PROYEKSI ORTOGONAL - Gambar Teknik Mesin Kelas X [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROYEKSI ORTHOGONAL



TEKNIK PEMESINAN KELAS X SEMESTER GENAP



MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK MESIN SMKN 52 JAKARTA



2021



PROYEKSI ORTHOGONAL



Pada industri permesinan, bangunan gedung atau bidang pekerjaan yang lain yang melibatkan berbagai bidang keahlian, gambar merupakan sarana penghubung antara yang pihak yang akan melaksanakan perkerjaan dengan pihak yang merencanakan atau mendesain pekerjaan tersebut. Gambar yang dibuat untuk diserahkan pada pekerja/teknisi pelaksana di bengkel, haruslah dibuat dalam keadaan yang memudahkan untuk dibaca dan diinterpretasikan. Agar dapat dibaca oleh orang lain, maka gambar harus dibuat dengan memberikan pandangan yang cukup. Pandangan yang cukup disini artinya tidak kurang dan juga tidak berlebihan, serta mudah untuk dipahami oleh orang lain. Pandangan gambar yang kurang akan menyebabkan kesulitan dalam menginterpretasikan maksud gambar, demikian pula gambar yang berlebihan dalam pandangan akan menyebabkan gambar menjadi rumit, sehingga kesan yang akan timbul adalah gambar yang sulit dipahami untuk dilaksanakan. Untuk itu jumlah pandangan harus dibatasi seperlunya, tetapi harus dapat memberi kesimpulan bentuk benda secara lengkap. Dalam menyajikan pandangan gambar sebuah benda, pandangan depan adalah merupakan yang pokok, sedangkan pandangan yang lain berfungsi hanya untuk memperjelas. Proyeksi Orthogonal merupakan gambar proyeksi 2D yang diperoleh dengan memproyeksikan secara tegak lurus ke bidang. Dengan gambar piktorial cukup hanya dengan satu gambar saja untuk menggambarkan satu benda, sedangkan untuk gambar proyeksi ortogonal memerlukan lebih dari satu pandangan untuk menggambarkan sebuah benda. Fungsi proyeksi orthogonal adalah untuk memberikan informasi yang lengkap dan tepat dari suatu benda tiga dimensi. Hal ini diperlukan agar gambar dapat dengan mudah dibaca dan diintepretasikan oleh pelaksana sehingga benda yang dibuat sesuai dengan rencana. Proyeksi orthogonal adalah proyeksi dua dimensi yang digunakan sebagai gambar kerja/gambar desain, karena proyeksi ini didapatkan dengan cara memproyeksikan setiap sisi benda/obyek gambar dari arah tegak lurus bidang yang



2



diproyeksikan, sehingga menghasilkan bentuk dan ukuran yang sama persis dengan aslinya (tidak ada pemendekan ukuran dan perubahan bentuk).



Gambar 1.1 Pada gambar 1.1, terlihat bagaimana proyeksi orthogonal dibuat, yaitu dengan melihat bidang yang akan diproyeksikan dari arah tegak lurus, sehingga proyeksi yang dihasilkan akan sama persis dengan bidang yang diproyeksikan. Dengan cara demikian, maka setiap bidang yang terdapat pada benda/obyek yang digambar akan diproyeksikan, dan ditempatkan sesuai dengan posisinya pada benda. Dari cara penempatan proyeksi bidang ini maka terdapat dua metode yang berbeda, yaitu Metode Amerika dan Metode Eropa. A. Proyeksi Di Kuadran III ( Proyeksi Amerika ) Proyeksi Amerika dikatakan juga proyeksi sudut ketiga dan juga ada yang menyebutkan proyeksi kuadran III. Proyekasi Amerika merupakan proyeksi yang letak bidangnya sama dengan arah pandangannya Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa proyeksi orthogonal didapatkan dengan cara melihat semua bidang pada obyek dari arah tegak lurus. Perhatikan gambar 1.2 berikut :



3



Gambar 1.2



Dari gambar 1.2 terlihat bahwa untuk memperoleh setiap bagian/bidang proyeksi dilakukan dengan melihatnya dari semua arah, depan, kanan, kiri, atas, bawah, dan belakang. Proyeksi orthogonal metode amerika adalah sebagai berikut; Benda/obyek yang di proyeksikan seakan-akan diletakkan dalam sebuah kubus kaca. Dan kubus kaca ini akan menjadi bidang gambar yang berada disekeliling dari benda kerja. Perhatikan gambar 1.3, terlihat bahwa setiap bagian sisi benda diproyeksikan terhadap bidang kubus yang transparan. Pada proyeksi amerika, kubus transparan tersebut seakan-akan menjadi bidang gambar, yang apabila kubus tersebut dibuka setiap sisi-sisinya (ingat jaringjaring kubus), maka setiap proyeksi akan berada pada tempatnya, lihat gambar 1.4. dan gambar 1.5.



4



Gambar 1.3 proyeksi orthogonal



Gambar 1.4 proyeksi amerika



Pada gambar 1.5 terlihat posisi semua proyeksi. Proyeksi muka/depan disebut juga dengan proyeksi/pandangan utama. Dan yang mencirikan proyeksi yang menggunakan metode amerika adalah apabila posisi dari setiap proyeksi tidak berubah, misalnya bahwa proyeksi/pandangan sisi kanan akan tetap berada disebelah kanan dari pandangan utama, proyeksi/pandangan sisi sebelah



5



kiri akan berada pada sebelah kiri dari pandangan utama, proyeksi/pandangan atas akan berada pada sebelah atas dari pandangan/proyeksi utama, demikian pula proyeksi sisi yang bawah juga berada pada sebelah bawah dari pandangan/proyeksi utama. Sedangkan sisi belakang, pada prinsipnya boleh diletakkan dimanapun (sebelah kanan pandangan kanan atau sebelah kiri pandangan kiri, atau sebelah bawah pandangan bawah, atau sebelah atas pandangan atas). Untuk memudahkan mengingat, pada proyeksi orthogonal metode amerika, didapatkan dengan jalan “menarik” bagian sisi-sisi kubus kearah depan. (lihat gambar 1.4).



Gambar 1.5 hasil proyeksi orthogonal denga menggunakan proyeksi amerika



Sebagai penjelasan tambahan, untuk sisi bidang yang mempunyai bentuk dan ukuran yang sama dengan sisi yang lainnya (baik sama persis, ataupun yang bentuk dan ukurannya sudah terwakili oleh sisi lain), boleh tidak digambar. Sehingga dalam kasus gambar 1.5, tersebut sisi atas (pandangan atas) bentuknya sama persis dengan pandangan bawah, akan tetapi pandangan atas lebih



6



informative, karena tidak ada garis “tidak tampaknya”(dash line), maka dalam hal ini pandangan/proyeksi sisi bawah boleh tidak digambar, demikian pula pandangan/proyeksi kiri dan kanan juga sama persis, dan proyeksi kiri terdapat garis “tidak tampak”, maka dadalam hal ini pandangan kiri boleh tidak digambar, demikian pula dengan pandangan belakang yang sama persis dengan pandangan utama, maka pandangan belakang juga tidak perlu digambar. Dengan demikian pada kasus gambar 1.5 tersebut proyeksinya cukup tiga saja, yaitu; pandangan utama, pandangan kanan dan pandangan atas, lihat gambar 1.6.



Gambar 1.6 proyeksi amerika B. Proyeksi di Kuadran I (Proyeksi Eropa) Proyeksi Eropa disebut juga proyeksi sudut pertama, juga ada yang menyebutkan proyeksi kuadran I. Dapat dikatakan bahwa Proyeksi Eropa ini merupakan proyeksi yang letak bidangnya terbalik dengan arah pandangannya Proyeksi Metode Eropa secara prinsip hampir sama dengan metode Amerika, yang membedakan hanya posisi dari proyeksinya. Hal ini dikarenakan



7



pada metode Eropa posisi yang dihasilkan akan berkebalikan, yang dihasilkan dari cara membuka “kubus transparan” yang digunakan untuk media proyeksi. Perhatikan gambar 1.7 berikut :



Gambar 1.7 proyeksi eropa Pada gambar 1.7 kubus dibuka kearah belakang (didorong), sedang pada metode amerika kubus dibuka kearah depan (ditarik). Akibat dari cara memproyeksikan ini, maka hasil proyeksi dengan menggunakan metode Eropa hasilnya akan akan saling berlawanan, maksudnya adalah, proyeksi sebelah kiri akan berada pada sebalah kanan pandangan utama, proyeksi kanan benda akan berada pada sebelah kiri pandangan utama, proyeksi sis atas akan berada pada sebelah bawah pandangan utama, proyeksi sisi bawah akan berada pada sebelah atas dari pandangan utama benda. Sehingga proyeksi secara lengkap dapat dilihat pada gambar 1.8 berikut ini :



8



Gambar 1.8 hasi proyeksi eropa Dari gambar 1.5 dan 1.8 akan terlihat bedanya, bahwa bila diproyeksikan dengan metode amerika maka posisi dari proyeksi akan sesuai dengan benda aslinya, sedang bila diproyeksikan dengan menggunakan metode eropa , maka akan tertukar posisinya. Seperti halnya yang telah dibahas sebelumnya, bila ada proyeksi yang bentuk nya sama atau telah terwakili, maka boleh dihilangkan. Dengan demikian gambar 1.8 dapat di sederhanakan dengan cukup membuat 3 buah proyeksi saja, yaitu proyeksi utama , kanan dan proyeksi bawah, perhatikan gambar 1.9.



9



Gambar 1.9 proyeksi eropa C. Beberapa aturan umum mengenai proyeksi Dalam pembuatan proyeksi orthogonal, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai sebuah aturan standar, yaitu:  Pandangan utama Pandangan utama adalah proyeksi yang digunakan sebagai patokan proyeksi sisi yang lainnya, disebut juga segai pandangan muka, letaknya di tengah. Pandangan utama harus dipilih dari pandangan benda yang paling mewakili bentuk benda. Hal ini betujuan agar mempermudah bagi orang yang melihat gambar agar lebih cepat memperoleh gambaran benda secara keseluruhan. Misalnya, ketika menggambar seekor tikus seperti dibawah ini, antar gambar pertama dan kedua, bila dilihat maka gambar yang sebelah kanan (B) lebih mudah dikenali sebagai gambar tikus dibandingkan dengan gambar yang sebelah kiri (A). Dalam hal ini maka pemilihan gambar tikus yang sebelah kanan sebagai pandangan utama 10



lebih baik dibandingkan bila menjadikan gambar A sebagai pandangan utama. Dari sini ingin dijelaskan bahwa pemilihan pandangan utamadari benda harus dipilih pandangan yang paling mudah untuk dikenali, dan lebih banyak mengandung informasi dibandingkan pandangan yang lain.



Gambar 1.10  Jumlah proyeksi Proyeksi atau pandangan pada benda dibuat sesuai kebutuhan saja, artinya tidak harus semua sisi (utama, kanan, kiri, atas bawah dan belakang) diproyeksikan, akan tetapi cukup yang mempunyai informasi penting saja. Apabila ada proyeksi yag informasi (baik bentuk maupun ukurannya) telah diperoleh dari suatu pandangan, maka tidak perlu dibuat proyeksinya. Misalnya proyeksi kiri sama persis dengan yang kanan, atau atas sama dengan bawah dan depan sama dengan belakang, maka cukup digambar salah satunya saja, kecuali bila ada informai lain yang perlu ditampilkan. Sehingga bias saja proyeksi itu hanya ada satu saja; yaitu pandangan utama. Atau dua, tiga, empat ataupun semua sisi. Semuanya tergantung pada kebutuhan. Bila dengan satu proyeksi cukup maka tidak harus ada dua sisi, tapi meskipun sudah enam sisi tapi ternyata belum cukup informasi yang diperlukan, maka harus ditambah dengan proyeksi tambahan.  Lambang proyeksi Simbol proyeksi digunakan untuk membedakan gambar proyeksi kuadran I dan kuadran III. Dalam satu buah gambar, tidak diperkenankan terdapat gambar dengan menggunakan kedua proyeksi secara bersamaan. Simbol proyeksi di tempatkan di sisi kanan bawah kertas gambar. Simbol atau lambang



11



proyeksi tersebut adalah sebuah kerucut terpancung seperti gambar dibawah ini :



Gambar 1.11 lambang proyeksi amerika dan proyeksi eropa



Fungsi dari lambang proyeksi yaitu sebagai informasi untuk memudahkan orang memahami gambar kerja yang dibuat. Ukurannya adalah sebagai berikut, diameter dasar kerucut 12 mm, diameter ujung kerucut terpancung 10mm, tinggi kerucut 15mm.



12