Prosedur Mobilisasi Dini Pada Pasien Post Operasi Laparatomi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROSEDUR MOBILISASI DINI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI DI RUANGAN INTENSIVE CARE UNIT (ICU)



1



PENGERTIAN



2



TUJUAN



3 4



INDIKASI KONTRA INDIKASI



5



WAKTU PASIEN KELUAR DARI RUANGAN OK WAKTU PASIEN DI RUANGAN RR Cara Kerja



6 7



PROSEDURE PELAKSANAAN TERAPI MOBILISASI DINI Latihan yang dilakukan dengan mengerakkan sendi, beraktifitas sesusai kemampuan dan kesejajaran tubuh kegiatan dilakukan setelah pasien menjalani operasi. Meningkatkan kemandirian diri, meningkatkan kesehatan, memperlambat proses penyakit. Pasien Setelah Menjalani Operasi Penurunan Fungsi Kardiovaskular Penurunan Fungsi Respiratori Penurunan Fungsi Neurologis Jam Menit



Lama intervensi dilakukan ≥ 15 menit dapat dilakukan setelah 60 menit pasien operasi tahapan pelaksanaan terapi mobilisasi, sebelum melakukan terapi mobilisasi perawat hendaknya melihat dan memastikan kondisi pasien seperti kestabilan fungsi kardiovaskular, kestabilan fungsi respiratori dan kestabilan fungsi neurologi. adapun tahap pelaksanaan pada mobilisasi adalah sebagai berikut : Tahap 1 Terapi dilakukan 4-6 jam pertama setelah operasi dengan tindakan yaitu Range of Motion (ROM) pasif dan aktif, terapi dapat dilakukan 3 kali intervensi masingmasing selama 15 menit. Tindakan 1. Pasien masuk ruangan Intensive Care Unit (ICU) observasi Fungsi Kardiologis, Respiratori dan Neurologis (TTV) 2. Setelah 4-6 jam observasi diruangan dapat melakukan intervensi mobilisasi sebelumnya telah mengukur skala nyeri pada pasien dengan CPOT. 3. ± 15 melakukan intervensi Range of Motion (ROM) pasif,  Anggota gerak atas:  Head up 30-45°.  Gerakan menekuk dan meluruskan siku  Memutar pergelangan tangan  Menekuk dan meluruskan pergelangan tangan  Memutar ibu jari



PROSEDUR MOBILISASI DINI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI DI RUANGAN INTENSIVE CARE UNIT (ICU)  Menekuk dan meluruskan jari tangan.  Anggota Gerak Bawah:  Gerakan menekuk dan meluruskan pangkal paha  Menekuk dan meluruskan lutut  Memutar pergelangan kaki. 4. Kaji ulang Fungsi Kardiologis, Respiratori dan Neurologis (TTV) 5. setelah 2 jam intervensi dapat dilakukan kembali selama ±15 menit dengan memastikan kondisi pasien dalam keadaan stabil 6. Intervensi pada tahap ini dapat dilakukan sebanyak 3 kali dalam waktu 4-8 jam. Tahap 2 Terapi yang dilakukan 8-10 jam pertama setelah operasi dengan tindakan yaitu melakukan miring kiri dan miring kanan, terapi dapat dilakukan 3 kali intervensi ≥15 menit. Tindakan 1. Setelah tahap 1 dilakukan intervensi tahap 2 dapat dilaksanakan yaitu melakukan miring kiri dan miring kanan atau 8-10 jam pasien setelah operasi. 2. Kaji ulang fungsi kardiologis, respiratoris dan neurologis (TTV) pastikan dalam keadaan stabil 3. Lakukan intervensi miring kiri dan miring kanan ≥ 15 menit. 4. Kaji ulang fungsi kardiologis, respiratoris dan neurologis (TTV). 5. Intervensi miring kiri dan miring kanan dapat dilakukan berselang 2 jam dengan 3 kali intervensi jika keadaan pasien stabil. Tahap 3 terapi yang dilakukan 12-24 jam pertama setelah operasi dengan tindakan duduk bersandar dengan mengerakkan kaki jika kondisi ini memungkinkan. Tindakan 1. Setelah tahap 2 dilakukan jika kondisi pasien memungkinkaan untuk melakukan intervensi tahap 3 maka intervensi dapat dilakukan 2. Kaji ulang fungsi kardiologis, respiratori dan neurologis (TTV) 3. Lakukan intervensi tahap 3 yaitu posisikan pasien duduk dan bersandar serta meminta pasien untuk menggerakkan kaki selama ± 15 menit 4. Kaji ulang fungsi kardiologis, respiratori dan neurologis 5. Intervensi dapat dilakukan dengan selang waktu 2 jam dengan 3 kali intervensi Setelah semua tahapan dapat dilakukan maka kaji skala nyeri setelah melakukan intervensi (dokumentasi)