6 0 1009 KB
PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN
PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY
Diajukan Oleh :
SMK PLUS AL FALAH BIRU GARUT BIDANG KEAHLIAN TEKNIK KIMIA, TEKNIK INDUSTRI PROGRAM KEAHLIAN KIMIA INDUSTRI,KIMIA ANALIS TEKNIK MANAJEMEN PRODUKSI
YAYASAN AL FALAH BIRU Komplek Pondok Pesantren Al Falah Biru Desa Mekargalih Kec. Tarogong Kidul Kabupaten Garut 44151 Tlp. 085223250373, E-mail : [email protected]
2019
1
PROFIL SEKOLAH A. Identitas Sekolah 1. Nama Sekolah 2. Alamat
3. NPSN 4. SK Pendirian 5. Bidang Keahlian 6. Program Keahlian 7. Status Akreditasi 8. E-mail 9. Kepala Sekolah Nama SK Memimpin Sekolah Tanggal Alamat
: SMK PLUS AL FALAH BIRU : Kp. Al Falah Desa Mekargalih Kec. Tarogong Kidul Kabupaten Garut 44151 Tlp. (0262) 541 725 : 20227477 : Nomor 420/1469-dispend/2003 : Teknologi dan Rekayasa : -) Teknik Kimia -) Teknik Industri : Terakreditasi A ( Teknik Kimia ) : [email protected] : : Ainurrohmah S.Pd : Nomor : 800 / 2119 / Disdik : 20 Agustus 2013 : Ponpes Al-Falah Biru Desa Mekargalih Kec.Tarogong Kidul Kab.Garut Hp. 085223250373
B. Identitas Yayasan Pembina Yayasan Ketua Pembina Yayasan : Hj.Cucu Habibah Anggota : Deden Mukhsin,SE Pengurus Yayasan Ketua Harian Sekretaris Bendahara Pengawas Nomor Akte
: DR.ENG.KH.Muchlis Badruzzaman,DEA : Eden Salman Farisi S.Pd : Lela Nurlaela S.Pd.I : Ruslan Baehaqi : 120
Nama Notaris
: Ny. Irdawati Bachtiar, SH
2
I. VISI, MISI DAN TUJUAN
A. VISI Menumbuhkan iman dan taqwa melalui penghayatan penerapan kemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga menjadi manusia yang terampil, cerdas, berfikir kritis secara sitematis terutama dalam hal pengolahan sumber daya alam daerah menuju tahapan industrialisasi berbasis akhlaqul karimah guna membentuk pola kemandirian maupun tenaga kerja siap pakai serta memiliki pemahaman ayat-ayat kauniah dalam kehidupan. B. MISI 1. Mengembangkan jalinan iman dan taqwa, komunikasi dua arah dan kepanutan di antara staf pengajar serta tetap menjaga nilai-nilai luhur kepesantrenan menuju kondisi yang harmonis, sinergi dalam ruang lingkup pengembangan penggalian norma hikmah ilmiah berbasiskan Al qur’an, Hadist dan IPTEK. 2. Memberikan transfer layanan ilmiah bagi seluruh mata diklat baik teori maupun praktek. 3. Mengembangkan sarana laboratorium IPTEK dasar maupun terapan beserta seluruh perangkat dukungnya yang berbasis pada penguasaan teknologi dan peralatan proses. 4. Menjalin kerjasama dengan lembaga pemerintah maupun swasta yang bergerak di bidang penelitian, Dunia Usaha/Industri. C. TUJUAN System pendidikan berlangsung melalui sinergi dua jenis kurikulum yang dititik beratkan pada pemahaman dan keterampilan teknis kejuruan di bidang kimia industri dengan kurikulum pendidikan agama yang berbasiskan kepesantrenan salafiah, seperti tafsir, Hadist, Fiqih dan aplikasi pengetahuan social kemasyarakatan.
3
II.
SUMBER DAYA MANUSIA
1. Daftar Guru Tetap Yayasan (GTY) Tahun Diklat 2018-2019 No Nama Tempat Tanggal Lahir Pendidikan Terakhir 1 Mamat Ruhimat, M.PD Garut S2 - Galih 26 April 1949 2 E.Rina Rahmawati, S.Pd Garut S2 – STKIP 15 Oktober 1980 3 Hijrah Mutmaimah, S.Pd Garut S1 - UMY 4 Oktober 1981 4 Iip Zenal Aripin S.Pd Garut S1 - IKIP 18 Juni 1973 5 Lela Nurlaila, S.Ag Tasikmalaya S1 – IAIC 6 Februari 1983 6 Drs. Ajang Sopandi Garut S1 – IAIN 17 Oktober 1964 7 Asep Miftah, S.PdI Garut S1-STAI Musadaddi yah 8 Lisda, S.Pd Garut S1 – STKIP 20 Desember 1980 9 Mia R, S.Pd Garut S1 – STKIP 10
Sulaiman, ST
11
Dikdik Andreas, S.Pd
12
Sri Widodo, ST
13
Ainurrohmah, S.Pd
14
Mely Yuliana, ST
15
Ayi Siti Saidah S.Pd
16
Ernawati, ST
17 18
Gina , S.Pd Hanifah Ma’mun,S.PdI
19
Jajang Nurjaman,S.Pd
Garut Garut 17 Februari 1974 Garut
20
Imam Zamakhsyari,Ssi
Garut
21
Ati Vera L, S.Pd
Ende 26 Juni 1972 Garut 3 Juli 1983 Klaten 25 Oktober 1975 Tasikmalaya 26 Juli Majalengka 19 Juli 1981 Garut 23 Agustus 1983 Garut
Garut
Jurusan Manajemen Pendidikan Bahasa Indonesia PPKN Olahraga PAI Matematika PAI
Bahasa Inggris Pend Biologi
S1 – STTG
Teknik Industri
S1 – STKIP
Biologi
S1 – UNJANI S1 – astkipa S1 UNJANI S1 – STKIP
Teknik Mesin
S1 UNJANI S1-UPI S1-STAI
Teknik Kimia
S1-STKIP
Pend.Bhs.Inggris
S1-Bakti Asih S1-UPI
Analis Kimia Pend.Kimia
Pend.Matematika Teknik Kimia Matematika
Pend.Fisika PAI
4
22
Siti Sopiah, S.Pd
Garut
S1-STKIP
23
Yoseph, S.Pd
Garut
S1-IPI
24
Susana
Garut
25
Syukron Ma’mun
Garut
26
Husna Yahvi
Garut
S1-STIE YASA ANGGANA S1-STTG Musadadiy ah SMK
2. Jumlah Guru Berdasarkan Kualifikasi Kualifikasi Jumlah Magister ( S2 ) 2 Sarjana ( S1 ) 24 Jumlah 26
Pend.Bhs Indonesia Pend.Bhs Indonesia Manajemen Ekonomi Teknik Informatika
Persentase 8, 0 82, 0 100
3. Jumlah Guru Berdasarkan Kelompok Jenjang Pendidikan Kelompok No S3 Guru S2 S1 Dip 0 1 9 0 1 Normatif
Jumlah
SMA 0
11
2
Adaptif
0
1
8
0
0
10
3
Produktif
0
0
6
0
0
5
4
Mulok
0
0
0
0
0
0
0
2
25
0
0
26
Jumlah
No
4. Jumlah Guru Berdasarkan Status Status Guru
Jumlah
Persen
1
PNS
2
5
2
Guru Tetap Yayasan
24
95
Jumlah
26
100
5. Staf Tata Usaha No Nama
Status
Bidang Usaha
Pendidikan
1
Lela Nurlaela, S.Pd.I
TUTT
Ka. Tata Usaha
Sarjana
2
Faransiyyah,S.Pd
TUTT
Bendahara
Sarjana
3
Susana,
TUTT
Kepegawaian
sarjana
5
Saeful Ahmad Sidik
TUTT
Laboran
SMK
6
Dani Nurdin, S.Pd
TUTT
Perpustakaan
Sarjana 5
7
Husna Yahvi
TUTT
Staf
SMK
8
Ai Maspupah
TUTT
Staf
SMK
9
Assyifa Mulyani
TUTT
Staf
SMK
6
DATA PENERIMAAN SISWA
Tahun Diklat 2017/2018 Program Jenis Jumlah Siswa TK. TK. Keahlian Kelamin TK. X TK. XI TK XII L 40 32 30 Kimia P Industri 40 36 47 Jumlah 80 68 77 Tahun Diklat 2018/2019 Program Jenis Jumlah Siswa TK XII. Keahlian Kelamin TK. X TK. XI TK XII L 72 39 32 Kimia P Industri 70 40 36 Jumlah 142 79 68
Jumlah Siswa
Jumlah TK. X
TK. XI
XII
3
3
3
3
3
3
102 123 225
Jumlah Siswa
Jumlah TK. X
TK. XI
TK. XII
3
3
3
3
3
3
143 146 289
7
LEMBARAN PENGESAHAN
PROPOSAL BANTUAN PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY
SMK Plus Al Falah Biru Kepala,
Yayasan Al-Falah Biru Ketua,
Ainurohmah S.Pd
DR.ENG.KH.Muchlis Badruzzaman,DEA
Mengetahui, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat,
Dr.Ir. H. Ahmad Hadadi. M.Si Pembina Utama Madya NIP. 196112311987031042
8
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN
SMK PLUS AL-FALAH BIRU
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KIMIA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INDUSTRI YAYASAN AL-FALAH BIRU
Alamat : KomplekPondokPesantren Al-FalahBiru, Ds.Mekargalih,TarogongKidul Kabupaten Garut – Jawa Barat 085223250373
Nomor
: 30/TEFA/SMK-P/AB/XII/2018
Lampiran
: 1 (satu) berkas
Perihal
: Bantuan Teaching Factory
Kepada Yth: Direktur PSMK Up. Kasubdit Pembelajaran Komplek Kemendikbud Gedung E Lantai 13 Jl. Jendral Sudirman Senayan Jakarta Pusat 10270
Dengan hormat, Dalam rangka pengembangan kegiatan praktek dan peningkatan keterampilan peserta didik pada SMK P lus Al-Falah Biru Kabupaten Garut bersama ini kami mengajukan permohonan adanya Bantuan Pengembangan Teaching Factory yang merupakan program dari Subdit Pembelajaran di Direktorat PSMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Sebagai bahan pertimbangan Bapak kami lampirkan Proposal Bantuan Teaching
Factory selengkapnya Demikian atas perhatiannya, kami sampaikan terima kasih. Garut, Januari 2019 SMK Plus Al Falah Biru Kepala,
Ainurohmah S.Pd Tembusan Yth : 1. Dirjen Dikdasmen; 2. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat 3. Ketua Yayasan Al-Falah Biru 9
BAB 1 PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Dengan diberlakukannya masyarakat ekonomi asia (MEA) mempunyai konsekuensi bahwa sejak itu persaingan tenaga kerja akan menjadi terbuka. Oleh karena itu upaya peningkatan SDM melalui pendidikan dan pelatihan perlu terus ditingkatkan sesuai dengan tuntutan pasar kerja, baik untuk sekala Regional,Nasional, maupun Internasional. Data statistik menunjukan bahwa jumlah lulusan dari jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD,SMP,SMA,SMK) yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu 34,40 % serta lulusan SLTA yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi sebesar 88,40 %,Kondisi ini berarti betapa besar jumlah SDM usia produktif yang mencari pekerjaan. Sedangkan jumlah lapangan kerja yang ada di dalam negeri sangat terbatas, untuk itu mereka berusaha mencari pekerjaan di luar negeri, akan tetapi mereka tidak memiliki kompetensi sesuai tuntutan kebutuhan pasar kerja. Menjembatani kesenjangan dari fenomena tersebut di atas maka pengembangan pendidikan keterampilan produksi melalui teaching factory sangat membantu didalam peningkatan mutu proses pembelajaran khususnya pada mata prlajaran produktif/praktek. Oleh karena itu, SMK Plus Al-Falah Biru Kabupaten Plus Al-Falah Biru sebagai lembaga pendidikan akan mempersiapkan calon tenaga kerja dengan fasilitas yang ada akan meningkatkan peran dan tidak hanya mendidik tetapi juga dapat melakukan langkah-langkah strategis dalam mengatasi permasalahan peningkatan kualitas ketenagakerjaan secara sinergis dengan dikembangkannya teaching factory. Perlu diketahui bahwa seluruh paket keahlian yang ada di SMK Plus Al-Falah Biru telah menerapkan pembelajaran teaching factory yang menghasilkan produk dalam bentuk barang dan jasa. Namun demikian proses pembelajaran teaching factory di SMK Plus Al-Falah Biru perlu dikembangkan sehubungan terdapat beberapa kendala berupa penyusunan materi pembelajaran teaching factory, peralatan pendukung, ruangan yang perlu direhab, peningkatan kompetensi guru, kurangnya MOU dengan perusahaan yang relevan, tentunya kesemuanya itu diperlukan biaya guna mangatasi kelemahan – kelemahan yang terjadi. Dengan dilaksanakannya pengembangan teacing factory dapat dijadikan sebagai alternatif yang berguna untuk memecahkan dan mengatasai keadaan tersebut.
10
b. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari pengembangan teaching factory adalah merevitalisasi pembelajaran konvensional ke pembelajaran berbasis teching factory yang dalam prosesnya mengacu pada standarisasi industri. Sehingga proses pembelajaran dari mulai perencanaan, peroses, evaluasi sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. Tentunya standar operasional prosedur (SOP) yang diterapkan adalah sesuai dengan ketetapan industri pasangan yang relevan dengan paket keahlian masing – masing. Sehingga proses pembelajaran di teaching factory akan menyamai persis sesuai dengan apa yang dilakukan dalam proses produksi di industri. Teaching factory akan dikembangkan dan digunakan dalam proses pembelajaran yang dapat menghasilkan produk berupa barang atau jasa sehingga dapat dipasarkan baik untuk internal sekolah atau eksternal dalam hal ini masyarakat. c. Rencana Pelaksanaan Dalam menempuh terlaksananya program pengembangan teaching factory tentu ada beberapa rencana/program yang perlu dipersiapkan diantaranya ; 1. Penyususnan rancangan pengembangan pembelajaran TEFA 2. Penyusunan Perangkat TEFA 3. Pengembangan SDM 4. Analisis kebutuhan suku cadang dan perbaikan peralatan 5. Koordinasi dengan Industri/institusi pasangan 6. Pengadaan bahan dan pembuatan contoh produk 7. Pengadaan alat penunjang dan perawatan/perbaikan peralatan 8. Penataan rauang praktek Selanjutnya paket keahlian yang akan dikembangankan dalam program teaching factory adalah ; 1. Kimia Industri
11
d. Program Kerja No 1.
Waktu Februari 2019
Uraian Kegiatan - Pembentukan Tim Pelaksanaan Pengembangan
Pelaksana Kepala Sekolah
Teaching Factory - Merencanakan Kegiatan dan RAB kegiatan - Pengembangan Teaching Factory
Ketua Tim
- Penandatanganan Surat Perjanjian Bantuan - Pengemabngan Teaching Factory thn 2017 2.
Maret 2019
Pengambilan dana Pengembangan dari Bank BRI
Kepala Sekolah Bendahara
3.
Maret– April 2019
Pelaksanaan pengembangan Teaching Factory
Tim
Pelaporan 70% kegiatan dan keuangan
4.
Mei 2019
Pelaporan akhir (100%)
Ketua Tim
12
e. Organisasi dan mekanisme kerja Susunan Personalia Tim Pelaksana Pengembangan Teching Factory
No
Nama
Jabatan dalam Kepanitiaan
Jabatan Rutin
1
Ainurrohmah, S.Pd
Penanggung Jawab
Kepala Sekolah
2
Eden Salman Farisi, S.Pd
Ketua Tim Pelaksana
Wakasek MM
3
Lela Nurlaela, S.Pd.I
Sekretaris
Kepala TU
4
Faransiyyah,S.Pd
Bendahara
Bendahara Sekolah
5
Ayi Siti Saidah, S.Pd
Penanggung Jawab
Wakasek Kurikulum
Pengembangan Non Fisik 6
Mely Yuliana, ST
dan Program Teaching
Kepala Program KI
Factory 10
Sulaiman,ST
Penanggung Jawab
Wakasek Sarana
Pengembangan Fisik 11
Imam Zamakhsyari, Ssi
Guru
13
BAB 1I PELAKSANAAN PROGRAM
a. Mekanisme / Strategi Pelaksanaan
Pelaksanaan pengembangan teaching factory melibatkan seluruh stake hoder SMK Plus Al-Falah Biru Adapun yang berperan langsung dalam peresiapan/perencanaan, proses dan evalusai, akan memberdayakan tim secara khusus yang kompeten dalam bidangnya sesuai dalam program pengembangan teaching factory. Sasaran yang menjadi lokasi untuk pengembangan dan dilaksanakannya program teaching factory adalah ruang praktek siswa pada seluruh paket keahlian di SMK Plus Al-Falah Biru Ruang praktik yang ada akan di rehab dan ditata mengacu pada standar tempat kerja di Industri. Pola pembelajaran yang digunakan pada teaching factory dari mulai perencanaan, proses, dan evaluasi disesuaikan dari hasil sinkronisasi kurikulum antara kurikulum nasional dengan kurikulum industri. Sehingga pada pelaksanaanya pembelajaran di teaching factory mengadopsi budaya / alur kerja di industri. Hal ini agar membiasakan siswa/i melaksanakan pembelajaran seaisu dengan alur, aturan, standar operasional prosedur Industri. Seperti halnya di Industri, bahwa pembelajaran teaching factory yaitu proses pembelajaran yang terstruktur dan terintegrasi sehingga proses pembelajaran akan menghasilkan produk dalam bentuk barang dan jasa. Guna terlaksana dan berkesinambungannya program pembelajaran teaching factory, maka produk yang dihasilkan baik dalam bentuk barang atau jasa harus dapat dipasarkan baik untuk internal sekolah atau eksternal sekolah dalam hal ini masyrakat umum. Untuk itu didalam pembelajaran di teaching factory bukan hanya belajar berproduksi tetapi juga pelajar untuk memasarkan produk yang dihasilkan. Didalam pelaksanaan pembelajaraan teaching factory sumber daya manusia menjadi faktor penentu keberhasilan program. Langkah langkah agar sumberdaya yang dimiliki dapat mengembangkan program teaching factory akan dimulai adanya pelatihan guru dalam hal ini guru produktif di Industri, selanjutnya adanya work shoft tentang cara mengelola pembelajaran di teaching factory dengan mengundang narasumber ahli dalam mengelola teaching factory. Disamping itu kita juga memprogramkan untuk setudi banding ke SMK yang telah berhasil menerapkan proses pembelajaran teaching factory. Guna terlaksana dan berhasilnya kegiatan ini tentu perlu adanya kerjasama dengan pihak industri. Hal ini dikarenakan hampir seluruh program pembelajaran di teaching factori dari mulai perencanaan, proses, dan evalusai hasil dari sinkronisasi dan masukan dari pihak industry.
14
B.
Rencana Anggaran Biaya
1
Set Meja Praktik
-
25
Unit
Harga Satuan Jumlah Harga (Rp) (Rp) Rp 1.000.000 Rp 25.000.000
2
Desktop
25
buah
Rp
5.500.000 Rp
137.500.000
3
Tools Praktik Komputer
Intel® Celeron® Processor J1800 (1M Cache, 500GB HDD, DVDRW Rambo, Windows® 8.1. Sellery 75-230 Computer Tool Kit
10
set
Rp
1.450.000 Rp
14.500.000
4
Kabel UTP
Kabel UTP BELDEN (NON ORI) 305 M
5
buah
Rp
1.100.000 Rp
5.500.000
5
Conector RJ-45
Conector RJ-45
1000
buah
Rp
2.000 Rp
2.000.000
6
Lan Tester
Pengetesan kabel ground.resistansi, kontinuitas, dan diode. Baterai : 9V dan 2 X AAA.
10
buah
Rp
90.000 Rp
900.000
7
Crimping Tools
10
buah
Rp
120.000 Rp
1.200.000
8
USB Wireless BlueLink
Dimension: 19.9 (L) x 6.5 (W) x 1.8 (H)cm Material : Iron and plastic USB Wi-Fi Adapter BlueLink BL-U80G
5
buah
Rp
350.000 Rp
1.750.000
9
DVD RW ATA LG 22X
DVD Write Speed 22x
5
buah
Rp
350.000 Rp
1.750.000
10
Printer Epson L565
1
buah
Rp
4.150.000 Rp
4.150.000
11
Hub Switch
Tipe printer : inkjet colour, Tipe scanner : flatbed dan ADF Tipe Fax : walk-up b/w dan colour Koneksi : Usb 2.0, Ethernet, Wifi direct, Wifi Max print resolution : 5.760 x 1.440 dpi 24-Port 10/100Mbps Rackmount Switch TL-SF1024
5
buah
Rp
1.150.000 Rp
5.750.000
No
Nama Alat
Jumlah
Spesifikasi
Jumlah
Satuan
Rp 200.000.000
15
Mencari Ide Perbaikan Dengan Metode 5W dan 1H
No.
What
Why
Where
How
When
Who
Faktor
Apa
Kenapa
Akibat
Dimana
Penanggulangan
Waktu
Siapa
1
Ruangan dan Alat
Kurangnya ruangan dan alat pendukungnpela ksanaan TEFA
Belum ada ruangan dan alat pendukungnpel aksanaan TEFA
Program TEFA tidak berjalan
Sekolah
Pengadaan ruangan dan alat pendukungnpelaksa naan TEFA
Februari 2019
Yayasan KepalaSekolahWakasek Sarana Kaprog
2
Metode pembela jaran
Tidak ada SOP Khusus tentang metode pembelajaran TEFA
Belum ada SOP Khusus tentang metode pembelajaran TEFA
Program pembelajara n TEFA tidak berjalan
Sekolah
Dibuat METODE Khusus sesuai SKL dan SOP industri
Maret 2019
KepalaSekolah Wakasek Kurikulum Kaprog Guru Produktif
3
Manusia
SDM tidak kompeten
Belum adanya IHT, Work Shoft dan sertifikasi
Program TEFA tidak berjalan
Sekolah
Dibuat Jadwal IHT, Work Shoft & Sertifikasi
April 2019
KepalaSekolah Wakasek Kurikulum Kaprog Guru Produktif (seluruh stake holder)
14
b. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
JADWAL PELAKSANAAN BANTUAN PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY SMK PLUS AL-FALAH BIRU KAB GARUT JAWA BARAT TAHUN 2019 No
Komponen Kegiatan
Jml
1
2019 Februari
Maret
April
Mei
KET
Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 1,1
1,2
Penyusunan Rancangan Pengembangan Pembelajaran TeFA a. Workshop Rancangan Pengembangan TeFa (SBP/SDP)
1
b. Penyusunan Rancangan TeFa (SBP/SDP)
2
Penyusunan Perangkat TeFA
2
1,3
1
Non FISIK
1
c. Penyusunan Jadwal Blok Pembelajaran TeFa
4
d. Analisa produk Pembelajaran TeFa
1
e. Analisa Kebutuhan bahan Pebelajaran TeFa
1
Pengembangan SDM Magang /kerja industri guru praktek di paket keahlian unggulan
15
1,4
1,5
Analisa Kebutuhan Suku Cadang dan Perbaikan Peralatan a. Analisa Kebutuhan Perawatan/perbaikan Peralatan
1
b. Penyusunan Kebutuhan perbaikan peralatan
1
Koordinasi dengan Industri/institusi a. Koordinasi Pengembangan pembelajaran TeFa
2
b. Pendampingan penyusunan Tefa & Rancangan(SBP/SDP) c. Evaluasi dan Pelaporan
2 2,1 2,2 2,3
FISIK Pengadaan bahan dan pembuatan Contoh Produk Pengadaan Alat Penunjang dan Perawatan/Perbaikan Peralatan Praktek Penataan Ruang Praktek
1 1 1
16
BAB III EVALUASI PELAKSANAAN Indikator – indikator keberhasilan pelaksanaaan program pengembangan teaching factory adalah : a. Adanya School Development Plan (SDP) b. Seluruh Stake Holder memahami tentang Teching Factory c. Adanya Materi Pembelajaran Teaching Factory d. Adanya Produk Pembelajaran Teaching Factory e. Adanya Bahan Pembelajaran Teaching Factory f. Meningkatnya Kompetensi Guru Paket Keahlian dengan adanya magang di DU/DI g. Adanya contoh Produk h. Tersedianya peralatan pada teaching factory yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan standar industri i. Adanya jadwal system blok pembelajaran tefa j. Siswa menguasai kompetensi sesuai tuntutan industri k. Tertatanya/rehabilitas ruang praktek/Teaching factory l. Para lulusan dapat mengembangkan diri, dan meningkatkan keterampilan secara profesional. m. Para lulusan dapat bersaing kerja dipasar kerja dengan tenaga kerja lain baik nasional maupun regional. n. Sekolah dapat mengembangkan program tersebut sesuai tuntutan dunia kerja dimasa yang akan datang. Para lulusan dapat menguasai keahlian yang lebih baik sesuai tuntutan jaman.
17
BAB IV KESIMPULAN DAN PENUTUP 1.
Kesimpulan 1.1.
Secara akademik Program pengembangan Teaching Factory ini mengacu pada Kompetensi Industri sehingga layanan jasa dan ketercapaian keterampilan siswa dapat terukur secara jelas
1.2.
Secara finansial Dengan Keterampilan yang dikuasai siswa diharapkan mempunyai bekal untuk meningkatkan taraf hidupnya dimasa yang akan datang
1.3
Relevansi Program
pengembangan teaching factory mempunyai relevansi yang
sesuai tuntutan dunia usaha/industri karena program tersebut mengacu pada standar kompetensi dunia usaha/industri. 2.
Penutup Segenap pengurus Yayasan Al-Falah Biru beserta guru dan staf tata Usaha (TU) tidak lupa seluruh siswa/siswi SMK Plus Al-Falah Biru senantiasa berdoa dan berjuang agar apa yang kami lakukan mendapat ridha Allah SWT. Akhirnya kami segenap keluarga besar SMK Plus Al-Falah Biru. mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian pemerintah tentang keberadaan kami ini, dan semoga Allah SWT membalas kebaikan kita semua. Amin Garut, Januari 2019 SMK Plus Al Falah Biru Kepala,
Ainurohmah S.Pd
18