Proposal Tak [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PADA PASIEN DEFISIT PERAWATAN DIRI DI RSJ Dr. Prof. SOEROJO MAGELANG, JAWA TENGAH



A. TOPIK Perawatan diri : menyikat gigi dan memotong kuku dapa pasien Defisit Perawatan Diri DI RSJ



Dr. Prof. SOEROJO MAGELANG, JAWA



TENGAH B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Setelah dilakukan terapi aktivitas kelompok perawatan diri : menyikat gigi dan memotong kuku pasien dapat mengetahui dan mempraktikkan cara menyikat gigi dan memotong kuku. 2. Tujuan Khusus a. Klien mampu memahami manfaat menyikat gigi b. Klien mampu memahami alat dan bahan untuk menyikat gigi c. Klien mampu melakukan menyikat gigi secara benar d. Klien mampu memahami manfaat memotong kuku e. Klien mampu memahami alat dan bahan memotong kuku f. Klien mampu melakukan memotong kuku dengan benar g. Melatih klien agar mampu menyikat gigi dan memotong kuku C. LATAR BELAKANG Klien yang dirawat di rumah sakit jiwa umumnya dengan keluhan tidak dapat diatur di rumah, misalnya mengamuk, diam saja, tidak mandi, keluyuran, mengganggu orang lain dan sebagainya. Setelah berada dan dirawat di rumah sakit, hal yang sama sering terjadi pada banyak klien yaitu



diam, menyendiri tanpa ada kegiatan. Hari – hari perawatan dilalui dengan makan, minum obat dan tidur. Sehat jiwa merupakan sesorang yang mampu bersikap positif terhadap diri sendiri, mempunyai persepsi yang realitas, tumbuh kembang dan aktualisasi diri dan kecakapan dalam daptasi dengan lingkungan (Yosep, 2009). Gangguan jiwa adalah adalah gejala – gejala patologik dominan yang berasal dari unsur psikis ( Yosep, 2009) Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus Schizoprenia selalu diikuti dengan gangguan persepsi sensori; halusinasi.



Defisit perawatan diri adalah kurangnya perawatan diri pada



pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga



kemampuan



untuk



melakukan



aktivitas



perawatan



diri



menurun.Kurang perawatan diri terlihat dari ketidakmampuan merawat kebersihan diri antaranya mandi, makan minum secara mandiri, berhias secara mandiri, toileting (BAK/BAB) (Damayanti, 2012). Untuk memperkecil dampak yang ditimbulkan, dibutuhkan penanganan perawatan diri yang tepat, salah satunya dengan terapi aktivitas kelompok (TAK) (Hawari, 2009). Pelaksanaan pengenalan dan pengontrolan penanganan perawatan diri dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara kelompok dan individu. Secara kelompok selama ini dikenal dengan istilah Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) dan secara individu dengan cara face to face. Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan (Keliat dan Akemat, 2011).



D. SELEKSI PASIEN 1. Kondisi pasien dalam keadaan baik atau kooperatif 2. Jenis masalah keperawatan sesuai dengan indikasi terapi aktivitas kelompok perawatan diri : menyikat gigi dan memotong kuku pada pasien : Defisit Perawatan Diri 3. Jumlah peserta TAK antara 5-6 orang 4. Pasien bersedia mengikuti TAK 5. Proses seleksi pada pasien dilakukan sehari sebelum pelaksanaan TAK E. JADWAL KEGIATAN 1. Tempat pelaksanaan terapi aktivitas kelompok : Ruang Tamu wiswa Dwarawati 2. Lama pelaksanaan terapi aktivitas kelompok : ± 20 menit (pukul 09.30 WIB – selesai) 3. Waktu pelaksanaan terapi aktivitas kelompok : Jumat 13 November 2019



F. METODE 1. Dinamika kelompok 2. Ceramah dan diskusi G. MEDIA DAN ALAT 1. Sikat gigi 2. Pasta gigi 3. Alat pemotong kuku H. PENGORGANISASIAN 1. Leader : Bertugas : a. Memimpin jalannya kegiatan b. Menyampaikan tujuan dan waktu kegiatan c. Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan



d. Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien e. Meminta tanggapan dari klien atas kegiatan yang dilakukan f. Memberi reinforcement positif pada klien g. Menyimpulkan kegiatan 2. Co-Leader : Bertugas : a. Membantu tugas leader b. Mendampingi leader jika terjadi blocking c. Mengkoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan d. Bersama leader memecahkan penyelesaian masalah 3. Observer : Bertugas : a. Mengobservasi jalannya legiatan dari awal sampai akhir b. Mencatat jumlah klien yang hadir c. Mencatat perilaku verbar dan non verbal klien selama kegiatan berlangsung d. Mencatat tanggapan-tanggapan yang dikemukakan klien e. Mencatat penyimpangan acara terapi aktivitas kelompok f. Membacakan hasil kegiatan g. Membuat laporan hasil kegiatan 4. Fasilitator : Bertugas : a. Menfasilitasi jalannya kegiatan b. Ikut serta dalam kegiatan kelompok c. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti jalannnya terapi d. Mampu mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam/luar kelompok



I. SETTING TEMPAT



Keterangan : = Leader = Co-Leader



= Fasilitator



= Observer = Peserta TAK



J. PROGRAM ANTISIPASI Ada



beberapa



langkah



yang



dapat



diambil



dalam



mengantisipasi



kemungkinan yang akan terjadi pada pelaksanaan TAK. Langkah-langkah yang diambil dalam program antisipasi masalah adalah: 1. Apabila ada klien yang telah bersedia untuk mengikuti TAK, namun pada saat pelaksanaan TAK tidak bersedia, maka langkah yang diambil adalah : mempersiapkan klien cadangan yang telah diseleksi sesuai dengan kriteria dan telah disepakati oleh anggota kelompok lainnya. 2. Apabila dalam pelaksanaan ada anggota kelompok yang tidak mentaati tata tertib yang telah disepakati, maka berdasarkan kesepakatan ditegur terlebih dahulu dan bila masih tidak kooperatif maka dikeluarkan dari kegiatan. 3. Bila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader memberitahukan kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan tidak boleh dilakukan. K. LANGKAH KEGIATAN 1. Tahap Perisapan a. Memilih pasien sesuai dengan indikasi yaitu pasien Defisit Perawatan Diri b. Membuat kontrak dengan klien sehari sebelum dilakukan TAK c. Mempersiapkan alat dan tempat kegiatan 2. Tahap Orientasi a. Salam terapeutik b. Evaluasi dan validasi : leader menanyakan perasaan pasien saat ini c. Menjelasan tujuan TAK Leader menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini agar pasien mampu bekerjasama dan berkomunikasi dengan baik d. Perkenalan Leader, Co-Leader, Observer, dan Fasilitator



e. Perkenalan peserta TAK f. Menjelaskan aturan permainan 1) Pasien harus mengikuti ini dari awal sampai selesai 2) Bila pasien ingin meninggalkan permainan, pasien harus izin terlebih dahulu kepada terapis 3) Pasien menyampaikan kembali pesan yang diberikan oleh leader kepada pasien yang lain 4) Pasien yang meninggalkan permainan harus minta ijin terlebih dahulu kepada terapis g. Kontrak waktu Terapis menjelaskan waktu untuk permainan berlangsung selama 20 menit 3. Tahap Kerja a. Leader mengajak peserta untuk berdoa sebelum memulai kegiatan b. Leader memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu perawatan diri : menyikat gigi dan memotong kuku c. Leader mejelaskan manfaat menyikat gigi dan memotong kuku d. Leader menanyakan pada semua klien secara bergantian manfaat menyikat gigi dan memotong kuku, jika ada klien yang mau atau tidak mampu menjawab beri stimulasi hingga mampu menjawab e. Leader merangkum semua jawaban klien tentang manfaat menyikat gigi dan memotong kuku, bila ada jawaban yang kurang tambahkan informasi yang kurang f. Leader mendiskusikan alat dan bahan menyikat gigi dan memotong kuku g. Leader menanyakan kepada klien sesuai kebiasaan klien selama ini h. Leader merangkum semua jawaban klien dan melangkapi jawaban yang belum lengkap i. Leader mendiskusikan cara menyikat gigi dan memotong kuku



j. Leader merangkum semua jawaban klien tentang cara menyikat gigi dan memotong kuku yang benar k. Leader memperagakan cara menyikat gigi dan memotong kuku yang benar l. Leader meminta salah satu klien untuk memperagakan cara menyikat gigi dan memotong kuku dan memberikan pujian kepada klien 4. Tahap Terminasi a. Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK b. Leader menanyakan kembali kepada klien tentang manfaat menyikat gigi dan memotong kuku yang benar c. Leader memberikan kesempatan kepada observer untuk membacakan hasil kegiatan d. Leader memberikan reinforecement positif e. Leader menyimpulkan hasil kegiatan f. Leader mengajak berdoa sebelum menutup kegiatan g. Salam penutup L. EVALUASI 1. Evaluasi dan Dokumentasi a) Evaluasi: a. Evaluasi dilakukan saat proses terapi aktivitas kelompok berlangsung khususnya pada tahap kerja. b. Aspek yang dievaluasi adalah sesuai tujuan terapi aktivitas kelompok. c. Evaluasi dilakukan menggunakan formulir evaluasi yang telah dibuat.



Perawatan diri : menyikat gigi dan memotong kuku pada pasien : Defisit Perawatan Diri Menyampaikan pesan yang diberikan leader kepada pasien lain



No.



Aspek yang di nilai



1.



Klien



Nama klien A



B



C



D



E



mampu



Menyampaikan



pesan



kepada klien yang lain 2.



Klien



mampu



mengulangi



kembali



pesan yang diterima 3.



Klien



mampu



bekerjasama



dengan



klien yang lain 4.



Klien



terlihat



aktif



selama kegiatan 5.



Klien



mampu



menyebutkan



manfaat



dari kegiatan Jumlah Presentase



b) Penilaian Hasil yang diharapkan: -



Minimal 85% klien menyimak penjelesan dari terapis



-



Minimal 75% klien mampu menyampaikan pesan dengan benar



-



Minimal 85 % klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir



-



Minimal 75 % klien mampu menyebutkan manfaat dari kegiatan



F



c) Dokumentasi: Dokumentasikan kemampuan klien dalam mengikuti terapi aktivitas kelompok dalam catatan perawatan klien, misalnya dengan: - Klien mengatakan mengikuti terapi aktivitas kelompok Perawatan diri : menyikat gigi dan memotong kuku Defisit Perawatan Diri -



Klien mampu bekerjasama dalam kegiatan sesuai yang sudah di ajarkan



-



Klien mampu berkomunikasi dengan baik



-



Klien mengikuti terapi aktivitas kelompok sampai selesai



Lampiran EVALUASI TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) PERAWATAN DIRI :



MENYIKAT GIGI DAN MEMOTONG KUKU DI RUANG DWARAWATI RSJ DR. PROF. SOEROJO MAGELANG



1. Evaluasi Proses Sebelum memulai TAK leader dibantu oleh anggota menyiapkan tempat untuk TAK, kemudian leader melakukan brefing dengan tim untuk menyamakan persepsi. Setelah tempat sudah siap peserta kemudian dikumpulkan dan duduk bersama. Sebelum memulai terapi leader mengajak peserta untuk berdoa. Leader memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu perawatan diri : menyikat gigi dan memotong kuku agar paserta memahami caranya. Leader memberikan kesempatan kepada klien pertama untuk mengulangi manfaat, alat dan bahan cara menyikat gigi dan memotong kuku sampai peserta terakhir. Peserta sangat bersemangat dan antusias. Setelah pesan terakhir selesai leader kemudian memberikan pertanyaan kepada peserta tentang manfaat dari perawatan diri : menyikat gigi dan memotong kuku dan apa yang peserta dapat dari TAK tersebut. Semua peserta menjawab dan memberikan pendapat tentang permainan yang telah dilakukan. Setelah selesai leader kemudian menutup TAK dengan mengajak peserta berdoa. Selesai berdoa tim merapikan tempat TAK.



2. Evaluasi Hasil Perawatan diri : menyikat gigi dan memotong kuku



Aspek



No.



yang



nilai



1.



Klien



Ny. mampu



menjelaskan kembali



manfaat



menyikat gigi dan memotong kuku 2.



Klien



mampu



mengulangi kembali



cara



menyikat gigi dan memotong kuku 3.



Klien



mampu



mengulangi kembali alat dan bahan



menyikat



gigi



dan



memotong kuku



5.



Klien



mampu



mengulangi



cara



menyikat gigi dan memotong kuku 4.



Klien terlihat aktif selama kegiatan



5.



Klien



Nama klie



di



mampu



Ny.



Ny.



Ny.



Ny.



menyebutkan manfaat kegiatan



dari