Proposal Usaha Budidaya Kacang Panjang [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Dani
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL USAHA BUDIDAYA TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna unguiculata ssp sesquipedalis)



Oleh : Dimas Setya Surya Nugraha



20170210064



Alissa Qotrunnada Munawarah



20170210075



Rifky Bhakti Insani



20170210083



Aisyah Novianti Amelia



20170210096



Rifky Hermawan



20170210100



Faqih Gesang Pramula



20170210107



Jefri Yudha Saputra



20170210116



PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2019



HALAMAN PENGESAHAN “USAHA BUDIDAYA TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna unguiculata ssp sesquipedalis)” Dengan ini menyatakan bahwa Proposal Project Manajemen Agribisnis Tanaman Pangan Dan Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan judul “Usaha Budidaya Tanaman Kacang Panjang(Vigna unguiculata ssp sesquipedalis)”



Yang disusun oleh: Dimas Setya Surya Nugraha



20170210064



Alissa Qotrunnada Munawarah



20170210075



Rifky Bhakti Insani



20170210083



Aisyah Novianti Amelia



20170210096



Rifky Hermawan



20170210100



Faqih Gesang Pramula



20170210107



Jefri Yudha Saputra



20170210116



Telah disetujui dan disahkan pada tanggal



Desember 2019 Yogyakarta,



Menyetujui, Dosen Pembimbing



(Ir. Sukuryati S. Dewi, M.S.)



Desember 2019



I. A.



PENDAHULUAN



Latar Belakang Kacang panjang merupakan salah satu tanaman perdu semusim, bersifat



memanjat dan membelit yang banyak dimanfaatkan masyarakat Indonesia. Tanaman yang memiliki nama ilmiah Vigna sinensis L. ini berasal dari India dan Afrika. Kemudian menyebar penanamannya ke daerah-daerah Asia Tropika hingga ke Indonesia. Kacang panjang mempunyai sebutan lain seperti kacang lanjaran (Jawa), kacang turus (Pasundan), taukok (Cina), sitao (Philipina), kacang belut (Malaysia), paythenki, yardlong bean dan asparagus been. Kacang panjang biasanya dijual dipasaran bersama varietas kacang lainnya seperti kacang tanah, kacang hijau dan kacang kedelai. Kacang panjang bersifat dwiguna, artinya buahnya dapat dimanfaatkan sebagai sayuran polong dan akrnya dapat menyerap N bebas yang dapat digunakan sebagai penyubur tanah. Tanaman sebagai penyubur tanah karena pada akar-akarnya terdapat bintil-bintil bakteri Rhizobium. Bakteri tersebut berfungsi mengikat nitrogen bebas dari udara. Maka dari itu kacang panjang banyak ditanam oleh petani di pematang sawah baik monokultur maupun sebagai tanaman sela. Selain itu kacang panjang banyak mengandung zat gizi seperti protein, kalori, vitamin A dan vitamin B. Tanaman ini berumur pendek, tahan terhadap kekeringan, tumbuh baik pada dataran medium sampai dataran rendah, dapat ditanam di lahan sawah, tegalan, atau pekarangan pada setiap musim. Kacang panjang dapat tumbuh baik didataran tinggi maupun di dataran rendah. Membudidayakan kacang panjang dapat memberikan nilai ekonomi yang tinggi apabila diusahakan dengan sungguh-sungguh. Dari aspek sosial dan ekonomi tanaman kacang panjang memiliki prospek yang cukup baik jika dikembangkan kearah agribisnis. Peluang pemasaran kacang panjang makin luas karena sayuran kacang panjang juga mudah diperoleh di pasar tradisional maupun pasar swalayan. Kebutuhan pasar akan kacang panjang dari tahun ke tahun terus meningkat yang disebabkan oleh meningkatnya jumlah penduduk. di kota besar



1



maupun di kota kecil, serta semakin sadarnya masyarakat akan manfaat dan kandungan gizi yang terkandung dalam kacang panjang. Kandungan gizi yang penting pada kacang panjang adalah protein, vitamin A, vitamin B dan C (Haryanto et al, 2007). Pada umumnya sayuran kacang panjang dikonsumsi dalam bentuk segar dan sayuran olahan seperti plecing, sayuran asem, dan bumbu kalas. Berdasarkan data BPS (2012), produksi kacang panjang selama lima tahun terakhir cenderung meningkat dari tahun sebelumnya. Produksi tanaman kacang panjang dari tahun 2008 sampai dengan 2012 berturut-turut yaitu 367,111 t/tahun, 358,014 t/tahun, 403,827 t/tahun, 526,917 t/tahun dan 458,392 t/tahun. Hal ini menunjukan bahwa petani semakin banyak yang berminat untuk menanam kacang panjang, sehingga target untuk memenuhi permintaan konsumen akan sayuran kacang panjang setiap tahun dapat terpenuhi. B.



Tujuan 1. Memperjelaskan teknik budidaya kacang panjang secara rinci sebagai dasar atau bahan pertimbangan yang akan dilaksanakan saat budidaya kacang panjang. 2. Menyediakan informasi mengenai analisis serta kelayakan dari usaha tani tanaman kacang panjang. 3. Sebagai bahan pertimbangan dalam upaya mendapatkan modal usaha kacang panjang.



II. A.



Rencana dan Realisasi Teknologi Budidaya



Deskripsi Perusahaan Nama Perusahaan



: Bebas Farm



Alamat Perusahaan



: Kecamatan Kasihan



Jenis Perusahaan



: Home Industry



Jumlah Karyawan



: Orang



Produk



: Kacang Panjang



Luas Lahan



: 150 m2



Email



: [email protected]



C. Riwayat Perusahaan Bebas Farm ini merupakan perusahaan (home industry) yang bergerak dalam bidang usaha produksi mulai dari budidaya sampai ke tahap pemasaran. Bebas Farm selalu mengedepankan prinsip-prinsip usaha secara dinamis dan konsisten khususnya dalam melihat peluang pasar yang lebih besar. Pelayanan, pengalaman dan kemampuan secara profesional untuk memberikan hasil terbaik menjadi semangat kami dalam menjalankan usaha. D. Visi dan Misi Perusahaan 1. VISI Bebas Farm menjadi salah satu perusahaan pertanian unggul yang berorientasi pada pemberdayaan social, ekonomi dan ekologi 2. MISI a. Mewujudkan usahatani yang yang berwawasan agribisnis, berdaya saing dan berkelanjutan dengan berbasis ekonomi kerakyatan. b. Mengembangkan usaha tani yang berkualitas guna memperoleh keuntungan yang optimal. c. Mengoptimalkan produksi, teknologi budidaya dan pemasaran. d. Meningkatkan pembangunan peertanian yang berkesinambungan dan konsisten



E. Struktur Organisasi A.



B.



MANAJER KEUANGAN 1. Aisyah Novianti A 2. Jefri Yudha S.



DIREKTUR Dimas Setya Surya



PRODUKSI MANAJER



1. Faqih Gesang P.



ADMINISTRASI



2. Rifky Bhakti I.



MARKETING Rifki Hermawan



Alissa Qotrunnada M.



F. Marketing Sistem marketing atau pemasaran hasil produk yang dilakukan yaitu: 1. Sistem penjualan produk dilakukan secara langsung dengan cara sidak harga pemasaran. 2. Kerjasama dengan rumah makan 3. Untuk kelebihan produksi, maka target pemasaran dilakukan dengan menemui konsumen secara langsung. G. Strategi Pemasaran Perencanaan agroindustri yang efektif yang berkelanjutan maka diperlukan strategi yang akan dikembangkan sebagai berikut: 1. Aspek Produksi. yaitu mempertimbangkan ketersediaan bahan baku terutama dari kualitas. kuantitas dan kontinyuitas. 2. Aspek Pasar. yaitu menyesuaikan dengan permintaan pasar yang berkembang secara dinamis. 3. Aspek Teknologi. mengikuti perkembangan teknologi yang lebih efisien dengan tetap menjaga kualitas bahan. 4. Aspek Manajerial. yaitu kerjasama dalam tim yang baik dpat menjalankan manajemen agroindustri secara efisien.



H. Teknologi Budidaya Budidaya kacang panjang merupakan langkah yang dilakukan untuk mengembangkan atau menanam kacang panjang. Kacang Panjang merupakan salah satu sayuran yang sering digunakan sebagai lalapan atau sebagai bahan pecel dan plecing. Nama ilmiah kacang panjang yaitu Vigna sinensis (L.) yang merupakan masih satu keluarga dari Papilionaceae. Karena permintaan konsumen cukup tinggi di pasaran terutama pada hari-hari tertentu, membuat banyak para petani yang melakukan Budidaya kacang panjang. I.



Cara Budidaya Kacang Panjang



Untuk melakukan budidaya kacang panjang, jangan pilih bibit kacang panjang secara sembarangan, karena pemilihan benih kacang panjang yang baik sangat penting agar hasil panen juga memuaskan. Untuk budidaya kacang panjang, harus dipastikan benih kacang panjang terhindar dari serangan jamur. Oleh karena itu, pemberian fungisida sangat penting supaya tanaman kacang panjang dapat tumbuh optimal dan terhindar dari serangan hama dan penyakit. 1. Pembuatan Bedengan Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum budidaya kacang panjang yaitu membuat bedengan. Berikut ini langkah-langkah pembuatan bedengan pada lahan budidaya kacang panjang : 



Buat bedengan dengan lebar 120 cm dan parit dengan lebar 50 cm







Jarak antar bedengan kira-kira 50 cm dengan arah bedengan memanjang dari utara ke selatan







Tinggi bedengan sekitar 40 cm



2. Pemberian Pupuk Dosis pupuk makro (per ha) Urea (kg) SP-36 (kg) KCl (kg) Dasar 50 75 25 Umur 45 hari 50 25 75 Total 100 100 100 Pupuk diberikan di dalam lubang pupuk yang terletak di kiri-kanan lubang Waktu



tanam. Jumlah pupuk yang diberikan untuk satu tanaman tergantung dari jarak tanam POC NASA diberikan 1-2 minggu sekali semenjak tanaman berumur 2 minggu, dengan cara disemprotkan (4-8 tutup POC



NASA/tangki). Kebutuhan total POC NASA untuk pemeliharaan 1-2 botol per 1000 M2 (10-20 botol/ha). Akan lebih bagus jika penggunaan POC NASA ditambahkan HORMONIK (3-4 tutup POC NASA + 1 tutup Hormonik/tangki).



Pada



saat



tanaman



berbunga



tidak



dilakukan



penyemprotan, karena dapat mengganggu penyerbukan (dapat disiramkan dengan dosis + 2 tutup/10 liter air ). 3. Pengaturan Jarak Tanam Setelah pemberian pupuk dasar, langkah selanjutnya yaitu mengatur jarak tanam antar bibit pada bedengan. Jarak tanam yang ideal yaitu 50 x 50 cm. Karena jika terlalu rapat, akan membuat pertumbuhan tanaman cabe rawit menjadi lambat. 4. Menanam Kacang Panjang 



Arah persemaian menghadap ke arah timur dan diberi naungan plastik untuk melindungi dari terik matahari dan air hujan







Bersihkan lahan dari kemudian mencangkul tanah dengan kedalaman 40 cm dan ditambahkan pupuk kandang agar tercampur rata







Biarkan bedengan beberapa minggu







Memasukkan bibit kacang yang sudah dipilih sebelum kedalam lubang bedengan setelah itu anda bisa menutup lubang tersebut menggunakan abu gosok dan pupuk kandang kering.







Semprot dengan POC NASA dengan dosis 1-2 tutup per tangki saat umur 10 dan 17 HSS (Hari Setelah Tanam)







Lakukan penyiraman satu kali sehari







Pilih bibit yang pertumbuhannya seragam, kuat, tumbuh mulus dan tidak terkena penyakit







Proses pertumbuhan kecambahnya 90%







Kondisi bibit tidak rusak







Kemudian masukkan bibit kacang panjang beserta media tanamnya ke dalam lubang tanam. Usahakan agar media semai jangan sampai terpecah







Setelah selesai tanam, sebaiknya langsung disiram atau disemprot dengan POC sebanyak 3-4 tutup per tangka



5. Perawatan Tanaman Kacang Panjang Pada fase awal pertumbuhan benih hingga tanaman muda, penyiraman dilakukan rutin tiap hari. Pengairan berikutnya tergantung musim. Pemupukan dengan pengocoran dilakukan setiap seminggu sekali tiap lubang Pengamatan Hama dan Penyakit Kacang Panjang 1. Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon) Gejala: terdapat bintik-bintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun berwarna kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak. Pengendalian: dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari famili kacang-kacangan dan penyemprotan dengan Pestona. 2. Kutu daun (Aphis cracivora Koch) Gejala: pertumbuhan terlambat karena hama mengisap cairan sel tanaman dan penurunan hasil panen. Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan berperan sebagai vektor virus. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dengan tanaman bukan family kacang-kacangan dan penyemprotan Natural BVR 3. Ulat grayak (Spodoptera litura F.) Gejala: daun berlubang dengan ukuran tidak pasti, serangan berat di musim kemarau, juga menyerang polong. Pengendalian: dengan kultur teknis, rotasi tanaman, penanaman serempak, Semprot Natural Vitura 4. Penggerek biji (Callosobruchus maculatus L) Gejala: biji dirusak berlubang-lubang, membersihkan



hancur



dan



sampai



memusnahkan



90%.



Pengendalian:



sisa-sisa



tanaman



dengan tempat



persembunyian hama. Benih kacang panjang diberi perlakuan minyak jagung 10 cc/kg biji. 5. Ulat bunga ( Maruca testualis) Gejala: larva menyerang bunga yang sedang membuka, kemudian memakan polong. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dan menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisa tanaman. Disemprot dengan Pestona 6. Penyakit Antraknose ( jamur Colletotricum lindemuthianum ) Gejala serangan dapat diamati pada bibit yang baru berkecamabah, semacam



kanker berwarna coklat pada bagian batang dan keping biji. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perlakuan benih sebelum ditanam dengan Natural GLIO dan POC NASA dan membuang rumput-rumput dari sekitar tanaman. 7. Penyakit mozaik ( virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV). Gejala: pada daun-daun muda terdapat gambaran mosaik yang warnanya tidak beraturan. Penyakit ditularkan oleh vektor kutu daun. Pengendalian: gunakan benih sehat dan bebas virus, semprot vector kutu daun dan tanaman yang terserang dicabut dan dibakar. 8. Penyakit sapu ( virus Cowpea Witches-broom Virus/Cowpea Stunt Virus.) Gejala: pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas (buku-buku) batang sangat pendek, tunas ketiak memendek dan membentuk "sapu". Penyakit



ditularkan



kutu



daun.



Pengendalian:



sama



dengan



pengendalian penyakit mosaik. 9. Layu bakteri ( Pseudomonas solanacearum ) Gejala: tanaman mendadak layu dan serangan berat menyeabkan tanaman mati. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perbaikan drainase dan mencabut tanaman yang mati dan gunakan Natural GLIO pada awal tanam. Fase Panen dan Pasca Panen Kacang Panjang 1. Ciri-ciri polong siap dipanen adalah ukuran polong telah maksimal, mudah dipatahkan dan biji-bijinya di dalam polong tidak menonjol 2. Waktu panen yang paling baik pada pagi/sore hari. Umur tanaman siap panen 3,5-4 bulan 3. Cara panen pada tanaman kacang panjang tipe merambat dengan memotong tangkai buah dengan pisau tajam. 4. Selepas panen, polong kacang panjang dikumpulkan di tempat penampungan, lalu disortasi 5. Polong kacang panjang diikat dengan bobot maksimal 1 kg dan siap dipasarkan.



III.



Analisis Finansial



A. Peluang Pasar Peluang Pasar adalah sarana menyediakan berbagai kebutuhan konsumen dimana perusahaan mengambil peran untuk beroperasi dan mengambil keuntungan (Kotler, 2008). Dalam menentukan peluang pasar dapat melalui pendekatan permintaan dan penawaran yang terjadi di masyarakat. Selain melalui pendekatan ini, peluang pasar dapat di lihat atau di cermati dari kondisi yang ada di Pasar seperti jenis pasar, tempat dan harga sewa tempat di Pasar tersebut. Berikut ini merupakan hasil observasi tentang analisis pedagang kacang panjang di pasar-pasar di Yogyakarta :



Keterangan



Pedagang 1



Pedagang 2



(Responden 1)



(Responden 2) Kacang panjang diambil



Kacang panjang diambil Cara



langsung dari petani kemudian di jual ke konsumen melalui pasar



dari distributor kemudian di jual langsung ke konsumen



melalui pasar Jenis Konsumen konsumen Tempat Pasar Gamping Pasar Giwangan Harga Rp 20.000/bulan Rp 19.000/bulan (Pedagang 1) merupakan salah satu pedagang di Pasar Gamping yang menjual sayuran-sayuran salah satunya adalah kacang panjang. Pedagang 1 biasanya mengambil langsung kacang panjang dari petani-petani di daerah pantai samas menggunakan mobil pick up dan langsung menjual cabai tersebut kepada para pedagang di Pasar gamping. (Pedagang 2) juga merupakan salah satu pedagang kacang panjang. Pedagang 2 biasanya mengambil kacang panjang dari distributor yang ada di salah satu pasar menggunakan mobil pick up dan menjualnya lagi kepada pedagang di pasar demangan dan lainnya. J.



Pasokan Pasokan adalah jumlah barang yang di inginkan oleh suatu individu atau



suatu kelompok. Pasokan sangat di pengaruhi oleh permintaan atau kebutuhan



konsumen, pasokan akan meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen di Pasar. Berikut ini merupakan hasil observasi tentang analisis pedagang di pasarpasar di Yogyakarta berdasarkan pasokan barang, yaitu: Pedagang 1



Pedagang 2



(Responden 1) (Responden 2) Jumlah 20 kg 15 kg Waktu Setiap hari Setiap hari Bentuk produk Cabai cabai Asal Magelang Kulon progo Harga Rp 20.000/kg Rp 19.000/kg (Pedagang 1) setiap harinya mengambil langsung cabai dari petani-petani di daerah Magelang pada dini hari sebanyak 20 kg. Per kg cabai di beli (pedagang 1) dengan harga Rp 20.000/kg. (pedagang1) tidak bisa memasok lebih dari 20 kg dikarenakan sesuai dengan permintaan dari pedang-pedagang kecil di pasar yang hanya mengambil 2 kg cabai dari pedagang 1 dan juga menjual jenis sayuran lain di tempat Ia berjualan. (pedagang 2) juga setiap siang hari memasok cabai dari Kulon Progo dengan membawa mobil pickup. Ibu Erna menggunakan mobil karena hampir semua barang yang Ia jual di pasar ambar ketawang berasal dari daerah Kulon Progo. Ibu Erna membayar petani cabai



Rp 19.000/kg cabai rawit. Ibu Erna biasanya



memasok cabai untuk di jual sebanyak 15 kg/hari. K. Permintaan Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Permintaan berkaitan dengan keinginan konsumen akan suatu barang dan jasa yang ingin dipenuhi dan kecenderungan permintaan konsumen akan barang dan jasa tak terbatas (Wardayadi, 2012). Berikut ini merupakan hasil observasi tentang analisis pedagang di pasarpasar di Yogyakarta berdasarkan permintaan barang, yaitu:



Keterangan



Pak Pardi



Ibu Erna



Jumlah Bentuk Produk Waktu



(Responden 1) 20 kg/hari Kacang panjang Setiap hari



Harga



Rp 20.000/kg-Rp 25.000/kg



(Responden 2) 15 kg/hari Kacang panjang Setiap hari Rp 19.000/kg-



25.000/kg Pak Pardi (pedagang 1) menjual kacang panjang dalam bentuk di taruh diatas meja. Untuk satu kg beliau menjual dengan harga 20.000/kg- 25.000/kg tergantung fluktuasi harga pada saat itu. Setiap harinya, cabai Pak Pardi selalu habis terjual. Ibu Erna (pedagang 2) menjual cabainya dengan harga Rp 19.000 /kg-25.000/kg. Setiap hari cabai Ibu Erna selalu habis terjual. L.



Analisis Finansial Pedagang



Modal/bulan (pengeluaran)



Pendapatan/bulan (pemasukan)



Pak Pardi (pedagang 1)



Ibu Erna (pedagang 2)



(Responden 1)



(Responden 2)



Rp 20.000./kg x 20kg x 30hari = Rp 12.000.000,00/bulan Rp 25.000/kg x 20 kg x 30hari = Rp 15.000.000,00/bulan



Rp 19.000/kg x 15 kg x 30hari = Rp 8.550.000,00 /bulan



Rp 25.000/kg x 15kg x 30hari = Rp 11.250.000,00/bulan



Pengeluaran lain-lain: Sewa



-



-



Listrik



-



-



Tenaga kerja



-



-



Transportasi



Rp 300.000,00/bulan



Rp 250.000,00/bulan



Retribusi



-



-



Total pengeluaran



Rp 12.300.000,00/ bulan



Rp 8.800.000,00,-/bulan



Keuntungan



Rp 2.700.000,00/ bulan



Rp 2.450.000,00/ bulan



Dari tabel finansial pedagang di atas terlihat bahwa pengeluaran yang di keluarkan Pak Pardi (pedagang 1) untuk membeli cabai dari petani sebesar Rp 12.000.000/bulan sedangkan Ibu Erna (pedagang 2) sebesar Rp 8.550.0000/bulan nya. Pak Pardi (pedagang 1) juga mengeluarkan biaya transpostasi mengangkut



cabai sebesar Rp 300.000/bulan sedangkan Ibu Erna (pedagang 2) sebesar Rp 250.000/bulan nya. Sehingga Pak Pardi (pedagang 1) mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp 2.700.000/bulan sedangkan Ibu Erna (pedagang 2) sebesar Rp 2.450.000/bulan nya.



IV.



Pembahasan



1. Persiapan Benih Salah satu faktor penting yang sangat menentukan keberhasilan usaha tani kacang panjang adalah mutu benih yang penampilan bernas/kusam, daya kecambah tinggi di atas 85%, tidak rusak/cacat, tidak mengandung wabah hama dan penyakit. selain itu benih dapat diperoleh dari polong kacang panjang yang sudah masak pohon dengan ciri-ciri polongnya kering dipohon serta berasal dari tanaman yang sehat dan berproduksi banyak ataupun di toko pertanian terpercaya. Keperluan benih untuk lahan seluas 150 m2 antara 50 – 60 gram, Benih tidak usah disemaikan secara khusus, tetapi benih langsung tanam pada lubang tanam yang sudah disiapkan. 2. Persiapan Lahan Langkah selanjutnya yang harus dilakukan sebelum budidaya kacang panjang yaitu pengolahan lahan. Berikut ini langkah-langkah pengolahan lahan pada budidaya kacang panjang: 



Pertama



membersihankan



gulma



atau



tumbuhan-tumbuhan



yang



mengganggu proses pertanaman kacang panjang, setalh itu Cangkul tanah penanaman hingga menggembur dengan kedalaman 20 - 30 cm dan, Tujuan penggemburan yaitu untuk mempermudah dalam pertumbuhan akar tanaman. Pengolahan lahan dilakukan sebanyak satu kali selama masa tanam komoditas kacang panjang 



Setelah itu lahan diberi pupuk.Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang dengan dosis 7,5 kg untuk lahan seluas 150 m 2 dan pupuk tambahan seperti Urea, KCL, SP-36. Lahan lalu diluku kemudian digaru dan biarkan kurang lebih selama 1 minggu. Tujuan dari pemupukan ini yakni memberikan nutrisi pada lahan supaya dapat memberikan asupan nutrisi, memberikan agregat dan struktur tanah yang sesuai dalam pertumbuhan kepada tanaman kacang panjang,







Pembuatan Bedengan untul lahan 150 m2 = 15 m x 10 m



Setelah digemburkan dan diberi pupuk lahan seluas 15 m x 10 m, untuk satu bedengan seluas 710 cm x 60 cm Sehingga dalam satu luasan lahan seluas 150 m2 didapatkan bedengan sebanyak 16 bedengan, jarak atar barisan yakni 30 x 30 cm dan jarak luar barisan 15 cm, jarak antar bedeng 40 cm kesamping dan 50 cm ke bawah. Dan pada lubang tanam diberi ajir yang terbuat dari belahan bamboo setinggi 110 cm Tujuan pembuatan bedengan yaitu untuk mempermudah saat budidaya kacang panjang hingga panen.







Penanaman kacang panjang sebaiknya ditanam pada awal atau akhir musim hujan pada musim kemarau dapat dilakukan penanaman dengan syarat kebutuhan airnya tercukupi. Sebelum ditanam benih sebaiknya direndam dulu dalam air ± 2 - 4 jam. Pada satu bedengan tiap lubang tanam dibuat menggunakan sekop dengan kedalaman 4 - 5 cm. Setiap lubang tanam diisi dua butir benih, makan dalam satu bedeng mampu ditanaman sebanyak 48 benih kacang panjang, kemudian ditutup dengan tanah tipis tanpa dipadatkan dan disiram agar bibit mendapatkan kebutuhaan air yang cukup. Penanaman dilakukan secara serentak sebab agar pemenuhan permintaan kacang panjang dapat dipenuhi setiap panennya.







Pemeliharaan budidaya kacang panjang yang dilakukan diantaranya yaitu pengendalian gulma pada bedengan dengan menggunakan insektisida, bakterisida, dan fingisida, penyiraman yang diperlukan minimal satu hari



satu kali pada musim kemarau, hal ini juga dipengaruhi oleh kondisi cuaca Selain itu, pengendalian hama dilakukan agar produksi maksimal. Pengendaliannya dengan cara menyemprotkan pestisida pada tanaman yang terserang hama. Untuk intensitas penyemprotan tergantung kondisi serangan hama pada kacang panjang. Waktu penyemprotan dilakukan di 25 – 35 hari setelah tanam. Kemudian, pemberian ajir dengan tujuan sebagai penopang atau penguat agar tanaman tetap tegak dengan baik. Ajir dapat berupa bambu yang dibelah berukuran panjang 110 cm tebal 2 cm. a. Panen Pemanenan dan penanganan cabe rawit perlu dilakukan dengan hati-hati untuk mempertahankan mutu. Kriteria cabai yang siap dipanen yakni bentuknya utuh, padat, berwarna merah tua mengkilat (90% masak). Karena pada stadia merah inilah tingkat kepedasannya tinggi, sesuai dengan permintaan pasar dan konsumen. Jika pemanenan buah cabe rawit terlalu muda akan mengakibatkan buah mudah layu, penyusutan beratnya tinggi, tidak tahan simpan dan kurang tahan mengalami goncangan sewaktu pengangkutan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan cabe rawit adalah : 



Tingkat kematangan cabe disesuaikan dengan tujuan penggunaannya.







Saat pemetikan buah sebaiknya dilakukan setelah air habis terhempas dari permukaan kulit buah untuk mengurangi kontaminasi mikroba pembusuk.







Waktu panen yang baik adalah pagi hari karena bobot buah dalam keadaan optimal sebagai hasil penimbunan zat-zat makanan pada malam hari sebelumnya dan pada saat ini tanaman belum banyak mengalami penguapan.







Pemanenan dilakukan dengan tangan, caranya yaitu memetik buah beserta tangkainya supaya buah tidak cepat busuk.







Hindari terjadinya luka dan patahnya cabang/ranting dengan melakukan pemetikan yang tepat dan hati-hati.







Interval panen biasanya 3 – 5 hari sekali dan masa panen berkisar 1-2 bulan setelah pemanenan yang pertanama sehingga bisa panen 15-17 kali bahkan bisa mencapai 15-17 kali apabila tanamannya dirawat dengan baik. Tanaman cabe rawit merah ini biasanya mengalami masa istirahat selama



7-14 hari, setelah itu berbunga lagi. Namun bunga kedua biasanya menghasilkan buah cabe yang berukuran kecil sehingga hasinya menurun. Hasil buah terbanyak pada umumnya terjadi pada panen ke empat sampai ke tujuh. 



Pisahkan segera buah yang busuk, untuk mencegah terjadinya penularan mikroba ke buah cabe yang sehat.







Hindarkan hasil panen terkena sinar matahari yang panas dengan kata lain hasil panen segera dibawa ketempat yang teduh.



Khusus di dataran rendah, tanaman cabe rawit dapat dipanen pertama kali pada umur 70-75 hari setelah tanam. Sedangkan waktu panen pertama untuk cabe rawit di dataran tinggi biasanya lebih lambat, yaitu umur 4-5 bulan setelah tanam. b. Pasca Panen A. Sortasi Sortasi dilakukan untuk memisahkan buah cabe rawit yang sehat, bentuk normal dan baik. Penundaan sortasi akan memperbesar kebusukkan. Biasanya sortasi dan grading dilakukan oleh pedagang dan jarang dilakukan oleh petani. B. Curing Curing bertujuan untuk memaksimalkan pembentukan dan penstabilan warna cabe rawit sebelum dikeringkan. Sedangkan curing pada penyimpanan cabe rawit segar dimaksudkan untuk membuang panas lapang dan untuk mengurangi beban refrigerator (lemari pendingin). Biasanya petani cabe rawit sering menghamparkan hasil panen cabe rawit di dalam rumah atau ditempat teduh sebelum dijual. Cara tersebut dimaksudkan untuk mencegah kebusukan cabe rawit sebelum dijual. Cara ini termasuk curing, karena menyesuaikan kondisi mutu sesuai dengan keinginan pasar. C. Penyimpanan Seperti sayuran lainnya, setelah dipanen cabe rawit secara fisiologis masih terus melakukan proses kehidupan. Sehingga perlu diusahakan agar proses ini tiddak dibiarkan berlangsung cepat. Sampai saat ini, pendinginan masih diakui sebagai cara yang terbaik dipakai untuk menyimpan cabe segar,



walaupun hanya menghasilkan masa simpan yang terbatas. Pendinginan pada dasarnya berprinsip bahwa mikroorganisme tidak dapat berkembang dan sebagian besar perubahan secara biokimia dapat dicegah. Penyimpanan pada suhu dingin dengan menggunakan refrigerator (lemari pendingin) dinilai lebih mudah dibandingkan dengan cara pendinginan lainnya. D. Pengemasan Pengemasan adalah suatu fasilitas perlakuan sebelum pemasaran dan dapat mencegah kerusakan. Pengemasan yang baik dapat mencegah kehilangan hasil, memelihara mutu dan penampilan akan tetap baik. Penggunaan kemasan pada cabe rawit dewasa ini sudah banyak dilakukan namun jenis dan design yang baik belum begitu diperhatikan. Kemasan yang baik adalah : 



Mudah diangkat







Aman







Ekonomis







Kebersihan terjamin







Tahan benturan







Berventilasi, sehingga memudahkan pertukaran udara, yang bisa mengurangi penguapan. 1. Analisis Usaha Tani URAIAN



VOL



SAT m2 gr kg kg kg kg ml ml ml



HARGA/S AT Rp. 1000 Rp. 45.000 Rp. 10.000 Rp. 1.000 Rp. 3.000 Rp. 20.000 Rp. 30.000 Rp. 20.000 Rp. 25.000



A. Sewa Lahan B. Bahan : -Benih/bibit -Pupuk kandang -Urea -SP-36 -KCl/ZK -Insektisida -Fungisida -Bakterisida C. Alat -Cangkul



150 x 2 50 7,5 7,5 1,5 1,5 100 200 200 1



JUMLAH Rp. 300.000 Rp. 45.000 Rp. 75.000 Rp. 1.000 Rp. 6.000 Rp. 40.000 Rp. 30.000 Rp. 20.000 Rp. 25.000



Buah



Rp. 50.000



Rp. 50.000



-Sprayer -Ajir -Linggis D. Tenaga Kerja - Pengolahan Tanah - Pembuatan Bedeng - Pembibitan - Penanaman - Pemupukan - Penyulaman - Penyiangan - Pembumbunan - Penyemprotan -Panen -Pasca Panen - Pembersihan - Sortir/grading - Angkut TOTAL E. Hasil :- Utama -Sampingan 



2 25



Buah Batang



Rp. 40.000 Rp. 500



Rp. 80.000 Rp. 12.500



1 1 1 1 ½ ½ ½ ½ ½



HKO HKO HKO HKO HKO HKO HKO HKO HKO



Rp. 30.000 Rp. 30.000 Rp. 30.000 Rp. 30.000 Rp. 30.000 Rp. 30.000 Rp. 30.000 Rp. 30.000 Rp. 30.000



Rp. 30.000 Rp. 30.000 Rp. 30.000 Rp. 30.000 Rp. 15.000 Rp. 15.000 Rp. 15.000 Rp. 15.000 Rp. 15.000



½ ½ ½



HKO HKO HKO



Rp. 30.000 Rp. 30.000 Rp. 30.000



150



kg



Rp. 8.000



Rp. 15.000 Rp. 15.000 Rp. 15.000 Rp. 909.500 Rp. 1.200.000



TR= Q x P = 150 x 8000 = 1.200.000







TC Biaya Tetap : -



Sewa Lahan



= Rp. 300.000



-



Alat



= Rp. 28.500



Biaya Variabel -



Bahan



-



Tenaga Kerja = Rp. 240.000 



= Rp. 242.000 Penyusutan Alat



-



Cangkul (NB = Rp. 50.000; Umur = 5 tahun; NS = 0) =



-



NB −NS 50.000−0 = = Rp. 10.000/tahun UMUR 5



Sprayer (NB = Rp. 40.000 x 2 = Rp. 80.000; Umur = 5 tahun; NS = 0)



= -



NB −NS 80.000−0 = = Rp. 16.000/tahun UMUR 5



Kerangka (NB = Rp. 500 x 25 = 12.500; Umur = 1 tahun; NS = 0) =



NB −NS 12.500−0 = = Rp. 12.500/tahun UMUR 1



Total = Rp. 300.000 + Rp.38.500 + Rp. 242.000 + Rp. 240.000 = Rp. 820.500 



Keuntungan π = TR – TC = Rp. 1.200.000 – Rp. 820.500 = Rp. 379.500 π > 0; Layak







R/C = =



TR TC Rp . 1.200 .000 = 1,46 RP . 820.500



R/C > 1 ; Layak 



Produktivitas Modal =



Keuntungan x 100% Total Biaya



=



Rp. 379.500 x 100% = 46.25% Rp . 820.500



46.25% < 95% ; Layak 



Produktivitas Tenaga Kerja Keuntungan Rp . 379.500 8 ∑ TK = = Rp. 47.437 Rp. 47.437 > Rp. 30.000 ; Layak







Produktivitas Lahan Keuntungan Rp . 379.500 = Luas Lahan 150



= Rp. 2.526/m2 Rp. 2.526 > 150 ; Layak 



BEP Produksi TC Rp . 820.500 = Harga Jual Rp . 8000 = Rp. 102.562 Rp. 102.562 < 150 ; Layak







BEP Harga Jual TC Rp . 820.500 = Q 150 = Rp. 5.470 Rp. 5.470 < Rp. 8000 ; Layak



Berdasarkan perhitungan R/C raito dapat dilihat bahwa usaha pertanian kacang panjang layak untuk dikembangkan karena R/C ratio >1.



V.



Kesimpulan



Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam Budidaya kacang panjang diperlukan beberapa tahapan dari Pembenihan Pengolahan Tanah, Pengajiran, Pembuatan bedengan, Penanaman, Pemupukan, Penyulaman, Penyiangan, Pemanenan, Pasca Panen, hinga dalam bentuk Pemasaran. Dalam proses pelaksanaannya juga diperlukan sebuah Manajemen Agribisnis untuk mengetahui dana dan apa saja yang diperlukan dalam proses penanaman, dan juga mengetahui pendapatan atau laba yang akan didapatkan.



Daftar Pustaka



Lampiran 1 Laporan arus kas budidaya kacang panjang Uraian Saldo Awal Kas Masuk Kas Keluar Bibit Pupuk Kandang Urea SP-36 KCl Insektisida Fungisida Bakterisida Cangkul Sprayer Ajir Tenaga Kerja Sewa Lahan TotalSaldoKelua r Saldo Akhir



2 minggu Rp. 900.000



2 minggu Rp.141.500



2 minggu Rp.130.500



2 minggu Rp. 44.250 Rp.1.200.000 Rp.1.200.000



Rp. 45.000 Rp. 75.000 Rp. 1.000 Rp. 6.000 Rp. 40.000 Rp. 30.000 Rp. 20.000 Rp. 25.000 Rp. 50.000 Rp. 80.000 Rp. 12.500 Rp.123.750 Rp.300.000 Rp.732.500



Rp. 11.250 Rp. 11.250



Rp. 11.250 Rp. 86.250



Rp. 22.500 Rp. 22.500



Rp.141.500



Rp. 130.500



Rp. 44.250



Rp.1.221.750



Lampiran 2