Prosedur Pengembangan Kurikulum Pai [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH Prosedur Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Dosen Pengampu : Fulan Puspita, M.Pd



Disusun Oleh : KELOMPOK 5 Muhammad Ibnu Hadi



1911101253



Laras Kemala Bela Wankha



1911101241



Khairun Nisa



1911101232



Nur Wahidah



1911101269



Program Studi Pendidikan Agama Islam Jurusan Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Samarinda 2020



Kata Pengantar Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya berupa kekuatan dan kesehatan sehingga makalah bisa terselesaikan dengan baik. Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini berupa makalah yaitu untuk memenuhi salah satu tugas yang harus diselesaikan dan di sampaikan kepada khalayak umum dan pengampu untuk di diskusikan secara bersama. Tiada kesempurnaan dibumi ini kecuali Allah SWT, demikian juga dengan makalah ini tentunya tidak lepas dari kekurangan / kesalahan, saran dan kritik sangat penting sehingga kedepannya bisa menghasilkan makalah yang lebih baik lagi.



Samarinda, 31 Oktober 2020



i



DAFTAR ISI Kata Pengantar................................................................................... i Daftar Isi............................................................................................ ii BAB I:



PENDAHULUAN A....Latar Belakang....................................................................... 1 B.... Rumusan Masalah.................................................................. 2 C.... Tujuan Penulisan.................................................................... 2



BAB II:



PEMBAHASAN A. Pengertian prosedur pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam....................................................... 3 B.... langkah-langkah dalam prosedur pengembangan kurikulum pendidikan agama islam........................................ 4 C.... prinsip-prinsip prosedur pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam.......................................8



BAB III:



PENUTUP A....Kesimpulan.......................................................................... 10 B.... Saran..................................................................................... 10



Daftar Pustaka



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu upaya mewariskan nilai, yang akan menjadi penolong dan penuntun dalam menjalani kehidupan, sekaligus untuk memperbaiki nasib dan peradaban umat manusia yang bisa dilakukan sejak masih dalam kandungan. Begitu pentingnya pendidikan bagi kita. Tak dapat dibayangkan misalkan tanpa pendidikan, manusia tidak akan lebih terpuruk atau lebih rendah kualitas peradabannya. Dan perlu menjadi kekhawatiran bersama bila hal senada mulai menggejala pada masyarakat kita. Sangat memilukan bahwa masyarakat indonesia yang religius dewasa ini terpuruk dalam himpitan krisis dan terbelakang dalam aspek kehidupan. Dalam mencapai tujuan pendidikan tersebut, maka diperlukan berbagai faktor atau unsur yang mendorongnya terutama kurikulum yang diterapkan atau dipakai. Karena kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktifitas pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan , memberikan pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup dan urutan isi, serta proses pendidikan.



Kurikulum dalam



sistem persekolahan merupakan suatu rencana yang memberi pedoman atau pegangan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Sehingga kurikulum yang baik harus selalu berubah dari waktu ke waktu sesuai perubahan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan serta canggihnya teknologi. meninggalkan



prosedur



langkah-langkah



dan



Namun tidak



prinsip-prinsip



dalam



pengembangan pendidikan agama islam yang telah berlaku.



1



B. Rumusan Masalah 1.



Apa pengertian prosedur pengembangan kurikulum pendidikan agama islam ?



2.



Apa langkah-langkah dalam prosedur pengembangan kurikulum pendidikan agama islam ?



3.



Bagaimana prinsip-prinsip dalam prosedur pengembangan kurikulum pendidikan agama islam ?



C. Tujuan 1.



Menjadi sumber rujukan dalam materi prosedur pengembangan kurikulum pendidikan agama islam



2.



Menjadi wawasan tambahan bagi mahasiswa dalam mempelajari prosedur pengembangan kurikulum pendidikan agama islam



2



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian prosedur pengembangan kurikulum PAI Menurut Muhammad Ali, Prosedur adalah tata cara kerja atau cara menjalankan suatu pekerjaan. Prosedur adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap yang telah ditentukan. Pengembangan berasal dari kata dasar kembang yang berarti menjadi bertambah sempurna. Kemudian mendapat imbuan pe- dan –an sehingga menjadi



pengembangan



yang



artinya



proses,



cara



atau



perbuatan



mengembangkan. Jadi pengembangan di sini adalah usaha sadar yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan agar lebih sempurna dari pada sebelumnya. Kurikulum menurut Syaifruddin Nurdin adalah aktivitas apa saja yang dilakukan sekolah dalam rangka mempengaruhi anak dalam belajar untuk mencapai suatu tujuan, termasuk didalamnya kegiatan belajar mengajar, mengatur strategi dalam proses belajar mengajar, cara mengevaluasi program pengembangan pengajaran, dan sebagainya. Kurikulum adalah pedoman paling utama dan mendasar dalam kegiatan transfer nilai dan pengetahuan melalui kegiatan pendidikan. Keberhasilan kegiatan pendidikan dan tercapainya tujuan pendidikan tersebut sangat dipengaruhi oleh kurikulum. Apabila kurikulum tersebut didesain serta dikembangkan dengan sistematis, menyeluruh, dan integratif dengan segala masalah-masalah yang paling mendesak untuk dihadapi maupun dengan tantangan masa depan maka akan melahirkan pribadi yang siap menghadapi kehidupannya serta dapat mewujudkan impiannya. Namun, jika hal itu tidak



3



dilakukan maka kegagalan demi kegagalan akan terus membayangi dunia pendidikan kita.1 Berdasarkan definisi-definisi diatas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa



prosedur pengembangan kurikulum PAI adalah suatu susunan



perencanaan kegiatan belajar yang saling berhubungan yang ditujukan untuk membawa siswa kearah perubahan-perubahan yang diinginkan dan menilai sejauh mana perubahan-perubahan itu telah terjadi pada diri siswa khususnya dalam Pendidikan Agama Islam.2 B. Langkah –langkah prosedur pengembangan kurikulum PAI Secara umum langkah-langkah pengembangan kurikulum terdiri atas diagnosis kebutuhan, perumusan tujuan, pemilihan dan pengorganisasian materi, pemilihan dan pengorganisasian pengalaman belajar, dan pengalaman alat evaluasi. 1.



Analisis dan Diognosis Kebutuhan. Langkah pertama dalam pengembangan kurikulum adalah menganalisis dan mendiagnosis kebutuhan. Analisis kebutuhan dapat dilakukan dengan mempelajari tiga hal yaitu kebutuhan siswa, tuntutan masyarakat atau dunia kerja, dan harapan-harapan dari pemerintah dalam kebijakan pendidikan. Kebutuhan siswa dapat dianalisis dari aspek-aspek pengembangan psikologis siswa, tuntutan masyarakat, dan dunia kerja dapat dianalisis dari berbagai kemajuan yang ada di masyarakat dan prediksi-prediksi kemajuan masyarakat pada masa yang akan datang, sedangkan harapan pemerintah dapat dianalisis



dari



kebijakan-kebijakan



bidang



pendidikan



yang



Wahyudi Dedi, Prosedur Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi, Kumpulan Materi Google Class Room, Hlm 184 2 http://ammun-gun.blogspot.com/2012/05/posedur-pengembangan-kurikulumpai.htmlHidyat Gunawan, Prosedur Perkembangan Kurikulum PAI, (Kebumen : 5 Mei 2012) Diakses pada Sabtu 24 Oktober 2020 pukul 19:16, Hlm 4 1



4



dikeluarkan, baik oleh pemerintah pusat maupun daerah. Hasil analisis dari ketiga aspek tersebut kemudian didiagnosis untuk disusun menjadi serangkaian kebutuhan sebagai bahan masukan bagi kegiatan pengembangan tujuan. Adapun pendekatan yang dapat dilakukan untuk menganalisis kebutuhan ada tiga yaitu survei kebutuhan, studi kompetensi, dan analisis tugas. a) Survei Kebutuhan merupakan cara yang relatif sederhana dalam



menganalisis



kebutuhan.



Seorang



pengembang



kurikulum dapat melakukan wawancara dengan sejumlah orang, tokoh masyarakat, penjabat pemerintah, dan para ahli terkait tentang apa yang dibutuhkan. b) Studi



kompetensi



dilakukan



dengan



analisis



terhadap



kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan oleh lulusan suatu jenis dan jenjang program pendidikan. c) Pendekatan



Analisis



Tugas



dilakukan



dengan



cara



menganalisis setiap jenis yang harus diselesaikan. Tugas tersebut bisa berkaitan dengan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil akhir kegiatan analisis dan diagnosis kebutuhan ini adalah deskripsi kebutuhan sebagai bahan yang akan dijadikan masukan bagi langkah selanjutnya dalam pengembangan kurikulum yaitu perumusan tujuan.3 2.



Perumusan Tujuan Setelah kebutuhan ditetapkan langkah selanjutnya adalah merumuskan tujuan. Tujuan-tujuan dalam kurikulum berhierarki,



Dr. H. Farid Hasyim.,MA., Kurikulum Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Pustaka Firdaus, 2006), hlm 10 3



5



mulai dari tujuan yang paling umum atau kompleks sampai pada tujuan yang lebih khusus. Hirearki tujuan tersebut meliputi : tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, serta tujuan instruksional umum dan khusus. Benyamin S. Bloom dalam Taxonomy Education Objectives membagi tujuan menjadi tiga ranah atau domain yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Domain kognitif berkenaan dengan penguasaan kemampuan-kemampuan intelektual atau berfikir, domain afektif berkenaan dengan penguasaan dan pengembangan perasaan, sikap, minat, dan nilai-nilai, sedangkan domain



psikomotorik



berkenaan



dengan



penguasaan



dan



pengembangan keterampilan-keterampilan motorik. 3.



Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Secara spesifik yang dimaksud dengan materi kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan kepada siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Isi dari kegiatan pembelajaran tersebut adalah isi dari kurikulum. Tugas guru adalah mengembangkan bahan pelajaran tersebut berdasarkan tujuan instruksioanayang telah disusun dan dirumuskan sebelumnya. Dalam hal penyusunan bahan pelajaran ini dikenal dengan istilah scope dan squence. Scope atau ruang ligkup menyangkut keluasan dan kedalaman materi kurikulum. Ada sejumlah kriteria yang dapat dipertimbangkan dalam pemilihan materi kurikulum, antara lain : a) Materi kurikulum harus dipilih berdasarkan tujuan yang hendak dicapai. b) Materi kurikulum dipilih karena dianggap berharga sebagai warisan budaya yang positif dari generasi masa lalu.



6



c) Materi kurikulum dipilih karena berguna bagi penguasaan suatu disiplin ilmu. d) Materi kurikulum dipilih karena dianggap bermanfaat bagi kehidupan umat manusia, untuk bekal masa kini dan masa akan datang. e) Materi kurikulum dipilih karena sesuai dengan kebutuhan dan minat anak didik, dan kebutuhan masyarakat. Squance menyangkut masalah penomoran halaman, adapun yang menjadi pertimbangannya yaitu : a) Taraf kesulitan materi pelajaran atau isi kurikulum. b) Kematangan dan perkembangan siswa. c) Minat dan kebutuhan siswa.4 4.



Pemilihan dan Pengorganisasian Pengalaman Belajar Setelah materi kurikulum dipilih dan diorganisasikan langkah selanjutnya adalah memilih dan mengorganisasiskan pengalaman belajar. Cara pemilihan dan pengorganisasian pengalaman belajar dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pendekatan, strategi, metode, serta teknik yang disesuaikan dengan tujuan dan sifat materi yang akan diberikan. Pengalaman belajar siswa dapat bersumber dari pengalaman visual, pengalaman suara, peradaban, dan penciuman. Pengalam belajar dipilih harus mencakup berbagai kegiatan mental dan fisik yang menarik minat siswa, sesuai dengan tingkat perkembangannya, dan merangsang siswa belajar aktif dan kreatif.



Dr. H. Farid Hasyim., MA. Kurikulum Pendidikan Agama Islam... hlm 11



4



7



5.



Pengembangan Alat Evaluasi Pengembangan alat Evaluasi yang dimaksud adalah untuk menelaah kembali apakah kegiatan yang telah dilakukan itu sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Penilai pada dasarnya merupakan suatu proses pertimbangan terhadap suatu hal. Scriven mengemukakan bahwa penilaian itu sendiri atas tiga komponen, yaitu pengumpulan informasi, pembuatan pertimbangan, dan pembuatan keputusan. Evaluasi kurikulum dapat dilakukan terhadap komponen-komponen kurikulum itu sendiri, evaluaasi terhadap implementasi kurikulum, dan evaluasi terhadap hasil yang dicapai. 5



C. Prinsip-prinsip prosedur pengembangan kurikulum PAI Dalam penyusunan kurikulum pendidikan agama Islam, hendaknya memperhatikan



beberapa



prinsip-prinsip



yang



dijadikan



sebagai



landasansebagai pedoman dalam mengembangkan kurikulum pendidikan agama Islam,antara lain sebagai berikut: 1.



Prinsip relevansi. Dimana



dalam



konteks



ini



hendaknya



pengembang



kurikulumpendidikan agama Islam memperhatikan situasi dan kondisi lingkungan sekitar, yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, agar nantinya dalam penerapan kurikulum pendidikan Islam bagi peserta didik dapat bermanfaat bagi dirinya di masa yang akan datang. 2.



Prinsip fleksibilitas. Dimana dalam konteks ini hendaknya pengembang kurikulum pendidikan agama Islam memperhatikan dan memahami terlebih dahululatar belakang setiap peserta didiknya, agar nantinya dalam



Dr. H. Farid Hasyim., MA. Kurikulum Pendidikan Agama Islam... hlm 12



5



8



penerapan



kurikulum



pendidikan



agama



Islam



tersebut



bisa



mengarahakan peserta didik untuk memperoleh masa depan yang baik. 3.



Prinsip kontiunitas. Dimana dalam konteks ini pengembang kurikulum pendidikan agama Islam, memahami dengan detail bahwa proses belajar mengajar bersifat kesinambungan dan kurikulum pendidikan agama Islam juga haruslah bersifat terus menurus dikembangkan sesuai dengan jenjang dinamika perubahan sosial, jenjang tingkatan, dan kebutuhan peserta didik.



4.



Prinsip efiseinsi. Dimanadalam konteks ini pengembangan kurikulum agama Islam yang dikembangkan di lembaga pendidikan Islam, haruslah mampu untuk menjawab tujuan pendidikan agama Islam yang telah ditetapkan. Dan dalam prinsip ini, keterlibatan pendidik dan peserta didik sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam tersebut.



5.



Prinsip praktis. Dimana



dalam



konteks



ini



pengembangan



kurikulum



pendidikan agama Islam tentunya membutuhkan waktu, biaya, alat peraga, dan tenaga, maka dalampengembangannya, tidaklah hanya berfokus



pada



kesempurnaan,



melainkan



harus



praktis



yang



disesuaikan dengankemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa yang akan datang.6



Aldo Ridho Syam, “Guru dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Era Revolusi Industri 4.0”, dalam Jurnal Tadris, Vol. 14, No. 1. 6



9



BAB III PENUTUPAN A. Kesimpulan Prosedur pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam adalah suatu susunan perencanaan kegiatan belajar yang ditujukan untuk membawa siswa kearah perubahan-perubahan yang diinginkan dan menilai sejauh mana perubahan-perubahan itu telah terjadi pada diri siswa khususnya dalam pendidikan agama Islam. Didalam prosedur pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam ini, guru dan sekolah satuan pendidikan harus memperhatikan apa yang menjadi langkah-langkah dan prinsip-prinsip dasar pengembangan kurikulum. Adapun langkah-langkah yang harus di perhatikan dalam mengembangkan kurikulum yaitu : Analisis dan diagnosis kebutuhan, setelah itu perumusan tujuan, lalu adanya pemilihan dan pengorganisasian materi, dilanjutkan pemilihan dan pengorganisasian pengalaman belajar, dan yang terakhir pengembangan alat evaluasi. Adapun prinsip-prinsipnya dalam prosedur pengembangan pendidikan agama Islam sangatlah banyak. Namun demikian dalam penerapan prinsipprinsip tersebut tidak jauh berbeda dengan prinsip-prinsip pada umumnya. Prinsip-prinsip tersebut antara lain : prinsip relavasi, prinsip evektivitas, prinsip evisinsi, prinsip efisiensi dan fleksibilitas. B. Saran Begitu pentingnya memahami prosedur pengembangan kurikulum PAI dimana semua unsure didalamnya harus menjadi perhatian lebih bagi para pendidik atau lembaga pendidikan demi menciptakan pembelajaran yang bermutu dan efisien.



10



Daftar Pustaka Wahyudi Dedi, Prosedur Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi, Kumpulan Materi Google Class Room http://ammun-gun.blogspot.com/2012/05/posedur-pengembangan-kurikulumpai.html Hidayat Gunawan, Prosedur Perkembangan Kurikulum PAI, (Kebumen : 5 Mei 2012) Diakses pada Sabtu 24 Oktober 2020 pukul 19:16 Hasyim Farid. 2006. Kurikulum Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Pustaka Firdaus Aldo Ridho Syam, “Guru dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Era Revolusi Industri 4.0”, dalam Jurnal Tadris, Vol. 14, No. 1.



11