perilaku untuk tercapai kehidupam yang selamat dan Bahagia. Pendidikan dibutuhkan untuk mendapatkan informasi yang dapat menunjang kesehatan adar dapat meningkatkan kualitas hidup. YB Mantra berpendapat yang dikutip oleh Notoatmodjo, perilaku akan pola hidup dapat dipengaruhi oleh



12



Pendidikan kepada seseorang terutama dalam memotivasi, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin mudah orang tersebut menerima informasi. 2. Pekerjaan Thomas berpendapat yang dikutip oleh Nursalam, pekerjaan ialah keburukan yang dilakukan yang bersifat harus demi mendukung keluarganya dan dirinya sendiri. Arti pekerjaan tidak hanya sebagai kesenangan, tetapi adalah cara mencari nafkah yang membuat jenuh, berulang, dan mempunyai beberapa hambatan. Kegiatan yang memakan waktu ialah bekerja. 3. Umur Elisabeth BH berpendapat yang dikutip dari Nursalam (2003), umur ialah usia seseorang yang dihitung sejak dari lahir hingga berulang tahun.Huclok berpendapat (1998) makin tua seseorang, maka tingkat kedewasaan dan kekuatan orang tersebut akan lebih dewasa dalam segi pemikiran dan dalam segi bekerja. Pada kepercayaan masyarakat seseorang yang memiliki tingkat kedewasaan yang tinggi akan lebih dipercaya daripada seseorang yang tingkat kedewasaannya masih rendah. 4. Faktor Lingkungan Lingkungan adalah suatu hal yang mempengaruhi perilaku dan perkembangan orang atau kelompok yang keberadaannya ada disekitar manusia. 5. Sosial Budaya



13



Dalam menerima informasi, masyarakat



memberi pengaruh



terhadap sistem sosial budaya. e. Kriteria tingkat pengetahuan Nursalam berpendapat (2016) pengetahuan individu dapat dilakukan dengan skala yang bersifat kuantitatif, yakni: 1. Pengetahuan Baik : 76 % - 100 % 2. Pengetahuan Cukup : 56 % - 75 % 3. Pengetahuan Kurang : < 56 % 2. Konsep Bedside Teaching a. Pengertian Bedside Teaching Salah satu metode bimbingan dalam Rolfe-Flett (2001) dan Spencer (1999) dalam Cholifah, Rustono (2015) ialah Bedside Teaching, BST adalah model pembelajaran yang sering digunakan dilapangan atau ditempat praktek, mengusung kenyamanan pasien, dinamika kelompok, menghasilkan refleksi, dan beberapa kegiatan yang memiliki spesifik tujuan dan keterampilan. Metode ini yang sering dipakai dalam disiplin ilmu contoh keperawatan dan kebidanan, dalam pelaksanaan metode BST ini mendapatkan hasil memperbaiki kualitas kepuasan perawat dan mendapatkan solusi dari kekurangan tenaga medis khususnya perawat. (Block & Korow,2005). Bedside teaching ialah model pembelajaran yang pelaksanaannya langsung berhadapan dengan pasien yang dibagi menjadi pengkajian



14



status pasien dan pembuatan asuhan keperawatan pasien. (Nursalam & Fendy,2008) Pengertian lain dari BST ialah hubungan yang memberi kesempatan untuk berdiskusi antara dua orang yang menghasilkan refleksi, melakukan pembelajaran dan tugas dilakukan keduanya yang didasari oleh dukungan, keterbukaan, kritik yang membangun, , penghargaan, kepercayaan, dan keinginan untuk berbagi dan belajar (Rolfe-Flett,2001; Sepencer,1999 yang dikutip dalam Werdati,2007). Dalam pelaksanaan Bedside teaching memiliki beberapa prosedur, yakni dimulai dari persiapan lalu merangkum selanjutnya mengajarkan kemudian dipresentasikan dan tugas. b. Tujuan Bedside Teaching Tujuannnya untuk mempelajari dan fokus terhadap kasus pasien yang diketahui secara mendalam dan komprehensif. Metode bimbingan klinik ialah salah satu metode Bedside teaching, dimana kepanjangan dari Bedside teaching itu sendiri ialah briefing, expectation, demonstrations, specific ,feedback, inclusion microskill, debriefing and education. Harden berpendapat (2006), pengembangan BST berasal dari teori experienceand explanation cycles. Mahasiswa harus memiliki salah satu syarat pengetahuan dalam persiapan metode sebelum Bedside teaching dilakukan. c. Kelebihan Bedside teaching



15



Menurut Nurhidayah ada beberapa kelebihan metode Bedside teaching (2011) ialah : 1) Untuk mengaplikasikan teknik prosedural dan interpersonal sesuai kesempatan yang diberikan kepada mahasiswa . 2) Memunculkan perilaku yang professional 3) Melakukan komunikasi melalui pengamatan langsung serta mempelajari perkembangan biologis/fisik . d. Kelemahan Bedside teaching Bedside teaching memiliki beberapa kelemahan yakni : 1) Kurangnya persiapan dari dosen maupun mahasiswa, baik itu persiapan fisik dan psikologis yang bisa menyebabkan tidak adanya kepercayaan pada diri pasien. 2) Kurangnya pemahaman pada mahasiswa dalam menguasai bahan/materi yang mengakibatkan efektifitas dalam pembelajaran berkurang. e. Langkah-langkah Bedside teaching Cox berpendapat (1993) dalam Affandi (2008) dan Harden (2009) pengajaran klinik memiliki langkah-langkah dengan menggunakan pendekatan bedside teaching, sebaagai berikut: 1) Tahap Pre-Round Pada tahap ini hal yang perlu dilakukan, ialah: a) Perencanaan Hal yang dilakukan terlebih dulu ialah preseptor menyiapkan keterampilan dan pengetahuannya tentang konsep pembelajaran



16



serta menentukan guide line yang akan diberikan kepada mahasiswa, lalu sebelum bertemu dengan pasien mahasiswa disiapkan baik secara afektif, kognitif, maupun psikomotorik dan menentukan maksud pembelajaran. b) Briefing/orientasi Pada tahap ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,yakni: (1) Memperoleh pasien yang mempunyai kriteria dan spesifik khusus. (2) Selama berhadapan langsung dengan pasien mahasiswa tidak



boleh



berdiskusi



tentang



hal-hal



yang



tidak



diperbolehkan (hal yang menyangkut keadaan pasien). (3) Dilarang menggunakan alat komunikasi saat proses bedside teaching dilakukan. (4) Sebelum melakukan bedside teaching, lakukan diskusi antar sesama tim untuk membahas maksud kegiatan yang dilakukan. (5) Selama



bedside



teaching



berlangsung



mahasiswa



menyediakan dan memakai perannya masing-masing. 2) Tahap Round Pada tahap ini beberapa hal yang harus dilakukan, yakni: a) Perkenalan Dalam



melakukan



interaksi



dengan



pasien



mahasiswa



didampingi oleh preceptor. b) Interaksi



17



Dalam



melakukan



interaksi



dengan



pasien



mahasiswa



didampingi oleh preceptor, terfokus pada pengalaman klinis yang tindakannya memakai kalimat yang mudah dipahami pasien. c) Observasi Keterampilan yang dilakukan mahasiswa diobservasi oleh preceptor. d) Instruksi Instruksi diberikan kepada mahasiswa oleh preceptor tanpa mahasiswa merasa dipermalukan dihadapan pasien. e) Penyimpulan Mahasiswa menarik kesimpulan yang di dasari dari hasil interaksi yang telah dilakukan dengan pasien dan dibantu oleh preceptor. 3) Tahap Post Round Pada tahap ini ada beberapa ha yang dapat dilakukan, yakni: a) Debriefing Dimulai dengan meminta masukan dari mahasiswa dan pasien, kemudian pertanyaan yang diajukan oleh beberapa mahasiswa dan pasien, feedback khusus dilakukan jika mahasiswa memerlukannya dari preceptor. b) Reflection dan feedback Preseptor yang memberi umpan balik kepada mahasiswa yang diberi kesempatan untuk menilai dirinya sendiri.



18



c) Working Knowledge ang Education Dalam meningkatkan pembelajaran selanjutnya mahasiswa didampingi preceptor. Misalnya mahasiswa menganalisis kasus yang ia jumpai selama bedside teaching berjalan.



3.Kepuasan Mahasiswa a. Pengertian Berasal dari Bahasa latin “ satis “ yang artinya memadai, dan “ facio “ yang artinya cara pemenuhan sesuatu atau menjadikan sesuatu menjadi cukup baik (Tjiptono dalam Sarjono,2007). Berasal dari kata puas yang artinya merasa lega, senang, dan lainnya karena sudah merasa terpenuhi Hasrat hatinya dan merasa secuup-cukupnya. (Suharno dan Retnoningsih, 2012:393). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia seseorang yang belajar diperguruan tinggi disebut mahasiswa (2012). Sugito berpendapat bahwa



kepuasan



mahasiswa



ialah



keadaan



yang



dimaana



terpenuhinya harapan, keinginan, dan juga kebutuhan mahasiswa (dalam Srinadi, 2008). Kepuasan mahasiswa ialah timbulnya sifat yang baik dari mahasiswa bagi pelayanan Lembaga Pendidikan tinggi yang disebabkan adanya keseimbangan antara kenyataan dengan pelayanan yang diterima mahasiswa (Sopiatin, 2010:33).



19



Sarjono



berpendapat



(2007)



kepuasan



mahasiswa



ialah



perbandingan antara mendapatkan pelayanan dan harapan mahasiswa tentang pelayanan karyawan serta kompetensi dosen yang didukung sarana prasarana. Kepuasan ialah perbandingan antara kinerja dan hasil dari harapan yang diinginkan (Oliver dalam Supranto, 2011:233). Kepuasan ialah suatu gambaran suka dan tidak suka pada istilah evaluatif (Simamora dalam Winarsih,2007:22). Kepuasan pelanggan ialah perbandingan ungkapan perasaan seseorang antara senang atau kecewa terhadap hasil atau bentuk dari kinerja seseorang. (Kotler dalam Winarsih, 2007:22). Dilihat dari beberapa definisi-definisi yang telah disebutkan diatas kepuasan mahasiswa merupakan rasa senang, keleegaan dan puas dalam pembelajaran di perguruan tinggi yang mencakup tentang kebutuhan selama pembelajaran dilakukan. a. Harapan mahasiswa sebagai pelanggan pendidikan Dalam menuntut ilmu mahasiswa dikatakan pelanggan karena membayar jasa pendidikan berupa sumbangan atau SPP. Diikuti dengan harapan yang menginginkan proses pendidikan. Contohnya fasilitas, kualitas dosen, kepemimpinan, dan pelayanan. Harapan yang di inginkan dari mahasiswa mempunyai pendapat yang berbeda-beda antara mahasiswa satu dengan mahasiswa yang lainnya. Standar yang tinggi dari presepsi mahasiswa 20



tidak berpengaruh terhadap penilain dari lembaga karena presepsi mahasiswa ada yang standarnya sedang dan ada juga yang standar rendah. Levin,



Brook



dan



Howard



dalam



High



Expectation



berpendapat Perguruan Tinggi yang membangun harapan tinggi kepada semua mahasiswa dan memberikan dorongan untuk mencapai harapan- harapan tersebut akan mempunyai tingkat kesuksesan akademik



yang



tinggi.



Harapan-harapan



mahasiswa



sebagai



pelanggan utama adalah harapan yang berkenaan dengan hardware (non human element), software (human element), kualitas hardware dan kualitas software dan nilai tambah dari proses pembelajaran (Sopiatin, 2010:37) b. Indikator Kepuasan Mahasiswa Berry dan Parasuraman berpendapat (dalam Alma, 2005) kepuasan mahasiswa memiliki lima indikator yang kaitannyaa dengan kualitas pendidikan, yakni: 1.



Daya tanggap, mengatasi keluhan mahasiswa/siswa dan



kesedian anggota sekolah untuk mendengarkan yang berhubungan dengan masalah yang timbul pada saat kuliah yang menyangkut masalah-masalah sekolah. 2. Empati, adalah suatu kondisi mental yang membuat seseorang merasa di keadaan orang lain. Dengan itu, bentuk empati lembaga terhadap keperluan mahasiswa ialah adanya pemahaman



21



personil lembaga kepada kebutuhan mahasiswa dan upaya kearah pencapaiannya. 3. Keandalan, hubungannya dengan kompetensi dosen, kebijakan pimpinan dan pelayanan karyawan dalam memberi pelayanan yang berkualitas dengan yang dijanjikan, konsisten, yang sesuai keutuhan dan harapan mahasiswa. 4. Kepastian, ialah suatu kondisi dimana lembaga memberi jaminan kepastian layanan pada mahasiswa yang tidak terlepas dari kebisaan personil lembaga, terutama pimpinan, dosen, serta karyawan untuk memberi dampak keyakinan dan kepercayaan terhadap janji sekolah kepada mahasiswa disamping layanan-layanan lainnya. 5. Berwujud , di dunia pendidikan hubungannya dengan komponen sekolah yang keperluannya untuk mendukung proses belajar mengajar yang meliputi ; kebersihan lingkungan, bangunan, laboratorium, taman, perpustakaan dan lainnya. (Sopiatin, 2010). Kalau kinerja sesuai ekspektasi, maka pelanggan akan puas. Kalau kinerja dibawah ekspektasi, pelanggan akan kecewa. Bila kinerja sesuai harapan, pelanggan akan puas. Sedangkan bila kinerja melebihi harapan pelanggan akan sangat puas. Harapan pelanggan akan dipengaruhi oleh pengalaman masa lampau, komentar dari kerabatnya serta janji dan informasi saingannya. Untuk menciptakan kepuasan pelanggan, perguruan tinggi harus menciptakan dan mengelola suatu sistem untuk memperoleh pelanggan yang lebih



22



banyak dan kemampuan untuk mempertahankan kuantitas pelanggan (Supranto, 2011:234) B. Kerangka Teori Kerangka teori ialah hal yang mendukung dasar teoritis kerangka berpikir dalam situasi pemecahan masalah yang sedang dijalankan oleh peneliti. Kerangka teoritis ialah salah satu dari hal yang diteliti, lokasi peneliti memberi informasi terkait dengan variabel pokok, subvariabel atau inti dari masalah yang ada didalam penelitian (Sugiyono, 2012). Berikut ialah kerangka teori mengenai pengetahuan konsep BST dengan kepuasan mahasiswa profesi ners :



23



Pengetahuan



TINGKAT PENGETAHUA ialN



Tahu Memahami Aplikasi Analisis Sintesis



PROSES PERILAKU



FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI



Awereness Interes Evaluation Trial Adaption



PENGETAHUAN



Pendidikan Pekerjaan Umur Faktor lingkungan Sosial budaya



KRITERIA TINGKAT PENGETAHUAN



Pengetahuan baik Pengetahuan cukup Pengetahuan kurang



Konsep BST



Tujuan BST



Kelebihan BST



Kelemahan BST



Penilaian Sangat paham Paham Kurang paham Tidak paham



Langkahlangkah BST



Kepuasan mahasiswa



Harapan mahasiswa



Indikator kepuasa mahasiswa Sangat puas puas tidak puas



Gambar 2.1 Kerangka Teori 24



C. Kerangka Konsep Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dari visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin di teliti (Notoatmojo, 2010) Pengetahuan pelaksanaan BST



Kepuasan mahasiswa



Gambar 2.2 Kerangka Konsep



D. Hipotesis Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ialah : Ha : Ada hubungan pengetahuan tentang pelaksanaan BST terhadap kepuasan mahasiswa program studi ners di Universitas Sari Mulia Banjarmasin Ho : Tidak ada hubungan pengetahuan tentang pelaksanaan BST terhadap kepuasan mahasiswa program studi ners di Universitas Sari Mulia Banjarmasin



25



BAB III METODE PENELITIAN



A. Penentuan Lokasi, Waktu dan Sasaran Penelitian



1. Lokasi penelitian Lokasi yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian ini adalah di kampus Universitas Sari Mulia Banjarmasin, RS Sari Mulia Banjarmasin, RSUD Ulin Banjarmasin 2. Waktu Penelitian Waktu pelaksaan penelitian pada bulan Mei sampai Juni tahun 2020 3. Sasaran Penelitian Sasaran dalam penelitian ini adalah CI dan CT program studi Ners stase KDP, stase KMB, stase Anak, stase Maternitas, dan semua mahasiswa program studi Ners di Universitas Sari Mulia Baanjarmasin. B. Metode Penelitian



Metode



penelitian



menggunakan



adalah



observasional



analitik



kuantitatif dengan rancangan penelitian Cross Sectional yang bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan antara hubungan dua variabel independen dan variabel dependen (Nursalam, 2013). Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui antara pengetahuan terhadap konsep Bed Side Teaching pada kepuasan di Universitas Sari Mulia Banjarmasin. 26



C. Populasi dan Sampel Penelitian



1. Populasi Populasi



merupakan



wilayah



yang



tergeneralisasi



terdiri



atas



subjek/objek dan mempunyai karakteristik serta kualitas tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan (Sugiono, 2011). Populasi adalah tempat yang terdiri atas subjek dan objek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti yang akan diambil (Hidayat, 2014). Berdasarkan definisi tersebut maka populasi penelitian ini semua CI dan CT program studi ners stase KDP, stase KMB, stase Anak, stase Maternitas dan semua mahasiswa program studi Ners di Universitas Sari Mulia Baanjarmasin. 2. Sampel Sampel merupakan bagian dari karakteristik dan jumlah yang dimiliki populasi tersebut (Sugiono, 2011). Hal ini, yang merupakan sampel adalah semua CI dan CT program studi ners stase KDP, stase KMB, stase Anak, stase Maternitas dan semua mahasiswa program studi Ners di Universitas Sari Mulia Baanjarmasin. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling. Menurut Arikunto (2013) total sampling adalah populasi yang ada diambil menjadi sampel dalam jumlah yang sama. Sampel penilaian mahasiswa 22 1+(22 x 0,0025)



27



22 = 20 Responden 1,055 Sampel penilaian CI dan CT 31 1+(31 x 0,0025) 31 = 28 Responden 1,0775 D. Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional



1. Variabel Penelitian Variabel merupakan ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain. Berdasarkan hubungan fungsional atauu perannya, variabel dibedakan menjadi (Notoatmojo, 2012) : a. Variabel tergantung adalah variabel terikat, akibat, terpengaruh atau variabel yang dipengaruhi. Variabel dependen pada penelitian ini adalah pengetahuan terhadap konsep Bed Side Teaching pada CI dan CT. b. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi. Variabel independen pada penelitian ini adalah kepuasan mahasiswa. 2. Definisi Operasioanl Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Pengetahuan dengan Konsep Bed Side Teaching terhadap Kepuasan Mahasiswa pada Program Studi Ners di Universitas Sari Mulia Banjarmasin. No



Variabel



Definisi Operasional Alat Ukur



Hasil Ukur



Skala Ukur 28



I 1



Variabel Independen Kepuasan suatu kondisi Mahasiswa



Kuesioner



Tingkat



terpenuhinya



kepuasan



keinginan,



dikategorikan



harapan, dan



menjadi :



kebutuhan



1. Sangat puas



mahasiswa



2. Puas



Ordinal



3, Kurang Puas II 2



4. Tidak puas Variabel Dependen Pelaksanaan Model pembelajaran Kuesioner Pelaksanaan Bed Side



yang pelaksanaannya



Bed Side



Teaching



langsung berhadapan



Teaching



dengan pasien yang



dikategorikan



dibagi



menjadi



menjadi :



status



1. Sudah



dan



mengerti



asuhan



2. Cukup



pengkajian pasien pembuatan



keperawatan pasien



Ordinal



mengerti 3. Belum mengerti



E. Pengumpulan Data



1. Jenis Data



29



Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif yang berbetuk angka bilangan dianalisis menggunakan hitungan matematika untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan konsep Bed Side Teaching terhadap kepuasan mahasiswa di Universitas Sari Mulia Banjarmasin 2. Sumber Data 1. Data Primer Data primer didapatkan secara langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat ukur atau alat pengembilan data (Saryono, 2013). Peneliti melakukan penelitian secara langsung melakukan studi pendahuluan dengan menggunakan panduan wawancara. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapatkan melalui pihak lain, data yang diperoleh secara tidak langsung (Saryono, 2013). Data sekunder dalam penelitian ini berupa data jumlah CI dan CT, serta jumlah mahasiswa program studi Ners yang didapatkan dari Universitas Sari Mulia Banjarmasin. 3. Cara Pengambilan Data 1) Tahap persiapan 1) Peneliti meminta ijin dari kampus dan menyerahkan surat ijin penelitian ke kampus Universitas Sari Mulia Banjarmasin, RS Sari Mulia Banjarmasin, dan RSUD Ulin Banjarmasin.



30



2) Peneliti meminta ijin ke kampus Universitas Sari Mulia Banjarmasin, RS Sari Mulia Banjarmasin, dan RSUD Ulin Banjarmasin. 2) Tahap pelaksana 1) Tahap pelaksana penelitian. 2) Memastikan CI dan CT stase KDP, stase KMB, stase Anak dan stase Maternitas di Universitas Sari Mulia Banjarmasin 3) Memastikan mahasiswa program studi Ners di Universitas Sari Mulia 4) Lakukan informed consent untuk persetujuan menjadi responden. 5) Jika setuju menjadi responden baru peneliti mulai penelitian. 6) Membagi kuesioner konsep bed side teaching, dan kepuasan mahasiswa. 7) Setelah CI dan CT mengisi kuesioner, peneliti menghitung tingkat pengetahuan terhadap konsep bed side teaching. F. Uji Validitas dan Reabilitas Menurut Arikunto (2010) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Menurut Arikunto (2010), reliabilitas menunjuk pada pengertian bahwa instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Kriteria uji reliabilitas dengan rumus alpha adalah apabila rhitung> rtabel, maka alat ukur tersebut



31



reliabel dan juga sebaliknya, jika rhitung< rtabel, maka alat ukur tidak reliabel. Uji validitas akan dilakukan di Stikes Suaka Insan. G. Metode Analisis Data



1. Pengolahan Data a. Editing Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpulkan dari kuesioner motivasi orang tua dengan kepatuhan anak minum obat. b. Coding Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka terhadap data yang terdiri atas beberapa kategorik. Pemberian kode sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan suatu kode dari suatu variabel. c. Processing Penelitian memproses data dengan cara melakukan entry data dari masing-masing



responden



kedalam



program



komputer.



Data



dimasukkan sesuai dengan nomor responden pada lembar instrumen pengukuran kedalam komputer dengan bentuk angka sesuai skor jawaban yang telah ditentukan ketika melakukan koding. 2. Analisa Data



32



a. Analisa Univariat Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010). variabel dependen pelaksanaan bed side teaching menggunakan tabel dengan kategori b. Analisa Bivariat Analisis bivariat adalah anilisa yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan (Notoatmodjo, 2010). Analisis bivariat bertujuan untuk menganalisa adanya hubungan antara variabel independen



(kepuasan



mahasiswa)



dan



varibel



dependen



(pelaksanaan bed side teaching). Analisis bivariat adalah analisis yang



digunakan



untuk



mengidentifikasi



hubungan



variabel



independen dan dependen. Untuk menguji hubungan variable menggunakan uji chi-square. Adapun syarat uji chi-square yaitu : 1) Jumlah sampel besar 2) Skala data variable kategorik 3) Bentuk table 2x3, dan 4) Jumlah cell dengan expected count kurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20% Rumus Chi Square :



2



X =∑



(0 – E )2 E



Ket : X2 = chi kuadrat 0



= frekuensi yang di observasi



E



= frekuensi yang diharapkan



H. Jalannya Rencana Penelitian



1. Persiapan penelitian



33



Tahap persiapan dimulai dengan mengumpulkan data yang terkait dengan penelitian. Yang diperoleh secara langsung dan tidak langusng oleh peneliti melakukan studi pendahuluan. Langkah selanjutnya adalah membuat proposal penelitian dengan proses bimbingan dengan pembimbing I dan pembimbing II. Langkah selanjutnya menentukan instrumen penelitian, dalam penelitian ini instrumen yang digunakan instrumen yang belum baku dan diperlukan uji validitas dan reabilitas. 2. Tahap pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan kegiatan selanjutnya dilakukan pengurusan surat perijinan baik dari pihak akademik dan pihak Rumah Sakit Ulin Banjarmasin. Peneliti akan mencari responden di kampus Universitas Sari Mulia, Rumah Sakit Sari Mulia dan Rumah Sakit Ulin Banjarmasin, peneliti akan menjelaskan memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan penelitian kepada responden dan memberikan surat informed consent yang menyatakan bahwa responden bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. 3. Tahap pelaporan Tahap pelaporan hasil penelitian dilakukan data analisis dan dijelaskan dalam bentuk bukti tulisan. Pelaporan penelitian dilakukan dalam bentuk seminar hasil penelitian dan disetujui oleh pembimbing I dan pembimbing II.



34



I. Etika Penelitian



Penelitian ini akan mengajukan permohonan kepada pimpinan Universitas Sari Mulia Banjarmasin, RS Sari Mulia dan RSUD Ulin Banjarmasin untuk mendapatkan persetujuan, setelah mendapat persetujuan barulah melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika yang meliputi: 1. Lembar persetujuan penelitian ( Informed Consent) Lembar persetujuan merupakan bentuk persetujuan antar peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lemabar persetujuan. Responden dalam penelitian ini adalah semua CI dan CT program studi ners stase KDP, stase KMB, stase Anak, stase Maternitas dan semua mahasiswa program studi Ners di Universitas



Sari Mulia



Baanjarmasin. Tujuan Informed Consent adalah agar responden mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampak dari penelitian ini. Jika responden bersedia untuk diteliti, maka mereka harus bersedia menandatangai lembar peretujuan tersebut, jika responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-haknya. 2. Tanpa Nama (Anonomity) Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang diberikan jaminan dalam penggunakaan responden dalam penelitian untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak akan mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data, tetapi cukup dengan memberikan kode pada masing-masing lembar tersebut.



35



3. Kerahasiaan (Confidensiality) Semua informasi yang diberikan dan keberhasilan informasi yang didapatkan dari responden dijamin kerahasiaannya hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.



DAFTAR PUSTAKA



Agus Maulana.(2014).Sistem Pengendalian Manajemen, Jakarta:Salemba Empat Ana retnoningsih & suharno. 2012. Kamus besar bahasa Indonesia. Edisi Lux. Semarang. Widya Karya Atik Septi Winarsih. 2007. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka. Belajar Asmara, Fatikhu Yatuni. Bedside Teaching : apakah metode ini efektif pada pembe;ajaran klinik mahasiswa keperawatan. Jurnal Ners. Vol. 9 (No 1) : 19-25 Bastable, Susan, B. (2002). Perawat Sebagai Pendidik: Prinsip Pengajaran. Jakarta: EGC.



Block LM, Claffey C, & Korow MK, McCaffrey. 2005. The Value of Mentorship within Nursing Organization. Ners Forum, 40(4): 134-140. Buchari, Alma. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran jasa, Bandung: Penerbit Alfabeta



36



Budiman & Riyanto A. 2013. Kapita Selekta Kuisioner Pengetahuan Dan Sikap. Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika



Cholifah, Noor, & Rusnoto, D. Hartinah. 2015. Suatu Inovasi Metode Bimbingan Klinik. Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, 6 (2)



Donsu, T.D.J. (2017). Psikologi Keperawatan, Aspek-Aspek Psikologi, Konsep. Dasar Psikologi, Teori Perilaku Manusia. Yogyakarta : Pustaka Baru. Esti Yuandari dan R. Topan Aditya Rahman. 2017. Metodologi Penelitian dan. Statistik. Bogor: In Media Hidayat, A.A.. (2014). Metode penelitian keperawatan dan teknis analisis data. Jakarta : Salemba Medika



Londong, Dedy. 2012. http://dedylondong.com/2012/04/kepuasan- pelanggancustomer.html (24 Maret 2015). Maulana.(2014).Sistem Pengendalian Manajemen, Jakarta:Salemba Empat



Mubarak. W. I. (2011). Promosi kesehatan. Jogyakarta : Graha ilmu. Notoatmodjo,S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta



Nurhidayah RE. 2011. Pendidikan Keperawatan. Medan: USU Press. Nurlina T. Muhyydin dkk, 2017. Metode penelitian ekonomi dan social. Jakarta : Salemba Empat



37



Nursalam, Ferry Efendy. 2008. Pendidikan Dalam Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika. Nursalam. 2013. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu. Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Raymond H. Simamora. 2009. Buku Ajar Pendidikan dalam keperawatan. Jakarta: EGC



Reilly, D. E.; M.H. Obermann. 2002. Pengajaran Klinis dalam Pendidikan. Keperawatan. Jakarta: EGC Sarjono, Yetty, 2007. Faktor-faktor strategi pelayanan dosen dan dampaknya terhadao kepuasan mahasiswa FKIP universitas muhammadiyah surakata tahun akademik 2005-2006. Varadika, Vol. 19, No. 1 Saryono. (2013). Metodelogi Penelitian Kualitatif dan. Kuantitatif dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika Sopiatin, Popi. 2010. Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor: Ghalia Indonesia Srinadi. 2008. Factor-faktor kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan fakultas sebagai lembaga pendidikan. No. 3. 217-231 Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta. Supranto, J. 2011. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar, Cetakan keempat, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.



38



Wawan dan Dewi, 2010, Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia, Yogyakarta : Nuha Medika Yusiana Maria Anita, dkk. 2013. Evaluasi Penerapan Pembelajaran Klinik Keperawatan Metode Bedside Teaching dan Penugasan Klinik Berdasarkan Evaluasi CIPP. Administrasi Kebijakan Kesehatan. 11(2).80-83



39



LAMPIRAN



40



Lampiran 1 Jadwal Kegiatan Penelitian



Waktu 2019 NO.



KEGIATAN



Desember 2



1.



Pengajuan Judul



2.



Skripsi Penyusunan dan



3.



Konsultasi Sidang Proposal



4.



Revisi Proposal



5.



Persiapan dan



2020 Januari



Februari



Maret



April



Mei



3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2



3 4



Juni 1 2 3



4



Perizinan Penelitian 6. Pelaksanaan Penelitian 7.



Sidang Skripsi



8.



Revisi Skripsi



1



Lampiran 2. Formulir Judul Skripsi FORMULIR JUDUL KTI/STUDI KASUS/SKRIPSI Nama Mahasiswa



: Siti Muhibbah



NIM



: 11194561920065



Rencana Judul



: Hubungan Pengetahuan tentang Pelaksanaan BST terhadap Kepuasan Mahasiswa Program Studi Ners di Universitas Sari Mulia Banjarmasin



Nama Pembimbing A. Pembimbing I : Rian Tasalim, S.Kep., Ns., M.Kep NIK 1166032014066 B. Pembimbing II : Sandi Suwardi, Ns.,M.Kes



NIP 197502141994021001



Rencana Judul Cadangan 1. …………………………………………………………… Banjarmasin, Mahasiswa yang mengajukan



Siti Muhibbah NIM 11194561920065 Mengetahui, Pembimbing I



Pembimbing II



Rian Tasalim, S.Kep., Ns., M.Kep



Sandi Suwardi, Ns.,M.Kes



NIK 1166032014066



NIP 197502141994021001



1



Lampiran 3. Surat Permohonan Studi Pendahuluan



2



Lampiran 4. Surat Izin Studi Pendahuluan



3



Lampiran 5. Lembar Konsultasi pembimbing I



Catatan Konsultasi Pembimbing I : Rian Tasalim, S.Kep., Ns., M.Kep No Tanggal



Materi Bimbingan



Saran



1.



4-122019



Konsul skripsi



judul Pertimbangkan judul yang ada



2.



14-122019



Konsul skripsi



judul Skrinning LPPM



3.



13-12020



Konsul bab proposal skripsi



4.



27-12020



Konsul bab 1



5.



8-32020



Konsul bab II dan Perbaiki bab II dan bab III bab III



6.



16-42020



Persiapan seminar Lengkapi proposal seminar



1 Perbaiki penambahan kalimat



Paraf Pembimbing



dan



Lengkapi bab II & III



berkas



4



Lampiran 6. Lembar Konsultasi Pembimbing II Catatan Konsultasi Pembimbing II : Sandi Suwardi, Ns.,M.Kes No



Tanggal



Materi Bimbingan



Saran



1.



4-122019



Konsul skripsi



judul Pertimbangkan judul yang ada



2.



14-122019



Konsul skripsi



judul Skrinning LPPM



Paraf Pembimbing



5



3.



13-12020



Konsul bab 1 Perbaiki dan proposal skripsi penambahan kalimat



4.



27-12020



Konsul bab 1



5.



8-3-2020



Konsul bab II dan Perbaiki bab II bab III dan bab III



6.



16-42020



Persiapan seminar Lengkapi berkas proposal seminar



Lengkapi bab II & III



6



Lampiran 7. Riwayat Hidup Nama Lengkap



: Siti Muhibbah



Tempat dan Tanggal Lahir



: Galagah, 18 Januari 1998



Nama Ayah



: Bakhruni



Nama Ibu



: Siti Muhayah



Alamat



: Desa Sungai Tabukan, RT 10 RW 02, Kecamatan Suungai Tabukan. Kab.Hulu Sungai Utara



Riwayat Pendidikan



: 1. TK Zadul Ma’ad 2. SDN Pasar Sabtu 3. MTsN Sungai Pandan 4. SMAN 1 Sungai Pandan 5. Universitas Sari Mulia



Pengalaman Organisasi



: Tidak Ada



7



Lampiran 8. Instrument Penelitian HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PELAKSANAAN BST TERHADAP KEPUASAAN MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS DI UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN Bersama ini saya menyampaikan lembar kuesioner kepada bapak/ibu/Sdr/I untuk diisi sesuai petunjuk yang ada. Data diperlukan akan menjadi bahan penelitian yang tidak mempunyai resiko apapun bagi bapak/ibu/Sdr/I. A. Identitas Responden 1. Jenis Kelamin: 2. Usia



Perempuan



Laki-laki



3. Pekerjaan



B. Petunjuk Pengisian 1. Mohon dijawab dengan benar 2. Berikan ( √ ) pada kolom berdasarkan pendapat bapak/ibu/Sdr/I pada setiap nomor I. Kuesioner Pelaksanaan BST Alternatif Jawaban : SM



: Sudah Mengerti



CM



: Cukup Mengerti



BM



: Belum Mengerti



No



Pernyataan



Jawaban



8



1.



2. 3. 4. 5. 6. 1. 2.



3. 4. 5.



1. 2.



Pelaksanaan Bedside Teaching Tahap Pre-Round Sebelum bertemu dengan pasien mahasiswa disiapkan baik secara afektif, kognitif, maupun psikomotorik dan menentukan maksud pembelajaran Memperoleh pasien yang mempunyai kriteria dan spesifik khusus Sebelum melakukan bedside teaching, lakukan diskusi antar sesama tim untuk membahas maksud kegiatan yang dilakukan Tidak boleh berdiskusi tentang hal-hal yang tidak diperbolehkan yakni hal yang menyangkut keadaan pasien Selama bedside teaching berlangsung mahasiswa menyediakan dan memakai perannya masingmasing Dilarang menggunakan alat komunikasi saat proses bedside teaching dilakukan Memperoleh pasien yang mempunyai kriteria dan spesifik khusus Tahap Round Dalam melakukan interaksi dengan pasien mahasiswa didampingi oleh CI & CT Saat melakukan interaksi dengan pasien mahasiswa didampingi oleh CI & CT, berfokus pada pengalaman klinis yang tindakannya memakai kalimat yang mudah dipahami pasien Keterampilan yang dilakukan mahasiswa diobservasi oleh CI & CT Instruksi diberikan kepada mahasiswa oleh CI & CT tanpa mahasiswa merasa dipermalukan dihadapan pasien Mahasiswa menarik kesimpulan yang di dasari dari hasil interaksi yang telah dilakukan dengan pasien dan dibantu oleh CI & CT Tahap Post Round Preseptor yang memberi umpan balik kepada mahasiswa yang diberi kesempatan untuk menilai dirinya sendiri. Dalam meningkatkan pembelajaran selanjutnya mahasiswa didampingi preceptor. Misalnya mahasiswa menganalisis kasus yang ia jumpai selama bedside teaching berjalan



SM



CM



BM



II. Kuesioner Kepuasan Mahasiswa Alternatif Jawaban :



9



SP



: Sangat Puas



P



: Puas



KP



: Kurang Puas



TP



: Tidak Puas



No 1. 2. 3.



4. 5. 6. 7.



8.



Pernyataan Kepuasan Mahasiswa CI atau CT bersedia mendengarkan keluhan mahasiswa terkait pembelajaran bedside teaching CI atau CT mencari jalan keluar dalam mengatasi permasalahan dari keluhan mahasiswa tentang bedside teaching CI atau CT berempati tentang keperluan mahasiswa dengan mencoba memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam pelaksanaan bedside teaching CI atau CT berusaha meninjau kembali proses pembelajaran agar mahasiswa mampu lebih memahami proses pembelajaran CI atau CT yang membimbing telah sesuai dengan keahlian dan keilmuan masing-masing CI atau CT memberi pelayanan yang berkualitas sesuai kebutuhan dan harapan mahasiswa CI atau CT memberi dampak keyakinan dan kepercayaan dalam mengatasi permasalahan mahasiswa tentang pelaksanaan bedside teaching Didalam dunia pendidikan yang berhubungan dengan komponen kampus untuk mendukung proses belajar mengajar seperti kebersihan lingkungan, bangunan, laboratorium, taman, dan perpustakaan



SP



Jawaban P KP



TP



10