Proposal Tak [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PESAN BERANTAI



Disusun Oleh : 1. Muslikah Ida M. R.



(P1337420614016)



2. Nunink Tri Nur K



(P1337420614032)



3. Putri Pancali H



(P1337420614033)



4. Atika Gita Pratiwi



(P1337420614034)



PRODI D IV KEPERAWATAN SEMARANG JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANG 2016



PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK 1. Topik Permainan pesan berantai 2. Latar Belakang Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana klien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu perserapan panca indera tanpa ada rangsangan dari luar. (Miramis, 1998). Halusinasi merupakan suatu yang dialami sebagai penghayatan seperti suatu persepsi melalui panca indera tanpa stimulus ekstren, persepsi palsu (Lubis, 1993). Menurut Stuart dan Laraia, 1998 membagi Halusinasi menjadi 7 jenis, yaitu: a. Pendengaran Mendengar suara-suara atau kebisingan, paling sering suara orang. Suara terbentuk kebisingan yang kurang jelas sampai kata-kata yang jelas berbicara tentang klien, bahkan sampai ke percakapan lengkap antara 2 orang atau lebih tentang orang yang mengalami Halusinasi pikiran yang terdengar perkataan bahkan pasien disuruh untuk melakukan sesuatu kadang-kadang dapat membahayakan. b. Penglihatan Stimulasi visual dalam bentuk kilatan cahaya, gambaran, geometris, gambar kartun, bayangan yang rumit dan kompleks.Bayangan bisa menyenangkan, menakutkan seperti monster. c.



Penghidung Membau bau-bauan tertentu seperti bau-bauan darah, urine atau feses, umumnya bau-bauan



yang



tidak



menyenangkan.Halusinasi



penghidung



sering



mengakibatkan stroke, tumor, kejang atau demensia. d.



Pengucapan Merasa mengecap rasa seperti darah, urine atau feses.



e.



Perabaan Mengalami nyeri atau ketidaknyamanan stimulus yang jelas. Rasa tersetrum listrik yang datang dari tanah, benda mati atau orang lain.



f.



Cenesthetic Merasakan fungsi tubuh seperti aliran darah di vena atau arteri, pencernaan makanan atau pembentukan urine.



g.



Kinesthetic Merasakan pergerakan sementara berdiri tanpa bergerak.



Mengapa perlu terapi aktivitas kelompok tersebut karena untuk mengatasi gangguan pada klien jiwa sering dilakukan terapi aktivitas kelompok dalam praktek keperawatan kesehatan jiwa karena merupakan ketrampilan terapeutik. Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat pada sekelompok klien yang mengalami masalah keperawatan yang sama. Adapun tujuan dari terapi aktivitas meliputi terapeutik meliputi menggunakan kegiatan untuk memfasilitasi interaksi, mendorong sosialisasikan dengan lingkungan, meningkatkan stimulus realitas dan respon individu, meningkatkan rasa percaya diri. Sedangkan tujuan rehabilitaif meliputi meningkatkan kemampuan ekspresi diri, empati, meningkatkan ketrampilan social dan pola penyeselaikan masalah. Fenomena yang terjadi tentang halusinasi di ruangan ini cukup banyak. Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan therapy aktivitas kelompok ( TAK ) klien dengan gangguan persepsi sensori dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Jika TAK tidak dilaksanakan sesuai topic kemungkinan akan terjadi ketidakmampuan pasien mengontrol dirinya dari halusinasi dan tidak bekerja sama dalam jalannya TAK.



3. Tujuan a. Tujuan umum : Klien mampu melatih konsentrasi dan menstimulasi persepsi terhadap permainan pesan berantai dan tindakan yang dilakukan peserta. b. Tujuan Khusus : 1) Klien mampu menyampaikan pesan berantai dan melakukan tindakan yang telah ditentukan 2) Klien mampu berkonsentrasi terhadap rangsangan yang diberikan oleh terapis 3) Klien mampu menyampaikan pesan berantai ke klien yang lain dengan tepat 4) Klien mampu menghafal pesan berantai yang disampaikan. 4. Seleksi klien a. Kriteria pasien Pasien dengan halusinasi b. Jumlah peserta TAK 8 (Delapan) c. Nama peserta TAK 1. Ny. Zaidatun Milah 2. Ny. Ika 3. Ny. Ita



4. Ny. Teja 5. Ny. Warsiatun 6. Ny. Turni 7. Ny. Wiwik 8. Ny. Tubiyah d. Proses seleksi klien Berdasarkan pengamatan kajian status klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat bekerja sama dan tidak 5.



6. 7. 8.



mengganggu anggota kelompok yang lain Jadwal kegiatan Hari : Sabtu, 10 Desember 2016 Tempat : Wisma Subadra Waktu : 10.00-10.15 Metode a. Tanya jawab b. Diskusi Media dan alat Pengorganisasian a. Leader : Muslikah Ida Mugi R b. Co leader : Putri Pancali c. Fasilitator : Nunink Tri Nur K Atika Gita Pratiwi



9. Setting tempat



Keterangan : : Leader : Peserta : Co. Leader : Fasilitator 10. Langkah kegiatan TAK a. Persiapan 1) Memilih klien dengan indikasi, yaitu Gangguan Persepsi sensori : Halusinasi 2) Membuat kontrak dengan klien 3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan b. Orientasi 1) Salam terapeutik Salam dari terapis kepada klien 2) Menjelaskan tujuan TAK 3) Evaluasi Menanyakan perasaan klien saat ini



Menanyakan masalah yang dirasakan Menanyakan penerapan TAK yang lalu 4) Kontrak Topic permainan TAK : permainan pesan berantai Waktu : 10 Desember 2016 Tempat : Wisma Subadra Menjelaskan peraturan TAK : -



Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis



-



Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai



-



Setiap peserta TAK harus aktif



-



Dilarang bicara sendiri atau mengobrol selama TAK



c. Tahap kerja 1) Terapis menjelaskan peraturan permainan pesan berantai 2) Terapis memulai menyampaikan permainan pesan berantai kepada satu peserta dengan cara membisikkan di dekat telinga klien 3) Peserta melakukan tindakan pesan berantai yang sudah disampaikan oleh terapis kepada peserta selanjutnya sampai ke peserta yang terakhir. 4) Terapis menguji atau menunjuk setiap peserta untuk menyampaikan pesan berantainya didepan semua peserta. 5) Terapis meminta peserta tepuk tangan setiap peserta menyampaikan pesan berantai. 6) Terapis memberikan reinforcement positif pada setiap usaha yang dilakukan peserta d. Tahap Terminasi 1) Evaluasi Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok 2) Tindak lanjut Terapis menganjurkan klien untuk belajar berpikir sesuai dengan peristiwa yang dapat dipersepsikan dan melihat sesuatu yang nyata 3) Kontrak yang akan datang Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang Menyepakati waktu dan tempat 11. Program antisipasi a. Penanganan klien yang tidak aktif saat TAK 1) Memanggil klien 2) Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan perawat atau klien yang lain b. Bila klien meninggalkan TAK



1) Panggil nama klien 2) Tanya alasan klien meninggalkan TAK 3) Berikan penjelasan tentang tujuan TAK dan berikan penjelasan pada klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien boleh kembali lagi c. Bila ada klien yang ingin ikut 1) Beri penjelasan bahwa TAK ini ditujukan pada klien yang dipilih, jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak mengikuti permainan pesan berantai pada TAK tersebut. 12. Evaluasi a. Evaluasi dilakukan pada proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja,aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK b. Evaluasi hasil Untuk TAK stimulus persepsi pada klien halusinasi, kemampuan klien yang diharapkan adalah klien mampu menstimulus tindakan atau permainan yang sudah dilakukan



Daftar Pustaka



Keliat, Budi Anna. 2004. Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Maramis, W.F, 1990. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Erlangga Universitas Press. Stuart G.W, 2006. Buku Saku keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta : EGC. Stuart G.W, Sundeen S.J, 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 3. Jakarta : EGC.