Proposal Tak Menggambar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK: STIMULASI SENSORI MENGGAMBAR Disusun untuk memenuhi tugas Praktek Klinik Keperawatan Jiwa di Bangsal Baladewa Rumah Sakit Jiwa Prof. DR. Soerojo Magelang



Disusun oleh:



1. Andi Widianto



(20101440116007)



2. Arya Adi Cahyono



(20101440116012)



3. Aprilia Dwi Sarweni



(20101440116009)



4. Arini Dwi Putri



(20101440116011)



5. Devi Candra Kusuma



(20101440116020)



6. Inas Shafa



(20101440116041)



AKADEMI KEPERAWATAN IV/DIPONEGORO SEMARANG 2018/2019



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan proposal tentang Terapi Aktivitas Kelompok (TAK): Stimulasi Sensori Menggambar ini dengan baik. Kami sangat berharap proposal ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai TAK Stimulasi Sensori menggambar. Semoga proposal sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya proposal yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan. Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai semua usaha kita. Aamiin. Terimakasih.



Magelang, 05 November 2018



RENCANA TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK



A. Topik: Terapi Aktifitas Kelompok Stimulasi Menggambar Terapi Aktifitas Kelompok ( TAK ): Stimulasi Sensori adalah upaya menstimulasi semua pancaindra (sensori) agar memberi renspon yang adekuat. B. Latar Belakang Stimulasi sensori adalah terapi aktivitas kelompok yang diadakan dengan meemberikan stimulus tertentu kepada klien sehingga terjadi perubahan prilaku adaptif kepada klien.Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori adalah upaya mengstimulasi semua panca indra (sensori) agar memeberi respon yang adekuat Terapi ini diberikan karna klien tidak mampu merespon dengan lingkungan sosialnya.Berdasarkan data yang diteliti bulan JuliDesember 2008 rata-rata jumlah klien yang dirawat tiap bulan sebanyak 274 orang. Dari jumlah tersebut 266 orang atau 97.1% mengalami Skizoprenia, dari 266 klien tersebut 25 orang atau 20 % mengalami kerusakan interaksi social. Dampak yang dapat ditimbulkan oleh menarik diri adalah kerusakan komunikasi verbal dan non verbal, gangguan hubungan interpersonal, gangguan interaksi social, resiko perubahan sensori (halusinasi), resiko menceredai diri dan orang lain dan penurunan minat kebutuhan dasara pesikologis.Berdasarkan uraian diatas penggunaan terapi aktivitas kelompok dapat memeberikan dampak positif dan dapat memebantu klien meningkatkan prilaku adaptif serta mengurangi prilaku maladaptive terutama pada pasien dengan kerusakan interaksi social yang salaah satu disebabkan oleh ketidak mampuan berespon denga lingkuan sosialnya yang memepunya tujuan agar klien mamapu memeberikan respond an dapat mengepresikan perasaan adalah terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori.(Klleat B. A. & Akemat, 2004). C. Tujuan 1. Tujuan Umum: klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar. 2.



Tujuan khusus: a. Klien dapat menjelaskan makna dari gambar yang mereka gambar. b. Terjadi perubahan perilaku adaptif sesuai yang diinginkan. c. Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAK Stimulasi Sensori yang telah dilakukan.



D. Seleksi Klien 1. Kriteria Pasien



Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori ditujukan pada klien dengan masalah keperawatan : a. Isolasi social b. Harga diri rendah atau hiperaktif 2. Jumlah Perserta TAK : ada 5 orang pasien 3. Nama Peserta TAK NO 1 2 3 4 5



NAMA Tn. R Tn. I Tn. J Tn. M Tn. S



DIAGNOSA KEPERAWATAN Halusinasi Halusinasi Halusinasi Halusinasi Halusinasi



4. Proses seleksi a. Berdasarkan observasi perilaku sehari-hari klien yang dilakukan oleh praktikan. b. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai perilaku klien sehari-hari. E. Jadwal Kegiatan . 1. Tempat Pelaksanaan TAK



: Ruang TAK Bangsal Baladewa



2. Lamanya Pelaksanaan TAK



: 30 menit



3. Waktu Pelaksanaan TAK



:



Hari/ Tanggal



: Selasa, 06 November 2018



Pukul



: 09:00 s.d 09:30 WIB



F. Metode TAK Stimulasi Sensori 1. Dinamika Kelompok 2. Diskusi G. Media dan Alat 1. Kertas HVS 2. Pulpen H. Pengorganisasian Tim Terapis Dan Peran a. Leader : Arya Adi Cahyono Tugas: 1) Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok. 2) Merencanakan, mengontrol, dan menganjurkan jalannya terapi. 3) Membuka acara.



4) Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK. 5) Memimpin diskusi kelompok. 6) Menutup acara diskusi b. Co Leader: Inas Shafa 1) Mendampingi leader 2) Mengambil posisi leader jika pasif 3) Mengarahkan kembali posisi pemimpin kepada leader 4) Menjadi motivator c. Fasilitator : Arini Dwi Putri, Devi Candra Kusuma, Aprilia Dwi Sarweni Tugas: 1) Ikut serta dalam kegiatan kelompok. 2) Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti jalannya terapi. d. Observer: Andi Widianto Tugas: 1) Mencatat serta mengamati respon klien (Dicatat pada format yang tersedia ). 2) Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga penutup. I. Setting Tempat 1. Klien dan terapis duduk bersama dalam satu meja 2. Ruangan yang nyaman dan tenang.



Keterangan :



J. Langkah Kegiatan TAK 1. Persiapan a. Mengingatkan kontrak dengan klien. b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan. 2. Orientasi a. Salam terapeutik 1) Salam dari terapis kepada klien. 2) Terapis dan klien memakai papan nama. b. Evaluasi/validasi Menanyakan perasaan klien saat ini.



c. Kontrak 1) Terapis



menjelaskan



tujuan



kegiatan,



yaitu



menggambar



dan



menceritankannya kepada orang lain. 2) Terapis menjelaskan aturan main berikut: a. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis. b. Lama kegiatan 45 menit. c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai. 3. Tahap Kerja a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu menggambar dan menceritakan hasil gambar kepada klien lain. b. Terapis membagikan kertas dan pensil, untuk tiap klien. c. Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang diinginkan saat ini. d. Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling, dan memberi penguatan kepada klien untuk terus menggambar. Jangan mencela klien. e. Setelah semua klien selesai menggambar, terapis meminta masing-masing klien untuk memperlihatkan dan menceritakan gambar yang telah dibuatnya kepada klien lain. Yang harus diceritakan adalah gambar apa dan apa makna gambar tersebut menurut klien. f. Kegiatan poin e dilakukan sampai semua klien mendapat giliran. g. Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, terapis mengajak klien lain untuk bertepuk tangan. 4. Tahap Terminasi a.



Evaluasi 1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK. 2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.



b. Tindak lanjut Terapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan melalui gambar. c. Kontrak yang akan datang 1) Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu menonton TV. 2) Menyepakati waktu dan tempat. 5. Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek



yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi sensoris menggambar, kemampuan klien yang diharapkan adalah mampu mengikuti kegiatan menggambar, menyebutkan apa yang digambar, dan menceritakan makna gambar. 6. Dokumentasi Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti Sesi 2 TAK stimulasi sensoris menggambar. Klien mengikuti sampai selesai.



Klien mampu menggambar,



menyebutkan nama gambar, dan menceritakan makna gambar. Anjurkan klien untuk mengungkapkan perasaan melalui gambar. K. Program Antisipasi 1.



Keterbukaan yang kurang Intervensi : a.



Terapi baik leader, co-leader, maupun fasilitator harus berusaha memotivasi klien dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat terbuka



b.



Berikan dukungan dan rasa nyaman kepada klien sehingga klien mampu mengekspresikan perasaannya dengan leluasa



2.



Resistensi baik individu maupun kelompok Intervensi : Peran fasilitator sangat diperlukan untuk menciptakan suasana yang mendukung keberhasilan suatu terapi



3.



Pasien lain yang bukan kelompok TAK ingin ikut TAK Intervensi : Peran fasilitator sangat diperlukan untuk mengalihkan perhatian pasien yang lain dengan bantuan perawat, misalnya dengan memberikan permainan menggambar agar pasien kembali ke kamarnya sehingga tidak mengganggu jalannya TAK



4.



Pasien memaksa ingin ikut TAK Intervensi : Fasilitator berusaha membujuk agar klien tetap ditempat untuk mengikuti TAK hingga selesai. Jika tidak bias maka fasilitator mengantarkan kembali keruangannya



L. Evaluasi FORMAT EVALUASI TAK STIMULASI SENSORI MENGGAMBAR



Kemampuan memberi respons terhadap gambar Nama Pasien No. 1.



Aspek yang dinilai



Tn. R



Tn. I



Tn. J



Tn. M



Tn. S



Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir



2.



Menggambar sampai selesai



3.



Menyebutkan apa yang digambar



4.



Menceritakan makna gambar



Petunjuk: 1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien. 2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, menggambar, menyebutkan gambar, dan menceritakan makna gambar. Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu.



DAFTAR PUSTAKA



Keliat, BA & Pawirowiyono, Akemat. 2013. Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.



Purwaningsih, Wahyu. 2009. Asuhan Keerawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.