Proses Keperawatan Keluarga [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuhan keperawatan keluarga dilaksanakan dengan pendekatan proses keperawatan. Proses keperawatan terdiri atas lima langkah, yaitu pengkajian, perumusan diagnosis kepe rawatan, penyusunan perencanaan tindakan keperawatan, pelaksanaan tindakan keperawa tan, dan melakukan evaluasi. Pengkajian keperawatan keluarga merupakan langkah awal dari proses keperawatan keluarga. Kegiatan pengkajian harus dilakukan dengan benar, kar ena akan berpengaruh pada langkah-langkah berikutnya dalam proses keperawatan keluar ga. Proses keperawatan sebagai pendekatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan keluarga terdiri atas lima tahap. Yaitu pengkajian, perumusan diagnosis keperawatan, Per encanaan keperawatan keluarga merupakan tahap ketiga dari proses keperawatan. Setelah perawat merumuskan diagnosis keperawatan, langkah berikutnya adalah menyusun peren canaan tindakan yang akan dilakukan untuk menyelesaikan masalah klien dan keluarga. S etelah menyusun perencanaan, tahap selanjutnya adalah melaksanakan tindakan keperawa tan keluarga. Tindakan keperawatan dapat dilakukan oleh perawat dengan tim kesehatan l ain atau secara mandiri. Keterlibatan klien dan keluarga merupakan hal penting pada taha p pelaksanaan tindakan. Tindakan keperawatan dinyatakan berhasil atau tidak, ditentukan pada tahap evaluasi atau penilaian tindakan keperawatan.



B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana perencanaan pada proses keperawatan keluarga? 2. Bagaimana implementasi pada proses keperawatan keluarga? 3. Bagaimana evaluasi pada proses keperawatan keluarga? C. Tujuan 1. Mengetahui perencanaan pada proses keperawatan keluarga 2. Mengetahui implementasi pada proses keperawatan keluarga 3. Mengetahui evaluasi pada proses keperawatan keluarga



1



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PERENCANAAN 1. Definisi Perencanaan Keperawatan Keluarga Perencanaan keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang direncan akan oleh perawat untuk membantu keluarga dalam mengatasi masalah keperawatan d engan melibatkan anggota keluarga. Perencanaan keperawatan juga dapat diartikan ju ga sebagai suatu proses penyusunan berbagai intervensi keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah, menurunkan, atau mengurangi masalah-masalah klien. Perencanaan ini merupakan langkah ketiga dalam membuat suatu proses keperawatan. Dalam mene ntukan tahap perencanaan bagi perawat diperlukan berbagai pengetahuan dan keteram pilan, di antaranya pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan klien, nilai dan kepe rcayaan klien, batasan praktik keperawatan, peran dari tenaga kesehatan lainnya, kem ampuan dalam memecahkan masalah, mengambil keputusan, menulis tujuan, serta me milih dan membuat strategi keperawatan yang aman dalam memenuhi tujuan, menulis instruksi keperawatan serta kemampuan dalam melaksanakan kerja sama dengan ting kat kesehatan lain. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun perencanaan keperaw atan keluarga adalah berikut ini. a. Rencana keperawatan harus didasarkan atas analisis data secara menyeluruh tenta ng masalah atau situasi keluarga. b. Rencana keperawatan harus realistik. c. Rencana keperawatan harus sesuai dengan tujuan dan falsafah instansi kesehatan. d. Rencana keperawatan dibuat bersama keluarga. 2. Tujuan Perencanaan Keperawatan Keluarga Perencanaan keperawatan memiliki tujuan sebagai berikut. a. Alat komunikasi antar perawat dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga b. Meningkatkan kesinambungan asuhan keperawatan yang diberikan pada keluarga c. Mendokumentasikan proses dan kriteria hasil sebagai pedoman bagi perawat dala m melakukan tindakan kepada keluarga serta melakukan evaluasi 2



d. Mengidentifikasi fokus keperawatan kepada klien atau kelompok e. Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi kesehatan lainnya f. Menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan evaluasi keperawatan g. Menyediakan suatu pedoman dalam penulisan h. Menyediakan kriteria hasil (outcomes) sebagai pedoman dalam melakukan evalua si keperawatan keluarga Bila dilihat dari sudut jangka waktu, maka tujuan keluarga dapat dibagi menjadi: a. Tujuan jangka panjang Menekankan pada perubahan perilaku dan mengarah pada kemampuan mandir i. Lebih baik ada batas waktunya, misalnya dalam waktu 3 hari. Pencantuman jan gka waktu ini adalah untuk mengarahkan evaluasi pada waktu yang telah ditentuk an sebelumnya. Contoh: setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 hari seluruh keluar ga Tn. Y dapat merawat anggota keluarga yang sakit dan dapat mencegah penular an penyakit. b.



Tujuan jangka pendek Ditekankan pada keadaan yang bisa dicapai setiap harinya yang mengatur kea daan yang mengancam kehidupan. Contoh: keluarga Tn. Y dapat mengetahui dampak permasalahan penyakit istri nya dengan menjelaskan akibat penyakit jika istrinya tidak segera diobati. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan tujuan keperawatan adalah: 1) Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan. 2) Merupakan hasil akhir yang ingin dicapai. 3) Harus objektif atau merupakan tujuan operasional dari kedua belah pihak (kelu arga dan perawat). 4) Mencakup percaya diri sebagai dasar evaluasi. Contoh kriteria dan standar renc ana keperawatan keluarga dengan kasus hipertensi.



3



Skema contoh rencana keperawatan keluarga No 1.



Kriteria Pengetahuan



Standar    



2.







Sikap



 3.



Psikomotor







Keluarga mampu menyatakan pengertian hipertensi secara umun Keluarga mampu menycbutkan jenis makanan yang dapat menurunkan hipertensi dan juga meningkatkan tekanan darah. Keluarga dapat menyebutkan akibat jika tekanan darah tidak dikontrol secara rutin. Keluarga mampu melakukan pemeriksaan tekanan darah sendiri. Keluarga mampu memutuskan untuk membuat rencana kontrol setiap 2 minggu sekali ke puskesmas. Keluarga mampu membuat rencana membeli tensi sendiri. Keluarga menyediakan jenis makanan yang dapat mengurangi darah tinggi.







Keluarga dapat mengurangi darah tinggi.







Keluarga dapat melakukan pengukuran tekanan darah sendiri.



Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam membuat standar adalah: a. Berfokus kepada keluarga, outcomes harus ditunjukkan kepada keadaan keluar ga, "Apa yang harus dilakukan kepada keluarga, kapan, dan sejauh mana tinda kan akan dilaksanakan. b. Singkat dan jelas, untuk mengidentifikasi tujuan dan rencana tindakan. Perawa t harus menghindari kata-kata yang terlalu panjang dan bermakna ganda. c. Dapat diobservasi dan diukur, tanpa hasil yang dapat diukur proses keperawat an tidak dapat diselesaikan. Perawat harus menghindari menggunakan istilah memahami dan mengerti, karena istilah memudahkan perawat dalam tersebut s ulit untuk diukur. d. Realistik, ini harus disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang tersedia di r umah,



4



e.



Ditentukan oleh perawat dan keluarga, mulai pengkajian perawat seharusnya melibatkan keluarga dalam intervensi.



skema langkah pengembangan rencana keperawatan



pengkajian tentukan data mengumpulkan data analisis data identifikasi masalah tentukan prioritas



penilaian hasil yg diharapkan kriteria evaluasi standar evaluasi



penentuan sasaran perawatan



pemilihan tidakan yg tepat



perumusan tujuan perawatan



Rencana tindakan diarahkan untuk mengubah pengetahuan, sikap ,dan tindakan k eluarga. Sehingga pada akhimya, keluarga yang mampu memenuhi kebutuhan kesehatan anggota keluarga dengan bantuan minimal dari perawat. Saat menyusun rencana, tindak an yang sebaiknya melibatkan keluarga secara aktif karena keluarga bertanggung jawab dalam tugas mereka sendiri, dan merupakan cara untuk menghormati dan menghargai kel uarga. Efektivitas yang akan diperoleh perawat, yaitu ada efek positif terhadap interaksi dengan keluarga, keluarga tidak bekerja karena telah dilibatkan sebelumnya, dan keluarg a cenderung bertanggung jawab. 3. Prioritas Masalah Keperawatan Keluarga Cara memprioritaskan masalah keperawatan keluarga adalah dengan menggun akan skoring. Komponen dari prioritas masalah keperawatan keluarga adalah kriteria, bobot, dan pembenaran. Kriteria prioritas masalah keperawatan keluarga adalah berikut ini.



5



a. Sifat masalah Kriteria sifat masalah ini dapat ditentukan dengan melihat katagori diagnosis kepe rawatan. Adapun skornya adalah: 1) Diagnosis keperawatan potensial skor 1 2) Diagnosis keperawatan risiko skor 2 3) Diagnosis keperawatan aktual dengan skor 3 b. Kriteria kedua Adalah kemungkinan untuk diubah. Kriteria ini dapat ditentukan dengan melihat p engetahuan, sumber daya keluarga, sumber daya perawatan yang tersedia, dan dukung an masyarakatnya. Kriteria kemungkinan untuk diubah ini skornya terdiri atas: 1) Mudah dengan skor 2 2) Sebagian dengan skor 1 3) Tidak dapat dengan skor nol c. Kriteria ketiga Adalah potensial untuk dicegah. Kriteria ini dapat ditentukan dengan melihat kepe likan masalah, lamanya masalah, dan tindakan yang sedang dilakukan. Skor dari kriter ia ini terdiri atas: 1) Tinggi dengan skor 3 2) Cukup dengan skor 2 3) Rendah dengan skor 1 d. Kriteria terakhir Adalah menonjolnya masalah. Kriteria ini dapat ditentukan berdasarkan persepsi k eluarga dalam melihat masalah. Penilaian dari kriteria ini terdiri atas: 1) Segera dengan skor 2 2) Tidak perlu segera skornya 1 3) Tidak dirasakan dengan skor nol 0 Cara perhitungannya sebagai berikut: a. Tentukan skor dari masing-masing kriteria untuk setiap masalah keperawatan yan g terjadi. Skor yang ditentukan akan dibagi dengan nilai tertinggi, kemudian dikali kan bobot dari masing-masing kriteria. Bobot merupakan nilai konstanta dari tiap kriteria dan tidak bisa diubah (Skor/angka tertinggi x bobot).



6



b. Jumlahkan skor dari masing-masing kriteria untuk tiap diagnosis keperawatan kel uarga. c. Skor tertinggi yang diperoleh adalah diagnosis keperawatan keluarga yang priorita s. Skoring yang dilakukan di tiap-tiap kriteria harus diberikan pembenaran sebagai justifikasi dari skor yang telah ditentukan oleh perawat, Justifikasi yang diberikan berdasarkan data yang ditemukan dari klien dan keluarga. 4. Perumusan Tujuan Tujuan merupakan hasil yang ingin dicapai untuk mengatasi masalah keperaw atan yang terjadi pada klien. Dalam suatu tujuan terdapat kriteria hasil yang mempuny ai komponen sebagai berikut. S (subjek)



: Perilaku pasien yang diamati.



P (predikat)



: Kondisi yang melengkapi pasien.



K (kriteria)



: Kata kerja yang dapat diukur atau untuk menentukan tercapainya tuju an.



K (kondisi)



: Sesuatu yang menyebabkan asuhan diberikan.



W (waktu)



: Waktu yang ingin dicapai.



Kriteria hasil (hasil yang diharapkan) adalah standar evaluasi yang merupakan gambaran tentang faktor-faktor yang dapat memberi petunjuk bahwa tujuan telah terc apai dan digunakan dalam membuat pertimbangan. Kriteria hasil yang dibuat harus da pat diukur, dilihat, dan didengar. Penulisan kriteria hasil, menggunakan kata-kata posi tif bukan menggunakan kata negatif. Perumusan tujuan dan kriteria hasil yang efektif dilakukan bersama keluarga, karena keluarga bertanggung jawab terhadap kehidupannya dan perawat perlu mengh ormati keyakinan keluarga. Tujuan yang dirumuskan ada dua, yaitu tujuan jangka pan jang dan tujuan jangka Pendek. 5. Penyusunan Rencana Tindakan Keperawatan Keluarga Setelah merumuskan tujuan, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana tin dakan. Rencana tindakan ini disesuaikan dengan tugas keluarga yang terganggu. Tuga s kesehatan keluarga tersebut adalah kemampuan keluarga mengenal masalah kesehat 7



an, kemampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat, kemampuan keluarga dala m merawat anggota keluarga yang sakit, kemampuan keluarga dalam memodifikasi li ngkungan rumah yang sehat, dan kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada. Berikut ini akan diuraikan rencana tindakan berdasarkan tugas kesehatan kelua rga adalah sebagai berikut. a. Rencana tindakan untuk membantu keluarga dalam rangka menstimulasi kesadaran dan pener imaan terhadap masalah keperawatan keluarga adalah dengan memperluas dasar pengetahuan keluarga, membantu keluarga untuk melihat dampak atau akibat dari situasi yang ada, mengh ubungkan antara kebutuhan kesehatan dengan sasaran yang telah ditentukan, dan mengemban gkan sikap positif dalam menghadapi masalah. b. Rencana tindakan untuk membantu keluarga agar dapat menentukan keputusan yang tepat, se hingga dapat menyelesaikan masalahnya, yaitu berdiskusi dengan keluarga tentang, konsekue nsi yang akan timbul jika tidak melakukan tindakan, alternatif tindakan yang mungkin dapat d iambil, serta sumber-sumber yang diperlukan dan manfaat dari masing-masing alternatif tinda kan. c. Rencana tindakan agar keluarga dapat meningkatkan kepercayaan diri dalam memberikan per awatan terhadap anggota keluarga yang sakit. Perawat dapat melakukan tindakan antara lain d engan mendemonstrasikan tindakan yang diperlukan, memanfaatkan fasilitas atau sarana yan g ada di rumah, dan menghindari hal-hal yang merintangi keberhasilan keluarga dalam meruj uk klien atau mencari pertolongan pada petugas kesehatan. d. Untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam menciptakan lingkungan yang menunjang kesehatan, antara lain dengan membantu keluarga mencari cara untuk menghindari adanya an caman dan perkembangan kepribadian anggota keluarga, membantu keluarga memperbaiki fa silitas fisik yang ada, menghindari ancaman psikologis dengan memperbaiki pola komunikasi memperjelas peran masing-masing anggota keluarga, dan mengembangkan kesanggupan kel uarga untuk memenuhi kebutuhan psikososial. e. Rencana tindakan berikutnya untuk membantu keluarga dalam memanfaatkan fasilitas keseha tan yang ada. Perawat harus mempunyai pengetahuan yang luas dan tepat tentang sumber day a yang ada di masyarakat dan cara memanfaatkannya.



8



B. IMPLEMENTASI 1. Pengertian Tindakan Keperawatan Pada Keluarga Tindakan perawat adalah upaya perawat untuk membantu kepentingan klien, k eluarga, dan komunitas dengan tujuan untuk meningkatkan kondisi fisik, emosional, p sikososial, serta budaya dan lingkungan, tempat mereka mencari bantuan. Tindakan k eperawatan adalah implementasi/pelaksanaan dari rencana tindakan untuk mencapai t ujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pa da nursing order untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan dar i pelaksanaan adalah membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, y ang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan, da n memfasilitasi koping. Dalam tahap ini, perawat harus mengetahui berbagai hal di antaranya bahayabahaya fisik dan perlindungan pada klien, teknik komunikasi, kemampuan dalam pros edur tindakan, pemahaman tentang hak-hak dari pasien, serta pemahaman tingkat perk embangan pasien. Pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah direncanakan adalah dengan menerapkan teknik komunikasi terapeutik. Dalam melaksanakan tindakan perl u melibatkan seluruh anggota keluarga dan selama tindakan, perawat perlu memantau respon verbal dan nonverbal pihak keluarga. Tindakan keperawatan keluarga mencakup hal-hal sebagai berikut. a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuh an kesehatan dengan cara: 1) memberikan informasi; 2) memberikan kebutuhan dan harapan tentang kesehatan. b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, dengan cara: 1) mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan; 2) mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga; 3) mengidentifikasi tentang konsekuensi tipe tindakan. c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit, denga n cara: 1) mendemonstrasikan cara perawatan; 9



2) menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah; 3) mengawasi keluarga melakukan perawatan. d. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menj adi sehat, yaitu dengan cara: 1) menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga; 2) melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin. e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dengan car a: 1) mengenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga; 2) membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada. Selama melakukan tindakan, Anda diharapkan tetap mengumpulkan data baru, seperti respon klien terhadap tindakan atau situasi yang berganti, dan perubahan-peru bahan situasi. Yang harus menjadi perhatian adalah pada keadaan ini, perawat harus fl eksibel dalam menerapkan tindakan. Beberapa kendala yang sering terjadi dalam impl ementasi adalah ide yang tidak mungkin, pandangan negatif terhadap keluarga, kuran g perhatian terhadap kekuatan dan sumber-sumber yang dimiliki keluarga, serta penya lahgunaan budaya atau gender. 2. Prinsip yang mendasari implementasi keperawatan keluarga antara lain a. Implementasi mengacu pada rencana perawatan yang dibuat. b. Implementasi dilakukan dengan memperhatikan prioritas masalah. c. Kekuatan-kekuatan keluarga berupa finansial, motivasi, sumber-sumber pendukun g lainnya jangan diabaikan. d. Pendokumentasian implementasi keperawatan keluarga janganlah terlupakan deng an menyertakan tanda tangan petugas sebagai bentuk tanggung jawab gugat dan ta nggung jawab profesi. 3. Tahap Tindakan Keperawatan Keluarga Dalam pelaksanaannya, ada tiga tahapan dalam tindakan keperawatan sebagai berikut. a. Tahap Persiapan Pada tahap awal ini, perawat harus menyiapkan segala sesuatu yang akan diperlukan dalam tindakan. Persiapan meliputi kegiatan-kegiatan seperti berikut i ni.



10



1) Review tindakan keperawatan diidentifikasi pada tahap perencanaan. Perlu d ipahami bahwa pada dasarnya prinsip dari tindakan keperawatan disusun unt uk melakukan upaya promosi, mempertahankan, dan memulihkan kesehatan klien/ keluarga. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam pelaksana an tindakan keperawatan keluarga, antara lain: a) konsisten sesuai dengan rencana tindakan; b) berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah; c) ditujukan kepada individu sesuai dengan kondisi klien; d) digunakan untuk menciptakan lingkungan yang terapeutik dan aman; e) memberikan penyuluhan dan pendidikan kepada klien; f) penggunaan sarana dan prasarana yang memadai. 2) Menganalisa pengetahuan dan keterampilan keperawatan yang diperlukan. P erawat harus mengidentifikasi tingkat pengetahuan dan tipe keterampilan ya ng diperlukan untuk tindakan keperawatan. 3) Mengetahui komplikasi dari tindakan keperawatan yang mungkin timbul. Pr osedur tindakan keperawatan mungkin berakibat terjadinya resiko tinggi kep ada klien. Perawat harus menyadari kemungkinan timbulnya komplikasi seh ubungan dengan tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan. Keadaan ya ng demikian ini memungkinkan perawat untuk melakukan pencegahan dan mengurangi resiko yang timbul. 4) Menentukan dan mempersiapkan peralatan yang diperlukan, harus memperti mbangkan beberapa hal sebagai berikut. a) Waktu. Perawat harus dapat menentukan waktu secara selektif. b) Tenaga. Perawat harus memperhatikan kuantitas dan kualitas tenaga yan g ada dalam melakukan tindakan keperawatan. c) Alat. Perawat harus mengidentifikasi peralatan yang diperlukan pada tin dakan. 5) Mempersiapkan lingkungan yang kondusif. Keberhasilan suatu tindakan kep erawatan sangat ditentukan oleh perasaan klien yang aman dan nyaman. Lin gkungan yang nyaman mencakup komponen fisik dan psikologis. 6) Mengidentifikasi aspek hukum dan etika terhadap resiko dari potensial tinda kan. Pelaksanaan tindakan keperawatan harus memperhatikan unsur-unsur h ak dan kewajiban klien, hak dan kewajiban perawat atau dokter, kode etik pe rawatan, dan hukum keperawatan. 11



b. Tahap Perencanaan Fokus pada tahap pelaksanaan tindakan keperawatan adalah kegiatan pela ksanaan tindakan dari perencanaan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosio nal. Tindakan keperawatan dibedakan berdasarkan kewenangan dan tanggung ja wab perawat secara profesional sebagaimana terdapat dalam standar praktik kepe rawatan. Independen Tindakan keperawatan independen adalah suatu kegiatan yang dilaksanak an oleh perawat tanpa petunjuk dan perintah dari dokter atau tenaga kesehatan lai nnya. Tipe dari aktivitas yang dilaksanakan perawat secara independen didefinisi kan berdasarkan diagnosakeperawatan. Tindakan tersebut merupakan suatu respo n, karena perawat mempunyai kewenangan untuk melakukan tindakan keperawat an secara pasti berdasarkan pendidikan dan pengalamannya. Lingkup tindakan independen keperawatan adalah: 1) mengkaji klien atau keluarga melalui riwayat keperawatan dan pemeriksaan fisik untuk mengetahui status kesehatan klien; 2) merumuskan diagnosa keperawatan sesuai respon klien yang memerlukan in tervensi keperawatan; 3) mengidentifikasi tindakan keperawatan untuk mempertahankan atau memuli hkan kesehatan; 4) melaksanakan rencana pengukuran untuk memotivasi, menunjukkan, mendu kung, dan mengajarkan kepada klien atau keluarga; 5) merujuk kepada tenaga kesehatan lain, ada indikasi dan diijinkan oleh tenag a keperawatan klien; 6) mengevaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan dan medis; 7) partisipasi dengan konsumer atau tenaga kesehatan lain dalam meningkatkan mutu pelayanan. c. Tindakan keperawatan dapat dikategorikan menjadi tiga tipe sebagai berikut. 1) Tindakan Independen



12



Tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu mengatasi ma salah kesehatan klien dan keluarga secara mandiri. Tindakan tersebut melipu ti kegiatan-kegiatan berikut ini. a) Wawancara dengan klien untuk mendapatkan data, guna mengidentifika si perkembangan kondisi klien atau untuk mengidentifikasi masalah bar u yang muncul. b) Observasi dan pemeriksaan fisik. Tindakan untuk mendapatkan data obj ektif yang meliputi, observasi kesadaran, tanda–tanda vital, dan pemerik saan fisik. c) Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana. d) Tindakan terapeutik. Tindakan yang ditujukan untuk mengurangi, menc egah, dan mengatasi masalah klien. Misalnya: Klien stroke yang tidak sadar dengan paralise, maka tindakan terapeutik yang dilakukan perawat dalam mencegah terjadinya ganggua n integritas kulit adalah dengan melakukan mobilisasi dan memberikan bantal air, pada bagian tubuh yang tertekan dan mengenali tanda-tanda t erjadinya hipoglikemi dan cara mengatasinya. e) Tindakan edukatif (mengajarkan). Ditujukan untuk mengubah perilaku klien melalui promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan kepada klien Misalnya, perawat mengajarkan kepada keluarga tentang pembuatan ca iran oralit dan senam kaki diabetik. f) Tindakan merujuk. Tindakan ini lebih ditekankan pada kemampuan per awat dalam mengambil suatu keputusan klinik tentang keadaan klien da n kemampuan untuk melakukan kerja sama dengan tim kesehatan lainny a. Misalnya, klien pasca trauma kepala, ditemukan adanya tanda-tanda t ekanan intrakranial yang meningkat, maka perawat harus mengkonsulta sikan atau merujuk klien kepada dokter ahli saraf untuk mendapatkan pe nanganan yang tepat dan cepat dalam mencegah terjadinya komplikasi y ang lebih parah. 2) Tindakan Interdependen



13



Tindakan keperawatan interdependen menjelaskan suatu kegiatan yang memerlukan suatu kerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya. Misalnya, te naga sosial, ahli gizi, fisioterapi 3) Tindakan Dependen Tindakan ini berhubungan dengan pelaksanaan rencana tindakan medis. Tindakan tersebut menandakan suatu cara bahwa tindakan medis atau tinda kan profesi lain dilaksanakan. Contoh, dokter menuliskan “perawatan colos tomy “. Tindakan keperawatan adalah melaksanakan perawatan colostomy b erdasarkan kebutuhan individu dari klien. Tindakan tersebut meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini. a) Melakukan perawatan colostomy setiap 2 hari atau sewaktu-waktu bila kantong faeses bocor. b) Mengganti kantong faeces. c) Mencuci lokasi sekitar colostomy. d) Mengkaji tanda dan gejala iritasi kulit dan stroma. Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang le ngkap dan akuarat terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan.



C. EVALUASI 1. Pengertian Evaluasi Evaluasi adalah tindakan untuk melengkapi proses keperawatan yang menanda kan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan pelaksanaannya suda h berhasil dicapai, meskipun tahap evaluasi diletakkan pada akhir proses keperawatan. Evaluasi merupakan bagian integral pada setiap tahap proses keperawatan. Pengumpulan data perlu direvisi untuk menentukan apakah informasi yang tel ah dikumpulkan sudah mencukupi dan apakah perilaku yang diobservasi sudah sesuai. Diagnosa keperawatan juga perlu dievaluasi dalam hal keakuratan dan kelengkapanny a. Tujuan keperawatan harus dievaluasi adalah untuk menentukan apakah tujuan terse but, dapat dicapai secara efektif.



14



Evaluasi didasarkan pada bagaimana efektifnya intervensi atau tindakan yang dilakukan oleh keluarga, perawat dan yang lainnya. Keefektifan ditentukan dengan m elihat respon keluarga dan hasil, bukan intervensi-intervensi yang diimplementasikan. Meskipun evaluasi dengan pendekatan terpusat pada klien paling relevan, sering kali membuat frustrasi karena adanya kesulitan-kesulitan dalam membuat kriteria objektif untuk hasil yang dikehendaki. Rencana perawatan mengandung kerangka kerja evalua si. Evaluasi merupakan proses berkesinambungan yang terjadi setiap kali seorang pera wat memperbarui rencana asuhan keperawatan. Sebelum perencanaan dikembangkan lebih lanjut, perawat bersama keluarga perlu melihat tindakan-tindakan perawatan tert entu apakah tindakan tersebut benar-benar membantu. 2. Tujuan Evaluasi Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam mencapai tujua n. Hal ini dapat dilaksanakan dengan mengadakan hubungan dengan klien berdasarka n respon klien terhadap tindakan keperawatan yang diberikan, sehingga perawat dapat mengambil keputusan untuk: a. mengakhiri rencana tindakan keperawatan; b. memodifikasi rencana tindakan keperawatan; c. melanjutkan rencana tindakan keperawatan. 3. Proses Evaluasi Mengukur pencapaian tujuan klien. a. Kognitif (pengetahuan) Untuk mengukur pemahaman klien dan keluarga setelah diajarkan tekni k-teknik perawatan tertentu. Metode evaluasi yang dilakukan, misalnya dengan melakukan wawancara pada klien dan keluarga. Contoh, setelah dilakukan pendi dikan kesehatan tentang pencegahan TB Paru, klien dan keluarga ditanya kembal i tentang bagaimana cara pencegahan TB Paru. b. Afektif (status emosional)



15



Cenderung kepenilaian subjektif yang sangat sulit diukur. Metode yang d apat dilakukan adalah observasi respon verbal dan nonverbal dari klien dan kelua rga, serta mendapatkan masukan dari anggota keluarga lain. c. Psikomotor (tindakan yang dilakukan) Mengukur kemampuan klien dan keluarga dalam melakukan suatu tindak an atau terjadinya perubahan perilaku pada klien dan keluarga. Contoh, setelah p erawat mengajarkan batuk efektif, klien diminta kembali untuk mempraktikkan b atuk efektif sesuai dengan yang telah dicontohkan. 4. Metode Dan Sumber Data Evaluasi a. Observasi Melakukan pengamatan terhadap perubahan perilaku dari anggota keluarga ya ng mempunyai masalah kesehatan. b. Memeriksa laporan atau dokumentasi keperawatan Perawat perlu memeriksa kembali laporan atau catatan keperawatan yang telah ditulis oleh tim keperawatan setelah melaksanakan intervensi keperawatan. c. Wawancara atau angket Membuat daftar pertanyaan atau angket yang ditujukan pada keluarga untuk m engetahui kemajuan kondisi kesehatannya. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara. d. Latihan/ simulasi/ redemonstrasi Perawat mengevaluasi kemampuan keluarga dalam melakukan suatu tindakan untuk merawat anggota keluarga yang sakit dengan meminta keluarga untuk mel akukan kembali tindakan keperawatan yang telah diajarkan. Contoh, perawat tela h mengajarkan senam kaki diabetik, klien diminta mengulang kembali senam ka ki diabetik, seperti yang telah diajarkan.



16



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Perawatan keluarga merupakan suatu pelayanan yang komprehensif dan memerlukan pengetahuan serta keterampilan mendalam bagi perawat. Tindakan keperawatan yang dila kukan, berfokus pada upaya untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan klien dan keluarga. Tahapan tindakan keperawatan keluarga adalah perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Setiap tindakan keperawatan yang dilakukan membutuhkan partisipasi dari klien dan keluarga. Selain tindakan mandiri perawat, kerja sama dengan tim kesehatan lai n juga merupakan unsur penting dalam menyelesaikan masalah kesehatan klien dan kelua rga. Evaluasi dilakukan sesuai dengan tujuan umum dan khusus yang telah dirumuskan da n bila belum atau tidak berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilaksanakan dalam satu kali kunjungan ke keluarga, u ntuk itu dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga. Hasil evaluasi dapat ditindak lanjuti dengan modifikasi atau terminasi. Terminasi dilakuk an jika keluarga telah mampu atau mandiri dan terminasi harus benar-benar disepakati ant ara keluarga, perawat, dan tim kesehatan lainnya. B. Saran Kelompok sadar bahwa penyusunan makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu kelom pok mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Kelompok berharap pembuatan ma kalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi mahasiswa sehingga dapat memahami konsep keperawatan keluarga.



17



DAFTAR PUSTAKA Ali, Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC Andarmoyo, Sulistiyo.2012. Buku Keperawatan Keluarga “Konsep Teori, Proses dan Prakti k Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu Nasution, Siti Zahara. 2013.Proses Keperawatan Keluarga. https://scholar.google.co.id/scho lar?start=10&q=proses+keperawatan+keluarga&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&u=%23p %3D49_c1J3K6TsJ Harnilawati. 2013. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Sulawesi Selatan: Pustaka As Salam Kholifah, Siti nur dan Wahyu Widagno. 2016. Keperawatan Keluarga Dan Komunitas. Jakart a: Pusdik SDM Kesehatan



Ayuni, Dini Qurrata. Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Pasien Post Operasi Katarak. Pad ang : Pistaka Galeri Mandiri Hareva, Erta Iman Jelita.2019.Penerapan Konsep Dasar Proses Keperawatan Keluarga.https: //scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=proses+keperawatan+keluarga&btn G=#d=gs_qabs&u=%23p%3DhIBRnBA3EKsJ Purba, Ronita Jayanti.2019. Perkembangan Asuhan Keperawatan Keluarga di Indonesia. http s://osf.io/preprints/inarxiv/etzc3/ Rkt,Elda Yanti Syafitri.2019. Tahapan Proses Keperawatan Keluarga. https://scholar.google. co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=proses+keperawatan+keluarga&btnG=#d=gs_qabs& u=%23p%3Dqlllx9Kj4aMJ Ariga, Reni Asmara. 2020. Buku Ajar Implementasi Manajemen Pelayanan Kesehatan Dala m Keperawatan.Yogyakarta: Deepublish



18