Psikoterapi Suportif [PDF]

  • Author / Uploaded
  • diah
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PSIKOTERAPI 1.1 DEFINISI PSIKOTERAPI Psikoterapi ialah suatu cara pengobatan terhadap masalah emosional seorang pasien yang dilakukan oleh seorang yang terlatih dalam hubungan profesional secara sukarela, dengan maksud hendak menghilangkan, mengubah, atau menghambat gejala-gejala yang ada, mengoreksi perilaku yang terganggu dan mengembangkan pertunbuhan kepribadian secara positif. 1.2 PSIKOTERAPI SUPORTIF (ATAU SUPRESIF, ATAU NON-SPESIFIK) Psikoterapi suportif adalah suatu bentuk terapi alternatif yang mempunyai tujuan untuk menolong pasien beradaptasi dengan baik terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan suatu kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisnya. Untuk mengembalikan keadaan jiwa yang rapuh ataupun mengalami gangguan ke arah keseimbangan, yang terutama dilakukan adalah menekan ataupun mengontrol gejala-gejala yang terjadi dan untuk menstabilkan pasien ke dalam suasana yang aman dan terlindungi untuk melawan ataupun menghadapi tekanan yang mungkin saja berat naik yang datang dari luar maupun dari dalam dirinya. Psikoterapi suportif (juga disebut psikoterapi berorientasi hubungan) menawarkan dukungan kepada pasien oleh seorang tokoh yang berkuasa selama periode penyakit, kekacauan atau dekompensasi sementara. Pendekatan ini juga memiliki tujuan untuk memulihkan dan memperkuat pertahanan pasien dan mengintegrasikan kapasitas yang telah terganggu. Cara ini memberikan suatu periode penerimaan dan ketergantungan bagi pasien yang membutuhkan bantuan untuk menghadapi rasa bersalah, malu dan kecemasan dan dalam menghadapi frustasi atau tekanan eksternal yang mungkin terlalu kuat untuk dihadapi. Terapi suportif menggunakan sejumlah metoda, baik sendiri-sendiri atau konbinasi, termasuk : 



Kepemimpinan yang kuat, hangat, dan ramah







Pemuasan kebutuhan tergantungan







Mendukung perkembangan kemandirian yang sah pada akhirnya







Membantu mengembangkan sublimasi yang menyenangkan (sebagai contohnya, hobi)







Istirahat dan penghiburan yang adekuat







Menghilangkan ketegangan eksternal yang berlebihan.jika mungkin







Perawatan di rumah sakit jika diindikasikan







Medikasi untuk menghilangkan gejala







Bimbingan dan nasehat dalam menghadapi masalah sekarang. Cara ini rnenggunakan teknik yang membantu pasien merasa aman, diterima, terlindungi, terdorong dan tidak merasa cemas. Psikoterapi suportif cocok untuk berbagai penyakit psikogenik. Terapi ini



dapat dipilih jika penilaian diagnostik menyatakan bahwa proses kematangan yang bertahap didasarkan pada perluasan sasaran baru untuk identifikasi, adalah jalan yang paling menjanjikan untuk perbaikan. Tujuan psikoterapi jenis ini ialah: a) Menguatkan daya tahan mental yang ada, dengan kata lain b) membuat seseorang itu bahagia dan sejahtera. c) Mengembangkan mekanisme daya tahan mental yang baru d) dan yang lebih baik untuk mempertahankan fungsi pengontrolan diri, ataupun membuat seseorang tahu dan mengerti tentang dirinya. e) Mengembalikan keseimbangan adaptif (dapat f) menyesuaikan diri). g) Menaikkan fungsi psikologi dan sosial. h) Menyokong harga dirinya dan keyakinan dirinya sebanyak i) mungkin. j) Menyadari realitas, keterbatasannya, agar dapat diterima. k) Mencegah terjadinya relaps.. l) Bertujuan agar penyesuaian baik. m) Mencegah ketergantungan pada dokter. n) Memindahkan dukungan.



Indikasi psikoterapi suportif : Secara umum psikoterapi suportif diindikasikan pada pada pasien yang mana kontraindikasi terhadap psikoanalisi ataupun psikoterapi insight-oriented psychoanalitic, mempunyai pertahanan ego yang kurang. Secara garis besar terapi ini diindikasikan terhadap : a.



Seseorang yang dalam keadaan kritis dan kacau serta tidak mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan suatu masalah, yang menghasilkan kecemasan berat dan kebingungan (contoh, orang yang mengalami kesedihan yang berat, kesakitan, perceraian, atau kehilangan pekerjaan ataupun mereka yang pernah menjadi korban kejahatan, penganiayaan, bencana alam, ataupun kecelakaan).



b.



Pasien dengan penyakit yang berat dan kronik disertai dengan kerapuhan ataupun kelemahan fungsi ego (contoh, mereka dengan psikosis yang laten, gangguan impuls, gangguan kepribadian berat).



c.



Pasien dengan defisit kognitif dan gejala-gejala fisik yang membuat mereka menjadi lemah dan tidak cocok dilakukan pendekatan insight-oriented (contoh, pasien psikosomatik).



d.



Pasien



dengan



toleransi



kecemasan



yang



rendah



dan



kesulitan



mengendalikan frustasi. e.



Pasien dengan kelemahan psikologi yang sesuai dengan fungsi kognitifnya.



f.



Mereka yang kesulitan membedakan kenyataan luar dengan dari dalam dirinya.



g.



Pasien yang mengalami gangguan berat dalam hubungan interpersonal.



h.



Mereka yang mengalami kelemahan dalam mengontrol impuls dan akhirnya mereka melakukan tindakan yang buruk.



i.



Pasien dengan intelegensia yang kurang dan kapasitas yang lemah terhadap pengamatan dirinya sendiri.



j.



Pasien yang memiliki keterbatasan yang berat untuk mengadakan hubungan terapeutik dengan terapis.



Syarat pemberian psikoterapi suportif : a.



Pasien dengan taraf pendidikan yang tidak begitu tinggi.



b.



Gangguan bersifat sedang.



c.



Kepribadian premorbid pasien yang kuat disertai dengan adanya pemulihan diri.



Komponen psikoterapi suportif antara lain ialah sebagai berikut: a.



Ventilasi atau (psiko-) katarsis Terapis membiarkan pasien mengeluarkan isi hati sesukanya. Sesudahnya biasanya ia merasa legadan kecemasannya (tentang penyakitnya) berkurang, karena ia lalu dapat melihat masalahnya dalam proporsi yang sebenarnya. Hal ini dibantu oleh dokter dengan sikap yang penuh pengertian (empati) dan dengan anjuran. Jangan terlalu banyak memotong bicaranya (menginterupsi). Yang dibicarakan



ialah



kekhawatiran,



impuls-impuls,



kecemasan,



masalah keluarga, perasaan salah atau berdosa. Sikap terapis yaitu menjadi pendengar yang baik dan penuh pengertian. Topik pembicaraan yaitu permasalahan yang menjadi stress utama. b.



Persuasi atau bujukan (“persuasion”) Psikoterapi suportif yang dilakukan dengan menerangkan secara masuk akal tentang gejala-gejala penyakitnya yang timbul akibat cara berpikir, perasaan, dan sikapnya terhadap masalah yang dihadapinya. Terapis berusaha membangun, mengubah, dan menguatkan impuls tertentu serta membebaskannya dari impuls yang mengganggu secara masuk akal dan sesuai hati nurani. Impuls-impuls yang tertentu dibangkitkan, diubah atau diperkuat dan impuls-impuls yang lain dihilangkan atau dikurangi, serta pasien dibebaskan dari impuls-impuls yang sangat menganggu. Pasien pelan-pelan menjadi yakin bahwa gejala-gejalanya akan hilang. Berusaha menyakinkan pasien dengan alasan yang masuk akal bahwa gejalanya akan hilang.



c.



Sugesti Sugesti ialah secara halus dan tidak langsung menanamkan pikiran pada pasien atau membangkitkan kepercayaan padanya bahwa gejala-gejala akan hilang. Dokter sendiri harus mempunyai sikap yang meyakinkan dan otoritas profesional serta menunjukkan empati. Pasien percaya pada dokter sehingga kritiknya berkurang dan emosinya terpengaruh serta perhatiannya menjadi sempit. Ia mengharap-harapkan sesuatu dan ia mulai percaya. Bila tidak terdapat gangguan kepribadian yang mendalam, maka sugesti akan efektif, umpamanya pada reaksi konversi yang baru dan dengan konflik yang dangkal atau pada neurosa cemas sesudah kecelakaan.



d.



Penjaminan kembali (“reassurance”) Penjaminan kembali atau reassurance dilakukan melalui komentar yang halus atau sambil lalu dan pertanyaan yang hatihati, bahwa pasien mampu berfungsi secara adekuat (cukup, memadai). Dapat juga diberi secara tegas berdasarkan kenyataan atau dengan menekankan pada apa yang telah dicapai oleh pasien. Sikap terapis, meyakinkan secara tegas dengan menunjukkan hasilhasil yang telah dicapai pasien. Topik pembicaraan, pengalaman pasien yang berhasil nyata.



e.



Bimbingan Bimbingan ialah memberi nasehat-nasehat yang praktis dan khusus (spesifik) yang berhubungan dengan masalah kesehatan (jiwa) pasien agar ia lebih sanggup mengatasinya, umpamanya tentang



cara



mengadakan



hubungan



antar



manusia,



cara



berkomunikasi, bekerja dan belajar, dan sebagainya.. Sikap terapis, menyampaikan nesehat dengan penuh wibawa dan pengertian. Topik



pembicaraan,



cara



hubungan



antar



manusia,



cara



berkomunikasi, cara bekerja yang baik, dan cara belajar yang baik.



f.



Penyuluhan Penyuluhan atau konseling (counseling) ialah suatu bentuk wawancara untuk membantu pasien mengerti dirinya sendiri lebih baik, agar ia dapat mengatasi suatu masalah lingkungan atau dapat menyesuaikan diri. Konseling biasanya dilakukan sekitar masalah pendidikan, pekerjaan, pernikahan dan pribadi. Sikap terapis, menyampaikan secara halus dan penuh kearifan. Topik pembicaraan, masalah pendidikan, pekerjaan, pernikahan, dan pribadi.



g.



Terapi kerja Terapi kerja yaitu berupa sekedar memberi kesibukan kepada pasien ataupun berupa latihan kerja tertentu agar ia terampil dalam hal itu dan berguna baginya untuk mencari nafkah kelak.



h.



Hipno-terapi Pasien yang dalam trance hipnotik dapat mengingat ingatan yang tidak ada dalam kesadaran dalam keadaan nonhipnotik. Ingatan tersebut dapat digunakan dalam terapi untuk memperkuat hipotesis psikoanalitik terlepas dari dinamika pasien menggunakan ingatan tersebut sebagai katalis untuk asosiasi baru. Beberapa pasien dapat menginduksi regresi usia, selama mana mereka mengalami kembali peristiwa yang terjadi pada kehidupan yang lebih awal..



i.



Narkoterapi Narkoterapi secara intravena disuntikkan suatu hipnotikum dengan efek yang pendek (umpamanya penthothal atau amital natrium).



Dalam keadaan setengah tidur pasien diwawancarai,



konflik dianalisa, lalu disintesa. Bahan yang timbul sewaktu narkoterapi dapat juga dipakai dalam sintesa sesudah pasien sadar kembali. j.



Psikoterapi kelompok Psikoterapi kelompok adalah terapi di mana orang yang memiliki penyakit emosional yang telah dipilih secara cermat ditempatkan ke dalam kelompok yang dibimbing oleh ahli terapi



yang terlatih untuk membantu satu sama lainnya dalarn menjalani perubahan kepribadian. Dengan menggunakan berbagai manuver teknik dan gagasan teoritis, pembimbing menggunakan interaksi anggota kelompok untuk membuat perubahan tersebut. k.



Terapi perilaku Terapi perilaku, berusaha untuk menghilangkan masalah perilaku khusus secepat-cepatnya dengan mengawasi perilaku belajar pasien.



Referensi http://health.detik.com/read/2009/07/17/141957/1167103/770/psikoterapi-suportif http://en.wikipedia.org/wiki/Psychotherapy http://www.caps.utoronto.ca/Services-Offered/Individual-Psychotherapy/SupportivePsychotherapy.htm http://ndri.com/article/role_and_basics_of_individual_supportive_psychotherapy484.html